BAB I
PENDAHULUAN
perbedaan angka partisipasi kasar dan murni antara daerah perkotaan dan
pedesaan. Sedangkan secara kualitas indikatornya antara lain adalah
rendahnya daya serap anak didik, kurang relevannya program-program
pendidikan dan semakin banyak lulusan sekolah menengah umum yang tidak
dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.
Ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan,
satu diantaranya adalah faktor guru, yang beupa : (1) kurang memahami
konsep ajaran. (2) Lemah dalam aspek peadadogis, dan (3) tidak menguasai
metode-metode yang relevan dalam proses belajar mengajar. Mengenai
rendahnya kompetensi guru secara menyeluruh memang sukar dibuktikan,
karena belum tersedianya studi yang secara komprehensif tentang hal
tersebut. Tingginya kompetensi guru dapat dilihat dari kemampuan
mengadakan
perencanaan
kegiatan
belajar
mengajar,
baik
berupa
perencanaan materi, alat, maupun metode yang sesuai sehingga tujuantujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai dengan sebaik-baiknya.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suryabrata (1984 : 247 248) sebagai
berikut :
Karena kenyataan bahwa belajar dan mengajar adalah masalah
setiap orang, maka jelaslah kiranya perlu dan pentingnya menjelaskan dan
merumuskan masalah belajar itu, terlebih-lebih bagi kaum pendidikan
profesional supaya kita menempuhnya dengan lebih efisien dan seefektif
mungkin.
sangat
ditentukan
oleh
kemampuan
guru
tersebut
dalam
__________
pertimbangan bahwa
Kabupaten
__________
_______________
.
Didasari
atas
__________.
_______________
Kecamatan __________
mengajar ?
2 Adakah guru-guru SDN
Kabupaten __________
_______________
Kecamatan __________
_______________
Kecamatan __________
mengajar. Bila dilihat dari sepuluh variabel penelitian, maka tujuan umum itu
dapat dielaborasikan dalam tujuan-tujuan yang lebih spesifik :
1 Untuk mengetahui ragam kompetensi guru SDN
Kecamatan __________ Kabupaten __________
_______________
dalam melaksanakan
mengidentifikasikan
faktor-faktor
yang
terabaikan
dalam
SDN
_______________
Kecamatan
keadaan
sesuai
dengan
kebijakan
yang
digariskan
pemerintahan.
BAB II
REFERENSI KEPUSTAKAAN
A Teori Kependidikan
Guru sebagai pendidikan profesional harus mempunyai kompetensi
yang tinggi dalam meningkatkan layanan, memberi arahan dan dorongan
kepada anak didik. Yoesoef (1997) menyatakan : Secara garis besar ada
tiga aspek yang penting mengenai kompetensi guru, yaitu (1) memiliki
kemampuan pribadi berupa kemampuan menguasai materi pelajaran yang
akan diajarkan sesuai konsep dasar keilmuan dan terlatih sebagai tenaga
profesional yang selalu bertolak dari pertimbangan objektif dan berwawasan
luas, (2) memiliki kemampuan profesional berupa penguasaan perangkat
akademik dan keterampilan penerapannya dalam usaha meningkatkan
proses belajar mengajar, (3) memiliki kemampuan kemasyarakatan dalam
bentuk partisipasi sosial.
Adapun substansi yang berkenaan dengan kompetensi guru yang
relefan dengan kebutuhan dan konteks di suatu daerah senantiasa berbeda,
dimana peranan kompetensi guru dituntut sebagai administrator, pengelolaan
kelas (learning managers), mediator dan fasilitator serta sebagai evaluator.
Oleh karena itu, banyak usaha yang dilakukan dalam rangka peningkatan
kompetensi guru baik secara formal yang melalui kegiatan penataran,
C Asumsi Dasar.
kompetensi apapun yang dimiliki guru untuk memungkinkan terjadi
proses belajar mengajar demi perolehan hasil belajar yang baik. Dengan kata
lain, makin kecil kemencengan (bias) hasil belajar dari proses belajar
10
mengajar itu semakin berhasil dan makin tinggi kompetensi yang dimiliki oleh
guru. Bertitik tolak pada sepuluh kriteria perilaku mengajar yang efektif dapat
digambarkan :
1
Merencanakan
pelajaran
merupakan
suatu
persiapan
dalam
Memberikan
praktek
yang
banyak
agar
siswa
terlatih
dalam
11
10
Memberikan instruksi yang jelas tentang tugas (PR) dimana guru dituntut
untuk mengembangkan kemauan siswa dalam memanfaatkan pustaka.
