Tiroid Usu
Tiroid Usu
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
lain limfoma malignan dan metastasis tumor yang tersering berasal dari ginjal, paru,
payudara dan melanoma malignan.10
24
25
2.2.2. Histologi
Tiap lobus kelenjar tiroid mengandung banyak folikel. Folikel tiroid atau asinus
adalah unit struktural dan fungsional kelenjar. Mengandung single layer sel-sel
epitelial kuboid yakni epitelium folikular, mengelilingi lumen sentral yang berisi
substansi koloid yang kaya akan thyroglobulin, yang menghasilkan reaksi positif
Periodic Acid-Schiff (PAS).
Epitelium folikular juga mengandung sekitar 10% sel-sel parafolikular yang
tersebar, yang disebut sel C. Sel C berasal dari neural crest, mengandung granulgranul sitoplasmik kecil yang menunjukkan penyimpanan hormon calcitonin.
Ketika kelenjar tiroid hipoaktif, seperti pada dietary iodine deficiency, folikel
membesar seiring dengan pertambahan koloid. Epitelium folikular berbentuk
kolumnar sewaktu kelenjar ini aktif dan droplet koloid terlihat di dalam sel sebagai
pseudopodia apikal besar dan mikrovilli.
Epitelium tiroid dikelilingi oleh lamina basal dan serabut-serabut retikular.
Jaringan vasomotor, serabut syaraf simpatetik dan pembuluh darah, termasuk kapiler
fenestrasi, dapat terlihat pada jaringan connective diantara folikel-folikel tiroid.16
2.2.3. Embriogenesis
Bagian yang mengandung sel folikular dari kelenjar tiroid berkembang dari
pertengahan epitelium yang tebal pada dasar faring. Jaringan ini mulai bermigrasi
sepanjang duktus sentral (thyroglossal duct) ke posisi akhir dasar leher, dimana akan
membentuk lobus kanan dan kiri, kemudian bergabung dengan adanya mesodermal
26
C-cell, dimana bermigrasi secara medial dari dua neural-crest yang berasal dari
ultimobrachial bodies pada kantong faringeal ke empat.
Adakalanya kelenjar tiroid mencapai posisi akhir, duktus tiroglosus biasanya
regresi, meskipun bagian kaudal membentuk lobus kecil, sentral, berbentuk piramid.
Struktur utama kelenjar menyerupai kelenjar eksokrin dimana merefleksikan struktur
jaringan yang longgar dari kelenjar matur dengan lobus utama kiri dan kanan, yang
masing-masing mengandung beberapa lobulus yang dibentuk oleh folikel-folikel
yang memproduksi dan menyimpan hormon tiroid.17
2.3. Epidemiologi
Karsinoma tiroid diperkirakan sebesar 1,5% dari keganasan seluruh tubuh di
negara-negara berkembang. Karsinoma tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh
keganasan tersering di Indonesia. Angka insidensi bervariasi di seluruh dunia, yaitu
dari 0,5-10 jiwa per 100.000 populasi. American Cancer Society memperkirakan
sekitar 17.000 kasus baru muncul setiap tahunnya di Amerika Serikat dan sekitar
1700 diantaranya mengakibatkan kematian. Di Amerika Serikat, karsinoma ini relatif
jarang ditemukan, mencakup 1% dari seluruh jenis kanker dan 0,4% kematian akibat
kanker. Lebih banyak ditemukan pada wanita dengan distribusi berkisar 2:1 sampai
3:1. Secara primer dijumpai pada dewasa muda dan usia pertengahan serta jarang
ditemukan pada anak-anak.2,18
Karsinoma tiroid merupakan jenis keganasan jaringan endokrin yang terbanyak,
yaitu 90% dari seluruh kanker endokrin.18 Diantara tumor-tumor epitelial, karsinoma
27
yang berasal dari sel-sel folikular jauh lebih banyak ditemukan daripada yang berasal
dari sel C. Kebanyakan yang berasal dari sel folikular merupakan keganasan yang
berkembang secara perlahan dengan 10 year survival lebih dari 90%. Limfoma tiroid
dan keganasan-keganasan non epitelial lain jarang ditemukan.2,18
2.4. Etiologi
Etiologi yang pasti dari karsinoma ini belum diketahui. Dari beberapa penelitian,
dijumpai beberapa faktor yang berperan dalam patogenesis karsinoma tiroid yaitu
genetik dan lingkungan.3
Karsinoma papiler dipengaruhi oleh faktor lingkungan (iodine), genetik dan
hormonal serta interaksi diantara ketiga faktor tersebut. Sedangkan pada karsinoma
folikular radiasi merupakan faktor penyebab terjadinya karsinoma ini.2
Faktor yang berperan pada karsinoma meduler adalah genetik dan sampai saat ini
belum diketahui karsinogen yang menjadi penyebab berkembangnya karsinoma
meduler dan anaplastik. Diperkirakan karsinoma anaplastik tiroid berasal dari
perubahan karsinoma tiroid berdiferensiasi baik (papiler dan folikular) dengan
kemungkinan jenis folikular dua kali lebih besar.4,6,19,20,21,22
28
29
2.6. Pemeriksaan
2.6.1. Pemeriksaan Fisik
Nodul diidentifikasi berdasarkan konsistensinya keras atau lunak, ukurannya,
terdapat tidaknya nyeri, permukaan nodul rata atau berbenjol-benjol, berjumlah
tunggal atau ganda, memiliki batas yang tegas atau tidak, dan keadaan mobilitas
nodul.
