Anda di halaman 1dari 28

TUGAS STASE OBSGYN

PILIHAN OBAT HORMONAL UNTUK PENUNDAAN


HAID PADA JAMAAH HAJI

Oleh :
Amalia Fitri Puspitasari
Indah Purnama Sari
Dhia Ramadhani

G99142085
G99142086
G99142094

Pembimbing:
dr. Eka Budi Wahyana, Sp. OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/RSUD Dr. SOEDIRAN WONOGIRI
2016

PRAKATA
Alhamdulillah hirobbilaalamin, segala puja dan puji penulis haturkan kehadirat Allah
SWT, yang telah memberikan nikmatnya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan
peneulisan referat yang berjudul Pilihan Obat Hormonal untuk Penundaan Haid pada
Jamaah Haji. Penulis menyadari bahwa penulisan referat ini tidak akan berhasil tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh rasa hormat ucapan terima
kasih yang dalam penulis berikan kepada:
1. Dr. dr. Supriyadi Hari Respati, SpOG (K) selaku kepala bagian Ilmu Kebidanan dan
Kandungan (Obsgyn) FK UNS/RS Dr. Moewardi Surakarta
2. dr. Asih Anggraeni, SpOG selaku penanggungjawab dokter muda bagian Ilmu Kebidanan
dan Kandungan (Obsgyn) FK UNS/RS Dr. Moewardi Surakarta
3. dr. Setyarini, M.Kes selaku Direktur RS Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri
4. dr. Eka Budi Wahyana, SpOG, dr. Cakrabumi, SpOG, dan dr. Widiyanto, SpOG selaku
pendidik bagian Ilmu Kebidanan dan Kandungan (Obsgyn) di RS Soediran Mangun
Sumarso, Wonogiri yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing kami.
5. Segenap bidan, perawat, dan seluruh karyawan RS Soediran Mangun Sumarso, Wonogiri
yang telah membimbing dan memberikan kami kesempatan untuk belajar
6. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu proses penulisan
tugas penulisan referat ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap referat ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua pihak sangat
diharapkan.
Wonogiri,14 Mei 2016
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
Haji adalah salah satu rukun Islam yang kelima yang diwajibkan oleh Allah SWT
kepada orang-orang yang mampu menunaikannya, yakni memiliki kesanggupan biaya serta
sehat jasmani dan rohani untuk menunaikan perintah tersebut. 1Perjalanan ibadah

haji

merupakan perjalanan suci dalam Islam yang menuntut kesehatan fisik dan mental yang
prima. Di dalamnya terdapat pelaksanaan ibadah-ibadah yang menuntut kesucian diri yang
sempurna baik dari hadas kecil maupun hadas besar. Salah satu tuntutan itu adalah bersihnya
seorang wanita yang menjalankan ibadah haji dari darah haid (menstruasi) atau nifas.
Sehubungan dengan hal tersebut, sangatlah penting bagi seorang wanita yang menjalankan
ibadah haji untuk mencoba mengatur dan menyesuaikan waktu haidnya dengan jadwal ibadah
tertentu didalam ibadah haji yang waktunya sudah ditetapkan misalnya pelaksanaan thawaf
ifadhah dan pelaksanaan ihram.2
Kesadaran para umat muslim untuk melaksanakan ibadah haji semakin tinggi.
Indonesia mendapatkan kuota haji sebanyak 250.000 per musim haji yang selalu terpenuhi
malahan seringkali banyak yang tidak mendapatkan tempat (masuk dalam daftar tunggu).
Semakin meningkatnya minat jemaah haji tersebut tentunya akan meningkat pula jumlah
jamaah haji wanita yang dalam usia reproduksi, usia yang masih mendapatkan haid secara
teratur. Musim Haji tahun 1427 H dari Kota Malang didapatkan 1553 jamaah haji. 55 %
diantaranya adalah jamaah wanita dan 53 % diantaranya berada pada masa reproduksi, masa
yang masih mendapatkan haid secara teratur setiap bulan. Masa haji yang berlangsung selama
kurang lebih 40 hari, memaksa jemaah haji wanita untuk menunda haidnya bila mereka
menginginkan tidak datang haid selama di tanah suci. Keinginan yang kuat untuk
melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji baik yang wajib maupun yang sunah, maka
penundaan haid dirasakan menjadi kebutuhan yang sangat penting.3
Cara sederhana untuk menunda haid adalah dengan memberikan obat-obatan berupa
tablet mengandung komponen progestin atau yang mengandung komponen progestin dan
estrogen. Penggunaan preparat hormon untuk menunda haid dalam waktu singkat cukup
aman dan jarang menyebabkan efek samping yang berarti. Efek sampingyang sering
ditemukan adalah terjadinya perdarahan bercak (spotting) yang oleh kaum wanita disebut
sebagai gagal, sehingga merupakan halangan untuk melakukan ibadah. Padahal perdarahan
tersebut terjadi akibat efek samping penggunaan hormon sehingga tidak membatalkan
ibadah.4
3

Penggunaan progestin hampir 50% menyebabkan perdarahan bercak sedangkan pada


penggunaan kombinasi estrogen dan progestin, perdarahan bercak yang terjadi lebih sedikit.
Karena perdarahan bercak yang terjadi tersebut tidak membatalkan ibadah maka tidak perlu
dilakukan tindakan apapun. Sediaan lain yang jarang atau hampir tidak pernah menimbulkan
perdarahan bercak adalah GnRH agonis (GnRHa) yang diberikan secara intramuskuler atau
subkutan satu bulan satu kali. Agar penundaan haid sesuai dengan yang diinginkan atau
dengan kata lain tidak mengalami kegagalan, maka perlu diketahui cara penggunaan obatobat hormon tersebut.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perdarahan Haid
a. Haid menurut Syariat Islam
Untuk menetapkan dasar hukum haid perlu diketahui terlebih dahulu jenis
darah yang keluar

dari rahim

seorang

wanita. Setelah itu barulah dapat

dibedakan perdarahan yang tergolong haid dan yang tidak tergolong haid. Pada
dasarnya darah yang keluar dari rahim seorang wanita dapat dibagi menjadi 2
macam, yaitu :
1. Darah haid
Haid secara bahasa adalah bentuk mashdar dari kata haadha yang berarti
as-sailan (mengalir) dan bersifat urf (kebiasaan, waktu terjadinya dapat
diketahui dan diperkirakan) sehingga secara keseluruhan haid diartikan
mengalirnya darahpada perempuan pada tenopal yang khusus (pada tubuhnya)
dalam waktu-waktu yang diketahui 9.
Adapun ciri-ciri darah haid dapat dilihat dari beberapa sifatnya seperti:
Warna
Dimungkinkan semua warna-warna darah yang ada : warna hitam dan
itu yang paling pekatnya, kemudian merah, coklat, agak keruh dan
kemudian laming 10. Biasa terbagi dalam 4 macam yaitu :
Hitam
Hitam, warna darah ini adalah warna asli dari haid di mana setiap
wanita yang darah yang keluar dari vaginanya berwarna hitam,
dipastikan wanita itu haid.
Merah
Darah haid terkadang berwarna merah dan warna merah
ini merupakan warna asal dari darah.
Kuning
Warna kuning yang terdapat pada darah haid adalah warna air yang
kekuning-kuningan.
`
Campuran hitam dan putih
Warna ini berada di tengah-tengah antara warna hitam dan putih.
Jadi, seperti air keruh, tetapi lebih dominan warna hitamnya. Darah
berwarna kuning atau hitam bercampur putih merupakan darah
haidjika keluarnya pada hari-hari haid. Jika darah tersebut keluarnya
di luar hari-hari haid, bukan termasuk darah haid walaupun
keluar terus-menerus10.
5

Dari Aisyah r.a, ia berkata : dahulu para wanita datang kepada


Aisyah dengan darojah, yaitu buktiberupa kapas yang ada bekas
kekuningan. Kemudian aisyah berkata : Janganlah kalian
terburu-buru sampai kalian melihat warna putih pada kapas. (HR.
Malik dan Muhammad bin Hassan)
Bau (aroma)
Memiliki karakteristik bau yang khusus.
Kebekuan
Darah haid tidak membeku walaupun didiamkan sampai bertahuntahun.
Masa
Masa haid paling cepat menurut madzhab Syafii adalah satu hari
satumalam sedang menurut Imam Maliki adalah satu kali keluar lain lagi
ImamAbu Hanifah berpendapat masa paling cepat adalah tiga hari dan
masa Haidpaling lamanya hingga sepuluh hari. Sedang madzhab lainnya
berpendapatlima belas hari. Diluar masa tersebut apa yang disebut dengan
darahistihadah 11.
Massa suci haid
Dalam kajian islam
Waktu minimal sucinya wanita diantara dua haid adalah 15 hari dan
semua ulama sepakat dalam hal ini. Sementara itu, tidak ada batasan mengenai
waktu maksimal bersih (suci) dari haid. Umumnya kaum wanita memiliki
waktu suci dari haid selama 23 atau 24 hari. Namun, ada juga wanita yang
darah haidnya tidak keluar selama setahun atau dua tahun. Ukuran haid tiap
orang berbeda-beda sesuai dengan kondisi masa haidnya. Begitu pun darah
yang mengalir selama masa haid, tidak selalu mengalir secara terus menerus
selama masa haid. Kadang darah berhenti, lalu di hari berikutnya mengalir
lagi. Berkenaan dengan masalah keluarnya darah ini, ada satu kunci yang
dijaarkan oleh ulama faqih Abu Bakar Jaiz Al-Jazari untuk mempermudah
kaumwanita menyikapi permasalahan diatas. Berdasarkan kondisinya,
perempuan yang mengalami haid terbagi dalam tiga golongan dan hukumhukum yang menyertainnya.
a. Mubtadi (pemula)
Wanita yang baru pertama kali haid atau setelah bertahun-tahun haid,
tetapi mempunyai masa haid yang tidak teratur jika terputus darahnya
selama masa 15 hari, misalnya dia melihat darah satu atau dua hari,
6

kemudian berhenti dan terus berulang seperti itu maka baginya untuk
mandi dan shalat setiap bersih dari darah, dan berhenti shalat, puasa, dsb
setiap melihat darah keluar.
b. Mutadah (bagi yang sudah mempunyai kebiasaan)
Kaum wanita yang sudah memiliki waktu haid yang tetap dan teratur
setiap bulannya. Pada hari-hari tersebut wajib baginya meninggalkan
sholat, puasa dan jimak. Jika dia melihat keluar warna kuning atau keruh
setelah atau di luar waktu kebiasaan haidnya maka tidak dianggap darah
haid. Kondisi ini sebagaimana ucapan seorang shahabiyah (sahabat nabi
yang wanita).
Dari Ummu Athiyah ia berkata , kami tidak menganggap warna
kuning atau keruh seagai darah haid setelah datangnya masa bersuci
. (HR. Bukhori)
Adapun jika melihat warnakuning atau keruh selama masih
berlangsungnya masa haid, dianggap sebagai darah haid dan berlaku
baginya hukum haid.
c. Mustahadhah (Wanita yang darahnya keluar di luar waktu kebiasaan
haidnya, umumnya di sebut darah istihadha/darah penyakit)
Jika seorang wanita mutadah/ sudah memiliki kebiasaan waktu haid,
kemudian keluar darah di luar waktu kebiasaannya, maka dia tetap
shalatdan puasa selama masa keluarnya darah istihadhah tersebut.
Jika bukan mutadah atau lupa bilangan hari haidnya dan juga tidak
mampu membedakan warna darahnya, terkadang warnanya hitam kadangkadang juga merah, maka ambilah warna hitam sebagai ukuran darah haid
sebagaimana hadist Rasululah kepada Fatimah binti Hubaisyi.
Dari Fatimahbnti Hubaisyi, ia sering mengeluarkan darah penyakit
(istihadhah) maka nabi SAW bersabda kepadanya, warna darah haid
adalah hitam. Jika terdapat darah seperti itu, berhentilah mengerjakan
shalat! Jika tidak demikian maka berwudulah dan shalatlah karena ia
hanyalah darah penyakit. (HR. Abu Daud, Nasai, Ibnu Hibban, dan
Daruquthi).
Jika tidak juga mampu membedakan warna darah hitam dan selainnya
maka merujuk kepada waktu kebiasaan, yaitu enam atau tujuh hari, kemudian
mandi dan shalatlah walaupun darah terus mengalir.
2. Darah istihadah
Darah istihadah adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita
akibat suatu penyakit tertentu, batasannya yaitu keluarnya darah terus
7

menerus

dan mengalirnya bukan pada waktunya 12. Dengan ciri-ciri sebagai

berikut:
Warna
Warnanya tidak hitam, tetapi pada umumnya warnanya merah segar.
Bau
Tidak ada bau khusus sebagaimana bau darah haid
Kebekuan
Darahnya membeku langsung setelah keluar.
Masa
Masa-masa diluar masa haid seperti yang telah dijelaskan di atas.
ImamHanafi berpendapat kurang dari satu hari atau lebih dari sepuluh
hari.SedangImam SyafTi mengemukakan kurang dari tiga hari atau lebih
dari lima belashari lagi 13.
Bagi wanita yang mengalami perdarahan akibat penyakit ini tetap
diperbolehkan menjalankan semua ibadah termasuk ibadah yang dilarang
bagi wanita haid. Dalam bukunya, Dr. Shaleh menjelaskan adapun wanita
yang sedang haid dilarang melakukan kegiatan ibadah sebagai berikut:
- Thawaf
- Shalat baik wajib maupun sunnah
- Iktikaf
- Memegang dan membaca Al-Qur'an
- Berpuasa
- Bersenggama
Firman Allah tentang dasar hukum haid
Firman Allah di mana disebutkan dasar hukum dari haid :

Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah : haid itu adalah satu
kotoran. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhi diri dari wanita di waktu
haif dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci Apabila
mereka telah suci maka campurlah mereka itu di tempat yang telah di
8

perintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnyaa Allah menyukai orang-orang


yang mensucikan diri." (Al-Baqarah: 222)
Termasuk halnya dalam ibadah haji, juga diatur bagi wanita yang
sedang haid. Dalam ibadah haji wanita yang sedang haid dilarang untuk
melakukan kegiatan sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, adalah
sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)

Thawaf
Shalat
Iktikaf
Memegang dan membaca Al-Qu'ran
Sedangkan kegiatan lain dalam ibadah seperti Sa'i wuquf, mabit,

melontar jumroh dan memotong rambut dapat dilakukan dalam keadaan haid 7.
b. Haid ditinjau dari Segi Medis
Perdarahan haid terjadi secara ritmis mengikuti suatu siklus haid yang
normalnya satu siklus berkisar 25-35 hari sekali. Perdarahan haid adalah darah
yang keluar dari uterus wanita sehat. Menstruasi biasanya berlangsung selama
lima sampai tujuh hari setelah degenerasi korpus luteum, bersamaan dengan
permulaan fase folikular ovarium15. Panjang siklus menstruasi bervariasi antar
wanita dan pada wanita yang sama di waktu yang berbeda. Umumnya, menstruasi
akan berlangsung setiap 28 hari selama kurang lebih 7 hari 16.
Darah haid yang dikeluarkan melalui vagina merupakan darah campuran
yang terdiri atas darah 50 80% hasil campuran dari peluruhan lapisan
endometrium uteri, bekuan darah, yang telah mengalami proses hemolisis dan
aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma jaringan ikat pada organ tubuh dari dinding
uterus dan vagina yang mengalami disintegrasi dan otolisis, cairan dan lendir
(terutama yangdikeluarkan dari dinding uterus, vagina dan vulva), serta beberapa
bakteri dan mikroorganisme yang senantiasa hidup di beberapa daerah kemaluan
wanita (flora normal), seperti basil Doderleine, streptokokus, stafilokokus,
difteroid dan eschericia.
Terjadinya perdarahan haid biasanya didahului dengan terjadinya leucorrhea
(keputihan), yang ditunjukkan dengan pengeluaran cairan (lendir) dari vagina,
agak encer, berwarna putih kekuningan, bening atau putih dan tidak berbau. Akhir
dari proses haid ditandai dengan keluarnya darah haid yang berangsur-angsur
mulai menghilang dan berhenti serta diikuti keluarnya cairan yang sifatnya sama
dengan keluarnya pada saat menjelang terjadinya haid 13.

Sedang darah yang disebut-sebut sebagai darah istihadah dalam dunia


kedokteran dikenal dengan istilah metroragi Secara umum metroragi adalah sama
dengan darah yang mengalir pada tubuh manusia secara normal, yang pada
umumnya keluar akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah di sekitar vagina
atau serviks atau korpus uteri, terjadi di luar atau terpisah dari siklus haid, serta
warna, kandungan dan sifatnya dapat dibedakan dengan darah haid 13
Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan perdarahan ini adalah
mioma uteri, polip servik/polip endometrium, tumor ovarium, kanker mulut
rahim/servik, kanker endometrium dan penyakit radang panggul 14.
B. Haji
1. Definisi
Secara etimologi kata haji berasal dari bahasa Arab, yaitu hajja-yahjjuhajjan yang berarti berziarah, mengunjungi, menyengaja.Sedangkan pengertian
haji menurut istilah syara di kalangan ulama terdapat beberapa pendapat yang
pada intinya sama. Di antaranya menurut Sayyid Sabiq :

Artinya :Menyengaja (mengunjungi) Makkah untuk menunaikan ibadah thawaf,


sai, wukuf di Arafah dan seluruh rangkaian ibadah (haji) dalam rangka
memenuhi perintah Allah dan mengharapkan ridho-Nya.
Setiap ibadah dalam Islam pelaksanaannya haruslah berdasarkan nash hukum
yang tegas baik dari Al-Quran maupun al Hadits. Begitu pula dengan ibadah
haji yang diperintahkan dengan dalil dalil sebagai berikut :
a. Nash Al Quran

Artinya :Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu


(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. (Q.S Ali
Imran: 97)
Artinya :Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah (Q.S Al
Baqarah: 196)
b. Hadits Rasulullah

10

Artinya :Dari ibn Umar R.A berkata: Rasulullah SAW bersabda : Islam
didirikan atas lima (dasar), bersaksi tidak ada yang patut disembah selain
Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan Shalat, menyalurkan
zakat, mengerjakan haji, dan berpuasa di bulan ramadhan. (H.R Bukhari
Muslim)
Haji wajib segera ditunaikan baik segera atau ditangguhkan.Menurut madzhab
Syafii kewajiban haji boleh ditangguhkan.Artinya boleh dilakukan sembarang
waktu selagi hidup dan yang berkewajiban tidaklah berdosa menangguhkannya
asal ditunaikan sebelum meninggal.Alasannya, Rasulullah menangguhkan
pelaksanaan haji sampai tahun ke 10 Hijriyah, padahal mulai diwajibkannya
mulai tahun ke 6 Hijriyah. Seandainya harus dilakukan segera tentulah Rasul
tidak akan menangguhkannya.
2. Syarat Haji
Syarat syarat bagi orang yang akan melaksanakan ibadah haji dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu syarat yang berlaku secara umum bagi
laki laki dan perempuan, dan syarat khusus yang berlaku hanya bagi perempuan
Syarat syarat yang berlaku umum bagi laki laki dan perempuan adalah :
a. Islam
Tidak wajib atas orang kafir dan tidak sah hukumnya jika
melaksanakannya, karena haji adalah kegiatan ibadah secara islam. Oleh
karena itu jika ada orang kafir yang melaksanakan haji kemudian ia masuk
Islam, maka ia wajib mengulangi jika ia mampu.
b. Baligh
Haji tidak wajib sampai umur 15 tahun, atau baligh dengan tanda tanda lain.
Seandainya ada anak yang belum baligh mengerjakan haji dengan memenuhi
syarat syarat, rukun, dan wajib haji, maka dianggap sah, namun hajinya tidak
menggugurkan kewajiban hajinya kalau sudah dewasa kelak jika ia mampu.
c. Berakal
Yaitu mempunyai akal yang sehat, tidak gila atau bodoh.
d. Merdeka
Maksudnya bukan budak atau hamba sahaya yang terikat dengan kewajiban
kepada tuannya dan di bawah kekuasaannya, karena ibadah haji di samping
membutuhkan waktu yang cukup lama juga membutuhkan biaya.Sedang
seorang budak disibukkan dengan hak hak tuannya dan tentunya ia tidak
mempunyai uang.
e. Kemampuan

