ISI PEMBAHASAN
06/03/2012
Sumber Pustaka:
1. Sebagian besar materi ini berasal dari Materi
Diseminasi Keteknikan Bidang Air Limbah,
Direktorat Pengembangan PLP, Direktorat Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, 2011
2. Berbagai Sumber dan Literatur sebagai tambahan.
PERENCANAAN MASTER
PLAN
06/03/2012
http://www.ftsp.its.ac.id
06/03/2012
Pengembangan Prasarana
Pengembangan Kelembagaan
Pengembangan Pengaturan
Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat
Pengembangan Peran Serta Masyarakat
Pengembangan Public Campaign
06/03/2012
MAKSUD
Memberi pedoman bagi pemerintah
Kabupaten/Kota dalam menyusun rencana
induk Sarana dan Prasarana bidang air limbah,
agar proses dan produk perencanaan yang
dihasilkan menjadi: efektiff, efisien, terpadu
dan berwawasan lingkungan.
Maksud Penyusunan
Master Plan
Perencanaan yang efektif
Proses dan produk perencanaan prasarana
dan sarana bidang Air Limbah menjadi efektif
karena pilihan prioritasnya tepat sasaran,
didukung oleh kelembagaan (Operator dan
Regulator) yang efektif dan mendapat
dukungan partisipasi masyarakat.
10
06/03/2012
Maksud Penyusunan
Master Plan
Perencanaan yang efisien
Proses dan produk perencanaan
Prasarana dan Sarana bidang Air Limbah
menjadi efisien karena pilihan
teknologinya tepat guna dan terjangkau
sesuai dengan kondisi daerah setempat.
11
Maksud Penyusunan
Master Plan
Perencanaan yang terpadu
Agar produk perencanaan air limbah telah
dipadukan (Integrated) dengan perencanaan
sektor-sektor terkait, baik dari aspek
keterpaduan pemanfaatan ruang,
keterpaduan program dan keterpaduan
pengaturan.
12
06/03/2012
Maksud Penyusunan
Master Plan
Perencanaan yang berwawasan lingkungan
Agar produk perencanaan air limbah
merupakan hasil pilihan perencanaan yang
telah mempertimbangkan faktor keamanan
lokasi, keamanan lingkungan dan keamanan
teknologi terutama yang berkaitan dengan
resiko kesehatan dan pelestarian sumber air.
13
Maksud Penyusunan
Master Plan
Perencanaan yang berkelanjutan
Agar produk perencanaan air limbah ini dapat
mendukung untuk keberlanjutan program-program
yang lain sesuai dengan prinsip pengembangan
wilayah.
14
06/03/2012
Tujuan Penyusunan
Master Plan
Tujuan pedoman rencana induk
Sarana dan Prasarana bidang air
limbah adalah setiap Kabupaten/Kota
memiliki Rencana Induk Air Limbah
dengankualitas perencanaan yang
memenuhi standar nasional
15
Sasaran Penyusunan
Master Plan
Agar setiap Kabupaten/Kota memiliki
Rencana Induk pengembangan prasarana
dan sarana air limbah yang sitematis,
terarah, terpadu dan tanggap terhadap
kebutuhan sesuai karakteristik lingkungan
dan sosial ekonomi daerah, serta tanggap
terhadap kebutuhan stakeholder
(pemerintah, investor dan masyarakat).
16
06/03/2012
ACUAN NORMATIF
Norma
1. Perencanaan Jangka Panjang Daerah adalah dokumen
perencanaan periode 20 (dua puluh) tahun (UU No. 25 Tahun
2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)
2. Kota Metropolitan atau kota kota yang memiliki kepadatan
penduduk yang tinggi diwajibkan memiliki Rencana Induk
Sistem Penyediaan Air Minum yang terpadu dengan
pembuangan Air Limbah secara terpusat.
3. Perlindungan air baku dilakukan melalui keterpaduan
pengaturan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) dengan Sarana dan prasarana Sanitasi (PP No. 16 Tahun
2005, tentang Pengembangan SPAM)
17
ACUAN NORMATIF
Norma
4. Pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) harus
memperhatikan aspek teknis, lingkungan, sosial budaya
masyarakat setempat serta dilengkapi dengan zona penyangga
(PP No. 16 Tahun 2005).
18
06/03/2012
ACUAN NORMATIF
Kriteria Teknis
Kriteria teknis pemilihan lokasi fasilitas sanitasi
yang dapat diacu adalah:
Tata cara pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja (IPLT)
Tata cara pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL)
19
STANDARD TEKNIS
Tata Cara Perencanaan IPLT Sistem Kolam, CT/AL/Re-TC/001/98.
Tata Cara Pengolahan Air Limbah dengan Oxidation Ditch, CT/AL/ReTC/004/98.
Tata Cara Pembuatan Sarana Pembuangan Air Limbah, CT/AL-D/ReTC/005/98.
Tata Cara Survey Perencanaan dan Pembangunan Sarana Sanitasi Umum,
CT/AL-D/Re-TC/006/98.
Tata cara perencanaan tangki septik dengan sistem, SNI 03-2398-2002.
20
10
06/03/2012
STANDARD TEKNIS
Tata Cara Perencanaan, Operasi dan Instalasi Pengolahan Air
Limbah, SNI 03-3981-1995.
Pedoman pengelolaan Air Limbah Perkotaan, Dep. PU 2003
Tata cara penimbunan tanah untuk bidang resapan pada
pengolahan air limbah RT, SNI 19-6410-2000
Tata cara perencanaan IPLT Sistem kolam, CT/ALRE-TC/001/98
Tata cara pembangunan IPLT sistem kolam, CT/AL/Ba-TC/002/98
Tata cara pengoperasian IPLT sistem kolam, CT/AL/OpTC/003/98
21
STANDARD TEKNIS
Tata cara pembuatan Sarana pembuatan air limbah
(SPAL), CT/AL-D/Ba-TC/005/98
Tata cara survey perencanaan dan pembangunan
sarana sanitasi umum, CT/AL-D/Re-TC/006/98
http://www.ftsp.its.ac.id
11
06/03/2012
12
06/03/2012
13
06/03/2012
14
06/03/2012
15
06/03/2012
16
06/03/2012
17
06/03/2012
18
06/03/2012
Gambar 4
19
06/03/2012
20
06/03/2012
21
06/03/2012
22
06/03/2012
23
06/03/2012
24
06/03/2012
25
06/03/2012
26
06/03/2012
27
06/03/2012
28
06/03/2012
29
06/03/2012
30
06/03/2012
31
06/03/2012
32
06/03/2012
33
06/03/2012
34
06/03/2012
35
06/03/2012
36
06/03/2012
PERENCANAAN STUDI
KELAYAKAN
37
06/03/2012
38
06/03/2012
39
06/03/2012
40
06/03/2012
41
06/03/2012
Norma
a. Perencanaan Jangka Panjang Daerah adalah dokumen perencanaan
periode 20 (duapuluh) tahun (UU No. 25 Tahun 2004);
b. Kota Metropolitan atau kota-kota yang memiliki kepadatan penduduk yang
tinggi diwajibkan memiliki rencana induk Sistem Penyediaan Air Minum
yang terpadu dengan pembuangan Air Limbah secara terpusat.;
c. Perlindungan air baku dilakukan melalui keterpaduan pengaturan
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan Sarana dan
Prasarana Sanitasi (PP No. 16 Tahun 2005);
d. Pemilihan lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah harus memperhatikan
aspek teknis, lingkungan, sosial budaya masyarakat setempat serta
dilengkapi dengan zona penyangga (PP No. 16 Tahun 2005).
42
06/03/2012
43
06/03/2012
44
06/03/2012
45
06/03/2012
46
06/03/2012
47
06/03/2012
48
06/03/2012
49
06/03/2012
Biaya pembebasan lahan tersebut meliputi biaya ganti rugi tanah dan
bangunan yang nilai biayanya berkisar antara 20-30% dari total biaya
investasi.
Pipa persil
Pipa retikulasi
Pipa induk
Bangunan pelengkap pada sistem jaringan
Perbaikan prasarana eksisting yang terkena dampak pembangunan perpipaan
50
06/03/2012
a. Biaya Operasi
- Biaya gaji tenaga operator dan perlengkapan kerja operator
- Biaya material habis pakai (BBM, dan sebagainya)
- Biaya peralatan operasi
b. Biaya Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin truk tinja (ganti olie, dan sebagainya)
- Pemeliharaan berkala (ganti ban, kopling)
51
06/03/2012
b. Biaya Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin instalasi
- Pemeliharaan berkala instalasi
- Pemeliharaan bangunan penunjang
52
06/03/2012
b. Biaya Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin sistem perpipaan
- Pemeliharaan berkala sistem perpipaan
b. Biaya Pemeliharaan
- Pemeliharaan rutin IPAL
- Pemeliharaan berkala IPAL
53
06/03/2012
54
06/03/2012
55
06/03/2012
b.
56
06/03/2012
57
06/03/2012
58
06/03/2012
59
06/03/2012
60
06/03/2012
61
06/03/2012
TERIMA KASIH
Joni Hermana
62