Anda di halaman 1dari 5

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah meningkat secara persisten.

Tekanan darah
ada 2 macam, yaitu tekakan darah sistolik dan diastolik. Tekanan darah sistolik adalah tekanan
darah yang terjadi pada saat jantung berkontraksi. Tekanan darah diastolic adalah tekanan darah
yang terjadi pada saat jantung berelaksasi (mengembang).
Pengukuran tekanan darah menggunakan alat sphygmomanometer. Besarnya tekanan darah
dinyatakan dengan satuan mmHg, misalnya 140/80 mmHg, artinya tekanan darah sistolik 140
mmHg dan tekanan darah diastolic 80 mmHg

Air raksa

Digital

Klasifikasi tekanan darah menurut The Seventh Report Of The Join National Committee On The
Detection, Evalution, And Treatment Of High Blood Pressure (JNC 7) :
Tekanan darah
Klasifikasi
Normal
Prehipertensi

Sistolik (mmHg)
<120
120 139

Hipertensi stage 1

140 159

Hipertensi stage 2

160

Diastolik (mmHg)
Dan
Ata
u
Ata
u
Ata
u

<80
80 89
90 99
100

Mekanisme pengaturan tekanan darah dalam tubuh kita diatur oleh sistem Renin Angiotensin
Aldosteron (SRAA) yaitu ginjal menghasilkan hormone renin. Apabila aliran daragh dalam
glomelurus berkurang, ginjal akan melepaskan renin kedalam pembuluh darah. Didalam
pembuluh darah, renin berikatan dengan protein plasma membentuk angiotensin I, Oleh
Angiotensin Converting Enzym (ACE) diubah menjadi Angiotensin II. Angiotensin II ini bersifat

Vasokonstriksi dan mestimulasi hormone Aldosteron. Aldosteron bersifat mengikat air dan garam
sehingga volume darah bertambah, pembuluh darah mengalami Vasokonstriksi sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah.
FAKTOR
Selain SRAA, ada factor dari dalam dan dari luar tubuh kita yang dapat meningkatkan tekanan
darah. Factor dari dalam tubuh kita yang dapat meningkatkan tekanan darah :

Volume curah jantung (Cardiac output) semakain besar volume curah jantung, tekanan
darah semakin tinggi
Elastisitas dinding arteri, semakin kurang elastis, tekanan darah semakin tinggi
Neurohormone (adrenalin dan noradrenalin). Neurohormone bersifat fasokonstriksi
perifer sehingga tekanan darah meningkat. Pelepasan neurohormon dirangsang oleh
emosi, gelisah, stress, takut, marah, lelah atau rokok.

Faktor dari luar tubuh yang dapat meningkatkan tekanan darah :

Asupan Garam, karena ion Na+ bersifat retensi (mengikat) air sehingga ion Na+ akan
memperbesar volume darah. Selain itu, garam juga memperkuat noradrenalin, jika
demikian akan memperkuat vasokontriksi
Asam glizirizat yang terkandung dalam succus (komponen obat batuk hitam), pada orang
orang tertentu dapat meningkatkan tekanan darah
Hormon estrogen dalam pil KB bersifat mengikat air dan garam sehingga pada wanita
penderita hipertensi sebaiknya tidak menjadi akseptor pil KB yang mengandung estrogen.
Stress karena dapat menyebabkan pelepasan hormone adrenalin.
Kehamilan

Etiologi
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat digolongkan menjadi :

hipertensi primer / essensial


hipertensi sekunder

hipertensi primer / essensial adalah hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui, sedangkan
hipertensi sekunder adalah hipertensi yang penyebabnya diketahui seperti gagal ginjal kronik,
hipertiroidisme dan kehamilan. Prevalensi hipertensi sekunder lebih rendah dari hipertensi
primer.
Gejala dan Diagnosis

Gejala yang khas tidak ada, penderita kadang kadang hanya merasa nyeri kepala pada pagi hari
sebelum bangun tidur, tetapi setalah bangun rasa nyeri akan hilang. Selain itu penderita sering
mengleluh pusing.
Satu satunya tanda hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah. Diagnosis
hipertensi dilakukan dengan rata rata tekanan darah dari 2 atau lebih pengukuran tekanan
darah.

Jenis jenis hipertensi


1. Tekanan darah tinggi primer
Hampir 95% dari semua kasus hipertensi yang ditemukan adalah tekanan darah tinggi primer
atau disebut juga hipertensi esensial. Penyebabnya adalah gabungan dari beberapa faktor yakni
gen, gaya hidup, berat badan, dan lainnya. Biasanya, dokter menyarankan untuk melakukan
modifikasi pada gaya hidup dan pola makan. Jika perubahan gaya hidup tidak menurunkan
tekanan darah, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan untuk menormalkan tekanan
darah.
2. Tekanan darah tinggi sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor penyebab hipertensi sekunder yang
paling umum adalah kerusakan dan disfungsi ginjal. Penyebab lainnya adalah tumor, masalah
pada kelenjar tiroid, kondisi selama kehamilan, dan lain-lain. Biasanya, hipertensi jenis ini bisa
disembuhkan jika penyebabnya lebih dulu disembuhkan.
3. Tekanan darah tinggi maligna
Ini adalah jenis hipertensi yang paling parah dan cepat berkembang. Hipertensi maligna sangat
cepat untuk merusak organ dalam tubuh. Jika dalam lima tahun hipertensi maligna tidak diobati,
konsekuensinya adalah kematian yang disebabkan oleh kerusakan otak, jantung, dan gagal ginjal.
Namun, hipertensi jenis ini dapat diobati dengan catatan pengobatan dilakukan secara intensif
dan berkelanjutan. Seseorang yang menderita hipertensi jenis ini merasakan kebas di sekujur
tubuh, penglihatan kabur, kecemasan, dan sangat kelelahan.
4. Tekanan darah tinggi sistolik terisolasi
Jenis hipertensi ini disebabkan oleh umur, mengonsumsi tembakau, diabetes, dan diet yang salah.
Pada hipertensi ini, arteri menjadi kaku sehingga menyebabkan sistolik (tekanan darah saat
jantung berkontraksi) sangat tinggi sedangkan diastolik (tekanan darah saat jantung istirahat)
normal.
5. White coat hypertension

