Anda di halaman 1dari 1

Sindonews.com - Tingginya angka kematian ibu pada 2013 mencapai 5.

019
jiwa . Hal ini disebabkan mayoritas pada saat ibu mengalami kehamilan dan
persalinan.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Ali Gufron Mukti mengatakan, pemerintah


berupaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) yang mencapai 359 per
100 ribu kelahiran hidup. Selain itu angka kematian bayi (AKB) mencapai 32 per
100 ribu kelahiran hidup.

Jumlah kematian ibu secara nasional setiap tahun terus bertambah, sebelumnya
pada 2012 berjumlah 4.985 sedangkan pada 2011 mencapai 5.118. Hal ini juga
berpengaruh kepada jumlah kematian bagi yang meninggal pada data SDKI 2012
mencapai 160.681 anak.

"Hamil terlalu muda pada usia 15-19 tahun mencapai 46 persen. Pemberian gizi
seimbang untuk ibu dan bayinya masih kurang serta pengetahuan ibu atas
bahaya persalinan juga masih minim," tutur Ali saat ditemui dalam perencanaan
kampanye peduli kesehatan ibu 2014, Senin (28/04/2014).

Faktor lainya disebabkan penderita anemia pada penduduk usia 15-24 tahun
masih tinggi mencapai 18,4 persen. Usia perkawinan dini sebesar 46,7 persen
dan angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun sebesar 48 per 1000. Serta
kebutuhan pelaynan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) masih tinggi sebesar
8,5 persen.

Sementara itu, Dirjen Gizi Kesehatan ibu dan Anak (KIA) Kemenkes Anung
sugihantono mengatakan, permasalahan ibu hamil saat mencapai fasilitas
kesehatan (faskes) saat persalinan disebabkan 22,8 persen karena tidak mau
pergi sendiri ke faskes. 10,5 persen disebebkan jarak tempuh faskes yang jauh.

Menurut dia, masyarakat harus menjadikan kehamilan sebagai investasi. Untuk


itu, untuk menghasilkan generasi yang baik membutuhkan perhatian lebih mulai
dari gizi ibu dan anak di dalam kandungan sampai proses pemulihan pasca
melahirkan dan pertumbuhan anak.

source: http://nasional.sindonews.com/read/858545/15/angka-kematian-ibumeningkat-setiap-tahun-1398694309

Anda mungkin juga menyukai