JAKARTA 2008
Daftar Isi
Kata Pengantar
Sambutan Dirjen PP & PL
Gambaran Umum Sistem Kewaspadaan Dini dan
Respons ..........................................................
1
Format Mingguan
(W2) ................................................................................................................ 4
Format Penyelidikan Epidemiologi
Umum ...................................................................................
6
Algoritma dan Format PE:
1. Diare
Akut .............................................................................................................
..........
9
2. Campak .......................................................................................................
.....................
12
3. Sindrom Akut
Neurologi ..................................................................................................
15
4. Sindrom Infeksi Saluran
Pernapasan ...............................................................................
23
5. Demam .......................................................................................................
.....................
33
6. Sindrom Jaundis
Akut ...................................................................................................... 40
7. Antraks ........................................................................................................
....................
41
8. Gigitan Hewan Penular
Rabies ........................................................................................
45
9. Kluster Penyakit Yang Tidak Diketahui
Penyebabnya .....................................................
47
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat
dan petunjuk-Nya sehingga buku ALGORITMA DIAGNOSIS PENYAKIT DAN
RESPONSSERTA FORMAT PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI ini selesai disusun
melalui proses yang cukup panjang.
Buku tentang EWARS (Early Warning Alert and Respons System) terdiri dari tiga
seri buku yaitu:
1. Buku Pedoman Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons
2. Buku Algoritma Diagnosis Penyakit dan Respons serta Format
Penyelidikan Epidemiologi
3. Buku Panduan Pengguna Piranti Lunak (Software) Peringatan Dini
Penyakit Menular
Buku ini ditujukan bagi petugas surveilans di tingkat Propinsi dan Kabupaten
sebagai pedoman dalam menjalankan piranti lunak peringatan dini surveilans
penyakit menular. Buku ini disusun secara sederhana dengan tambahan
beberapa gambar visual seperti yang ditampilkan pada layar monitor agar
mudah dimengerti dan dapat dipraktekan bagi pengguna.
Akhirnya disampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan aktif dalam penyusunan pedoman ini semoga pedoman ini dapat
digunakan oleh seluruh propinsi dan kabupaten di Indonesia sehingga Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon dapat berjalan lebih optimal.
Dengan latar belakang itu semua maka sangat penting pelaksanaan Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respons ditingkatkan kembali di seluruh wilayah di
Indonesia.
Kelebihan dari sistem yang dibangun ini, pada perangkat lunaknya adalah
dapat menampilkan sinyal alert adanya peningkatan kasus melebihi nilai
ambang batas di suatu wilayah baik wilayah kerja puskesmas, kabupaten
maupun propinsi. Output yang dihasilkan dapatberupa tabel, grafik, maupun
peta.
Semoga buku ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons di Indonesia.
Tujuan
o Menyelenggarakan Deteksi Dini KLB bagi penyakit menular.
o Stimulasi dalam melakukan pengendalian KLB penyakit menular.
o Meminimalkan kesakitan/kematian yang berhubungan dengan KLB.
o Memonitor kecenderungan penyakit menular.
o Menilai dampak program pengendalian penyakit yang spesifik.
Surveilans Penyakit dan Definsi Kasus Baru
Dalam sistem surveilans ini ada 21 penyakit menular dan sindrom yang seharusnya
dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap minggu menggunakan format mingguan (W2,
lihat halaman 4). Semua penyakit yang dilaporkan itu harus kasus baru. Yang
dimaksud Kasus Baru adalah orang yang datang ke fasilitas kesehatan selama
seminggu dan memiliki diagnosis baru. Kunjungan ulang dengan sakit yang sama
tidak dimasukan kedalam laporan.
Dalam sistem surveilans ini terdapat definisi kasus untuk setiap penyakit atau
sindrom (lihat halaman 5). Untuk membantu petugas kesehatan dalam
mendiagnosis kasus, pengambilan spesimen dan pelaporan, algoritma tersedia
dalam pedoman ini. Selain algoritma untuk deteksi kasus, terdapat juga algoritma
untuk respons KLB. Ini menggambarkan langkah-langkah umum dalam tatalaksana
kasus, respons kesehatan masyarakat dan pelaporan hasil investigasi KLB.
Alur Data
Periode: Mingguan (Minggu-Sabtu)
WAKTU
Sabtu
sore
Senin
pagi
Selasa
pagi
Petugas Surveilans
Kabupaten melakukan entri
data dan mengirim file export
ke propinsi
Petugas Surveilans
Kabupaten melakukan
analisis data dan
menghasilkan laporan
mingguan
Koordinator
Cara Pengiriman
Petugas
kesehatan yg
bertanggung
jawab terhadap
pengumpulan
data
Petugas
surveilans di
tingkat
puskesmas
Petugas
Surveilans
Kabupaten
Melalui Email
Petugas
Surveilans
Kabupaten
WAKTU
Koordinator
Selasa
siang
Petugas
surveilans
propinsi
Petugas
surveilans
propinsi
Cara Pengiriman
Melalui Email ke
ewars.pusat@yahoo.c
om
Nomor Urut format: nomer ini harus diisi dan dilengkapi oleh unit kesehatan
yang mengirimkan laporan di setiap tingkat. Nomor urut untuk setiap unit
kesehatan yang mengirimkan laporan dimulai dari angka 1 dan dilanjutkan
secara berurutan.
