BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan dan Sasaran Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi ........ | - 5
1.3 Ruang Lingkup .............. | - 5
1.3.1 Ruang Lingkup Materi ............. | - 5
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah...., ..... | - 6
4.3.3.2 Kesehatan lV - 79
4.3.3.3 Peribadatan lV - 79
6.1.2 Muatan Teknis Zonasi (Zoning Map dan Zoning Text) ................V1- 8
6.1 .3 Pengaturan zonasi infrastruktur jalan dan kereta api ................V1 - 96
......,...
6.1.4 Pengaturan zonasi Menara BTS .......,.........V1 - 105
7.5.3TahapanPerencanaanPartisipatif.......... ..............,..V|1-9
...............
7.6 Teknik Monitoring dan Evaluasi .....V11- 10
Gambar 4.6 Peta Rencana Rekomendasi Sebaran Titik Menara BTS .......1V - 78
Gambar 4.7 Peta Fasilitas Pendidikan.......... .. lV - 80
Ketentuan-ketentuan ba ru
.AdanyaperubahanjangkawaktuRTRWKabupaten'yaitu
menjadi 20 (dua puluh) tahun. (Pasal 26);
. Dalam hal legalisasi RTRW Kabupaten. Penetapan Rancangan
PeraturanDaerahKabupatententangRTRWKabupatenharus
terlebih dahulu mendapat persetujuan substansi dari Menteri
setelah mendapatkan rekomendasi Gubernur (Pasal 1B)
. Konsep standar pelayanan minimal bidang penataan ruang.
(Pasal58);
. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten
yangberisi(i)ketentuanumumperaturanzonasi,(ii)ketentuan
perijinan,(iii)ketentuaninsentifdandisinsentif,serta(iv)arahan
sanksi
Tujuan dari rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bekasi adalah untuk
menselaraskan dan mensinergikan kegiatan pembangunan sektor dan wilayah,
sehingga pemanfaatan ruang dan pendayagunaan sumberdaya yang ada
didalamnya dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kehidupan
masyarakat sesuai dengan sasaran pembangunan wilayah yang diharapkan dan
senantiasa didasarkan pada asas pembangunan berkelanjutan.
Mengacu pada UU No. 26 Tahun 2007 Pasal 26 ayal (4), RTRW Kabupaten
Bekasi memiliki jangka waktu rencana 20 (dua puluh) tahun atau menyesuaikan
dengan jangka waktu RPJPD (apabila sudah disusun terlebih dahulu) dan dapat
ditinjau kembali satu kali dalam 5 (lima) tahun (UU No. 26 Tahun 2OO7 Pasal26
ayat (5).
RTRW Kabupaten dapat ditinjau kembali kurang dad 5 (lima) tahun jika:
. Arah Kebiiakan
Peraturan Teknis
Bab I Pendahuluan
Berisikantentang|atarbe|akang,tujuandansasaran,ruang|ingkup'
serta landasan peraturan perundang undangan dalam
penyusunan rencana tata ruang wilayah ini
Bab||TinjauanKebijakanTerkaitdenganPenyusunanRTRW
KabuPaten Bekasi
BerisikantentangArahanPengembanganKabupatenBekasida|am
LingkupMakrome|iputiarahanpengembanganKabupatenBekasi
didalam PP No.26 Tahun 2008; Arahan Pengembangan Kabupaten
BekasididalamPerpresNo.54Tahun2OOB;ArahanPengembangan
Kabupaten Bekasi didalam RTRW Provinsi Jawa Barat; dan Arahan
PengembanganKabupatenBekasida|amLingkupMikroyaitu
berupa Arahan Pengembangan Kabupaten Bekasi didalam RPJP
KabuPaten Bekasi.
z
l'
o
z
tn
cl)
?)
ti
A
il
,-: '-..,.'
i> a
7
I-
G
D6 **=E$EEEEHE$EFFIE$t
1> "-
FB $EF$=s s E F F FEEEE$EE
c
-
ED
e,=
aE i$gE' ,2v
e
>- 62
e d5i , =9
=o
--o 5sg
-- t F E=
>E'
2= !
13
-E E,EEaf{gg*EE$F;gg$Fg$$.E888.,,,
*FgF
o>
z,@
F g-EE"g *H* fr
o
- =
)!qW ueJodel I lSVyfe N3MngVy HVINtU3lt{3d
i
_\ii
I
'.- t
o
z l\
E1
vt
i"..<-
-,
.. "ir
!rll
!
iII
rltt\V uerodel I tSVyae NfMngVy HvlNtu3l,\l:td
z.
(n
|It
,,
z
i (t:'-.-\- ']1.-,-
r \\' -,
I
7.
;*t
,--
ii
(''
-u t,:. E
n
o ;.
,'.'-i
-'.\.'ll
i.i:ril
!i
'i i
: |lr. F\
\{ )-
+'-
jl -1
(r
4
:D
o
t S
P 2
7_' 2 9
7 c
=
tt!
F
<
| < 5^
' 506
fc :31.
|I
L
I
{;;
o tX
D=N
oiL
I ;@
2.1.2 Arahan Pengembangan Kabupaten Bekasi didalam RTR Pulau Jawa -
Bali
1. Bagian dari peningkatan jaringan jalan di Jalan Lintas Utara Pulau Jawa
yang menghubungkan kota-kota
2. pemeliharaan jaringan irigasi strategis nasional pada kawasan produksi
pangan yang meliputi : Tangerang, Serang, Pandeglang, Bekasi,
Indramayu, Subang, Cirebon, Majalengka, Lamongan, Mojokerto,
soreang, Sumedang, Kendal, Demak, Kudus, Pati, sleman, Purwokerto,
Purwodadi, Jember, Kediri, Jombang, Madiun, Banyuwangi, Badung,
Gianyar, Tabanan, dan Bangli
3. Mempertahankan keberadaan zona-zona resapan tinggi
4. Mengendalikan perkembangan pusat-pusat permukiman dan kawasan
budidaya dari bencana rawan banjir
5. Penetapan lahan-lahan sawah teknis potensial
i
a
lr
t:
C' t al
ir c7
I
a, ,v
E t>
T- C
.l
T* !
o -t
ts
lll'ii:
iliIiiiiiiii.
r,ll
I ri
iiiit
,ili;
... i a1-l
!fl;!9;
ii ri !li
i;i i
ii
''=!',,"ri
ii
i'i''iii
i'iiiiii
f2,
.l i
,!l t
=.
i I!
i;.
i ar
:
.a
..
iili rr' r
tlift i
I
t
u
i. ,A=
v
7
I
!
rltuv uerodel I lsvy38 Nflvdngvy HvlNluflt{3d
!
[l
g
!
o
;: d
tD -t
i: T
D 1r
-t F
:-
OD
z
,c '::;
:- D
a
-I i
tiil iii
iillillliiii;
I
Itieia
ii !
c
?
-n.i 11f D
c
l;:i i:i
iiti;', D
ii[i =
D
!t
t
I
|'.' ,
'':
:llii
'':' :it! iiit
fJ
: 'P-
Struktur ruang untuk Penataan Kawasan Perkotaan Jabodetabekpunjur
ditetapkan sebagai berikut :
a. Kota Jakarta sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan kota-kota lainnya
sebagai Pusat Kegiatan wilayah (PKW dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
Untuk Kabupaten Bekasi, Struktur Ruang Wilayah Jabodetabek, dibentuk
dengan sistem pusat-pusat permukiman yang berjenjang , struktur tersebut
ditetapkan sebagai berikut: Kota Cikarang ditetapkan sebagai Pusat
Kegiatan Wilayah (PKW) dengan kegiatan utama berupa : industri dan
permukiman.
Tabel2.1
Pemanfaatan Lahan Di Kabupaten Bekasi Menurut Jabodetabekpunjur
Jenis Kriteria
Zoning Lindung (Nl) dengan kriteria :
,t z
s i
oo oz0
'8
d@
<< zz
ZF o<
I E
i '\
s
pi ,z
;E
a
2r xa
o1 .-C
3r
oi
a
a
a
t
Ic;a :3
! =it
I
R
s
E
o
Ss
Ez <d
f,a
!a e!
se ta
tE
iPi:
t;3i
Ei
!5 !
, F
ii , -J
FO ;(
-z i;
o:
I :l
tit: €
FE
F3 io
Yt
rf rr
I i< iE
t ti
i;
!{
ti
ii
t
a
E t
a
o
Y
uJf t6 Ii iE I
,I u,l
o
?$ OF :3 !t t1
.v
20 of :t ri;
;i $ii
I't
6!
?c
ii
,s I
I
2
ul
!; i ei
E< ZE ril I
j,
<F ! 9aa 3l i o.
3
oi
o* u,o i ri 'I;
i::i,
:!
ii
E
I
I
o
YZ l!<
(,F Ii er:
0{ I -
d<
<a
iiis;iis
l{lr!iir
lr
It tr
II
5
I
Y
zw z
a [l !; I I
ii:ii'it Ji ! i ? E i I
II
I I
?E <c !;iiE :3ii;.ii t! i i ! i p i Ii !
i
T
o<
<z Y
z
tI =
G
It ,l
(I T
ouJ II {F .ul
UJ
)H
L-
Y
IL !
IrJ
!
t t\ o
o.
o
d
:
I
2.1.4 Arahan Pengembangan Kabupaten Bekasi didalam RTRW Provinsi Jawa
Barat2025
Ditinjau dari sisi Tata Ruang Wilayah Jawa Barat, sektor yang unggul (dominan)
atau sektor yang memiliki peran relatif besar di Jawa Barat dan cenderung untuk
terus berkembang untuk Kabupaten Bekasiadalah industri pengolahan. Sedangkan
sektor potensial (berkembang) atau sektor yang perannya belum relatif besar
namun cenderung berkembang adalah : listrik, gas dan air bersih, bangunan,
perdagangan, hotel dan restoran, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
a. Sistem Kota-Kota
. Mengembangkan sistem kota-kota yang sesuai dengan daya dukung dan
daya tampung serta fungsi dominannya.
o Menata dan mengarahkan perkembangan pusat-pusat kegiatan di bagian
utara dan tengah.
Untuk Kabupaten Bekasi, sistem kota-kota tersebut memasukkan wilayah
Kabupaten Bekasi kedalam Pusat Kegiatan Nasional, meliputi : Metropolitan
Bogor - Depok - Bekasi (Bodebek) yang mempunyai sektor unggulan industri,
pariwisata, perdagangan dan jasa, pendidikan dan pengetahuan'
b. Arahan
Menjadikan Kawasan Andalan Bodebek unggul dalam bidang industri,
pariwisata, perdagangan dan jasa, sumber daya manusia yang mempunyai
keterkaitan dengan sumber daya lokal, berdaya saing, berorientasi ekspor dan
ramah lingkungan adapun Tujuan yang ingin diharapkan adalah :
o Meningkatkan daya saing kegiatan industri untuk peluang pasar global.
. Mengendalikan pembangunan Bodebek sebagai kawasan perkotaan dan
industri yang ramah lingkungan.
o Menciptakan kePastian usaha.
o Meningkatkan efektifitas pembangunan kota
Tabel2.2
n kawasan Strategis menurut arahan RTRW Provinsl Jawa Bant
. : lssue Penanganan ,
WP I EODEBEKPUNJUR
1-$ =s$
$*!
lEFi
s.
€!{=;
E9eei
6 i 5',5:
E
El;*;i;*i$E fiiE!!
o o YY
; i':: i-i'
o
j
5
;Essi*E
EArr6d6
EEii$iFEli: EiT!i
E,irrwi -_
Ee;
PH< ;
';ic
;iz
!!!
=oo
xEd o
e{i F *;
i'| 9afi
!4E 3:F
:;€
=
=oYd
zE9= !o:
s 336
EC:
l!r
FI
E
YI
@dd
x+. I
)
t
j
a l-o
j.
r
sl il
i
i.
,1' tt 3
=
B
E
q
!.--I
I;
- 3H
Ep
Il-' il ?i
l, ;t lii-
11
l, ; lf,
gs
ltil rll:r;: 4
.J.
| ';;..'i
;r'ril illi i
rs
I ir>:ii Irll !
I liilii ii,i I I r') (JaA
I
-
iiiiii iiii,;
i!r'-r: :
n::i;\ :
fr1E
-diiiiisi
6z
ZU
F!
f;P$
o-o.=
piinlii;i.." ES
Pada bagian Barat Kawasan khusus Pantai Utara Kabupaten Bekasi terdapat satu
kecamatan yang termasuk dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta, yakni Kecamatan
Cilincing (Jakarta Utara)
Sementara itu, pada bagian utara dari Kecamatan Cilincing, yang saat ini
berbatasan dengan perairan teluk Jakarta, telah direncanakan pengembangan
kawasan perairan Kota Pantai Jakarta dengan melalui sistem reklamasi laut sampai
kedalaman + 5m ataupun lebih + 7 m. upaya pengembangan perairan Pantai
Jakarta ii diwujudkan dalam 3 zona yakni;
. Zona Pengembangan Kawasan Barat
o Zona pengembangan Kawasan tengah
. Zona Pengembangan Kawasan Timur
Dari ke 3 zona tersebut, yang berbatasan Je'rgan sisi barat kawasan khusus pantai
Utara Kabupaten Bekasiadalah Zona Pengembangan Kawasan Timur, atau yang
disebut pula sebagai Subkawasan Timur Pantura. Sementara itu dalam kawasan
Subkawasan Timur Pantura, terdapat sebuah kawasan yang diprioritaskan
pengembangannya yakni Kawasan Marunda.
XETEMXIAII:
PCnllrila
-r ffi,4
F€rDr{
PCftx ttAr KEF DATAI
! ggggg.,nr
L Ht$sflrdgporPeruu'Ax
t-- l t rn|,a til.f,.JKBDATNms
4 Wd84
I HgEtrE*,gntD^r.o x
I esfgtgg**u
---] T TAAn
if,I[€jlxreur
-
E ffiLrEFEr APl
--4 aE:JglET^^PlBAwaHr
x lr
Peta
Arahan Sistem Pusat Kegiatan Penuniang
XETENAIGAfl:
@
1.
2.
l.
t
f
f
i
e.
@t
xrflm|lLlonl.|'l
EDn&& JAlanu n
L 1|I HI fCIAIIAAY /frd |dF,E-
1 NflXS trIEatrrrr8
( ntAH SrFTU-O. Xq|A /uD @;d
t RI HS FIITOJ/rryA.*
Jlt-^il ToL
ABTEN P*N
JAT.^N DETGAfl TOI
wfr&dtad
JAI.^XABTEF PNilER
JALITAFTEfl SETI',T'€F
EtSEnEr ^Pl
FEI KENETA AN IAIAll TAXAH
BATASWI.^YAH KECAIATAX
AA'AS UMYAII KOTAIAI'YA
IAT SWllY,lPiOP[l8l
Peta
Sebaran Kawasan Prioritas
I(ETEB flGA":
KAWASAII PRrcR]IAS
Wn
#Hr{roc
-= nng;t4tg,lgg6nrr.Glxrol
JA|- II A'ICBI P*R
- JALN| Ai'EE SETI'P€R
---- s[JEnsr s
-- - oElJ[EttE ^EB^waxraxaH
Tabel2.3
Wilavah Pe Kota Bekasi
Vtlilayah
Pengembangan
. Kec. Bekasi Barat terdiri dan Kel. Kota Baru, Kranjt,
.
Bintara, Jakasampurna, Bintara Jaya . Pemerintahan
Kec Bekasi Selatan terdiri dari Kel Pekayon Jaya,
WP Pusat Kota Bekasi Jakamulya, Kayuringin Jaya, Margajaya, Jakasetia ' Perdagangan retail
. berkelompok
Kec Bekasi Timurterdiri dari Kel Bekasi Jaya, Aren . Jasa Perkantoran
.
Jaya, Duren Jaya, Margahayu . Hiburan dan rekre€si
Kec Rawa Lumbu terdiri dari Kel Bojong Rawalumbu,
Pengasinan, Boiongmenteng, Sepanjang Jaya
. Kec. Bekasi Lltara terdiri dari Kel Kaliabang Tengah,
WP Bekasi Ljtara Harapan Jaya, Perwira, Teluk Pucung, Harapan Baru, Permukiman
Margamulya Perdagangan (pusat
. Kec. Medan Satria terdiri dari Kel Pejuang, Medan bisnis)
Satria, Kalibaru, Harapan Mulya
i(ec Mustika Jaya terdiri dari Kel Mustikajaya, I nd ustri
Konsep arahan pengembangan tata ruang Kota Bekasi secara makro diarahkan
pada terbentuknya struktur tata ruang yang terintegrasi dengan pengembangan
kota-kota lainnya di Jabodetabek sebagai kawasan tertentu yang cepat tumbuh.
Tabel2.4
Arahan Etttuqr r Makro Kota Bekasi
Pertimbanqan i Arahan Strulilur Makro
r Perkembangan permukiman skala besar di selatan r Peluang bagi kota Bekasi untuk membuka akses dari
(alan Raya Cibubur) sudah menunjukkan dampak selatan ke Jalan Tol (JORR)
kemacetan lalu lintas di jalan tersebut, akibat akses . Perlu dibangun/ dikembangkan beberapa jalan arteri dari
ke Jakarta bergantung ke poros jalan Raya Cibubur selatan ke utara
dan Jaoorawi
. Pengembangan kota-kola baru (permukiman skala o Ada peluang dibangunnya JORR 2 di sebelah timur Kola
besar) dan kawasan industri sepanjang koridor Bekasi sesuai studi SITRAM
jalanTol Jakarta-Cikampek mulai berdampak kepada . Wacana tersebut dapat dikaitkan dengan ide membuat
kemacetan di jalan Tol alternative jalan lingkar utara Kota Bekasi (berfungsi arteri
' Wacana Kabupaten Bekasi akan mengembangkan primer) sehingga pergerakan regional tidak memasuki kota
jalan Tol dari Cikarang ke Tanjung Priok o Dibuatkan Jalan Arteri / Tol yang menghubungkan JORR 1
dan JORR 2 di selatan Kota Bekasi, yang bermanfaat
sebagai orientasi baru pergerakan di Bekasi Selatan dan
menarik investasi bagi bisnis property. Dengan clemikian
jalan arteri beru tersebut memudahkan upaya joint planning
danioint development pen0embang.
Sumber: RTRW Kota Bekasi 2006
.-li:--
. Perkembangan permukiman pada bagian utara dan tengah relatif lebih
terencana namun demikian antar permukiman belum terintegrasi
o Wilayah selatan relatif belum terbangun dan masih banyak daerah lahan
belum terbangun potensial untuk dikembangkan secara tertata dan
terintegrasi
Dalam arahan RTRW Kota Bekasi terdapat pula arahan yang duadikan dasar
dalam penyusunan RTRW keterkaitannya dengan Kabupaten Bekasiyaitu
o Kabupaten Bekasi merupakan Kota Pengimbang (counter magnet) dalam
sistem pusat permukiman menurut hirarkinya di sekitar DKI Jakarta untuk
mengurangi tekanan penduduk dengan segala aktivitasnya ke DKI Jakarta.
o Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi diarahkan untuk Pengembangan Jasa,
perdagangan, Industri dan permukiman yang tercakup sebagai kawasan
dengan prospektif ekonomi yang tinggi untuk dapat dikembangkan secara
optimal
. Kabupaten Bekasi merupakan bagian dari bagian pengembangan kawasan
terbangun / perkotaan dengan pola koridor timur barat
. Arahan pemanfaatan ruang kawasan tertentu JABODETABEKPUNJUR Kota
Bekasi sebagian dari kawasan budidaya permukiman perkotaan
o Arahan Pengembangan Sistem Transportasi di kawasan tertentu yang terkait
dengan pengembangan Kabupaten Bekasi.
Dari aspek rencana pola ruangnya, kawasan bagian timur Kota Bekasi yang
berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bekasi di bagian barat, secara
umum direncanakan untuk pengembangan kegiatan permukiman perkotaan,
yaitu dengan dikembangkannya permukiman skala besar atau terstruktur di
kawasan perbatasan ini. Adapun kegiatan komersial, cenderung berkembang di
sepanjang koridor jalan utama kota yang terhubung dengan wilayah Kabupaten
Bekasi di Kecamatan Tambun Selatan.
I
o
!t
3
E
A'
P
I 5
!
o
I Al
7
o
f
o
t,
=
!r
vc
I At
t
GI
_l
ml
3l
ml
vl
il>lxl
EI
it 6ttfrxlt?t?F??-
:6j!rl!tLl-!!-!
E3l:t:ll!l:lll:
SoElt
;or!rr!ai!at!-!
!G t r t t
!ti!R]!illh
J,
c:trt<!!Dr!!!rr_r
9:!...r.r r3
i i !,!
J;3i3ilii13-" F i
ti
3Fi e -it
El I'-i;:3i{i a
: iii.""" :
arrattJ:c
I
::i,ii _ st
t li-
L
."
c tt: i
:
!
Gambar 2.{5
Tinjauan Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Karawang
+ I
I
SUU I : lO00O0
XABUPATI]N PURIfAKARTA
a. Sistem Kota-Kota
o Mengembangkan sistem kota-kota yang sesuai dengan daya dukung
dan daya tampung serta fungsi dominannya.
o Menata dan mengarahkan perkembangan pusat-pusat kegiatan di
bagian utara dan tengah.
Untuk Kabupaten Bekasi, sistem kota-kota tersebut memasukkan wilayah
Kabupaten Bekasi kedalam Pusat Kegiatan Nasional, meliputi :
Metropolitan Bogor - Depok - Bekasi ( Bodebek) yang mempunyai sektor
unggulan industri, pariwisata, perdagangan dan jasa, pendidikan dan
pengetahuan.
b. Arahan
Menjadikan Kawasan Andalan Bodebek unggul dalam bidang industri,
pariwisata, perdagangan dan jasa, sumber daya manusia yang mempunyai
keterkaitan dengan sumber daya lokal, berdaya saing, berorientasi ekspor
dan ramah lingkungan adapun Tujuan yang ingin diharapkan adalah :
. Meningkatkan daya saing kegiatan industri untuk peluang pasar global.
. Mengendalikan pembangunan Bodebek sebagai kawasan perkotaan
dan industri yang ramah lingkungan.
. Kota Orde ttt adalah lbukota Kecamatan (lKK) selain 4 (empat) di atas,
berfungsi sebagai pusat prociuksi, koleksi dan distribusi dengan skala
pelayanan intraregional dan lokal
Sistem perkotaan sebagai bagian dari struktur ruang pedu dilihat sebagai suatu
sistem dinamis, karena pada kenyataannya perkotaan tumbuh dan berkembang
sejalan dengan dinamika perkembangan pemanfaatan ruang khususnya
kegiatan budidaya perkotaan. Oleh karenanya, sebagai bahan masukan bagi
perumusan rencana struktur ruang pada RTRW 2009-2025, selain analisis
sistem perkotaan saat ini, perlu dilihat juga sistem perkotaan pada masa-masa
sebelumnya. Analisis yang dilakukan meliputi tinjauan terhadap hasil analisis
sistem perkotaan pada RTRW 2OO3-2O13 (Peraturan Daerah Kabupaten Bekasi
No, 4 Tahun 2003); Evaluasi RTRW Kabupaten Bekasi Tahun 2003-2013:
peraturan Daerah Kabupaten Bekasi No. 4 Tahun 2OO7', serta analisis sistem
oerkotaan saat ini.
Tabel 3.1
Persandingan Sistem Perkotaan
RTRW 2@3-2013 Evaluasi RTRW 2qB-2013 RTRW 2(n3-20'13
Hirarki Buku Rencana Rencana (Perda No. 1l2007l
Kota Buku Fakta I Analisa (Perda
Hasll Andisls Struktur Ruang
'1 'U20031 1 Cikarang Pusat '1 Cikarang Pusat
1 Tambun Selatan Cikarang Pusat 1 Tambun Selatan
2 C ibitung
I
3 Cikarang Earat
j
Crkaranq Utara
SUKAIANI
1 Crbrtung 1 Tarumajaya 1 I arumaJaya 1
a 2 Ci barusah
Ci barusah
2 Akarang tJtara 2 Sukatant 2 Babelan
Tarumajaya 3 Tarumajaya
3 Cibarusah 3 3
A
Sukata nr
tl 5 Tambun Utara
6 Pebayuran
7 Karang Bahagia
8 Cikarang Timur
Dari Tabel di atas dapat diperhatikan bahwa terdapat perbedaan antara hasil
kajian/analisis sistem perkotaan dengan iencana sistem kota yang dibentuk'
Dalam hal suatu kota (kecamatan) akan ditingkatkan hirarkinya menjadi lebih
tinggi pada masa perencanaan, adalah satu hal yang logis apabila dikaitkan
dengan rencana pengembangan yang akan dituju (by design), Seperti ha|nya
Kecamatan Cikarang Pusat (orde lll hasil analisis RTRW 2OO3-2O13 (Perda No.4
Tahun 2OO3) yang "didisain" akan menjadi kota orde l, karena arahan fungsi Kota
Cikarang sebagai pusat kegiatan pemerintahan Kabupaten Bekasi; atau
Tarumajaya yang merupakan kota orde lll hasil analisis RTRW 2003-2013
(Perda No.4 Tahun 2003) yang "didisain" akan menjadi kota orde ll, karena
arahan fungsi Kota Tarumajaya sebagai pusat kegiatan pelabuhan;
pergudangan; permukiman; perikanan dan kelautan, yang penting
keberadaannya dalam mendukung fungsi pengembangan wilayah Kabupaten
Bekasi sebagai pusat pengembangan industri.
Namun tidak demikian halnya dengan penurunan hirarki/orde kota' Apabila
perkembangan yang tefladi pada kota yang bersangkutan pada kenyataannya
yang
telah menimbulkan banyak ekstemalitas negatif (negatif list), maka upaya
dapat dilakukan adalah pengendalian pemanfaatan ruang. Hal yang perlu
dipertimbangkan adalah bagaimana mengakomodir dinamika perkembangan
agar tetap dapat diselaraskan dengan rencana tata ruang yang akan dituju'
Sebagai contoh adalah yang terjadi pada Kota Tambun Selatan. Hasil analisis
pada tahun 2OO2, secara faktual Kecamatan Tambun Selatan merupakan kota
orde l, sehingga sekalipun didalam RTRW 2003-2013 (Perda No' 4 Tahun 2003)
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Rencana Wilayah Pengembangan (WP)
KabuPaten Bekasi 2009'2025
Wilayah
lbukota Pusat
Pengembangan Kecamatan Fungsi WP
Kecamatan VvP
wP)
Tambun Selatan ambun a
L
2 cibitung I
Nanasari Peruma han/oerm ukiman, industri
12 Sukatani Sukamulya a
13 rebavuran (ertasari
14 Sukakarya Sukakarya
17 labangbungin
18 (arano Bahaoia
19 (edunqwarinqin (edungwaringin
Tarumajaya a
20 ?q4"!lqrqgt
21 IV Muaragembong )antai Mekar han/permukiman, Perdagangan,
z3 ambun Utara
Sumber : Hasil Analisis
t o
o
o o
l_ Y
o
E
F
f
c(u sN
E
E
-9
o
=2 -6
at, It
o
(D (o
?HX (!
(,
.9
o
o
co
afrT =(s
xcD b +
E
(r)
FEH
cx
(96
aE
-otE Eeg, (!(!(!
ooo
= E
(U
.g
o
s
E
f
o
>6 o
L
o
"$FEe YYY
6(U(o
8
: :
@
E
(o
:
(L rvx
?s
o o Egg€3E!E
EEE$*t +?a----- 9
o)
ccc
trtrtr
o) cD
@
o
o
(\l G
6..'
zul o d '6 c .Y
o o
o
(L t €ttdllD(D b o
g lii E .N
d
P II llll
.12
o
ZE F Io
.=
E
a< oE
-e'
c
P Llt E llll tr !-
eo
f(E
U' T.
o o o E
..2 o o (U
a N o o
) Jr tJlil'
00002€6
a
Y
IJJ
o
zUI
ko-
f
m
Y
0000626
3.2 Konsep Pengembangan Sistem Perangkutan
Konsep pengembangan sistem perangkutan di Kabupaten Bekasi diarahkan
untuk menunjang perkembangan sosial ekonomi dan perdagangan, diantaranya
meliputi :
- Pengembangan sistem transportasi di wlayah Kabupaten Bekasi
diarahkan untuk meningkatkan keterkaitan fungsional dan ekonomi antar
pusat permukiman dengan kawasan produksi dan kawasan prioritas' serta
untuk mewujudkan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang diinginkan;
pola
- Pengembangan sistem transportasi dilakukan dengan memperhatikan
jaringan transportasi yang ada serta mengembangkan sistem transportasi
yang terpadu dan terintegrasi antar moda angkutan melalui penyediaan
prasarana yang memadai. Pengembangan sistem transportasi ini sebagai
upayaorientasipemasarandaerahbe|akang/penunjangkekawasan
utamanyadenganpenga|iranbarangdanjasaterutamame|a|ui
pengembangan jaringan jalan raya'
KABUPATEI{ KARAWANG
"*".h
KOTA BEKASI
KABUPATEN KARAYVANG
E@HBIM
KABUPATEN BOGOR
LEGENDA
- Jalan Tol
- Sungai
. Fungd $rP ;
- P.rimirn hhan burh,
. - Parumrhan pqiluldmrn.
Fmgd UrP:
- P.?umahadprmubnm,
-lndud,
- P.rdrgmem dm J..f i
- ParM3atr,
. Dry F|l , t mlnd pd lcm$.
, Fu.|g.|VF :
.PrdFrrffii-,
, . Puudr-JDdirllm it b b6ry,
.hdrfil.
. PF tibr Mhbrq d.r
-P!tuLa
KABUPATEN BOGOR
r LEGENDA
Bstes Provkri
Peringlota Fungsi Loktl Primt
Mfijldi Kdrktq Prim{ 1:76,000
RENCAM TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BEKASI
+
Batas KsbumEn Be
TAHUN 20092025
]
- PambilOune Jalsn
- B€taKffiden ZEE Wlsyah K€hrpltef, (4 mil) o 1.25 2.5 5 75 10
-'----.BqtrsDas
- Kn I
Alqi Print
Artqisekunds q Oryporl SUTBER:
-
Kolskto.Primd d Gardr Pera Oas Skala 1 : 25 000 BMOSURTANAL
- P6trB RTRW Kabupatm Bcksi Tahun 20032013
GATBAR 3.3 KoleKtr $kund{ h Pslabuhan
PETA KO'{SEP SISTET PERKOTAAI{ - LamDiEn Perda No 4 Tahm 2003
D€rmaga Ndaym PP No 10 Tentang Tingket KEGlitian Peta Untd( Penatam Rusg
KABUPATEN BEKASI - Rel Kmts Ad I
Mitigasi atau pengurangan adalah upaya untuk mengurangi atau meredam risiko'
Kegiatan mitigasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu fisik dan nonfisik. Tindakan
mitigasi atau peredaman dampak ancaman dapat berupa:
. Membuat bendungan, tanggul, kanal untuk mengendalikan banjir;
pembangunan tanggul sungai dan lainnya
o Penetapan dan pelaksanaan peraturan, sanksi; pemberian penghargaan
mengenai penggunaan lahan, tempat membangun rumah, aturan
bangunan
. Penyediaan informasi, penyuluhan, pelatihan, penyusunan kurikulum
pendidikan penanggulangan bencana
Banjir baik yang berupa genangan atau banjir bandang bersifat merusak.
Aliran arus air yang tidak terlalu dalam tetapi cepat dan bergolak (turbulent)
dapat menghanyutkan manusia dan binatang. Aliran air yang membawa
material tanah yang halus akan mampu menyeret material berupa batuan
yang lebih berat sehingga daya rusaknya akan semakin tinggi'
Gerakan tanah atau tanah longsor merusakkan jalan, pipa dan kabel baik
akibat gerakan dibawahnya atau karena penimbunan material basil
longsoran. Gerakan tanah yang berjalan lambat menyebabkan
penggelembungan (tilting) dan bangunan tidak dapat digunakan. Rekahan
pada tanah menyebabkan fondasi bangunan terpisah dan menghancurkan
utilitas lainnya didalam tanah. Runtuhan lereng yang tiba-tiba dapat menyeret
permukiman turun jauh dibawah lereng.
b) Jalur Penyelamatan
oMemperbaikihirarkijalankotabaikpolamaupunlebarnya:
- pola jaringan jalan
- pelebaran jalan
o Penataan jaringan ja|an berpedoman pada arah evakuasi :
c) Sabuk Hijau/Pohon
Kombinasi pohon bakau (mangrove) dan jenis pohon pesisir yang kuat,
seperti kelapa (cocos nucifera), cemara laut (casuarina equisetifolia)'
jawa, dan
ketapang (Terminalia cattapa), waru (Hibiscus tiliaceus), asam
Setiapunitpermukimanpadaska|akawasanharusdiIindungio|eh
di sepanjang
deretan pohon yang berlapis-lapis utamanya yang ditanam
tepipantai,koridorjalurhijaujalan(jalurpenyelamatan)danbantarankali
(ja|urhabitatsatwa|iar)'Taman-tamankotadibangununtukruang
anak-anak
penyelamatan, terutama saat gempa bumi, tempat bermain
dan olahraga.
bisa melindungi
Jaringan koridor pohon yang berlapis-lapis diharapkan
berfungsi menahan
manusia dan mengurangi kerusakan aset karena ia
sebanyakmungkinbendaataubongkaranyangdiseretgelombangagar
tidak|o|osbegitusajamenghantambangunanberikutnyadanterutama
manusia yang sedang berenang menyelamatkan diri'
Padaska|abagiankota,haruspu|adiupayakantersedianyasabukpohon
yang lebih tebal dari skala lingkungan sehingga mampu melindungi
olah raga (sepak
kelompok-kelompok permukiman yang ada' Lapangan
penampungan
bola) dibangun sebagai tempat penyelamatan dan tempat
darurat.Demikianseterusnyasampaipadaska|akotaakandibangun
taman-taman kota dan hutan kota'
CAREN ;EIJPAT
ilrr O.IYA l(/li\j PELr-IARAN iJrlT-JK'1.rTl\
a. Jaringan jalan utama dan jalan tol, yaitu poros linier yang
menghubungkan Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Karawang, Kota
Bekasi, dan DKI Jakarta
b. Jaringan jalan yang menghubungkan antara kawasan yang satu dengan
yang|ainnyaatauantarhirarkipelayanandiKabupatenBekasi
2. pola struktur kota radial konsentris dibentuk oleh adanya jaringan jalan
utama yang memudahkan aksesibilitas. Adapun pergerakan antara kawasan
yang satu dengan yang lainnya cenderung bersifat linier'
Selain itu juga kebijakan pola ruang terhadap pengembangan kawasan strategis
perlu dioptimalkan secara produktif, efisien dan mampu bersaing dalam
perekonomian nasional.
