Definisi
Definisi
Katarak berasal dari Yunani Katarrhakies, Inggeris Cataract, dan Latin cataracta yang
berarti air terjun. Dalam Bahasa Indonesia disebut bular dimana penglihatan seperti
tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap kekeruhan pada
lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein
lensa terjadi akibat kedua-duanya.x Fungsi lensa adalah untuk memfokuskan sinar
cahayatetapi apabila terdapat kekeruhan, sinar cahaya akan tersebar atau
terhalang.Jika kekeruhannya sedikit dan terletak di perifer, terjadi sedikit atau tidak
terjadi gangguan visus. Namun, jika kekeruhannya menyeluruh dan terletak di sentral,
maka terjadi gangguan focus sinar cahaya sehingga terjadi gangguan visus.x
Etiologi
Klasifikasix
Secara etiologi : usia tua, steroid, radiasi, sinar ultraviolet, diabetes, trauma,
perokok dan lain-lain.
Usia onset : kongenital, juvenil, dewasa, tua
Lokasi di lensa : korteks nucleus atau subkapsular posterior
Warna dan bentuk : 1. Cuneiform, 2.Brunescent (coklat)
Diagnosis
Tidak ada terapi yang dapat menyembuhkan kekeruhan lensa yang sudah terbentuk.
Hampir keseluruhan pasien yang mengalami katarak akan menjalani pembedahan. x
Saat ini, pembedahan merupakan satu-satunya terapi yang paling efektif. x Operasi ini
melibatkan pengeluaran lensa asli dan menggantikannya dengan lensa buatan. Teknik
pembedahan katarak boleh dilakukan secara:
Operasi Ekstraksi Katarak ekstra kapsular (EKEK) : Tindakan pembedahan
pada lensa katarak dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah
atau merobek kapsul lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa
dapat keluar melalui robekan tersebut. Termasuk ke dalam golongan ini
ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Penyulit yang dapat timbul pada
pembedahan ini yaitu dapat terjadinya katarak sekunder.ui
PCO
Definisi
Posterior Capsular Opacity (PCO) adalah salah satu komplikasi yang tersering dari
operasi katarak EKEK atau fakoemulsifikasi x. PCO juga dikenali sebagai katarak
sekunder. Katarak sekunder terjadi akibat terbentuknya fibrosis pada sisa lensa yang
tertinggal, paling cepat keadaan ini terlihat sesudah 2 hari EKEK.x
Epidemiologi
Insidensi terjadinya PCO mempunyai rentang dengan paling tinggi 50% dan paling
rendah < 5 % pada pasien yang menjalani operasi katarak. x Insidensi PCO bervariasi
pada masing-masing penelitian. Sekitar 10-56 % kejadian PCO dilaporkan dalam
waktu 3 tahun tergantung pada jenis lensa yang digunakan. Pada orang dewasa,
waktu yang diambil untuk terjadi PCO bervariasi dari bulan ke tahun dan
insidensinya menurun dengan bertambahnya usia. PAda kelompok usia muda, hamper
100% opasifikasi terjadi dalam waktu 2 tahun setelah operasi.x
Etiologi
i.
Residual opaque lens matter may persist as after cataract apabila ditanamkan
di antara sisa kapsul anterior dan posterior, dikelilingi oleh fibrin (terjadi
iritis) atau darah (terjadi hyphema).
Tipe proliferative / after cataract yang berkembang di sel epitel yang tersisa di
ii.
kapsul anterior. The proliferative hyaline bends may sweep across the whole
posterior capsule.
Manifestasi Klinis
Epitel lensa subkapsuler yang tersisa mungkin mencoba melakukan
regenerasi
serat-serat
lensa
(epitel
subkapsuler
berproliferasi
dan
2.
Gejala Klinisxxx
Mata kabur
Mata silau
Penurunan tajam penglihatan
Gangguan penglihatan warna
Penglihatan ganda
Patofisiologi
PCO terutama disebabkan oleh sel epitel lensa di equator atau juga dikenali
sebagai " E-sel " yang berada di pembungkus kapsul equator . E-sel ini memiliki
potensi yang tinggi untuk bermigrasi dan melewati batas atas pusat kapsul posterior
jika tidak ada halangan. Sel-sel ini cenderung membentuk suatu struktur globular
yang disebut "pearl" atau juga dikenali sebagai " pearl after-cataract ". Ketika sebuah
lensa intraokular (IOL) ditempatkan dalam kantong kapsuler, tepi optik akan
bertindak sebagai penghalang mekanik terhadap migrasi sel yang sentripetal. Jika
kapsul posterior yang diperpanjang melekat erat pada permukaan optik posterior,
maka tidak ada ruang atau sel diantara kapsul-optik. Namun, jika kapsul posterior
tetap pada jarak ke permukaan optik, sel mungkin akan mendapatkan akses ke celah
ini.