2.6.2. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang membedakan neoplasma jinak dan ganas tiroid
belum ada yang khusus. Kecuali karsinoma meduler, yaitu pemeriksaan kalsitonin
(tumor marker) dalam serum. Pemeriksaan T3 dan T4 kadang-kadang diperlukan
karena pada karsinoma tiroid dapat terjadi tirotoksikosis walaupun jarang. Human
Thyroglobulin (HTG) Tera dapat dipergunakan sebagai tumor marker terutama pada
karsinoma berdiferensiasi baik. Walaupun pemeriksaan ini tidak khas untuk
karsinoma tiroid, namun peninggian HTG setelah tiroidektomi total merupakan
indikator tumor residif.10
2.6.3. Pemeriksaan Isotop scan dan Ultrasonographic
Metode Isotop scan (IS), ultrasonograhic (USG) dan sitologi saat ini digunakan
untuk mengevaluasi nodul-nodul pada tiroid. IS memiliki spesifisitas tinggi dalam
mendiagnosis
neoplasma
malignan
apabila
akumulasi
ekstratiroid
99mTc
pertechnetate atau I 3IJ pada nodul metastasis servikal atau demarcated nodul tiroid
cold kabur dipertimbangkan positif. Karsinoma tiroid terlihat sebagai nodul
30
hipoechogenik pada pemeriksaan USG, meskipun demikian beberapa lesi benign juga
mirip dengan gambaran echographic seperti pada lesi malignan.23
2.6.4. Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Biopsi aspirasi jarum halus tiroid telah berusia lebih dari 50 tahun dan
merupakan metode utama yang digunakan untuk diagnosis preoperatif pada anakanak dan dewasa. Biopsi aspirasi jarum halus memegang peranan yang penting
dalam mendeteksi neoplasma tiroid dan membantu dalam
penanganan reseksi
31
Sitologi biopsi jarum halus terutama diindikasikan pada nodul tiroid soliter atau
nodul dominan pada multinodul goiter. Empat sampai tujuh persen orang dewasa
memiliki nodul tiroid yang dapat diraba dan angka ini meningkat dengan
ultrasonografi atau pada pemeriksaan otopsi (>60%).7,26
pppp
Colloid Goiter
Tiroiditis
Akut
Subakut (deQuervains)
Limfositik (Hashimotos disease)
pppp
pppp
pppp
ppp
32
Tumor
ppppp Tumor folikular
ppppp Adenoma folikular
pppp
ppp
ppp
pppppppppp
33
34
Bentuk anaplastik : terdiri dari sel-sel yang kecil, adanya multinucleated giant
cell dan sel-sel bentuk lonjong. Inti besar, bizarre, satu atau banyak, dan
kromatin kasar dan anak inti yang menonjol. Kadang dijumpai mitosis atipik.27
THY 2
THY 3
THY 4
THY 5
Positif ganas
(Definite malignancy)27
35
Gambar 1. Karsinoma Folikular. Agregat sel-sel folikular dengan nukleus besar dan intranuclear
cytoplasmic inclusion kecil. Koloid sedikit. (Diff-Quik stain). (Dikutip dari: Koss Leopold G. Koss
diagnostic cytology and its histopathologic bases. The Thyroid, Parathyroid, and Neck Masses Other
Than Lymph Nodes. 5th ed. Philadelphia. 2006).
