Tugas Uts Sim - Susi Hartati
Tugas Uts Sim - Susi Hartati
ELEKTRONIK PERIOPERATIF
Oleh:
SUSI HARTATI
0906505041
pencatatan membantu untuk membangun data yang dapat digunakan untuk tujuan
penelitian dan kualitas serta mengevaluasi hasil perawatan.
Menurut Junttila et al, masalah dan kekurangan dalam pencatatan keperawatan
di seluruh dunia adalah tidak memadai, tidak tepat, salah penafsiran, tidak koheren,
tidak konsisten, tidak teratur, data paralel atau berlebihan, memakan waktu lama, dan
tidak memiliki standar terminologi. Menurut Moloney dan Maggs, sebagian besar
institusi pendidikan dan ilmuwan telah berupaya mengembangkan pencatatan
keperawatan. Dan hasilnya semua sama, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa
perencanaan perawatan atau pencatatan keperawatan mempunyai efek yang dapat
diukur pada pasien
Perubahan pencatatan keperawatan dari manual ke elektronik telah
menekankan pentingnya informasi pencatatan.
terintegrasi penuh.
dilaporkan
Model diatas memperlihatkan pasien dan keluarganya sebagai inti dari model tersebut
dikelilingi lingkaran yang secara simbolis menggambarkan proses keperawatan
perioperatif. Domain perawatan perioperatif tersebut meliputi :
1. Keamanan pasien
2. Respon fisiologis pasien terhadap pembedahan
3. Respon perilaku pasien dan keluarga terhadap pembedahan
4. Sistem kesehatan.
Pada domain no 1 - 3 , masing masing domain diidentifikasi, dibuat tujuan yang akan
dicapai, intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan tersebut dan kriteria hasil
untuk evaluasi. Sedangkan domain no 4 adalah dasar yang kuat untuk keberhasilan
sutu tindakan operasi meliputi staf yang handal, teknologi, ruang operasi dan
mekanisme menjaga asepsis. Tujuan akhir yang diharapkan dari domain ini adalah
finansial, operasional, prakarsa institusi. Bila tujuan klinik ditambahkan ke domain
sistem kesehatan maka perawatan yang berkualitas dapat dimonitor.
Pencatatan keperawatan elektronik perioperatif harus didukung dengan instrumen
yang valid..Dalam hal ini dapat digunakan pencatatan keperawatan perioperatif
Finlandia yang sudah melakukan uji validitas terhadap PNDS (Perioperative Nursing
Data Set) dengan pada tahun 2010.
1. Pencatatan keperawatan perioperatif : Domain Keselamatan pasien
Administrasi obat
Verifikasi alergi
Pengambilan Spesimen
Klasifikasi luka
Jenis kateter
Lokasi kateter
Identifikasi pasien
Posisi perioperatif
Lokasi saluran
Sensori
Lokasi Kanula
Jenis Isolasi
Jenis Kanula
Pesanan Spesimen
pesanan test
Kondisi kulit
Jenis saluran
Reposisi perioperatif
Mobilisasi pasien
Lokasi balutan
Preparat kulit
Jenis balutan
Cara anestesi
Pengobatan mual
Tingkat kesadaran
Pembekuan darah
Pungsi pernapasan
Keseimbangan cairan
Pencegahan mual
Risiko infeksi
Tingkatan anestesi
Emosional
Budaya
Psikososial
Komunikasi dengan anggota keluarga atau orang lain yang signifikan selama
prosedur pembedahan
Persyaratan
Penilaian risiko
Waktu pelaksanaan
Tempat pembuangan
8
B.
komputerisasi rekam medis yang dibuat oleh suatu organisasi yang memberikan
perawatan, seperti rumah sakit dan
cenderung menjadi bagian dari sistem informasi kesehatan yang berdiri sendiri yang
memungkinkan penyimpanan, pengambilan dan modifikasi catatan. (Wikipedia)..
Sistem pencatatan keperawatan elektronik merupakan proses pengumpulan data
dan pencarian informasi yang dapat digunakan untuk memperkuat dasar pengetahuan
keperawatan, menghasilkan informasi klinis serta memudahkan pengambilan
keputusan.