Dalam hal penguasaan tanah, tanah di dalam kawasan lindung yang belum ada
hak atas tanahnya dapat diberikan hak atas tanah, kecuali pada kawasan hutan.
Sedangkan tanah dalam kawasan cagar budaya yang belum ada hak atas
tanahnya dapat diberikan hak atas tanah tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, kecuali pada lokasi situs. Untuk tanah yang
berasal dari tanah timbul atau hasil reklamasi di wilayah perairan pantai, pasang
surut, rawa (tanah gambut), danau, dan bekas sungai dikuasai langsung oleh
Negara.
Selain itu kegiatan konversi lahan, terutama lahan pertanian, semakin banyak
terjadi. Hal tersebut dapat menimbulkan dampak negatif bagi ketahanan pangan,
serta ketahanan lingkungan itu sendiri. Beberapa upaya untuk mengendalikan
kegiatan konversi lahan adalah sebagai berikut :
EI.I
--tI
H PEMERINTAH KABUPATEN BEKAS
'#
.i-rr,
o Melakukan rehabilitasi sekitar waduU danau
. Melakukan pengawasan secara ketat penambangan bahan galian c.
. Menetapkan Perda mengenai perlindungan terhadap pemakaian sumber
air, pengaturan sarana dan prasarana sanitasi, dan sempadan sungai.
2. Pengawetan Air
o Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan melakukan sosialisasi
mengenai pentingnya membuat tampungan air hujan'
. Mengadakan pengendalian penggunaan air tanah dengan melakukan
monitoring secara terpadu antar instansi terkait'
o Menetapkan pengaturan pembuangan buang air limbah dan kualitas air
industri dengan Perda.
Berbagai kebijakan yang perlu ditempuh dalam mitigasi bencana antara lain
a. Dalam setiap upaya mitigasi bencana perlu membangun persepsi yang sama
bagi semua pihak baik iaiaran aparat pemerintah maupun segenap unsur
masyarakat yang ketentuan langkahnya diatur dalam pedoman umum,
petunjuk pelaksanaan dan prosedur tetap yang dikeluarkan oleh instansi
yang bersangkutan sesuai dengan bidang tugas unit masing-masing.
B. Strategi
Dalam penyusunan strategi nasional mengenai mitigasi bencana terdapat
beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan untuk dijadikan dasar penyusunan
kebijaksanaan. Sebagai contoh beberapa prinsip yang digunakan Federal
Emergency Management Agency (FEMA) yang dalam konteks Kabupaten Bekasi
dapat digunakan, yaitu :
b. Pemantauan.
Dengan mengetahui tingkat kerawanan secara dini, maka dapat dilakukart
antisipasijika sewaktu-waktu terjadi bencana, sehingga akan dengan mudah
melakukan penyelamatan. Pemantauan di daerah vital dan strategic secara
jasa dan ekonomidilakukan di beberapa kawasan rawan bencana.
c Penyebaran informasi
Penyebaran informasi dilakukan antara lain dengan cars: memberikan poster
dan leaflet kepada Pemerintah Kabupaten Bekasi yang rawan bencana,
tentang tata cata mengenali, mencegah dan penanganan bencana.
Memberikan informasi ke media cetak dan etektronik tentang kebencanaan
adalah salah satu cara penyebaran informasi dengan tujuan meningkatkan
kewaspadaan terhadap bencana geologi di suatu kawasan tertentu.
Koordinasi pemerintah daerah dalam hal penyebaran informasi diperlukan
mengingat Kabupaten Bekasi sangat luas.
tinqqi yang berupa kilang minyak pertamina dan PLTGU, serla kawasan
industri.
Penoembanoan kawasan strateois sosial budava yang berupa kawasan
pusat pemerintahan dan kawasan pariwisata yang terdapat di Kecamatan
Cikarang pusat sebagai pusat pemerintahan serta Kecamatan
Muaragembong sebagai kawasan pariwisata.
Di Kota Cikarang saat ini telah dikembangkan kawasan hunian dan perdagangan
baru yakni Kota Delta Mas. Dalam rangka mewujudkan kebijakan tersebut,
wilayah pengembangan utama yang berfungsi sebagai penggerak pertumbuhan
ekonomi berada di WP lV. Kegiatan ekonomi yang sudah berkembang di WP lV
meliputi kegiatan ekonomi yang berbasis : industri, perdagangan dan jasa serta
permukiman.
\21
E.r
i4l
;-l
;:t
tol
1
t7 |
;-l Cibarusah
;
':---] Eojongmangu
101 Ciledug
m; Baru r Sukasari
;t.i ;Sukatani i Sukamulya
131 i Kertasari
:,141 Sukakarya
il15l Sukarapih
t
;1El
,;r
2 ) --i**
*i
Eouqi{r ....-\-.
\-
KOTABEKASI
KABUPATEN KARAWANG
KABUPATEN BOGOR
LEGENDA i
BetasPrcvinsi q Drypon RENCANA STRUKTUR RUANG
1:76,000
d
+
Gardu
- Bete8KabuPald I
012 16E
.---.-. BstaE DA$ I Demaga Nelayan Km I
-
2 Staiun K@ts Api
-
A,tqiP,imtr
Arteri Sekundq P Tmind ( TINGKAT KOTA2
SUXBER:
- Suga
ZEE \ tleyeh Kdrpaten (4 mil)
BADAil PEREI{CANAAN OAERAH
PETERINTAH XABUPAIEil BEKASI
Roma Rcl Korctr Api
PROVII{SI JAWA BARAT
-
--r Rdene Jd$ Tol KompH( Pcrtrntonn K6uprtd BdoJ
---- Ranena Jdu KdoKq Prirer
4.2.3 Rencana Distribusi Penduduk
jumlah
Dari hasil proyeksi, untuk tahun perencanaan 2009 diproyeksikan
penduduk mencapai 2.803.320 jiwa, pada tahun 2014 diproyeksikan jumlah
penduduk adalah 9.206.293 jiwa, tahun 2019 diproyeksikan terdapat 3'609'266
jiwa, serta di tahun rencana | 2025 diproyeksikan terdapat 4.092'833 jiwa
Tabel4.2
Prcyeksi Jumhh Penduduk Kabupaten Bekasi Perlirna tahun
2ffi9-m25
12 13 16 16 17 19 20 ZJ
1 Setu o,z to 11 12 12
I I 10 10 10 13 14 14 17 19 22
2 Seranq Baru 6.380
9 10 l1 l? 1
Cikaranq Pusat 4.760 7 o o 7 7 12
.t1 13 21 19 20 29 34
CikaranQ Selatan 5,174 12 13
'16 18
5,039 '10 9 9 10 10 16 13 14
c Cibarusah
6 006 A 5 5 5 o o 6
b Boionomanou
q 1?1 1? 11 11 tz a) 19 16 16 18 20
Cikarano Timur
b 8 8 11 11 12 13 15
6 Kedungwaringin 3,1 53 15 8
12 12 1? 21 to 16 18 19 21
10 Karanq Bahaqia 4,610 16 12
23 43 JZ 34 41 48 co
11 Cibitunq 4,530 21
5,369 IJ 24 25 IJ 38 Jq 35 40 44 50
Cikarang Barat
4,310 oc 3t 53 55 56 104 tc 77 89 102 116
IJ Tambun Selatan
1A 14 14 15 JT 20 20 27 JZ
Tambun Utara 3,442 21 IJ
.)", JI cz 34 39 45 3Z
tA Babelan O. JOU 19
12 13 13 13 20 ZJ 27 5Z
16 Tarumaiava 5,463 12
17 Tambelano 3 791 I 5 6 o 12 7 7 7 I d
18 Sukawanoi 6 719 b o t) 7 7 7 7 7 d I 10
5 tJZ 15 10 '10 10 10 13 14 15 17 18
19 Sukatani
4,240 7 7 7 7 13 Y 9 10 11
20 Sukakarya Y
9,634 v 14 14 1( 15 12 19 20 22 27
zl Pebayuran
22 Cabanobunqin 4.970 10 7 7 6 I 12 10 10 10 10 11
ZJ Muaragembong 14,009 o o 6 J I d Y 10
gil-
=?
.ro'a
Ff
Bir
L(U E
(!
!,
o
sF
o)
=
@
EFi
"!
:6m ;::
(5 .g
o
o 90F
o leE
H;F ;i$dt +
(!
o
E
c
(9
318
.:sgE- F ; F :
EO!9 c
E E
IEH v c-o3
.flY o d f
oo o @ o (! o gH!
=2e
>m -cY gFS"€SA E € € € : : : FHg
g s8 -e9
o Esesss F E EE gq G
< E3EEE3 6 e e
=(o o
E
gI
zul
=s g p
.E
o .Y,
a o
o 8E cc .N
(L Yc i: Io
tr
frgti,
o
J
Es3
E g'6
fd)(g
(/)o--
o
E
..2c
g) N
G s
c
(I
U,
E
a
6
o
J: {iiir:
Io + + + +
o
a + +
l.-
o
o
o -r + + +
o
@ + + z
t-
=
E.
)<
zt!
/n
z F
8 n
o
o
t\ T 3 l l
N t )<
)t
ztIl
(L
6
l(D
\<\ V
IJJ
F
\2
._,t9a
o
(
o.'
)o
.-) 2
P
o
u
zUJ
-/\) i
E
1
o
o
o
o
ro
F.
'-\-J..
-'tr"r^r'/ -J
-T-
an
co
zuJ
ko-
F
(n
l
co
Y
o
=)
Io
o +
)<
LU
co
V
rt
N
Y
F
E,
)<
F
t_
-
Y
lJ Y
Io --)
o + tU
Ff t-
-T \a + + +
o
(f)
t-
o
o
o
o
(\ + + + + +
N
8
o
o
F-
+ + + + +
0000r86 0000e€6 00002e6 0000te6 00000e6 0000626
4.3 Rencana lnfrastruktur
4.3.1 Rencana Pengembangan Sistem Perangkutan
2. PembangunanTerminal
a. Pembangunan Terminal Tipe A di Cikarang Barat
b. Pembangunan Terminal barang diTarumajaya
3. Pengembangan Jalur dan Stasiun Kereta Api
a.Pembangunanjaringanre|doubletrackManggarai-Cikarang
b. Peningkatan status dan fungsi stasiun Cikarang
c. Pembangun an fly over di Kecamatan Tambun, cibitung dan cikarang
G) zo
et
N(/)
83J
N)U)(O
z!t
3
o3 YPo o
- vc
F9 Or
3h
x1l 'n
xT c n
=
Gl o
a -o
Il ! 3
o
=
=
(o (o o 5
= o.
!, A'
o (r,
.aaao! vo T
oaaaa! o
5
ddqsdadi ggg-8HigE -o.,
'3
6,6,F*6qc-6 o-
3336P={d ,=
R'rg3;= Eg $e;iqqa$ rCL
'0.r
o
= =PP
YYi- 6 c i i qE F l xo T
= =
&i ql d, o q) a=
o0'
.) Gt..
o
3
E'6
- E= ; =--r=a d=
- oo)
o g
3E 3 )(t .-D =
!,
'.v B
o,
33]EilE.E.3 -o
--
go -=
rl o
9'
Ei€ Ae$;A eEEE$*+B
!6
= ET
t E
o,
fErEq*5t a* o id)
j
<
e
As e:
,l o-x(o
i
-r, 5.?
5 €Bt"e
f,j 19 = E;
SE
Jao
L
c=o
7 o
f,
o = !
gEE o' - o-
3
a iEE€ B 3E Eg'g uEEi*lSggggSgggg'* ':5 o
i:A
,D !,
'o A)
'x' =
a=i:E[EigeeEfr E ..o.
:.5. Iq)
E e egg+-8i93
'.,E1 .
igt tl
q
" sEg*' =qFE $ tl
C;l
:ri
:D'
D-'
tr
o
x0,
atl
gE$gBEgEIE*BEIEF
'Eegggagea-ggaa
sgq i€a''E a +;6*q aaflE qig;€$ i5€€
$€$fE;-3 Es$* gE6
q-+E
yo
=-l
f
(o
o)
- !a(o
='f
oq) t $E; Efi +
(- 7
at
6 (D
o
q)
o -
q)
;5
N
!
a If -4,
o
=
I
o
auqaaaq aaqalaq
EEEg€=sq EEEE.PS.q
l==ig;r+=
qi
i 3
f
iig;i
83 q'-
=- 2+= =
3
ob
JNq)O
3:
6=
E
o E'6 B=
J q)q)
2,
a
O)
t (l)'
! €Ba?B31si caEEEE+E
m
3
m
v =Ege*.a
z
e .: F 46-8.
o-'
l
3
I
x
E -L 6rsF
c! vt
:9 A
-{
o.
cq) g:eEiEBEEEEgEE$BeEEa =b
EFE
er
m
z 6;s (D.-
@
m
x BB q g 31=FEeE,i=E80:5 .d sl
;i 0t
.2
q)
E".
=-@
o'!!
3*iAPE"EiEFN
6E bStE B
3 -645 qg
=J
-e, *. sr,x-'f,Q
Rni6 rdP
H =€.E it Pa
l- a6
€o
q)
EEElgEEgE +
3 ,=6
Fs
BE
3!a. I
c
6
x
\' q1,
Eq
=(o
!l ot
4Eg
oB Bgfr
EHg[E.EBEEg
6'5
qr=
*r
EEI ei4 E
g gEEEEgEgEEE-Eg { ea
* =_-
.a=
aEi
c; ;g; o iri
ot
o p@
Ec$ o Po
o g'r
Eag
Ha sie €gs
q-E q Es e-oE q(6
= P.
Ei sF
er e
ooi Cec
41= tr
xo $EHtgEE6i oo) ;i xa) 5
!r
]D
O)
(n v!,
=
EI
5
=
GI
(, 5
@
?z
oo
@ o
o-l@ L
g)(D--{ zo
9.= q)a)
tc ='Ox0)
= f,(o 3
*o) !,
=r=. ii> vc
0)
= .A
1t
x-o x! c
a
rEt
v,
'o
=l
f ==
(o o
=.
(o
€. =.
At
o
aaaaa! vo
ddqsdadi ddqsdfid: -o
P6 E
,8,6,8 ,E,6,Ee6qA6 3
o
333;''==6il
='6 333;P=;_d
B Bs: gg i qqs; s is =
IL
It
9.
:== E.E: A - - =Yr<=i- c xo
= q=
8.q.
ta= 3
3 qi q'= E3
==
GI
- 3=
E'6 - 3ts 3 or
a
38 3 =
o,
v
-o
!+-
EO
Jl
!6
O=
!
m
ES
@ul
3
m 9rr
v BE
zI E*E*EEEi rta
o
I rP E*EEEaHEEFBEEEg
I
x
tr EEEEd v
c
!
66 366 -oo
{lrl Pe888 3o
z EgEqq CIt
iHeEeE*EEES'E E
@
m
- i*qei 9,.
xo..
.2
]-
I= EEFFEE:EE i EEEEEgEEEEEiEBE ssgiE
'g ei
,
:'ct.,
Jt
3
gE$EBEEE gEEg-gaeglggae o
(o
ot
c
teF Fdl fis'AEE
q*sEg
!l
qE= ;'€o
6Ea g
rsi-FqF t='
'r"'= qB bE
c
tr
E
ts
e=
ia aE
I ,
o xfi s a
0t
o
@
v!t
t
GI
5.
=
Gl
N
A
u
o
N)
l=
aro
o
@a -{o
Fq)
Ee =
D
3
!,
ul (o
o, vc
ll
o
'n
xll xT c
GI
o
!
--l > I -i.
o
(o
o^ =.
o
.D
aaaaa! ,o
ogqoEgq=' l9
TTottr. *o
ddqdq'-:
Ad6ed6 ,E,E,EP6q='5 3
3336id 333;'B=6-d .-o
q qg; s 3 qqs;s i3 CL
D
IA
- - zY;i
+= = = =X d
-- E -o
==
83. E'- 83. E= 2, EI
e'6 3= - gE 3
o
ll
=
T -I''N
vo
d38]EAEPP -o
@:(o
oqU). saeSgEd5= 3
o
6x
!
m xq
q)q
tFa;EElsi o
!l
2
m
7 D 5qfi*EE
-q b:i.9 =
z (D
=
GI
t4
-x
(D
c!
d6E PE; iE no
t
o
{m E g 3,
IEEEAB-o.. .5,
z !9 o. (n
I < Ea!4.-= cl .'
@
m
a$EEES'E ^t c =: =k - .D.'
:$r
I
U' g 1EBEEEaEgEgEEgEiEB'E *EEilgBgE
1--
[*E aEg
{ €*I9 d
O)
b
o
o) =dFE
€
ar- ;c
'
F
\' vo
gE
eBEc f,c
EHE-sgEs
g:i fr;3r ggggIagag
;E; SEFB E
a*e +{+;
6i' Fi;€ H FAg
n.
o-
=
aEi EfF#
=g."e tr
aH
v=,
[-E,H
5?* -; -;
:,E'
:so
@ v!t
o
GI
4
5
GI
5 ?=
DO
O) n
lt@ r)>r zI
g6
(ox
a-q!P
F.: d 3
xo
oo
!,
F.< -{
o
vc
(o AI
.A
'n
x-o x-(, c
5
r0
L
-{> !
-{> o
=.
o) ;A)
'X
6- (oX =,
q:
o
.a..att a.aa! vo
3F*3339 ddqdad: -o
,tsdE P q 96 3
o
EEE Eg'-at 333i={d =
&tssgsg
rJOro)_
BBs:
::6E
gg
a
CL
!,
L
xo
33=,960r_
oo ==c 83. -q 3
E e,
=x T
DoD
=6.3 C =
)_ E6
Jo)o) A o
q,
=
aa
l,o l,'n v
=.c
-o
F*
PO
(o:(o
9- :{ g.
-3
TO
o5
! 6x ES
m xo
ixO o3|'
3 x 9t
m
v
z
!-qJ iaEa$EEEgE
6a B=
JlA
-{
D
-
o
a €'38;' o
x
@
vo
c -o
!
3
o
m J
z agEgagHEEEE'E co
@ L
m
x + alFg:E$aa * -
:oe
I
t-
gBEgg€FeHE iEgEil-BEE c
o)
o
l!)
F
=
N.'
IEaEEEEBBaEHE E ri* g
I
=
.vo
\' .r
.'o
B4Eg ',3
r.o.
.=
a_.
'.6
o
*:.!:
EE$g ti o.
e3 it
GI
=EFE c
e o
=t
6d= r
QEOc o_
g
9c
=-=
; -o) tr
EEEE-EEEE o,
o
v!,
N
Gt
r
rct
O)
s 2=
oo
o
co@@ -{o
,x c, zD
9Tx!, -^o 3
- oi o.A oq o
o)l vc
t,
,o
6
.tl
T
x!
=
lct
.2,
(t -l> !
o o) o
=.
OJ
'X
6- =.
o,
(o u,
....4t ....4, vo
-n.I'o!!q !!o!o.Tq
(DqEEsE=. -o
ooqoq='
ddqP,66 ,E,E,E E E 3
o
3336'=d 333E=il6
=rE
q qg;
- - YY ii
ss itgs
rJo-=
--l^L
Bg
=
CL
!t
2.
xo
(Do) --
;hC O.f -
(t
e,
q)oi^ D'
a=
JSO
=-6 !,
3
aa
!!-n -
cgHaH a5g s8
rl
oxo. TO
o:
6tx ?o
x9-
oO I't- r=6- Ed;:i$;
HE.
E!'
P t/tt
o-:
gi
E- g$!*
o)
o E
I
Jto
14
E< f ! v
o!)X(D
(d6 36 o-o
BSE fl 3
f,EEA3;E€€IEEEEg i s6 t to
1E F= CI
o o) F5 D
faA:E rsiea;e8 E -=E R
dq o-
9.
G)
@
(J) !z
Ir('
n
r)lro
3 8.6'
eJc
N(,(O
zt,
3
got
O= gdP !,
ve
Ae It
ln
'n
x-o .c
5
CN
EI
.!,
U>
!
U) o
o o
=.
or
= o
vo
ro
ddqdE-: ddqddg
,66,5P66 3
,E,ErEe66
333ild 3336Pf o
q qg; E 3 qqg;ss
g:c
=
CL
!t
2.
6
= =:rYq1 - - ra=F xo
s3
9D 6=
83
==
E:
E'6 E= 9.
o,
J o)O)
JOO
t
oa aa
-o T'n T-0 ll v
(D
(o =.c (o:(o 88
i(o
(Dxg.
o .'
ox o
oq9.
6x
i;(D5
! =o.
91,
m a;i o!g = 0th
3
m
H*
E
E;
4.
E BE
ro
z o (D
9.
-.1
-x
!.<
o|o vo
(D
c @(o ro
! gE6
m
i€ EC E FH€ B 5EEgE F ni(D
-(,
3
o
z =
CL
o)9. D
c,
;aleflaelg*g*6'g9g5 IE*E*EFEEEaEE'E _ot L
@
m
x do
=r
xo
o 6A 5
f
GI
OJ
e
o
I-
q)
b
o a
D
0)
ESEBEigEgEgg€ =
AT
o)o XE
oot
EE
NE =o
60)
od 8E
(D5.
q.q,.
!t3o:
0l (o
E o)
J
E o.
(D
oi
E -.
7
g
tr
t.
a
D
o
(,
v!t
-{ O)
=
(o
5
5
rcl
o o
{{ ?z
o oro
to
-.t -l 99 zD
o(D
3
dt: !,
o;
oo 3q ,c
x tt
oo
@l
7 an
.tt
x-t xa xT' c
l
ro
o
!
v vo (D
o
=,
J 0)
= f =.
!,
o ah
=
.! oa.! a...! a
,^-o o
ro
-o --^-o
de"{e"? de"IdAc'='
,6,E,EeqA6
,E,E6 c*6 3
X-
=Gl O(DPHF 33Ei=qd o
5
=o
o: qt
f5
oc)J=a)
'q&Esg
J-Ox
RRns
; =Pt Eg
-^-
cl
ct
2,
c : = sYx E xo
3
o.
(Dq)
= 8.3. q 3 rcl
ot
>- JOO
!l
9.
=
aa
a
!(D -o -ll
v
^o
RP
!sc
r=
4= (o =.c
i@
(Dx9. cqiFeeqg Id
J=
-90
6x gEd*Edai rDf
!
m
d3
=K
iS=
R6
xg
bo d g
g e a3;a
-6
o;
E;
=
m 3uH#,
1
z B8
E e3fi'f BE
J(O
-.1
o I
-x
ID o=
-L :OP =
-.v vo
c! ot(o E
xo
o 3qr9. 3
) -x o
<c9
trl
z
o)
EEiE:EEE€:E;Hg'E O-J
q)o. =
cl
D
@ 9.
m _(of xo
x o)
0)o)
I
2 c
(D cl
1-
o)
bo 6
;g
o)
:\i EEaB,EggagEEEi'E FgEfitEggEIg6E D
N =
x5 a
\' q!
a
(vo
!1 5
.P(o ? HgE
e. E;
oot
otJ c-ot
oot= *!T
-o)
o)= 'rQ#
IEgagggg-gEffie*; Glr
o
tD
5o)
=' ;11 +n
^i=PE c
o)@
{o o s=
f.xY
Ct
f
o;'
6x
-:$ia !1
e
5 E;
-6' Y=X Ol tr.
-X E E =..E ^-
L f
EEE E# !t
IA
(t vo
3
o Gt
:.! 5
>
=
|.t
E
o
!z
DO
o
o)
xo z
A)
3
q,
0t v
N) !t
o
o @
o
'n
c
=
rct
o
!
_t,
o
o
a
aa v
1l l, Go. o
(Doo -
o
@(o
(Do5 x = o
oo
o)0) CL
)
o)a) !t
9.
33
(Do) - |D
Dq) Lo
D
=
'v
gaFc g i8
c r=
l6
! ;E
=o...-afl:
EA
m
3 ^5 =0 ;F
- .='
m
7
z
E
!g
oJ
- (ogl
Fi
JtO
-{ 6' L
I
x
@
g4dqSaqqag;q
c!
N AdEEqEE€ I;E
g-,E
m ?5€ i e r,$ fi
z tESExT==" €g=5
@
m i,FP=FE a F Ea 3o
(9c=q)
x =xPP;3b)
= =.J
J !+f, E
^. f
^ -
I =flgagBE*iBg
F
O)
Eo
d B=o' gS
:5 = "5'?
g E'
*J
\'
=.
3
c
pada umumnya masuk kedalam
Rekomendasi untuk latan luar kota di Kabupaten Bekasi
jalan luar kota terdiri dan
prioritas peningkatan jalan dimana kegiatan-kegiatan peningkatan
jalan (geometrik
perubahan hierarki laian (fungsi dan sitem jalan) dan perubahan kondisi
hierarki
jalan). Perubahan hierarki jalan (fungsi dan sitem jalan) bertujuan untuk merubah
perubahan
jalan sesuai clengan perundang-undangan dan peraturan pemerintah, sedangkan
kondisi eksiting jalan ke
kondisi jatan (geometrik jalan) luar kota bertujuan untuk merubah
yang disesuaikan dengan
kondisi yang ideal balk secara perkerasan maupun lebar ialan
kapasitas lalu lintas dan tingkat pelayanan jalannya. Berikut
ini rekomendasi untuk jalan luar
kota di Kabupaten Bekasi : (Tabel4'7)
(o o t#
c)
J-o 6c)
c^
x- ai=
+A -C
6-a
F
vo
=7 F
o
.i:t
.i,E 3
xl, r3, o1
xa) lor..
5
o cr
!,
9.
l> 'o
l> o
8E EErr =
e.- 9.
'.,..*..-
irf tr
x9
*€9 *€€eaaaa safl**Ftilea O:O
o,I o
oo 3
!
g 9o66E63
" E'9g--= 5 =a-P 33 a':+ ;g 9E
g
5
dd3? i':1.6 9'
E x=
-^t
;+"i,I B
-t'l ':.n !,
T ,^ -3
-4(o
P 3 Y'C
lq:' g,'g o !, Itct
niX =-=c7n='
6 0 0,.. !o o
R69^ 53 i
€e-EF$+EB 5.. '9.
(D
5
o
n F 33
=
rn aAg A',4 - gi'
4.
z
-t
D
Eg E .9. A'
a
=
I
x l.;, t,
fo,; o
4sEgEdE.ggEq I,d , =
E---IgEEgFEiiE'E
@
c! l:j.3 tro'
{m E"E$*:i k;9: !,
z EIgq?=$gf'E tisi
IUII x
E
rn
x
sE;-'g' o
!t
dileBaE $'. x
tl
-*E
.4,
* *9d ( ffi;
E19e'El-=-E A kEt
l\
g
e
et
E.iffiegc:e.eelee:gs:iBe
=giggqir;.giE:; BTO'
ffi
ffi
6q ;lc;
= H3='' qi?4A q_g-= 't! !,
t
o o
5
a, Hi3
o L
z
a=
0)(D
A)
c/,[; 'Ct
:3 3
ll
vc
T? =,x o
a
.E
=x 7
1l
ax 7
g
rT T =
rcl
o
!
l> => o
(o @o,
(O rF
(O 0)
t- 'o
0
taa
'..v
adaqqsqgdq xP
oo
gE iigE SEAea_ s€*€€a$aga ot
Ig 9o6dEdE Iq I q6 6E63 DO
q3
--o
Pg-'=5=P
r=
- I-3g-'5 5 =g- a)
.'c)
6tt. 6
:'tr
s8
m
IE*3FE*$6 €ealEEEH= a*
3
fTl
7
z-t
efie g aE"a tFEee6 fri
J(a
f
:1 g.
x
1....
@
c! EEEEggEEEgaFqHgFa
-l gEEEi;gs5a;r€; tE=Fss
m
2
@ lirE$a;* [gqt ffi$Bc$
l=(,
tEco x €{
rn
x
a
i=*s=.E ;$silig5; e lilAedaE
ldBggE- .H*o
|-
bo,
$*Figetf*E;3': [:"+'* ea$EsE:14 i KI oEE3d
d
asEeIqEF*;A; I l-€Ear eieEEE;ea E i €qes
x- .'-oa
\' '.::'*
.'r.,o
-'-,
+;t'
:l:',:CL
io1t
il,"8
F'tEi
"iE
..C
'n
r
It
tr
.lD:i
'': l
o, (tl Gl ..,
F.
5.
5 o
@
?z
oo
a
o zD'
Jl aY
E'6 3
*o $
6+ Ql fr
g
(or
tr6' 'g P
0,
o
.ll
x@ c
xa 5
rO
9,
.o
l> ..-l y o
ro !t) EE
€.x 9.7< IIA
sg*ggFiaiE sa*€€esagE
!l o- oG d E 6 D*
g
" -3g9-'=5=P
a- " '3 6e-
P 99-'=5=P
6o 9.
A
E8
'3
!ro
c.aeae$RHe .t2
! €e-EE$FB$ qs nE;"*:q ?o
96
1c'.9,
m o-
m $E e*a aAm*.H-F B€
n
z-t E €E.=r-'
=
g
D =
xD vo
B:+;
fY{ xo
@
! 3
o
I t:
HE$ .EL
ilBEE*EEEE $:E$FEE
'
m
z =
q)6 eE
D
tt,
@
xm -6-
o
xo.
=cs.3
+ Criil
9. u dB rl,.;r:
|-
Eo)o
F3ElI';EEEE:}Ei*i ilg;;*;E$$-;igE
-eEes F
!, o. ,Lir
{t'i
$-:
ot
t+Es Eila€ .B EA :z.i.i
':::',.:
F
\.
7t."
Di
J:
{ € rl:
(o @
-:
f:l
(o (o o,
(t
o) t;,e
.o(D
\cn x o)0)
o
z
99 c Dx
=6- 3
a6' ao) D
*< n
ilg ,co
oP g)
(D !5 a
39
.ll
g
x.I xl, xl, =
tcl
0
T
a
(D
CJ'
J>
:f (o o
(oO)
.0F o
e
alaao
.,'.n
sqg x9
oo
9==
E- ts---
*g*gaa$$aa3
r6 6ro)9?< F5 Ba*ac*iAiA 0l
eo
ad9 oi 9qrl?BE iE
i! o)co<--
=dq)
YA)
- Pg-'==5P
g
-s 6e- EE
.lh
9. ..
_ -tt -^ 'n ,.n
1,,^-n
go=
xPoJt
6\::6= *q KE g8
q(o a(o -G,/, x,; Jl
646
o=9. 5(D:9.
.X ci;
ig5=.
o o... 6 0 0... d o o" 8g
!
dQx Rdiox
5.. o 5.. '9- ?o
=69^ 9.!t
OQ
m d (D
7 7
=
m
E
7
si
z g
-
I
x
@
qsF
!
*r)
P 5Es
r|r
z A.q ilf,EEHEEEEr:EiqEil
@ <c
rT
x u
o 6.6
r$' iFn*= €;igEeiaa a
**H*'
|*
o
15
geE AEq$ llEiigiEgegilag'g
F1;"; *
o (DY
cqas qeqs E$4E g
o) .fo
E,g
F
iia*
Lu-O
H*Eli
ffi
feqo
i4l5
4F
AF
Fi[;ilEgEiE'iE3 s,frd
{,}\o,
tsRE
or-E 53 @ *o- i=o
' r'.3
f,- E-
,'.
g aaaE eiqg aa€ .tr
,'D i!
!3i'lr
o iial,i
i,-;,
:,t:lrl
{
5 o,
fa
i
ox
F z
*- za 0) '=P
9-n €:-
$\-
!!,
$a) \<= 7
0, (o E
x '9'.
o,
= 7
.n
xl, x c
T 3
(o
,2,
g't a !
=.
0
=.
D
o
a
.T
aqqqqg
dEESEE- q€ *€€aHE g€ *€€ ig
rDO
!.3 so
a
o)$F
qgas $ agasa o)
J
0Jo
-A :B!r
2 ... t:
xP(/)J xP<nJ .v
xql q8
:a>:c.f B.E 8E
€' q: 9. Eo=s. 9.!
6 0 0-.. 6 0 0-'. ol
jffdQx
.. o
FdQx
-.' 'g o ?CL
?t
m (D pct
3
rn
4
z-l
x z!
q
ri |,
x
o
c'o rfi$ssi
{m "gHg€a
z c 5 *- ;-.'
(! t"0)5 ='
ra
x FBB
JO.f
x : C
@ -- ot gL o,
F
sq a;5t 6 F;EII';EEEgEEEi'E F;Eil*:gEE'iEE
EaE.
A
a)
b
g ggq g
F ,,'7
\' ,-
"r. O
r.g
, :13.
r+ O,
":ili:,
i't,..ii:CL
it.l.r;0
;cl
ill'bt
?::G,
"sE
.r
E
.!l
r'l,F.rr
r,i!ri'tl
ir''l:l
rI0 fr
C.)
N !'itil?
'Ei
gr (,
(tl
(o H,3
od z!,
- *oi ,'3.i
o)o;i
;3
ua
,!,
vc.
.< 6rD
o
r0t.
==.
.tt
E
xo x-u r0
an
(, !
a t,
o
.!|
= 6
a
ET
;(D
:iV
=o
x9
oo
sB *€€ *a*sEAie !i(D
-o q, O,.t.
P
JJOr
*
P g-.f
ia E
g
)JO E9-=g o,
*q
PE
f 5 .',,|o
'. :i. ,
xIcaJ xT(/)I
iuYo= g.H
-5 *.= s$
-: c; EE.
:\v<=.
H 6- 6... H 6 4..
*6(Dx F69x
5.. o
1t o
;*
m x 9rr
=
m a SE
-t
g
=
-x
@
C
'o
>
{
m
2 il$clIEEESB
rfl
x
$EgalEa'E
9,
*3. EF$E
|-
g g$ prqt * *atl1a:$ggaiggg-g ;$g$
i aE_ fi: sqE
o
a
E5 EEEE T €E*r EleE Eilac E E qeg E eqg 'r:i,:o
F
.li,.O:
\' ,li:qiF
.:o
i;i€
"r*,O
'{45,
'it;.CL
ril D
p.{ll
ffi
.hi:i
I:D
:3
,r
.o
..c
it'Dl
1t.Ei
(tl 5 itoi
s3$
',=!
(,) o
o C'r
HE
@
^a
Yo q9
xg)
6n
:t
3.d
dF f;-x
r3
(o
5?
r.n
I xU) C
t.
T tcl
a
@
'o
C'
o ,o.
f o
a
$€ *€€AHE $fr*d€aaa
I 9q663
I g9o6dB g P
r-OJ 19-'=
g
3 3-'D 5
:-.:.v
-o ,^'n
f- o xE
E9 e I
:J :J
rdsl
q6 z!6 B8
o o o.'
:o:s,
s o O-.' -v.D
g:'
ddgx
i.. o
6dQxO ?CI
aaD
! =" !qla
o x
111
3 v
rn
n F1
z-{ :9.
I
x
q;EEdg=sF3St
5A
@
c! 1.=,6 +FE I4
qE;*ES^E:9.' PEEEE"SE,H
-{ s i FirB 5 =a X qsF
m
z
@
[€IEs$9*ra E ilgEcgcggEffiflit*E grss$f,EI
rn
I
g
3 *$g:Eiat F Ftil4aE ,g
t\ *E$il "$E-g 'g F**$*8.€F$':;*$ g i Ssd s-F
0)
bo
F:=-+ E3:8 E
*F 8:
d Eltrs Ea6d
DEO)=
5 -
o)Fo)D
x -=
s
=. eEee €ieE e;ie g Eq+$ Ee
* =f =
\'
YsE
o
3
f-
'tl
c
gt
=
O) r
rEl
-
N) (,
@
?z
qro
an
o^ z0l
c\{ EP
oJ- 9r
;.<
wf
-a) <.: c!)
v
3q ) ltl
-r|
t-
.U c
x U x:0 o
@ U)
T
(D o o
Sr =.
a q,
IA
u
edadqqqg ag+ggag3 x*
oo
$EdEES.g€ 3 3'g 3 iE-- 9.3
q q g0 3 $ q
--o
q[=5s
N Or *i i a, alo
85.
o
=
v
xPoJ sqoi
q6 T6 B8
tsE 8,:
-:95e. :o3s.
dt O O.'. v(D
q5
s O O-..
f69x d69x ?CL
5. o J. O
(D
Lo
OO
3
''l
(D
F x
o E;
m
E
BE
z1 -a 3!,
I
x aoa
gtetF vo
ro
@ dG 3,EE
C
ae€sacc q ,gq$ 3
o
a
-{
tll
z ilEEEgE-Eg:gEgR; $i+E$:EE$E ggF* s a
!,
q= =*ic s**r-6qE* aPd 9.
rll
I t0
v, Rd=Bis 1& I;a+*+ €EH*EgEEEc: dEBda c5
i+*qaH frsaE3H ; F *a=' gE q$ E iia F * 9--er9
d r=. o
r-
o)
bo
3= *:.;gg?EE *s"" ; :
D
T.E
66
o
.c
!l
rg
=
c
(o o
N)
t\) H;
O:;,,t:
oQg"
CN
(D
zo
at 3
coj a !,
(D
n
c
AI
-7 o
-lt
g
x xT 5
(o
o
a !
o o
o
o
-l:V
x*
*€ *€€a$reF ss*sg*FE oo
=t ora
!r'.D
t$sr ig 3 g 3-'='
5
e
sF
.,.:.o
- i,i
-L ,^ -r'l xIoI v
- sY(Di
9L=
^au.tc!g_f q(d zs6 B8
cX c-6 5(D=s.
E;A:
*dqx
d O O,-'
*it<ox
co f .' :a 5.. o (D HB
o r
t 9rr
r=
n s g5
2
{ ..6
I tr<
60)
qE -5
gE g 6(O
q€
EEg€E *
@
c! € HE F€ o
s
ts^
-{
fIr
z '$pEqqi;s a* g:q.$sEr *F
@ =q,
FI
x =p.
Ftr
ot at
a E=
t\
o
+:eli{gggggigg'l A'
o
b
o
il
F
:Elllgglaa-aaff l o
dot
=
\.
EtE;$fgE
Fffi
fitF
*g;tasei
Ho S€ 5 I E
trr,El
',1
:'' 9
$tsEts FE
ft
.l::1
N N N ilcr-
nJ o l xll
:= r:
(o
N
@
N)
?z
ar'o
10.r.,,
(t a
(D
fo9
x i
'!l
=
,^ q) 6 a462 3'
.
=x
:w
o
=
ixd
oo)-
D
E
E
JE
o
t 3 "B a
q)
!l
a
^
.tl
C
xa 1' att5
T
!8,
(t (!, a
o o
5 s6
a
!o- '.4
:J
9:
YAn
dE
gr *ceE$aae B€ *€ €E$
il€
$ $gs= 3q !too
i ta x'9
oo
o=
-& BggsssB
=F
5A'
-6
=' e
,: r ::.,,1
i'
a
xPoI F
^.o
-el I s.x
EX
9.=
c-o
[5
=d. =:t O...=.
-s O
v_x
99 B69x
m
-t D) €g$BEE$E6 5.. o
IB
alxgfrr
=
m
3E -'H EEs ^ r1
4 o=.
6
z{ t2,
=
E a
x
TD
c! fd
o-
-{
rn eg
N6
z
@ s,e
m
x ilffq*EgEEffiiEi$i i;E:1*EggEffigEi$i '6,.
.5!i'
i6$E'[.1$i; *i$**iE$E'IiEi;
9. o9.rs
t\ o *6$** .fdr'13
.,;ri."i
q)
0, i:D'il
o .,o,-:
x !.S
t' jid
I,F5
.zeO
sffi,
',4 D
pl:91
TF
ffi'o'
;,i.
liBEiEg* -lg
.t
:D
r
-;EEE $A ,e,
:c
!i
l:i:
t\) N t9
s (r,
-*l
{ f,r
c) ,,,':.,
;it r
TD .z' '
''P I
-o
!? ot 'D.
€<,l il ,n.
oo (D
cOl
q) a
x
:'ll
xT xn c5
tal
o
U' !
o o
!,
U'
'::a
gH *€ x'9
€es 3 *e*€€E$aaa €t$3 a oo
s3
qS39
=o@=
;=
o)- P i
- Ag
-6
g3ss$ q qE $ s DO
9r ig
=r
= 'r: U!
(o
L
aa ;:I
x-tt1,-n
a) o f.c s8
Y ,-^ =,^
;b qE.
! Qr 5 tcH3ie$q$ ece3Eg$
m
:a
x iE
=
rll 6F g e*E aF6t r1
2
-t J
EE: t2,
I aa
ii
@
fi$FF
=p.(H r
!
-t n $ag g:Beg:EFsee*s;g€; '16.'
!!l.:i
tlt
2 6N€ gEB::-Eg$Eff$Ei ';S"
'a
@
rrl
x
-Rge rI
q
H.d
E:E e.5 ,.o'
i:5:.'
:.El "
l\
o)
bo
g3
orc
-a
o.
o
e1$;;gggg*:i$g'E
O)
$;$** 3ggg e3E; ett
U3l:.,
IiD Y
,1
at
*
FEq Eqes qeEF €Aa€ i €qas $ags E*a€
!O.i
i,l,i:
;;.:'. ;.
\' '': o
",..v
.!l:.-
.0
liit3
sliE
*+:tt
:r:i !
i;:!l
"ffi
STE
a:l'. l!
'i:9r:l'
'r,5:r.
N
N
O) (, :r,
iGl.:it
l.?,'
(o
(rl
N)
(l)
?z
s'o
0l :l
,3 -t]o
(D'F. z!,
7a 3
.>c AI
Bcn fx vE
xO o= !,
o)(o o
.n
x-0 c
xT (Et
ul
!
o o
=.
It
o
a a
l'IttT
(DYA):Y _o7
*g€ ag: q€ *€ €E$E =(o F(o lDo
qoot(D
ro ^x
o OT
8$ u
I* q ig s = i D.D
EA
1A
aa oo v
XTT'N
9r q
Y ,l 5.71
d8g1
Y.l 3 tA
E8
:X ='5
!DE €b cE. _uo
!P5
9d T Er A
=
o
?o.
sog.
9.
m
3 xo x
o 9-n
rn
B=
J@
i= L
?
x vo
q ro
@
c eg ses
i $eg g;gee:gEFEt*$;g€; o
3
r'l =,HE
d pd N5 ilBBE:EEgE $]q =c
z
@
xm
E'6oEsP
;r
5idE
-Y
Zr
e.
FR d E q;ni€ eaBs* Fea Eq;aE€is x -p
9.
o
D
o fr
e.;8. E #qeda €,$gFuE3 :r
qFg ;1$**3ggg';frgi; i*H*'
CL
t* o
iEq$
'gD
q) ^
E -5 * 6 E3 ,.'L
:,Dl
o
;!
!* EdAE A *igs € ilA€ i eq*s $iqs E* 'u 'D
tu
R.6
.:;,o
st
c,
c
Di:
t3:..
N N i|Q'.i':
@ fi
':!.'
-*l t,F
-.{ -g 'o2
(D(D ."9 3
cX Xo) !t
7,2
TC sh T
g
6d
q?
o)< 0l
o
.tr
tr
xn xT 3
(o
o
!
n o
ol $
dt.
a
IT
6(D v
ag+ggage s.= x9
3 8'3 3 aEg
I 9o669
g€ *€€
Iqi 9s6dB
eii
q 9-'= P
D(D
J()
Io)
oo
9.3
DO
E
--o-
P 9-'= I J-O- PA
= = ,9.
aa aa v
ATTP 5P3l
p- Y <'i E3
€5ig 5€ A€
qr I o
ge d
o
drg
Pcl
Er
89.
tl
rn
x x 9rr
=
m B=
4.
z{ E,
E ao
-
q,
C
!
g:$EE:EB$E$
PP; gq;AE
nr
z
o
rn
x
I
EffilBigi
q q.6.E:E
ffiE1q*EgEEffi?iiEi
q
F
o)
!o
e(oA)cSE5
d
P E Ui= o.
a
0)
*;$+*i5$g';iEi; aar**
_*E Ee*il'
g*4S
d
F
s Eea€ a '-qas gi-qg E*aE q e;"eg $i;"9
t'
I,O;
(t r\' .5,
o (o ,roiii
ir F';:
''.= ri
(, 7',2
N @ !t'rO.
Ul': ;.
-l
o- 2
F+d=
.!1. (D xC
D
-x !=l
93 P
(o!)x a'r vtr
xi = tl
o
.ll
c
xQ) x.I :
IA
u
A !
o o
=.
s
o
ilqaqqqqq g€
gEdEESEE- *€caaE
q qg0s$ $ qg0s'g
3
=
aa oo 7
xaa-n
oooE 6FfJ q'8
g€ 5€ g3
'c'ox14.
o)F =E
!m
qsES
o
Er =
^x
o [e
X
= 6 =?r
m
a
z-{
!5
rGl
9.
-
.g
{rn g:flg$:EF$
z
@
rT
x
D
3;BES=EggEffiEEggi *Ha Eq;
o
=
|t gggsgigg*i e1$** fi$i ; * ;$**
g
o 3ggg": lg6
a
F
BiqE €il4€ I EqeF $*q
\' 'Ees
jrql.lr;,
..3:..:l
(r)
o, i{Ol:-i
i -:r
N
u
(, (,
(j) Ez
oo
aF,,l
@
@x z
!,
cE
f 3
o)(o i.€ t,
EX ut o) fr
o.=
=h\
x): cb
D0) .A
.n
c
X
T U, €5
L
!
(D o
D
IA
=
';0
aqaqqqqg x*
*€*€eaai qEdEESrE oo
o=
Ig 9cr6dl DO
9 9<v669
g g-'> P g-'5 g CE
I
JJO
P JJOJ
..U'
O' v
x.I'T'n
g:g d8E{ E8
<'i
E€ AE Ea=s
!
gs
o)F
a
o
"+ 9. 6-
EO)-A Y s1
89.
rn
6 x 9'a
rfl B9
2 E
-l
I
x
l.
@
D
-l
m E:BeE:E
=seEE**g;$E; ffiElq*EggEffilEiEi lF* a E
z
@
m
x
a e;g*38 iaE'i i*idda E
r-
o
B
rEUA -qeg *6 $ig** igilg';HEi ; lB
gS9E-E-5* I +sd ;1
sE
o FE-.* HqP= o
d
>
)r
s?q5 E$FE s eqas $?qs E4AE q IE$EF E
\'
::V.:'.
';s !$
(r)
(!
+ (r) ffii$
fi|s{
o o
<a Q'
#:=
1)
0f
@
q)
oE ;'z
i;$
'.!Er
.::D
q> Qe
c.o 1'.v
.'c,
= iri
Qz =;'
(o= .!,
t.,o:
'n
xT ,g
xn (rl
=.
o
.?
o
A v
,o..
-9
t,
eqaqqsqg
*g*€s**A t's'ggHFE
E
,-o- P g-'= P P
--or
P 9-'J E
f,
aa ot ..4
TPTS X}TJ
=Y ='= $E
5€ d€ €€ d€
'tt
qr I :10,
^(xD IB
m = x o-
f=
z
n
si
- .,. E
x
c@!
D
{
r|'
z Ae=eEEaffig;3Ei g;g11*E$gEffiiEiEi
@
xm
ilEEE
asdda
t2
t\
O)
bo
**agtg-:eef; 2
D*
sBd
8E
d
>r
*p ga-qs Eaae a ruEll *EBg ;ffiE i E q+s
\' g:=
+l;o
F.i E
.= !,
.rg
.:E
::D
l:3
(rt o) ilcl,
O) Ctl ::-
=
at N)
s !z
!ro
'a.
a zD
4.9. q)
3
o o
o<_
$ t\)
o) vc
5' r o
o
-.
.?l
x-t xT c
3
llt
u
A 'o
(D (D
o
t,
IA
'v
g€ *€€ x9
a aE *g*EggFi DO
!.3
q qgasq !to
Ia
oa aa v
TPP]
gx :i'= 5TT]
!Llg s8
='=
E€
o- dg E€
$=
dg _u {D
ot
!
qa, A
=
Ed 5= -cL
gat
rn (D
x 9.2.
x
=
rn
a - frq
z
L
x
gE g
.D
AE
-l
E:gEg:EFFgF:f,;g€;
= q;AgC;iss: 1FE
q-
m
z ;gEE:EEEE$]EEgEi
q;ngE;gE";
@
m
x H E Es;- F ?^g 6-
D
E
g,Eai €q$$6,,o:a dda
|-
boo)
se6 lEqd .Q-Ss p c;$** $g"=1$; ; qr**E
= ?B
A5
;
,6es Fi;E €ileg I €ees qa-qs E aae s E$
=s.
x
\' ,.rX
:(D
o
.:'o
,: 'J
a::l:,.1
ir': q
: :.!t
s;9
9!
s,E
P".5
i..E
'a'':lc
;3
r
DI
c
91.
3
(r)
@
(f,j
cl
(r)
--l €,
r.
=
o, o, O)
(n
2z
A'O
(o ah
o
6u,
@g z!,
a CX 3
A) -(o v o,
:t> -a. 7
) :{9 ^r
(O g
!,
UI
'n
xI, x
CO a =
ro
.2,
n n !
vo (D
o
oJ A' I
OJ
(A
io
(D v
xP
=,
o
F
!,
*s *EgeiE *H*€tgac
I 9q663
oo
o=
!t(D
qt P
J P 9_'= E
g
JJOJ
E I -'f E E6
f -O
5 v,
a aa aa v
rD
'Tl
dSEq dFEP
E 9..1 2,4
pO?s. 5B gE
a. 0i ;i t* ..
g e- 6': q'r'{
!
x E0)-A Y
T
alt 6- o x
x iF
=
m
4
z
x o
(- o
@ 6
!
D (D
d
-{
FI
z 3
o)
E:gEEgEFEgF:$Eq€i
@
ttl
x ilEgl*eEggffi;lggi
o ='
;$fleu €EsiEEf aE'; qJ
€o o,
o
.,',E
::.1 |D
:,i:5
,'+,tL
: :.D
tr,9'
BE
elE
,:jn q|
-i'tg
ql
5
o
c
rlo j
151.:
$ +
o ricl.iF
:i'5.;
.3:
(o
() ?z
D"O
gl'
.It
T< -
(o
q)
o
q)
z'
p.
Cl,
3'"
k(D
--
nO) Jq) D.r
n
.ry 9) t; c.'
E' o
>F q c,
T'
'.ll
E
xn x 5
GI
9.
!
o
E o
o
.;r
q i,g x'9
$€ *€€Aa oo
g=a
A E?
469
*fi*$eaea Ig
.lt
Iro
9oGd
-'3 3 $ qg0s$
: '
g
-99-'5 PE
:., vt
,i1.. I
oa at .'v
-I,'n
!(D:.c xs o\, 1,'n ^o
I g-8 eg
f.c 5i
6 qE.
=,^
cda
ffl
o-
o
q6
^x (D
sI 5H
9.3,
x o 1.rr
=
m
SE
v .@
z-l ..o
-x aa
Pqb
@
b H'6
! 9.rE r
o-.
P
m eG9
N6
z
E
xfn
89s
-q.q ilgud=egggffieigsi ilgae:ggfigili$rie
t2. U7- afidBa €s3F"H:e:fl so
l-
q)
E
t\)
JO
og)
o
H.**n iAgE -q-s-3 *1g**esgE*;igl'
o
d 3E
oo)
$igs €il4€ I €E*s *i*E €ila=
F
s 'Ees iffi+
.f{,8'
;11 5
-,;,D
.ii;:lE
'.! A:r.
5 5
;3i
-.,{9"#
(D N ,{ts;l
E:,
N @ ilr
c)tD _! oil
w
9. oxi
=
1x
o=
ED-
q(/)
-C
^=
Xc
-tt
x1l c
xT 3
(o
o
n !
(D (D lo=,
s,
to.
=
a a ta
aqaqqsqq ?FR3S x*
.a,::v
fEdEESAE- F€
=oD
I€€
o=
oo
o.=
ils*gE II 9erGdB
E9-rP D)
J
O'F
llro
oo
PE
JJOJ
:t
-O
=
:..s
:l.ii'r?:
aa aa ',:.7
x ;.|D
.PT3
+:g
Y,= <'-
g :: <'- gt
Ie
€; =.x
qE. ^p33
E€ dg E
Or= ot
1t
ffl
Er T
o
!9$ A o
rF
x x
<o
m
a
z
f1
-t I
T
r
@
.o
HggEg
-l
m SEgeg s:$EgEEEsE$:gi
z 6N6
@
m
x IoEsiE. ilBEg=EEEEfiEiiBi
J dE
L a- @.8 E rFf,a, €Eg$:E:a
r-
O)
b
{pg
cn= o.
a
o)
*1$**gg$E'ieEl; ;.gs* iE $-t E HE
--=
o
il
!\ $FE A eqae geqs E*a€ i eqas $+qs EBF
"".i
ja
\' tr- O
r-!
.o*
HS3
ilffi
'f".D:
'l'tg
::r,.!
t
!t
'r'l C
':J
A 5
(rr 5
N)
ao (, !2
D'O
ri{
b
x
6(D
3
€3 q,;
B} ko
Ot'
x
E
*8
l:ll
;
g
xa x1' i'
rE
o
x '0 1
7
o .o,r
.3, j
o) A) ,'$,1
,S.i'
313
R5*
*g*gg*ilE gEd
a*Bg*gc
3 33-=3 E
J-O E 9-'5 P
6
5
aa r
^ppI
dd5{ E8
s€ 5€ EE dg
6 * '--'
! asEb 0r z(0 iE
Itl
3 ^x
r=
a
2.
fre
z-{ 9"
I
x
@
ffi
PE
,:5lD
'lr
.r.o
C
1;
5 A
{ O)
!
o)
q
(,
o 7z
iC,
A,
b:,.::
X@ -x
HP
v:,
x9 3.x
ii(o
ET
ss
-D
S'' -$
:.'l'
xll c
x1l €7o
v l:!
7
(D (D
o
o o
6
3 :til,l
so) i*
o
oo
sB*sg**E *€*€€**A 9..e
DO
Ir P g-': g E gg-=g
JJO PE
:.D
-o5 .:;. lrl
=
.+r: l
aa :.i:.:t7
aa
dEgq d83q 9s
55
0r= ds
E€
tlr F
dE
!
gF d Q'6 ra
lll (D
7 x^
<D
9'n
6
=
rn
E
$E
zi L
x
@
! g:*EE:EB&E
D
m
z
@
m PHe'
- Eqi6EEiAB";
a:BeE:EBgg$:$EEEi
x
g
t-
o
b
$;$** i€gE e*s; F F1E$*EEa$
o
il
[Egaiii*i eqas $?qs EBAE s e;"?g ge$g '.",':,fi
F
r:,rO
\' 'ix
,o
ri'3
i.s.9
rg.E
irtq$
*jO
:D
.sl-
,.,c
I
A
(o
so
--I
o
l)t
(o !z
Dg'
o
@r
0 o:,
-l zo
glxC 3
-(D
:>
w3
!,
vc
Pot q3
A'
o
=' F
'tl
xt c
x-t) =
rcl
L
!
o o
ot 0l
= o
7
*c *e eag3 *a €E$a x*
oo
*r 9.3
=
g tg s
E n q Ag s = $ lro
5S
o
aa at 7
.PT3 xT!'n
Y,/. a rd
^.D
s5
5€ dE €b qE. _Lo
!
qr A
z(D
llo) ?cL
?!t
vo
m ^
o
r=fl e - r3
E lr=
r@
z
-t 9.
T
x vo
@ r
! E€e€teSs$gg
ildtb*E 9r13_t^ g:BEEgEF
o
3
o
{m
D
; H,E E fr =6'*- S: 3
z CL
r:1
a
I
n'
c
gr ('l
:J- i
{(o {(,)
'ni:a
3'o 9x
oi
o)
il to-
Ho
@g)
Oo)
F=
:'ll
xT c
x! @
5.
9.
7
(D
A)
(D
o)
; it;t'r:l
JITtr
i*
oo
sg*ggEgE sE*gEagH o.,e
D.D
sts
' .-.trt
aa aa ::tr,F
d334 dF+4 $8
.5€
E€ dg o= il€
qr
$^-
T q'; A
!
m
g
=
7i
=
(D
- iB
m
E
f4
z ,p"
-l
x
E
c
!
{m
z EEEBBg$:€;gEi B:BEEEEEEEF:EEgEi F:BEE:
EE-
@ CFQ
m
x
(t €;ggsEiaE"i F$gaa €Eg*EeEag"E ts'sia
|- d
= i s36
**Htu ieq$ EgBf F
g iEgB E5E; F 8H
s gi$s Ed4E s eses gaqs EAfe a
o
ot
EqiE
x
\'
r*t D
t-
o
(,t (tl '3
!-lll.'t
.r
(r) N
;:E:]
,i5.'l:
N
.o
o 7z
DO
(0 Ol':''
:l
E<
(DC
{L
$q) o.
:J0) :J,
D
bo)
eo
66 n
69r -0
HO' .c
o
.e
,8,
:'ll
x c
x a
GI
.!,
v T
(D o.
'=.
AJ sG
:,n:lV
rs
oo
*g*g$sgE sB*EEsgE 9.3
eo
qe
aa fa ,F
XPT] 5!II
:t :g ='= E8
€€ d€ 5€ d€ lr'o
g.t
T
gs d
o)F
qY
ll, ;i
A
(D
?CL
E.S
!L6
m (D
7 x
=
m
u Fg
z -@
-t 2.
-x
@
c! PEEH
(n
5
(t
o
!=
DG'.
6:
x
aA 9)
x0)@ zgt
F9 oiA ,3
0:(5 Eo D
n
<8
-o c
=< q)
o
o
1l
c
x:o 7
T a
ro
v,
vo t0!
o
s
o
v
x9
oo
sa *a€Ege +g*ggiaE Irt
q gg s = $
DO
P6,
.{n
aa oo :7
TPT] 085q E8
:x
Y.l atA
au 5€ il€
o)=
qF q'f Ig
?
m
3
A
Y
o
5
(D
x
ta
m
4 Fq
z{ -cl:o
T
T ct<
OE
@
c'o 3d
D
I
g:BEggEBg$$:Efig8i g:BEE:EE$EffiH'EqEi E
tso
m
z
@
rn
x
sHi: Eq;rEE;gE"; sH;
E q;oEE;sE";
gr6
€o6n = =6
i
:E.
itb
x Lf;l
*4r1Oj
t' HJ,!I
tL\'at
ffi
gfi,
lji'lH
ffi$
;r;ts
t
,::r
r:. O
'a1: C
iD"ir
(rr ,.'51.
(t
@ {
gr (D .rlcl"li:
i
,:5,i,
-.:l
o o) {tl
(n
7z
0t,g
5 @ Ul :,..
<!l
ex @
iax _@
Ug 6@
ox
XF
g, o)
!-{ DJ
d>
o):1 co
=7
(Dg (o
.1t
x! x(t xl, tctc3
r! aa
T !
vo o (D a.
,,.o
o
ot $,
o:
t'o
Lo '"'ii
i;=, x*
y-
o-
lo *c *t €g$E *e *c eE$i g3
lro
oo
o)a)
g,
A q$ s = $ A qgs=g P6 .i lt
t aa aa .u
fJ x lt grn
q= E8
srq
Y,I ?,4 ^pP3
3tF'
o;; !,li = x
a?!gxs. 5€ dE
; xod"
Eatl^
!4
Er -^ ne (D
rfl 6-
i{ x ir
=
m
4.
$s
z 6
-i
a
x (D;i
r.V'.
:iO ,
@
.x,:,
C !? 0) .ro,i,
! 3;
D :^ ,.'o;
rE.3
-.1
nt
z
AX
N6 B:BEE:EEgE*;$Eq€i .:91:
:.o ?
F
m
y,=
ileuE=egEgffiglgeig ri:t, :l|i
!F ,:-..',
\' {;rD
v$
ffiEl
;:,1l4
1si.lc
at'rO
r-r'5
:r.lo
t,c
r:Dll:,
(' :,:' "i
,to.,{i
<0 , -:,
.=",1r
NJ
(f, H"e
m
xf
c)
@
7
.ll
g
xn a=
.4,
7 'o
o,
D
6,r'
rIPt
6559
R33 i. ;3;dqE
=oo,=
qETEEg
q)o)D 9f 9orll
--q,
3=
ql
3 3€5
xo)
aa o ":.',71
5pr3 xoo-(t
c (c)
s3
5€
A,F
A€ !(D
m
Er T
: xq,
{*
x
=
m 6 =.n
SE
{
=
g
I
x
@
-{
m
g:*Eg:EEBg$:HEEE; g:gBEgEEgg$:Efig
@
m
x
a ;$fla- €Es$EEEaB'; F$fla, E;g*EElaE
|-
b
t*H*" gEg$ Egq; F ;-*H
Hgd ;EHf,
5==€ *qE]
9-=F
ot
x
€qer geg5 E*ae a eqas geqs E*BE
\'
$fi
aiE
,.'.r
,5o
'0t
r
:?
Selain itu terdapat ruas jalan luar kota di Kabupaten Bekasi yang perlu perhatian khusus
yaitu ruas jalan yang menghubungkan ruas jalan Pasar Bojong - Bantar Jaya (No. Ruas
15) sebagai jalan kolektor primer dengan ruas Jalan Cikarang Utara.- Bts. Kab.
Karajalang, (ialan nasional) sebagaijalan alteri primer, dimana jalan penghubung tersebut
merupakan jalan dengan fungsi lokal primer.
Berdasarkan pengamatan di lapangan kondisi geometrik dan kondisi lalu lintas ruas jalan
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
-
Utara Bts. Kab. Karajalang, (Jalan Nasional) sebagai jalan arteri primer tersebut
direkomendasikan secara hierarki (fungsi, sistem, dan status) menjadi kolektor primer
dengan pengelola Dinas Bina Marga. Sedangkan rekomendasi penanganan jalan tersebut
adalah sebagai berikut :
Tabel4.8
Rekomendasi
Untuk menunjang struktur ruang maka masih perlu dibangun beberapa ruas jalan baru
untuk jalan kolektor sekunder sehingga sistem jaringan jalan yang terbentuk lebih
terstruktur. Untuk Kabupaten Bekasi dibutuhan pengembangan jaringan jalan yang ada
karena fungsinya sebagai daerah / kota penyangga DKI Jakarta, jalan yang masih perlu
dikembangkan adalah jalan jalan baru sebagai pendukung keberadaan jalan arteri dan
jalan tlang sudah ada sehingga masih perlu dikaji lebih mendalam kebutuhan jalan jalan
pendukung seiring perkembangan volume lalu lintas yang signifikan terutama yang
membebani ruas ruas jalan arteri dan volume kendaraan yang keluar masuk kabupaten
Bekasi lewat jalan tol Jakarta Cikampek.
Rencana pengembangan jalan tol sesuai dengan RTRW Kabapaten Bekasi Tahun 2009-
2025 iaiah Pembangunan Jalan Tol Cikarang-Tanjung Priok (Karang Tanjung). Arah
pengembangan sistem transportasi di Kawasan Tertentu Jabodetabek yang terkait
dengan pengembangan Kabupaten Bekasi ialah pembangunan jaringan jalan sejajar tol
Jakarta-Ci kampek (J atiasi h-Karawan g Ti mu r).
Jaringan transportasi Kabupaten Bekasi meliputi jalan darat, laut dan kereta api.
Transportasi utama Kabupaten Bekasi saat ini diprioritaskan pada jalan darat, sementara
transportasi laut dan kereta api pela;,aniflnya nnasih terbatas. Jaringan jalan darat di
Kabupaten Bekasi sudah menjangkau daerah perdesaan, meskipun belum sepenuhnya
terdiri dari jalan aspal. Kondisi jalan darat di Kabupaten Bekasi hanya jalan negara dan
jalan propinsi yang terpelihara dengan baik, sementara jalan kabupaten dan kecamatan
r!,,r-!,-^1,^- dllrdl
yaiig iiieiigiiuuiitl!r^drr
,-^^^4^!^4
^^.^- |\Et dlllct(dll dan antai- desa di selui-uh wiiayah i(abupaten
Bekasi belum seluruhnya dalam kondisi baik.
Untuk mendukung perwujudan struktur ruang Kabupaten Bekasi sampai tahun 2013 dan
sebagai upaya untuk memacu perkembangan sosial ekonomi kabupaten maka dibidang
transportasi diarahkan untuk dikembangkan beberapa terminal lokal (Tipe C) dan terminal
regional (Tipe A). Terminal Tipe A direncanakan untuk dikembangkan di Cikarang Utara
(Kalijati), sedangkan Terminal Tipe C di kecamatan sub-sub terminal lainnya
direncanakan di Kecamatan Tambun Utara, Tarumajaya, $ukatani, Cibarusah dan alau
disesuaikan dengan kebutuhan.
I +
I
I
-End64
b-5L
-
-
B. Rencana Pengembangan Jaringan Kereta Api
Pelayanan angkutan kereta api adalah sebagai angkutan yang banyak digunakan oleh
masyarakai Bekasi, stasiun yang berlokasi di Kabupaten Bekasi adalah Stasiun Tambun,
Cikarang, dan Lemah Abang dengan jumlah orang yang menggunakan mencapai
1.386.485 orang selama tahun 2002'
Ketersediaan sarana angkutan kereta api secara umum menurun fungsi dan perannya
dibandingkan masa lalu, meningk.atn;,a sarana angkutan ja|an raya dengen berbagai
kelebihannya merupakan kompetitor bagi angkutan kereta api. Route yang dilayani kereta
api dari Kabupaten Bekasiadalah :
a. Bekasi- Jakarta
b. Eekasi-CikariiPek
c- Bekasi- Purwakarta
Tingkat pelayanan yang diberikan adalah kelas ekonomi, namun route tersebut saat ini
tidak efektif dilayani sehingga angkutan kereta api saat ini kurang banyak dipilih
masyarakat sebagai sarana angkutan umum oleh masyarakat. Dalam kaitan dengan
pengembangan transportasi Kawasan Tertentu Jabodetabek, pengembangan
perkeretaapian di Kabuapaten Bekasiterkait dengan rencana pembangunan re! kereta api
double-rlouble tnck Manggarai-Cikar"ang sepanjang kttrang tebih .35 km
a. pembangunan jaringan rel double track Manggarai - Cikarang , untuk mendukung
koridor perkotaan dan arus ulang alik pekerja (commuter) yang akan dioperasikan
tahun 2007.
b. Pembangunan New Bekasi Line yang akan menghubungkan Cikarang - Tanjung
Priok.
