Portofolio Tezar
Portofolio Tezar
Manajemen
Anak
Remaja
Masalah
Dewasa
Lansia
Pustaka
Istimewa
Bumil
Neonatus
Deskripsi : Nn. M.L, 45 Tahun, datang dengan keluhan nyeri lutut kiri, nyeri ulu hati dan
bagian kanan atas, tengkuk dan kesulitan tidur berulang
Tujuan : Diagnosis dan tatalaksana Depresi
Bahan Bahasan :
Tinjauan
Riset
Kasus
Cara membahas
Pustaka
Diskusi
Presentasi dan
Audit
Pos
diskusi
Data
Pasien :
Nama
Umur
Pekerjaan
Alamat
: Ny M. L
: 45 Tahun
: Tidak Bekerja
: PTB Duren Sawit N 4/14 RT 03/08, Duren
No. KIS :
3100018525672
Sawit
Agama
: Kristen
Suku Bangsa : Indonesia
Nama Faskes: PKC Duren Sawit Telp : (021)8615234
Terdaftar sejak :
Data utama untuk bahan diskusi:
1 Diagnosis / Gambaran Klinis: Pasien Perempuan, 45 tahun, belum menikah, datang
berobat ke PKC Duren Sawit dengan keluhan nyeri lutut kiri sejak kurang lebih 1 tahun
yang lalu. Pasien juga mengeluh pusing, nyeri tengkuk, nyeri tenggorokan, nyeri ulu hati,
perut kanan atas serta gangguan tidur. Pasien mengaku terpukul sepeninggal orang tua dan
gagalnya hubungan percintaannya.
2. Riwayat Pengobatan : Pasien sering berobat keluhan nyeri lututnya, antara lain: Osteokom
2 x 1, Viostin DS 1 x 1, Paracetamol 500 mg jika nyeri. Betahistine 6mg 2 x 1 untuk
riwayat vertigonya 4 bulan yang lalu. Riwayat pengobatan psikiatrik disangkal.
3. Riwayat Kesehatan / Penyakit :
- Osteoartritis
- Obesitas
- Vertigo 4 bulan yang lalu
- Miopia + astigmatisma
- Os. Pernah bicara pelo sebelah kiri 2 tahun yang lalu tapi sudah sembuh
1
hal 209-222
3 Kaplan, H. I dkk. Synopsis of Psychiatry (jilid 1). Terjemahan oleh: Kusuma, Widjaja.
Binarupa Aksara Publisher. Tangerang, Indonesia, 2010.
Hasil Pembelajaran
1. Penegakkan Diagnosis Gangguan Depresi
2. Terapi Gangguan Depresi
SUBJEKTIF
Autoanamnesis
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Duren Sawit dengan keluhan nyeri lutut sebelah
kiri sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. nyeri seperti ditusuk-tusuk, tidak menjalar, dan
hilang timbul. Nyeri dirasakan timbul jika terlalu lama berdiri atau berjalan jauh dan hilang
jika beristirahat. Riwayat osteoartritis (+), trauma (-), penyakit infeksi (-). Os sudah berobat
untuk lututnya dengan Viostin DS 1 x 1, Osteokom 1 x 1, daran paracetamol 500 mg jika
nyeri tapi tidak ada perubahan signifikan.
Selain mengeluh nyeri lututnya, pasien juga mengeluh nyeri kepala, nyeri tengkuk, ulu
hati, bagian perut kanan atas serta ada gangguan tidur. Pasien sering mengeluh gejala-gejala
tersebut sejak beberapa tahun yang lalu.
Nyeri kepala dirasakan berdenyut, dihampir seluruh bagian kepala, dirasakan hilang
timbul. Saat timbul/ pencetusnya tidak jelas, tapi mereda dengan minum paracetamol 500 mg
atau istirahat. Riwayat trauma kepala dan infeksi otak disangkal oleh pasien. Nyeri uluhati
dirasakan seperti ditusuk-tusuk dan hilang timbul. Timbul terutama jika telat makan atau
minum obat-obatan anti nyeri, hilang jika minum obat seperti antasida.