Puskesmas/Pustu/Bidan
Kecamatan
Kabupaten
PENYAKIT
Diare Akut
Malaria Konfirmasi
Tersangka Demam Dengue
Pneumonia
Diare Berdarah
Tersangka Demam Tifoid
Jaundice Akut
Tersangka DBD
Tersangka Flu Burung pada
Manusia
Tersangka Campak
Tersangka Difteri
Tersangka Pertussis
AFP (Lumpuh Layuh
Mendadak)
Kasus Gigitan Hewan Penular
Rabies
Tersangka Antrax
Demam yg tdk diketahui
sebabnya
Tersangka Kolera
Kluster Penyakit yg tdk
diketahui
Tersangka
Meningitis/Encephalitis
Tersangka Tetanus
Neaonatorum
Tersangka Tetanus
TOTAL (Jumlah
kunjungan)**
jumlah kasus malaria = 15, jumlah kasus tersangka DBD = 3, jumlah kasus kluster penyakit yg
tidak diketahui = 4, Jumlah kunjungan = 110DEFINISI
KODE
SMS
A
PENYAKIT
Diare Akut
Malaria Konfirmasi
Tersangka Demam
Dengue
Pneumonia
E
F
Diare Berdarah
Tersangka Demam
Tifoid
Jaundice Akut
Tersangka DBD
J
K
Tersangka Flu
Burung pada
Manusia
Tersangka Campak
Tersangka Difteri
Tersangka Pertussis
N
P
Tersangka Antrax
Demam yg tdk
diketahui sebabnya
Tersangka Kolera
Kluster Penyakit yg
tdk diketahui
S
T
U
V
W
Tersangka
Meningitis/Encephal
itis
Tersangka Tetanus
Neaonatorum
Tersangka Tetanus
KASUS PENYAKIT
DEFINISI
BAB dengan konsistensi lembek atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24
jam
Demam > 37,5C disertai mengigil, berkeringat, sakit kepala dengan RDT (Rapid
Diagnostic Test) positif dan atau pemeriksaan Mikroskopis positif.
Demam yg berlangsung 2-7 hari ditandai dg nyeri sendi, nyeri retroorbital, sakit
kepala, kemerahan pd badan (ruam)
pada usia <5 thn ditandai dgn batuk dan tanda kesulitan bernapas (adanya nafas
cepat, kadang disertai tarikan dinding dada), frekuensi nafas berdasarkan usia
penderita:
<2 bulan: 60/menit
2-12 bulan: 50/menit
1-5 tahun: 40/menit
Dan kadang disertai demam.
Pada usia >5thn ditandai dgn demam >38C, batuk dan kesulitan bernafas, dan
nyeri dada saat bernafas
Diare akut disertai dengan darah ATAU lendir
Penderita dengan demam terus-menerus, bertahap dan memanjang atau menetap
yang disertai nyeri kepala berat, mual-mual, hilang nafsu makan, serta dapat diikuti
dengan obstipasi atau diare, tanpa penunjang.
Penyakit yg timbul secara mendadak (< 14 hari) ditandai dgn kulit dan sclera
berwarna kuning dan urine berwarna gelap
Demam 2-7 hari ditandai dgn manifestasi perdarahan seperti uji tourniquet positif,
ptekie, perdarahan pd gusi, dan epistaksis atau mimisan.
panas >38C, dan ada riwayat kontak dengan unggas sakit/mati mendadak.
Demam >38C selama 3 hari atau lebih disertai bercak kemerahan berbentuk
makulopapular, batuk, pilek atau mata merah (konjungivitis)
panas >38C, sakit menelan, sesak napas disertai bunyi (stridor) dan ada tanda
selaput putih keabu-abuan (pseudomembran) di tenggorokan dan pembesaran
kelenjar leher.
batuk lebih dari 2 minggu disertai dgn batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal),
napas dgn bunyi whoop dan kadang muntah setelah batuk.
Kasus lumpuh layuh mendadak, bukan disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada anak
< 15 tahun.
kasus digitan hewan (Anjing, Kucing, Tupai, Monyet, Kelelawar) yang dapat
menularkan rabies pada manusia .
