Anda di halaman 1dari 2

Patofisiologi

Cedera Muskuloskeletal
Patofisiologi
Langsung

Kena pukulan
Jatuh dari ketinggian

Tidak langsung

Efek benda lain yang kena trauma (pengemudi terbentur dasboard saat mobil tabrakan)

Patofisiologi
Tulang bersifat rapuh namun cukup mempunyai kekuatan dan daya pegas untuk menahan
tekanan, tetapi apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar dari yang diserap tulang maka
terjadilah trauma pada tulang yang mengakibatkan rusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang.
Setelah terjadi fraktur periosteum dari pembuluh darah serta saraf dalam korteks, marrow dan
jaringan lunak membungkus tulang rusak. Pendarahan terjadi karena kerusakan tersebut maka
terbentuklah hematoma di rongga medulla tulang. Jaringan tulang segera berdekatan ke bagian
tulang yang patah. Jaringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi terjadinya respon
inflamasi yang ditandai dengan vasodilatasi, eksudasi plasma dan leukosit serta infiltrasi sel
adalah putih. Kejadian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya
dan apabila kerusakan sudah parah akan diganti oleh jaringan baru.

Sumber : (Arief Mansjoer, 2000: 475).

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa tulang adalah bagian tubuh yang sangat kuat.
Tulang memiliki kekuatan untuk melindungi organ penting dalam tubuh. Meskipun demikian
bila terjadi tekanan dari luar yang datang lebih besar yang diluar kemampuan tulang untung
untuk menyerapnya maka akan terjadi trauma, trauma ini akan mengakibatkan terjadinya
diskontinuitas dari tulang dan terjadi fraktur tulang. Apabila fraktur terjadi maka periosteom dan
sekalian pembuluh darah akan rusak.

Syaraf pada cortex, jaringan marrow dan jaringan lunak akan mengalami kerusakan. Kerusakan
ini akan mengakibatkan pendarahan yang pada ahirnya akan terjadi hematoma pada rongga
tulang, jaringan tulang yang telah patah akan terjadi peningkatan plasma dan leukosit dan juga
masuknya sel darah putih.

Etiologi
Menurut Apley & Solomon (1995: 239), etiologi yang menyebabkan fraktur adalah sebagai
berikut:
1. Traumatik
Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan, yang dapat
berupa pukulan, penghancuran, penekukan, penarikan. Bila terkena kekuatan langsung tulang
patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunakpun juga rusak.
2. Kelelahan atau tekanan berulang-ulang
Retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya pada logam dan benda lain, akibat tekanan yang
berulang-ulang. Keadaan ini paling banyak ditemukan pada tibia fibula, terutama pada atlit,
penari.
3. Kelemahan dan abnormal pada tulang (patologis)
Fraktur dapat terjadi pada tekanan yang normal jika tulang itu lemah atau tulang itu sangat rapuh.
Penyebab fraktur adalah trauma yang mengenai tulang, dimana trauma tersebut kekuatannya
melebihi kekuatan tulang, dan mayoritas fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Trauma-trauma
lain adalah jatuh dari ketinggian, kecelakaan kerja, cidera olah raga. Trauma bisa terjadi secara
langsung dan tidak langsung. Dikatakan langsung apabila terjadi benturan pada tulang dan
mengakibatkan fraktur di tempat itu, dan secara tidak langsung apabila titik tumpu benturan
dengan terjadinya fraktur berjauhan (Rahmad, 1996 ).

Anda mungkin juga menyukai