Satu studi memperkirakan catatan medis elektronik meningkatkan efisiensi secara
keseluruhan sebesar 6% per tahun. Namun peningkatan portabilitas dan aksesibilitas
dari catatan medis elektronik juga dapat meningkatkan kemudahan untuk dicuri oleh
orang yang tidak berhak atau pengguna yang tidak bermoral. Pada catatan medis
dengan menggunakan kertas, tulisan tangan yang buruk, tidak adanya standar
singkatan dan tulisan tangan dapat menyebabkan kesalahan medis karena kesalahan
membaca. Sebaliknya, EMR (Elektronic Medical Record) dapat terus diperbaharui
(dalam batas-batas hukum tertentu}. Selain itu, data dari suatu sistem elektronik dapat
digunakan secara anonim untuk pelaporan statistik dalam hal-hal seperti peningkatan
kualitas, manajemen sumber daya dan penyakit menular surveilans kesehatan
masyarakat.
Keuntungan menggunakan EMR :
1. Data pasien dapat diakses cepat
2. Meningkatkan efektifitas komunikasi antar anggota tim kesehatan
3. Meningkatkan keamanan dalam pemberian obat
pencatatan
keperawatan
perioperatif
elektronik
menggunakan
10
11
PEMBAHASAN
Sebelum dapat menerapkan pencatatan keperawatan elektronik perioperatif di
Indonesia, dipandang perlu untuk melakukan analisa SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats)
1. Kekuatan (Strengths):
Di Indonesia terutama di kota-kota besar sudah banyak berdiri Rumah sakit mewah
dengan peralatan teknologi yang cukup canggih. Sumber daya manusia di Indonesia
juga tidak kalah dengan negara lain. Kemajuan sistem teknologi informasi dan
komunikasi sudah cukup mendukung pelaksanaan pencatatan keperawatan elektronik.
2. Kelemahan (Weaknesses) :
Beberapa Rumah sakit besar di kota besar, pencatatan keperawatan elektronik masih
belum menjadi prioritas utama dalam mendukung kegiatan keperawatan. Kebijakan
pimpinan juga mempengaruhi pengadaan sistem ini. Menyangkut masalah dana,
Rumah sakit kebanyakan di kota besar masih mengutamakan profit dibanding mutu
pelayanan asuhan keperawatan. Banyak RS di Indonesia yang belum mempunyai
sumber pendukung. Biaya yang ditawarkan untuk program ini sangat besar.
12
3. Kesempatan (Opportunities) :
Dilihat dari Jumlah dana yang harus disiapkan sangat besar, sistim pencatatan
keperawatan elektronik perioperatif sulit dapat diterapkan di Indonesia dalam waktu
dekat karena prioritas pembangunan RS di Indonesia masih dalam bentuk
pembangunan fisik dan fasilitas teknologi kedokteran. Tetapi tidak menutup
kemungkinan sistem ini dapat dikembangkan di Rumah Sakit Pemerintah type A atau
RS swasta yang berada di kota besar.
4. Tantangan (Threats) :
Apakah perawat yang akan menggunakan teknologi baru ini sudah siap menerima
perubahan ?
Apakah perawat ruang perioperatif di Indonesia mau dan bisa bergabung dengan
organisasi profesional AORN untuk pengembangan pengetahuan ?
Apakah tim medis atau perawat sudah siap menghadapi tuntutan dari pasien jika
terjadi kesalahan (malpraktek) ?
Apakah pihak pimpinan Rumah Sakit pemerintah maupun swasta dapat menerima
perubahan tersebut dan menyiapkan dana yang cukup besar untuk perubahan tersebut?
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Sistem pencatatan keperawatan elektronik perioperatif mempunyai banyak manfaat
dan keuntungan seperti cepat, mudah diakses, memungkinkan dapat diakses oleh
beberapa tenaga kesehatan dalam waktu yang sama dan memberi kemudahan dalam
pemberian terapi dan asuhan keperawatan pada pasien sehingga pemberian pelayanan
kesehatan pada pasien dapat lebih optimal dan berkualitas.
B. Saran
Dengan kemajuan teknologi pembedahan dan anestesi hendaknya didukung pula
dengan
sistem
pencatatan
keperawatan
elektronik.perioperatif
Untuk
menyelenggarakan sistem ini di Indonesia dalam waktu dekat masih agak sulit, karena
bukan hanya sistem yang dibangun tetapi sumber daya manusia juga harus dibangun
untuk dapat menggunakan teknologi tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
15