Anda di halaman 1dari 19

ESTHI KUSDARINI, ST

MT
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi
kandungan air yang ada pada
konsentrat yang diperoleh dengan
proses basah, misalnya proses
konsentrasi gravitasi dan flotasi.

METODE
 1. Cara Pengentalan / Pemekatan
(Thickening)
 2. Cara Penapisan / Pengawa-airan
(Filtration)
 3. Pengeringan (Drying)
Konsentrat yang berupa lumpur
dimasukkan ke dalam bejana bulat.
Bagian yang pekat
mengendap ke bawah disebut underflow,
sedangkan bagian yang encer atau
airnya mengalir di bagian atas disebut
overflow. Kedua produk itu dikeluarkan
secara terus menerus (continuous).

PERALATAN

- Rake thickener.
- Deep cone thickener.
- Free flow thickener.
Dengan cara pengentalan kadar airnya
masih cukup tinggi, maka bagian yang
pekat dari pengentalan dimasukkan ke
penapis yang disertai dengan pengisapan,
sehingga jumlah air yang terisap akan
banyak. Dengan demikian akan dapat
dipisahkan padatan dari airnya.

1. Vacuum (suction) filters yang terdiri dari :


– intermitten, misalnya Moore leaf filter.
– Continuous ada beberapa tipe, yaitu :
* bentuk silindris / tromol (drum type), misalnya : Oliver
filter, Dorrco filter.
* bentuk cakram (disk type) berputar, contohnya : American
filter.
* bentuk lembaran berputar (revolving leaf type), contohnya :
Oliver filter.
* bentuk meja (desk type), misalnya : Caldecott sand table
filter.
2. Pressure filter, misalnya :
– Merrill plate and frame filter
– Kelly pressure filter
– Burt revolving filter
Proses untuk membuang seluruh kandung
air dari padatan yang berasal dari
konsentrat dengan
cara penguapan
(evaporization/evaporation)

PERALATAN
1. Hearth type drying/air dried/air baked, yaitu pengeringan
yang dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus
sering diaduk (dibolak-balik).
2. Shaft drier, ada dua macam, yaitu :
– tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di
dalam saluran silindris vertikal yang dialiri udara panas
o
(80o – 100 ).
– rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder
panjang yang diputar pada posisi agak miring dan dialiri udara
panas yang berlawanan arah.
* Film type drier (atmospheric drum drier) ; silinder baja
yang di dalamnya dialiri uap air (steam). Jarang dipakai.
* Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke
dalam ruangan panas ; material yang kering akan terkumpul di
bagian bawah ruangan. Cara ini juga jarang dipakai.
Bahan galian (mineral/bijih) yang
mengalami PBG harus ditangani
dengan cepat dan seksama, baik yang
berupa konsentrat basah dan kering
maupun yang berbentuk ampas
(tailing).

 1. Penanganan Material Padat Kering


(Dry Solid Handling)
 2. Penanganan Lumpur (Slurry Handling)
 3. Penanganan / Pembuangan Ampas
(Tailing Disposal)
 Bila lumpur itu sudah mengandung mineral
berharga yang kadarnya tinggi, maka dapat
segera dimasukkan ke pemekat (thickener)
atau penapis (filter). Jika masih agak kotor
(middling), maka harus diproses dengan alat
khusus yang sesuai.
 Bila masih berupa bahan galian hasil
penambangan (ROM), maka harus ditumpuk di
tempat yang sudah ditentukan yang di
sekelilingnya telah dilengkapi dengan saluran
penyaliran (drainage system). Tetapi jika sudah
berupa konsentrat, maka harus disimpan di
dalam gudang yang tertutup sebelum sempat
diproses lebih lanjut.
 Kegiatan ini yang paling sulit
penanganannya karena :
• A. Jumlahnya (volumenya) sangat banyak,
antara 70% – 90% dari material yang
ditambang.
• B. Kadang-kadang mengandung
bahan berbahaya dan beracun
(B-3).
• C. Sulit mencarikan lahan yang cocok
untuk menimbun ampas bila metode
penambangan timbun-balik (back fill
mining method) tak dapat segera
dilakukan, sehingga kadang-kadang harus
dibuatkan kolam pengendap. Oleh sebab
itu pembuangan ampas ini seringkali
menjadi komponen kegiatan
penambangan yang meminta pemikiran
khusus sepanjang umur tambang.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai