Ketaatan
Allahu AkbarAllahu Akbar Allahu Akbar
Jamaah shalat Idul-Fithri yang berbahagia,
Pertama-tama, kami berwasiat kepada diri sendiri, kemudian kepada para jamaah, hendaklah
kita tetap bertakwa kepada Allah Taala dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat yang telah
dianugerahkan kepada kita. Allah Taala telah menganugerahkan kepada kita dn (agama)
yang mulia ini, yaitu al-Islam. Allah telah menyempurnakan dan ridha Islam menjadi agama
kita, dan sungguh, Allah Taala telah menyempurnakan nikmat-Nya kepada kita.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. (Qs al-Midah/5:3).
Pada hari yang berbahagia ini, kaum Muslimin di seluruh pelosok dunia, hingga pojok-pojok
kota-kota, bahkan sampai ke pelosok desa dan gunung-gunung, semua membesarkan asma
Allah Taala, mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid. Kita dengar, lantunan kalimat ini
menggetarkan angkasa dan merasuk ke dalam hati kita. Subhanallah, kaum Muslimin
seluruhnya melantunkan syukur atas kenikmatan yang dianugerahkan Allah Taala, setelah
sebelumnya melaksanakan ibadah di bulan yang dimuliakan, yaitu ibadah di bulan
Ramadhan. Kemenangan ini, insya Allah kita raih, yang tidak lain dengan meningkatkan
takwa dan amal shalih. Dan jadilah diri kita sebagai insan yang benar dalam keimanan. Maka,
hendaklah kita juga bersyukur, karena Allah Taala telah memberikan hidayah kepada kita
berupa akidah yang benar, sementara itu masih banyak orang yang tidak mendapatkannya.
Ketahuilah! Akidah kita merupakan akidah yang paling kuat, amalan kita merupakan amalan
yan paling sempurna, dan tujuan hidup kita merupakan tujuan yang paling mulia. Akidah kita,
yaitu beriman kepada Allah Taala, kepada para malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya,
kepada para rasul-Nya, kepada hari akhir dan beriman terhadap takdir Allah, takdir yang
buruk maupun takdir baik.
Kita beriman kepada Allah Taala, nama-nama-Nya dan sifat-sifat-Nya. Karena kita dapat
menyaksikan tanda-tanda-Nya pada segala sesuatu yang menunjukkan bahwa Allah itu Ahad.
Hanya satu.
Pada diri manusia terdapat tanda, di langit, di bumi, pada perputaran siang dan malam, pada
tiupan angin, pada arak-arakan awan yang diterbangkan antara langit dan bumi, dan pada
semua makhluk, sungguh terdapat tanda-tanda yang menunjukkan keesaan Allah Taala,
.