Anda di halaman 1dari 8

Latihan Menghitung Intensitas Hujan dan Membuat Grafik Lengkungnya

Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau
volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitasnya berbeda-beda, tergantung
dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas hujan diperoleh
dengan cara melakukan analisis terhadap data hujan baik secara statistik maupun
empiris. Intensitas hujan dihubungkan dengan durasi hujan jangka pendek misalnya
5 menit, 30 menit, 60 menit dan jam-jaman. Data curah hujan jangka pendek ini
hanya dapat diperoleh dengan menggunakan alat pencatat hujan otomatis. Di
Indonesia alat ini belum banyak, yang lebih banyak digunakan adalah pencatat
hujan biasa yang mengukur hujan 24 jam atau disebut hujan harian.
Pertanyaannya, bagaimana kalau yang kita punya hanya data hujan harian yang
diakumulasi (bulanan)? Tentu ini bukan halangan bagi kita untuk tidak melakukan
perhitungan intensitas hujan untuk durasi waktu yang pendek (menit atau jam),
karena intensitas hujan untuk durasi waktu yang pendek dapat diestimasi
menggunakan rumus Mononobe, seperti terlihat di bawah ini :

I = R24 (24)
__

2/3

___

24

Dimana :
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
T = durasi (lamanya) curah hujan (menit) atau (jam)

Sebagai bahan latihan penulis punya data curah hujan Abepura-Waena dari
tahun 2001 s/d 2010, seperti terlampir pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Curah Hujan Abepura-Waena dalam Kurun Waktu 10 Tahun


Tahun

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Juni

Juli

Aug

Sep Oct Nov Des

2001

47

196

280

204

132

148

39

132

30

135

172

201

2002

122

149

108

149

132

129

136

151

100

48

122

71

2003

151

180

156

74

96

71

113

223

54

90

90

145

2004

194

129

120

81

109

113

76

88

53

41

154

59

2005

90

159

321

93

34

47

47

158

168

55

98

226

2006

220

133

552

552

217

69

64

199

331

123

183

86

2007

243

359

339

179

245

38

131

148

58

58

149

168

2008

243

159

339

269

123

158

43

38

185

161

63

177

2009

162

412

462

271

90

114

160

113

272

118

101

269

2010

357

121

363

204

360

56

53

50

40

86

118

208

Sumber : BMKG Wilayah V Jayapura

Data diatas merupakan data curah hujan bulanan. Nah, data tersebut
merupakan data dasar yang kita akan olah bersama, sehingga bisa digunakan
untuk menghitung intensitas hujan. Langkah-langkah perhitungan intensitas hujan
dan pembuatan grafik lengkungnya dijelaskan dalam beberapa langkah sebagai
berikut :

1) Jumlahkan data curah hujan bulanan sehingga didapat jumlah total


curah hujan per tahun

Tabel 2. Perhitungan Total Hujan Tahunan

Tahu Jan
n

Feb

Mar Apr

Mey

Juni

July Aug

Sep Oct

Nov Des

Total

200
1

47

196 280

204

132

148

39

132

30

135

172

201 1716

200
2

122

149 108

149

132

129 136

151

100

48

122

71 1417

200
3

151

180 156

74

96

71 113

223

54

90

90

145 1443

200
4

194

129 120

81

109

113

76

88

53

41

154

59 1217

200
5

90

159 321

93

34

47

47

158

168

55

98

226 1496

200
6

220

133 552

552

217

69

64

199

331

123

183

86 2729

200
7

243

359 339

179

245

38 131

148

58

58

149

168 2115

200
8

243

159 339

269

123

43

38

185

161

63

177 1958

200
9

162

412 462

271

90

114 160

113

272

118

101

269 2544

201
0

357

121 363

204

360

50

40

86

118

208 2016

158

56

53

2) Hitung intensitas hujan untuk beberapa durasi waktu menggunakan


rumus Mononobe
I = R24 (24)
__

24

___

2/3

Untuk nilai R24 untuk beberapa periode ulang kita ambil dari pembahasan
sebelumnya mengenai, Analisa Perubahan Tata Guna Lahan Terhadap Debit Puncak
Limpasan Permukaan Di Wilayah Abepura.