ATAU
Kasus dengan gejala Studium Prodromal (demam, mual, malaise/lemas), atau kasus
dengan gejala Studium Sensoris (rasa nyeri, rasa panas disertai kesemutan pada
tempat bekas luka, cemas dan reaksi berlebihan terhadap ransangan sensorik).
(1). Antraks Kulit (Cutaneus Anthrax)
Papel pada inokulasi, rasa gatal tanpa disertai rasa sakit, 2-3 hari vesikel berisi cairan
kemerahan, haemoragik menjadi jaringan nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam, kering,
Eschar (patognomonik), demam, sakit kepala dan pembengkakan kelenjar limfe
regional
(2). Antraks Saluran Pencernaan (Gastrointestinal Anthax)
Rasa sakit perut hebat, mual, muntah, tidak nafsu makan, demam, konstipasi,
gastroenteritis akut kadang disertai darah, hematemesis, pembesaran kelenjar limfe
daerah inguinal, perut membesar dan keras, asites dan oedem scrotum, melena.
(3). Antraks Paru-paru (Pulmonary Anthrax)
Gejala klinis antraks paru-paru sesuai dengan tanda-tanda bronchitis. Dalam waktu 24 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat, demam,
sianosis, dispnue, stridor, keringat berlebihan, detak jantung meningkat, nadi lemah
dan cepat. Kematian biasanya terjadi 2-3 hari setelah gejala klinis timbul.
Demam >38oC, berlangusng dalam 48 jam terakhir,(belum dapat diketahui
penyebabnya).
Diare dengan konsistensi seperti air cucian beras dan berbau amis
Didapatkan tiga atau lebih kasus/kematian dengan gejala sama di dalam satu
kelompok masyarakat/ desa dalam satu periode waktu yang sama, yang tidak dapat
dimasukan ke dalam definisi kasus penyakit yang lain.
panas > 38C mendadak, sakit kepala, kaku kuduk, kadang disertai penurunan
kesadaran dan muntah. Pada anak < 1 tahun ubun-ubun besar cembung.
setiap bayi lahir hidup umur 3-28 hari sulit menyusu/ menetek, dan mulut mencucu
dan disertai dengan kejang rangsang.
ditandai dgn kontraksi dan kekejangan otot mendadak, dan sebelumnya ada riwayat
luka.
Kabupaten/Kota:
Kecamatan:
.
Desa:...
Nama Puskesmas/ RS/ Unit Pelayanan Kesehatan
...................................
Tanggal:..//.
Nama Petugas : .
Data Kasus
Nom Usia
or
Kasu
s:
Alam
at
Jenis
Kela
min
Tanggal
Onset
(dd/mm/
YY)
Jenis
Spesi
men
yang
diambi
l (*)
Terapi
yang
diberi
kan
Kondisi
Sekara
ng
(**)
Diagnosis
B. Epidemiologi
1. Uraikan dari golongan umur dan jenis kelamin apa yang ada dalam daftar
kasus?
2. Apa gambaran distribusi geografis dari kasus dalam kelompok rumah, tempat
kerja, tempat makan, dan sumber air ?
5. Adakah pestisida yang digunakan dilokasi tersebut? Jika ada, pestisida apa dan
untuk maksud apa digunakan?
6. Adakah bahan kimia yang dilepaskan atau digunakan ? Apa nama bahan kimia
yang digunakan?
10
11
12
mules
dehidrasi
10
11
12
13
14
15
16
St. pulang
St. rawat
muntah
Penemuan lab
demam
d.lendir
d.darah
Sex
Umur
4
d.encer
Gejala
diare
Nama Penderita
Tgl. Berobat
Puskesmas/RS
:
Kabupaten/Kota
:
Tanggal Wawancara :
obat
17
18
19
20
Catatan : Setidak-tidaknya ditanyakan pada 25 penderita rawat jalan, rawat inap atau ke rumah di lokasi KLB diare. Apabila terdapat keragu-raguan dapat ditanyakan pada
beberapa lokasi dan ditambahkan beberapa gejala lain yang diperlukan.
13
Respons Pelaporan
Respons
dgn menggunakan
Kesehatan Masya
sta
Jika hasil
Respons Tatalaksana Kasus
ALGORITMA CAMPAK
14
Respons tatalaksana
kasus:
Respons Kesehatan Masyarakat:
Lakukan pengobatan simtomatis dan untuk
mengatasi
komplikasi
yg muncul seperti bronchopneumonia dan
Lakukan
Penyelidikan
Epidemiologi
Lakukan pemberian vitamin A dosis tinggi
pada
kasus
sesuai
dengan
Lakukan Surveilans Intensif usia dan populasi balita beresiko sekitar
Respo
W1
CKLB
Hasil
labora
15
16
17
* Segera
lapor ke
Tersangka Tetanus:
ditandai dgn kontraksi dan kekejangan otot mendad
AFP:
Pemeriksaan Tin
AFP*:
Kasus lumpuh layuh mendadak, bukan disebabkan oleh ruda paksa/ trauma pada ana
Meningitis/Encephalitis:
Lakukan pemeriksaan Cairan Serebro Spinal
18
19
RESPONS KLB
Respons tatalaksana kasus: Respons Kesehatan Masyarakat:
AFP (LUMPUH LAYUH MENDAD
Lakukan Penyelidikan Epidemiologi.
