Anda di halaman 1dari 20

USULAN KEGIATAN PENERAPAN IPTEKS-2006

LAPORAN AKHIR
IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IbM KELOMPOK TERNAK DESA RARANG MENUJU


KONSEP DESA MANDIRI PANGAN DAN PEMANFAATAN
ENERGY TERBARUKAN (BIOGAS)

Oleh:
I Made Mara, ST., M.Sc., NIDN. 0013056903
I Made Suartika, ST., MT., NIDN. 0017036902

Dibiayai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat


Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan
Surat DIPA Universitas Mataram Nomor : SP DIPA-023.04.2.415278/2014
tanggal 5 Desember 2013

UNIVERSITAS MATARAM
2014
Program IbM

-3

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul IbM
2. Mitra Program IbM (1)
Mitra Program IbM (2)
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama
b. NIDN
c. Jabatan/Golongan
d. Program Studi
e. Perguruan Tinggi
f. Bidang Keahlian
g. Alamat Kantor/Telp/Faks/Surel
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota
b. Nama Anggota I/bidang Keahlian
c. Mahasiswa yang terlibat
5. Lokasi kegiatan/Mitra (1)
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan)
b. Kabupaten/Kota
c. Propinsi
d. Jarak PT ke lokasi mitra (km)
6. Lokasi kegiatan/Mitra (2)
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan)
b. Kabupaten/Kota
c. Propinsi
d. Jarak PT ke lokasi mitra (km)
7. Luaran yang dihasilkan
8. Jangka waktu kegiatan
9. Biaya total
a.
Dikti
b.
Sumber Lain

: Kelompok Ternak Desa Rarang Menuju Konsep


Desa Mandiri Pangan Dan Pemanfaatan Energy
Terbarukan (Biogas)
: Kelompok Ternak Ikhlas
: Kelompok Ternak Maju Bersaing
: I Made Mara, ST., M.Sc.
: 0013056903
: Lektor Kepala/IVa
: Teknik Mesin
: Universitas Mataram
: Teknik Mesin (Konversi Energi)
: Jl. Majapahit 62/ made.mara@ymail.com
: Dosen 1 orang
: I Made Suartika/Teknik Mesin (MI)
: 2 orang
: Rarang/Terara
: Lombok Timur
: Nusa Tenggara Barat (NTB)
: 65 km
: Rarang/Terara
: Lombok Timur
: Nusa Tenggara Barat (NTB)
: 65 km
: Paket Energi alternatif (Unit Biogas)
: 10 bulan
: Rp. 35.000.000,: Rp. 35.000.000,: tidak ada

Mataram, Nopember 2014


Mengetahui,
Ketua LPPM Universitas Mataram,

Ketua Tim Pengusul,

(Drs. H. Eddy Achmad, MS.)


NIP. 19551212 198502 1 001

(I Made Mara, ST., MSc.)


NIP. 19710610 199802 1 005

RINGKASAN
Kegiatan penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi Masyakakat (IbM) ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk mengentaskan kemiskinan dalam jangka panjang
melalui konsep Desa Mandiri Pangan dan Pemanfaatan Energy Terbarukan. Sehingga
target khusus yang ingin dicapai luaran kegiatan adalah pemanfaatan limbah ternak
menjadi biogas.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan kegiatan adalah metode
penyuluhan dan penerapan alat pengolahan limbah menjadi biogas. Khusus untuk
penerapan alat pengolahan limbah dilaksanakan dengan melibatkan peternak secara
langsung dalam kegiatan mulai dari penyiapan, perencanaan, dan pembuatan maupun
pengoperasian alat sehingga peternak dapat melaksanakan sendiri pengolahan limbah
ternak setelah kegiatan berakhir.
Hasil dari kegiatan yang dilaksanakan adalah unit biogas kotoran sapi sebagai
energi alternatif. Dengan menggunakan digester tong plastik dan cara pengisian yang
berjenjang, diharapkan produksi biogas dapat berlangsung kontinyu. Dari hasil sosialisasi
penggunaan biogas untuk memasak terlihat masyarakat sangat antusias untuk dapat
memiliki unit biogas.
Kata Kunci: alat pengolahan limbah, limbah ternak, biogas