11

Kemampuan merupakan persyaratan yang sangat penting, karena dalam Al


Quran telah ditegaskan bahwa haji dibebaskan kepada orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Sedangkan syarat khusus yang hanya berlaku bagi perempuan adalah :
a. Harus pergi bersama suami atau mahramnya atau bersama rombongan
perempuan yang dapat dipercayainya. Hal ini disyaratkan untuk menghindari
hal hal yang negatif, fitnah dan kesulitan kesulitan yang memungkinkan
membawa bahaya bagi yang bersangkutan.
b. Tidak sedang dalam masa iddah yang sebab talak atau mati
3. Rukun haji
Rukun haji adalah ketentuan ketentuan yang harus ada dalam pelaksanaan
haji, yang apabila ditinggalkan menyebabkan tidak sah hajinya dan tidak dapat
diganti dengan membayar dam atau denda.
Menurut madzhab Syafii, rukun haji ada enam, yaitu :
a. Ihram
Ihram adalah meniatkan salah satu dari dua ibadah haji dan umrah atau
meniatkan keduanya sekaligus. Ketentuan ihram ini berdasarkan sabda
Rasulullah SAW :

Artinya :Dari Umar bin Khattab R.A berkata : saya mendengar Rasulullah
SAW bersabda : sesungguhnya tiap tiap amal itu tergantung pada niatnya.
Dan tiap tiap orang akan mendapatkan sesuai apa yang diniatkannya. (HR
Imam Bukhari)
b. Wukuf di Arafah
Para Fuqaha sepakat wukuf di Arafag merupakan rukun yang paling
pokok dalam haji. Berdasarkan hadits nabi yang berbunyi :

12

Artinya :Dari Abdurrahman bin Yamur berkata: saya menyaksikan


Rasulullah SAW. Maka manusia menghampirinya, maka mereka bertanya
kepadanya tentang haji, maka Rasulullah SAW bersabda : haji itu wukuf di
Arafah, barang siapa mencapai malam di Arafah sebelum terbitnya fajar dari
keseluruhan malam itu, sempurnalah hajinya. (H.R Al Nasai)
Adapun waktunya, jumhur ulama berpendapat mulai tergelincirnya
matahari tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah. Pada
saat wukuf para jamaah dianjurkan untuk menjaga kesulitan, menghadap
kabah serta memperbanyak istighfar, dzikir dan doa disertai rasa takwa dan
perhatian penuh terhadap ibadah yang sedang dilakukan.

324. Muhammad menyampaikan kepada kami dari Abdul Wahab yang


mengabarkan dari Ayub bahwa Hafshah berkata, Kami melarang para
gadis keluar untuk shalat dua hari raya. Kemudian, ada seorang wanita
datang dan dia tinggal di benteng bani Khalaf. Wanita itu bercerita bahwa
suami saudarinya pernah ikut berperang bersama Nabi 6sebanyak dua belas
kali. (Wanita itu berkata), Saudariku sendiri ikut berperang bersama
suaminya sebanyak enam kali. Saudarinya berkata, Kami bertugas
mengobati pasukan yang terluka dan merawat yang sakit. Suatu ketika
saudarinya bertanya kepada Nabi 6, Apakah salahjika kami tetap tinggal di
rumah karena tidak memiliki jilbab (pakaian longgar)? Nabi 6 menjawab,
Hendaklah dia meminjam pada teman perempuannya; sebaiknya dia turut
menghadiri (shalat Id yang penuh dengan) kebaikan dan doa kaum
Muslimin.
Ketika Ummu Athiyah datang, aku (Hafshah) bertanya, Apakah
engkau pernah mendengar hal itu dari Nabi ~?. Ummu Athiyah menjawab,
13

Ya, benar, ayahku sebagai tebusannya. (Kebiasaan Ummu Athiyah, setiap


hendak menyebut nama Nabi 6, dia pasti mengatakan Ayahku sebagai
tebusannya). Aku mendengar beliau bersabda, Hendaknya gadis-gadis,
wanita-wanita yang dipingit, atau para gadis yang dipingit, dan perempuan
yang sedang haid ikut keluar menghadiri (shalat Id yang penuh dengan).
Hendaklah wanita yang sedang haid menjauh dari tempat shalat.
Hafshah bertanya (kepada Ummu Athiyah), Termasuk juga orang
yang haid? Ummu Athiyah menjawab, Bukankah wanita haid (ketika haji)
juga harus hadir di Arafah dan lainnya (Muzdalifah, Mina, Jamarat [tempat
melempar jumrah], dan sebagainya)?
c. Tahallul (bercukur yang dilakukan sesudah berlalu separuh malam hari raya
nahr)
Memotong rambut itu dengan mencukur atau cukup dengan
menggunting.Dan apabila telah mengerjakan memotong rambut, berarti
tahallul, artinya selesai perbuatan ihram haji itu.Kemudian diperbolehkan
berpakaian sebagaimana biasa.
d. Thawaf ziarah (thawaf ifadah)
Thawaf artinya mengelilingi, maksudnya mengelilingi Kabah
sebanyak 7 kali putaran yang dimulai dari sujud hajar Aswad dengan cara
tertentu dan niat tertentu. Ketentuan thawaf ini disebutkan dalam firman Allah

Artinya :Dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang


tua itu (Baitullah) (QS. Al-Hajj: 29)
Adapun mengenai macam macam thawaf sebagai berikut :
1) Thawaf qudum, ialah thawaf yang dilakukan oleh seseorang di kala datang
pertama kali di kota Makkah untuk melaksanakan ibadah haji (secara ifrad
maupun tamatu)
2) Thawaf ziarah (Ifadah), ialah thawaf yang dilakukan sebagai rukun haji
dan dikerjakan setelah melaksanakan jumrah aqabah di Mina
3) Thawaf Wada, ialah thawaf yang dilaksanakan setelah melaksanakan
seluruh amalan amalan ibadah haji dan akan segera meninggalkan kota
Makkah untuk kembali ke negaranya
4) Thawaf Tamatu, ialah thawaf sunnah yang dilakukan sewaktu waktu,
misalnya seorang baru atau setiap kali memasuki masjidil haram

14

Menurut golongan syafiiyah, waktu thawaf ifadzah dimulai sejak


setelah pertengahan kedua malam hari nahr (10 Dzulhijjah) dan berakhir
sampai jamaah haji, mengerjakan (kapan saja) selama hidupnya, sedangkan
waktu afdzal untuk mengerjakannya ialah pada hari nahr (10 Dzulhijjah).