Pengawasan ketat penderita
Lakukan kunjungan ulang 60 hari. Surveilans Intensif
Perlindungan terhadap kontak
Pengambilan specimen untuk diperiksa di Laboratorium rujukan na
KIE kepada masyarakat agar segera melaporkan kasus AFP ke temp
KIE kepada masyarakat tentang pentingnya imunisasi polio
Respons
sistem pelaporan:
Pemberian Imunisasi
Polio Tambahan
Mopping Up Polio apabila h
W1
FP1
FPS
Hasil pemeriksaan laboratorium
20
Propinsi:
Nomor EPID:
3. Dokter praktek :
2. Puskesmas: ....
4. Lainnya
Tanggal pelacakan:
: .
I. Identitas Penderita
Jenis kelamin: L
Nama penderita:
Tanggal lahir:
Alamat:
RT:
Kelurahan/desa:
RW:
Kecamatan:
Tidak
Ya
Tidak
Tidak Jelas
Ya
Tidak
Tidak Jelas
Stop pelacakan
Ya
Tidak
Kelumpuhan
Tungkai kanan
kamkanan
Tungkai kiri
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Lengan kanan
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Lengan kiri
Ya
Tidak
Ya
Tidak
21
NO. EPID :
Lokasi :
Ya
Tanggal pergi :
Tidak
Tidak tahu
Imunisasi
rutin
Sumber
informasi
1x
Tahu
2x
Tidak
3x
KMS/catatan Jurim
4x
Belum pernah
Tak
Ingatan responden
1x
2x 3x
4x
Belum pernah Tak Tahu
Catatan
Tidak tahu
5x
6x
Ingatan responden
Propinsi
Spesimen I
Tanggal ambil:
Tanggal kirim:
Tanggal kirim:
Spesimen II
Tanggal ambil:
Tanggal kirim:
Tanggal kirim:
Hasil Pemeriksaan:
Diagnosis:
Nama DSA
/DSS/DRM/
Dr /Pemeriksa
lain:
No. Telp./ HP:
Tanda tangan:
22
RESPONS KLB
Respons Kesehatan
Respons tatalaksana
kasus: Masyarakat:
TETANUS NEO NATORUM
Lakukan
Penyelidikan Epidemiologi
Dirawat di Rumah
Sakit
KIE oleh Puskesmas bertujuan agar mayarakat membantu dalam menemukan dan melap
KIE untuk peningkatan cakupan ANC dan persalinan nakes.
Kemitraan dengan dukun
Respons sistem pelaporan:
W1
T2
23
Kab :
Prop:
:_____________
:_____________
: __________________
Kelurahan /Desa
:______________________________
Kecamatan :___________________Kabupaten
:______________________________
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak Tahu
5. Bila jawaban no 4 tidak tahu, maka tanyakan apakah terlihat tanda-tanda kehidupan lain dari bayi
(mis. sedikit gerakan) :
a. Ya
b. Tidak
c. Tdk tahu
6. Setelah lahir apakah bayi bisa menetek atau mengisap susu botol dengan baik :
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu bila tidak, stop pelacakan !!!
7. Apakah 3 hari kemudian tiba-tiba mulut bayi mencucu dan tidak bisa menetek :
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu, stop pelacakan !!!
8. Apakah bayi mudah kejang jika disentuh/terkena sinar atau bunyi:
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
9. Apakah bayi dirawat : a. Ya
b. Tidak
Bila ya, dimana :RS/Puskesmas :___________Tgl. Mulai dirawat:___________
10. Keadaan bayi setelah dirawat :
a. Sembuh
b. Belum sembuh
III. RIWAYAT KEHAMILAN
No
Profesi
Nama Pemeriksa
1
2
3
c. Meninggal
Alamat
Frekuensi
24
1. Apakah ibu pernah mendapat lmunisasi TT pada waktu hamil bayi ini : a. Ya b. tidak
2. Sumber informasi lmunisasi TT: a. Ingatan b. Buku catatan
3. Berapa kali mendapat imunisasi TT pada saat kehamilan bayi tersebut :
a. Pertama kali, pada kehamilan: __________ bulan, tgl. Imunisasi :______________
b. Kedua kali, pada kehamilan : ___________ bulan. tgl. Imunisasi:_______________
4. Pernahkah ibu mendapat imunisasi TT pada kehamilan sebelumnya : a. Ya
b. Tidak
Bila "Ya": kapan mendapat suntikan : a. Pertama thn :_______b. Kedua thn: ______
Bila "Tidak" : pernahkah ibu mendapat suntikan TT calon pengantin : a. ya b. Tidak
Bila Ya kapan mendapat suntikan: a. Pertama thn: _______b. Kedua thn: ______
5. Tentukan status TT ibu pada saat kehamilan bayi tersebut berdasarkan jawaban no 3 dan 4 dengan
mempertimbangkan interval waktu pemberian TT :