Pasien mengaku bahwa dirinya menderita penyakit liver, tetapi saat dikonfirmasi hasil lab
darah faal hepar dalam batas normal, kurang lebih + 39U/dL. Tes HbsAg tidak pernah, HCV
tidak pernah. Hal ini diyakini oleh pasien karena nyeri pada perut bagian kanan atasnya.
Gangguan tidur juga dirasakan oleh pasien terutama sejak sepeninggal orang tuanya
ditambah gagalnya hubungan percintaannya kurang lebih 7 tahun yang lalu. pasien tidak ada
gangguan saat mulai tidur, tapi selalu terbangun sekitar pukul 2 pagi. Pasien mengaku
mengerjakan ibadah sesuai keyakinannya karena merasa ada yang mendorongnya untuk
beribadah. Mendengar suara-suara (-), melihat bayangan (-), merasa memilikki kekuatan
tertentu (-). Pasien menyatakan hanya murni ingin beribadah saja. Saat ditanyakan suasana
perasaan, pasien mengaku sangat terpukul (+) semenjak gagalnya hubungan percintaaanya
dan gagal menikah + 7 tahun yang lalu ditambah meninggalnya orang tua. Pasien sering
memikirkan kenapa orang tuanya meninggal secepat itu. Apalagi pasien tidak bekerja dan
harus mengurus kakaknya yang terbaring lemah di rumah. Beliau masih bisa beraktivitas
seperti biasa. Untuk memenuhi kehidupannya, beliau hanya bergantung dari kiriman uang
adik kandungnya tiap bulan. Gagasan bunuh diri (-), mudah lelah (+), kehilangan minat
terhadap hobi (-), kepercayaan diri menurun (+), perasaan senang yang berlebihan (-), atau
suka mendermakan hartanya berlebihan (-). Pasien mengaku perasaannya senang yang biasabiasa saja setelah menemukan kekasih baru.
Riwayat pengobatan psikiatrik disangkal, dirawat di rumah sakit jiwa juga disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat Kejang (-)
Riwayat Trauma Capitis (-)
Riwayat NAPZA (-), Alkohol (-)
Riwayat Demam lama (-)
Riwayat Alergi obat (-)
Osteoartritis (+)
Obesitas
Vertigo 4 bulan yang lalu
Miopia + astigmatisma
Os. Pernah bicara pelo sebelah kiri 2 tahun yang lalu tapi sudah sembuh, lumpuh sebelah (-),
atau riwayat stroke (-)
5 bulan yang lalu ada riwayat ISK
1 tahun yang lalu ada riwayat 7 bulan tidak menstruasi dan berobat ke poli kebidanan
3
: lahir normal, cukup bulan, ditolong oleh bidan, tidak ada masalah
selama
Riwayat Keluarga
: CM
: 80x/menit
Suhu
: 36,50 C
Antropometri
Status Internus
Kepala : Normochepali
Mata
Leher
Thoraks
Paru
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi
:-
Perkusi
: sonor
Palpasi
:-
Perkusi
: -
Perkusi
: timpani
Status Neurologik
Nervus Cranial
: (+) dbn
* Reflek Bisep
: (+) dbn
* Reflek Trisep
: (+) dbn
: (-)
Sensorik
: dbn
Motorik
: dbn
Vegetatif
: dbn
bergelombang. Penderita mengenakan baju kaos biru tua celana pendek. Kulit
sawo matang.
Saat diajak berkenalan tampak pasien mau menerima perkenalan dari
pemeriksa. Pasien berbicara banyak saat ditanya pemeriksa.
2. Kesadaran
Compos mentis
3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor
Normoaktif
4. Pembicaraan
Pasien mau berbicara. Mutisme (-)
5. Sikap terhadap Pemeriksa
kooperatif
7
6. Kontak Psikis
Kontak ada berupa kontak mata, wajar, dan dapat dipertahankan
Euthym
2. Emosi
Normal
3. Ekspresi afektif
Normal
4. Keserasian
Appopriate
5. Empati
Dapat dirabarasakan
Fungsi kognitif
- Taraf pendidikan, pengetahuan dan kecerdasan
Tingkat kecerdasan sesuai dengan pendidikan dan intelegensia, mampu
berhitung dan menjawab pertanyaan-pertanyaan umum.