Program IbM

-4

PRAKATA
Kegiatan program IbM dengan judul Kelompok Ternak Desa Rarang Menuju Konsep
Desa Mandiri Pangan Dan Pemanfaatan Energy Terbarukan (Biogas), telah dilaksanakan
oleh tim dari Fakultas Teknik Universitas Mataram. Kegiatan ini merupakan salah satu
fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang dilaksanakan guna mempercepat transfer Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kepada masyarakat peternak di pedesaan. Dengan
terlaksananya program ini, disampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada :
1. Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Rektor Universitas Mataram.
3. Kepala LPPM Universitas Mataram.
4. Dekan Fakultas Universitas Mataram.
5. Kepala Dusun dan masyarakat Seganteng desa Rarang Lombok Timur.
6. Rekan-rekan tim penyuluh dari Fakultas Teknik Universitas Mataram.
Akhirnya penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna untuk itu
saran dan kritik dari para pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Mataram, Nopember 2014


Penyusun

Program IbM

-5

DAFTAR ISI

hal

Sampul Muka
Lembar Pengesahan

1
2

Ringkasan
Prakata
Daftar Isi

4
5
6

Bab 1 Pendahuluan
Bab 2 Target dan Luaran
Bab 3 Metode Pelaksanaan
Bab 4 Kelayakan Perguruan Tinggi
Bab 5 Hasil dan Pembahasan
Bab 6 Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran

7
9
9
10
11
14
15
16

Program IbM

-6

BAB 1 PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Desa Rarang terletak di Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur Propinsi
Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan luas wilayah 10 km 2 dan jumlah penduduk 10.474
jiwa (Pemda Lotim, 2012). Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bekerja pada
sektor pertanian dan peternakan. Di sektor peternakan, desa Rarang telah memiliki dua
kelompok tani ternak yaitu kelompok tani ternak Ikhlas dan Maju Bersaing.
Pertanian sebagai usaha tani, dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi peternak
yang artinya bahan pakan bagi ternak sapi terutama hijauan selalu tersedia sepanjang tahun
baik yang berasal dari limbah pertanian berupa jerami, limbah dari golongan legum,
jagung, dan lain-lain serta adanya usaha untuk membudidayakan jenis hijauan rumput
gajah. Melihat potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ada, maka
peluang usaha ternak sapi yang di desa Rarang sangat potensial untuk dikembangkan
menjadi usaha ternak yang produktif.
Di lihat dari aspek produksi dan manajemen usaha masing-masing Kelompok
Ternak Sapi di Desa Rarang telah memiliki 1 kandang kolektif di atas lahan 10 are dan
hewan ternak berkisar 15-25 ekor.

Usaha ternak sapi ini masih dikelola secara

konvensional karena anggota kelompok merupakan pemilik sekaligus pekerja dari Usaha
Kandang Kelompok Ternak.
Untuk menjadikan kelompok Tani Ternak usaha produktif sesuai dengan konsep
DESA MANDIRI PANGAN DAN PEMANFAATAN ENERGY TERBARUKAN,
seperti ditunjukan dalam gambar 1 dibutuhkan sumberdaya dan manajemen usaha yang
terintegrasi.

Program IbM

-7

PABRIK PAKAN
TERNAK

KANDANG
KANDANGSAPI
SAPI
KOLEKTIF
KOLEKTIF

LAHAN
PERTANIAN
PENGOLAHAN
LIMBAH

PUPUK
KANDAN
G

PEMUKIMA
N
OVEN
TEMBAKA
U

BIOGA
S

Gambar 1 Konsep Desa Mandiri Pangan dan


Pemanfaatan Energy Terbarukan
Berdasarkan keberadaan sumberdaya saai ini, maka persoalannya adalah:
1. Jumlah ternak perlu ditambah sehingga setiap peternak bisa memiliki sapi minimal 2
ekor sebagai aset usaha
2. Luas kandang perlu diperluas sehingga aktifitas usaha dapat berjalan lancar
3. Dibutuhkan pabrik pakan ternak untuk menjaga kesinambungan kebutuhan pakan
4. Perlu adanya pelatihan manajemen usaha untuk meningkatkan kemampuan uasaha
peternak yang selama ini masih konvensional
5. Dibutuhkan dukungan permodalan
6. Dibutuhkan pelatihan pengelolaan dan pemanfaatan limbah ternak dalam rangka
diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah (added value) output usaha
Permasalahan Mitra
Berdasarkan hasil rembug bersama antara kelompok tani ternak, pembina dari
LSM/PPL, dan pelaksana kegiatan IbM maka disepakati beberapa hal terkait dengan
persoalan-persoalan yang dihadapi antara lain;

Program IbM

-8

1. Untuk mengatasi penambahan jumlah ternak sapi kelompok tani ternak dibantu
pembina telah mengajukan proposal ke Dinas Peternakan Provinsi NTB sejalan dengan
program unggulan BSS (Bumi Sejuta Sapi) yang hingga saat ini masih dalam proses
2. Untuk perluasan kandang akan diusahakan oleh kelompok tani ternak melalui swadaya
Sehingga dari persoalan yang tersisa maka atas dasar pertimbangan kemampuan
kelompok dan anggaran program IbM diputuskan prioritas permasalahan yang
diselesaikan melalui kegiatan ini adalah:
1. Permasalahan pengelolaan dan pemanfaatan limbah ternak melalui pelatihan
pengolahan limbah ternak menjadi energi alternatif (biogas) dan penerapannya
Dengan diselesaikannya masalah prioritas tersebut diharapkan dapat memberikan
dampak dan mengatasi permasalahan lainnya.

BAB 2 TARGET DAN LUARAN


Dari permasalahan prioritas yang akan diselesaikan sesuai rencana kegiatan maka
target dan luaran yang ingin dicapai adalah:
1. Dalam aspek produksi : Kelompok tani ternak mampu mengolah limbah ternak,
membuat alat pengolahan, dan memanfaatkannya. Sehingga luarannya berupa unit alat
pengolahan dan pemanfaatan biogas.

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode Partisfatory Action
research (PAR) yaitu; melibatkan masyarakat secara langsung dalam kegiatan mulai dari
penyiapan, perencanaan dan pembuatan/pengoperasian alat sehingga peternak/masyarakat
dapat melaksanakan sendiri pengolahan limbah/kotoran ternak setelah kegiatan ini
berakhir. Adapun tahapan dan alur kegiatan seperti ditunjukkan dalam gambar 2 sebagai
berikut:

Program IbM

-9

Tahap 1:
Pengumpulan data (survey) potensi peternakan dan pertanian
Analisa hasil survey petensi peternakan dan pertanian

Tahap 2:
Perhitungan kebutuhan biodigester
Pemilihan jenis biodigester

Tahap 3:
Perancangan dan pembuatan alat biogas
Pengujian alat biogas

Tahap 4:
Analisa hasil, manfaat dan dampak kegiatan
Monitoring berkala setelah kegiatan berakhir

Gambar 2. Tahapan Kegiatan IbM Biogas

BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI


Pengusul Program IbM adalah tenaga pendidik (dosen tetap) di Jurusan Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram. Dengan dukungan laboratorium energi
terbarukan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Mataram telah memiliki
beberapa desa binaan antara lain; desa Labuapi Lombok Barat, desa Labulia Lombok
Tengah, Gili Gede, Batu nampar, Gunung Sari, Banyumulek.
Dari segi prioritas masalah yang dihadapi mitra program dibutuhkan tenaga yang
memiliki keahlian di bidang manajemen dan bidang konversi energi. Dalam bidang
Program IbM