a. TT1
b. TT2 c. TT3
d. TT4
e.TT5
IV. RIWAYAT PERSALINAN
No
Profesi
Nama
1
2
Alamat
Tempat Persalinan
f. Lain-Iain:_______________
2. Setelah tali pusat dipotong obat apa saja yang dibubuhkan di tali pusat .
a. Alkohol
b. Betadin /Yodium
c. Ramuan tradisional :_________________________
3. Siapa yang merawat tali pusat sejak lahir sampai tali pusat puput .
a. Tenaga kesehatan
b. Bukan Tenaga kesehatan
4. Obat/ramuan apa yang dibubuhkan selama merawat tali pusat :__________________________
b. Tersangka TN
c. Bukan TN
c. TT3=___________%
Nama
b.KN2=___________%
Jabatan
Tanda Tangan
1
2
3
25
RESPONS KLB
Respons
Respons tatalaksana untuk
kasus:Kesehatan Masyarakat:
Lakukan
Umum)
Pembersihan luka dan pemberian
TTPenyelidikan Epidemiologi (dengan format PETETANUS
Penyuluhan
tentang pentingnya imunisasi DT,TT,DPT.
Pemberian anti tetanus serum
sesuai dosis
Penyuluhan tentang Hygiene perseorangan terutama luka luar
Respons tatalaksana untuk penderita luka tetapi belum menunjukan gejala
26
27
28
Avian Influenza:
Difteri:
Rongent dada
Usap -nasofarings
Pertusis:
batuk lebih dari 2 minggu disertai dgn batuk yang khas (terus-menerus/ paroxysmal), napas dgn bun
Pneumonia:
rongent dada
29
Respons tatalaksana
kasus:Respons Kesehatan Masyarakat:
Lakukan pengobatan spesifik.dengan
antibiotic
eritromicin(format
terhadapPE
penderita
dekat
selama 5-14 h
Penyelidikan
epidemiologi
Umum) dan
dan kontak
mencari
kontak
Lakukan desinfeksi serentak terhadap
discharge(cairan)
hidung
dan
tenggorok
serta
barang
yang
dipakai
pende
Lakukan karantina terhadap kontak yang tidak mendapatkan imunisasi
DPT
se
Memberikan penyuluhan tentang pentingnya imunisasi DPT
Respons sis
W1
Hasil pemer
30
31
Respons tatalaksana
Pengobatan kasus
Memutus rantai penularan
kasus:
32
10
St. pulang
St. rawat
Penemuan lab
obat
Kontak
Bull Neck
Membrane
Sex
Umur
4
Parau
Gejala
Demam
Nama Penderita
Tgl. Berobat
Puskesmas/RS
:
Kabupaten/Kota
:
Tanggal Wawancara :
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Catatan : Setidak-tidaknya ditanyakan pada 25 penderita rawat jalan, rawat inap atau ke rumah di lokasi KLB difteri. Apabila terdapat keragu-raguan dapat ditanyakan pada
beberapa lokasi dan ditambahkan beberapa gejala lain yang diperlukan.
33
W1
Hasil pemeriksaan penunj
34
Formulir
Penyelidikan Epidemiologi
Kasus Flu Burung pada manusia
Nama Pelapor : ____________________
Pekerjaan Pelapor : ________________
Tanggal laporan : ___________________
I. Identitas Penderita
No. Epid :
1. Nama
: ___________________ Nama Orang Tua/KK___________________
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Tgl. Lahir : __/__/___, Umur :__ th, __ bl
4. Tempat Tinggal Saat ini (alamat lengkap) :
Alamat (Jalan, RT/RW, Blok, Pemukiman)__________________________
Desa/Kelurahan : _____________________, Kecamatan : _______________
Kabupaten/Kota : ____________, Provinsi : _____________, Tel/HP : _____
5. Pekerjaan : [1] RS/Klinik
[3] Veterinarian
[5] Peternak babi
[2] Laboratorium
[4] Peternak unggas [6] Pasar unggas/babi
[7] Lain : _________________________________________________
6. Alamat Tempat Kerja : _______________________________________________
7. Saudara dekat yang dapat dihubungi : __________________Tel/HP :__________
II. Riwayat Sakit
Tanggal mulai sakit (demam) : ___/___/200__
Gejala dan Tanda Sakit serta Hasil Pemeriksaan Lain
Gejala
Ya
Tdk
Tdk
tahu
Demam>38oC
Sakit
Tenggorokan
Pilek
Mata Merah
Tgl mulai
Gejala
Ya
Tdk
Tdk
tahu
Rash
Sakit kepala
Batuk
Muntah
Diare
Gambaran Foto Thorax
pneumonia atipikal
Lekopenia ( < 5000)
Tgl mulai
35
Perjalanan Penyakit
(waktu timbulnya gejala dan tanda sakit, pemeriksaan pendukung dan pengobatan ke RS/Klinik)
28/12
30/12
unggas mati di
rumah, dibuang
mulai demam,
ke bidan
2/1
Batuk, ke
puskesmas.