- Daya konsentrasi
: cukup
- Orientasi
Orang
: cukup
Waktu
: cukup
Tempat: cukup
Situasi
: cukup
- Daya ingat
Jangka pendek
: cukup
Jangka menengah
: cukup
Jangka panjang
: cukup
- Pikiran abstrak
: cukup
: tidak ada
Halusinasi auditorik
: tidak ada
Halusinasi olfaktori
: tidak ada
8
Halusinasi taktil
: tidak ada
Ilusi
: tidak ada
: tidak ada
Derealisasi
: tidak ada
Proses pikir
-
Arus Pikir
Kuantitatif
: Normal
Kualitatif
: Normal
Preokupasi
: tidak ada
Obsesi
: tidak ada
Isi pikir
Gangguan pikiran
o Waham bizzare
Siar pikir
: (-)
Sisip pikir
: (-)
Kendali pikir
: (-)
Sedot pikir
: (-)
: (-)
: (-)
o Waham cemburu
: (-)
o Waham bersalah
: (-)
: (-)
o Waham nihilistik
: (-)
Bentuk pikir
: realistik
Pengendalian impuls
Pasien dapat mengendalikan diri saat pemeriksaan
Daya nilai
Penilaian realitas : derealistik (-), depersonalisasi (-)
Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Persepsi pasien terhadap diri dan lingkungan sosialnya baik
Tilikan (insight)
Pasien tidak merasa dirinya sakit. Pasien hanya berobat untuk keluhan fisik.
8. Taraf dapat dipercaya
Dapat dipercaya
LABORATORIUM
- pasien tidak membawa hasil laboratorium
USG
- pasien tidak membawa hasil USG
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan jasmani dan mental mendukung diagnosis gangguan depresi ringan
dengan gejala somatik selain beberapa penyakit klinis yang sudah diderita sejak dahulu. Pada
kasus
ini
ditegakkan
berdasarkan
- gejala klinis (nyeri perut kanan atas tanpa didasari bukti medis yang valid dan nyeri di
beberapa tempat)
- ada kehilangan minat dan kegembiraan, cepat lelah ( 2 gejala mayor)
- ada gangguan tidur dan kepercayaan diri berkurang (2 gejala minor)
- ada stressor dari hubungan sosial, keluarga dan ekonomi
Assessment (Penalaran Klinis)
Gangguan nyeri lututnya disebabkan karena proses degeneratif dan diperparah oleh
postur tubuh pasien (obesitas) dan sedikit perbedaan tinggi kaki. Hal ini mempercepat
kerusakan tulang rawan pada lututnya. Hal ini perlu menjadi fokus agar tidak menjadi lebih
parah dengan dirujuk ke bagian ortopedi, rehabilitasi medis, dan gizi untuk menu dietnya.
Perlu diberikan edukasi kepada pasien bahwa penggunaan anti nyeri bersifat sementara dan
10
ada efek samping. Pasien disarankan meningkatkan aktivitas fisik untuk memperbaiki
posturnya.
Untuk keluhan nyeri ditempat lain, seperti tengkuk, nyeri perut kanan atas perlu
diperiksa lebih lanjut. Hal ini bisa disebabkan oleh posisi tidur, kurangnya aktivitas fisik.
Anggapan pasien terkena penyakit liver perlu dikonfirmasi laboratorium agar pasien tidak
memilikki stigma dalam pikirannya. Nyeri perut kanan atas bisa disebabkan oleh organ
empedu, luka saluran pencernaan dll. Pemeriksaan hepar dan lien sulit dilakukan karena
gemuk.
Untuk sementara, keluhan-keluhan nyeri ditempat lain bisa diberikan anti nyeri dan
peningkatan aktivitas fisik.