Hipertensi jenis ini hanya terjadi jika pasien sedang berada di pusat klinik atau rumah sakit. Jenis
tekanan darah tinggi ini disebabkan oleh kegugupan saat akan diperiksa oleh pihak rumah sakit.
Di luar rumah sakit, tekanan darah pasien ini sangat normal. Jika terjadi hal yang sama dalam
pemeriksaan ulang maka jenis hipertensi ini tidak perlu diobati.

6. Hipertensi resisten
Penderita hipertensi resisten tidak merespon obat apapun lagi. Hipertensi dikatakan resisten jika
3 jenis obat tidak sanggup menurunkan tekanan darah. Maka diperlukan 4 macam jenis obat
untuk menurunkan tekanan darah.
Pengobatan
Tujuna pengobatan hipertensi adalah mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat hipertensi
dengan cara menurunkan tekanan darah ke tekanan darah normal yaitu <140/90 mmHg.
Pengobatan hipertensi meliputi pengobatan nonfarmakologi dan farmakologi. Pasien yang
tekanan darahnya tergolong dalm prehipertensi cukup diberikan terapi non farmakologi,
sedangkan yang tergolong hipertensi stage 1 dan 2 selain terapi nonfarmakologi harus diberikan
terapi farmakologi
Pengobatan nonfarmakologi adalah pengobatan tanpa menggunakan obat, yaitu :

Menurunkan berat badan bagi penderita obesitas


Diet garam
Berhenti merokok, minum kopi, dan alkohol
Istirahat yang cukup
Olahraga teratur

Pengobatan farmakologi pada hipertensi dilakukan dengan menggunakan obat antihipertensi.


Pada hipertensi tahap 1 cukup diberi 1 obat antihipertensi, baik dari golongan diuretik tiazid,
ACEI, ARB, Maupun CCB.
Pada Hipertensi tahap 2 di berikan kombinasi 2 atau lebih antihipertensi, salah satu satunya
adalah diuretik tiazid.
Penggolongan obat antihipertensi:

Diuretic, yang paling banyak digunakan adalah golongan tiazid, seperti HCT,
Klortalidon.
ACEI(Angiotensin Converting Enzym Inhibitor), yang termasuk dalam golongan ini
adlaah Katropil, Lisinopril, Ramipril, Benazepril, Enalapril, Trandolapril.

ARB Angiotensin Reseptor Blocker), yang termasuk dalam golongan ini adalah Losartan,
Vasartan, Irbesartan, Candesartan, Telmisartan
CCB (Calsium Channel Blocker), yang termasuk dalam golongan ini adalah Nifedipin,
Amlodipin, Verapamil, Diltiazem.
-Blockers, yang termasuk dalam golongan ini adalah Bisoprolol, Metoprolol, Atenolol,
Propanolol, Atenolol.
Direct Renin Inhibator, yang termasuk dalam golongan ini adalah Aliskiren.
Direct Arterial Vasodilators, yang termasuk dalam golongan ini adalah hidralazin.
Penekan SSP, yang termasuk dalam golongan ini adalah Reserpin.
Central 2 Agonis, yang termasuk dalam golongan ini adalah Klonidin, Metildopa.
1 Bloker, yang btermasuk kedalam golongan ini adalah Doxazosin, Prazosin, Terazosin.

Contoh spesialite obat


No
1

Nama Generik
Kaptropil

Lisinopril

Losartan

4
5
6

Valsartan
Aliskiren
Metildopa

Klonidin

Doksazosin

Nama Dagang
Tensicap
Capoten

Sediaan
12,5 mg ; 25 mg / tab
12,5 mg ; 25 mg / tab

Captensin
Interpril
Noperten
Angioten
insaar
Diovan
Rasilez
Dopamet
Medopa
Catapress

12,5 mg ; 25 mg / tab
5 mg ; 10 mg / tab
5 mg ; 10 mg / tab
50 mg / tab
50 mg / tab
80 mg, 160 mg / tab

Cardura
Tensidox

1 mg, 2 mg / tab
1 mg, 2 mg / tab

250 mg / tab
250 mg / tab
0,15 mg / tab

Produsen
Sanbe farma
Bristol Myers
Squib
Kalbe farma
Interbath
Dexa medica
Kalbe farma
Interbat
Sandoz
Novartis
Alpharma
Armoxindo
Boehringer
ingelheim
Pfizer
Harsen

Anda mungkin juga menyukai