Anda di halaman 1dari 2

Lampiran 4

MANAJEMEN NYERI
No. Dokumen
RSUD H. BOEJASIN

No. Revisi

No. Halaman
1/4

Jl. Hadji Boejasin No. 68


Pelaihari

Tanggal Terbit :

Ditetapkan
Direktur RSUD H. Boejasin Pelaihari

PROSEDUR TETAP

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Prosedur

dr. H. Edy Wahyudi


NIP. 19730131 200604 1 009
Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi
seseorang dan ekstensinya diketahui bila seorang mengalaminya
(Tamsuri, 2007) menurut Internasional Association for Study of plain
(IAPS) nyeri adalah sensoris subjektif dan emosional yang tidak
menyenangkan yang didapat terkait dengan kerusakan jaringanactual
maupun potensial atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.
Meningkatkan perasaan nyaman, aman individu dan meningkatkan
kemampuan individu untuk melakukan aktifitas fisik yang diperlukan
untuk penyembuhan serta mencegah timbulnya gangguan tidur.
1. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit.
3. Permenkes Indonesia Nomor 4 Tahun 2012 tentang petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
1. Informasikan kepada pasien penyebab nyeri yang dialami
pasien.
2. Batasi lingkungan pasien dan minta keluarga untuk memberi
dukungan denenemani pasien serta melakukan upaya untuk
menangani nyeri dengan terapi nonfarmakologi.
3. Berikan terapi nonfarmakologi dan farmakologi
Nonfarmakologi ( dilakukan oleh perawat)
Ajarkan teknik relaksasinafas dalam
Berikan kompres hangat/dingin
Lakukan massage
Guided imaginary
Farmakologi (diberikan oleh dokter )
Nyeri ringan ( skala nyeri 1-3) pemberian OAINS
Nyeri sedang (skala4-6); pemberian OAINS politerapi
(sebaiknya dari kelompok kimia yang berbeda)
ataupun pemberian opioid
Nyeri berat (skala 7-10)

KREDENSIAL KEPERAWATAN
No. Dokumen
RSUD H. BOEJASIN

No. Revisi

No. Halaman
3/4

Jl. Hadji Boejasin No. 68


Pelaihari

Tanggal Terbit :
PROSEDUR TETAP

Prosedur

Unit Terkait

nyeri berat pemberian opioid atau morfin.


4. Evaluasi bersama pasien efektifitaas dari terapi yang sudah
diberikan.
5. Edukasi pasien dan keluarga teknik mengurangi nyeri bila
nyeri kambuh lagi.
1. Ruang rawat inap
2. Rawat jalan

Anda mungkin juga menyukai