Pasien tidak menyadari ada gangguan dalam pikirannya, stresor dari faktor sosial, dalam
keluarga dan ekonomi bisa menjadi pencetus pada gejala gangguan tidur dan menurunnya
kualitas hidup. Perlu dilakukan wawancara lebih dalam lagi untuk konfirmasi diagnosis dan
dilakukan psikoterapi suportif pada pasien. Selain itu, pasien bisa disarankan unutk berjualan
rumahan untuk sedikit membantu perekonomiannya. Pasien diedukasi jangan terlalu terobsesi
pada rencana pernikahannya sekarang karena bisa menambah stresor pada pikirannya. Jika
perlu, pasien dirujuk ke poli kejiwaan.
PLAN
Diagnosis Multiaksial
AKSIS I
AKSIS II
: Kepribadian skizoid
AKSIS III
AKSIS IV
AKSIS V
: GAF Scale saat ini: 90-81 (gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak
anti nyeri
Postur tubuh
Laboratorium
Rujuk
Tiap bulan
Kontrol
pertama
hbsag,
mengetahui
Nasihat
Tiap kunjungan
hidupnya
Tiap kunjungan dan home Pemantauan
visite
dan
kejiwaan
Untuk menurunkan BB da
menyikapi
Pemantauan gejala
gizi
stresor
gejala
dalam
jika
Prognosis:
Dubia ad Bonam
12
TINJAUAN PUSTAKA
DEPRESI
Definisi
Buckley and Buckley (2006) menyebutkan bahwa depresi adalah menurunnya mood
dan hilangnya minat terhadap aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan. Ismail dan Siste
(2010) mengatakan pasien dalam keadaan depresi memperlihatkan kehilangan energi dan
minat, merasa bersalah, sulit berkosentrasi, hilangnya nafsu makan, berpikir mati atau bunuh
diri.
Berdasarkan DSM-IV seseorang mengalami gangguan depresi jika dia merasakan 5
gejala secara bersamaan dari 9 gejala yang ada, antara lain :
1. Kehilangan mood, biasanya terjadi di pagi hari
2. Merasakan letih atau kehilangan energi setiap harinya
3. Merasakan ketidakberhagaan diri atau perasaan bersalah hampir setiap hari
4. Hilang kemampuan berkosentrasi dan bimbang
5. Susah untuk tidur atau bahkan selalu tidur setiap harinya
6. Kehilangan minat atau merasakan kesenangan dalam setiap aktivitas setiap harinya
7. Timbul pemikiran-pemikiran tentang kematian atau bahkan pemikiran-pemikiran
untuk melakukan tindakan bunuh diri.
8. Gelisah, tidak dapat diam tenang, gerakkannya terlihat tidak memiliki tenaga
9. Berat badan turun atau bertambah (5% dari berat badan sebelumnya dalam waktu 1
bulan).
13
Dari sembilan gejala yang ada Waller dan Rumball (2004) membagi ke dalam 4 gejala
berdasarkan ranah tingkah lakunya :
1. Affective Symptoms
2. Cognitive Symptoms
3. Behavioral Symptoms
4. Physical Symptoms
Tingkatan Depresi
Berdasarkan The International Classification of Disease (ICD)-10 Classification of
Mental Behavioural Disorder, World Health Organization (1993), mengklasifikasi tingkatan
depresi sebagai berikut :
1. Mild / Minor Depression
Berdasarkan WHO seseorang yang mengalami mild depression akan merasakan 2 dari 3
gejala pertama diikuti dengan 2 gejala lainnya. Gejala-gejala tersebut antara lain :
Merasa lelah
Gerakkannya melambat
Libido menurun
dan secara
episodik. Jika seseorang yang mengalami mild depression ditanggulangi dengan perawatan
yang baik akan mencegah untuk menjadi lebih buruk.
2. Moderate Depression
Berdasarkan WHO seseorang yang mengalami moderate depression akan merasakan 2
dari 3 gejala diikuti dengan 4 gejala lainnya. Gejala-gejala tersebut antara lain :
14
Merasa lelah
Gerakkannya melambat
Libido menurun
Merasa lelah
Gerakkannya melambat
Libido menurun
15
18