ERA 1964-1998
Periode ini merupakan periode survival. Dimulai dari sebuah balai pengobatan
sederhana para perintis terus berupaya memberikan pelayanan kesehatan
terbaik pada umat dan masyarakat sekitar yang membutuhkan. Dukungan dari
umat, tokoh masyarakat serta pemerintah cukup besar seperti pada saat
peresmian Balai Pengobatan Santa Maria pada tanggal 11 November 1964
dihadiri oleh Gubernur, Walikota, Pastor, Suster dan tokoh umat. Balai
Pengobatan pertama dipimpin oleh Suster. M. Charitas Lammerink,OSF
dibantu oleh seorang awam yaitu ibu Margaretha Lies.
Sejalan dengan perkembangannya banyak pasien yang datang berobat dan
melahirkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka pada tangghal 15 Juli
1971 Balai Pengobatan menjadi Rumah Bersalin.
Atas upaya dr. Th.A. Christian yang pada saat itu menjabat Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan Propinsi Riau dan didukung ole Pastor Aldo la
Ruffa, SX sebagai Ketua Yayasan Prayoga, Balai Pengobatan dan Rumah
Bersalin menjadi Rumah Sakit Santa Maria pada tanggal 09 Oktober 1974
dengan dr.TH.A. Christian menjadi Direktur pertamanya (tahun 1974-1978),
dilanjutkan dr. Intan Handoyo (tahun 1978-1983) dan dr. S. Halim (tahun 19831998).
Yayasan mulai pada masa ini dibentuk Panitia Farmasi yang melibatkan
dokter, apoteker dan manajemen rumah sakit.
Dibidang keuangan, sejak tahun 1998 dialkukan audit keuangan rumah sakit
Pembangunan 2 (dua) unit gedung baru lima lantai. Tahap II akan selesai
dari 300%)
Optimalisasi Formularium obat RS Santa Maria (lebih dari 95% obat yang
organisasi berdasarkan
Pelanggan,
Proses pembelajaran dan pertumbuhan,
Proses bisnis internal,
Keuangan
bermartabat.
3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta
menyumbang upaya mencerdaskan bangsa
Kapasitas 71 bed