WD/susp FB,
beri tamiflu,
rujuk RS
rujukan AI
4/1
6/1
8/1
Sesak, rontgen
pneumonia
Meninggal
dunia
Makin berat,
gagal nafas
V. Riwayat Kontak/paparan
Ya
Tdk
Tdk
tahu
Jika ya,
kapan
kontak
terakhir
(tgl/bln/thn)
keterangan
36
Alamat
Jenis
kontak
(hubungan
dengan
kasus)
Kondisi kesehatan
37
Formulir
Penyelidikan Epidemiologi
Ke Lokasi Kejadian AI Unggas/hewan tertular lainnya
1. Tanggal laporan/informasi diterima: ____________________
2. Informasi berasal dari : ____________________
3. Tanggal penyelidikan epidemiologi : _______________
Lokasi Kejadian
1. Alamat : ________________________________________________________
2. Kabupaten/Kota : _________________ 3. Provinsi : ______________________
4. Tanggal kejadian : awal ___/___/200__ akhir ___/___/200__
5. Jenis hewan yang tertular :
Data Epidemiologi Lingkungan (denah lokasi)
Nama
L/P
Umur (tahun)
38
39
ALGORITMA DEMAM
DEMAM
40
Avian Influenza:
Rongent dada
usap dari nasofarings
41
Tifoid:s
Demam yg tdk diketahui
Widal,l
Pemeriksaan laboratorium
Serolog
Kultur
Dema
42
Respons tatalaksana
kasus:
RESPONS KLB
Respons Kesehatan Masyarakat
Beri minum yang banyak, kompres, antipiretik golonganPenyelidikan
parasetamol.Epidemiologi
PENYAKIT DEMAM D
Rujuk ke Rumah Sakit bila panas tidak turun dalam 2 hari
atau keadaan
tambah memburuk.
DAN DEMAM BERDARA
Surveilans
intensif
Ambil specimen dari sebagian kasus untuk konfirmasi Lab serologi
Membentuk posko pengobatan di lapangan
Melakukan pemberantasan vektor (PSN, Foging, Larvasidasi)
KIE
Respons sistem pelaporan:
W1
Hasil pemeriksaan penunjang/lab
43
IDENTITIAS PENDERITA
1.
Nama
2.
Umur
3.
Pekerjaan/sekolah
4.
Alamat Pekerjaan/sekolah
:
:
:
:
Th
L/P
C.
1.
2.
3.
RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan / gejala utama yang muncul
:
Kapan mulai muncul (tgl / jam)
:
Apa yang dilakukan saat timbul gejala pertama kali ? Sebutkan
a. .
b. .
c. .
4.
Gejala lain yang timbul :
No Gejala
Kapan
Kondisi
No
(baik/tetap/kurang)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
5.
Saat sekarang ini sedang menderita sakit lain (yang sudah didiagnosis oleh tenaga
medis) ?
a. Ya
b. Tidak
Bila Ya, sebutkan :
6.
Apakah ada anggota serumah juga menderita gejala serupa (tersangka DBD) ?
a. Ada
b. Tidak
(Bila ada, lakukan pelacakan dengan form ini)
44
C.
SPESIMEN DIPERIKSA
No Jenis Sampel diperiksa
Hasil Laboratorium
Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
* Ambil darah dari ujung jari teteskan ke paper disc hingga penuh.
D.
PEMERIKSAAN JENTIK
No Tempat Pemeriksaan Jentik
Hasil Pemeriksaan
Dalam
Luar
Rumah
Rumah
Keterangan
1..
2.
3.
4.
5.
6.
7.
E.
1.
2.
45
RESPONS KLB
Respons Kesehatan Masyarakat
Respons tatalaksana kasus:
PENYAKIT MALARI
Lakukan pengobatan menggunakan ACT (Artemicin Penyelidikan
Combination Epidemiologi
Theraphy)
Melakukan pemberantasan vektor meliputi :
Pengobatan simtomatik
Distribusi Kelambu berinsektisida
Rujuk ke RS apabila diperlukan pengobatan lebih lanjut.
Penyemprotan rumah dengan insektisida
Larviciding.
Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat
sistem pelaporan:
Mass Blood SurveyRespons
(80% penduduk
diperiksa darahnya)
W1
Hasil pemeriksaan penunjang/lab
46
Kab./Kota :
Puskesmas :
Dusun/RT :
Umur :
Pekerjaan
Sex :
II.
1.
a.
d.
2.
3.
IDENTIFIKASI PENYAKIT
Gejala umum yang dirasakan
/teramati
:
Demam
b.
Nyeri Kepala
c.
muntah
Menggigil
e.
Mual
Tanggal mulai sakit/timbul gejala :
Apakah ada komplikasi yang menyertai
: Ya / Tidak, apa ..
III.
1.
2.
3.
RIWAYAT PENGOBATAN
Kapan mendapatkan pengobatan pertama kali :
Dimana mendapatkan pengobatan pertama kali : ..
Obat yang sudah diberikan
: ..
IV.
1.
4.
RIWAYAT KONTAK
Apakah di rumah/sekitar rumah ada yang sakit seperti yang dialami sekarang ? Ya /
Tidak, Kapan .
Apakah di tempat kerja/sekitar tempat kerja ada yang sakit seperti yang dialami
sekarang ? Ya /Tidak, Kapan
Apakah setiap malam keluar malam tanpa menggunakan pakaian untuk menutupi tubuh
: Ya / tidak
Apakah pekerjaanya setiap hari melakukan perjalanan di hutan : Ya / Tidak
V.
1.
2.
VEKTOR
Apakah lokasi KLB merupakan daerah pantai atau pegunungan ?
Vektor apakah yang sudah ditemukan ?
V.
1.
PEMERIKSAAN SPESIMEN
Sediaan yang diambil
: darah vena , Hasil Lab : + / -
2.
3.
Tanggal Penyelidikan :
47
REPONS KLB
DEMAM DAN KLASTER PENYAKIT YANG TAK
DIKETAHUI
PENYEBABNYA
Respons Kesehatan
Masyarakat
Respons
tatalaksana
kasus:
Penyelidikan Epidemiologi
(gunakan
format
PEsindrom
Umum)yang terjadi
Lakukan identifikasi
gejala
atau
DEMAM
Melakukan kerjasama
unit pelayanan
kesehatan
( Puskesmas,
Rumash
Sakit, Laboratorium
) terhadap
kemungkinan
dit
Lakukandengan
identifikasi
periode awal
timbulnya
gejala sampai
menimbulkan
kematian untuk
mengetahui
perkiraan
Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat
bagaimana laboratorium
menyikapi apabila
ada keluarga
atau masyarakat
yang mengalam
Lakukan pengambilan
sampletentang
dan pemeriksaan
berdasarkan
gejala yang
terjadi
Melakukan penyuluhan tentang upaya pencegahan yang harus dilakukan
48
49
Upaya Pengendalian
Sampel yang diambil
50
51
ALGORITMA ANTRAX
52
Respons Pelaporan
Respons
dgn menggunakan
Kesehatan Masyarakat
standar pelaporan KLB
ANTRAX
(Cutaneus Anthrax)
i, rasa gatal tanpa disertai rasa sakit, 2-3 hari vesikel berisi cairan kemerahan, haemoragik, menjadi jaringan nekrotik, ulsera ditutupi kerak hitam, ker
Respons Tatalaksana Kasus sesuai
SOP
Jika
hasil positif, Lakukan Respon KLB
an Pencernaan (Gastrointestinal Anthax)
at, mual, muntah, tidak
nafsu
makan,
demam,
konstipasi,
gastroenteritis
akut
kadang
disertai
darah, hematemesis, pembesaran kelenjar limfe daerah
RESi
Respons Kesehatan Masyarakat:
Respons tatalaksana kasus:
paru (Pulmonary Anthrax)
A
Dan mencegah pencemaran lingkungan oleh spora antraks
Pengambilan sample (jaringan mati, tinja)
s paru-paru sesuai dengan tanda-tanda bronchitis. Dalam waktu 2-4 hari gejala semakin berkembang dengan gangguan respirasi berat, demam, sianosi
Ambil Spesimen:
swab lesi dikulit
53
Puskesmas:
:
IDENTITAS
Nama
Alamat
Pekerjaan
II.
Kab./Kota:
Umur :
Sex :
IDENTIFIKASI PENYAKIT
1. Gejala umum yang dirasakan/teramati:
a. Demam
b.
Sakit Kepala
Ya / Tidak
Ya /Tidak
2. Gejala Kulit:
a. kulit kemerahan, mulai kapan :
b. gatal-gatal, mulai kapan :
c. Pembengkakan kulit, mulai kapan :
d. Pada pembengkakan ada cairan :
Ya / Tidak
Ya / Tidak
f.
