LATAR BELAKANG
Pengeringan zat padat adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan
sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah
yang dapat diterima. Pengeringan biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan
operasi dan hasil pengeringan biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi,
dan hasil pengeringan biasanya siap dikemas. Pemisahan air dari bahan padat dapat dilakukan
dengan memeras zat tersebut secara mekanik sehingga air keluar, dengan pemisah sentrifugal,
atau dengan pengauapan termal. Pemisahan air secara mekanik biasanya lebih murah
biayanya, sehingga biasanya kandungan zat cair itu diturunkan terlebih dahulu sebanyak-
banyaknya dengan cara mekanik sebelum diumpankan ke dalam pengering termal.
Kandungan zat cair dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu bahan ke bahan
lain. Ada bahan yang tidak mempunyai kandungan zat cair sama sekali (bone dry). Pada
umumnya zat padat selalu mengandung sedikit fraksi air sebagai air terikat. Zat padat yang
akan dikeringkan biasanya terdapat dalam bentuk serpih (flake), bijian (granule), kristal
(crystal), serbuk (powder), lempeng (slab), atau lembaran sinambung (continous sheet)
dengan sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Zat cair yang akan diuapkan mungkin terdapat
pada permukaan zat padat seperti pada kristal; dapat pula seluruh zat cair terdapat di dalam
zat padat seperti pada pemisahan pelarut dari lembaran polimer; atau dapat pula sebagian zat
cair sebagian di luar dan sebagian di dalam. Umpan pengering mungkin berupa zat cair di
mana zat padat melayang sebagai partikel, atau dapat pula berbentuk larutan. Hasil
pengeringan ada yang tahan terhadap penanganan mekanik kasar dan berada dalam
lingkungan yang sangat panas, ada pula yang memerlukan penanganan hati-hati pada suhu
rendah atau sedang. Perbedaan pengering terutama terletak dalam hal cara memindahkan zat
padat di dalam zona pengering dan dalam proses perpindahan kalornya.
PERMASALAHAN
Permasalahan yang akan dibahas dari makalah ini adalah :
1. Pengertian peralatan pengeringan ?
2. Bagaimana peralatan- peralatan pengeringan dalam industri?
3. Bagaimana cara kerja dari peralatan pengeringan?
TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah :
1. Dapat mengerti dan memahami pengertian peralatan pengeringan
2. Dapat mengerti dan memahami peralatan pengeringan
3. Dapat mengerti dan memahami prinsip kerja dari peralatan pengeringan
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN DRYER
Pada umumnya, pengeringan (drying) zat padat berarti pemisahan sejumlah
kecil air atau zat cair lain dari bahan padat, sehingga mengurangi kandungan sisa zat
cair di dalam zat padat itu sampai suatu nilai rendah yang dapat diterima. Pengeringan
biasanya merupakan langkah terakhir dari sederetan operasi dan hasil pengeringan
biasanya siap untuk dikemas.
Pemisahan air atau zat cair lain dari zat padat dapat dilakukan dengan
memeras zat cair itu secara mekanik hingga keluar, atau dengan pemisahan sentrifugal
atau dengan penguapan secara termal. Kandungan zat cair di dalam bahan yang
dikeringkan berbeda dari satu bahan ke bahan lain. Kadang- kadang bahan yang tidak
mengandung zat cair sama sekali disebut kering tulang ( bone dry). Namun pada
umumnya, zat padat masih mengandung sedikit zat cair. Garam meja yang telah
dikeringkan, misalnya, mengandung kira- kira 0,5% air, batu kering kira-kira 4% dan
kasein kira- kira 8%. Pengeringan adalah suatu istilah yang relative dan hanya
mengandung arti bahwa terdapat pengurangan kadar zat cair dari suatu nilai awal
menjadi suatu nilai akhir yang dapat diterima.