294. Ali bin Abdullah m enyam paikan kepada kam i dar i Suf yan
yang mendengar dar i Abdur r ahm an bin al-Q as im ber ka ta,
Aku

m endengar

Ais yah

ber kata,

Kam i

keluar

untuk

m elaks anakan ibadah haji. Nam un ke tika kam i s am pai di Sar if,
aku haid. Kem udian Ras ulul lah 6 datang m engham pir iku dan
s aat itu aku s edang m enangis . Beliau ber tanya, Ada apa?
Engkau

nifas

(haid)? Aku

menjawab,

Ya. L alu

bel iau

ber s abda, Itu adalah kejadian yang telah dite tapkan Al lah
atas ke tur unan Adam yang perem puan. Tunaikan lah s em ua
m anas ik yang di lakukan or ang yang berhaji, kecua li thawa f di
Bai tullah. Ras ulullah 6 kem udian ber kur ban s eekor s api untuk
is tr i- is tr inya. (K itab H adits Shahih al-Bukhar i : 294 )
e. Sai antara Shafa dan Marwa
Sai adalah berjalan cepat atau berlari lari kecil di antara bukit shafa
dan marwa, sebanyak 7 kali.Melakukan sai dimulai dari bukit shafa dan
diakhiri di bukit marwa.Waktunya ialah sesudah selesai melakukan thawaf,
baik thawaf ifadah maupun thawaf qudum. Allah SWT berfirman :

Artinya : Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar


Allah, maka barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah,
maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya, dan barang
siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka
15

sesungguhnya Allah maha mensyukuri kebaikan lagi maha mengetahui. (QS


Al Baqarah : 158)
f. Berurutan yaitu melakukan ihram atas segala yang lainnya, mendahulukan
wukuf di atas thawaf ifadah
4. Wajib haji
Wajib haji adalah ketentuan yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, tetapi
sahnya haji tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan membayar dam.
Menurut ulama Syafiiyah, wajib haji terdiri dari :
a. Ihram dari miqat
Ihram adalah salah satu rukun haji, sedangkan ihram dari miqat
merupakan salah satu wajib haji. Imam syafii berpendapat bahwa seseorang
yang melewati makani dan tidak berihram, maka terkena dam (denda),
sedangkan apabila ia kembali ke tempat miqat dan berihram dari tempat
(miqat makani) maka tidak terkena dam.
Adapun tempat tempat makani sebagaimana ketentuan Rasulullah
SAW adalah sebagai berikut :
1) Dzul Khulalifah, bagi orang yang menuju Mekkah dari Madinah
2) Juhfah, bagi orang yang menuju Makkah dari barat laut kota Makkah,
tempat bagi para penduduk Syam (Syria)
3) Rabigh, sekarang telah menjadi tempat miqat bagi penduduk Mesir dan
Syiria
4) Qarnul Manazil, tempat miqat dari penduduk Najk
5) Yalamlam, yaitu tempat miqat bagi penduduk Yaman
6) Dzuhuirqan, tempat miqat bagi penduduk Irak
b. Bermalam di Muzdalifah
Imam Syafii berpendapat bahwa keberhasilan mabit di Muzdalifah itu
apabila seseorang tidak keluar malam hari nahr, dan apabila seseorang di sana
(di Muzdalifah) sampai terbit fajar, maka apabila seseorang meninggalkan
Muzdalifah sebelum fajar terbit, maka dinekakan dam.
c. Bermalam di Mina
Menurut imam mahdzhab Syafii bermalam di Mina pada hari hari
tasyriq itu hukumnya wajib berdasarkan riwayat dari Aisyah RA :

16

Artinya :Aisyah berkata: Rosulullah SAW telah melaksanakan thawaf di


akhir hari (nahr) di kala sesudah shalat dhuhur kemudian beliau kembali ke
Mina untuk bermalam di hari hari tasyrik. (H.R. Abu Dawud)
d. Melempar jumrah ula, wustha dan aqabah
Apabila orang yang telah bertolak dari Arafah kemudian bermalam di
Muzdalifah, maka ia wajib meneruskan perjalanannya menuju jumrah Aqabah,
yang terletak di perbatasan Mina menuju ke Makkah, lalu melontar jumrah
tersebut tujuh kali dengan batu batu kecil, setiap batu harus masuk ke tempat
yang telah dibatasi dengan tembok.
Adapun waktu pelontaran dimulai sejak tengah malam Idul Adha
sampai dengan terbenamnya matahari pada hari id itu juga, yang disebut pula
hari nahr (hari penyembelihan kurban). Alasannya adalah sebuah hadits
diriwayatkan Muslim dari Jabir tentang cara haji Rasulullah SAW, di mana
dinyatakan :

Artinya : Kemudian Nabi menempuh jalan yang menuju ke Jumrah terbesar,


sehingga beliau sampai ke Jumrah itu yang ada di sini pohon lalu beliau
melontarnya dengan tujuh butir butir kecil kecil, sambil bertakbir ketika
melontar tiap tiap butir baru itu (besarnya) seperti pelanting.
Sesudah itu selama hari hari tasyriq, yakni tiga hari sesudah idul
adha, setiap hari wajib melontar batu pula kepada masing masing jumrah
pertama, yaitu yang dekat dengan masjid Khaif, lalu jumrah tengah, lalu
jumrah Aqabah, secara berurutan. Waktu pelontarannya dimulai sejak
tergelincirnya matahari dari tengah langit sampai dengan terbenamnya di sore
hari.Dan boleh pula menangguhkannya sampai hari kedua, tanpa membayar
fidyah.
e. Meninggalkan perbuatan perbuatan yang diharamkan ketika ihram
f. Thawaf wada
Menurut Imam Syafii, Thawaf Wada hukumnya wajib. Berdasarkan hadits
dari Ibn Abbas R.A :

17

Artinya :Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : Janganlah seseorang


berangkat (meninggalkan kota Makkah) sebelum ia melakukan pertemuan
terakhir dengan Baitullah. (HR. Muslim)
Dalam ibadah haji, wanita yang sedang haid dilarang untuk melakukan kegiatan
sebagai berikut :
1. Thawaf
2. Shalat, baik wajib maupun sunnah
3. Berdiam diri di masjid
4. Memegang dan membaca Al-Quran.9
Sedangkan kegiatan lain dalam ibadah haji seperti Sai, Wuquf di Arafah
bermalam di Mina (Mabit), melontar jumroh dan memotong rambut dapat dilakukan
dalam keadaan haid.
Pendapat ulama tentang haid (KH Dr, miftah faridl):
1. Wanita yang sedang haid boleh melakukan semua rangkaian ibadah haji/
umroh kecuali thawaf.
2. Agar wanita yang sedang ibadah haji dapat melaksanakan semua rukun wajib
dan sunat haji (termasuk thawaf, shalat dan berdiam di masjid). Ia boleh
menggunakan obat dalam upaya bebas haid sesuai dengan ketentuan medis
sepanjang tidak melahirkan bagi yang bersangkutan.
3. Setelah selesai haid seorang wanita wajib mandi besar sebelum melaksanakan
thawaf, shalat, dan lain- lain.
4. Isthihadhoh (keluar darah penyakit, bukan haid) membatalkan wudlu. Tidak
wajib mandi tapi wajib wudlu sebelum shalat atau thawaf.
5. Bagi mereka yang mengalami dawamul hadats (terus menerus hadats) tidak
bisa menahan sesuatu yang keluar dari qubul atau dubur terus menerus. Maka
shalat atau thowaf di laksanakan langsung setelah wudlu atau mandi besar.
6. Perbedaan antar haid dan istihadah antara lain dilihat dari warna darah. Darah
haid biasanya kehitam-hitaman.
7. Darah yang keluar pada masa haid atau beberapa hari setelah masa haid untuk
wanita yang telah meminum obat bebas haid harus diteliti/diperiksa tentang
kemungkinan haid atau istihadadh. Kalau menurut dokter darah tersebut
istihadah maka berlaku ketentuan istihadah.4
C. SIKLUS