Tabel4.9
I Muat Pelabuhan Bekasi
Tahun Genera, Cargo Kontainer Jumlah Jumlant Kend/hari
Ton/Tahun Ton/Tahun TonlTahun Ton/hari
2005 278,683 696,707 975,390 2,672 267
2010 2,332,168 5,830,419 8,162,587 22,363 2,236
2015 5,200,976 17.336.586 22.537.562 61,747 6,175
2020 6,457,530 21.525.099 17,982,629 49,267 4,927
2025 8,708,021 34,832,083 43,540,1 04 119,288 11,929
2030 16,569,477 66,277,908 82.847.385 226,979 22,698
Rencana jaringan infrastruktur untuk mendukung struktur tata ruang yang telah dibuat
r,,eliprrti pengembengan jar"ingan listrik, air bersih dan telekomunikasi dilakukan melalui :
Listrik
Pengembangan listrik ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Areal lintasan
jC;;:;Y;i ii g; iJi i ii9i licfrik
iarinnan i francmici iieii ii\ lonanoan
is-Viqi igqi i tinnni
.i. iVV. rjihohaclran I
ui&vvqv'rvr 4!ari [2n411rnan
Air bersih
Pengembangan jaringan air bersih dilakukan di seluruh ibukota kecamatan dan kawasan-
l-.'^lia^^
f-^..,^^^^
pei'mUKiman yang paOai
KaWaSan -^--,.1-:-^ +az,ta! penqijqui\iiya
-^-J..i,.1,^',a iaiiiJa a^---L^il-^-
laxr+
Iiicrrgducrr]\drr drPG^
^^-^1.
^udrr(dD
pelayanan. Pengembangan air bersih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Jaringan distribusi air bersih ditetapkan sesuai lokasi kegiatan sektor dan penduduk.
Untuk perhitungan konsumsi air bersih menggunakan standar lingkungan permukiman
kota, kebutuhan air bersih per orang per hari diasumsikan 150 liter. Dengan jumlah
penduduk 2,484,299 jiwa pada tahun 2008, Kabupaten Bekasi membutuhkan air bersih
untuk domestik 223.BB5.065.liter/hari. Kebutuhan air bersih non domestik (industri) adalah
44,777,013 liter^/hari. Tota! kebrttrthan air^ ber-sih clomestik dan non-clomestik adalah
268,662,078 liter/hari. Sebagian dari kebutuhan ini disuplai melalui sistem perpipaan
PDAM yang mempunyai kapasitas 225 liter/det, yaitu 19.440.000 liter/hari. Sisa
kebutuhan air bersih untuk domestik dipenuhi dari sumur.
Selain dari air tanah dangkal dan air tanah dalam, sebagian masyarakat memperoleh air
bersih dari PDAM. Saat ini PDAM Kabupaten Bekasi memiliki 1'l lnstalasi Pengolahan Air
(lPA), yaitu: IPA Babelan, IPA Tegal Gede, IPA Sukatani, IPA Cabangbungin, IPA
r Kehilangan air adalah dan 2oo/o dari total kebutuhan air bersih domestik dan non
domestik
Telekomunikasi
Perkiraan kebutuhan menara telekomunikasi bersama di Kabupaten Bekasi sampai
dengan 5 tahun kedepan (berdasarkan analisis Rekomendasi Titik Menara
Telekomunikasi Bersama, 2008) tentang kebutuhan Menara BTS bersama dengan
asumsi yang dipergunakan dalam Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati (Raperbup)
tentang Penataan Pembangunan Menara Telekomunikasi Bersama di Kabupaten Bekasi
sebagai berikut :
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan asumsi diatas, maka didapat perkiraan
sebagai berikut :
Pertambahan menara telekomunikasi bersama baru rata-rata sebesar 1oo/o pet tahun,
sennentai"a menai'a telekomunikasi eksisting sannpai Desei'nbei- 2008 sebanyak 524
menara. Rencana akan kebutuhan menara telekomunikasi di kabupaten bekasi untuk
saat ini dan prediksi kebutuhan 5 tahun kedepan dapat dilihat pada tabel berikut.
10 Tambelanq 4
11 Sukatani 5 8
12 I tfa 11
13. r Karang Bahaqia
14. 14
15. r Kedunq W o
16. Cikaranq Utara 45 t3
17 Cikarang Barat 30 90
18. Cikarang Selatan 21 34
19 Cikarano Timur 10 to
?o i Cikarrno Pusat 9_ ___ _
21. Seranq Baru 13 21
22. Cibarusah 10 17
Dari menara telekomunikasi eksisting 524 menara yang memenuhi persyaratan jarak
ijrir-riilai rial ciapai diperguiiakair sebagai iiiik uriiuk r-neitara i.rer-sairia adaiait sebarryak
2gg titik. Maka perkiraan penambahan yang diperlukan sampai lima tahun kedepan
sebanyak 646 titik baru untuk menara bersama. Tetapi menara eksisting sebanyak 297
yang memenuhi persyaratan jarak tersebut perlu di analisa lebih lanjut untuk dilihat
apakah memenuhi persyaratan batas ketinggian maksimal tidak melampaui batas yang
telah ditetapkan, luasan lahan minimal sudah mencukupi dan persyaratan teknis struktur
dapat memenuhi persyaratan untuk menjadi menara telekomunikasi bersama.
Sampah
pengelolaan persampahan di Kabupaten Bekasi, masih terbatas dalam wilayah
pelayanan, kemampuan pengelolaan terbatas pula karena keseluruhan sampah di
wilayah kabupaten Bekasi tersebut yang mampu diolah baru 64%. Pengelolaan sampah
dengan mengembangkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah baru pada beberapa
kecamatan, yaitu: Kecamatan Serang Baru (Desa Jaya Mulya), Kecamatan Bojongmangu
(Desa Bojongmangu). Selain membangun TPA baru, juga menyempurnakan kondisi TPA
Eksisting di Desa Burangkeng (Kecamatan Setu).
Penqelolaan Limbah 83 (Bahan Berbahava Beracun)
pengelolaan limbah 83 dengan mengembangkan PPLI-B3 (Pusat Pengolahan Limbah
Industri-33) di Desa Sukamukti (Kecamatan Bojongmangu) sebagai alternatif pertama
dan di Desa Karangmulya (Kecamatan Bojongmangu) sebagai alternatif kedua. Penilaian
kelayakan lokasi PPLI-83 pada kedua desa ini merupakan hasil "Kajian Pengelolaan
Limbah Industri (83) di Kabupaten Bekasi", kerjasama Badan Pembangunan Daerah
Kabupaten Bekasi dengan Politeknik Negeri Bandung, pada tahun 2001.
EPTgu
c^G
KOTABEKASI
KABUPATEN KARAWANG
KABUPATEII BOGOR
LEGENDA I
012 168
Kn
+
I
Artdi Prims 2 S[.Jun Xd€taApi
- lv. 75
LAUTJAWA
i-
( il
/'l
!1
SISTEM BABETAN \/
ifi)
Wlsyah Peleyanan
Sumbs Air Baku
:\
id
-i I'
Jumlah SR
Jumlah HU
SISTEM CABANGBUNGIN
Jumlah KUIA
SISTEM TAMBELANG
SumberAir Baku
IPA
Jumlsh SR
Jumlah HU
Jumlah KU/TA
, er{"r&"->_
SISTEM SETU
SISTEM BOJONGMAGU
KABUPATEN BOGOR
LEGENOA
t
Batas Provirei ZEE Wlayah Kabupat€n (4 mil) elrcu
I :75.000
RENCANA TATA RUANG VNLAYAH KABUPATEN BEKASI - Batas Ksbupaten Jaringan lrigasi Prims TPA
TAHUN 2009-2025 75
- Batas Keffatan J6ringan lrigBsi Sekunds TPU 0 125 25 l0
------ Batas Des Jalur Pip€ Pertamrne Fxm
- Stu/Danau
----- JalnArteri Primer q Oryport
Ssdimen
SUUBER:
---- JalilArteri Sekunder cl Gardu
RENCANA PENGEilBANGAN AIR BERSIH : PctE Dassr S<al6 1 : 25 m0 BAKOSURTANAL
Jalan Kolektor Primer h Pelabuhan
si"t"r l-rmriran PP No 26 Tln 20OB Tentang RTRVVN
GAMBAR /r.5 Jdil KolektorSekunder I Demaga Nelayan f--l Bojong Mangu
Perpres No 54 Thn 20OE T6ntEng Pset4n Ruang Kil8s Jabodetabekpuniur
PETA RENCANA PENGEMBANGAN INFMSTRUKruR LAINi.IYA 2 Stosiun Kseta Api Sistem Cikarang Ba€t Peta RTRW Kabupatil Bckasi Tahun 20092013
TAHUN 2009-2025 - Jalm Lokal l-lmdrm Porda KEbupaton B€*ssi No ,l Tahun 2007
P Teminsl I sistemcitarang PP No I 0 Tent8ng lingkat Ketclfian Peta UntJk PenataEn Ruang
- Rel KeretaApi HASIL ANALISIS, 2OOE
1 lbukota Kabupaten f__-] si"t"r Kedung Waringin
- JatanTol
- Sungai
lbukota Ke€maien ff sisrem setu
SUTET
o V\bterThrEtrncnt Plent f__l sistem sut<atani BADAN PERENCANAAN DAERAH
PEIIERINTAH KABUPATEN BEKAS]
Ren€na Rel KeretaApi S Bmdungil lrigssi f__l Sistem taruma.iaya dan Babelan
KABUPATEN BEKASI Sistem Tambelang
PROVINSI JAWA BARAT
- Ron€na Jalan Tol p SP Tambun Kompl.k H<lntonn Klbupltd Beksl
--
Rsn@a Jalm Kolektor Primor Cluster Pertamina I si"t". cabangbungin
----
tv-7?
LAUT JAWA
f ELUK JA'<ARf A
KABUPATEN KARAWA}IG
PROVTNS!
DKI JAKARTA
KOTA BEKAS!
KABUPATEN KARAWAIIG
|i.f,_.^rtor(.oht
K. hp.q Aogd
KABUPATEN BOGOR
4.3.2.1 Pendidikan
Penyediaan dan pengaturan sarana pendidikan SD, SMP, SMU, SMK dan sekolah yang
sederajat ditempatkan di masing-masing desa dan kecamatan. Penyediaan dan
pengaturan sarana Pendidikan Tinggi (Akademi/Universitas) ditempatkan di lbukota
Kabupaten/Kota Cikarang dan Kawasan Khusus Pantai Utara Kabupaten Bekasidan atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
4.2.3.2.Kesehatan
Penyediaan dan Pengaturan sarana kesehatan yang mencakup rumah sakit, pusat
kesehatan masyarakat dan sarana kesehatan lainnya ditempatkan sesuai dengan
kebutuhan.
4.2.3.3.Peribadatan
Untuk kecamatan yang belum mendapat lokasi TPU akan ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan.
I vio
E
ttt It
o =
l o)
o.
OY o
t!
(o
c,
E
G s (Yr 5
It tO
=Q
7H I tE o
N
c
!2
o
c
tto
o
a E E b o.
t|! t o
''rfrT GF E
o o
+
E
E
E
q
o
:
IEH
=F
dE
o6 E€.FEEH
o.v-
I go t
o
1E
?s
o
o
to
t,
E
o
g$fir€i; "a
.!
tr
o
t!
E
8
:
tL
o ?
L
o
ED
E
c
o
J!
o
|.n<
9
J
Y
l,/'l
2
o t I c o
zIIJ so L
o
(9
co
Io o
tl E E
u o.
E
o
.9
a
G
f
o
=
at o at, o
o
V
IJJ
m
z
IJJ
F
o-
D
m
I
Y
)l l-.f
I
I
E
T c
ao aio
t
q co 71,2
o . t IIJZT
xo D o -;i9
4=a
OY o o g
.E Het
=Q g o
o tto o
o
c
€l'
io
N
cI
.9
Ito
o
o 5fi:
d,rtT
=H8
4For
;.tr
8F EEE bo. G
o
g
o E
o
c;
:
s=€
-<t
EFFEEH
+ E
t f
FiR FE
gro
t,
.!
O.YY
p,
p,
(!
tr
.!
E
t
o o ?
o
a_28
EE9
z.t-
tr
t!
(, HSEEEEF o
:
L E
c
Y
UI FH
II
c o ED o z
o
o
to tt CD .! o
=5
z
0t
Io
H+ o
(9
E
c
Io E
Et
ut
t o. H .Cl
E
gE o
t E
f .p o =
o ,;, )
H o an U' o
a
I
Y
IJJ
m
z
IJJ
F
\* o-
f
m
Y
T
tr
- c
g aio
u.l
t.E
I .F !t
*Q
OY
o
G
o
G
o
o
2
tr
|!
tt
(n
g
o
o
N
o
c
AE= .9 o
d,GT
va!
3c
5E
E,EE6q -4 tr
f
E
o o
E t,o
E
o
ct
:
FiH FFll
=.!
r-i
at,
a€ EEEE
o.Yx
Ig
o
o
E
t ao
E
I
a!
? 5
c
!E o
c
fiEfiEEEF o
o L E Y
q
|
a!
: c
z
aY
o
o
tr
o
tr
to
o
E It
o
ED
c
o
.N
o
o
z L
o
(9
c(E
I o
trl
fii |
o
'E II gE E
tr o- E 3 3
o oo
.9 6
H =
U' o
a
Y
IJJ
o
zlJl
F
o-
f
o
Y
E t
Utn
I "E
o UlN vio
H
o
E
<z
Y <E
ur z!
1 o
Y . rt
o
t f fr,YE
=;E
o
CD q g tr-t
=2
OY c
o
@
o
o tt o o fvr p
7HI $fii
aED N
o
c
=o
!2
0 o
iE c g o s=E
'trfrT rO
.!C
9-o
E€f bF 3to c,
E
E
q
o
:
r<zi
<t
aFo)
FiR FE
o; E*FEEH
o'xY
.9
.p,
+
o
E
tt
E
a
o
ln<
I {:
a2?
l!uIE
6
l|.
o gf;$E€tF .!
c
8
o ?
:. E
J
Y
= E-
.trH
+||ti
c : c o6(./)
6 ao .D o =a
(, o
I t o N o
o
=5 tr
!F
+|rti
o
zlrJ tr
o
(,
E
Io o
a E
t 4o
.o
E
t
g .E
a
E
t
;,)
o "9
at, oo oa!
CN
Y
IIJ
o
zlU
I
\4
I i
it
I
I
r-..-r.-
I tt ,-.
\Y\j:I -j
tl
It
ti !
z
t
I
F
I
o-
( '-( f
I o
->. \l
I
i
Y
rl
(-_-
t,I.
't
I I I I
i E 5 5
6 5 6 6
I n n I
tI I I I I
I
d
3 T
o E
Ug'1 E
t
- !
o rnN
oH
l
0
o - t
gt
frsl
ED D fr2E
co g
(,Y t
@
o Ito
.E 64
=Q
ao
o
?H I
d,frT
-E
EO
Qg
g'e
!=
EE f; e E
N
t
.2
o
E
o
c
tto
E
o
o
q
o
E E3
6PF
Q zE
o
i 3l
IiR =o
EII
o-
oE EAFpEE
o.xx
L ga!
-9
E
=
6
?
ln<
i*t
e>?
=
sfin€iiF
(! E J
o @ E
;E
aY
..t
o o
.!
E
o
t!
o
o
.Y.
It
L
ED
CD
E
c
o
J!
o6U)
Y "tg
HH
z
o
o as tl
I
c
Io
z
UI
.J
c
o o
(9
tr
o
t Il gE o
0t
so
o.
ll o
E
.p
at
f
o
o o
E
=
o r:)
a
I
Y
IJJ
NiN m
.t.-' /E-?
' -r'16
i!
i':"
1__:i i
z
IJJ
F
o-
I fr I
f
m
''
1/-r -'\')
'H
I
-. 1 I
'i,,' Y
i- ,p)
l il l I g
t
R
I fi I E T
0
a
6 3 i $ E I
L
I
fi s I R
F a
t 0
I ti-l I I I !#ftE
4,4 Rencana Pola Ruang
Kabupaten Bekasi dibagi dalam dua zona pemanfaatan ruang kawasan yaitu kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Secara terperinci diuraikan sebagai berikut;
r Diperoleh kawasan lindung yang optimal sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang
berlaku tentang kawasan lindung.
e l,leningkatkan fungsi ka.,^uasan lindung melalui pengelolaan ka'"'uasan yang spesifik'
o l"!engentisipasi terjadinya bentuk-bentuk kerusakan kawasan lindung yang
menyebabkan daya dukung terhadap kawasan secara keseluruhan menurun'
BerdasarKan anaiisis yang ciiiafukan terhacjap kawasan iinciung, maka iuas Kawasan
lindung adalah 13.160 Ha (Ap3%), adapun kawasan yang termasuk dalam kategori
sebagai kawasan lindung di Kabupaten Bekasi adalah :
b. Kawasan Permuldman;
c. Kawasan Pariwisata;
d. Kawasan LainnYa.
4.4.2.1 Permukiman
pengembangan kawasan permukiman terkait dengan sektor-sektor lain, terutama
sektor fisik prasarana. Kawasan yang dikembangkan untuk permukiman memiliki
beberapa syarat, antara lain :
o Memiliki sumber air yang terjamin kontinyuitasnya'
r Aksesibilitas (keterjangkauan transportasi) mudah.
. Dekat dengan pusat-pusat aktivitas ekonomi-sosial.
o Mudah dalam pengembangan sarana prasarana seperti penerangan,
komunikasi/ telepon, air bersih dan sebagainya.
o Risiko bencana alam kecil.
r Sedapat mungkin menghindari alih fungsi lahan sawah irigasi teknis.
pola pengembangan perumahan/permukiman disela;"askan dengan po!a pemanfaatan
ruang untuk sektor lain, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pemanfaatan
ruang. Hal ini terutama agar tidak terjadi alih fungsi kawasan lindung menjadi
kawasan permukiman, terlebih dengan semakin banyaknya jumlah penduduk dan
sema kin ii n gg in ya ii n g kai kesejahieraan penci uci u k.
4.4.2.2lndustn
KOTA BEKASI
KABUPATEN KARAWANG
KABUPATEN BOGOR
+
RENCANA TATA RUANG WII-AYAH KABUPATEN BEKASI B€las Kabupatan d Gsdu
TAHUN 2009-2025
- ! Ban;ir
BEtas Kocilatan h Pelabuhan 0't2 168
- ffi tmatrLmgmr
--.*-
- Bats 06 Dmage Ndayan Km I
Artdi Primd Stasiun Kqrta Api
P Tminal , SUUBER:
- Arlqi srkunder
;l
- Sungai
BAOAN PERENCANAAI{ DAERATI
r€bupslil
ZEE Wlayah (4 mil)
PETERINTAH KABUPATEN BEKASI
KABUPATEN BEKASI -
Rema Rcl KeFis Ali
- RffiaJdflTd
- Rffia Jala Kolaktor Rimcr
--- _l
4.4.3 Rencana Penentuan Kawasan Rawan Bencana Kabupaten Bekasi
Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Bekasi , meliputi antara lain : banjir,
tanah
longsor dan
longsor, dan gelombang pasang. Karakteristik kawasan rawan bencana
>
banjir rata-rata memiliki kemiringan lebih curam dari 20o (kelerengan 40
o/o) dengan
karakteristik:
o Sifat fisik tanah dengan tekstur halus cenderung menimbulkan bahaya berupa
gerakan ianah cian pergeseran muka ianah (iongsor)
jangka waktu
o Kawasan yang rutin mengalami banjir yang cukup tinggi dan dalam
relatif lama
2) Kecamatan Cabangbungin
3) Kecamatan Sukakarya
6) Kecamatan PebaYuran
8) Kecamatan TarumajaYa
1 1) Kecamatan Babelan
12\Kecamatan Sukatani
1 3) Kecamatan Tambelang
1 4) Kecamatan Sukawangi
15) Kecamatan Karang Bahagia
3) Kecamatan Cibarusah
I ELUK JAKARfA
KABUPATEN KARAWANG
PROV[{Sl
DKIJAKARTA
,r.t<bAtrv
KOTA BEKAS!
KABUPATE]I KARAWANG
,ot6,rh,.|nhre
K. XrDuDd Oogs
)(.KdsFhPursld
KABUPATEil BOGOR
TELUK JAKARTA
I(ABUPATEN KARAWAI{G
PROV|NSI
DKI JAKARTA
,t ,tqQ.t.,
KOTABEKASI
KABUPATEN KARAWANG
t reqr.lnq\
KABUPATEN BOGOR
t
-- EEFFq :5O.(xX)
GAtrBAR4.12
PSTA RENCANA P(IIA ruAilG trt-
!,ott
hllqhNll
IR*
|hbF SUIAER:
I t;EF".d,mr
Eb$l:E@reUtr^ru
ffit&.tTtudT.nNffi
Pwrro. gTtu&tdt hfiMl ffiJ$o@tlt
E**r- bm@H]h4.A!
ffiSlca-ryb.alhd
Fb. tlelttts ffih|trbEE
WINSF.@
u -t5lbh
Esl@i@ EADAII PEREXCAiIAAII DAERAH
ffi ! rhh Atra FEXERIIITAH XAEUTIEII EEXA3I
Et ffi* PROVI]{tI JMA BARAT
lcddffit(-|-iN
4.5 Rencana Penetapan Kawasan Strategis
kawasan yang
Yang dimaksud dengan Kawasan strategis Kabupaten (KSK) adalah
penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan,
dan pendayagunaan Sumber daya alam dan teknologi tinggi'
EXOi lsf
cta&{a|b
KOTA BEKASI
KABUPATEN KARAWANG
EME.d
KABUPATEN BOGOR
LEGENDA
Arteri Primsr 2
P
Stesiun Ker€taApi
Teminal
ffi Pusal Pemainlahan SUTBER:
-
- Arteri Sskunds
I tbukora Kabupaen l---l xmasn Pariwisata Pets D6ar Skals I : 25 mo BAKOSURTANAL
GAiIBAR 4.I4 Kolektq Primer
- LEmpirsn PP No. 26 Taiun 2008 T€ntang RTRV\N
lbukota Ke€maEl ASPEK PENDAYAGUNMN SDA
PETA KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN BEKASI - Kolr{<ta Sekundr Pqp.6 No. 5t Ttn mG Tstang P€mtEan Rueng Kams J€bod€tabekpuiur
DAN TEKNOLOGI TINGGI
TAHUN 2009-2025 Peta RTRW KSupeten Bgkasi Tahun 20032013
- Lokal ASPEK EKONOMI Lempiril Pqda Katupato B€k6si No 4 Tahun 2007
Rcl KaEtEAIi Kila$n Andalan Berkembang Kabupaten
llllllllll remsnn rNDUsrRl PP No 10 Trntlng Tingkli Kcialitisn Pria Untuk Ponata€n Ruang
-
- JalmTol
Kavvasan Andalan Berkembang !er-rcu HASIL ANALISIS. 20@
KABUPATEN BEKASI
--
-
ZEE Wlayah K€bupats
R€nEna Rel KeEt€ Api
Rs€na Jde Tol
(,1 mil)
Kila$n Terlinggal
+
j BADAI{ PERENCAI{AAI{ DAERAH
PEiIERINTAH KABUPATEN BEKASI
PROVINSI JAWA BARAT
Kmplok P.rlcntonn K.bupd.i Bd(cl
--- Renena Jdu Kolelild Prims
N-95
4.6 Kelembagaan
4.6.1 Definisi Kelembagaan Dalam Tata Ruang
Sebagaimana tercantum dalam UUPR No. 26 tahun 2007, bahwa penataan ruang
pada hakekatnya adalah pengelolaan sumber daya alam yang beraneka ragam di
daratan, lautan dan di udara yang perlu dilakukan secara terkoordinasi dan terpadu
dengan sumber daya manusia. Sumber daya alam yang tidak tak terbatas serta
konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya alam memerlukan koordinasi
yang jelas antarinstansi terkait. Selain itu, semakin berkembangnya tingkat
pada
kesadaran dan pemahaman masyarakat dalam hal tata ruang, berimplikasi
pentingnya peran PartisiPatif .
KONSTITU
NEGARA
oopttulst
ostrurnct
I
I
\
\I
oun'ttuRst KoNFLIK
Dalam Penataan Ruang
Governance
I
ONOM ,
LITIK Undang-Undang/ t
GARA
\ . r'
-L?s"yoo.--
Gambar 4.15
Koordinasi Kelembagaan
Tabel4.11
Fllngsi lembaga Eksekutif Kota
Lembaga Eksekutif
Fungsi
pengendalian
i Bappeda Koordinasi terhaclap perencanaan, pemanfaatan dan
, Dinas Pariwisata dan Pemanfaatan ruang strategis kegiatan pariwisata dan budaya'
r BudaYa
Pengendalian Penggunaanruang i
b. Lembaga Legislatif
Perwakilan Rakyat
Lembaga legislatif yang dimaksud adalah Lembaga Dewan
korrrisi yang
Daerair Prcpii.rsi, ciimana tiaiam striikiur keiemiragaaitnya tei-dapa't
pemoangunan (Komisi C)'
terkait dengan tata ruang yakni Komisi yang membidangi
Tabel4.13
_..-_
I dentifi kasi Lem_b.aga !99!9! atit
_,_ _-,--_::i-,-*
c. Lembaga MasYarakat
seharusnya berperan
Kelembagaan masyarakat seba gai pemangku kepentingan
pengendalian ruang'
cukup penting dalam proses kegiatan pemanfaatan dan
profesi
Berbagai lembaga terkait yang harus terlibat adalah lembaga-lembaga
(Himpunan Tani), para
masyarakat yang menempati ruang secara signiflkan
masyarakat'
kelompok pemerhati lingkungan hidup, kelompok pemberdayaan
Tabel4.14
ldentjfi !39-! Lem!19a MasYarakat
, Lembaga Eksekutif instansi vertikal
, :
, ldentifikasiLingkup Fungsi utama
HKTI Pemanfaatan ruang budidaya pertanlan
pengendalian
LPM Pemberdayaan masyarakat untuk pemanfaatan dan
ruang
..i
LSM Lingkungan HiduP Pengendalian ruang ekologis
Tabel4.15
ldentifikasi Lembaga Privat 'I
ldentifikasillnglimfffigiiutama , ,
it'r- ffi;;Asir**
;-
P'i""t I .:....---.....*..*, ,,,: .-:,,
'
i KADIN Daerah i pemanfaatan ruang kegiatan investasi (jasa, perdagangan, industri
I
pnRt (pernirnpunan Hotel), ASITA i
PERUM PERUMNAS
Tabel4.16
ra Penataan Di Daerah
Pembinaan Ruang
Dinas Pertanian' Masukan ruang Potensl
Budidaya Pertanian
Perkebunan dan
PeternaKan Pernbinaan Ruang Fungsi
Pariwisata
r Pembinaan Ruang
Dinas PU & . Masukan Program Motivator Pemanfaatan
Fungsi Permukiman
permukiman dan ruang kegiatan
Pertambangan Perkotaan dan
infrastruktur Prcsarana oermukiman
o Pelaksanaan Perdesaan
o Masukan Program
pengembangan Pembinaan Prasarana
pengembangan
prasarana dasar Dasar
Sumber DaYa nir r Pembinaan
perkotaan dan
perdesaan lnfrastruktur SDA
r Pelaksanaan
perencanaan, pemanfaatan
Penyelenggaraan Penataan Ruang kegiatannya meliputi
pelaksanaannya melibatkan seluruh
dan oengendalian. Penataan ruanq. yang dalam
menjadi
instansi terkait yang ada di daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya'
tugas dan tanggung jawab :
1. Gubernur Kepala Daerah provinsi untuk Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW)
Provinsi.
(a) Provinsi
Tugas Umum
1. Merumuskan berbagai kebijakan Oenyelengaraan Penataan Ruan-O Provinsi
dengan memerhatikan kebijakan Penataan Ruang Nasional dan
KabupatenlKota.
Provinsi.
2. Mengoordinasikan Penyusunan Rencana Tata Ruang witayah
mempunyal
Kelompok Kerja
tugas:
. Memberi masukan kepada BKPRD Provinsi dalam rangka perumusan kebijakan
penataan ruang kabuPate n/kota.
. Mengoordinasikan penyusunan rencana tata ruang yang menjadi wewenang dan
tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota.
Kelompok Kerja
mempunyaitugas:
. Memberi masukan kepada BKPRD Kabupaten/Kota dalam rangka perumusan
ke irijaka ir pe rr ge i-rci ai a ir pema nf aata r r r u€ rr$ kair u
i
pate iri koia
Tabel4.17
Tumpang-Tindih Wewenang Pemerintah Pusat Dengan Pemerintah Daerah
(UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang)
PEMANFAATANDANPENGENDAL|ANRUANGSTRATEG|SNASIoNAL
Pelaksanaan Pcnnanfaaian i'uang Dalam melaksanakan
Pclaksanaan peinanfaatan iuang dan
dan pengendalian Pemanfaatan kewenangan sebagaimana
pengendalian Pemanfaatan ruang
ruang kawasan strategis Provinsi dimaksud PadaaYal (1) dan
kawasan strategis nasional ayat (2), Pemerintah daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagaimana dimaksud Pada ayat
(3) huruf c dan huruf d daPat kabupaten/kota mengacu Pada
huruf c dan huruf d dapat dilaksanakan p6;dom?n htidang Penataan
oemerintah claerah -s12!tli dilaksanakan Pemerintah daerah
kabuoaten/kota melalui tugas ruang dan Petunjuk
dekonsentrasi dan/atau tugas
1. Pra Banjir
- Memperluas informasi lokasi rawan banjir
banjir
jalan
- Mengurangi tingkat penggalian/pemotongan lereng missal untuk
etau bangunan Ci sekitar lokasi rawan bencana
- penanaman pohon dan pola tanam harus sesuai dengan jenis tanaman
yang tidak berakar serabut untuk sawah/lading'
2. Saat Banjir
- Mengoptimalkan peran satlak PBP (Penanganan Bencana dan
Pengungsi) kabuPaten
- Membentuk Posko banjir dan longsor
- Membentuk DaPur Umum
- Memberikan bantuan kepada korban banjir dan longsor baik dari
pemda maupun Para donantur
- Mengevakuasi korban banjir dan longsor
3. Pasca Banjir
- ldentifikasi Can e';aluasi penyebab Banjir dan lcngscr
- ldentifikasi kerugian yang ditimbulkan dari aspek sosial
- ldentifikasi kerugian yang ditimbulkan dari aspek ekonomi
- ldenfikasi kerugian yang ditimbukan dari aspek fisik
- Rencana tindakan penanganan Sungai (saluran pembuang) di seluruh
KabuPaten Bekasi'
- Rencana tindakan perbaikan sistem drainase
- Perbaikan dan perkuatan dan peninggian tanggul sungai
- Pengende!!an pennanfaatan ruang kawasan
a) Bangunan Penyelamatan
o Bangunan penyelamatan dapat berupa bukit penyelamatan (escape hilt),
masjid, sekolah, gedung pertemuan, gedung perkantoran atau
Perbelanjaan, dan bangunan fisik lainnya yang tahan gempa dan
tsunami (oersyaratan khusus).
o Bangunan penyelamatan harus bisa dicapai warga dalam waktu
sependek mungkin misal 5,10,15, 20 menit (dengan radius pelayanan
berturut-turut 500 m, 1000 rn, 1500 m, 20A0 m) oleh orang tua,
perempuan dan anak-anak.
. Semakin mendekati pantai, semakin pendek jarak waktu yang dirancang
bagi warga untuk mencapai bangunan penyelamatan. Semakin jauh dari
pantai, semakin sedikit bangunan yang perlu disediakan.
b) Jalur Penyelamatan
r Memperbaiki hirarkijalan kota baik pola maupun lebarnya :
- pelebaran jalan
cl Sabuk Hijau/Pohon
Kombinasi pohon bakau (mangrove) dan jenis pohon pesisir yang kuat,
seperti kelapa (Cocos nucifera), cemara laut (Casuarina equisetifolia),
ketapang (Terminalia cattapa), waru (Hibiscus tiliaceus), asam jawa, dan
kapuk (Ceiba petandra) akan ditanam sepanjang pantai untuk meredam
enerji gelombang
Setiap unit permukiman pada skala kawasan harus dilindungi oleh deretan
pohon yang berlapis-lapis utamanya yang ditanam di sepanjang tepi pantai,
koridor jalur hijau jalan (alur penyelamatan) dan bantaran kali fialur habitat
satwa liar). Taman-taman kota dibangun untuk ruang penyelamatan,
terutama saat gempa bumi, tempat bermain anak-anak dan olahraga.
Pada skala bagian kota, harus pula diupayakan tersedianya sabuk pohon
yang lebih tebal dari skala lingkungan sehingga mampu melindungi
kelompok-kelompok permukiman yang ada. Lapangan olah raga (sepak bola)
dibangun sebagai tempat penyelamatan dan tempat penampungan darurat.
Demikian seterusnya sampai pada skala kota akan dibangun taman-taman
kota dan hutan kota.
Tabel4.18
Kesimpulan Kondisi Setiap Sektor Di Kabupaten Bekasi
Berdasarkan Analisis Shift-Share dan LQ-
Lapangan Usaha
Tabel4.19
Klasifikasi Klassen dan WilaYah unan Per Kecamatan Bekasi
Pendapau|n
Pertumbuhan Pendapatan Pertrmbuhan Perkapita Kuadran
No. Kecamatan (%'t Perkapita(Rp) Relatif Relatif
5,94 7,945.180.83 4
2 Serano Baru
1 6,06 9.295.914.81 2
Cikarano Pusat
67.540.175.59 + + 1
Selatan 6.10
3.753.360.17
9.414.1 86,96
8 5.85 I 84.413.999,67 4
48.370.574,77 + 2
9 Cikarang Utara 6,09
4.197.978.26 4
10 Karangbahagia 5.75
3.098.0249 + + 1
6.07
71.691.525,09
8.133.776
3.562.087 16
3.619.938,27
{lndikasi Program)
lndikasi program yang disusun dalam RTRW Kabupaten Bekasi 2OAg - 2025
3.6ProgramPengembanganSistemPrasaranaPengelo|aanLingkungan
3'TProgramPengembanganSistemPengelo|aanLimbahCair
3.8 Program Pengembangan Sistem Drainase Wilayah
Salah satu fungsi RTRW Kabuoaten Bekasi adalah sebagai acuan bagi
pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menyusun dan melaksanakan program
program pembangunan
sepuluh tahun, lima tahun dan program tahunan. Indikasi
tersebut meruoakan oenjabaran kebilaksanaan dan rencana tata ruang yang
bab ini akan
telah ditetapkan ke dalam program-program pembangunan' Dalam
untuk
diidentifkasi program lima tahunan dalam kurun waktu 20 tahun
co co dl dl dl
?z f.g (L =L
(Do i5 o o-o O co 6 i5 o> o> o>
.=C' .LO EE
o> -)
(L i5 i5 dl (D
&z
coo o c)
qsEns
lBuolssN
0
II
0
I l3u!^ord
I
I
.:
uqednqe)l {
9ZOZ lo
(E
,zoz -J
iie an
N ezoz
I
Y
ut
0 zzoz d!
N z
e IJJ
,zoz o.
l
o
ozoz
Y
- r
6l@ F
u z
x
6
Io
u,J
tl 9l0z
E.
ul
=
ul
o N o-
LJOZ
Y
a
F rat
UI
o : o
N groz
2 l
UJ
F 9loz
q.
D iJ|,E
o
Y e]02
o
z o
N ztoz
{o I
;?H D
o
o
,t,oz
6zl
ll{ot 0toz
-{R
IEFO
6(xtz
lr
z zY o co) (U-c o)
(L (oc tto
(!>\ (E o
o -YO E (U E
=
BI
o. '6 '6 E
(I'
.=
.o c PE o-g
.d'= a
o) o o
o
o o)
.Y o - c(o o €o
=v_ (U.;
(!
o-
o
o o- =o
o -o (U EC o
J (I) o (! E 6 o)(! gE o,
o
o- o
at,
o
E
(L
'6 (D
o)
-X
6 0') !D-
69
o
E (! .L-
(! o o E c:f
=
E o
z o o
a
o
o € =
(D
o-
_-Y
(o
o
o
o
F
or€ -v.
\6
= o
o
= o
o
-o .Y o E .9 -) o-^ o o
U'
.q
I (I'
Y E
.c. o E a o '6 to o .o .s
o)
(!
Noo
6-E f
E
N o
o ;
vo
(U
(o- Y o) o
E r- Y o
t = c -@
o -o (E 0)
,= o,
-v. L
o o o E
(E
T.EF -c
(Ui: ; o
t6 c(! CN
(5- o =
o
o)
(U o
-c
b o '=
o o o
c)
o
c o
o
.Y o
o
o
a
(U XPU5 oro
c.o 'tr(U
(g l
o,
o
(Il
(I'
o
o
o
ul
.5 of
o 6€ o
o
f
E
(!
o
'c
(U
p
= o o
.E 'tr
o o
c o o
(!
o o E
(U o
o
c)
L =*9 ox
F d-F l
.g
o,
c)
-o
E
o
'c
(U
.Y
E
o
o
(!
(o
E u) i: -o o D
(l) J (U
Y (' o E C' c. L6 (' c) (U -v.
o s -oc)
clo
t-^ Eo o
(L
.9 o O)
c
o
.9,
o
(o
=
n
;
Eq) (5 o
.E
(!
15
F-E gE
E E PQ
F O= (u =
ot
E
(U
-o E
(D
(L
E
n
o
E o
(D
o o
'=
o JO )v> (L o (! o E G o E
o 6
.n o o o
o -oo Eo
J OE o
oo $ (I' o .v. o
(U o (I' c-_-O-f ;
EEfi q)
L
o o
(I'
o
o
o
o
fiE:E
(U (E
co (I' c) = (! tr f E o
(L
gb o
o! =o =o
at
6o
(! (l'
o (o o (t -o E
o o (E (U o
(!
o x=o E
AE€
E .q'o ;-(U att
=U'o
o
o 'o_ E 4C = =
rvO o .:o U) j r;lN f .J> U'
LL o o o .o
o o -a .p LL o o o c c(! G h P.q?t P o
troc (u o -Y(u;-' o
c
o Eg o o; o C' (E
o (E f c
(! (U o o E 6 E dE d (U- C(U
(Il= C' (U o
d'€ 5€q€ oE 6 c-Y (U
D o o o o o o (o .Y o o) i6 o OF (!o
i:G
.Y f-
oc
(E
.Y J .Y .Y .g .Y !
G
ioo -Y* fo .Y
oa
cl
.Y .Y
E
o 916 o
o -=E't
co '--.
fo
eE
o)
.E
o,
'=
o
'= E
E
c) o
'= -o
E
(E
o) c' o o)
'- .g .E
-Y,
c.=
'-E
o
-o ssFeEi
E
cDf
cio
'=.tE
o (!e lv
)r
o)
.E
o)
.E
o o
'= -o
E
(L
6q (Lo
o-g oo
o-a
o
(L
o
o-
o o
r I
q)
n
o o
co o (Io (Lo o- 8.8 o
n
o^
O-- N <')
oEg o!u Eb
LiE >6 2.6 oo
ta o
o-
o
o-
o (Io
(L
o o
o E .E
(! J J
v 6l
0)
(D (L E tr
(L 0)
o
z 3 o
(L 3
0)
0t
(I'
o o E o o
o. (! (U (! o
f oo o .o .o
. tr o o,
=oo
)<_ =
c )< Y 0) o Y q)
E f G lt Y. tL
c cF
I
E
Y
f
.s
o
o
E Yo .qo:
f!
ct
OO(t o
g,
co o)o
(oE (U(E
C(5
(I'O
qtD
co
(!!
o
oro
cc
(I'(5
G
o G(t Yo E €b -oJ E E^b -ol
z (U
cn cs
o* Oc (D- EE
Oc
(I o cDc 9r(U cDc 9)
o c(o LY co LY(!
f c
o)
(L OE q) -Y
(Lc
c) OE
()- O-g O-Y
o_f
f '= (!o c(U
s(u e(!
E E(U
(! (!
t o a:o
g,E
F8 i:o =o
!u -o
o)-Y CDE =-
=
UJ
E
o o o o)-Y
9b 9(D o 9b 9(D
o. c o- o_r
L
o L(L do-
o ll
il
ll
- G o
c
o
o,
-o
d
n
an
\q
o
-J
o
Y
ut
d!
zlrJ
F
o.
f
o
v
I
F
z
e
ul
=
IJJ
o.
co)
oc
-YO
P;
5r(
€o
=-
'Pt E
dq)
Cl
o)€
NOC
crEF
tro;
O:F
-6X
iC
tsorF :j
Faz
6_85_6 3
F{E o o
6 cO c c
E
o^
O-- N
.q o o
o
o o)
o
o) o
o
(! :3 c
(!
cos
(D
o E x -g c o
o 6>
- i5 oO-
9o E(U
o,
:o :o
o) i5
)o €> (U
c(u
(oh 0)
Y
>o
o
Y o o€ o
(I'
o -E Ein (! (U
L1
o6 c o
c c
-(!
(E.=
cO .qY
u,
(U
5 (I' b= (l'
q.\ Ex o\ .s i5 (u -r- c (U g> .(U
c>
ur c
E
o
-co io .F(5 ph i5
o. o -co E
oo (L
o o a =o
Eg )<6
o= oo) o o= o=
c Y )<c (o (I' o (U Y Lbb o o )<c Y Y )<6 ()-E
(,o)
o-6 o
E
c o o= (tt(u C'
E E D o @=o_ .t
(!=-
Luo [lo
Q)
(ulz nl nf oJ u o
(Il
o0)
(5+z o)z
oA tU
o)z
o 9-a (! 9E, c
o
o b
.=c
o= i5
E
(D
L
E
o
o-
E
(D
(L
E E
o (Io
i5 Ee€ .= 0) ?p
O(L clI
tP
coI o= E o .=o
o(L
.=o
OL
.=
oo-
0.)
co
sl3Ens
-
o lBuolsBN
E
ut
o !3ul^ord
.D .=
o uqednqOt
9Z0Z
'E
(D
izoz
att
o
N SZOZ
Y
I ut
o zzoz
E!
N
0 zuJ
N F
tzoz o-
l
- ozoz
dl
{2 v
I
6!02 F
o z
I t
5o Itoz ut
[J
L N =
ut
o.
f ro a
Ll,oz
I 0
N 9l0z
=
= 9!02
o ,roz
eroz
F
o
N zloz
I
o rtoz
cl
oloz
6002
(! E
g:* g3:
(Uoo -c(o OF (E (U (U o (5 E o. C'
ll o
o)
6EE bP
('6- E (I' (D
E E o +'6
!(I'
E
(U
'e 9-o I E
o)o*i ev, o E
c -_ E tr
oE .6. cU)(! -o o '6 E.E o
C'
l[ sF' o Pc; o o) E
o-
o
o 3t o o-Y
o; F =
(!7 c=
(E-
.v. _
5
P€ 9
E'a o-
E
(U
Y
.Y
.g
'a,
o !
o-
E
.Y o-
E
,6
Y FgF. . EE
(!C(,
PE
(D otJE ET o
.tr =.=
o
E
f
E -o
o
E
E
o EF o
E
D
E
j SR
H
F>
-co(U
go>
oc - 9--
o'=
go
;€= oo =c.o
o c)
lz
(U
o- .dR
Io- E&E (U
a FE = vq) 6o (U .Y c(! C-
C'
Y
c) cg
o(U EF. (Utr= o)(l)
E (o
=c o gi o dP E o)
SE
oo c
E o
TEE. 96Vr! co- o
Y' _ox o xc)
'F.= c' o Eio E
!o Ec(5 o
G N _o
-Eo .tr6
(U
lg L(,r- c(!
('-
CJ (!
c(5
co sr!
- :
U' =o oo^
(Dvo oS o
E
!9(!1
ffi=s (o!t o P6 E (!o o -c o c(5 C'D
k
E o)
itr tE e = o):'
o- f fv
o
c(I' lo
o
o }iz o i-o o,
Of
cL 1- o) :c o iio 3e
-=
EC =
ii c) '6
e
(U -o
O-=
E F6 Fs5 o eE I-ExoS -o: c(Il o)
o
o- -o
(,)o- !v€
*c
oo -d o
6
ul
v
o
o
.E
Y
o ^o E= I g5
Ae
* Fe (U
; 6
=7
.=a
o
.9 oo)
(U= -E O.
o-
S -o: PE ('
-(!
=-Y
.Yl
(of
c)
-a
=
o -Lo
o- at.-=
dg)
*(o
.L-
u, o,
oa
ro
a_
E .Fg8
6Y sE -(Dc Y
C'
Exc E x-- N -(! i=O IE(! PF I(5
-o 3te oo .=E f .=E
E o
e6 cY 6 $ee o
J
C'=
oo =
(U
-o
o e=
,h\ C-
o.
J
a o-
o g'a H $EE R.)<
H'..-
5 P D
!.€
c) 9c; ;s
*s3 .-= ao-
o
.Y
b -v
(E (I' ES dL
<(u
wY (U=
SF l!(, >o -oc)
(!(D
D ,rE
e C') o F-o8 FEEF
EF
ro
o=_YH
F
- .D'= (5
ii(UC'
-6o
(tr(U
=o
g oc
no o
o =o
t v)c
e.g !E (E0
-o=
'-3 E
o
S: F -o
o L
EEE ! o Qo -(\l
(EF /,'= :o
-(l E
q,
g6 -c _dcF oxc c) (UF' o- LJ c) c c6 (E= --o
o '6
o o
I
96
F E 9Z F E.gZ (r E.9
F.Y O. E:* o ._ hE -c
(E Yii=
(E
o
'6
o
i-8
Edc
o
o
o EE=:' =c)
ts'= d;o
'6 (U^ '6
.Y
F'a o
o
c o '''i 6o
o ori ClE
ov '=o
EE -YO
=o
6o
cc
o
o
.Y o ;(E:o bFs 3 qE6 (!(5 vo
d
6P v o (oo 9o o.- G
o -o
.=o 43 5 E (! qi5 E _ sp .9.
Eo €FE
(E
o
(l)
.v. .=o .F
o =-
x(! -oc
tro F'o tro
Clo
vU'
.E
tr
='(U
CF >E P; ?'c
=. Z'E
(Dooo !tro =(! c!, ct
F'o oc orh o 'r=
o:t =(o
EO
oc
(U
o o
o-
=
;s sesi LE OJ #* [F ao d _9.E o- 0) ooi
=E6
_uo E:
It O-o !
E _vo
(L (LI LY >E
=g
8g o
(L
(o
'6 (!
o)
=E
G'
-vE
o- o 3€
E
C'
o .Y ;.- C(5
33
E
o) 8F .g
a, PT o
I o
(, .Y
E
'.= E8
Ulv =o
D( o
Y
o co)
E z (L
69 (Ltr s1 (tr o)
L
q) =
E D (l' <l; G:
GE
J5
(! =!
(Utr o- 'u,
(, tr 6.(!
Io oz (I' _:v (U
o
g, ao
co (!tr 5p -Y .-= o)
-c(I' o) -
o. NU) co
(5E (I' o 'tr
o. o
l -o_ SE c,
c:(U =(U =ts
z zJ 3o <(o -C -- 9o € g- o
oz
LC 8,o-
CC PPs b'E -c=(U o)
c
E
^0) x=
0)
f dJ (D(E
o-f, efi€
c b9 E cE oc)
cd
D a (!o -o F(! EO
6P6 Ec
gs
g,; EE;
FE i:(!
dl
E(D =-s
L=
o).- m9
tul B
= x'3
9b
O)>z' o)f o
s/o v(Df oo
s=
s,= E
9E o9
o. Y (LX (L(I dY o-oc O-c EE 8 do
o c! o lt (, !,
- o G ro
.o .g .g .g .g .q .o .9 .g .o .(5 .g .G
o c o c(E
o o o C
o
(! (! o o (U (U o o
(U
E
G
E E (! E ts
E E E E E E ts E o o o
o o o o o o
(D
o- 6 gD
o)
o-
c)
IL oO- oO- oO- i5
c)
o- oO- oO- oO- oO- b o o-
(! o 0Do-
(t Eo o Qo 9o Qo o 9o
.=o 9o
.=o
Qo
.=(uc
9o
.:(U o
Qo(o
.EO .!(D ._L
(I'
c (U
c(! 5. F o .=(U
o.E
:o o.E
1o
o.g
:o
(, (U
i-
o.E
>o
o.g :5 o.9
:o co(5 b i- o.c
>o
i5
at b
oc oc
o -O e
x>-d otr o (! oc
o
o
E
o
:<
I Eg=
E(O(D
o
o
a9 s)g
o_E
a9
4(D
o)
:<
o
c
(U
@9
o-E
(/)E
o-6
6
0hb E-9 ag
o-E
o
Y
a
(L (o
a9
o-6
o--
(,< .n= o o4 o= (,)tso_ o= o a
o
o 3Ei a=
(o= (E= (!F
.=o
(s
E
o .=(D
(U=
.=
(5=- (!=
.=o
o (o
-c .=o
(D
Y b E9€ o
)<
-= 0)
OY
.=
o)<
d)
OY Y o)< OY
d)
Ee€ OY
c)
\< OY
-J
6
Y
lu
o
zuJ
,-
o.
f
E!
X
I
F
z
E.
ut
=
lrJ
o
E E c
C'
o o o o(I' (o
'6
'= -YC C'
(E
o
o
o o o o OD :4P o =
J o
o-
l< o)
c E
o o
-v -sE
'6 o)
xG
tr
5 o- ac) ;
o
o o o
(o
= o o
0)
d)
-a Y
-o o-
)< co rF(tr
o tx6
;i -o
c)
U)
c (5
(' co E o (')
(! E E (I' o (!c o
(! (t'
U'
o
o
o.
o
E
oo o .Y o(l
oc o
o-
-(l'o,
.v
o, ng .o
.t
(U o
o E(Do-
o- o-
-o) CD
$ 3
(I'
c)
(I'
J
o, o)
_o
o
Y
(E
c
o
(D
!
o '(U
_6 E'
c(5
o-oF.
(o
-Y
o)
t(U
)<
al
E
o
(u
(o
pI o
(!
:<
E.
o
o
vo o Cl E o) € c(U
(L o) -Y. (I'
c o) E o- o) Eg (D
(D
= -oo) .=
(o
o
6T : c 5 -oo) (!
.= E
(E
v,
F-
b= o
E E E trE E o
E : EE L
a
a)
E o o oo
(U
o o :- f
c o =a o
E o-
o E
o o) '6 a
(U
.Y
(5 E >3 E c)o a
(g E
(I' -to E E-= o)
E
o o
tt
o o '6 (E
o c@
(tr- 'o o O) C'
q)
(!
o
f od '6 t
t .v.
o o =o o'(! ,6 .Yo o f o q) =o P6 xo c)
(5 c(l' a Y aa G' o (I' c
(!c a Y -g o
o
o-
.g x
o
-Y (l' c(! *o o-
.g :(U
E
c(U
o o
o
x
o
(5
L
q)
G
o)
o
o, ;s) F
o c o o)
lz o
o) o o,
o
ct +E
o= (! o ,6 q:
a c'
o (I' o
E (D -o o
o o o) ;io
ro '=
(I' o (o
o o o
o
(UJ (U
-a (D 1€
!(!
e o (! o E
o
E o- (9(! o 6 E
o t= E =c)(/) (U (\,
j5 E
o o r<
o
a o
E o a !o o C' = a -E U)
o tr (L
(I' E (u
aE o E
o (5 o o '6 o
E o o E
'6 C'o)
(!
o (o
c (5 o '6 '6 sfi o
oro
o c(U co
(I,c
Y (5 (! at .A o ?a c)
o o '6 (o
o 93 Do o) o a oo
qo
G o) o o (u (I' O) G .= o
(! D
o
o (U
(o o
o
.Y o
z
(5 o
.Y
E
-v,
.F =o
oo
6A
-O
o
(5
G G (! o
(U T
.Y
'a
o
1
.Y
-o
o Is
tr(I'
L J
(o
o
o
v
E
(u
o=
-Y
(o!{Y
E (D o o o h; G
o o o gE o q)
oo
(o
x=
o
(L o- Y t
(D
>.: (! C)
o- E o_ t o E o_ u)
'o o ctt
(E
o
.= E c(!
o (' o
a -c e oo CL
t
o
(U
o
:
a
o_ (! (! o
c,t
E
5
g
t!
Y o I
o) c Y --
J T' F
q.)
L (! = a L
a E J o-v
ca
E o
(D (D
(E (I' J
o
(! o
o) :'6
c(o
q)
C
(q o !ta5 .! tt
o(!
3 o
c (Io E
g, o (L a
(U
E'I
c 5=
(E
o d o_ t t=
Y o a c o o G ..U
E o E Y tr
(E tr
o (I' at (5 a 6
(!
c L o (! E;
(E I CO
-f) L
l!
?< tt ':- o
o (ua =
bG l
lto a =o
EF
-=
o
CC
ooo-
_o
E -{
l
E !
o o
>E
;io
o- o
(L E
o 0) o x ' E
o
E U' do
F3 tr E
c
E (! tr6
6a) E E
o E o !EO
:(r o
(')
(U
o
(o
o)
o
ct)
x''
=G
OC o 3
(I' -5 o 3
G -,(E
n ct n Y n o_t] v (LY
o
o
(I'
ttt
o
o
(5
o
o ffiE (o
c(U o
c c .E$
Q e i5
a o6 (U (E (I'
(U
u,
(D m m E
o o o o
- (L
co
o- (L (L Fg c)<
o
c)< cY C
(!
o-
o
o
.g (!
c
o (!
Y Y Y Y So v(U So
So v(u oo o o o
o
Y )F J J
F
)F Ig
F.o o (,
v(5
<o
(nY <o
=
co:<
r< r+ -c
<LO <LO
ct :< coY coY
t6 a
o
(t)
.=o
o o(L
.=
o0
(D .=o
o(L
E
c)
()-
E
o)
(L
.= 0) .=(l)
oo- o(L
.9
o
E
o
o- oc i5 i5 b
@
o
slsErss
-
o lBuo!sBN
cUJ
o !3u!AoJd
.
=
o uqadnqey {
9ZOZ Q
o
tzoz -J
N o
N ezoz
Y
I ul
e o
N zzoz zlrl
F
tzoz o.
f
- ozoz
o
Y
I
6]02 F
n z
I e
It
uJ
8]02 llJ
=
uJ
c N o-
a
Lroz
n
I F
N 9]02
=
d
t 9ro7
lrJ
I jraz
eroz
ti
ztoz
)Joz
oJoz
6002
(l'c .E fcc
(I'
E(U $ o (l (U(U(! E (U o -oo c E
o
o
o
OE
o-- o
= o
=
(s
v(U
6
fi€f; .Y
'6,
'"(o E
.v
-o
o o Eo
ci
.g of o
o xE t (5
6cF o --c
6cF (I'
(!o
D-l (u
C'
E ; (!
co
EE o o
o (t)
o
; E(5: .,c.
E
(/)E
o -Y
o- E o
o
o (o
o
co-
(U- o o) _(uO o) o o o)
o (I'
3 o
o
E
ao Exs (I'; b=o o- ha
Sc 6(D
at o)
a (! E o
o
= $E o o) b'-
ffi >\-
C' 3 b'-
E ttr
Lg
U'
o o_
E. C'f
-o o)
Y a ,-- (D
Ic o,
(U(5 o
o_
>.j .Y
(5
o)
f
o
.E
E:|g gf
(U (E
(! (U
c o
C'
-2 o) 3Es 9,to P'8.€
g'n 9P Io) L
o -o o U'
art
o EE
.EE
.Y .o
o
c o o (5 8.p lr
oc -(E c
<-o
Eb oo
do-
-=a o
(U
(u
-o E
o (E
E
.g
gE (IEo
-o -v.
(U
oo o o) co (! =cl o
3 -o o_ o o E
FEE '-o
FE€ ;.E _c -o c o
- Y
(Il
(DE o)
o
o-
o
o)
_o
o
o co:o
S
-o -c(E:ogE
3 EO
.E c)
luo (I'o o
o qE -o o,
OE gE dF oo - dc
=E co o do o o
tro a o (5d o- -a
to
(U
T .g
aOJo) o
o o o- (')(U
a G (! (L o
xo -C
(U o..E r! .!: D k-)a (Il ;(!-q .q o E
6 (U Fs C, =o '6 6d :'o
^l
cc HE oo o (I' o
cD!i'tro)
trl c)
Y
E -.j o (o o ^-(5JC
*cD!(D DE *^- (D o(5 (It o- o
.o o92 E *E o
CF E o -oo
tro co c
69 (D D o
=
c) s6H '6
(o
E o oQ) E
co
oc
c(EcX
(uc(!X oo_
fle
o)- a
o
=C'
r(s
o o o-
Y o
o
o C(Il EHfi8
; .=>oo Fe (U q,
RO e.O o
o (I'
t!(U =o =o(,r- (!
(5t o cE (I'
(u frEE '6
-o o
9C
o
(U
c
o
*€ 6d (I' ds Eo 1i_C
-o
E c(5 E = o
(!
o
I
o) EsF t- o
o
(-)
o
o $cEt $EEE gE A-O
do- o-6 -o o'^
6m o-6
Or o
(L
ets
d0, ;
o -o
E
iz o_ (! G E(5
o
E
c .. FE co
'l= o- ;ia) -v cd -(l' -YC c
saE
a(L hc j'z
.Y:
-o o- (!
(Up c c (6- FE LF bE
E6 (EG o o- c c o)
EE o '6o o
- 6< a Pq
j
EEC E 3ET ([La o c
x
(F
.A
o
@=
o(so (5;: !c
gb
_aF o
o;
-YJ c o ;6EE (,)o
=o
gE >(U
f'cE=
(/)oc!y
F ic
6q
It
o;
=E )(; Fg
oJ
9=
c
F o
o
6 -v
9! o c
o Cl U'
9R o
oo E;E
@;
-v
o;i\
oo 6E
F!70
CC
(l)O
-o
E
3.€
c>-i\ i€ g'F .G
b.E
1g -c t9:
traE =ts
(! =o
.=o
-o
tr
E q)
=:-
o
o
s_eE o-(! cL-c o-o
.io
an o)
o- O- E o-Y EE sesg
q)=(t)c)
O-o &o
a_o
69 P58 (Lo o)
(./.)o- L IL o
LL o-
=<
(!
c' 3 (5
o
3 (s
tt c')
(! Es t J (E
E
(U
=F
:-(s (! -
E. od o o o
.g or€ -o (!
E o o) a! (! E I
(! c o) (E; (E EH (U i<
th
EE c) (L o o E
(E
3
(5(U o)
(! (L
o (L
(!-Y
f(U G o- E
(! FEfi n-=o -
(! =o o c.
o o E
. Y --o
E'co
n
I o
(Il
.= db o
o o
p (L rf;E cl,
o
(L
oc .E E E o
G,
(9 .X h o
o-
(I'o (E
ql
(! E;E
o o ; cv
qSE- ;
tr 6 =9
EP ta
J
o
ni; (U o
o. E a= o c) o)
639 (l)c
a 6o (L
ao dE(! a.g
E (I' E
c)
Ug Oe o pc 0, 0)
-oc l(I) ^v u2 o IE O c(U
9= o
o)
UY
o; o) (! c cJ g(,
0,
pg b<
(r6 z (L 0E? o (L 6O-
q)
(L
*.E o)o
(Il
=o gJ o -o o,
E(\' -o a E -o E (U(! E'--
g6 c(5 E6 (! E aiL F o6 Eq) o = i:(n
or9
!D (J
o)ts E
o
q, >(o ;,.9 I o) -o i-sE-oco
F.
Yc) FE :oo) o db OE
&o llJ
AL-
9(l)
dc0
(D
Y (r (r
o=
[!
(LYo- I
o
o- (L F[5 4-
o
2 t* o lt o c\I o (v)
(! -o t
s*
s
a
o
a-
o
-j
att
Y
ul
o
-ur
F
o.
D
o
Y
E
-
E,
lrl
-
uJ
o.
co
!,
o
o
..2
CD
o
E
o
c
o
at
(!
o
=
Y
at
6
.Y
E
c
!to
E
o
E
.-
tto o
G
o 5E
E
0)
It Ep A
o
c
o
It
3F E
886 *
o
-cl
E
t
ttts
-oici*
E
o
CD
c
E
o
o
Y
mewujudkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bekasi. Dalam kurun
waktu tersebut diharapkan seluruh rencana yang telah disusun dapat
dilaksanakan schinnna
-.....i5'r
firirran dan sasaran nenoeml'ranoan
;;---'e-" Kabtlnaten
"---'r---' Bekasi
yang telah ditetapkan dapat dicapai pada akhir tahun perencanaan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu dibuat suatu prioritas, baik yang
menyangkut lokasi maupun sektoral sesuai dengan tujuan dan kebijakan
pembangunan daerah. Prioritas pembangunan, selain pada peningkatan
pertumbuhan di bidang ekonomi yang dititikberatkan pada pembangunan
industri, perdagangan dan pariwisata secara luas, juga untuk menjaga agartidak
terjadi ketimpangan pertumbuhan antar wilayah yang ada di Kabupaten Bekasi,
Pembangunan bidang lainnya dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan
terpadu disesuaikan dengan potensi dan permasalahan spesifik wilayah-wilayah
yang ada di Kabupaten Bekasi.
Sektor-sektor pembangunan fisik yang perlu dipertimbangkan sebagai prioritas
dalam pembangunan karena sumbangannya yang tinggi dalam perwujudan
c,frrrklrrr tala ntana wilavah Kahrroaten Bekasi adalah:
ditunjang oleh dasar hukum yang kuat. Hal ini antara lain dapat ditunjang oleh
adanya kerjasama antara semua pihak, baik swasta/perorangan maupun instansi
pemerintah.
Ljniuk meningkaikan kuaiitas cian kinerja peiayanan pubiik seria membagi beban
pelayanan publik, maka bentuk kerjasama, peran serta, dan kemitraan anlara
pemerintah kabupaten, swasta dan masyarakat harus didorong.
Manfaat:
. Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai
. Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik
. Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat
. Mendorong pengembangan ekonomi
. Diijinkan (l);
mfm
tr4itiidiiiif
,..Wt
Kebijakan Pengendalian Lingkungan yang tumpang tindih antara kawasan
lindung dan kawasan budidaya yang berhimpitan dan akan menimbulkan
benturan, maka dilakukan pendekatan melalui Keppres No.32 Tahun 1990,
yaitu:
1. Kegiatan budidaya yang sudah ada di kawasan lindung yang mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan hidup dikenakan ketentuan-
ketentuan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam UU No.23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP Rl No.51/1993
tentang AMDAL.
2. Kegiatan budidaya yang sudah ada di kawasan lindung yang mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan hidup dikenakan ketentuan-
ketentuan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam UU No.23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP Rl No.51/1993
tentang AMDAL.
3. Apabila menurut AMDAL kegiatan budidaya menganggu fungsi lindung
harus dicegah perkembangannya dan fungsi sebagai kawasan lindung
dikembalikan secara bertahap (pasal 37).
4, Apabila di kawasan lindung terdapat indikasi adanya deposit mineral atau
air tanah atau kekayaan alam lainnya yang bila diusahakan dinilai amat
berharga bagi negara, maka kegiatan budidaya di kawasan lindung
tersebut dapat diijinkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
ffi
ffi.
eEMERTNTAH KABUeATEN BEKAst I Laporan Akhir
[!ffi
Kriteria pembagian zona:
Terdapat 2 (dua)jenis zona, yaitu :
' Prmrana Ltngkungan afu/dt ialan, nluran air mnwn, sluran air limfuh, saluran ai
hujan, pemb@ngan sampah, jaingan listik.
2 Sarana Lingkungan adalah keletgkapan lingkungm yaryt brup failitas : pendidikan
kaehatan, pabelanjan 6n niaga, pemqintahan hn plryanan umum, perifudatan,
rekeasi dan kebudayan, oldt raga dan lapngan tsfurka.
permukiman bebas dari genangan. Saluran
pemLluangan air hujan harus direncanakan
berdasarkan frekuensi intensitas curah hujan 5
tahunan dan daya resap tanah. Saluran ini dapat
berupa saluran terbuka maupun tertutup;
Prasarana air bersih yang memenuhi syarat' baik
kuantitas maupun kualitasnya. Kapasitas mtnimum
sambungan rumah 60 liter/orang/hari, dan
sambungan kran umum 30 liter/orang/hari;
Sistem pembuangan sampah yang aman.
Kriteria Ekologis, adalah kriteria yang berkaitan
dengan keselasian dan keseimbangan, baik antara
lingiungan buatan dengan lingkungan alam maupun
dengan lingkungan sosial budaya, termasuk nilai-nilai
budaya bangsa yang perlu dilestarikan.
dan perdagangan dan jasa harus ' ldak terletak pada kawasan lindung dan kawasan
Bangunan memenuhi norma-norma berikut : bencana alam;
Umum . lingkungan yang sehat, aman' . Lokasi yang strategis dan kemudahan pencapaian dari
serasi, teratur, dan 'menarik' serta seluruh peniuru kota, dapat dilengkapi dengan sarana
menguntungkan antara lain : tempat parkir umum, bank/ATM' pos polisi,
. peraturan pembangunan Pada pos pemadam kebakaran, kantor pos pembantu' lempat
kawasan ini harus memenuhi ibadah, dan sarana penunjang kegiatan komersial dan
syarat-syarat dirnensi, intensitas, kegiatan pengunjung.
dan disain yang diharapkan aKan . Peletakan bangunan dan ketersediaan sarana dan
dapat menarik sebanyak mungkin prasarana pendukung disesuaikan dengan kelas
pengunjung konsumen yang akan dilayani.
. Kecukupan sarana dan prasarana
terutama air, buangan limbah,
C. Zona Hal-hal yang perlu diperhatikan pada Xriterin penggunaan kawasan industri meliputi ketentuan
lndustri kawasan ini adalah aksesibilitas bagi tentang penggunaan lahan dan ketentuan mengenai
tenaga kerja dan bahan baku, serta sarana dan prasarana yang harus dibangun.
untuk memasarkan barang jadi. Oleh Berdasarkan Keppres 53 tahun '19E9 tentang Kawasen
karenanya norma-norma Yang harus lndustri, ketentuan penggunaan lahan untuk kawasan
dipenuhi antara lain : industri adalah:
. kedekatan dengan jaringan jalan 1. Lahan untuk industri
dan pelabuhan 2. Lahan untukjaringanjalan
. dampak kegiatan industri terhaclap 3. Lahan untuk jaringan utilitas
lingkungan 4. Lahan untuk fasilitas umum
. kecukupan sarana dan prasarana 5. Lahan untuk ruang terbuka hijau
terutama air, buangan limbah, Selain itu terdapal kelenluan mengenai prasarana yang
jaringan.ialan wajib dibangun oleh perusahaan kawasan industri, yaitu :
a. Jaringan jalan dalam kawasan industri:
. Jalan kelas satu, satu jalur dengan dua arah, lebar
oerkerasan minimum 8 meter;
. Jalan kelas dua, satu jalur dengan dua arah, lebar
perkerasan minimum 7 meter;
. Jalan kelas tiga, lebar perkerasan minimum 4
meter.
b. Saluran pembuangan air hujan (drainase) yang
bermuara pada saluran Pembuangan;
c. Instalasi penyediaan air bersih termasuk saluran
distribusi ke kaPling industri;
d. lnstalasi penyediaan clan jaringan distribusi tenaga
listrik;
e. Jaringan telekomunikasi;
f. Instalasi pengolahan limbah industri, termasuk
saluran pengumpulannya (kecuali industri yang
ZONA NORMA ZONA KRITERIA ZONA
Sedangkan untuk indeks / kode pada zona jenis pemanfaatan ruang, yaitu :
tltillii
w
'rWi'
Fs$FeeEFnBig3EFafli
a*
$*i;gt;ia efiqi
Ei; -$Hgg€
csEo=- 5 rr;a*tAA
if, o@ i
fE- =.. d= sd9* F
Sp 9 d."
5o.EE$9f;98 EteEilE,F
tr
m
c)
-' ie
o,
xrn
(D
m
o z
x
igEEiiilgEgiii iEEiiiiiEEiigi c{
z
q)
>
F
\.
U)
(/)E
c=
(o a)
" -=
csacnat,ggiilggggfifi3g
gfl;:
I
I
,t ' a rE; t :E ;=ig:ea
I
I
I
g=is;it€;iBEaiisEefi
I
ENEE
:E ijt
..
(o=
@= ='"
iI ;<
xxxlx
EI 598F8
F€Si
s- 3
*o
q6'
-if
6(o
r;;
Ei:il )-
9.
llgl;il?iii =
liiillaii€ ;
r'
qe
eFIlg g5;€ gci:
*tBsE:
aFgg-gE** ;gr= =x6r E BoH
:
*4eE tsEeFCe:E9er€ E+d
::=E lr. "sE.5Ed:i5 3a4
E; l= $ [e [a F;aE
gFi I i;
_{.t-_o-'il6 e
rt
n'l
gig+ee gd qE€ qeE ss * $q;;
B
z{
x esEe
c
..
I 0r-
(oF
o ='"
..t
m
z
@
rn
x
L
|-
q)
x
\"
F1'
coqt G
EsB
Qat
?o
s:.
iEiE$gEETlg*:;Be o)o
ol ,l
rDx
'iEEEl$Ee
ee :rEq: iHiiE sF$i,gF ;;s;
,*l
. .9 o . . ttD
orro@E q.t9 l9a9!*=31:!o
ggFgggs *g
-E$ia
EE $frEE FE EaE;i$gEEiSSE
-;g iEE*EZi3 E3;3;E u{=F Bs
I
5 F'"5t.ie1rqi3*r;€c$,:e5 !
sFE il€**-t?ga=FE;AF!*s,=
69.; eE=gB3 HBe. E:
e6 E-s3*s=-
I
I
,fi e."o3 F= rF
I
**gA-**ts-lat3l_gg8-*i.k
ra=.H€n3EH
,5F= x3d= ;*e*59*gi.;e=;$
I
I
I iEE fr e2.1.-=:v(o: --'!!.=3=
I
_l
;l
fil
il=l
II
gl
H
*l
'g ' '8 '
:io
*Es?+e 55Bug* E:E*EFg4Fia3€3 cr (o
o)O)
=3$a;iE'U:ggi ol
ilE*iEEicee
ta3]' *:-E ;i -;:
' tt)
I
o
o
i=E* =€9qsa
o
o
o)
*le3;
q)
rs,*€*F€?E qt
I
I
1rl I
ml
=l
3l
xl
el
gl
HI
+*asri:€*gii€dalF€
it xst
593S =tTgaugi4
-5t;r' 9'69.
a=a9
..ti
U1
o
3
= €
9.
3 cE gEi; gE $ g; g
o
i5'5;; i;t igi I !E
ffi
0)
FE
*g-*aE=- i i=-
$EilH l-E-
a
A s! FqiE: aH+as +s{=sF ;;sE
tl
g...oo.
l'
It
io 5 E bE ei 3u*H$:
,E ssqEsiqaIilEAEE"gii
A6
AFggg gg$*€EfiE*$:
l{ 33
o!t
lq,
l3
l0)
g.Hs;;-=gE$g = ssgsE -qe_ei
g.
saBe os lq+ -r*"e-5i
lo)
1A)
i$1-odF€'gqo aqs s* o.
qt
0)
l-
l;ras*Ea g.Eq 9s >:-
^E
sgsEE Hs€H$= a a; trCa=q €=E s: :r-
a(o
la) 9.
l(l
g 5 ** .A€'qfr 3g 5g d3 o)
aiO
=6.
I
I
EI
gt
u
6 agagi a i=' i i p€ E a ? $ ig i;f =
ur,SreuH:-=iata
*g= E$+' H$
.F-i=
i.sse ;l ^':[^*E'=tqe,
H :F ii*F Ei €rTiri*a;:rs
il53$g g3fg EHdiacFaqssEsE:d {qa3a
g +F E
=.===!P
e;iHg Fu;= eFlE=sEEsgE-;li
e : lgiC:gi
N4f;aE
SaqE
$*;
3sg.;-
3s- rgg
a 9 i'-
Q*<o;r
'EAs ;$E;E ?s o
al gi5 Ati;A
*f'
cot
;eqa FE$e Eg
I
g$iBFfiE1EEEl
- ;'-8" g' -5-**
cF:cu :p cEst a
I
I
g:gEEH.:qsii
I H6:. .E o.6=' g6'
I
I '=E ExFBr*E=
B'? .34+;E-qF
-l i=^E _EP=5_ 3x
:EEE€d* aH;9
FgP+339 33,88
:6
=FF
co3
EI s= =
il sE E.E
a
d {:ee
=:E =:3 €p:tgE i Efi F5 i
Ee;si*$ ;;;*$E'ligre= sf $
H
.f=HEE
! ;AEEE[=
A;rae FFF=sF
l.iii
iEEia E;i-
;ts,B
7V7
lrl
"l
ooo
5Na
qT
c(!
3e ;; ; q gcqc a rq q *g=gsgFeE ed*
a*n
-?
(DJ
*-
itii:
u€EgEEEEiF;$-
ag$rfi 3 ;$siEE
;o €=A?
(Dq)
I
f
Eggi;EE$
3=3H=*rx
Pde $f
:Eg es' E =
(Ddi
a:
I
A fr$ga-q€i$
I
I
I
I
,l
I
fit
=l
*l
al gFR
0tg,<
-€.
-c
-*
J! tD
EI =p.r
..x
q,
ilBg
irt ii o)
(o;
(D =.
t
= **<
- ='4,
dx-
H A B-E
ffi
uraoa.a....aaa.
i;
g iHF-5 q'ddd f q"f d?-d.Hil 5Cd F
o
q)
o
10J
*Fifi*; F Fui5asa6*€[+*ggf:+i
x 3-E "-d,,=,=a::Ei' o;6 lll
l3
'3Ei
€€,E q;'-*
+-9? = =- =:=i;X;:4;= 155 = i, N =:
io
-sgEiqd-los ag I"
xo-€:< Qe o953X'iY=.-*=, 3=
da.
r$ E' -g;d',: E.9e o
^ a9HiE.
l(D
l-
i.r -= b'H0
' o:
*€
*F :3* c)
3=B c)3
t-
9=5a={-;3e
g3gs.F93 x
5
: *
-
!a=
l,d N
:-o,=
-PE (oqg :-N
tf E ilt Y qr
o-
ia)
I
*,t' g
)a-
:?g)
D
$
gE
co)
IN
ts
''$s;iflrt$
m
3
rn
zi
T
x FEfS
e.P { :r
C
!
1
FFs
f;e
m
z
m
x
9
l-
fl*3$ri:ggglF€e$seF:
Jst 3:is*uF$* Fq
3P3"-t- -Jcr' P.dE. ll
x
\'
Fs
:-;iqH
H€ 3€a €E€Es€ EsEges
-aa Hg
Fg
€g;E"i:^= o:o = Ei;.
'q EF€-.,3E
IgE=-g_ 5- *=:' =E =
rI
3
m
z-{ aa
?
x qa$e$Fa
6aSin
ciitu 3
x: -
-l =
rtl
z
rn
x a
(t
l<
10, E+d
F F ,3F
l!, C=.
s e$F?HFE
NA
l5
Y IF
ie
loJ
f
Eg ..7
=Eg
F l-' "
\'
srFsdsg€a3s
E'iEeH,EEEI,E
sE{ -g$.8.8'g
gs 39x
=--deE
3c (D=.
do, P 3 f gd
j o
D =(o
*,= -='
.= g.
-=.6P*= ?E3
e.ff6=i
x xc f st
t a=,F,
:1. r a -- ='
ffi
F:i€g3Fi:gggffi
*ai;fi s1g=iEEg
3
..g aggt
x 5q lsE-qgfi;gq-
=*€
E= i q'+= ug
i€
=sS'P
$eB =9iid=BpE=* E
i ' =3
li
Bs 3= =, ;A;q$E-=d
qBR
E
qst s; sEq*=g;E*it rH g
m
2
{
x
@
m
z
@
rn
x
o
1
t-
guggiSsH$gi
E 6' s=NE6iY
o)
V-* 3.1=4368
I,-t
0) cob- P
> 5E3S Fo cod
*
\'
s€€a€nFr,aE€*s€
3.=g,E_: re48-ggl5
-EE
qEiH EE;B
F.9
x
g e** F
=,3 i=
Ea='='
3,8
t*
I
I
*f;
i:
i'ff=,*F:5aaF
ilf lx:'v)isrDS
qEfiflAg
QdfaiFE
.
gte.Rppg
xt1e5,E
cr-r Yto
3'i=+q
€*+agsEefrE1;igiggg 53 r " *As 6-+'o
e; qq;;-ila$ag$g :.e =-
'B
EqE
i--o
B
gr sE
A)
Er
X=iE
sE"dE lo3= (o= =
:ce-6o *- }< ! s;
€F*
9"Sg-a^s-iA P:
lH;s eE'='6
E=-'
Ee=!'EE;E u.: FgiA*u o B.
3;qq
*6:U
a
ea;s
t;
icgg
f orq)
aEBgE*te iv ::€E;s =;
ro::.tt
=
adEE
f,==5
lEEIE5EEE;E'i3F*i
eE € sEadEX 3 I 3
-* '*Fi*=.j e€ g
53 344 3;gg q .=
fiE 3sE;'$egA E: q
g
s as
g6€ e3g + 5eu€ ec
E
0)
qt
rD
E$[g3gFia+9ggg$g1
3eElEge-;i;;gEE;ga
H =El,;ssE 4F$E;E EFE
',:ffi
v
EEE 5 E3 qE6aFEC5qd6. 0*S Fa*e3 FqA *EusH 6'
-e g'E 4= gi5€'i s* u,
a 3E : fi Ai€ aE +-^t il=a -o,
ol;
o)
-H:s
*eiaee
n € *r r $;i:6* i"g'6,
F='
a$=; i:agtg- [ate*[gi*t==R u1,
=i-: F=*;*:E
--sqFga *q*Eqgit[$;aiagei= iF
c :;tr=+o)r
d\3ir-l\)
!
I Eas=s
m 7
z O)
@
rfl
x
2 cv,
t-
q)
afiEe
o
(!)
>r
\.
-! g'o o. o. o.
coorooqra)
dR=Eg-d
q)<i3n o)
f --=(o- x
ettH
ad--qgP 4
$.i
x =(D=
Y4<
a, s - sp_
=E r,X-.
c= ?=a
' '* :
g. F=td36-SUdA-e9
*.sE.g ..
I-.a-:E?f
E is.= *E ]
o
b f a
.c6'3
o): (o
^Y.frii
H =3a 6.!}-..<o,
-i-i
Es =.
S R:aEi egfiiqrErF$t:iEFsEg
3 a xx9 ='=Q669
3 - o
3 ."H ESEei';aE
;
E =:+=-'6RX9"
fs
qi ;''
q rEnE.6- aiate:clg:'agg[sga
*$xi-3,
,7 -o516ee9= F* ,59-*3ffr a4l;gg..
^.X
=.9
--rJ
O(D(O ti>sXi(o
o=lo$-
orlrfs
- coJ
| | x:
iqs-ssEs*:B*3398 3
m
=
m
4
z
-t
T
x
G'
-l
rn
z
@
m
x
L
|-
o)
OJ
F
ffi
tF t
x ' g ' '
:t
-^-E :
v
o
o (t
o =.
$**igeE EEEEFi gsEa3{f,FtEe:Ft
ia isq q;g-=3 --ilBB.,s*" 8€3"
a 7
r. n
@
xo
eEs€a g;aeg. E;ry1'gE:E;Ea
z
o
(,
a
c
$eEga=Elea e;g+;;aF€iF
x
o o
0)
(o
^3 (t
0)
6'
F
m
Ny'
=
m JX
=
x
!
P
z
m
x
g
r.
o)
o
5 (D
3
(t
(o
: e .!, e {, c, Jq 66 f-1
Efi; EBAfr
3gE I.^ E :N"TET
-*=-g E
-,
'8tr
o,^
5-'
o
I EilE$gFf,Fi$aEtEFg o)(,
i((D
Eq
o)q)
iE;aiEE,ig*Egll; ?(o
3g_;ggg *i€e=F-3
I
BEr33s r=$xA=sql
g,Bi333 3F3EgE 3E
*E=$gaBesfi$$:
5 - I6E,B x € 9NP
:fro)x ,f,o)to)
6-pf, 9-ir;F3,i
'.,16:'-- t
6 3
,A
o)r laE
;+s)ol$* *
rz(n xCg(n^
(j) N
l0t tD0)
fD
lo (o
lil !l
t-
I
Io, (D
ir $E HE*
fi
i lgEE$E'ff $;E'
K (Dx'
la) 3
I$EgE 19 i;;B
H
I
q a qE,qiggfi;; arrguEar
I
k =.a
$5
=qa;a5'
wl
I
I
I
,lst I
EI
zl
-tl
>l
TI
el
EI
>l
-tt
3t
Fl
*t
esBFsFessgC ft5
teg=lqFE= *s'
F*.: :s H ae-,
H il.-: E". 9.3::g
69 !1 5 =5E-x(5
t-03
t-0t
t-05
LEGENDA
Bqta3 Pruinsi q Drypo.t KAWASAN UNDUNG
1:37,000
+
RENCANA TATA RUANG WII.AYAH KABUPATEN BEKASI - Betas Kabupattr d Gerdu KrHrrn Llndung Non Hut n :
vt-26
*l aE g8
gr\a
T
:=Eq
6* or:
:i3 H FE
P.:
xX
a
EE*:iE I +' l;E-i€ I l;:EgE
' iiEB" i*;iei:H;:a=l
o): !)
33'?
i
d
I
a
coi
gcFA
I
6i
o.5 il i:;6 aE ;;c tsn B
I
igqEEHqHfi.*3,gg
se€FEidsFiEs€q
I
I €qErEgE;=gEi
I ;=Fe
O ::
iiaaiaq*
or- o-
dqE-
-ai [gx$$
q$aAx 3
q
@
m
l-
p
I o);IOo)(D c (.,
I EdpE-r"433-pE
qqHEE:EAT,XId
xm
{m
I
z
-{
I
I
z
..,,l EFEC N
gt T o
z
!l i=
s3
^1
2
0
€
!
N
EI xxN2x
il
_tl
ml
ro;<9
wT (D
t
-o<o
o@ fr
5s 7
s- e.
3
3
x
o
tl
gEggEiiigEEEg
FgEEgSgg
5EE i=; 3EQ;EF::F -fx
ffi '-d
-: €R.=
[=- ;=-=;;EtggP
-E
F-=3€3
9.
ae
ot i\)
5l
o)
iiEia
FB:::igl lgE1',EllE:li;ElE
-=*[idgq ea?q
E!2-eil€*; = ;qFi$ 'q=-.5x
5Fg q9
=
q IiA=g,aas.-
,eq5g'Eg
eE Fq 's=gq.3
ml
3l 3sF3
frl
2l
@=
@i
;<
#l
rl
cl
'ol
PI
el
-l
Hi
ill
-l
EI
il;l
ql
lec'E$;aa
= €r_
E:E*BEE *$E:l$
Vxf T*i'_. E;5
€
=
-lil E-sEgq8lE5'oE
ffi =gE q:=,* ;EqtEEEgu *u-
E'i=,EssE sEi: 3[gge €s:
j]_>-f Pll=(o =-JA:<O
o)!=F
'Dx(O
ffi .g o . .
iEE
q: F:;€ raEF+g+FE F$g*sgg-4gEffi
re*-' I
BP+^- EAA{ :3;;ie il
s;-
;g =
A: fi*nF;f.ct- a: : s' u=
$i icg* a+Ees sElii€s;
P 8 B€ 5 9 u=a€3i
!
m
3
ffi
{=D
x
n
{m
z
E
rfl
x
a
t*.
0)
b
q
q)
F
\.
ffi
T'I''O
NNN
ttl
ooo
5(/rN
a El.. TD.
.It
q
o o
E3JE93 :F Ct=ZO"EO.EE E;E P;8
a
; *FEE:3 ?FEi+.::i5
e
oara*Ef;i 5 I *es€q
:c-lo)=f
.A dFE-==E' qr<sX-+a= < +n
?B3 3E il
$Eqi.Ee=3 Fe$Ei
-
Dg):J
-J5--
(D
r
0l
€6' 3*n
g-==.
5r
rrVE
-^Dci3x
EqE$Es
-{
lD - xc
o. P=66 ar ll 3* E
x =1,^
o(o
i(_ o) !
qtYooJ
+= J eP !i 933
R-B'P:3 f,_
-3(,-
H
a ^(o 5 o) o)c o4
oo) *E€ ,fi(/|F€(D(O5x<
^o) ge.= i6 E 3.4 q.6
=E
x<x
m
=
rT
=*r
-7
@i
-{
= ;<N
aS..
x
@
I, -rE3=Eq:le-S
I
;(Do **18 3e
rfl
z qli:HE-P3i
QSa- H ,i-=
rn
x
(h :'-
E'o'
=.e:
v+ -rqxi deP
5E-
=
@J -33
r-
o)
33c
3 F6 !'i
P.P+=9!'
,
o)
3 o3o.
x
x
E €
l\)
Q
o)
(D
;c IEEE+EI$
= E?= E1[$IiE l$E:I$
H x
,, $.=
Ptr?-=;E'=-*E'H==
a
UI
*F*EiE:EF'i€?fi;qi o tl
(tl
=
-ot
=
o
i":i$si:rsg;i* g
H aF gF; $ g3;E;$;
o
tl
-l ..
q
.. @ Zor-glk3gff .t.9.
l5eaE ig Fg$ aE
g$F
u*
i* -E ri
i eE Aeai
J
o) $5asp=S
-E=-EF
q
-Rd3,3
a iE *aaa_;
7
5 ;d-9'=
QTo)
EgdF
aA)-=
+9:l 6 =.x(o
E E gg;;*E; A=,
6or b
=
?
(E) q Eq
=.
to.9
iF
9?q ='-
f P9?{-
tz.,Ec.< cq
-o
6a
E6;EiaE 31
w,Z.rE ilR
3
+
6
I =
C
I q,
6 gc.EFEigqiEE-:iBi;
.g e3 E'$=ile,:*ggg
;
o)
OJ
xo
E {f, E a5;;s
qgr".*E.-€$
gi
I
ag:=;,
93 t 33 9.38 3,E.83 Pd 35
I aa
.l x<x
=g€
ai:4
;; l'
EI coi
s: N)
EI
FI
il FFi=;sFi3EEgaEsga
iHt igst$i
€Es EriqisEl$€rSB
*p- soE-=-;i5!t_g
:':E *.S;H€sas. .r-
H g;x lE;xs;eia .Het
!io)f o:o-f
r-Jo)(o
o.ooo
oEJx
io3
ox(c)
=t(o
*l
q u:a u**g $gc*$mE: FPgFgEB€ ea€Cg€ ;
- Si g!1g.F*;sCfi;tB:=;=;SgaEqsii*
g ea $g=:-qg$gf;H? ;e=;;E-is-E
I
:g i[t"-tc:€fi9 €=;q*-":;F;q.:;
Sqdi ,a"F -a$-=il 3' ;a B :
I
$
3
F sEte $;iaEaaqiiEqsq.sEtee a ,s
^ O oJ(O
!+5 5 o
o oJ
,{= =o)
-47
+.9Io <E
i;E
98.' I
- J.J-
I
or(, n.
I
c-De.i'o P
I
I tou, 4
I
;=9
o)D
F
-Et
? ugl
I <D^
=
E.?
-E c 3
q
I
3A q
_l
HI
2l
il
FI
il
aEsaFgaFqEgf*g
i s-s 1; ,=s ic E
H le-:
=g=; eE
+g*€ea
ai €5. 5:
Eer, gP €,,5 -3"3
v7
tl
oo
(,N
;H;$qqnqasssugei
-3,8i '.'si iiiseuq*i*g:
trERt33=F
E35dRe3"' a^di ;?d 6 3 319' C'o.=:s
*45(ai q -
3€x:ia=
o 3l=
nes *53 o > E;; qe =O
g€g
dHiE
xs' 33_
re ;e
: 3l
-3 a)
fiafl;dE E
:s r,E ;il-d :.RE RB5
3= a n-=Oi
6 9*6'ji
- O$ 05H rvSX
D 'rii N ii =;H E
HEs gss a s==.7=R
,l gegS$Fa
46i; 3
+qY 5
3l
aaaaa
cl 6-Q3<Pbs=55q9
d(D- o; J
{6:i.F*SEaasE
='!g=;:t ^1
$si'"3os'--P3=
HTii''e
6'3jl g ,isi;=
=*-.r=cg
-;
{-t ir$ t ggf
E rB' X:€E
iD orf, !o =
[*:
g it
il
:" (o -
o
ag)tll
6eg
3 ild =qeE€EEE a€E ;a€
foJ
-'5\< Eq
<
a)
:lFE=l=EsE
o) !!_--=,- I o
(O I O-gE -;E' E il ob
E:o
JDo. =
E;=Ea:eca
H ii=)x
'F
a
$3
g€
xE-oSl
s{*--3
9?o:9-ogoP
iF =$-
o
aE3
qe,P
'a--=,
=x=,
j
c$Fq
fPH
,+x
= =.-= al*'iiE;E i;IE*gBE:E
-E
gl; iEsg
: q- s: .* tq*= 'g;
ir q
o)
?
-(D
tr
ls.
*d{ l;a *e'tg :3a$;as, H
m
=
m
4,
z{
.-m
z
@
m
x
9
|*
0)
;
b
F
\' o!Eo
ooo(D
E
I
E 0)fxo) g
E
E ^.(o Y
I x ll)
E -xqr=
=:
H
- F;=
IgI
EJ
E_ o)n
4E Jh O
EEA ;:l
HarE =(oC
Hffi E:
fff
N'
I
o
N
€(oo)xl
n o)
a(]
dr=6€r6i
Eo3*E
0) o.< x rD
fxq):*:l
(o
6
=
=
(o
m
3
rfl
*r a.;gei*53
=qtsq*$
4,
z
_o'
i
(,r O'
x
aaaa
@
c
.It
<oO3<q:i5l<f6tg
oA- =.o{;irok=6;'
z
*60iFx-:3A3gE
@
PS?-P-9.-,lei
Bo.'.=,BH o69--
m ?.oJ \ I - o: ol
-"Ol'5 9
x E'3.3-
v o
3 3d'a;- v-
r- FpU
6 r^
|*
Ei (,,3i d
- =
'
gBF
=
l=-'
q)
o
I =€5'
r 5<6 5
9f
qtup
o I
Gi
d -3n' 0 A R
=:
5
\'
E
E
T xE
icB€ a€ *gE i€ € E€
H
I
-H
E=:i;il;iF:=;€E:
lil
E
E
EE
Eqq
:E fg :es FEg*
EEE
ETIE o
0
*=[
fieH
EsAsq:-[E"]n
EdH-e.SSH=3H
cx=. OEf=. 6=,
=xY.
**cE;iElAgEff
$
l\)
;e E:ss;g$*E tg
=Eg .E .=;, =Ellrq*A q$ *=Eg- g
aEEe€g
o)
=.
$': s; q-.=$ * g.E
ag3{€3-
':' Eq
s
.ic{'*5.giE
(
1
i€5 aa-tEe:
- EqgqfrEgqE€FgFg*F€E43 .g
;= OD C O< f =
EE
rn
3
rn
{2
I
x
@
--.1
m
z
@
m
x
I
F-
o
)t-
='
oo.EN='roxooEp
sgsEaSE*3333
RE,soXEsHSAgp
;n:*aai ri lE gs
,BN*o=*- 6i =
or-5099v=.5
?Pd=iT,d Eq
3]=,u+=8i3-E
g,€
F34-,EFE3
-;E"a;Eag
"g.g:
tttrlll
ooooooo
{o)('5(,Nr
ro..9
$gsEEde{3Ei,gE
:t -<a dfig:e *9e *EE;
sE u,
E
=#
r o eEa -6; f !|l='ErD!:.o)?ql
1k d.S3; =7!
qX(o
33 5"
f;# RH*=+F3gd3_iFH ii= -=-^ = Ootrr
a P*='^*'dld_'5'gQ5 5P ggiiod
gg^65 3=or
to
3=3qi3-3arT '2- P
$ -J -:irr
5F
so,?
c.Eb
E-:
-I E
Fei a;i*;geE$E3a (D- t?6
-::- E lAF-cl=;'_ ri
6
aar-\v{ *59
6-e1*3 =o)
Oq,
Faa
(D_49!+* .ic=
*EaF e He'ssAaiE 6; ai TP Xo (/,
Aua*sEe5*ti*igi
q e ;E=a=; -sei
(t ; ggEsa9ag*a-a
v * 5*E r' = i t!E*
3
: Ec=3e
; C= aE+==FE
o)o)o=o)of
e- i$q3a
F df, F
f 5 J=.==(o f =
=
g*5-:<g!*xx:==74
::orDY$=:g:\JgdE429
o;<FE ad @o ? c =6i.
,BE
E:44-i3i6E*3'='33i
= -E== =
3l 5=au
ggEaE€*ggHg5a
FI gAi$l=ii$:,ixHt
--=ifrod-=-r:S_E
agPsifradSS:;e
a\gs:=85q,=Fgl
tuEFiilsaEEqg=
4 H 3'E
-3 5
I
Et
c€=iEe€EEEecCgs€
ir
;4
e=*:;a:i'c 5-
P; :4*4gali4Est*
-g='
H 3a Fg3'XF+irX
;,E=,3i$==; s,
FF Aenq=B$qq Eq:
*l
a
sE E g
:;Eg; i $ai $ ; 3igE:E e43a
a;; 1 qtx -i'o4
agB;*
I
3;r.rg
'xFip.;g.A$
;s t=-ln *-+.".s'e3
$9 1q'i= la 4€
=
9,fl--=fl
I
-: -(t
o)
I *Egl: a fiigE*
I e€ 9€ ;EEE! aiiSE e$gg
I
:i-fr=
s?5: g== *.-e54
ER; :4 33=B
.=: E6' Sxgt ; *
i3q: i: E?E==
Ega, es3 H
P6+H ,: q1 ld'fi€aggE
-s
i=.E x
I
I
s s'
-- ;PI E= s**fiAfi-s
3 EE.3 E.d 3.3-3F3e\ a==z F^.;
Es€E 3== tt
B
oi
.l
ml lEtlq?q5
EI nEF€i$gF
f,l
xl
O)
>t
EI
il
(D @ o o =x
oo ao
=:'
cr;Fc
^.(o
3zi.Xtrhr=
=
99*x65X
LHo=
=.
afoJ
OR
:l- il
ffi X3
{(o
d 3=:3€
=:L
f--:'-=
o.
(D
*l
q
g
H
H"i-
g{:;;flE€HE a ;sa
:€ a aiga Ea$
a
$EEF =6:
=
a.qn" q$:;*;t=*5;Ega:gg-;E- €i
I
gaaateFEfu5,asta9a gfigi*a$ i;
I o
I
_l
al
2l
EI
xl
Ei
BI
ill
3I
$l
H
-l a
3g
g9 {, e {, Jqt
giiiilIitcie
='F
F
-2r
* .,;4;le sst 4n;
H -rAEBEqq o.' o,
ut:€iaa6€ g?;-
=*g'tfc;gre$;$ieE-
6
Hx
5{ -
B* g i€ Fl - ?X g'*iuls;:
*5 rE
(Do
+Ee"1n EFe ase* isE q*E'sTsqE
frl
=l
il
H
'g '
drE &==, $ s
A'
qsrs!s,;g-gE;+FgEEig
ll;lgu;gig;:iglE;iE*
!
m
=
m
z.
-.1
D
x
h
{m
z
@
x
9
;a)
d
oi
!
F
\' II
A'i
;l
o1
I
0)
o)
r-:;$
;R$sEEug*gatEFili'
-E ot
3l
ot
o Bg F *se E i= -'ioi l
I
3 <i
OJ
'iu
'ffi ,(!o
seYeses€e35esaF
o.$ +O, t O 0r(O :f A) J orrx )o= >J-
6-
x
c7(vXSr,-=x(o(ox=:F-
=O, o )5oxorD-o
^-a--v
Sr=94gfi6E-'oq-Q' =+=
==
v6
.- a
(D o O $ xo\ 3.
3H. E63 63 qE 3. s6
@-
i.6 6 a o)
-(,XVs
o. 69 o =..,*
qs =F
3* 3 =
<-F
E g8x
,^,^
o=.=-{
l->
= =T
(D+^
,x=o
EEE
m
3
m
z
-t
D
x
@
{
m
z
m
x
an
l-
0)
x.
\'
I
H
o
o
o
H
!t
o
gi,;i,lili:iilEi;'ig;ilg
!,
:g,gl*g
1'
m
m
2
i
D.
E
x
c
!
-{
rfl
z
@
ltl
x
I
F-
o)
E
d
F
Fro90
\'
N)
{!s'd e ii egEFEE',EEEqEAEE
o
=tD
=o
i. ci
*iEEI1€iEi t
-q,
$E:g 5
E 1$ $i::$6:*$
go (o
=' Ot
Fx EEEE tt
o
€.E ,5-s= $aF;RF =
o_ eqg €€e;**+ E* g$
q,
:a ;E*;;: x
,5;
ii ii
aa g sEqi ei =: :csEieiai
rrro+?s
O:o):Y)X
-{ a."eoE p
J;;
-
oJJ
sB 9g
Oo)
(JD5
(,*I
o <i'rq -.r
ll)
q) =
=ajqD^
o)
igFp
D
^i'ir
3
e:Y:5P663 E >
d -E R Ftr=di
5 -3=6
;(ooFx0)
E€
B;:go
q- 0-€*Ei F'
3-fi
x(D
e 43
lD J F
=
o
o yxo5o),x
oXN$rX
rI 0) xq) f $
3 =
ra
-('t
2 c
1 O- -*
x8
x
tr
m
z
rn
x
I
|-
o)
o
oi
F
:"
\.
l,
-. (D e. g sg
o=xo o.
o.-!)< xdo
H#s;a
EF9* o= E sei gg3t$€sruafisg{${$e*
dr30 a(o
N:(n-
i' oo) @
i*e ri
:.< o5 o e pEl
P3E3
H(o E€
F65 ggi=€i t*E*
=, tq)
=
P-j
+s*
DJ
asaEi
or-o o.P or: R tr f, 6 <-R=S
$ o.o, 3
q* 3
9€=EEs
r frf, fr;" d5,R
AE'frflfiEo6-d-'
eE'd?S-'qg*A;Cil*
a FE €qX='P=
gEFp *-'=E a,3*3r
=:;
D-5 :st a;;
= q 6 *qE .!d=gg-EFA
i
B."i- *4tl E =rr=,1q;a1t
sr
:{,e.o'.= fi33€
iEEF 355e. -sd. a'., gg ig
33 frH ,B
gigHiHEs+FilF$:3E;tuE
l 3s5* BE!-;t; Ee
EgaE .=.iiB!*943 3-
@=
B
c
:q-6 EEa SS- r,
=F=!-qg=sgg;;3g3g
Pie-9dee
n ar - @ at, r-= O-
g
;+
--^r-.^n^r6tq-. ^ -) =tt
$cx(D0)0tN o
aB=aqg"H
9 c i !r9 5 5
I .' q) Y(o r(o
=
(D
,d
or :a=
:3o)+
g-<l E Eq
-EEurr;s*i:sa!-;
ililiE ry*tl:ge-+1B
Bei E
l;sB a ffiEEB
ffi iiescrsrt
*as* ei;+F;€sa$qx gar*;*tifr"u=+
{-{
tD(D
ll
oo
O) t\)
!
rfl
=
rT
z
tI
x
c
{rll
z
E
xrn
u,
t\
q)
o
si
*b
\'
.sF .sE3qi6flfig tro
o-d -,6y39 9 6 ;i6
"{r $ q ; E€ 3'6
;Fgsg :EEgFq d'aAF.iE frfr nq=E5:iEe?
o)
^
*q $
3Q=9 sq EiqS€s:E *!te5;EH
gnlsPOdE=fi-=.:*x*'oxg Pe
-
!
m
3
rfl
{=
I
x
-t
nr
z
m
x
o
t-
o)
s
x
\'
a
ii F'F;t?-8E s:€Ei sg r
(t
;?s
;qgEo=E ssSg* s "
-
;=B-a fr'g'* s.*45$
E6=O5-gd=i
aE!*EaE qE:'il i 5
E.3-6-3Fg
==(or<i=
r=3o,<oo. =r
xa
Ei?i q gEE{E6
,:3drE
xFEaaF 33 E6qs 33qi3 T
rn
3
m
{
=
x
-{
m
z
E
rn
x
o
F-
e
s
;
*\'
ffi
EE
tttil
E
E,il
E,*
ffi
F{
ffi
wfiii
SffiSri
KOTABEKASI
t -04
IGBUPATEII KARAWAI{G
,q"+
t-03
TB3 - 01
TB3 - 02
TB3 - 03
t-01
s-0r
I(ABUPATEN BOGOR
LEGENIIA
vt-60
@
(/)E
c5
(o at
- tlt
3
o
=
o
-r
€ ll ; ;F-sil$'ggga$*li$!;g}sl c.
a
(o
E;E a'
ffB6" iecii;EsitlEgq
f
$ geae
a ila';e aE a*:3ai;
qqilEEETH;FE,q m
d6.r=*'"'f6E6,::'
x --c*:'6 P q :t o =E 5
qqFsq,i: --q,E+a
;.6--8"-343=33
ga-.F-q +idE=3
*+F,: 3 Hfia i 6 s
='$-E fr-5=ZSr :' {
@
==-- o i*a
E 3q;&-
got
=
*3x 4I m
r
I5
..9--o-;'i9BE
D<oP6- xm
l:Eo
o s f rD,X
-{; =! o) !O -€.-R'-P
a'o).< =
x i {r]l
--ox=o-.=o)5=.c = z
z
xN<x N
! EfFq o
z
m
3
rT
.'.a= -'"
-l- o-
I-t
E @=
z b<
o
x €
!
n xxx
D
I 6Yg
rn
z -o(ol
@
m
8S*
s- (,.
x 3
c
L 3
|* xo
g t!
l\t
o) s
s\'
gegH gE H SE3H 5 3EE H 5E ;H H
$i4i$ =t q
€gEgeE
-E H 5tE i $ H
g'' 6 +E H€ iE g *eiE € ;E
-?; F3;5-,:iFggF
p?=A ._:Rgg 6=E
B_3
o. xi c F f -
q
pxw'x
='
u,
ot
dP
{5
ut=
-a
E
ti'lel riciElEgs' 1iilEEglql* 0)
e.*=e.P5o,6-
E :*l
-iEr33x^_
E4gB
EsFEgqsd EaesEESF,g rd;*
esEe
-.t: 6a
;3
o=
EI a<
*l
il
iEailgE s aE gg ig pEE e iE ss $
g9E
Esi
q.3
s$: ;,
EsBltg;6*ig *$- ,ggg
o F$
=gE"i ==orEId:*-=: = 9r
E- -,=.E
=:= iH=='.-
B,:=EA.3[*-=E
E'='diE
dS.=
=: =f
H Eq e q:=.EqEEFae'
+€ 3o 9==9ca
5R-,RPaa - Os
t*:i aFt
,Ef
c99d
O-01 A) g) c
=i,E
=':
g ' ' ' '8
gsi*aali tgsaa;E€ H?
a FE *€ ;gE ig.i-919,*
*E
6aa_$*€ -BE
s;i5*1; tg**E;5
EA=H; xrFRe&B gs EHg
e6*,8
q€3- iF :igeEu#EE s3 aB Es
i=s-*33: fi I *=.fl
gEqd ;afr
g.x flPas;p;eeEgq q5€Eai
c c 5 =
1'
ra
=
m
4,
z
-t
I
x
@
c
-l
FI
z
@
xm
9
F-
o)
o
*
\'
*l iFgE '
q*giH geaq
' '
a*== s 4qFAFIF:
3
o
o
F'= 3"-trAEaHF l;qg5l-- iE€FmAs a
I
I
s-g Fe -:1 9ii; is ='_ $E,* H-9gRE$F
I
t
IHt
f -=:
ggsa*E:=;gE
=E--=HXI
qE]Eg
a3 6- E.xE
o)O.(Oi]cr
?996
6ii
(Di
=.
a,=
A3'o-
:36=3=sg+.ig 5E';:s
'9
4E E*aA=Eqi3=: EF'f,gs 'E F€ 5x
=.4.
e.6
q'lEtFacEgEi€d
I
c e$EeE 1; ;EH C iE
l ii:s=.?;Hq3.+gdE
fr=F;fi-;T5=A;1d
3=qs-
I
E=EFasfi*
6+.=' P.Pio-' s'33t
I
I
I 5tsdEdE6= ^o^59
o),Xoo).<
SIiagYo)o
I
oo
I xN';X
.ol €}eF€
gt T -1
inl 6
3l SE I
il
FI
ill
zl
ol
fl
I
1'
a
flggEgc *seiii:
-.3, i aa:r;
Egsiaa: aaiE
I
e
I ;-'
-51g c ai as E
I f
7
_-.
f
=;'ei;:sci
€ise,E[l ta*-;;
I
'd- =E99.- a :j-4'."5€=r so,o=.r
g
FfiE EE+ H l5s,gFFAF* sgHg+E
I
I
rl
HI
4l
1l
EI
*l
xl
>l
FI
;l
tl
{l
et
EI
EI
H
"l m $ ; : ;q; {;q;i qqa iuqsstsgs
i: * = iEEg;.g a * * u ; #Bii
gnr igEEAEigi=5 Fcs *-::h53*
$
aoa
lrlrT
(Do)o
5t1
1E.P
zrxi 6
ltio)
-o)
;sg i==€ag3e-;.p
i 3q
- .HE ii" q;,
i,: 'qf; ;4f;
7
g* ;H
s=
Y{ :l
E.H- B=s $$ o::q)
o)
J.6 6 o!a:r
'==
oa
gl e5$3$F3
":Jo)(n J
E6N
EI =
ssi;giae.FFgE
EI
9; "Xsfl
E3 sHs qc*;a
€s3.'
TEq s
V*' 5 or'o:
*? =a s3E
Fl ; i;* { :"E
H Eg .='qF 3s'q€;tcqe=g
gt 6Y+ oo,-o)
+E 90-3
6.=_5=eie F3*8";ggE=!€
9B=,€5aE
=-3HE *ggE Eg
g*fe$*!
a
sESqEd id6'6s"e
Ii E 6 = tr F,.€
'a'=g*3 [;EB[!
D-nfJ
=irjil ;tese afia==ilagn3E*i=s 3s
f-
fll oE 6
=d-E*B i.+ illa*e*t:
e9=3
CII
(o :2. 3:.o
$ o.< x
X
?
0J
::'t: i:e ig,g:
:€qi* ;Bq qEsfs
B=ilg=,u,
='qtiF4;E
rfi
3
m
4.
z.
-{
x
C
-l
m
z
m
x
L
|-
0)
o
o-
*
\'
o
P' " o' 'B gqFgESE o)::ro(Dx
"1 a)
a
A
= Ps=,BaGEEsaqEdE
3,0.0X 1=:*d9,3-='':
:$EaEE*
B!9=.i6 *9
-ts3='
:qE
yY o Ix
0 d= 3x
*E-'o- R3; o o -.9€6
i:E
3^*";
6 y _-fe5
ru,P=<oi *;qEr=fl
=
6 'slossc
3 - i ol +
sE <
- -- Ef-iR6-E dq;E
o-*
F3
't
T.
"- 96 6
R-
il' Px l- -- o
g :a Sa5g*s
al,
=. ='q
o)
a
=
E ,A-q
393-.
€-
er SE ro
c,<=,1
ZSgPXR
!(o o
A) =5
I
I
I
I
I
I
_l aea.;ruis53
sl =*tqF*s a
f -f :''s a
(tt b'
=l
trr,
qs
-*nOl=;";gE
HI lTFisE *h
9$ 3,:f qr"d.3q
='3 ;rfl €*:,*
T? o,=3 i= FS-
r- T€b J33
; :3E a 5-ilo
il E -=6
6 =?
og
co s 6 S
x
F€
g lgli 1:E
ili;iEgeg iE1EE EE
ig 8i
sr Pg Fer srg H',8 IXH:
i; E i g E p g K3[.HEE EE fae; 4;qgdqqe;EE
59 -E 5g i5 !. o=
E33E a3
= 33EE € FE;*€;
3=F=EF&$g-E
-*
qFg q.4.4€
-"ag
=
gs ";e.F+83
q* f ;
=asI
*6={ @ -:tEE'=..H- 3
E ;EE
8-E g-
il- 3{-.-
P=
- s- ==fti Eg :€- s"€^?
'99= *e oE9*Fd=-
g = ^!
d_ p€ s=_F
RE
*..4J == 5q x*- E
i*^3 i.Ei
Snilil 1;.qEa:
c6g3 e=5-e; *5=ga
6-3 6SEdsS n5dE;
",33h
m
=
m
{
=
x
m
z
@
rrl
x
I
|-
F
\'
(o o)
6'5
^Ot
66
3,u
ID
>o
-;
:D
-J
t
a
ffil aa aaa
;C
o q;C qE d3E:E,=ed
o
o
EEn ilE *Egi i 5?eAA s
d=sgdF;l
JQ',=- =i
!i ti-- =
$f;n*t tre*fr4$g.5;;" !:
I
<oo
,^
o)
:t
o;?
$:
='
=
o=P=.'i6D;Fi6 o
^@
r*il6X
=
= (o Xf,-f - 65:i-5 ooxx{
=6 q.a9s ':i'
DY
= = *-o = Y o{ =-
-A'ag
_-IEE-
Fc
-.(a- o JY O- XE
3
-E -i--
bto ol 3 - ='(6 *E--Bl*
rl 3 io c 6 99 ='k 0)
i=(o
{ o
-a
I
I dgFEAas
irt 6<:+o 6
E q=
- -
aqrE€tr =: o)
',;3 :-A
:*=
I 59.
€ o ol $ r $ (o (tA) $
= f (o
o x -Jt5fJ
I =
I
I
I
I
;[c;;E_a,*EA
gesgs-9*a EigEseA'
g-gEEEg
€=+Es 9:dqR- s 3-4 Ea
B e:= ;343re P E d qB.
f, o, g. /a 3 ap
=- =<o =.=3,6
*l g*ase*gg:g:g
*l -;"i$-qii$s.+f;Hl
l$tliE ii€gila.
9*or'* J
r.-g= 6
E
I
fl a
o)l
g*rqqEai i9*ii9E?i=*H -1
=o' -'==6.
ot i - (o
=' p=-Sd0:3*,ga 31 _l
I
€;
Egq.tE_-sE sqqEExfi-sE
=:=.=. p =.9;j_o_=.r. ;
:$
al
H ;€
::,-:X:O"O.
;€=qgg::g E; O:!!gO_
=K$O_ =€
fi--J:1 xv o)t,rx a--
= =--o)r
>ad
:a$(D
6d e
s-e=. *a'iiEi:
-o (<(D
r (o I
..
=: a;
x
vx 6-o- iilE'iEfi 11' I is?: ilg
r r-o
Y.== *agt ae*a+i 5;g#?e*=iBuicu='
'lJ
(D
3
0)
gEgaIEa C'
a
i iE
itE tl iil 1gie-gi
I
;
o,
{ct
sr"
su=€g Ei;g;liB:g ;ld= u,
m
3
rn
4.
z{
I
x
@
lt
P
m
z
@
rn
7
g
F-
O)
d
x
\'
to '
o
a
(D
0
x(D
3
de 6aa3a3'$a$;$5ifr ggH e
iaAdafi6'
P.
A j. j.5-= 9r
=. S5-S.F- -'gEA3-=:=o''5aEf,5affiE
s5 rzrb
- "R-- - gE33---Fasqf
E 4*B
axddEqE-];=- '= po 3.H
x 6
o' A:=-
o 3EF F --:-' v SFdse 3-E-.44
AE o*
a
3
-o d ;e^E^68:I* _3*x-_ il.=.teE a!
6 .o) &g3gHEaE39= 6-g€*9
3--9q?rEfl
= sgsqsgt?geaqa$EEqH sEs*sesE
,l
fiI
$l
H
*l tF"
o
g 3 qs q3.q F86€ 8;
+* $ gE adE.6'AE a
u-14s
='5 43,s c *3e. *E =E-EE
= =
;F
H $sg
rB--E 3.ilqyB.:=:gs* =i_t g"n:= gill*=,*
l.E.e ;€;$1$;?
o giir gE q €;a
:E:1-
a5E a Ei
-E- E E g q'$
g
i $i }
I
I
I
I
x
erBfi ae5F; s;E iE€f, ;€s iscBis
I
I
ml I
EI
4l
;l
et
it
H
G S 3 € {e eq.lqqild , 'g
qt
x0)
s$F*31€1g€*FE*€';f,i*
=='a=drE=E: :gqqilga
gci"*E: €E Ea*EF?5:
*EH$ 8gi_'_A d=o'q$E;
t.=$s=q*gai
==
oqJ
o==-;oa
c Ho
ErE=e-a$
rD 0J o)
-q---Er---
=
trO"O J(/)^ O.(,;'E f;E
=,==
q95
gLtsy:
E5 X<r,*S.6'qi R:: x
.' f-OXNOJX
o) Y(o (o o-r x lD x :
n! = $o)xo)=o
=lJ$ =
=
m A
6
3 - Yl:=@
Ji. E
: 6
r
{= 3oJ la*i=
=(D{=}+
5
? 36 XCX0,X =
X
E
@
I
rn
z
@
m
x
a
gr-
x
ot
>
F
\'
E i 8BE8 d6 6E9EE FT FE; AF
E BE
E*E:::EgH E 3gE *Ee:*E-E
q=*[s=gg i€'g3S?3tP-s
H .
H rFt FqiFq-- =
= *
glH-
nt q
=* 4t*r'8q$.E 3
ri-^*=:a -Eg rsEd iE$i=;
EIT
ffi *9e'fiFS+=BF--=F
=^-
0-:=
! :6
o13s4
a
3
EEq88e
:lsac).q
xa c c o) E
H f 6,e -'-
6 P =9.cn6
qo
9.P=P
-,H cd
-'-'l
1,
-x
JA)t-
I Cs(D
m
=
m
I=
x
!
{m
z
m
x
L
1-
q)
d
F gJ
\'
EE:l;-EgEg;ilil$E*
-aE-s Egt -e se-E
:€^ 3 -c?o,={-Qg q
E*e*- X;*:93,ieiF+d.
=rD'Itc r< 0)X iP oa
6-:lbr:?s,
= 5 ro=e-(ooJ=--Jra
IGBUPATEI{ KARAWANG
RETICAiIA TATA ruAVG W|TJTAH KABUPATEff BEYCA$ Betss KEb/Pats $ lbukota Kabupat.n Krworn lJndung Non Hutrn :
-
TAHUN 2dl9'2025 Betrr.KftanabR lbul@tt Ka€R.b [*d s"ttp.o.ts.,tq"i
-
------- B!t!r De$ o l/VEt r Trcstildt Plant
I(ASAS$TBUDIDIYA
Artdi Primt S Baduga hiF3i
Attdisrkunds llE] P-t niaL*r- ea:*t
- ecmut<iman Pertoten
GAFAR6.3 Kolrktor ftime I
-
PETA PEXGEIIDALIAN KETENTUAI{ ZONASI - Kolddofsckundq @ PcmutimanPsdcrn
WII-AYAH PENGETBANGAI{ III
KABUPATEI'I BEKASI TAHU]II 2OOS2O25 - !l tna,*i
Rd K.FtaAr' I.F] rpu
- JdmTd litf,il sto"n"u
- SunCai
BAOAN PERENCAT{AAN OAERAH
SUTE[
PEilERINTAH KABUPATEI{ BEKASI
Rrffia RC Kqrta Afi PROVIIISI JAWIBARAT
Rlnqa Jrlln Td KmDb( Pralffitorn Krbuprto Bakaal
---
Jdu Pipr P.damiE
xx
FT
ll
oo
o)N
F€ 5 F EEE5
flB
3g eE liqi
E*Ua=EgF:EF;lgi;fif
ggE qgigmg .sH,Esi-
r o=sg*-s
qgFASi
qrEscq* a: €ea€ 3sa
(,
(D o = (!
?D 6 6 -o
= -o!
P 6 xf o o o i lD o
iD * -Fx;i'o oq=po q-
q 6'
6g A A€
EOti'-=+l:=o
gE,= EEEEEE gEE F
=i
a*;q= i si gfiB=fi*'g qaEg -{
@
r
m
;riE€; x€ A; f= a qE*g aA I
P +epF36 E
ap;eaeea *,
gi,^€-EiH;: qH
Ctr
xm
zm
qqHE g qd aq: s,gF.gE,gge C
z
aa N
o
xNx z
=
rn
n €f{
II .2
z--t !
T EF o
x Y6
(D
c
I €
!
'0 3 5
m
z
rn
x
I
F.
o)
o)
iiEg-EEEEg: i:iE:-ii:gIE1:i:
a
99 x
6ilN
0)o. l
H ;e fr E;
q:5 ag5E€ iqiggi€ F;
+ s ss e +l Hx $EE E=* Fg=
:'F ii,E;s
$9 !* fi3*Ei;85;.5H;i
i sEeEa 338F3Fs13,,1+,io
sdB $EqgEEEiqgfi't;
= ==lB-E;=g;i;$
3==x{ !F,5teE3?;3d-q"
" s='-P tq:3:"$:Bg aE,gg
EEE
65Fg AEeq +EEE q q
$gsEE#qFfi.*E,g
;-=€E3:036533 (oc
SEHSPd--qd- 3
o- :(D=-=-
-.(o- -=
q5$.: i,*
FSF.*
:.:.O- :i xi!ixJ
!
3l-5
: k
9-- 9o
$ lDn (D o
=.
d:
f - :t
il?q;=
!9 (/) cl-
3
a
s u^,i(Dq)(D
rx-!r-=q)(O
s, b P6 - _€.5 p
=.- x
/):oo)o=o)<$,X=
-\ox=o-.=otf:.c
!
rfl
= xNx
rn
z.
€f€
:r --{
n
x ES
xx
:a
l
3
-{
rn
z
@
m
x
I xxxt
r-
6?8x
o) -o<oru{'
(!)
ESsi
;<=
x-
c o. rD 'Tl
\'
d qqE d s8=csoE P8 * H
=j
=:E =:a $ AgEaaEe o
7
;ga EEgFaEg+eiFaE *€e gs;*F dI 3'
$NJ
:l
q)
AE qE
JEDO
r=f=
9E'D s
33E
=^ 1
og
=:a o,
A'
9..
xo
lllliiEi:lllggiilllili
Y
A-
ll)
:a o)
I
$ H
git F *€ ***H aB€ see aae;A*
=
$iEa$d'*s
= s'is ss BsE"
i=g:=gi **i
l
eie;ft;
.qqEpg iE,r€gff:EgH E€gll
$ila ;aqgcEa*e s:;*
.l aa
xNx
€f€
Ii
ES
xT
:o
-
3
o.E oE o.
oo0roo
$s€Eg: ea i =.gc:ai a$€e ss $g$ $m i oo(o
or=cxo)
,A-Va
*(cl
EF B+ilse i-'l$*-cfi =-ar,X"
o) ar
c13- ==E
AO
iEE5iuife $ 2=
-0) =:t
o)o
H 3; ;q;i:
=;
i gHf ail ;:s :-H-
=*aEr- rd
orq'
-=
-e
==:
€,
='
=
aHiES +ee=cF
EgE:
. .9 . . ' :E
ggFgAgE-E
qpg EAE;iggEEi33E E;
3EEF
;3
FE
:EF;q1cg FE;:*H-5; q B*
3"3d,=g=ogEF&EEEF3EH)= ;H EE
EAi a:-iEge::Fq*sga_ss;__E_E B:
:.+ =;=q€'"+q*q€EBs5:ss:eeds P€
m
=
m
7
zI
x
c!
{
rn
z
@
rrl
x
:a
r-
o)
o
A'
F
>
\'
ffi ^xa
fff
tll
ooo
(,NJA
qF o
ue
o-;lgfig 9dEF
s d9 d
J=XD f
6(0 :'
Eo,- g'P
o ,d-3>
!t
a
g gi'B;i%E $gi:
ia lleffe ; il UI
E? ;E"q .R
.6i -"s .P€."ras3F
0)
rTl i4
rfl
v
z{ *,r * n* in* :
x sgiEt*;;oa qa3*!g**iE;giil*
clJ E:6 sq:Eqcf;Esqi qi l.FF*
.-l
fi
z
@
m
': q i=sE a6 ;lcE Fc6 q?qsi
x
2
t-
a)
o
d
F
\.
H
D
II st
ffiiffi
m.]t*
?sR 9frf 973 5T53p6 PSqdd--o-! =xE =o
3 3a€ s s 3 T36E
eqEE
fig5qg€ frAH--5F€ SE;tqfrguu
*
i iE is; ilag,l?:gE $i
o
o
* li, i; ; 3'; I i ;E
T
***;rEcgqu,ei:iE_EEet--;= il_Ea oqs
:g*: - ;r ;a E:teii.HFSilE-si,sqg,sa s*g
i$iqfaP;F B_ E€i&aEeq
6 ? a = c o o) (, !!. 3 r 3 :2.:r\= =.:f, o f aq€q$gqA H:H
t,
E gg
qE E"'g Eg-;iEE ^, *=
* q-: asqeg *q;sq;$ gEgq'sqEq
-
it
H
6{esse
s rzdsRE
q
l€ 5E SS
=EE
6+6-e;83q.6'BE 6'3 =re 6
F
3 q€
gc
*E
E :F**€ 4i[E $ 43 a E'E ia [EgE*!"F:
flsE 34 f; fr
*€s !qE_q;EsEfz $:st
;:
*-i g;a-de
d5iai :s5;;Eci=E le;q s;:*' .iq
g EE,r6i E ,iiErFsi=:a-i
qt F',3dl*€t aegi:€ E anaaqs;E-*; q
li qFgdEA€i qEqEE;en ts$;q 6q?$a H
I
I
I
I
I
ol (t
gE -;i
E$qEsE $43$qngE aE.3F=:seqF=
;aa,€i a ;;;H
9E E Et*g3
EI €iu;*ui,; l=€ug,*u'*;i;ai=
€t
ffi
'{ffi{t-,r,.H
eeaad8f,q risiD=rs:o s
! snq$i HiFsg e .;*rEE 5:e3a€ qE; afl 5q.H$
;i:e; F;s= :i1 ;g;;:ai$*i: i-
*=s e$a€;E€
p;g $$'=:;t;;ec=:ges-
il'5flgg;
;a*+-ii-s ;' ga$i*=€**3agsi$usn a
rfl
=
m
-t
=
?
c
i
rn
z
@
xm
2
r-
0)
o)
x-
\'
E
I
H
Iel
Eil
@
fficH
ffi8
s e
.$-*':Eg$iiiglga;g'3q;gaai:
-x
(D
.It -s=€ 0,
o
:e;E1l';ia;ea='
g :i F€ $1;l,,ge
'se-i=-gq =
o
;' ni:i aalgs._
sr d x3s .r -etgsE-:A
H.-o*tEqi d=agfif gd
0,
0,
z
* q?+; E+Egifra. *;g*aess €;sPqE-Q
I
I
r;l
f;l
*l
tt
H
o@
(Do)
o ;l -t
-x
o)
o)
$*Efi
g i:
a;i :f aaE 9€ €€ ; fi q:E
i 3* l: i I ^:\
(tE
q.
or
;E,gF*,)8q;p;H
:;gieisei. .*;i*,i+f,e;s3
rrg$ gq*efr =s=29 9"fi9$
cr
o(o
-@
:to
A)
'aai
m
3
m
v
z{
D
T
x
{m
z
tr
tfl
x
I
t-
qt
b
o)
\
i'
c L@ 5 gI(! . . .
@
3P6 3e=o
=' 33s sFsg [E=eF3q*aqqiE€€,q
rIH r,gg.F€ia*g1fiE€s:3
dEE F#=
caoco
U A s4596
:=EfuS
raF
Q
(D
I s$qiEFi€-agIi€F
I
I
le:Eei;ii:BEig
['=EF3*E*
6i=...:€?E =;Eg;
Eo,
ogo-5
=g9it*R9*
:?91 f.gYo)o
Y.so----3f,
o),Xo)A).<
5Y.=.3o)
I
aoa
qs FH
=C€
€ 38: iB$ iiaga:: aE$ a
=HA:H- ;t;fi$ra:g;ig=:sg$
'EEi4frB
:-g:- $FE;E i:E-
H FqE3: s$4s: 4F9=€F ;Hg:
*l a a
3E -5
g
x a gaqaE
glF *ll
-o)
<o) lD=-A)=
us*agg=:B:i'i
.Eiq;3E[Fn
5 ii6 - -l;"0:<o
=39 3.8 i "o: :
sE :fi.+€ErFB
c',==-<
6:
{_ :6
x =sg[$g3s;:e =
l ooJ q
i1: i;5E*
gi
=S 3
g3;-;g
-'- J
*;a aq H =a =lig:
ii $g;*iile l;
II
I
I
I
I
I
."l
HI x5x
€3€
zl -"
G
--l
N)
*t x
0)
x(r,
fil 3
3
ocv
Jo;i'
o)(,=
-9.
-c
-*
JE TD
.,;r
il Io,
l5
9l(D
;r ot
a
(D
o,
ot
i
lo
lo Gat
0)
ot
lo
lo l-
ii'at
ir
-
l-
H l(D =(o
oo
ffi l(o f
lc
lo' =:C
.B . ..... o. o.. . .
sfi'3;g q)
ql
0)
3 e A€ e
E3**;t FsEi 3EE$:6$+ang#ia5
o(O 5 O.
o)
=coo)qP
s"6.3 rai*iE sra lv
o f xl =,* q-='sF" ;gE5$gE$4ei'iE;
s3{;5 3q
e +-=;AHg€
: lg +E
d-xse i-eE
o;**
+E 3
gH.dF 3E
P I f =i
";ig:ia.Y.r
,^R=R- sd=ii
€ * =6 ,HE €: N
=
N)ElF*i4 fi$ $
s E.3TFE *9F39 EB i
tg
$a
=
rT E5
0r6
= .i o.
sot
,f;
x (o*
C
9.6
1
rT
z x
@
m
x
g.
|-
o) +*Hsii:qggar.ea$g 5F
\\
o) Iet
393S
=sTstugi=
?<t F69.
Fg
I
\\
x.
o(D
igtEE E H; ;tuH:*ea s $;
qa
sE' HfE=a I
EE 3H E.=:E
H =6=qF
aH+sg PF$;;€F
*l 'P SE:g€EF
av
NN
tl
oo
N'J
9o,tsgJ6o *€qsE3
6#q
_-
E
3-E +-x
=:: -
o O *.,^ a.
+;=ts3e8 =(,O - o)
iiu-83,i E=EE3e=qHEASdq
i' 3:q 33: gf g-;-?Fo
qfll
33 A='e=" s^9696E3
D 0)
==
AEP:3;3
s <: o
=-
o.oiciHq:?
EEEd
jo-"; .iYrnde*i :H{iI
3*=5=gJ-.ig=3.=
(o$ -9=
=
g =.ii= x.*.=..1 f -9_
-
9r
=..r
EgEE*g?
o* q3-
o ^p:t:.Sg rD
F= ;6Ee $FtgqE."q 9ii$E
-eg_F
I
I
6-<
+F
(D
-[3P315
Js-=5
^.
sHEs
='(,-
5:.FS
E="
-=A
3=xx-'^
;=
Ri =.9o-9
D"x=
I
O
o
q)<
+:
otJ
=.$
x
(O(D
o):
X
eB3
FFlo.
-=:? 7 E$
3-r-,nU ffoPd
d=
6E
cylqi$ 0rooo <oi,J sc
€:.rl r5l:f o==.$ =(^
I
I
.l
ml aaaaa
fit x(,xxx-x
fiq*6+S5
X=X=*'
FI il*rB-
d=62:tr
r6f,v's
d
foo)g
o-o'-
=
[F i
sl 5=
aaa
FgEsagFEgFE
'-=-' (oo. I i
:{
3-
<H F3.'d o)5
='gr
il g$ssqegcgn.l
aa
i o) -'= or,^ - =
qEil 3,E=-86{
i+ Yc o=.
q3
gB E9x ieE
*^.
D Q='d
==ot-
= ei'
9--=' 7^r:-,n
H x=d:
xE
9-.^rd
: =. x
-(v(D
=.=,2
a -' =
$E
*EEESs ssE
:ggg[iE3lE;3$$FgEgE
*-3* 3 F:qE* 3
ao .
5 FdE4=og,EH=
_;r",;d*593 ! q€ag f=
0)
5
x
-oF*
gEE$ H
f HgFoTe +^
EE'='5-6=u" €
le 3Fq=
E=3 ."-
eie;-,g;*ieEqsia€1$ ;sed
=
m
2
{
D
x
-m
z
nl
x
2 q*rqE:-3=BEgq
|- E, EIDt.r=,E+t*
0, 0: {=NE b
v-+ 3r=dE6o
ll) 3g-
-{3s
=3,=- =.
F
-3- p"E
-
\'
T
E
E
E €;frgF;a=fl fr rge*€tFs.aiH ec€
E
-
E
TE uFffi€e;g;Ei''EsE
ffi
mf{F
ffi4 :i igii
.. . .g
g {, {, .fl6
3 dS*E:F55EE.xe J
(D
9.
g ia*e 3E: -F :
-EF€: H' q
o)
o E$=;:es*Ai a =
g
(o,:=. c
I
5lloo3
- c = c
A,-
EEil6 *^99
R$Eqfi ssda H q i
=;r
4
-.a
t
19
7
(D
- €sEs$1*BBflBEEEg
=EE*$4 .HgS$ErC
- s € Eg Eix
6t<1
3
qt
Exd*F
3=.d-9{c ?
ii' 9E=a*"
6--,^-.-
+43$3eis
6jta-tuo=Co)
5 iri<o 5 9.F=
ssBE;d
r=oq)9?
(o(o c 5 5(o
=
rn
3
m
4
z1
-x
@
c!
-mz
@
llaglsilgl*il1ie
rn
x
I
|-
o
\
o
*
\'
€{9s iJe :
3 gB B*4'4s g&.i
=sAE
=. -
5tig+sgEsaFE;au
XP E i e a'P
=a-;E
$eil; s;&daE
q"=ggs 3 f;3 s€
=*-;=4';q
*€af
cEeFE
+ ;: .E-g^.E
E,35
; uq
g3
=
I
o
*
I
o,
a s
g
I
lcB€c 1$:EilE
* u =iEgE:
l*=glil il
sga, qqff$qs3_.€r;.3=€aEAg,r$E:
-*gqsr
I =Ati1 q s g;5tr"=gF1a =Eg
I 0t E+S;H s: aigsE agr qsaEE ;q € sq
-l =E€g"qqE
3e
qa
o
F ;FFggfr"e:s$:q FE l3 4E
1l *, g;,
c
* si=*,'F'* ae;g; ia €*iEE€EAlu v o
;f,
,r;r;a$-Es=ii' r-[r
P
-E=siq;6c B€
Sgigggg'g qg ,EgFgFg8533ia
CL
g,
=B-s
iI
ffi
;igiiiEE1Eig*;l-E I
i iliEEIE: 1E l
;c;e?a i+EaceE es. egsS;H1+$'*Eac
m
3
m
.Heoeo=oqEEe : a?F
2
-.1
D
*E+*
t
ga * eE i;: gig;3
x
@
'o
:eEE *El' 'E li
*3 l' ei A
P
znr
@
E; ag eie a $ $gBreriaagsf,g-t;
m
x
a
r-
0)
oi
*
i'
s 3€ 're
m
=
m
v
z.
-
-x FsF g$ $E:€ $EFE$i:igE'
$a
si;u;iE
;: i
@
!
P
m
z
@
m
E esss g ,:€A''F$t€g
x
2
l-
at
)t
\'
l
I
oJ (D: o (D o o-y
=x=oxoo-;l' .
a
q)
H€'-"eAgE 3serr- 6 rFB rFsss sdds rE siE iI
il
3
A]
o
3
i * $
gE6gs *
3
0)
a
I l;g;: E I ; i IEEFe $*E [*Eg'F
s'n;eEefq €HAFi e* €=$ sea €=si
iI
H
m
. oN 33=teEgqqoqFRqBgE:;51r"$:u
t= ?e E3,: ex&aE g€ _;".'i,=E€ d$E F-qHE
-(,o
5 Xf,
N c(O
=
rn
2 g-*E€E'3€-da*=5e *i=Es&95FEdsA" 3
-a
7
x [ *q'*a-q,*i
+* -$ iecga$*g*:iE*$."g*q*=ggt -c5-$!rql
eEs
x
a:
: aaF*
P
I
rn
z
' ::_
rgeqq eqElEqq gE+E**s
a;a s 1a
qE-EH3-d
ot
(Jt9.
oo)
*l
I
I
I
I
I
I
I
.ol
f;t
il Ell**
EI
Ii;:' ;ll:; :g*Eg:ggi 13;a:l;
gl
H
t
:to-*^'=Fo
qd=9s.9
-'"o
5e !A.:.1
Ecf P=
-x.2
3X-
3A *e
E (D
Ee ;FEl:gEgEB
ariEE:
3di. qlx - $*;
E: g*
a
=;
@-6
(o0)
=Y
a* ag i;E
-= :t v=
x:1.<
o j$
..=.c :
a) c(o
f 5
(aF
a, q)
:J 3 B$ss;E; # EEEA;E
I
I
I
;
I
I rieei g g qeE$ $Fe si gia i s
n H : ;: $ rE l-*'gis
g* Eg*a*
I
I
I
* q*:€A
:3giEtIaAsqei''
l E'*
Eil freF--E'= 4iEgtr €-F'*
5s ieF 9,Eig9a E: 3 3
I
'El
fil
zl
tl ifi*if,E€EgiEEBSE EiEE€E:
5 i$q
"q$E€4..
E T€E
3ss;eFEE F-E 3d
AAeg4;3[€Hs g s;E5
= q q*s
*Es;
f*
s 3 3*
EEIIgl 1*igl-Eil;lIafiEE
H :A;;: a;+q: +FciiE EFH
ffi
:
Q
g:15: cE $H F;
6 iE t s * Ag =E i
= E":s"sq tagoi;fr i Eg i $ 1 :Eil$
o
g;,iipg**$Erq=; fi-
o
o sgeia$E,ii;stc- [;'sF
e5o*3 ;ii;asar*a
-' _=3E51_gf=3?.sr3x
3 gA-A.ggE 5==aii F-*la 9a Sg:1?a=
*isf-a=;g-a
q$
q=6ilEEEIXc,q;1? AEFa;
gar.d4 33EaEl.! *or
qgg+H=.3+;g
9l
g. ,:Ets*ssts- n.sfii=s
(D
;Eac me*€;tlem
=: qqgl: $icn
aan; F
(o
Eg-qE ;E ed:;. H: A'
-eFi*-frp$.8 I
E3+q4g
.=B'3d=P Iq-
P o q5B=a=*Ei-
-;ge+E ==;i i=*x=r3idE A)
sE
d* EH$ €iulqias.g
HI
ml
=l
!l
zl
dl
$l
€l
tlEI
!l
ol
rl
sl
tl$l
o.o 5
o.o(o
q)0)3
=-o)
-1,
-
,=o
H -1
W
u x
Eo
o
E;Ei Ati*g*a;figii EFEqgrE tFga:f,
*Ffi 2
!: $- fEg t"eE 5gE E 6*ga *sE;= o
m
=
EI
4
z-l
D
7
(D
C
!
-{
m
z
@
m
x
o
t*
o
\J
Ioi
\'=
cFFd9 , 'g 'g '
+E I rS5
F*E Fa
ESB E
RJ 3 Y
g;e1ac-EgE:gE
*d= ,g
rF $q
FP _ 6
i€Eeei FiBEa-'li:i:giA
Eiai;Ere
qE
q)
-3E =.$E iaa*g 'A1aE
qEcga -gA€t icgisqa
J=5
=JL.
