Anda di halaman 1dari 14

SELF ASSESSMENT

OLEH :
Ni Kadek Dwi Lestari
1202105052

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
2014

Diagnosa
: KELETIHAN
Definisi
: Rasa letih luar biasa dan penurunan kapasitas kerja fisik dan jiwa pada tingkat yang biasanya secara terus-menerus.
Batasan Karakteristik :
Gangguan konsentrasi
Peningkatan keluhan fisik
Peningkatan kebutuhan terhadap istirahat
Gangguan libido
Introspeksi
Penurunan performa
Kurang energy
Kurang minat terhadap dunia sekitar
Letargi
Mengantuk
Lesu
Merasa bersalah karena tidak dapat menjalankan
Persepsi membutuhkan energy tambahan untuk
tanggung jawab
menyelesaikan tugas rutin
Ketidakmampuan mempertahankan rutinitas yang

Lelah
biasanya
Mengatakan kurang energy yang tidak kunjung reda
Ketidakmampuan memulihkan energy, setelah tidur
Mengatakan kurang energy yang luar biasa
sekalipun

Faktor yang Berhubungan


Psikologis
Ansietas
Gaya hidup membosankan
Depresi
Stres
Fisiologis
Anemia
Status penyakit
Peningkatan keluhan fisik
Malnutrisi

Kondisi fisik buruk


Kehamilan
Deprivasi tidur
Lingkungan
Kelembapan
Cahaya
Kebisingan
Suhu
Situasional

Peristiwa hidup negative

Pekerjaan

NOC label: Activity Tolerance


NIC label: Energy Management
a. Saturasi oksigen pasien dalam rentang normal (95a. Menentukan keterbatasan fisik pasien
100%) ketika beraktivitas (skala 5)
b. Denyut nadi pasien dalam rentang normal (60-100)
b. Menentukan persepsi pasien /orang penting lainnya mengenai
ketika beraktivitas (skala 5)
penyebab kelelahan
c. Laju pernapasan pasien dalam rentang normal (1220) ketika beraktivitas (skala 5)
c. Mendorong verbalisasi perasaan tentang keterbatasan
d. Pasien tidak mengalami kesulitan bernapas ketika
beraktivitas (skala 5)
d. Menentukan penyebab kelelahan (perawatan, nyeri, dan obat-obatan)
e. Tekanan darah sistolik pasien dalam rentang
e. Menentukan apa dan berapa banyak aktivitas yang dibutuhkan untuk
normal (110-120 mmHg) ketika beraktivitas (skala
membangun ketahanan
5)
f. Tekanan darah diastolik pasien dalam rentang
f. Memantau asupan gizi untuk memastikan energi yang memadai
normal (70-80 mmHg) ketika beraktivitas (skala 5)
g. Temuan elektrogram menunjukkan aktivitas listrik
g. Berkonsultasi dengan ahli diet tentang cara-cara untuk meningkatkan
jantung pasien normal (skala 5)
asupan energi tinggi makanan
h. Warna kulit pasien normal ketika beraktivitas
(skala 5)
h. Memantau pasien untuk membuktikan kelelahan fisik dan emosional
i. Pasien dapat berjalan dengan kecepatan
berlebih
mendekati/sama dengan sebelum mengalami
i. Memantau respon kardiorespirasi terhadap aktivitas (takikardi,
keletihan (skala 5)
disritmia lain, dispnea, diaphoresis, pucat, tekanan hemodinamik, dan
j. Pasien dapat berjalan dengan jarak tertentu (terlihat
tingkat pernapasan)
dari ketahanan pasien melakukan kegiatan tanpa

k.

l.
m.
n.
o.

diselingi istirahat atau tanpa menunjukkan tandatanda keletihan lain) (skala 5)


Toleransi pasien dalam menaiki/menuruni tangga
membaik (terlihat dari ketahanan pasien
melakukan kegiatan tanpa diselingi istirahat atau
tanpa menunjukkan tanda-tanda keletihan lain)
(skala 5)
Bagian tubuh atas pasien semakin kuat melakukan
aktivitas (skala 5)
Bagian tubuh bawah pasien semakin kuat
melakukan aktivitas (skala 5)
Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari
dengan mudah (skala 5)
Pasien mampu berbicara selama beraktivitas (skala
5)