HAID

NORMAL

DAN

FAKTORFAKTORYANG

MEMPENGARUHINYA
Menstruasi atau haid merupakan proses komplek yang melibatkan interaksi
antara organ-organ spesifik dengan perantara hormon. Mekanisme regulasi
menstruasi diatur oleh poros hipotalamus-hipofisis-ovarium. Hipotalamus dan
hipofisis terletak di dalam otak, sedangkan ovarium terletak pada kedua sisi rahim. 4
18

Hipotalamus memproduksi gonadotropin releasing hormon (GnRH). Hipofisis


memproduksi follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH) di
bawah kendali hipotalamus. FSH dan LH mempengaruhi ovarium untuk
memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang akan bekerja pada lapisan
endometrium.7

Gambar 1. Poros Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium

Siklus haid memiliki beberapa fase yang sebenarnya menggambarkan peran


hormon yang dihasilkan baik dari otak maupun ovarium. Untuk mengetahui
bagaimana membedakan fase tersebut, penting mengetahui panjang siklus
haid.4Rata-rata panjang siklus mentruasi 28 3 hari, rata-rata lamanya menstruasi
adalah 5 2 hari.7 Siklus haid dibagi kedalam beberapa fase (gambar 2), yaitu :
1. Fase menstruasi (hari ke-1 sampai dengan ke-4)
2. Fase proliferasi atau folikular (hari ke-5 sampai dengan ke-13)
3. Ovulasi (hari ke-14)
4. Fase Luteal atau Fase sekresi ( hari ke-15 sampai dengan ke-28).7
Lamanya hari dalam fase tersebut berlaku bila panjang siklus haid adalah 28
hari. Fase-fase tersebut terjadi sebagai akibat dari interaksi yang kompleks antara
hipotalamus, hipofisis dan ovarium.

19

Gambar 2.Interaksi hormon dalam siklus haid


Proses siklik tersebut memerlukan komunikasi di antara kelenjar-kelenjar yang
terlibat dan diregulasi oleh hormon gonadotropin releasing hormone (GnRH),
follicle stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), estrogen (E) dan
progesteron (P). Hubungan diantara hormon tersebut sangat kompleks. Hormon
steroid : Estrogen dan progesteron memiliki umpan balik positif dan negatif
terhadap sekresi gonadotropin (LH, FSH) pada hipofisis dan GnRH pada
hipotalamus.7
Hipotalamus memproduksi GnRH mempengaruhi hipofise melepaskan FSH
dan LH. Sekresi GnRH dari hipotalamus dimodulasi oleh efek umpan balik
estrogen (E) dan progesteron (P). FSH dan LH penting untuk menstimulasi sekresi
E dan P (gambar 1).7 Di bawah pengaruh hormon FSH dan LH, folikel di ovarium
tumbuh hingga berukuran 18 mm dan pecah serta mengeluarkan sel telur.
20

Selanjutnya cangkang sel telur berubah menjadi korpus luteum yang berfungsi
untuk menghasilkan hormon progesteron (dominan) dan estrogen.4
Progesteron dan estrogen berperan mempersiapkan endometrium untuk
menerima calon embrio. Bila tidak terjadi pembuahan, korpus luteum mengalami
degenerasi dan berhenti memproduksi progesteron (dominan) dan estrogen.
Akibatnya, kadar progesteron dan estrogen dalam darah menurun. Penurunan
kadar hormon progesteron dan estrogen tersebut mengakibatkan dinding
endometrium kehilangan sokongan hormonalnya. Pembuluh darah pada dinding
endometrium segera mengalami kontriksi sehingga asupan oksigen dan nutrisi
menuju endometrium berkurang. Setelah terjadi kontriksi, arteriole endometrium
mengalami dilatasi yang kemudian mengakibatkan perdarahan haid dan pelepasan
endometrium yang dikeluarkan sebagai darah haid atau menstruasi. Menstruasi
terjadi karena kadar hormon progesteron dan estrogen dalam darah menurun
drastis secara tiba-tiba akibat regresi korpus luteum.7
D. MEKANISME PENGATURAN MEMUNDURKAN ATAU MENUNDA HAID
Terdapat beberapa keadaan yang memungkinkan seorang wanita untuk menunda
haid karena berbagai alasan, salah satunya adalah karena kepentingan melaksanakan
ibadah haji. Penundaan haid dilakukan karena adanya aturan bahwa setiap wanita
muslim yang sedang masa haid terlarang baginya untuk mengerjakan ibadah haji,
karena ia dalam keadaan tidak suci. Hal ini menjadi salah satu tanggungjawab para
dokter ahli kebidanan dan kandungan untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan
reproduksi, terutama mengenai penundaan haid, bagi calon jemaah haji wanita agar
haid tidak menjadi halangan beribadah haji.7
Pemahaman fisiologi siklus haid dan terjadinya amenorhoe pada kehamilan
sangat diperlukan agar usaha untuk menunda haid berhasil. Tiga hal penting yang
menjadi dasar adalah :
1. Estrogen dan progesteron berperan bersama pada endometrium saat siklus haid.
2. Umur korpus luteum sebagai penghasil estrogen dan progesteron endogen saat
siklus haid tidak lebih 14 hari.
3. Jika terjadi kehamilan korpus luteum dipertahankan oleh hormon hCG sampai
plasenta terbentuk.4
Pengaturan haid dapat dilakukan dengan cara mengundurkan (penundaan) atau
memajukan haid. Haid dapat ditunda dengan pemberian preparat yang mengandung
hormon seks wanita. Penundaan haid hendaknya hanya dilakukan bila memang
benar-benar dianggap perlu sekali karena penundaan haid dengan menggunakan
21

hormon secara tidak langsung akan mempengaruhi sistem endokrinologi reproduksi


wanita itu sendiri, sehingga pada penggunaan yang tidak rasional dapat mengganggu
siklus haid.7
Yang paling mudah dilakukan dalam merubah pola haid adalah memundurkan /
menunda siklus haid. Memundurkan atau menunda haid dapat dilakukan dengan
memberikan progestin atau pil kontrasepsi kombinasi (PKK) mulai dari hari ke-5
siklus haid, atau paling lambat 14 hari sebelum siklus haid yang akan datang dan
pemberiannya baru dihentikan 3 hari sebelum siklus haid yang diinginkan.7
Pemberian progestin atau kombinasi estrogen dan progestin eksogen sejak awal
siklus haid akan menekan gonadotropin sehingga produksi estrogen dan progesteron
endogen oleh ovarium menjadi tertekan. Penekanan ini menyebabkan endometrium
tidak mengalami penebalan dan dipertahankan supaya tetap stabil sehingga tidak
terjadi haid sampai konsumsi obat dihentikan.perdarahan haid akan terjadi 3 hari
setelah obat dihentikan. Lamanya waktu ibadah harus diperhatikan karena ada ibadah
yang memerlukan waktu yang panjang ( 40 hr), dan ada yang pendek ( 1-2
minggu), misalnya pada ibadah haji plus atau umroh.
Bila progestin atau PKK diberikan pada 14 hari sebelum siklus berikutnya maka
progestin atau PKK bersama-sama dengan estrogen dan progesteron yang dihasilkan
oleh korpus luteum akan mempertahankan lapisan endometrium untuk tetap stabil
dan tidak meluruh. Perdarahan haid akan terjadi setelah korpus luteum mengalami
degenerasi dan progestin atau PKK dihentikan selama 3 hari. Pemberian preparat
progestin saja dapat menyebabkan efek samping perdarahan sela (breaktrough
bleeding) akibat lapisan endometrium yang terlalu tipis.
E. PEMILIHAN JENIS HORMON DAN CARA PEMBERIANNYA DALAM
MERUBAH POLA HAID
1. Progestin
Untuk memundurkan atau menunda siklus haid maka progestin dapat
diberikan paling lambat 14 hari sebelum haid berikutnya atau dapat diberikan
mulai hari ke-5 siklus haid. Pemberian dihentikan 3 hari sebelum siklus haid
yang diinginkan. Haid biasanya akan terjadi dalam waktu 2-3 hari setelah
penghentian progestin. Apabila seorang wanita ingin memajukan haidnya 6 hari
lebih awal dari haid yang akan datang, maka progestin dapat diberikan antara
hari ke-5 sampai hari ke-19 siklus haid.
22

Berbagai jenis progestin, baik yang merupakan turunan progesteron


ataupun turunan testoteron, dapat digunakan untuk mengatur siklus haid. Jenis
progestin

yang

banyak

digunakan

antara

lain

nomegestrol

asetat,

medroksiprogesteron asetat dan noretisteron asetat. Dosis progestin yang


dianjurkan adalah 10 mg per hari dan lamanya sangat tergantung dari tujuan
pemakaian ini.
Obat ini dapat diberikan dalam jangka waktu yang lama karena jarang
menimbulkan efek samping. Namun demikian, perlu diperhatikan kontraindikasi
terhadap penggunaan obat seperti kanker payudara, migrain, depresi penyakit
hati, diabetes melitus yang telah disertai komplikasi, perdarahan yang tidak
diketahui penyebabnya, riwayat stroke, riwayat penyakit jantung koroner dan
riwayat tromboemboli. Untuk mengurangi kemungkinan efek samping yang
terjadi, maka dapat dipilih preparat progestin yang memiliki efek anti
mineralokortikoid dan anti androgenik seperti nomegestrol asetat atau
drospirenon.7

No
1
2
3
4
5

Jenis Progesteron
Medroksiprogesteron asetat
Noretisteron
Linesterol
Nomogesterol asetat
Didrogesteron

Sediaan
10 mg/tab
5 mg/tab
5 mg/tab
5 mg/tab
5 mg/tab

Nama Dagang
Provera, Prothyra
Primolut N
Endometril
Lutenyl
Duphaston

2. Penggunan kombinasi hormon estrogen dan progestin


Penundaan haid dapat dilakukan dengan pemberian pil kontrasepsi
kombinasi (PKK) hormon estrogen dan progestin. Bila PKK yang diberikan
mengandung tablet plasebo, maka tidak diminum. PKK dikonsumsi mulai hari
ke-5 siklus haid sampai ibadah selesai. PKK juga dapat diberikan mulai 14 hari
sebelum perkiraan haid yang akan datang dan dilanjutkan sampai ibadah selesai.
Bila seseorang ingin memajukan haidnya 6 hari lebih awal dari haid yang akan
datang, maka PKK diberikan antara hari ke-5 sampai hari ke-19 siklus haid.
Dibutuhkan 2-3 keping PKK selama ibadah haji.
Penggunaan PKK untuk pengaturan haid sangat sedikit menimbulkan
perdarahan bercak. Beberapa kontraindikasi pemberian PKK antara lain riwayat
tromboemboli, varises berat, kanker payudara, perdarahan yang belum diketahui
23

dengan jelas penyebabnya, penyakit hati berat, riwayat penyakit kuning dalam
kehamilan, riwayat preeklampsia berat, penyakit kardiovaskuler, penyakit
diabetes mellitus yang telah disertai komplikasi, hipertensi berat, penggunaan
obat tuberkulosis maupun hipoglikemik oral. Adapun efek samping yang sering
dijumpai : mual, muntah sakit kepala dan nyeri payudara.untuk mengurangi
kemungkinan efek samping yang terjadi maka dapat dipilih PKK yang
mengandung estrogen dosis rendah dan progestin yang memiliki efek
antimineralokortikoid dan antriandrogenik seperti siproteron asetat atau
drospirenon.7

Jenis-Jenis Pil Kontrasepsi


Jenis-jenis PKK
Levonorgestrel 150 mcg,
Etinilestradiol 30mcg

Dosis /hari
1 x 1 tablet

Nama dagang
Microgynon

Levonorgestrel 150

1 x 1 tablet

30 ED
Nordette

1 x 1 tablet

Marvelon

1 x 1 tablet

Yasmin

1 x 1 tablet

Diane

mcg,
Etinilestradiol 30 mcg
Desogestrel 150 mcg
Etinilestradiol 20 mcg
Drospirenone 3 mg
Etinilestradiol 30 mcg
Siproteron asetat 2 mg
Etinilestradiol 30 mcg

3. Agonis gonadotropin releasing hormone (GnRHa)


Agonis GnRH banyak untuk pengobatan endometriosis dan perdarahan
uterus disfungsional. Umumnya, haid seseorang wanita akan berhenti setelah
pemberian agonis GnRH dan akan kembali mengalami haid setelah pemberian
agonis GnRH dihentikan. Agonis GnRH merupakan alternatif untuk mengatur
siklus haid bagi wanita yang tidak bisa menerima efek samping pendarahan atau
bercak akibat penggunaan progestin dan PKK.
Agonis GnRH diberikan antara hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid
secara subkutan / intramuskular. Untuk keperluan ibadah haji, cukup diberikan 2
kali saja. Beberapa hari setelah suntikan pertama akan terjadi pendarahan (bukan
24

haid) karena efek flare up yang lamanya 5-10 hari. Setelah suntikan kedua
umumnya tidak terjadi pendarahan.
Efek samping yang dapat terjadi, meskipun jarang, pada penggunaan
agonis GnRH adalah hot flushes, berkeringat, sakit kepala, berdebar-debar, nyeri
otot dan sendi serta depresi. Untuk mengatasi efek samping tersebut maka dapat
diberikan tablet estrogen (estrogen equin konjugasi 0,625 mg atau 17-estradiol
2 mg) + progestin (nomegestrol asetat 5 mg, medroksi progesteron asetat 5 mg,
atau noretisteron asetat 1 mg 2,5mg) sampai keluhan hilang. Sebaiknya, tablet
estrogen dan progestin sebagai addback therapy diberikan selama wanita
menggunakan agonis GnRH meskipun wanita tersebut belum merasakan efek
samping.
Beberapa contoh obat Agonis GnRH. 6
Nama Generik
Leuprolide
asetat
leuproreline
Gosereline asetat