Maka setiap tugas (PR) yang diberikan lebih banyak melibatkan bukubuku yang ada di pustaka (dengan menentukan judul dan halaman).
Guru juga dituntut untuk memantau perkembangan tugas siswa dengan
melaporkan hasil kerjanya.
Dalam perkembangan kompetensi guru yang efektif terhadap guru
12
Dibawah ini beberapa hal penting yang berhubungan dengan kompetensi guru
dalam mengajar
yaitu
dibawah ini.
Tabel 1
Kemampuan Dasar Profesionalisme Guru
No
KEMAMPUAN DASAR
MENGUASAI BAHAN
1
PENGALAMAN BELAJAR
Mengkaji
isi
buku-buku
teks
mata
kegiatan-kegiatan
yang
Melaksanakan
disarankan
dalam
kurikulum
mata
aplikasi pelajaran
MENGELOLA PROGRAM
BELAJAR MENGAJAR
13
Merumuskan
tujuan 1
instruksional
ciri-ciri
rumusan
tujuan
instruksional
3
Mengenal
dan
dapat 1
Mempelajari
macam-macam
metode
macam-macam
metode
mengajar.
2
Menggunakan
mengajar
prosedur mengajar.
2
Menggunakan
kriteria
pemilihan
dan
prosedur mengajar.
mengajar
instruksi belajar-mengajar.
2
14
Mengenal
kemampuan
(entry 1
Mempelajari
faktor-faktor
yang
Mempelajari
prosedur
dan
teknik
Merencanakan
dan 1
melaksanakan
pengajaran
remedial
Mempelajari
faktor-faktor
penyebab
kesulitan siswa
2
MENGELOLA KELAS
1
Mengatur
tata
ruang
kelas 1
untuk pengajaran
Menciptakan
iklim
belajar 1
Mempelajari
faktor-faktor
yang
15
serasi.
2
Mempelajari
stretegi
dan
prosedur
Menggunakan
stretegi
prosedur
MENGGUNAKAN
MEDIA
SUMBER
Menciptakan iklim belajar mengajar 4.1.1.
yang serasi
Mempelajari
macam-macam
media
pendidikan.
2
Mempelajari
pendidikan
Membuat
alat-alat
bantu 1
pelajaran sederhana
Mempelajari
laboratorium.
Mempelajari
cara-cara
menggunakan
cara-cara
dan
aturan
16
Mengembangkan
laboratorium
Menggunakan
dalam
5
perpustakaan 1
proses
belajar
mengajar.
Mempelajari
macam-macam
sumber
perpustakaan.
3
4
Menggunakan micro teaching 1
mengajar.
6
5
MENGUASAI LANDASAN-LANDASAN
5.1.
17
KEPENDIDIKAN
pendidikan dan
pengajaran
dengan
sudut
tinjauan
potensial
dapat
memajukan
6.
MENGELOLA
INTERAKSI 1
BELAJAR MENGAJAR
belajar.
2
Menggunakan
macam-macam
bentuk
mengajar
di
sekolah
(tranfer,
7.
MENILAI
PRESTASI
UNTUK
PENGAJARAN.
SISWA 1
KEPENTINGAN
2
3
18
4
5
6
7
8
9
Mempelajari
layanan
penyuluhan di sekolah.
bimbingan
dan
penyuluhan di sekolah.
fungsi
bimbingan
dan
Menyelenggarakan
program 1
Menyelenggarakan
program
layanan
19
MENGENAL DAN
MENYELENGGARAKAN
ADMINISTRASI SEKOLAH
Mengenal
administrasi sekolah.
persekolahan
2 Mempelajari
fungsi
dan
tanggung
jawab
peraturan-peraturan
kepegawaian
Menyelenggarakan
sekolah
prinsip-prinsip
dan
prosedur
10
MEMAHAMI
PRINSIP-PRINSIP
DAN
MENTAFSIRKAN
PENELITIAN
PENDIDIKAN
GUNA
KEPERLUAN
Mempelajari
dasar-dasar
penggunaan
PENGAJARAN
20
sekolah
menentukan
dituntut
prioritas,
pemberdayaan
secara
mandiri
mengendalikan,
sumber-sumber,
baik
dan
menggali,
mengalokasikan,
mempertanggungjawabkan
kepada
masyarakat
maupun
pemerintah. MBS juga merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan
yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih
baik dan memadai bagi siswa. Hal ini juga berpotensi untuk meningkatkan
kinerja staf, menawarkan partidipasi langsung kepada kelompok-kelompok
terkait, dan meningkatkan pemahaman kepada masyarakat terhadap
pendidikan. Pengertian MBS Suatu konsep yang menempatkan kekuasaan
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pendidikan diletakkan pada
tempat yang paling dekat dengan proses belajar mengajar Tujuan MBS
Tujuan utama penerapan MBS pada intinya adalah untuk penyeimbangan
struktur kewenangan antara sekolah, pemerintah daerah pelaksanaan proses
21
di
serahkan kepada
unit yang
paling
dekat dengan
pendidikan
melalui
pengambilan
keputusan
bersama;
3 meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orangtua, masyarakat,
dan pemerintah tentang mutu sekolahnya; dan
4 meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu
pendidikan yang akan dicapai.
Prinsip dan Implementasi MBS Prinsip utama pelaksanaan MBS ada 5 (lima)
hal yaitu:
22
dibandingkan
dengan
sistem
pendidikan
sebelumnya.
23
yang lebih besar yang dimiliki oleh kepala sekolah dalam pengambilan
keputusan perlu dilaksanakan dengan demokratis antara lain dengan:
1 melibatkan semua fihak, khususnya guru dan orangtua siswa.
2 membentuk
tim-tim
kecil
di
level
sekolah
yang
diberi
24
25
telah
dilaksanakan.
Evaluasi semacam ini sering disebut evaluasi diri. Evaluasi diri harus
jujur dan transparan agar benar-benar dapat mengungkap informasi
yang sebenarnya.
2 Pengelolaan Kurikulum Kurikulum yang dibuat oleh Pemerintah Pusat
adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal
kondisi sekolah pada umumnya sangat beragam. Oleh karena itu,
dalam
impelentasinya
sekolah
dapat
mengembangkan
26
sumber
daya
yang
tersedia
di
sekolah.
Secara
umum,
pemeliharaan
dan
perbaikan,
hingga
sampai
paling
mengetahui
kebutuhan
fasilitas,
baik
kecukupan,
Keuangan
Pengelolaan
keuangan,
terutama
memahami
kebutuhannya
sehingga
desentraslisasi
27
yang
mendatangkan
penghasilan
(income
pembimbingan,
penempatan
untuk
pengurusan
alumni,
sebenarnya
dari
dahulu
sudah
merupakan
prasyarat
bagi
terselenggaranya
28
Manajemen
Berbasis
Sekolah
di
Sekolah
Dasar
2.
bagi
kinerja
didesentralisasikan
sekolah.
meliputi:
Pengetahuan
keterampilan
yang
yang
terkait
perlu
dengan
29
30
Sementara
itu
menurut
Depdiknas
fungsi-fungsi
yang
dapat
untuk
melakukan
perencanaan
sesuai
dengan
dan
31
dilakukan
oleh
sekolah
mulai
dari
pengadaan,
rangka
menyesuaikan
dengan
32
6.
Pengelolaan
keuangan.
Pengelolaan
keuangan,
terutama
untuk meningkatkan
intensitas dan
33
Peran orang tua siswa masih kurang, sehingga harus lebih didorong
agar berperan aktif bukan hanya dalam pendanaan sekolah tetapi juga
dalam proses pembelajaran. Artinya partisipasi orang tua harus
diarahkan untuk memikirkan kemajuan sekolah secara umum dan
terutama dalam peningkatan mutu sekolah. Orang tua harus lebih
berperan aktif dalam mengembangkan program sekolah serta lebih
aktif dalam membimbing belajar anaknya di rumah.