NOC label: Concentration


a. Pasien dapat mempertahankan perhatian (skala 5)
b. Pasien dapat mempertahankan fokus (skala 5)
c. Pasien dapat menanggapi isyarat visual (skala 5)
d. Pasien dapat menanggapi isyarat auditori (skala 5)
e. Pasien dapat menanggapi isyarat perabaan (skala
5)
f. Pasien dapat menanggapi isyarat olfaktori
(penghidu) (skala 5)
g. Pasien dapat menanggapi isyarat bahasa (skala 5)
h. Pasien mampu mengeja kata terbalik (skala 5)

j. Memantau / merekam pola tidur pasien dan jumlah jam tidur


k. Memantau lokasi dan sifat ketidaknyamanan atau rasa sakit selama
gerakan /aktivitas
l. Mengurangi ketidaknyamanan fisik yang dapat mengganggu fungsi
kognitif dan pemantauan diri/regulasi aktivitas
m. Menetapkan batas aktivitas tinggi ketika hal tersebut mengganggu
orang lain atau penderita
n. Batasi rangsangan lingkungan (cahaya dan kebisingan untuk
memfasilitasi relaksasi)
o. Membatasi jumlah pengunjung, disesuaikan
p. Mempromosikan tidur /pembatasan aktivitas (meningkatkan jumlah
waktu istirahat)
q. Mendorong periode alternatif istirahat dan kegiatan
r. Mengatur aktivitas fisik untuk mengurangi kompetisi suplai oksigen
ke fungsi tubuh yang vital (menghindari aktivitas segera setelah
makan)
s. Menggunakan latihan rentang pasif dan /atau aktif untuk meredakan
ketegangan otot
t. Menyediakan kegiatan pengalihan untuk mempromosikan relaksasi
u. Membantu penderita menjadwalkan waktu istirahat

Diagnosa
: GANGGUAN VENTILASI SPONTAN
Definisi
: Penurunan cadangan energi yang mengakibatkan ketidakmampuan individu untuk mempertahankan
pernapasan yang adekuat untuk menyokong kehidupan.
Batasan Karakteristik :
Ketakutan
Dyspnea
Peningkatan frekuensi jantung
Penurunan kerja sama
Peningkatan laju metabolism
Penurunan PCO2
Peningkatan PCO2
Penurunan SaO2
Peningkatan kegelisahan
Penurunan volume tidal
Peningkatan penggunaan otot aksesorius
Faktor yang Berhubungan
Faktor metabolic
Keletihan otot pernapasan

NOC label: Mechanical Ventilation Response: NIC label: Oxygen Therapy


Adult
a. Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi trakea dengan tepat
a. Laju pernapasan normal (12-20 kali/menit) (skala
b. Mempertahankan patensi jalan nafas
5)
c. Melarang merokok
b. Ritme pernapasan normal (Eupnea) (skala 5)
d. Gunakan alat oksigen dan berikan dalam sistem yang dihangatkan dan
c. Kedalaman inspirasi normal (skala 5)
dilembabkan
d. Kapasitas inspirasi normal (3500 mL) (skala 5)
e. Mengatur tambahan oksigen yang dibutuhkan
e. Volume tidal normal (500 mL) (skala 5)
f. Monitor jumlah aliran oksigen
f. Kapasitas vital normal (4600 mL) (skala 5)
g. Monitor posisi alat bantu oksigen
g. FiO2 (fraksi inspirasi oksigen) sesuai dengan
h. Instruksikan pasien tentang pentingnya mempertahankan alat bantu

h.
i.
j.
k.
l.

m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.

kebutuhan oksigen (21%) (skala 5)


PaCO2 (tekanan parsial karbon dioksida pada
arteri) normal (35-45 mmHg) (skala 5)
pH arteri normal (7,35-7,45) (skala 5)
Saturasi oksigen normal (95-100%) (skala 5)
Perfusi jaringan perifer normal (dilihat melalui
capillary refill time <2 detik) (skala 5)
Karbon dioksida tidal akhir (ETCO2, end tidal
carbon dioxide) normal (5% atau 35-37 mmHg)
(skala 5)
Hasil pemeriksaan fungsi paru normal (nilai
spirometri FEV1/FEC 75-80%) (skala 5)
Penemuan X-Ray dada normal (skala 5)
Ventilasi perfusi seimbang (skala 5)
Tidak terdapat pergerakan dada asimetri (skala 5)
Tidak terdapat ekspansi dada asimetri (skala 5)
Tidak terdapat kesulitan bernapas dengan
ventilator (skala 5)
Tidak terdapat suara napas tambahan (skala 5)
Tidak ditemukan atelektasis (skala 5)
Pasien tidak menunjukkan ansietas (skala 5)
Pasien dapat beristirahat (skala 5)
Tidak ditemukan gangguan integritas kulit pada
daerah trakeostomi (skala 5)
Pasien tidak menunjukkan tanda-tanda hipoksia
(sianosis, sesak napas) (skala 5)
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi paru (skala 5)
Sekresi saluran respirasi normal (tidak terdapat