2. KLASIFIKASI PENGERING
Ada pengeringan yang beroperasi secara kontinue ( sinambung ) dan ada pula
yang secara tumpak (batch). Pada bebrapa proses pengeringan, zat padatnya boleh
dikatakan tidak diaduk. Untuk mengurangi suhu pengeringan, bebrapa pengeringan
beroperasi dalam vakum. Beberapa pengeringan dapat menangani segala jenis bahan,
tetapi pada yang sangat terbatas dalam hal umpan yang dapat ditanganinya.
Pembagian pokok dalam klasifikasi pengeringan :
a. Pengeringan pengeringan dimana zat padat itu bersentuhan langsung
dengan gas panas ( biasanya udara ).
b. Pengeringan- pengeringan dimana kalor berpindah ke zat padat dari
suatu medium luar, misalnya uap, biasanya melalui permukaan logam
yang bersentuhan dengan zat padat itu ( pengering adiabatic ) dan
dimana perpindahan kalor berlangsung dari suatu medium luar
(Pengering monoadiabatic ) tetapi pada beberapa unit terdapat
gabungan pengeringan adiabatik dan nonadiabatik. Pengering ini
biasanya disebut pengeringan langsung- tak langsung ( direct- indirect
dryer ).
3. CARA PENANGANAN ZAT PADAT DALAM PENGERING
Kebanyakan pengering industri menangani zat padat butiran pada sebagian
atau keseluruhan siklus pengeringannya, ada juga yang mengeringkan benda- benda
besar seperti barang- barang keramik atau lembaran polimer.
Dalam pengeringan adiabatik, zat padat itu bersentuhan dengan gas menurut salah
satu dari cara berikut :
a. Gas ditiupkan melintas permukaan hamparan atau lembaran zat padat, atau
melintas satu atau kedua sisi lembaran atau film sinambung. Proses ini disebut
pengeringan dengan sirkulasi silang ( cross- circulation drying ).
b. Gas ditiupkan melalui hamparan zat padat butiran kasar yang ditempatkan di
atas ayak pendukung. Cara ini disebut pengeringan sirkulasi tembus ( through
circulation drying ). Sebagaimana juga dalam hal pengeringan sirkulasi
silang di sini pun kecepatan gas harus rendah untuk mencegah terjadinya
pembawa ikutan ( entertainment ) terhadap zat padat.
c. Zat padat disiramkan ke bawah melalui suatu arus gaya yang bergerak
perlahan- lahan ke atas, kadang kadang dalam hal ini terdapat pembawa
ikutan yang tidak dikehendaki daripada partikel halus oleh gas.
d. Gas dialirkan melalui zat padat dengan kecepatan yang cukup untuk
memfluidisasikan hamparan. Dalam hal ini tidak dapat dihindarkan terjadinya
pembawa ikutan partike; - partikel yang halus.
e. Zat padat seluruhnya dibawa ikut dengan arus gas kecepatan tinggi dan di
angkut secara pneumatik dari peranti pencampuran ke pemisah mekanik.
2. Suhu
Semakin besar perbedaan suhu (antara medium pemanas dengan bahan yang
dikeringkan), maka akan semakin cepat proses pindah panas berlangsung
sehingga mengakibatkan proses penguapan semakin cepat pula. Atau semakin
tinggi suhu udara pengering, maka akan semakin besar energi panas yang
dibawa ke udara yang akan menyebabkan proses pindah panas semakin cepat
sehingga pindah massa akan berlangsung juga dengan cepat.
3. Kecepatan udara
Umumnya udara yang bergerak akan lebih banyak mengambil uap air dari
permukaan bahan yang akan dikeringkan. Udara yang bergerak adalah udara
yang mempunyai kecepatan gerak yang tinggi yang berguna untuk mengambil
uap air dan menghilangkan uap air dari permukaan bahan yang dikeringkan.