Tabel 3. Curah Hujan Harian Maksimum 24 Jam (R24) (mm/24 Jam)


Periode Intensitas (mm/
Ulang
24 Jam)
5 Tahun

2395,37

10
Tahun

2777,66

25
Tahun

3291,58

50
Tahun

3622,70

Selanjutnya kita akan hitung intensitas hujan rencana dengan periode ulang 5
tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dengan rumus Mononobe, untuk beberapa
durasi waktu hujan, yakni 5 menit, 10, 15, 20, 30, 60, 120, 240, 300, 720, 1440
menit. (ingat sebelum dimasukan ke dalam rumus Mononobe data menit harus
dikonversi kedalam jam)
Data R24 sudah ada dan durasi waktu sudah ditetapkan, apalagi yang kita tunggu ?
Mari kita hitung bersama memakai rumus Mononobe, dengan memasukan nilai-nilai
yang diketahui :

Intensitas Hujan Rencana Periode Ulang 5 Tahun dengan R24 = 2395,37 mm/24
jam

-) Untuk 5 menit (0,08 jam)


I = 2395,37
__

24

(24)

2/3

___

0,08

= 4,352, 67 mm/jam

-) Untuk 10 menit (0,16 jam)


I = 2395,37
__

24

(24)

2/3

___

0,16

= 2742,01 mm/jam

-) Untuk 15 menit (0,25 jam)


I = 2395,37
__

24

(24)

2/3

___

0,25

= 2092,54 mm/jam

Untuk perhitungan durasi waktu lainnya, lakukan dengan cara yang sama seperti
durasi 5 menit, 10 dan 15 menit yang sudah dibahas.

Untuk perhitungan intensitas Hujan Rencana Periode Ulang 10, 25, 50 untuk
beberapa durasi waktu dilakukan sama seperti cara yang sudah dijelaskan. Hasil
perhitungan secara lengkap dilampirkan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4. Perhitungan Intensitas Hujan Rencana dengan Rumus Mononobe


Durasi
(Jam)

Curah Hujan Harian Maksimum 24 Jam (R24)


(mm/24 jam)
5 Tahun

10 Tahun

25 Tahun

50 Tahun

2395,37

2777,66

3291,58

3662,70

Intensitas Hujan Rencana dengan rumus


Mononobe (mm/Jam)
0,08

4352,67

5047,34

5981,19

6655,56

0,16

2742,01

3179,62

3767,91

4192,74

0,25

2092,54

2426,50

2875,45

3199,66

0,33

1727,36

2003,03

2373,63

2641,26

0,5

1318,22

1528,60

1811,42

2015,66

830,42

962,960

1141,12

1269,78

523,13

606,62

718,86

799,91

329,55

382,15

452,85

503,91

284,00

329,32

390,25

434,26

12

158,43

183,71

217,71

242,25

24

99,80

115,73

137,14

152,61

3) Buat Grafik Lengkung Intensitas Hujan

Dari hasil perhitungan kita buat grafik lengkung intensitas hujan yang menyatakan
hubungan antara intensitas hujan dengan durasi hujan. Data dalam tabel kita akan
konversi ke dalam bentuk grafik.

4) Kesimpulan
Intensitas hujan adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau
volume hujan tiap satuan waktu. Sedangkan durasi hujan adalah lama kejadian
hujan. Besarnya intensitas hujan itu berbeda-beda, tergantung dari lamanya hujan
(durasi) dan frekuensi kejadiannya. Data hubungan antara durasi hujan dan
intensitas berguna dalam perencanaan drainase. (*)

Sumber Pustaka :
Wesli, Ir.,2008, Drainase Perkotaan, Graha Ilmu, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai