Anda di halaman 1dari 4

1.

Pendahuluan
Angka kejadian dan prevalensi otitis media pada anak tetap meningkat sangat
signifikan dari waktu ke waktu. 50% bayi terjangkit infeksi telinga pada umur 1 tahun
dan peningkatan ancaman otitis akut serta penyakit kronis dapat terlihat pada bayi
yang terkena infeksi pada usia 1 tahun. Infeksi sebelum umur 1 tahun adalah cara
paling banyak yang digunakan untuk mengetahui infeksi mendatang. Penyakit ini
lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan, orang putih daripada orang
kulit hitam, di lingkungan sosial ekonomi rendah, di orang asli Amerika dan Alaska,
dan paling tinggi pada anak yang memiliki penyakit bibir sumbing dan anomali
kraniofasial lainnya. Angka kejadian juga meningkat di awal musim semi dan musim
dingin dibandingkan dengan musim panas dan awal musim gugur.
Dengan demikian, ada bukti yang menunjukkan bahwa etiologi otitis media
adalah multifaktorial. Faktor individu, faktor keturunan dan sifat imunologis sangat
penting seperti faktor lingkungan sekitar sama halnya dengan perawatan pada bayi,
faktor ekonomi sosial, termasuk kemiskinan dengan gizi buruk dan tempal tinggal
yang terlalu berdekatan, dimana banyak orang tinggal di 1 rumah atau apartement,
dapat meningkatkan potensi penularan patogen.
Meskipun angka kejadian dari otitis berkurang dengan menyusui (ASI)
dibandingkan dengan menyusui dengan botol, latar belakang fisiologis fenomena ini
dan hubungannya dengan menyusui bayi dengan botol masih belum diteliti.
Hubungan fisika yang terjadi di botol susu dan fisiologi yang dihasilkan dalam
orofaring dan telinga tengah masih belum diteliti. Suatu malam sekitar pukul 02:00
penulis pertama mencoba untuk menenangkan bayi yang gelisah yang baru saja
mengalami satu lagi malam yang panjang karena lapar. Saat diberikan susu dari botol,
si anak yang lapar mengisapnya dengan sangat bersemangat dan cukup keras sehingga
dot dan bahkan botol plasiknya hancur. Penelitian dari hancurnya botol ini
menginspirasi perenungan selama beberapa jam. Pertanyaan pun muncul apa yang
terjadi di dalam bayi ini?, apakah ini berbahaya?, dapatkah tekanan negatif yang
cukup besar yang menyebabkan botol hancur berdampak ke telinga?, apakah ada
hubungannya dengan serangan otitis media ?.

2. Metode

7 bayi yang kami tes, 2 bayi laki-laki dan 5 bayi perempuan, semua berumur
di bawah 1 tahun. Semua bayi telah disediakan tabung ventilasi transmyringeal
dikarenakan kekambuhan otitis media. Bayi yang kami teliti menggunakan dua
pressure-sensing transducers. Yang pertama digunakan untuk memantau secara
bersamaan tekanan yang dihasilkan pada dot botol, yang mencerminkan tekanan di
dalam orofaring dan yang kedua memantau tekanan pada telinga saat bayi mengisap.
Seperti yang diilustrasikan di gambar 1, pressure-sensing transducer yang
pertama adalah Pasco C1 6534 pengukur sensor tekanan rendah. Unit ini digunakan
untuk mengevaluasi ruang hampa yang dibentuk pada dot botol. Transduser yang
kedua adalah Grove-Tek 1900 mm-H20, pengukur sensor yang terhubung ke saluran
telinga bagian luar untuk mengevaluasi tekanan pada telinga.
Tiga jenis botol digunakan (gambar 2) pada test antara lain : botol susu tanpa
ventilasi, ventilasi sebagian, ventilasi penuh. Botol tanpa ventilasi adalah botol
dengan dot yang di letakkan di ujung. Botol dengan ventilasi sebagian memiliki
lubang atau celah di pinggiran dot dimana udara dapat masuk ke botol, sehingga
ruang hampa terbentuk. Pada botol dengan ventilasi penuh, hubungan langsung antara
udara luar dan di dalam dilakukan seperti mekanisme sedotan yakni dengan
menghubungkan benang di ujung dot dengan rongga yang berada di bagian bawah
botol. Dengan demikian udara pun dapat masuk ke bagian bawah botol

tanpa

mengontaminasi susu/ cairan makanan dengan udara.


Untuk pengukuran tekanan pada dot dan berbagai jenis botol masing-masing
dilengkapi 1.6mm I.D. kateter plastik dengan ujung kateter diletakkan di dalam ujung
dot. Pipa terhubung ke dalam saluran isolasi 300 ml (udara diatas air). Saluran ini
dibersihkan dari semua udara, dan cairan dipertahankan pada tingkat horizontal yang
sama dengan ujung dot. Saluran output (udara habis) kemudian terhubung ke pressure
tranducer.
Penyumbat telinga disediakan dengan 1.6 mm I.D . Kateter plastik digunakan
untuk pengukuran telinga. Segel penyumbat telinga dipantau terus menerus dengan
mengamati defleksi mendadak dari kurva dan alur data digital menjadi nol
menunjukan bahwa segel hilang. Secara bersamaan, dilakukan pemeriksaan visual
dari penempatan penyumbat. Sebuah Dwyer instrument inc, Model 1211-48 tabung
manometer digunakan untuk kalibrasi yang akurat dari kedua pressure transducer.
Data dari kedua sensor diamati dan dikumpulkan secara bersamaan menggunakan

standar IBM Type PC dengan program berbasis windows. Pengambilan sampel


dilakukan dengan dua A/D converter.
Untuk pengetesan telinga, botol dengan ventilasi penuh tanpa ruang hampa,
selalu digunakan untuk memulai menyusui. Jadi tidak ada ruang hampa yang akan
disalurkan dari botol ke orofaring kemudian ke telinga. Di botol dengan ventilasi
penuh, terbalik selama menyusui, tekanan pada ujung dot telah diukur dalam tes dan
ditemukan selalu berlanjut selama siklus menyusui. Bayi kemudian minum dari botol
dengan ventilasi sebagian supaya meminimalisir masuknya tekanan negatif ke
orofaring sampai telinga tengah.

3. Hasil
Pada botol tanpa ventilasi dan ventilasi sebagian, tekanan awal pada dot
adalah positif, sebuah temuan yang identik dengan hasil yang ditemukan dengan botol
dengan ventilasi penuh. Setelah beberapa saat, meskipun demikian, ketika beberapa
cairan telah tersedot keluar dari botol, tekanan positif pada dot terbalik di botol tanpa
ventilasi dan ventilasi sebagian dan peningkatan tekanan negatif yang dihasilkan
selama menyusui. Ruang hampa meningkat begitu pula resistensi terhadap aliran,
membuat anak menghisap lebih keras ketika mencoba untuk mengevakuasi botol.
Pada botol susu tanpa ventilasi dan ventilasi sebagian, cairan hilang oleh
isapan bayi, ruang hampa signifikan terbentuk. Tekanan negatif dari 41,14 di air.
(setara dengan - 1045 mm H2O, - 10,25 kPa, atau - 76,86 mmHg) dihasilkan dengan
botol tanpa ventilasi dan tekanan negatif dari 22,87 tekanan air (setara dengan -. 581
mm H2O , - 5.70 kPa, atau - 42,73 mmHg) tercatat botol dengan ventilasi sebagian.
Cepatnya penurunan ini disebabkan volume tertutup dari botol tanpa ventilasi. Dalam
botol tanpa ventilasi, ruang hampa dengan cepat menjadi sangat signifikan selama
menyusui dengan dot yang hancur. Hal ini terutama berlaku pada awal siklus
menyusui ketika ada sedikit udara di dalam botol, sehingga cairan perlu dievakuasi
untuk mencapai titik di mana ruang hampa itu cukup untuk menyebabkan hancurnya
dot. Sebuah ruang hampa terbentuk sangat signifikan di botol dengan ventilasi
sebagian tetapi pada tingkat yang lebih lambat daripada dengan botol tanpa ventilasi.
Ini karena udara perlahan-lahan memasuki botol melalui lubang atau celah di tepi dot
dan, dengan demikian, kemiringan ke bawah dari kurva tekanan negatif itu tidak
curam. Botol dengan ventilasi penuh dimulai dengan tekanan positif yang perlahan

menurun menjadi tekanan atmosfer. Tekanan negatif tidak pernah terbentuk dalam
botol dengan ventilasi penuh.
Grafik pada gambar 3 menunjukkan korelasi langsung antara tekanan negatif
yang dibentuk oleh mengisap botol tanpa ventilasi dan ventilasi sebagian dengan
tekanan di telinga tengah. Begitu ruang hampa menjadi cukup besar, tekanan di
telinga tengah mengikuti aliran yang sama dengan defleksi negatif yang cepat. Hal ini
menunjukkan transfer dari tekanan negatif dibentuk di orofaring langsung melalui
tuba eustachius ke telinga tengah. Transfer tekanan negatif dari botol terlihat teratur
pada bayi yang menggunakan botol susu dengan ventilasi sebagian atau tanpa
ventilasi. Tekanan positif ke telinga tengah tercatat pada bayi yang menggunakan
botol dengan ventilasi penuh. Ilmu fisika digunakan dalam botol susu disajikan pada
Gambar 4-7. Bukti cepat pembentukan tekanan negatif dalam botol tanpa ventilasi
terlihat pada gambar 4. Sebuah demonstrasi yang mudah diamati dari ruang hampa
pada botol dengan ventilasi terlihat pada gambar 5, dimana dot hancur dan gelembung
udara masuk ke dalam botol untuk menggantikan pembentukan ruang hampa, dengan
grafik fisiologi botol dengan ventilasi sebagian ditunjukkan pada gambar 6. Adanya
tekanan positif dalam botol dengan ventilasi penuh dicatat pada gambar 7, dengan
korelasi antara tekanan semakin positif di telinga tengah dan meningkatnya tekanan
botol dicatat pada gambar 8.

Anda mungkin juga menyukai