36
Gambar 3. Karsinoma Folikular. Sel-sel tumor menunjukkan nukleolus yang prominen di dalam
nukleus besar. (Dikutip dari: Koss Leopold G. Koss diagnostic cytology and its histopathologic bases.
The Thyroid, Parathyroid, and Neck Masses Other Than Lymph Nodes. 5th ed. Philadelphia. 2006).
37
Secara garis besar kriteria diagnosis karsinoma folikular adalah sebagai berikut:
Selular, biasanya smear banyak darah
Banyak kelompokan sel-sel epitelial berukuran sama yang tersebar pada smear
Agregat sel syncitial, nukleus banyak dan overlapping
Mikrofolikel dan rosette
Sedikit atau tidak ada koloid
38
Gambar 4. Oxyphil (Hurtle cell) carcinoma. A. Kelompokan trabekular sel-sel oxyphil (MGG, HP).
B. Sel-sel oxyphil dengan beberapa sel endotelial (Pap, HP). (Dikutip dari: Orell R. Svante , Sterett F.
Gregory, Whitaker Darrel. Fine Needle Aspiration Cytology, Fourth Edition, Elsevier. 2005)
39
40
A
Gambar 5. Karsinoma papiler tiroid. A. Multilayered, susunan papiler kompleks sel-sel folikular
merupakan diagnostik dari karsinoma papiler (MGG, 20x). B. Sheet sel-sel folikular menunjukkan
pembesaran nukleus dan intranuclear cytoplasmic inclusion (Diff-Quik stain). (Dikutip dari:
A. Koleksi pribadi Prof.Dr.HM.Nadjib D. Lbs,Sp.PA(K), B. Koss Leopold G. Koss diagnostic
cytology and its histopathologic bases. The Thyroid, Parathyroid, and Neck Masses Other Than
Lymph Nodes. 5th ed. Philadelphia. 2006).
Bentuk lain yang sangat jarang dari karsinoma papiler antara lain micropapillary,
macrofollicular, carcinoma with nodular fasciitis-like stroma dan clear cell.7,10
41
Gambar 6. Cystic papillary carcinoma. Cystic change pada metastasis karsinoma papiler dari lymph
node servikal, terdiri dari sel-sel foamy dengan beberapa pigmen mirip dengan makrofag; satu
kelompokan degenerasi sel-sel epitelial atipik (MGG, HP). (Dikutip dari: Orell R. Svante , Sterett F.
Gregory, Whitaker Darrel. Fine Needle Aspiration Cytology, Fourth Edition, Elsevier. 2005)
42
43
Gambar 7. Follicular variant of papillary carcinoma. Pola arsitektur mikrofolikular dari syncytial
cluster dan folikel yang mengandung koloid, nukleus membesar, pucat, beberapa dengan intranuclear
vacuoles (MGG, HP). (Dikutip dari: Orell R. Svante , Sterett F. Gregory, Whitaker Darrel. Fine Needle
Aspiration Cytology, Fourth Edition, Elsevier. 2005)
44
Gambar 8. Tall-cell papillary carcinoma. Kelompokan sel-sel epitelial tall columnar berdekatan dengan
material membran basal; sitoplasma banyak, nukleus lebih atipikal daripada karsinoma papiler
klasik(MGG, HP). (Dikutip dari: Orell R. Svante , Sterett F. Gregory, Whitaker Darrel. Fine Needle
Aspiration Cytology, Fourth Edition, Elsevier. 2005)
45
Gambar 9. Columnar cell variant of papillary carcinoma. Agregat dan fragmen papiler dengan nukleus
besar yang bertumpang tindih, sel kolumnar tapi tidak tinggi, nukleus ireguler, beberapa nukleolus
prominen (Pap, HP). (Dikutip dari: Orell R. Svante , Sterett F. Gregory, Whitaker Darrel. Fine Needle
Aspiration Cytology, Fourth Edition, Elsevier. 2005)
46
Gambar 10. Diffuse sclerosing variant of papillary carcinoma. Banyaknya fragmen jaringan terutama
sel-sel metaplasia, fibroblast dan beberapa psammoma bodies. (Dikutip dari: Orell R. Svante , Sterett F.
Gregory, Whitaker Darrel. Fine Needle Aspiration Cytology, Fourth Edition, Elsevier. 2005)
47
mirip
dengan
sel-sel
carcinoid.
