Anda di halaman 1dari 17

TAHAPAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

(KONSENTRASI & DEWATERING)

KAROLUS EVANTINO / 710010049

Sumber :
https://tambangunhas.wordpress.com/tag/pengolaha
n-bahan-galian/
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN SEKOLAH
TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

Pengolahan mineral (mineral dressing) adalah pengolahan mineral


secara fisik. Tujuan dari pengolahan mineral adalah meningkatkan
kadar logam berharga dengan cara membuang bagian-bagian dari
bijih yang tidak diinginkan. Secara umum, setelah proses mineral
dressing akan dihasilkan tiga kategori produk.
1. Konsentrat, dimana logam-logam berharga terkumpul dan
dengan demikian kadarnya menjadi tinggi.
2. Tailing, dimana bahan-bahan tidak berharga (bahan ikutan,
gangue mineral) terkumpul.
3. Middling, yang merupakan bahan pertengahan antara
konsentrat dan tailing.
Teknik pengolahan mineral bermacam-macam. Pengaplikasiannya
sangat tergantung pada jenis bijih atau mineral yang akan
ditingkatkan konsentrasinya. Pemilihan teknik didasarkan pada
perbedaan sifat-sifat fisik dari mineral-mineral yang ada dalam bijih
tersebut.

Tujuan dari makalah ini yaitu untuk


mengetahui dan menggambarkan secara
umum mengenai Proses Pengolahan Bijih
Nickel.

Merupakan proses pengambilan kosentrasi


mineral
berharga
dari
percampuran
berbagai mineral dalam suatu bahan galian.
Pengambilan kosentrat tersebut dapat
dilakukan dengan berdasarkan tegangan
permukaan (Flotasi), Sifat kelistrikan (HTS),
sifat kemagnetan (MS), hand sorting (Kilap),
serta berdasarkan gravitasinya (jigging,
tabling, sharking table, sluice box, DMS,
HMS).

Sifat-sifat fisik mineral yang dapat


dimanfaatkan dalam proses konsentrasi
adalah :

Perbedaan berat jenis atau kerapatan untuk


proses konsentrasi gravitasi dan media
berat.
Perbedaan sifat kelistrikan untuk proses
konsentrasi elektrostatik.
Perbedaan sifat kemagnetan untuk proses
konsentrasi magnetik.
Perbedaan sifat permukaan partikel untuk
proses flotasi.

Proses peningkatan kadar atau pengambilan


konsentrat itu ada bermacam-macam, yaitu antara
lain :
1. Pemilahan (Sorting)
Bila ukuran bongkahnya cukup besar, maka
pemisahan dilakukan dengan tangan (manual),
artinya yang terlihat bukan mineral berharga
dipisahkan untuk dibuang.
2. Konsentrasi Gravitasi (Gravity Concentration)
Yaitu pemisahan mineral berdasarkan perbedaan
berat jenis dalam suatu media fluida, jadi
sebenarnya
juga
memanfaatkan
perbedaan
kecepatan pengendapan mineral-mineral yang ada.

3. Konsentrasi dengan Media Berat (Dense/Heavy


Medium Separation)
Merupakan proses konsentrasi yang bertujuan
untuk memisahkan mineral-mineral berharga
yang lebih berat dari pengotornya yang terdiri
dari mineral-mineral ringan dengan
menggunakan medium pemisah yang berat
jenisnya lebih besar dari air (berat jenisnya ).
Produk dari proses konsentrasi ini adalah :

Endapan (sink) yang terdiri dari mineral-mineral


berharga yang berat.

Apungan (float) yang terdiri dari mineral-mineral


pengotor yang ringan.

4. Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration)


Merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan
perbedaan sifat konduktor (mudah menghantarkan arus
listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral.
Kendala proses konsentrasi ini adalah :

Hanya sesuai untuk proses konsentrasi dengan jumlah umpan


yang tidak terlalu besar.

Karena prosesnya harus kering, maka timbul masalah dengan


debu yang berterbangan.
Mineral-mineral yang bersifat konduktor antara lain adalah :
Magnetit (Fe3 O4), Kasiterit (Sn O2), Ilmenit (Fe Ti O3),
Molibdenit (Mo S2), Wolframit [(Fe, M) WO4], Galena (Pb S), Pirit
(Fe S2)
Produk dari proses konsentrasi ini adalah :

Mineral-mineral konduktor sebagai konsentrat.

Mineral-mineral non-konduktor sebagai ampas (tailing).

Peralatan yang biasa dipakai adalah :

Electrodynamic separator (high tension


separator).
Electrostatic separator yang terdiri dari :
plate electrostatic separator
screen electrostatic separator

5. Konsentrasi Magnetik (Magnetic Concentration)


Adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan (magnetic
susceptibility) yang dimiliki mineral. Sifat kemagnetan bahan galian ada 3 (tiga) macam,
yaitu :
Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk ditarik oleh medan
magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4).
Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet. Contohnya
hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti O3) dan pyrhotit (Fe S).
Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet. Misalnya : kwarsa
(Si O2) dan feldspar [(Na, K, Al) Si 3 O8].
Jadi produk dari proses konsentrasi yang berlangsung basah ini adalah :

Mineral-mineral magnetik sebagai konsentrat.