i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.

oksigen tetap bekerja


Cek pada waktu tertentu alat bantu oksigen untuk memastikan bahwa
konsentrasi oksigen yang dibutuhkan telah didapatkan
Monitor ketidakefektifan terapi oksigen, disesuaikan
Pastikan penggantian kanula/masker oksigen sewaktu alat dilepaskan
Monitor kemampuan pasien untuk melepaskan oksigen saat makan
Ganti alat bantu oksigen dari masker menjadi nasal kanul selama
makan, sesuai kemampuan
Amati tanda-tanda hiperventilasi-induksi-oksigen
Monitor tanda toksisitas oksigen dan penyerapan atelectasis
Monitor perlengkapan oksigen untuk memastikan tidak bertentangan
dengan usaha pasien untuk bernafas
Monitor kecemasan pasien berhubungan dengan kebutuhan terapi
oksigen
Monitor kerusakan kulit akibat gesekan alat oksigen
Sediakan oksigen saat pasien dipindahkan
Instruksikan pasien memperoleh resep tambahan suplemen oksigen
sebelum perjalanan udara atau ketinggian, secara tepat
Konsultasikan dengan tenaga kesehatan lainnya mengenai penggunaan
suplemen oksigen selama beraktifitas dan tidur
Instruksikan pasien dan keluarga tentang pemakaian oksigen di rumah
Atur alat oksigen yang akan dipakai untuk memfasilitasi pergerakan
dan ajarkan pasien sesuai kebutuhan
Rubah ke alat oksigen alternatif untuk mendapatkan kenyamanan
secara tepat

NIC label: Ventilation Assistance

Diagnosa
: RISIKO ASPIRASI
Definisi
: Risiko masuknya sekresi gastrointestinal, sekresi orofaring, kotoran/debu, atau cairan ke dalam saluran
trakeobronkial.
Faktor Risiko
Penurunan motilitas gastrointestinal
Pemberian medikasi
Pembedahan leher
Pengosongan lambung yang lambat
Trauma leher
Penurunan refleks muntah
Pembedahan mulut
Penimbunan refeks batuk
Trauma mulut
Pembedahan wajah
Adanya slang endotrakea
Trauma wajah
Adanya slang trakeostomi
Slang gastrointestinal
Penurunan tingkat kesadaran
Sfingter esophagus bawah inkompeten
Situasi yang menghambat elevasi tubuh bagian atas
Peningkatan residu lambung
Pemberian makan melalui slang
Peningkatan tekanan intragastrik
Rahang yang menutup kuat
Gangguan menelan

NOC label: Aspiration Prevention


NIC label: Aspiration Precaution
a. Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor risiko
a. Memantau tingkat kesadaran, refleks batuk, dan refleks menelan
b. Memonitor status paru
(skala 5)
c. Mempertahankan jalan napas yang paten
b. Pasien dapat menghindari faktor-faktor risiko
d. Posisi tegak 90 derajat atau sejauh mungkin
(skala 5)
e. Pertahankan inflasi culf trakea
c. Pasien dapat mempertahankan kebersihan oral
f. Pertahankan set suction tersedia
(skala 5)
g. Memberi makan dalam jumlah kecil
d. Pasien memposisikan diri tegak lurus saat makan
h. Memeriksa penempatan tabung gastrostomi dan NG sebelum
dan minum (skala 5)
memberikan nutrisi
e. Pasien miring ke salah satu sisi saat makan dan
i. Periksa sisapemberian sebelumnya pada tabung gastrostomy dan NG
minum jika diperlukan (skala 5)
sebelum memberikan nutrisi
f. Pasien dapat memilih makanan sesuai dengan
j. Hindari memberikan makan jika sisa tinggi
kemampuan menelan (skala 5)
k. Menghindari cairan atau menggunakan zat pengental
g. Pasien dapat memilih makanan dan cairan dengan
l. Tawarkan makanan atau cairan yang dapat dibentuk menjadi bolus
konsistensi sesuai kebutuhan
sebelum ditelan
h. Pasien dapat menggunakan cairan pengental jika
m. Potong makanan menjadi potongan-potongan kecil
diperlukan (skala 5)
n. Permintaan obat dalam bentuk clixin
i. Pasien mempertahankan posisi tegak lurus hingga
o. Potong atau hancurkan pils sebelum pemberian
30 menit setelah makan (skala 5)
p. Menjaga kepala tempat tidur ditinggikan 30 sampai 45 menit setelah

makan
NOC label: Body Positioning: Self Initiated
q. Menyarankan menelan barium cookie atau fluoruscopy video, sesuai
a. Pasien dapat berpindah posisi dari berbaring
kebutuhan
menjadi duduk (skala 5)

b. Pasien dapat berpindah posisi dari duduk menjadi NIC label: Airway Suctioning
berbaring (skala 5)
a. Tentukan kebutuhan terhadap penghisapan (suctioning) mulut dan
c. Pasien dapat berpindah posisi dari duduk menjadi
atau trakea

berdiri (skala 5)
d. Pasien dapat berpindah posisi dari berdiri menjadi
duduk (skala 5)
e. Pasien dapat berpindah posisi dari berdiri menjadi
berlutut (skala 5)
f. Pasien dapat berpindah posisi dari berlutut menjadi
berdiri (skala 5)
g. Pasien dapat berpindah posisi dari berdiri menjadi
jongkok (skala 5)
h. Pasien dapat berpindah posisi dari jongkok
menjadi berdiri (skala 5)
i. Pasien dapat menekuk pinggang saat berdiri (skala
5)
j. Pasien dapat berpidah dari satu sisi ke sisi lain
ketika berbaring (skala 5)
k. Pasien dapat berpindah dari depan ke belakang
ketika berbaring (skala 5)
l. Pasien dapat berpindah dari belakang ke depan
ketika berbaring (skala 5)

NOC label: Respiratory Status


a. Laju pernapasan normal (12-20 kali/menit) (skala
5)
b. Ritme pernapasan normal (Eupnea) (skala 5)
c. Kedalaman inspirasi normal (skala 5)
d. Hasil auskultasi suara pernapasan normal (tanpa
wheezing, ronki, crackles) (skala 5)
e. Volume tidal normal (500 mL) (skala 5)
f. Hasil spirometer normal (FEV1/FEC 75-80%)

b. Auskultasi suara napas sebelum dan sesudah penghisapan


(suctioning)
c. Informasikan kepada pasien dan keluarga mengenai penghisapan
(suctioning)
d. Aspirasi nasofaring dengan menggunakan bulb syringe atau peralatan
penghisap (suction)
e. Sediakan sedasi, dengan tepat
f. Gunakan alat perlindungan diri secara menyeluruh: sarung tangan,
goggles, dan masker dengan sesuai
g. Masukkan nasal airway untuk memfasilitasi penghisapan (suctioning)
nasotrakeal, dengan sesuai
h. Instruksikan pasien untuk mengambil beberapa napas dalam sebelum
penghisapan (suctioning) nasotrakeal dan gunakan alat bantu
oksigen, dengan sesuai
i. Hiperoksigenasi dengan 100% oksigen, menggunakan ventilator atau
bag resusitasi manual
j. Hiperinflasi 1 sampai 1,5 kali volume tidal menggunakan ventilator
mekanik, dengan sesuai
k. Gunakan peralatan steril sekali pakai untuk setiap prosedur
penghisapan (suction) trakeal
l. Pilih kateter penghisap (suction) dengan diameter 1,5 kali lebih kecil
dari endotrakeal tube, trakeostomi tube, atau jalan napas pasien
m. Instruksikan pasien untuk mengambil napas pelan dan dalam selama
pemasukan kateter penghisap (suction) melalui rute nasotrakeal
n. Tinggalkan pasien yang terhubung dengan ventilator selama
penghisapan (suctioning), jika sebuah sistem trakeal penghisap
(suction) tertutup atau oxygen insufflations device adaptor sedang
digunakan.
o. Gunakan jumlah terendah dari batas tekanan suction untuk

(skala 5)
menghilangkan secret (misalnya 80 sampai 100 mm Hg untuk
g. Kapasitas vital normal (4600 mL) (skala 5)
dewasa)
h. Saturasi oksigen normal (95-100%) (skala 5)
p. Monitor status oksigen pasien (tingkat SaO2 dan SvO2) dan status
i. Tidak terdapat pengkerutan bibir saat bernapas
hemodinamik (tingkat MAP dan ritme jantung) segera sebelum,
(skala 5)
selama dan sesudah penghisapan (suctioning)
j. Tidak terdapat sianosis (skala 5)
q. Dasarkan durasi dari setiap suction trakeal pada kebutuhan untuk
k. Pasien tidak mengalami dispnea saat beristirahat
menghilangkan sekresi dan respon pasien terhadap suction
(skala 5)
r. Hiperinflasi dan hiperoksigenasi antara setiap selesai suction trakeal
l. Pasien tidak mengalami dispnea saat mengerahkan
dan setelah suction terakhir selesai
tenaga (beraktivitas) (skala 5)
s. Bersihkan area sekitar stoma trakea setelah penghisapan (suctioning)
m. Pasien dapat beristirahat (skala 5)
trakea lengkap
n. Pasien tidak somnolen (skala 5)
t. Hentikan penghisapan (suctioning) trakea dan sediakan alat bantu
o. Tidak terdapat diaphoresis (skala 5)
oksigen jika pasien mengalami bradikardi, meningkatnya ektopi
p. Tidak terdapat gangguan kognisi (skala 5)
ventricular dan atau desturasi
q. Tidak terdapat akumulasi sputum (skala 5)
u.
Variasi teknik penghisapan (suctioning), berdasarkan respon klinis
r. Tidak terdapat atelektasis (skala 5)
pasien
s. Tidak terdapat suara napas tambahan (skala 5)
v. Perhatikan tipe dan jjumlah sekresi
t. Tidak terdapat gangguan ekspirasi (skala 5)
w. Kirimkan secret untuk kultur dan tes sensitivitas, dengn sesuai
u. Pasien tidak melenguh saat bernapas (skala 5)
x. Instrusikan pasien dan atau keluarga bagaimana cara penghisap jalan
v. Tidak terdapat respirasi agonal (skala 5)
w. Tidak terdapat suara dengkuran (skala 5)
napas, dengan sesuai.
x. Tidak terdapat clubbing fingers (skala 5)

y. Tidak terdapat suara dengkuran (skala 5)


NIC label: Cough Enhancement
z. Tidak terdapat napas cuping hidung (skala 5)
a. Pantau tes fungsi paru, kapasitas sangat penting, kekuatan inspirasi
aa. Pasien tidak demam (skala 5)
maksimal, volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (FEV1), dan
ab. Tidak terdapat batuk (skala 5)
FEV1/FVC yang sesuai

b. Membantu pasien ke posisi duduk dengan kepala sedikit menekuk,

bahu rileks, dan lutut tertekuk


NOC label: Risk Detection
c. Mendorong pasien untuk mengambil napas dalam-dalam
a. Pasien dapat mengenali tanda dan gejala yang

mengindikasikan risiko (skala 5)


d. Mendorong pasien untuk mengambil napas dalam-dalam, tahan
b. Pasien dapat mengidentifikasi hal yang dapat
selama 2 detik, dan batuk dua atau tiga kali berturut-turut
menjadi risiko kesehatan potensial (skala 5)
e. Anjurkan pasien untuk tarik napas dalam, membungkuk ke depan
c. Pasien dapat mencari kepastian dari risiko yang
sedikit dan melakukan tiga atau empat huffs (melawan glotis terbuka)
dirasakan (skala 5)
f. Anjurkan pasien untuk inspirasi dalam beberapa kali, ekspirasi
d. Pasien dapat melakukan pemeriksaan mandiri pada
perlahan-lahan, dan untuk batuk pada akhir pernafasan
interval waktu yang diberikan (skala 5)
g. Memulai teknik semi lateralis rusuk dinding dada selama fase
e. Pasein berpartisipasi dalam screening pada interval
berakhirnya manuver batuk, yang sesuai
waktu yang diberikan (skala 5)
h. Kompres perut bawah Xifoid dengan tangan datar, sambil membantu
f. Pasien mengetahui riwayat kesehatan keluarga
pasien untuk melenturkan ke depan saat pasien batuk
(skala 5)
i. Anjurkan pasien untuk mengikuti batuk dengan beberapa inhalasi
g. Pasien mengetahui perkembangan riwayat
maksimal
kesehatan keluarga (skala 5)
j. Mendorong penggunaan spiromentry insentif yang sesuai
h.
Pasien mengetahui perkembangan riwayat
k. Mempromosikan hidrasi cairan sistemik yang sesuai
kesehatan dirinya (skala 5)
l. Membantu pasien untuk menggunakan bantal atau gulungan selimut
i. Menggunakan sumber yang ada untuk mengetahui
sebagai penyangga terhadap sayatan saat batuk
risiko (skala 5)

j. Memanfaatkan pelayanan kesehatan kongruen jika

diperlukan (skala 5)
NIC label: Artificial Airway Management
k. Melengkapi diri dengan informasi tentang
a. Menyediakan blok saluran napas atau gigitan orofaringeal untuk
perubahan rekomendasi kesehatan (skala 5)
mencegah menggigit pada tabung endotrakeal yang sesuai
b. Memberikan humidifikasi 100% gas yang diinspirasi
c. Memberikan hidrasi sistemik yang memadai melalui pemberian
cairan oral atau intravena
d. Mengembang endotrakeal / tracheostoma manset menggunakan
teknik volume minimal oklusif atau teknik kebocoran minimal
e. Menjaga inflasi manset endotrakeal / tracheostoma pada 15 atau 20
mmhg selama ventilasi mekanik dan selama dan setelah makan
f. Hisap oropharyngs dan sevation dari atas balon pipa sebelum

devating manset
g. memantau tekanan manset setiap 4 sampai 8 jam selama ekspirasi
menggunakan stopcock tiga cara, jarum suntik dikalibrasi dan
manometer merkuri
h. Memeriksa tekanan manset segera setelah melahirkan setiap anestesi
umum
i. Auskultasi untuk memastikan paru-paru terdengar billateral setelah
insersi dan setelah chauging
j. Perhatikan referensi sentimeter pada tanda tabung untuk memantau
kemungkinan perpindahan
k. Membantu dengan pemeriksaan x-ray dada yang diperlukan untuk
memonitor posisi tabung
l. Memantau keberadaan crackles dan rhoncy atas saluran udara yang
besar
m. Bentuk langkah-langkah untuk mencegah decannulation napas buatan
spontan aman dengan kaset / hubungan administrasi dan agen otot
melumpuhkan sebagai lengan yang tepat dan penggunaan sesuai
n. Memeriksa kulit amund trakea stoma

NIC label: Positioning


a. Tempatkan klien pada tempat tidur/kasur yang sesuai dengan
terapeutik
b. Jelaskan klien bahwa klien akan dipindahkan keposisi yang sesuai.
c. Dorong klien untuk terlibat dalam melakukan perubahan posisi,
sesuai kebutuhan.
d. Monitor status oksigenasi klien sebelum dan setelah dilakukan
perubahan posisi pada klien.
e. Lakukan premedikasi kepada klien sebelum dilakukan perubahan
posisi seperti yang disesuaikan.

f. Gabungkan posisi tidur yang disukai klien ke dalam rencana


perawatan, bila tidak terdapat kontra indikasi.
g. Posisikan dengan tepat keseimbangan tubuh klien.
h. Lakukan imobilisasi atau dukung bagian tubuh klien yang paling
berpengaruh pada klien, sesuai kebutuhan.
i. Posisikan klien untuk meringankan dispnea (misal: semi-fowler).
j. Berikan posisi yang cocok untuk mendukung ventilasi dan perfusi
klien, seperti yang dianjurkan.
k. Berikan posisi yang sesuai untuk membantu posisi leher.
l. Hindari memindahkan luka amputasi ke posisi fleksi.
m. Hindari memindahkan klien pada posisi yang dapat meningkatan
nyeri pada klien.
n. Monitor traksi ke posisi yang tepat.
o. Lakukan posisi bolak-balik pada klien imobilisasi setiap 2 jam.

Anda mungkin juga menyukai