1 .^X=' i== -' ' qZ
et-dat,:2
I 3iF
$$E E;
I
E
gFiEt;
fgl'a
o =t
3..fi o {3
e 5-
-
0)
-or
or5J3q)0t
=
I
AEEEEE
-eg*HiF
g.E
nc H;
3 d_E ^ d
=etYfi.4
=xISBE
O oxN =
(rl!r I
x =-
o, E5:F8
;c.=oc
lt (D
xx<E: (o
E gg4 Jog
N *- q qt
: SoP
qt
qc
t
@
o.3
qt a,
=' ir
H o
ot
-34Sa
o) 0, q)=:4,
o3=6-
l';:'il:iggFg-gEEu5
5$t A €gea E ie s=F_
egfr s:a$ F'i E$ €
ErE qrq+ f; g EE g
silEB[+Bsg3gir:iE;i' o,
qt
c- A-ssaqsus
g;iEgf,i o
o -(t] *q, ltlsi ='
rD q x 0) qt o)
o) q,
! @=
rD
=
m
o=.
v 0r=
z-{
5 P.r-.r'
E
@
C
!
-l
m
z
@
m
x
a
|-
qt
x
x
F
\ {, t9
eEAfgAA
$aanEgr
A.Fs €F
i6.36 Po
o.'
I-AUT JAWA
LEGENDA
t
B€tas Prcvinsi ZEE Wlay6h K6bupatm (4 mil) KAWASAN UNDUNG
1:46,144
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BEKASI - BATAS KAbUDAIEN Jalur Pipa P?rtamina Krwldn Lindung Hut.n :
tr Tip rate (TR), yang diartikan sebagai jumlah perjalanan rata-rata perhari
yang dilakukan oleh perorangan yang melakukan kegiatan pada suatu
bidang lahan dengan fungsi tertentu.
o Tip generafion (TG), yang diartikan sebagai jumlah perjalanan yang
dihasilkan oleh suatu unit lingkungan peruntukan unit pemanfaatan ruang.
o Tip distribufibn (TD), yang diartikan sebagai penyebaran perjalanan yang
dihasilkan oleh unit lingkungan peruntukan (unit pemanfaatan ruang)
tertentu.
3) Persyaratan fisik kesesuaian lahan seperti kemiringan, hidrologi, dan
sebagainya.
3. tdentifikasi Jaringan Jalan Arteri dan Rel Kereta Api di Kabupaten Bekasi
Berdasarkan Peta Jaringan Jatan dan Rencana Jalan Tahun 2003, berikut ini
adalah jaringan jalan arteri dan rel kereta api di Kabupaten Bekasi
1. Jalan Arteri 1
,ffi.
3. Jalan Lintas Utara
Jalan yang menghubungkan Taruma Jaya-Cabangbungin
4. Jalan Lintas Selatan
Jalan yang menghubungkan Setu-Bojongmangu
5. Rel Kereta APi
Jaringan rel kereta api yang melewati wilayah Tambun Selatan-Cibitung-Cikarang
Utara-Cikarang Timur-Kedung Waringin
Zonasi
1) permukiman hunian padat (skala besar), berlokasi di Kecamatan Tambun dan
Cikarang Utara
2) Permukiman hunian rendah, berlokasi di Kecamatan Cikarang Timur dan
Kedung Waringin
3) lndustri ringan non polutan dan berorientasi pasar, berlokasi di Kecamatan
StandarTeknis
o jalan arteri
Garis sempadan bangunan (GSB) terluar yang sejajar dengan as
primer, ditentukan berdasarkan lebar jalan arteri dan peruntukan persil atau
minimum 20 meter
o lntensitas bangunan di sepanjang jalan arteri adalah rendah, dengan KLB
maksimum 40olo dan KDB 0'8;
o Ketinggian bangunan maksimum 2 lantai;
o pembatasan jalan akses ke lingkungan industri minimal setiap 500 meter;
Zonasi
1) lndustri besaryang berorientasi bahan baku seperti industri kimia, logam, mesin
dan perlengkapannya, berlokasi di Kecamatan Cikarang Barat dan Cikarang
selatan
2) Permukiman hunian padat hingga sedang berlokasi di Cikarang Barat, Cikarang
selatan, dan Cikarang Pusat.
3) Pertanian tanaman tahunan berlokasi di cikarang selatan
Pertimbangan
1) Industri besar
r Memiliki akses yang sangat baik terhadap pasar lokal, regional, nasional
dan
o ke jalan arteri
Orientasi pergerakan dari kawasan pertanian tidak langsung
Primer;
yang
o Pelarangan menambah/memperluas ruang kegiatan fungsional
diperkirakan akan memberikan dampak langsung terhadap
fungsijalan dan
kawasan:
oDibangunbuffer/penyanggapadaareayangberbatasan|angsungdengan
kawasan Permukiman
.Kepadatanbangunansedanghinggarendah(100*200uniUha);
Standar Teknis
r Garis sempadan bangunan (GSB) terluar yang sejajar dengan as jalan arteri
persil atau
primer, ditentukan berdasarkan lebar jalan arteri dan peruntukan
minimum 20 meter
r dengan KLB
Intensitas bangunan di sepanjang jalan arteri adalah rendah,
maksimum 40o/o dan KDB 0'B;
o Ketinggian bangunan maksimum 2 lantai;
I 500 meter;
Pembatasan jalan akses ke lingkungan industri minimal setiap
EEiilii[!i::ir
-.W,,
5.3 Jalan Lintas Utara
Zonasi
1) Pertanian lahan basah
2\ Permukiman kePadatan rendah
Pertimbangan
o Kondisi fisik lahan sangat sesuai untuk pengembangan pertanian lahan
basah seperti kemiringan di bawah 15o/o, ketiggian kurang dari 1000 meter,
dan lain-lain
. Kawasan permukiman kepadatan rendah untuk mendukung tenaga kerja
pertanian (Petani).
Standar Teknis
o Penetapan batas lahan dawasja sesuai dengan dimensi lebar jalan yang ada
atau minimum 20 meter;
. Penyediaan lahan untuk penempatan rambu-rambu lalu lintas dan rambu-
rambu peringatan yang berkaitan dengan karakteristik kawasan;
Zonasi
1) Perkebunan
2) Pertanian Tanaman Tahunan
3) Kawasan Lindung ResaPan Air
4) Kawasan Lindung Rawan Bencana
O Permukiman hunian sedang hingga rendah
Pertimbangan
o Kondisi fisik lahan sesuai untuk pengembangan perkebunan, seperti
. Berada pada kelerengan antara 8-40 % dan > 40% sehingga sangat
disarankan untuk kawasan lindung
Zonasi
1) lndustri berat seperti industrikimia, industrilogam ,mesin, dan lain-lain'
2) Pertanian lahan kering (tanaman holtikultura dan palawija)
3) Permukiman kepadatan sedang hingga tinggi
Pertimbangan
o Memiliki akses yang sangat baik terhadap pasar lokal, regional, nasional dan
internasional (angkutan jalan raya, kereta api)'
a Ketersediaan lahan cukuP besar
a Mempunyai hubungan fungsional yang erat dengan ketersediaan tenaga
kerja;
o Kondisifisik lahan sesuaiuntuk pengembangan pertanian lahan kering'
Standar Teknis
r Garis sempadan bangunan minimal 15 meter di kiri-kanan rel kereta api'
r pemtratasan jalan akses ke lingkungan industri minimal setiap 500 meter
tinggi.
Zonaini merupakan kawasan non bangunan/ hunian maka yang diatur hanyalah
bangunan menara telekomunikasi di permukaan tanah (Green Fieldl, dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Menara harus berfungsi sebagai menara bersama
2. Tinggi maksimal :52 m, kecuali menara backbone diatur dengan ketentuan
tersendiri
3. Jarak antar menara telekomunikasi minimal 50 kalitinggi menara tertinggi
4. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milik Jalan (RMJ) untuk
Jalan Arteridan Jalan Tol, minimalsama dengan ketinggian menara
5. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milk Jalan (RMJ) untuk
Jalan Lingkungan, Jalan Kolektor minimal sepertiga (1/3) ketinggian menara
6. Radius jarak titik tengah perletakan menara dengan garis batas lahan
tetangga minimal harus sama dengan sepertiga (1/3) ketinggian menara.
b. Zona ll : peruntukan Lahan Pertanaian (lahan basah/ lahan kering dan
tahunan)
yang diatur
Kawasan pertanian merupakan kawasan non bangunan' maka
dengan ketentuan
hanyalah bangunan menara telekomunikasi (Gneen Fieldl,
sebagaiberikut :
1. Menara harus berfungsi sebagai menara bersama
ketentuan
2. Tinggi maksimal : 52 m, kecuali menara backbone diatur dengan
tersendiri
3. Jarak antar menara telekomunikasi BTS minimal :
6. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milik Jalan (RMJ) untuk
Jalan Arteridan Jalan Tol, minimalsama dengan ketinggian menara
7. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milk Jalan (RMJ) untuk
Jalan Lingkungan, Jalan Kolektor minimal sepertiga (1/3) ketinggian
menara
8. Radius jarak titik tengah perletakan menara dengan garis batas lahan
tetangga minimal harus sama dengan seperempat (114) ketinggian
menara
ffi
ffi
PEMERINTAH KABUPATEN BEKAsI I Laporanoorn
Iry
6. Radius jarak titik tengah perletakan menara dengan garis batas lahan
tetangga minimal harus sama dengan sepertiga (1/3) ketinggian menara
5. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milk Jalan (RMJ) untuk
Jalan Lingkungan, Jalan Kolektor minimal sepertiga (1/3) ketinggian
menara
6. Radius jarak titik tengah perletakan menara dengan garis batas lahan
tetangga minimal harus sama dengan sepertiga (1/3) ketinggian menara
ffir,
B. Bangunan menara telekomunikasi di atas bangunan gedung dengan
ketentuan :
5. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milik Jalan (RMJ) untuk
Jalan Arteri dan Jalan Tol, minimal sama dengan ketinggian menara
6. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milk Jalan (RMJ) untuk
Jalan Lingkungan, Jalan Kolektor minimal sepertiga (1/3) ketinggian
menara
7. Radius jarak titik tengah perletakan menara dengan garis batas lahan
tetangga minimal harus sama dengan seperempat (114) ketinggian
menara
g
,W;'''
6. Radius jarak titik tengah perletakan menara dengan garis batas lahan
tetangga minimal harus sama dengan seperempal (114) ketinggian
menara
B. Bangunan menara telekomunikasi di atas bangunan gedung dengan
ketentuan :
5. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milik Jalan (RMJ) untuk
Jalan Arteri dan Jalan Tol, minimalsama dengan ketinggian menara
6. Jarak titik menara telekomunikasi dengan Ruang Milk Jalan (RMJ) untuk
Jalan Lingkungan, Jalan Kolektor minimal sepertiga (1/3) ketinggian
menara
dengan garis batas lahan
7. Radius jarak titik tengah perletakan menara
tetangga minimal harus sama dengan seperempat (114) ketinggian
menara
f. Zona Vll : Zona khusus
Diatur dengan ketentuan lebih lanjut.
!E5EH
o
s 3
! t
r
tr
T. gFfIE
I sr
rE
H
11
ta
ltE
E4
EE 1'
EE
G
-
€
i aiF$Es
t
ll
..r
G
e$
.o*
FH
lls
e&
(!in 'l;1
-f€
OH I
*
*i
-F 1t
t!
(!
lr
II =
F
IE llll
E
- tl
$. €
e
2
E
.E 7,
l4l l^l
F
@
E I
tr g
tr
e
F
Fo"
tr
t
6
M
$
E T
o 5
-
€ B
8. T
\F
(o=
9
o
e
A
=
f;
L6
.EC
ltF H
trtA (9
3€E r!'
!!
i! -
E
TI
I a
(,
E
I
E
o
E
F iFE
iFl
F
q
il
t
fit a
a
5
€
=
I
ttl
i)4' E
'; l,iP
s
F 7,+
u5 ,Ir
s
t;,
-&
F=
Fl- ie$g
E n
IH
X
=
11
( \F
V r.- El
rfl
F
U
vU
tf
8.8
EE
EE
f;E
EE
!i
IT F
gs ll
ca
v,
€= o
gE
!E
fB H
EE;
E trf;
3C
8
EE E
EE 3€
iF
gfi' IF
t- iq
za
IE il Et
dEa
Ei7
$E SaE,
+ F53
r:A
Fl
EF
ELtul-
E
o)l
I I
E
gF "l
guna lahan,
A. Perangkat yang berkaitan langsung dengan pengaturan elemen
meliPuti :
' IMB
. lzin Penghunian Bangunan (lPB)
a'Kekuatanhukumuntukinengembalikangangguan/pencemaran
b. Pengendalian hukum terhadap kendaraan dan transportasi
c. Pengaturan penyediaan pelayanan umum oleh swasta
d. Pengaturan/kebijaksanaan pembatasan penumpang/'Three ln one"
dan/atau pemberlaku an sticker untuk Jalur-Jalur jalan tertentu
pada
waktu-waktu tertentu
a. Pajak lahan/PBB
,ffir.
B. Landasan kewenangan dan prosedur pengenaan insentif dan
disinsentif
Pengenaan Insentif-disinsentif berdampak pada masalah
pemilikan
perseorangan dan kepentingan umum. Bahkan akan rnenyebabkan adanya
pembatasan terhadap kepemilikan tersebut. Pada dasamya ada 4 azas yang
dapat dijadikan landasan konstitusi urltuk penerapan pengenaan lnsentif-
disinsentii tersebut, Yaitu :
1. penetapan penguasaan dan pemilikan hak atas lahan,
2. police Power
3. eminent domain, dan
4. PerPajakan & retribusi.
2. Police Power
pemerintah
Kewenangan Potice Power adalah kewenangan yang dipunyai
untuk melakukan "pengaturan, pengawasan, dan pengendalian"
pembangunan di atas lahan maupun kegiatan-kegiatan manusia yang
menghuninya. Kewenangan ini harus dilakukan dengan alasan
yang
yaitu
bertujuan untuk memberikan keuntungan kepada masyarakat luas,
w
<Wz)'
pemanfaatannya sebagai perangkat pengelolaan dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
Salah satu contoh adalah pajak lahan kosong (Vacant Land Tax). Lahan
perkotaan yang dibiarkan kosong atau terlantar, tidak
dimanfaatkani/dibangun dikenakan pajak yang lebih tinggi dari pada lahan
yang dimanfaatkan secara efisien. Maksud pengenaan pajak ini adalah
untuk melakukan insentif agar lahan kosong dapat segera
dimanfaatkan/dibangun. Bentuk retribusi terhadap izin pemanfaatan lahan
juga dikenakan untuk bersamaan dengan lembaga perizinan tersebdt'
6.3 Perijinan
lzin pemanfaatan ruang diberikan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan
umum; menghindari eksternalisasi negatif; dan menjamin pemanfaatan ruang
sesuai dengan rencana tata ruang, strandar dan kualitas minimum yang ditetapkan'
lzin diberikan kepada calon pengguna ruang yang akan melakukan kegiatan
pemanfaatan ruang pada suatu kawasan/zona berdasarkan arahan rencana pola
ruang.
Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang
dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi adminstratif,
sanksi pidana peniara, dan/alau sanksi pidana denda'
Dalam ketentuan perizinan pada RTRW Kabupaten, paling tidak memuat:
1. Semua jenis Perizinan yang terkait dengan tata ruang dan dalam pemberian
izinnya harus mengacu pada dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten yang ada diwilayah yang disusun RTRW kabupatennya
2. Mekanisme perizinan yang menjadi wewenang Pemeringahan kabupaten
yang terkait dengan tata ruang yang mencakup pengaturan keterlibatan SKPD
terkait dalam setiap perizinan yang terkait dengan tata ruang'
3. Dalam mekanisme perizinan tersebut juga dinyatakan kapan RTRW
kabupaten diacu dalam proses perizinan dan dilakukan oleh pihak mana;
Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib menaati rencana tata ruang yang
telah ditetapkan; memanfaatkan ruang sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari
pejabat yang berwenang; mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan
izin pemanfaatan ruang; dan memberikan akses terhadap kawasan yang oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum.
Setiap orang yang meianggar ketentuan tersebut di atas akan dikenai sanksi
administratif berupa peringatan tertulis; penghentian sementara kegiatan;
penghentian sementara pelayanan umum; penutupan lokasi; pencabutan izin;
pembatalan izin; pembongkaran bangunan; pemulihan frrngti ruang; dan/atau
denda administratif. Pemberian sanksi terhadap pelanggaran penataan ruang
diberikan berdasarkan besar. atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat
pelanggaran penataan ruang; nilai manfaat pemberian jenis sanksi yang diberikan
untuk pelanggaran penataan ruang; dan kerugian publik yang ditimbulkan akibat
pelanggaran penataan ruang. Pengenaan sanksi terhadap pelanggaran penataan
ruang bertujuan untuk mewujudkan tertib tata ruang dan tegaknya peraturan
perundang-undangan bidang penataan ruang.
Sanksi pemanfaatan ruang pada kawasan lindung dan budidaya di wilayah berupa
arahan sanksi yang mencakuP:
1. Arahan sanksi bagi pelanggar pemanfaatan ruang yang tidak pernah
mengajukan perizinan pemanfaatan ruang;
2. Arahan sanksi bagi pemohon izin pemanfaatan ruang yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana izin pemanfaatan ruang yang diminta;
3. Arahan sanksi bagi pemberi izin yang melanggar kaidah dan ketentuan
pemanfaatan ruang.
Arahan sanksi meliputi arahan pengenaan bentuk sanksi yang mencakup sanksi
administratif, sanksi pidana, dan sanksi perdata. Secara konseptual bentuk sanksi
yang dapat diterapkan pada pelanggaran pemanfaatan ruang, pada Gambar 18
berikut.
Sanksi Administratif
Sanksi administratif yang dapat dikenakan pada pelanggar pemanfaatan ruang,
dapat berupa:
a. Peringatan tertulis;
b. Penghentian sementara kegiatan;
c. Penghentian sementara pelayanan umum;
d. Penutupan lokasi;
e. Pencabutan izin;
f. Pembatalan izin:
g. Pembongkaran bangunan;
h. Pemulihan fungsi ruang; dan/atau
i. Denda administratif.
Sanksi Perdata
Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana terkait penataan ruang,
dapat menuntut ganti kerugian secara perdata kepada pelaku tindak pidana.
Tuntutan ganti kerugian ini dilakukan sesuai dengan hukum acara pidana.
Sanksi Pidana
Sedangkan ketentuan sanksi pidana yang diterapkan pada tiap pelanggaran pidana
terkait penataan ruang, yang dapat diterapkan sebagaimana pada tabel berikut ini.
Gambar 6.9
Cakupan Arahan Sanksi pelanggaran pemanfaatan ruang
berdasad<an UUPR No 26/2007
Pn|..:
dr.lda:
Flngai.r i.tlfl.i m.dr$ft-al.ild.l
F|{Lnil.n srFnLra l.glidr: hdrral d.rlJaHlrnF
F|glr.dio rmrtrn Farlmn Pnc*tr hhurA.
uttttt FrErtrr!- rftr br-n
pm|nuD|nlobd; lxlum
Daatqb|'D tir:
pa$rtrbn Eh:
p..noonf t.f .n bmguff,i ;
pdilltn frngd nryrg; dril.fi,
d.odr .d!r]*aral,
kawasan yang oleh peraturan dinyatakan tahun dan denda paling banyak Rp 100
sebaoai milik umum iuta
10 Pejabat pemerintah yang berwenang Dikenakan pidana penjara paling lama 5
yang menerbitkan izin tidak sesuai (lima) tahun dan dendan paling banyak
dengan rencana tata ruang Rp 500 juta. Pelaku dapat dikenai pidana
tambahan berupa pemberhentian secara
tidak denoan hormat dari iabatannya.
11 Korporasi yang melakukan sebagian atau Dikenakan pidana penjara dan denda
semua tindak pidana terkait penataan terhadap pengurusnya, dan Pidana
ruang, terhadap korPorasi beruPa Pidana
dengan pemberatan 3 (tiga) kali dari
pidana yang dilakukan oleh
perseorangan. Selain pidana denda,
korporasi dapat dijatuhi pidana tambahan
berupa:
, pencabutan izin usaha, dan atau
. oencabutan status badan hukum'
Setiap pemanfaatan ruang harus mendapat ijin sesuai dengan rencana tata
ruang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perubahan
7 .1.1 Pengertian
Kegiatan perencanaan tata ruang merupakan bagian dalam pembangunan
masyarakat suatu wilayah. Masyarakat merupakan pelaku/subjek dalam proses
penyusunan penataan ruang, Proses perencanaan tata ruang, masyarakat
berperan secara aktif dalam setiap tahap proses kegiatan. Peran masyarakat
tidak hanya dalam proses perencanaan, tetapi sampai pada pemanfaatan ruang
serta pengendalian pemanfaatan ruang. Dengan demikian, pembangunan harus
berbasiskan pada peran masyarakat (co m m u n ity-based develo pmef).
Pembangunan berbasis peran masyarakat (community-based developmef)
mempunyai pengertian yaitu pembangunan dengan orientasi yang optimal pada
pendayagunaan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung,
masyarakat diberikan kesempatan aktif beraspirasi dan berkontribusi untuk
merumuskan program-program bangunan dan lingkungan yang sesuai dengan
tingkat kebutuhannya (Kepmen PU Nomor : 06/PRT/M|2OO7 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan).
7.1.3 Keluaran
Beberapa keluaran yang diharapkan dari kegiatan Perencanaan Betsama
Masyarakat adalah :
Secara umum, hak, kewajiban, dan peran serta masyarakat dapat dibina melalui
pendekatan Partisipatoris. Pendekatan Partisipatoris adalah salah satu
pendekatan yang tepat untuk menyusun suatu bentuk perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan
dimana kegiatan tersebut merupakan hasil dari suatu proses yang melibatkan
peran serta masyarakat khususnya masyarakat yang berada di lokasi
perencanaan. Pendekatan Partisipatoris digunakan dengan dasar pemahaman
bahwa masyarakat lebih memahami kebutuhan dan permasalahannya sefia
harus diberdayakan agar mereka lebih mampu mengenali
kebutuhankebutuhannYa.
Dalam pendekatan Partisipatoris, masyarakat dipandang sebagai subjek dan
bukan objek; praktisi berusaha menempatkan posisi sebagai "insidef' bukan
,,outsidef,; lebih baik mendekati benar daripada benar-benar salah untuk
menentukan parameterlkriteria yang standar; masyarakatlah yang membuat
model, diagram, pengurutan, memberi angka (nilai), mengkaji (menganalisis),
memberikan contoh, mengidentifikasi dan menyeleksi prioritas masalah,
Pelaku (stakeholder) yang terlibat dalam kegiatan penataan ruang, terdiri dari 3
kelompok utama, yaitu;
I Pemerintah (Govemmenf), sebagai representatif negara yang memiliki
kemampuan-kemampuan legislatif, yudikasi, dan pelayanan publik,
fungsinya menjaga supremasi hukum dan keamanan nasional,
menghasilkan program- program kebijakan publik, mengumpulkan
dana/penghasilan untuk membiayai pelayanan publik dan infrastruktur,
budgeting dan implementasinya, serta menciptakan pembangunan yang
berkelanjutan.
Gambar 7.1
Pelaku Utama Kegiatan Penataan Ruang
(P rivate Sector
D. RencanaPengembangan
Pemaduan terhadap pedoman utama, arahan pengembangan, kepentingan
prioritas dan visi pengembangan kawasan.
P.]!Lp.n
Anrllrb Pcrihku
UngluiEtrn
SlrEtogl Plngonbtsg|'n
d.n Pubmul
Penaragan
R.ncaru
PEMER.NTAHKABUPATENaexas
fipl I
. Kerjasama dalam penelitian dan pengembangan
. Bantuan tenaga ahli
n Bantuan dana
TabelT.l
Bentuk Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang
l
r
ii
-p rvp
e Ie p a s a en i h
"l
r-l
l
ll
r-.--
lcl
t_l
7.5.3 Tahapan Perencanan Partisipatif
Dalam perencanaan partisipatif dengan melibatkan peran serta masyarakat
dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu :
A. Persiapan
Pengenalan terhadap Program yang akan dilakukan kepada masyarakat
terkait, pendekatan terhadaP pihak terkait dan penyusunan strategi
pengumpulan informasi.
B. ldentifikasiAspirasidanAnalisisPermasalahan
Penyusunan tujuan, kebutuhan dan kepentingan semua pihak, pelibatan
seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), serta analisis kebutuhan
dan sumber daya pengembangan kawasan.
A. Publik Hearing
B. Diskusi
konseptual
Kegiatan ini diharapkan akan memperkuat dari sisi argumentasi
dariprogramkegiatanyangakandilaksanakan.Parapesertadiharapkan
program kegiatan
memberi rrasukan, mengkritisi dan menyempurnakan
secara|ogikaakademik.Konsep-konsepyangtertuangda|amprogram
kegiatan tersebut perlu didiskusikan secara mendalam dan menyeluruh
oleh akademisi. Sehingga program kegiatan tersebut sudah merupakan
hasil berpikir publik secara keseluruhan . Para peserta kegiatan ini
dapat
baik yang
berasal dari para akademisi, pakar atau pemerhatian masalah
ada di kawasan perencanaan maupun di luar kawasan perencanaan
c. Publikasi Lewat Media Massa
o Brosur
Me|a|uibrosurpesanyangingindisampaikandiharapkandapatdibaca
dan dipahami secara sekilas oleh masyarakat yang tidak terlibat
dalam
pada teknik/metode public hearing, dialog,. Adapun isi pesan brosur
tersebut memuat inti dari program kegiatan' Dengan pesan informasi
sekilahini,masyarakatyangberkepentingandiharapkandapat
memberikan apresiasi terhadap program kegiatan yang akan
dilaksanakan.
r Publisitas
Kegiatan publisitas di sini adalah setiap kegiatan dalam pelaksanaan
program diharapkan disebar luaskan oleh media massa. Pemberitaan
oleh media massa tersebut merupakan hasil dari proses publisitas
sosialisasi. Masyarakat yang membaca media diharapkan mengetahui
dan memahami terhadap program kegiatan yang akan dilaksanakan'
r Talk Show
Kegiatan talk shaw di media elektronik (Radio) lokal diharapkan
masyarakatdapatmengetahuidanmemahamiterhadapprogram
kegiatan di khususnya di kawasan perencanaan dan umumnya di
Website/Millis
Melalui Website/Millis diharapkan penyampaian informasi mengenai
program kegiatan menjadi maksimal. Para stakeholders akan lebih
mudah mengaksesnya di internet, stakeholders seperti anggota
pengusaha atau calon pengusaha dengan mudah melihat program
kegiatan di Internet. Realitas penggunaan media internet ini merupakan
maksimalisasi pelayanan terhadap publik. Publik pengusaha misalnya
akan mudah mengetahui program kegiatan untuk pengembangan
usahanya di internet.
CD (Media Tayang)
Dengan perkembangan teknologi, diseminasi dan sosialisasi pesan
program kegiatan bisa menggunakan compact disk sebagai media.
Publik dalam hal ini stakeholders, bisa mendapatkan materi sosialisasi
tersebut melalui cd.
rn ..i (n @ C! (o oi o d (o N c0 (n o (o FI o) F\ c{ @ or d + gr qt
'/1
sr
r\ (n o or sf rr.) @ F{ st st N (o (n st rJl o F r- sr rn or o
a O
(n @
FI
ttl In (\ @ cn € rn FI
N F{
$- ol @ o! @ ro O) o r\ @
FI
@ rt) a (n o. m (n o rtl
5 + rn rJl cri sl CT' Iri + rn d rJt ({F + + Fi o; + (Yi d o
CO
€
d rn (r1 rri o F
'ri F.l (Yl N
d
^|
=
D
5 o c! o (n N t\ (t rn
|E
c
F.l
\sf oq n
rn
q rn
..! q or
@
q @ 4 q oq o) N q ro
(o F o r.o @ o @ F{ F{ FI (n .d
oo FI (\ rl F.l (n F (n (rl ln
r{
=
.g
vl
o t\ F F
.! N c!
po I
(n
@
rti
o aYl
c0
(o to 10
.=
o
o
r\ (\
q or or
F
\ o
@
F
o a
4i
cF
sl r- FI
q r/)
F{ F(n or rl
q €
q or @ oo F
D 4
(o
ol
+
(n
+
0q
tn o
\ \€ 0q
6 o @
ro
o
.tl
ctl
.r! F
or c.i
A
l- fr.) nl c-l F sf rtl sl
CN
a
FI
F FI ra
N
r! rtl (o ol (o o) € (n ro (n (n r{ r\ o) ln ('t
'tr o) F 4 o) rn 4 u'! \
@
F{
ol F
\ct)
c! FI
r{
oq a q q F or rn 4 \ q
lrt (o rri N rn ({; lft N 6l (Yi c\l o d (ct o + d
|{ ct) tn o
,^
o sl € s
€ (n o
or (o @ r\
(o <t N sf c-{ F sf rn (\l N
3 ol N o ro ol sf N o- N F{ Ol F{ |{
!c F{ rJl
.i
ffl c,,t' FI € F{ N c-.1 F{ ('t d FI arl o0
FI
o E r\ sr ti r.D @ t\ a r\ ro ot F\ o c! (\l ol
q @ ln (\|
t\ q
F rt) (rt ttt o €
q q
d (\ \Ot
OE 4 ctl 4 o: ctl @ o) u] F n 4 u'! u'! c-.1
4 c! rn d
6 .=oc|! F r- d ol rn o d t\ r.rl sl € (n ctl
O'l (Y, ci tI)
o c; ro e.l
ql o;
LN oi
D
.E
sf N t\ @
(n .o- @ rn
o)
(o ol ({
rn F
rJ1
$-
r\
r\ ctr
In
ct) d
G1 N
!-{
rn
F.l
rn
(i1
(\ Ol
r"t ro
ol
F.l (\ rt ct
o. rn F{
=o
=t (r'l et N j (Yi € F{ (n + F{ F{ FI F{ (\ rn d (al (ft o .{
rt
=
at
Eb
o4
d F{ F{
= E
otr rt! sl c) sf
q q c c..l rt
q o m tvl ct
- EO
F{
F{
o
(.1
00 C' (o
\ o
0q F
d;
\tvl u!
-=o F
a
FI
-v a^ o FI
N
or
r\ F{
N
(\
6t
F.l
N
N
o
q o F{a
o rl
=o FI ..i € r.l (n 6
=E
Eb F{ rYl
co4
q o
o) G1 N N
a u'! gr ot
I
o)
f-{
rtt <f
o ci
o
I
c;
c)
t{ d
EE
C (o
q sl c) rJ') ltl r\
q (n ol
N
q ct
ro \00 o) o) I e
€s.: o od
or o!
@
rn
q In
ro F.
o
O) r\
@
c{
F{
or
o
€
Ess
4
(\l
LN an
$ rt
rn @ (o or ro (n or ol (r1 o r\ .l rn r-{ rO (\ N r,!
c q q q q \ \ q
F{
4 c! N o!
cE \N N
arl fY) C'? oq
.g
coo \o G1 (n @ LN rt + N o Fl c.i N f{ in sf r\ N Fl u; rn fit
€ o r\ ol o F{ sl rt F
s€E o (o ol
ro rn rn
rj''t rn (\ q rn
r.o
tt @ q ln sl
F{
rn st @ F{
qr or <r N Fl F{
q q
o n
c, og d
sl
6l
d
N sf
rJ)
o rO
l'
o
F
(n r\ cl Fl
EEE Fl F{
+ t1 rn
I
= |! o N (\ ri €
6
D
o 6 q !n (ft oo
z Y F + o
@ r.rl 'j
a
a
'jt}
tr d F{
o
z E
ttn -
U Fl cn tjl rn |n
3 c 4 oJ crl F{ F{
Y 3 fn Fa F\ c.i N
E F\ ro Fl rnrn
C <f sf F o o
d l\ F
C
.E
+.
=
E
z.
F F t t z F
z.
g (, (9
z.
z,
E E 5 F (=9 ct) f (, (9 z. o fr
g|! a tr = 5
o LU
F E z. =
L E IE z - d z. (9 G d) a!
|E tl.l o
(9 (9 (9 C9 U) F - (9 (I) 6 = o
z. z. 6 =
F o
F
E o z z. z, z. z. -ct C=9 (.t) z. dr dt
C' -cl C9 C' =
E E z. 1
(9
ll
=
z - E
a! z. C 9 g = J .Cl
3 5
= z. z. z. =
(, 3 z. E t F 5
co ct o =
t = z. at, (D (t, LU t
LU
= o
Y
o F G. E. E
= g g f
F o t =
o (D :< :< =
: < dt
CD f
t
U'
6 >< )< :< - co E.
o [! UJ g UJ [l
a = =
- O o o 6 F CD O - a ct) O >< L = U) a F (D F F
O ci O CJ CJ
rrl ul IU ul UJ
O
ul
() O O () ()
UJ [l ul lrl UJ
O
|.ll
o o
ul [l
O C) O ci C)
ut ul ul LU UJ
ci O O C)
[! ut t!
1r..1
:< \l \z :< :< \l \< :< \< :< :< \< :< :< \< \< )< :< >< :< :< )< \<
r
3
z
F
.
o
ut
Y
o-
s
o
o
z<
-vt
<vuJ
=t
d,@
zz
<uJ
<<
FF
f3
zo
=Y
ut
o.
z
E
o
ql
o
J
IJI
@
F
SUKAWANGI n
398 PT. EXCELCOMINDO PRATAMA SUKAMEKAR
399 PT.INDOSAT. TbK SUKAMEMR SUKAWANGI 0
400 PT.INDOSAT, TbK SUKABUDI SUKAWANGI 0
401 PT,INDOSAT, TbK SUKAWANGI SUKAWANGI 0
402 PT.INDOSAT, TbK SUKADAYA SUKAWANGI 0
403 PT. EXCELCOMINDO PRATAMA SUKABUDI SUKAWANGI 0
n
404 PT.INDOSAT, TbK SUKAWANGI SUKAWANGI
405 PT, TELKOMSEL SUKAWANGI SUKAWANGI 10c