Ya / Tidak
g. Lokasi perlukaan di :
3. Gejala Pernafasan
a. Sesak nafas:
b. Batuk-Batuk, apa disertai darah
c. Detak jantung lebih cepat
Ya / Tidak
Ya / Tidak
Ya / Tidak
4. Gejala Fisik:
a. Pembesaran kelenjar getah bening ketiak
Ya / Tidak
Ya / Tidak
c. Pembesaran Hati:
Ya / Tidak
54
Ya / Tidak
- Memegang:
Ya / Tidak
- Menyembelih:
- Makan
Ya / Tidak
Ya / Tidak
Kapan :
Yang
dimakan:
Dimana makan :
Kondisi hewan dimakan :
V. PEMERIKSAAN SPESIMEN
1. Sediaan yang diambil
- rectal swab
- darah vena
- eksudat vesicle
Tanggal Penyelidikan :
Pelaksana:
55
56
Respons
ResponsPelaporan
Kesehatandgn
Masyarakat:
menggunaka
W1
Penyelidikan Epidemiologi
Koordinasi dengan Dinas Peternak
KIE (Komunikasi, Edukasi dan Inf
Penyuluhan pentingnya vaksinasi h
Memberikan vaksinasi pada hewan
Mengkandangkan hewan peliharaa
57
58
Kab./Kota
Kecamatan ;
Puskesmas :
Desa
Dusun/RT
I.
IDENTITAS
Nama
Umur :
Alamat
Pekerjaan:
II.
Sex :
IDENTIFIKASI PENYAKIT
Gejala yang timbul
a. Berkeringat banyak
d. Peka pada suara
g. Air mata berlebihan
b. Sulit Menelan
i. Nyeri
tekan sekitar
luka
1.
2.
3.
Lokasi gigitan di
Kaki/Perut/Pantat
: Ya / Tidak, Kapan :
: Anjing/ Kucing/Kera/
:
Muka/Telinga/Leher/Tangan-
: Sayatan/cakar/parut/tembus
5.
Riwayat gigitan
6.
Setelah menggigit apakah hewan tersebiut di bunuh : Ya / Tidak, kalo tidak diapakan ?
III.
RIWAYAT PENGOBATAN
1.
lain
2.
3.
4.
Apakah penderita diberikan VAR ? Ya / Tidak, berapa kali diberikan suntikan VAR :
5.
IV.
RIWAYAT KONTAK
1.
Apakah di rumah/sekitar rumah banyak orang yang digigit oleh hewan yang sama ? Ya /
Tidak,
: tiba-tiba/memegang/mengganggu//galak
Kapan
2.
Apakah hanya ada 1 hewan yang menggigit orang di lokasi kejadian ? Ya /Tidak,
Kalau lebih berapa
V.
PEMERIKSAAN SPESIMEN
1.
59
Tanggal Penyelidikan :
60
Respon Pelaporan
Respon
dgn menggunakan
Kesehatan Masyarakat
standar pelaporan KLB
61
REPON KLB
DEMAM DAN KLASTER PENYAKIT YANG TAK
DIKETAHUI
PENYEBABNYA
Respon Kesehatan
Masyarakat
Respon
tatalaksana
kasus:
Penyelidikan Epidemiologi
(gunakan
format
PEsindrom
Umum)yang terjadi
Lakukan identifikasi
gejala
atau
DEMAM
Melakukan kerjasama
unit pelayanan
kesehatan
( Puskesmas,
Rumash
Sakit, Laboratorium
) terhadap
kemungkinan
dit
Lakukandengan
identifikasi
periode awal
timbulnya
gejala sampai
menimbulkan
kematian untuk
mengetahui
perkiraan
Melakukan penyuluhan
kepada masyarakat
bagaimana laboratorium
menyikapi apabila
ada keluarga
atau masyarakat
yang mengalam
Lakukan pengambilan
sampletentang
dan pemeriksaan
berdasarkan
gejala yang
terjadi
Melakukan penyuluhan tentang upaya pencegahan yang harus dilakukan
62
Kontributor:
Dr. Andi Muhadir, MPH
Dr. Hari Santoso, SKM, M.Epid
Frank Mahoney (CDC-Atlanta)
Augusto Pinto (WHO-SEARO)
Gina Samaan (WHO-INDONESIA)
Prasetyo Wicaksono (WHO-INDONESIA)
Edy Purwanto, SKM, MKES
Dr. Iqbal Djakaria
Dr. Mieke Vennyta
Viviyanti Sidi, SKM
Dr. Nani Rizkiyati, M.Kes
Dr. Darmawali Handoko
Sukman Didi, SKM, M.Kes
Dr. Elvieda Sariwati
Dr. Soitawati
Subdit Malaria
Subdit Arbovirosis
Subdit ISPA
Subdit Zoonosis
Subdit Diare
Dinas Kesehatan Propinsi Lampung
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-propinsi Lampung
63