Pola
sel-sel
yang
kecil
sering
48
disalahdiagnosiskan
dengan
limfoma
malignan,
sedangkan
sel-sel
spindel
Gambar 11. Karsinoma meduler tiroid. A. Sitoplasma bergranul. B. Sel-sel malignan hampir
menyerupai sel-sel plasma (MGG). (Dikutip dari: Koss Leopold G. Koss diagnostic cytology and its
histopathologic bases. The Thyroid, Parathyroid, and Neck Masses Other Than Lymph Nodes. 5th ed.
Philadelphia. 2006).
49
Gambar 12. Karsinoma anaplastik tiroid. A. Tumor dengan multinucleated giant cells besar. B.
Karsinoma anaplastik tiroid dengan nukleus kecil multipel (Diff-Quik). (Dikutip dari: Koss Leopold G.
Koss diagnostic cytology and its histopathologic bases. The Thyroid, Parathyroid, and Neck Masses
Other Than Lymph Nodes. 5th ed. Philadelphia. 2006).
50
Gambar 13. Squamous carcinoma. Biopsi aspirasi massa tiroid menunjukkan sel-sel tipikal karsinoma
skuamosa. (Dikutip dari: Koss Leopold G. Koss diagnostic cytology and its histopathologic bases.
The Thyroid, Parathyroid, and Neck Masses Other Than Lymph Nodes. 5th ed. Philadelphia. 2006).
51
52
53
T0
T1
Tumor dengan ukuran 2cm atau kurang, masih terbatas pada tiroid
T2
Tumor dengan
ukuran lebih dari 2cm namun tidak lebih dari 4cm, masih
Tumor
Tumor dengan ukuran berapa saja yang telah meluas keluar kapsul tiroid
54
N0
N1
N1a Metastasis
ke
level VI
kelenjar
getah
bening
( pretracheal,
pada
kelenjar
getah bening
55
2.10. Imunohistokimia
TGB dan TTF-1 tertampil pada lebih dari 95% differentiated thyroid carcinoma
Cytokeratin 19 biasanya terekspresi pada karsinoma papiler tetapi dapat juga
dijumpai pada keganasan tiroid lain
Vimentin terekspresi bersama dengan cytokeratin pada kebanyakan tumor tiroid
HBME-1 dan galectin 3 berguna meskipun bukan merupakan marker spesifik
untuk differentiated thyroid carcinoma
Undifferentiated (anaplastic) thyroid carcinoma secara tipikal negatif untuk TGB
dan TTF-1 tetapi selalu mengekspresikan cytokeratin
95% karsinoma medulari positif untuk calcitonin
CEA dijumpai pada kebanyakan karsinoma meduler, tidak dijumpai pada
karsinoma tiroid lain
Marker generic neuroendocrine positif pada karsinoma meduler termasuk NSE,
synaptophysin, chromogranin A dan B dan secretogranin II
Karsinoma meduler positif untuk TTF-1 tetapi negatif untuk TGB34
56
2.11. Prognosis
Prognosis karsinoma papiler baik, 10-year survival lebih dari 90% dan untuk pasien
muda lebih dari 98%. Perbandingan relatif area-area papiler dan folikular tidak
berhubungan dengan prognosis, tetapi invasi vaskular dan nuklear atypia mungkin
merupakan tanda-tanda prognostik yang berlawanan. Sedangkan pada tall-cell variant dan
columnar cell variant prognostiknya sangat jelek oleh karena memiliki behavior yang
sangat agresif.2,10
Karsinoma folikular lebih agresif daripada karsinoma papiler. Prognosis bergantung
pada invasi jauh dan staging. Secara langsung berhubungan dengan ukuran tumor (<1,0cm
mempunyai prognosis yang baik). Lebih dari setengah penderita meninggal dunia dalam
10 tahun tetapi hal ini bervariasi tergantung pada derajat invasi tumor ke dalam pembuluh
darah, kapsul tumor, atau jaringan sekitarnya.2
Gambaran klinis umum berhubungan dengan prognosis bergantung pada usia,
ukuran tumor, perluasan keluar dari tiroid, pembedahan yang komplet dan metastasis jauh.
Efek prognostik yang berlawanan pada usia tua ditekankan terhadap ukuran tumor yang
besar dan perluasan ekstraglandular dari tumor. 2