34
D Hipotesis
Berdasarkan argumentasi ilmiah terhadap kompetensi guru di SDN
dalam melaksanakan kegiatan PBM yang efektif, maka dapat diajukan suatu
hipotesis yaitu : Guru ______________ yang memiliki kompetensi tinggi
dalam penyusunan Satuan pelajaran dan mempraktekkkannya dengan baik
akan mendapatkan hasil proses belajar mengajar dengan baik.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN
tindakan
sekolah
ini
dilaksanakan
di
SDN
guru
yang sesuai
36
B. Perencanaan Tindakan
1 Jenis Tindakan nyatanya adalah melatih dan membimbing guruguru dengan timnya dalam menyusun
informasi
dari
peneliti
tentang
cara
37
Pada Jam Sekolah yaitu dari jam 08.00 13.00 setiap pertemuan.
Perencanaan penelitian ini meliputi :
a Rapat koordinator antara pengawas, kepala sekolah, dan guru
di
SDN
_______________
__________
2 Pelaksanaan Penelitian
1 Mendiskusikan tentang permasalahan dalam menyusun satuan
pelajaran yang baik
38
satuan
dalam
kelompok
4 Menetapkan format satuan pelajaran yang baik .
guru
SDN
39
NK
x 100
Kategori
Skor
90 - 100
80 - 89
Penyusunan
A (baik sekali)
B (baik)
40
3
4
5
65 - 79
55 - 64
0 - 54
C ( cukup baik )
D ( kurang )
E ( sangat baik )
dalam
satuan
Siklus II
1 Perencanaan
Pada tahap ini dilaksanakan penyusunan satuan pelajaran yang
baik
oleh
guru-guru di
SDN
_______________
Kecamatan
41
dilakukan
perbaikan
terhadap
strategi
dan
penyempurnaan
2 Pelaksanan
Pada prinsipnya langkah langkah pelaksanan tindakan pada siklus
I diulang pada siklus II dengan modifikasi dan perbaikan berdasarkan
hasil refleksi pada siklus I . Kegiatan pada siklus II dengan mengikuti
langkah langkah sebagai berikut :
dirumusakan sebelumnya.
3 Revisi satuan pelajaran dengan baik setelah uji presentasi
di kelas dan memberikan instruksi-instruksi secara rinci
tentang tujuan pengembangan satuan pelajaran
42
baik
yang
3 Refleksi :
Berdasarkan hasil observasi slama berlangsungnya kegiatan dan
hasil evaluasi pada akhir pertemuan siklus dilakukan refleksi. Bila
guru-guru di SDN _______________ Kecamatan __________ Kabupaten
__________memperoleh skor dalam penilaian yang baik final sama
atau lebih besar dari 65, maka guru-guru tersebut dinyatakan berhasil,
jika kurang dari 65 dinyatakan gagal.
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
43
A. Pelaksaan Tindakan
Penelitian ini dilaksakan sesuai dengan perencanaan yang disusun
dengan tahapan sebagai berikut ;
1 Siklus I
Berdasarkan pengamatan awal oleh penulis sekaligus pengawas di
SDN _______________ Kecamatan __________ Kabupaten __________,
menyusun
mereka
dapatkan.
Sementara
ini
semua
guru
44
pada siklus
No
1
2
3
4
5
6
Nama Guru
(sampel
responden)
A
B
C
D
E
F
Jumlah
Model SP
Aktivitas
Presentasi
2
3
2
3
4
2
20
5
3
4
5
4
5
23
4
4
5
3
5
5
25
3
4
4
3
4
4
24
Skor
Nilai
15
14
16
12
17
16
92
79
70
84
60
85
80
460
satuan pelajaran
yang baik yang disusun oleh guru dalam katagori cukup dengan ratarata 68,33
Memperhatikan hasil pada siklus I peneliti melakukan refleksi
terhadap hasil yang diperoleh. Hambatan-hambatan yang ditemukan
45
secara individual
2 Siklus Kedua
Pada
mendiskusikan
penyusunan
siklus
II
kegiatan
hambatan-hambatan
yang
yang
dilakukan
adalah
dihadapi
dalam
di siklus pertama.
46
implementasi di kelas,
Format
yang digunakan
efektif
serta
dengan
mempresentasikan
model
satuan
mengalami
perubahan
bahkan
guru-guru
lebih
No
1
Nama Guru
(Sampel
Responden)
A
Model SP
Aktivitas
Skor
Nilai
Kategori
14
80
Presentasi
47
16
85
20
90
16
80
19
95
18
90
Jumlah
25
24
28
27
104
520
B Hasil Tindakan
Hasil penelitian terhadap kompentensi guru dalam melaksanakan
tugas kegiatan mengajar di
SDN
_______________
Kecamatan
48
Alternatif Jawaban
Frekwensi
Rata-rata
68
80
60
80
Prosentase
Rata-rata
70,80
86,06
61,39
85,58
PBM
Rata-rata
84,22
Data yang diperoleh dari hasil observasi pada siklus I dan siklus II
sikap
cukup baik,
penyusunan
Kabupaten
__________
sangat
antusian
melaksanakan
guru-guru
______ Kabupaten
49
50
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil diskusi hasil penelitian terhadap kompetyensi guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada
SDN _______________
guru
dalam
melaksanakan
tugas
terutama
dalam
SDN
51
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah diambil, maka dikemukakan saransaran sebagai berikut :
1 Penelitian ini dilakukan dalam limit waktu yang sempit dan penilaiannya
hanya melibatkan guru sebagai subjek, maka perlu kiranya penelitian ini
dilakukan kembali dengan melibatkan siswa sebagai subyek penelitian.
2 Kepada seluruh guru hendaknya mengembangkan kompetensinya
dengan memanfaatkan perpustakaan sehingga menjadi contoh/motivasi
bagi siswa dalam mengembangkan minat baca.
3 Diharapkan kepada guru supaya menyisihkan waktu luang untuk
membantu siswa yang bermasalah atau prestasi belajar kurang mampu
menyelesaikan masalahnya demi pembekalan siswa dalam menyongsong
ke perguruan tinggi.
52
DAFTAR PUSTAKA
Bahrum, W., (998). Kompetensi guru naskah mata kuliah penelitian, unsyiah,
Medan.
53
No
Nama Guru
(Sampel
Responden)
Jumlah
Rata-Rata
Model SP
Aktivitas
Presentasi
Skor
Nilai
Kategori
54
Lampiran II
No
1
2
3
4
5
6
Nama Guru
(sampel
responden)
A
B
C
D
E
F
Jumlah
Rata-Rata
Model SP
Aktivitas
Presentasi
4
3
3
3
4
3
20
3,33
4
3
4
3
4
5
23
3,83
4
4
5
3
5
4
25
4,17
4
4
5
3
4
4
24
4
Skor
Nilai
16
14
17
12
17
16
92
80
70
85
60
85
80
460
76,67
55
Lampiran III
Nama Guru
(Sampel
Responden)
A
No
Model SP
Aktivitas
Presentasi
Skor
Nilai
Kategori
14
80
16
85
20
90
16
80
19
95
18
90
Jumlah
25
24
28
27
104
520
Rata-Rata
4,17
4,67
4,5
17,3
86,6
56
Lampiran IV
ANGKET
I. Pengantar
Di hadapan bapak/ibu telah tersedia sejumlah pertanyaan yang
bertujuan untuk mengetahui usaha-usaha yang bapak/ibu melakukan dalam
proses belajar mengajar di
SDN
_______________
Kecamatan
II. Petunjuk
1 Berilah tanda silang (x) pada alternatif jawaban yang bapak/ibu anggap
sesuai dan pernah dilakukan.
2 Dalam memberi jawaban diperkenankan memilih lebih dari satu jawaban.
57
III. Soal
1 Dalam merencanakan satuan pelajaran apakah bapak/ibu :
a Merumuskan TPK.
b Membuat alokasi waktu.
c
58
Lampiran V