Dosis
/ 3,75 mg
3,6 mg

Nama Dagang
Lupron,

Tapros,

Endrolin
Zuladex

F. EFEK SAMPING PENGGUNAAN HORMON DAN PENANGANANNYA


1. Penggunaan Progestin
a. Perdarahan bercak
Pada penggunaan tablet progestin sering dijumpai perdarahan bercak.
Kebanyakan wanita beranggapan bahwa bercak terjadi sama seperti darah
haid sehingga mereka beranggapan bahwa perdarahan bercak yang terjadi
samaseperti darah haid sehingga mereka tidak mau mengerjakan ibadah
yang berhubungan dengan kegiatan haji. Padahal perdarahan bercak terjadi
akibat pemberian hormon, sehingga tidak sesuai definisi haid normal. Jadi
dapat dikatakan bahwa perdarahan tersebut bukan haid sehingga tidak
membatalkan ibadah dan tidak perlu penggobatan.4
Jika wanita tersebut merasa terganggu, maka cara mengatasinya adalah
dengan memberikan tambahan satu tablet progestin yang berlaku selama
perdarahan terjadi. Penambahan tablet dihentikan saat perdarahan bercak
berhenti. Bila dengan penambahan tablet progestin tidak berhasil
menghentikan perdarahan bercak, maka jangan diteruskan lagi pemberian
tambahan progestin. Kepada wanita tersebut perlu dijelaskan bahwa
perdarahan bercak yang terjadi tidak membatalkan ibadah haji.
b. Hal lain yang perlu diperhatikan selama penggunaan tablet progestin

25

1) Bila timbul sakit kepala mendadak, hentikan penggunaan tablet


progestin
2) Wanita dengan riwayat depresi harus mendapat perhatian khusus.
Tablet progestin harus dihentikan bila depresi muncul.
3) Wanita dengan kencing manis perlu diawasi secara teliti
4) Penambahan berat badan mungkin ada hubungannya dengan
penggunaan progestin.
5) Wanita dengan penyakit ginjal dan epilepsi memerlukan pengawasan
ketat.4
2. Penggunaan PKK
Perdarahan bercak yang terjadi pada penggunaan pil kontrasepsi
kombinasi disebabkan oleh karena kadar estrogen yang terlalu rendah. Karena
itu bila timbul perdarahan bercak saat di tanah suci, sebaiknya tambahan tablet
estrogen yang diminum bersama dengan pil kontrasepsi tersebut. Penambahan
tablet dihentikan setelah perdarahan bercak berhenti. Bila dengan penambahan
tablet PKK tidak berhasil menghentikan perdarahan bercak, maka jangan
diteruskan lagi pemberian tambahan tablet PKK. Kepada wanita tersebut perlu
dijelaskan bahwa perdarahan bercak yang terjadi tidak membatalkan ibadah
haji.4

26

BAB III
PENUTUP
Penundaan siklus haid untuk kepentingan ibadah haji dapat dilakukan dengan metode
hormonal, yaitu dengan cara menekan produksi hormon progesteron dan estrogen endogen
sejak awal siklus haid agar ovulasi tidak terjadi. Beberapa rejimen hormonal yang dapat
diberikan untuk menunda siklus haid antara lain melalui pemberian progestin, pil kontrasepsi
kombinasi (PKK), dan agonis GnRH. Rejimen dapat mulai diberikan sejak awal siklus haid
(hari ke-5) dan paling lambat pada hari ke-14. Menstruasi yang diinginkan dapat terjadi
dalam waktu 2-3 hari setelah rejimen dihentikan.8 Pengaturan haid saat haji dan umrah akan
memberikan hasil lebih baik apabila dilakukan pengaturan siklus haid minimal 3 bulan
sebelumnya. 4
1. Manipulasi siklus haid dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai metode.
2. Penggunaan obat-obatan pengatur siklus haid harus didasarkan pada pemahaman siklus
haid normal, sehingga jika ada efek samping akan lebih mudah mengatasinya
3. Sesuai dengan kebutuhan pasien maka dapat dipilih obat yang lebih sesuai.7
4. Pemilihan preparat untuk pengaturan haid ini tetap berpegang pada prinsip : mudah,
aman, rasional, efektif, efisien dan murah.

DAFTAR PUSTAKA
27

1. Tim Kesehatan Haji. Haid dan Ibadah Haji. Rumah Sakit Haji Jakarta. Jakarta, 2008 :
1-7
2. KMaftuh Ikhsan, dkk. Hikmah Ibadah Haji. Departemen Agama. Jakarta, 2007 : 2227
3. Budi Santoso. Penggunaan Pil KB Kombinasi Untuk Penundaan Haid Ibadah Haji.
www.fk.unair.ac.id. Surabaya, 2009 : 1
4. Ali Baziad, dkk. Kiat Mengatur Pola Haid Saat Haji da Umrah, Mekanisme dasar,
masalah dan solusinya. HIFERI POGI. Jakarta, Edisi pertama, 2007 : 1-17
5. Sarwono Prawirohardjo, dkk. Ilmu Kandungan. PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta, Edisi ketiga, 2011 : 73 - 85
6. HIFERI POGI. Konsensus Tata Laksana Nyeri Haid pada Endometriosis. Jakarta,
2013 : 24
7. Ashon Saadi, dkk. Step by Step Penanganan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas
dalam Praktek Sehari-hari. Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran. Bandung, 2012 : 237 - 257
8. H.M Isa mansur. Bimbingan Praktis Manasik Haji, Upaya Menggapai Haji Mabrur.
Menara Kudus. Kudus, 1997 :150 153
9. Baziad A., Endokrinologi Ginekologi, edisi 2, Media Aesculapius Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, 2003.
10. Muhammad S., LabaikAllahumma Labaik.., Pustaka Hidayah, Jakarta, 2006.
11. Putuhena M.S., Historiograf Haji Indonesia, LkiS, Yogyakarta, 2007.
12. Samsulhadi, Pengaturan Haid Untuk Haji, Seminar Pengaturan dan penundaan
13. Hendrik, Problema haid : Tinjauan Syariat Islam dan Medis, Tiga Serangkai, Solo
2006. Hestiantoro A., Wiweko B., Panduan Tata Laksana Perdarahan Uterus
14. Baziad A., Kiat Mengatur Pola Haid Saat haji dan Umrah : Mekanisme dasar, masalah
dan solusinya, Himpunan Endokrinologi Reproduksi dan Fertilitas Indonesia,
2007.
15. Sherwood L.2011. Fisiologi menstruasi dari sel ke system. Edisi ke 6. Jakarta: EGC
16. Gumangga SK, Arye RA. 2012. Menstrual characteristics in some adolescent girls in
Accra, Ghana. Ghana Medical Journal, 46 (1):3

28

Anda mungkin juga menyukai