Masalah Lain Pada Pencetakan Tablet Secara Khusus
Masalah Lain Pada Pencetakan Tablet Secara Khusus
1.
Bulking Agents
2.
Pelunak Tinja
3.
Minyak Mineral
4.
Bahan-bahan Osmotik
5.
Pencahar Perangsang.
Bulking Agents.
Pelunak Tinja.
Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja. Sebenarnya
bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja,
sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya
lebih lunak. Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus
besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari
tubuh.
Minyak Mineral.
Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam
lemak. Dan jika seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup minyak mineral
secara tidak sengaja, bisa terjadi iritasi yang serius pada jaringan paru-paru. Selain
itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.
Bahan Osmotik.
Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga
tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan. Cairan yang berlebihan juga
meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi. Pencahar ini
mengandung
garam-garam
(laktulosadan sorbitol).
(fosfat,
Beberapa
bahan
osmotik
atau
mengandung
gula
natrium,
Pencahar Perangsang.
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk
berkontraksi dan mengeluarkan isinya. Obat ini mengandung substansi yang dapat
mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor. Obat
ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering
menyebabkan kram perut. Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan
melalui lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit. Penggunaan jangka
panjang dapat menyebabkan kerusakan pada usus besar, juga seseorang bisa
menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas berkontraksi (Lazy
Bowel Syndromes). Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar
sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang
disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya
narkotik).
C.
a.
Sifat hidrofilik atau osmotiknya sehingga terjadi penarikan air dengan akibat
massa, konsistensi, dan transit feses bertambah.
b.
Laksatif bekerja secara langsung ataupun tidak langsung pada mukosa kolon
dalam menurunkan absorbs NaCl dan air
c.
D.
Indikasi Laktasif
untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah
atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang memperlambat
kontraksi usus besar (misalnya narkotik).Adapun salah satu contoh dari obat
laksatif yang biasa digunakan oleh masyarakat luas adalah DULCOLAX.
ulcolax
Indikasi:
Bisacodyl adalah laksatif yang bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan.
Sebagai laksatif perangsang (hidragogue antiresorptive laxative), DULCOLAX
merangsang gerakan peristaltis usus besar setelah hidrolisis dalam usus besar, dan
meningkatkan akumulasi air dan alektrolit dalam lumen usus besar.
Tabel 1.1 Golongan Obat Laksatif untuk Terapi Farmakologi Konstipasi
No Golongan Obat
Nama Obat
Dosis
Keterangan
1. Memperbesar
Psyllium
4-6 g per
Obat golongan ini kerjanya relatif
dan melunakkan
Metilselulosa
hari.
lambat (1-3 hari), tetapi hanya sedikit
massa feses
isphagula
Bervariasi yang berpengaruh terhadap aktivitas
(Bulking Agents)
sesuai
usus normal dibandingkan dengan
produk
laksatif
lainnya. Bulking
Agentsmengandung partikel yang
2.
Laksatif Osmotik
Laktulosa
Sorbitol
Garam
magnesium
Macrogol
Gliserin
3.
4.
Salinan resep
30-270
mg/oral
15-30 mL Obat ini bekerja dengan menurunkan
oral
tegangan permukaan feses, sehingga
mempermudah penyerapan air