-10

konversi energi dalam hal ini ketua pelaksana banyak melakukan penelitian tentang biogas
baik dalam bimbingan skripsi maupun secara mandiri dan jadi pembicara di lingkungan
pemerintahan daerah. Untuk bidang manajemen anggota pelaksana menekuni bidang
manajemen industri walaupun tidak spesifik manajemen peternakan.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut ini hasil dari beberapa tahapan kegiatan penerapan Iptek Bagi Masyarakat
untuk mengolah kotoran ternak sapi menjadi biogas (energi baru dan terbarukan) di Desa
Rarang Selatan, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur.
A. Tahap 1
Hasil survey tentang potensi peternakan dan pertanian di Dusun Seganteng dan
Kandang, Desa Rarang Selatan, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, sebagai
berikut :
Tabel 1. Hasil Survey Kondisi Masyarakat
Aktivitas Survei
Jumlah kk
Rata-rata jumlah anggota kk
Rata-rata jumlah ternak (sapi)
Rata-rata jumlah kotoran (sapi)/hari
Rata-rata masyarakat memasak menggunakan
Rata-rata model rumah masyarakat menggunakan
Rata-rata kondisi ekonomi masyarakat
Tanggapan masyarakat tentang energy biogas
sebagai energy alternatif
Rata-rata pekerjaan masyarakat
Tingkat pendidikan masyarakat
Sumber: Hasil pengolahan data

Hasil
86
4 Orang
2-3 Ekor
18 Kg
Kompor Gas
Bangunan
Menengah
Tertarik
Petani + Peternak
SD

B. Tahap 2
Berdasarkan hasil survey kemudian dilakukan perhitungan kebutuhan dan
pemilihan jenis biodigester.
Proses Perhitungan Volume Biodigester untuk Dusun Seganteng, yaitu:

Program IbM

-11

B1. Penentuan Jumlah Kotoran Sapi


Jumlah kotoran sapi = n x 15 kg/hari
= 54 kg/hari
keterangan: n adalah jumlah rata-rata sapi
B2. Penentuan Berat Kering Kotoran Sapi
Bahan kering = 0.2 x jumlah kotoran sapi
= 0.2 x 54 kg/hari
= 10.8 kg/hari
keterangan: komposisi kandungan kotoran sapi 80% cair, 20% padat
B3. Perbandingan komposisi Bahan Kering dengan Air (1 : 4)
Air yang ditambahkan

= 4 x bahan kering
= 4 x 10.8 kg/hari
= 43.2 kg/hari

Perhitungan di atas menunjukkan massa total larutan kotoran padat (mt)


B4. Volume Larutan Kotoran Yang Dihasilkan
Vf

= mt/t
= 43.2/1000
= 0.0432 m3/hari

dengan t = masa jenis air (1000 kg/m3)


B5. Penentuan Volume Biodigester
Vd

= Vf x tr
= 0.0432 x 30 hari
= 1.296 m3

dengan tr = waktu penyimpanan (30 hari).


Penentuan Model Digester
Setelah volume biodigester diketahui maka selanjutnya dapat ditentukan model
digester dengan beberapa pertimbangan, yaitu; jenis tanah yang akan dipakai, kebutuhan,
dan biaya. Sehingga berdasarkan hasil survey model digester yang dibuat di Dusun
Program IbM

-12

Seganteng adalah Tipe Plastik dan Fixed Dome untuk kapasitas 2-3 ekor sapi untuk
memenuhi kebutuhan memasak yang bersumber dari kotoran sapi.
C. Tahap 3
Perancangan dan Pembuatan Alat Biogas
Dari hasil perhitungan dan pemilihan biodigester kemudian dilakukan perancangan
dan pembuatan alat biogas berbahan tong plastik seperti gambar 3.

Penampung Gas
Manometer

intlet

intlet

Gas

Bahan baku

Gas

valve

Bahan baku

Outlet

Kompor

valve
Outlet

Gambar 3. Model Disain Biogas skala Rumah Tangga Berbahan Tong Plastik 250 ltr

D. Tahap 4
Setelah dilakukan pengujian alat biogas untuk keperluan memasak (kompor biogas)
terlihat masyarakat begitu tertarik untuk dapat membuat alat. Adapun unit alat yang dibuat
seperti telihat dalam foto-foto kegiatan (terlampir).
Dari hasil kegiatan ini, selanjutnya akan dilakukan monitoring secara berkala untuk
mengetahui permasalahan dan kendala-kendala yang dialami masyarakat pasca kegiatan.