Mineral-mineral non-magnetik sebagai ampas (tailing).


Peralatan yang dipakai disebut magnetic separator yang terdiri dari :

Induced roll dry magnetic separator.

Wet drum low intensity magnetic separator yang arah aliran dapat :
concurrent
countercurrent
counter rotation
Sedang letak magnetnya bisa :
Suspended magnets
Suspended magnets with continuous removal
Cobbing drum

6. Konsentrasi Secara Flotasi (Flotation Concentration)


Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat senang terhadap udara
atau takut terhadap air (hydrophobic). Pada umumnya mineral-mineral
oksida dan sulfida akan tenggelam bila dicelupkan ke dalam air, karena
permukaan mineral-mineral itu bersifat suka akan air (hydrophilic). Tetapi
beberapa mineral sulfida, antara lain kalkopirit (Cu Fe S 2), galena (Pb S), dan
sfalerit (Zn S) mudah diubah sifat permukaannya dari suka air menjadi suka
udara dengan menambahkan reagen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon.
Sejumlah reagen kimia yang sering digunakan dalam proses flotasi adalah :

Pembuih (frother) yang berfungsi sebagai pen-stabil gelembung-gelembung


udara. Misalnya : methyl isobuthyl carbinol (MIBC), minyak pinus, dan
terpentin.
Kolektor / pengumpul (collector) yang bisa mengubah sifat permukaan mineral
yang semula suka air menjadi suka udara. Contohnya : xanthate,
thiocarbonilid, asam oleik, dll.
Penekan / pencegah (depresant) yang berguna untuk mencegah agar mineral
pengotor tidak ikut menempel pada udara dan ikut terapung. Misalnya : Zn SO 4
untuk menekan Zn S.
Pengatur keasaman (pH regulator) yang berfungsi untuk mengatur tingkat
keasaman proses flotasi. Misalnya : HCl, HNO3, Ca (OH)3, NH4 OH, dll.

Produk flotasi ada 3 (tiga) macam, yaitu :

Konsentrat (concentrate) yang berupa mineral-mineral yang ikut terapung


(mineral-mineral apungan) dengan gelembung-gelembung udara.

Amang (middling) yang merupakan mineral-mineral apungan yang masih


mengandung banyak mineral-mineral pengotor.

Ampas (tailing) yang tenggelam terdiri dari mineral-mineral pengotor.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang


ada pada konsentrat yang diperoleh dengan proses
basah, misalnya proses konsentrasi gravitasi dan flotasi.
Cara-cara pengawa-airan ini ada 3 (tiga), yaitu :
1. Cara Pengentalan / Pemekatan (Thickening)
Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke dalam
bejana bulat. Bagian yang pekat mengendap ke bawah
disebut underflow, sedangkan bagian yang encer atau
airnya mengalir di bagian atas disebut overflow. Kedua
produk itu dikeluarkan secara terus menerus (continuous).
Peralatan yang biasa dipakai adalah :

Rake thickener.

Deep cone thickener.

Free flow thickener.

2. Cara Penapisan / Pengawa-airan


(Filtration)
Dengan cara pengentalan kadar airnya masih
cukup tinggi, maka bagian yang pekat dari
pengentalan dimasukkan ke penapis yang
disertai dengan pengisapan, sehingga jumlah
air yang terisap akan banyak. Dengan demikian
akan dapat dipisahkan padatan dari airnya.
Peralatan yang dipakai adalah :
Vacuum (suction) filters yang terdiri dari :
-. intermitten, misalnya Moore leaf filter.
-. Continuous ada beberapa tipe, yaitu :

3. Pengeringan (Drying)
Yaitu proses untuk membuang seluruh kandung air dari
padatan yang berasal dari konsentrat dengan cara
penguapan (evaporization/evaporation).
Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu :

Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan


yang dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus
sering diaduk (dibolak-balik).

Shaft drier, ada dua macam, yaitu :


tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di
dalam saluran silindris vertikal yang dialiri udara panas (80o
100o).
rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam
silinder panjang yang diputar pada posisi agak miring dan
dialiri udara panas yang berlawanan arah.

Film type drier (atmospheric drum drier) ; silinder baja yang


di dalamnya dialiri uap air (steam). Jarang dipakai.

Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke


dalam ruangan panas ; material yang kering akan terkumpul
di bagian bawah ruangan. Cara ini juga jarang dipakai.

a)Pengolahan mineral (mineral dressing) adalah pengolahan


mineral secara fisik
b)Tujuan teknis lebih mengedepankan bagaimana memperoleh
produk (konsentrat) yang memenuhi syarat yang diinginkan,
baik untuk proses selanjutnya, atau untuk konsumen.
Secara teknis persyaratan yang diperlukan untuk konsentrat
adalah:
-. Kandungan mineral berharga harus lebih besar dari nilai
minimum yang ditentukan.
-. Kandungan gangue mineral harus lebih kecil dari nilai
maksimum yang ditentukan.
-. Proses pemisahan dilakukan secara mekanis dengan
memanfaatkan perbedaan sifat-sifat fisikmineral yang akan
dipisah

Anda mungkin juga menyukai