Setelah tiba di celah ini, E-sel cenderung mengalami pembengkakan yang
tergantung pada lebar celah kapsul-optik. Dalam celah sempit, sel-sel membentuk
struktur datar dengan penampilan seperti sarang lebah. Struktur homogeny ini secara
signifikan tidak akan mengganggu visus pasien. Namun,apabila celahnya makin luas,
E-sel berubah menjadi struktur globular dengan penaampilan seperti mutiara dan
perbatasannya jelas dengan retroiluminasi. Apabila celahnya luas, struktur globular
ini dapat menjadi berlapis-lapis atau tebal. Hal ini secara signifikan dapat
mengganggu penglihatan pasien dan cahaya yang masuk akan tersebar sehingga
menyebabkan
Diagnosisx
mata
kabur
dan
silau.
ii.
Saat ini Nd:YAG laser dianggap sebagai prosedur yang paling standar
untuk merawat PCO.
Lensa Mata
Jaringan ini berasal dari ectoderm permukaan yang berbentuk lensa di dalam
mata dan bersifat bening. Lensa di dalam bola mata terletak di belakang iris yang
terdiri dari zat tembus cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan
menipis pada saat terjadinya akomodasi.(ui)
Lensa berbentuk lempeng cakram bikonveks dan terletak di dalam bilik mata
belakang. Lensa akan dibentuk oleh sel epitel yang membentuk serat lensa di dalam
kapsul lensa. Epitel lensa akan membentuk serat lensa terus-menerus sehingga
mengakibatkan memadatnya serat lensa di bagian sentral lensa sehingga membentuk
nucleus lensa(Vaugan). Bagian sentral lensa merupakan serat lensa yang paling
dahulu dibentuk atau serat yag tertua di dalam kapsul lensa. Di bagian luar nucleus ini
terdapat serat lensa yang lebih muda dan disebut korteks lensa.
Korteks yang terletak di sebelah depan nucleus lensa dissebut sebaagai
korteks anterior, sedangkan di belakangnya korteks posterior. Nukleus lensa
mempunyai konsistensi lebih keras dibanding korteks lensa yang lebih muda. Di
bagian perifer kapsul lensa terdapat zonula Zinn yang menggantungkan lensa di
seluruh ekuatornya pada badan siliar. (ui) Metabolisme lensa terutama bersifat
anaerob akibat rendahnya kadar oksigen terlarut di dalam aqueous. (vaugan)
aao
tt opthalmology
Posterior Capsular Opacity (PCO) adalah salah satu komplikasi yang tersering
dari operasi katarak EKEK atau fakoemulsifikasi. Insidensi terjadinya PCO
mempunyai rentang dengan paling tinggi 50% dan paling rendah < 5 % pada pasien
yang menjalani operasi katarak.
PCO terjadi karena epitel lensa subkapsuler yang tersisa mungkin mencoba
melakukan regenerasi serat-serat lensa (epitel subkapsuler berproliferasi dan
membesar), sehingga memberikan gambaran busa sabun atau telur kodok pada
kapsul posterior yang disebut juga dengan Mutiara Elsching atau Elsching Pearl.
Lapisan epitel yang berproliferasi tersebut, mungkin menghasilkan banyak lapisan,
sehingga menimbulkan kekeruhan.
Gejala klinis yang selalunya dikeluhkan oleh pasien adalah mata kabur, mata
silau, penurunan tajam penglihatan, gangguan penglihatan warna dan penglihatan
ganda. Diagnosis PCO dibuat melalui anamnesa yaitu dari gejala klinis, pemeriksaan
peen torch dan slit lamp. PCO harus ditangani apabila terjadinya gangguan visus yang
signifikan sehingga dapat mengganggu aktivitas seseorang. Saat ini Nd:YAG laser
dianggap sebagai prosedur yang paling standar untuk merawat PCO.