Program IbM

-13

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


Sebagai hasil kegiatan program yang dilaksanakan berupa unit alat biogas untuk
mengolah kotoran ternak sapi menjadi energi alternatif.
Dengan dapat dimanfaatkannya kotoran ternak untuk memasak bagi masyarakat,
maka diharapkan kemandirian masyarkat dalam memenuhi kebutuhan energi dapat
tertanggulangi dan sisa kotoran hasil biogas dapat digunakan untuk pupuk guna
mendukung produksi pertanian masyarakat.

Program IbM

-14

DAFTAR PUSTAKA
BPS, 2012, Data Spasial Penanggulangan Kemiskinan, Pemda Lotim, NTB.
Cipta Tani Lestari, 2004, Teknologi Reaktor Biogas Plastik (Inovasi Baru), Pusat
Inkubator Bisnis-ITB, Bandung.
Hozairi, dkk, 2012, Pemanfaatan Kotoran Hewan Menjadi Energi Biogas Untuk
Mendukung Pertumbuhan UMKM di Kabupaten Pemekasan, Prosiding Insinas
2012, EN 93 98.
Pemda Lotim, 2012, Data dan Frofil Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2012, Pemda Lotim, NTB.

Program IbM

-15

LAMPIRAN
Lampiran Hasil Kegiatan Pengabdian
Form Sheet Survey
Foto-Foto Kegiatan

Program IbM

-16

FORM SURVEY DATA PETERNAKAN DAN PERTANIAN

No.

Program IbM

...

-17

I. KARATERISTIK DUSUN
1.

Nama dusun :

2.

Jumlah KK :

3.

Nama KK :

4.

Jumlah anggota keluarga :

5.

Pekerjaan* :
5.1.

sawah

5.2.

ladang

5.3.

sapi

..
...........
II. DATA PENDUDUK

Petani

Jumlah kotoran sapi :

7.

Peralatan memasak* :
7.1.

BBM :

7.2.

Gas :

7.3.

BB padat :

ayam

itik

Kompor BBM

..
..
..
sederhana
SMP

permanen

mewah

liter/hari
kg/hari
kg/hari

Semi

10.

Penghasilan*:

11.

Tanggapan masyarakat tentang biogas sebagai energi alternatif* :

13.

tungku

Pendidikan* :

12.

lain

Kompor gas

9.

< 1 jt

tertarik

...

kg/hari

SD

lainnya

ha

kambing

Kondisi perumahan* :

swasta

ha

........
..

orang

PNS

6.

8.

orang

SMA

1 jt s/d 2,5 jt

tidak tertarik

Apakah saudara mau memasak dengan biogas?*

Sarjana

2,5 jt >

Lain:

perbulan

tidak tahu

lainnya

Ya

tidak

Jelaskan alasan saudara tidak memakai biogas.


*)

berikan tanda silang (x) pada kolom yang disediakan

I.

DATA KELOMPOK TERNAK SAPI

Program IbM

-18

1.

Nama kelompok

2.

Jumlah anggota

4.

Harga bibit (Rp/th)

jt

5.

Harga jual (Rp/th)

6.

Jumlah pakan/hari

:.

kg

7.

Harga pakan/kg

: .. orang

Dusun
3.

Jumlah sapi :.
:..

jt

ekor

Luas kandang (m2)

:------------ Rp

Komentar :

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

Surveyor,

(....................................................)

..............., .........,........,2014
Responden

(.....................................................)

Program IbM

-19

Gambar 4. Foto Kegiatan Survey

Gambar 5. Foto Koordinasi dan Persiapan Pembuatan Alat Biogas

Program IbM

-20

Gambar 6. Proses Pembuatan Alat Biogas

Gambar 7. Proses Instalasi-Pemanfaatan Biogas

Program IbM

-21

Anda mungkin juga menyukai