4. Kelembaban udara
Semakin lembab udara di dalam ruang pengering dan sekitarnya, maka akan
semakin lama proses pengeringan berlangsung kering, begitu juga sebaliknya.
Karena udara kering dapat mengabsorpsi dan menahan uap air. Setiap bahan
khususnya bahan pangan mempunyai keseimbangan kelembaban udara
masingmasing, yaitu kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak
akan kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air
dari atmosfir.
6. Waktu
Semakin lama waktu (batas tertentu) pengeringan, maka semakin cepat proses
pengeringan selesai. Dalam pengeringan diterapkan konsep HTST (High
Temperature Short Time), Short time dapat menekan biaya pengeringan.
(Rohanah, A.,2006).
5. PERALATAN PENGERING
Peralatan pengering yang sering digunakan dalam industri terdiri dari dua
kelompok yaitu :
Pengeringan zat padat dan tapal ( pasta )
Pengeringan zat padat dan tapal terdiri dari pengeringan talam ( tray dryer )
dan pengeringan konveyor- tabir ( screen- conveyor dryer ) untuk bahan
bahan yang tidak boleh diaduk dan pengeringan menara ( tower dryer ),
pengeringan putar ( rotary dryer ), pengeringan konveyor sekrup ( screw
conveyor dryer ), pengeringan hamparan- fluidisasi ( fluid- bed dryer ) dan
pengeringan kilat ( flash dryer ), dimana pengadukan boleh dilakukan.
a. Pengeringan ( Tray Dryer )
Pengeringan ini terdiri dari sebuah ruang dari logam lembaran yang berisi
dua buah truk yang mendukung rak- rak H. Setiap rak mempunyai sejumlah
talam dangkal, kira- kira 30-in persegi dan tebal 2 sampai 6- in, yang penuh
dengan bahan yang akan dikeringkan. Udar panas disirkulasikan pada
kecepatan 7 sampai 15 ft/dt diantara talam dengan bantuan kipas C dan motor
D, mengalir melalui pemanas E. Sekat- sekat G membagikan udara itu secara
seragam di atas susunan talam tadi. Sebagian udara basah diventilasikan keluar
melalui talang pembuang B, sedang udara segar masuk melalui pemasuk A.
Rak rak itu disusun di atas roda truk 1, sehingga pada akhir siklus
pengeringan truk itu dapat ditarik keluar dari kamar itu dan dibawa ke stasiun
penumpahan talam.
Pengeringan talam yang tertera pada gambar sangat bermanfaat bila laju
prosuksi kecil. Alat ini dapat digunakan untuk pengeringan segala bahan,
tetapi karena memerlukan tenaga kerja untuk pemuatan dan pengosongan,
baiya operasinya agak mahal. Alat ini biasanya diterapkan untuk pengeringan
bahan- bahan bernilai tinggi seperti zat warna atau bahan farmasi.
Pengeringan dengan sirkulasi udara menyilang lapisan zat padat biasanya
lambat dan siklus pengeringan pun panjang: 4 sampai 48 jam per tumpak.
Kadang- kadang digunakan juga sirkulasi tembus, namun cara ini biasnya
tidak ekonomis dan bahkan tidak perlu pada pengering tumpak, karena
pemendekan siklus pengeringan tidaklah akan mengurangi biaya tenaga kerja
yang diperlukan untuk setiap tumpak. Namun, penghematan energinya
mungkin cukup berrati.
Pengeringan talam dapat beroperasi dalam vakum, kadang- kadang dengan
pemanasan tak- langsung. Talam itu mungkin terletak di atas plat- plat logam
bolongyang dilalui uap atau air panas atau kadang- kadang mempunyai ruang
lagi untuk fluida pemanas. Uap dari zat padat dikeluarkan dengan ejector atau
pompa vakum. Pengering beku terdiri sublimasi air dari es pada vakum tinggi
pada suhu di bawah 0 C. Hal ini dilakukan di dalam suatu pengeringan piring
vakum khusus untuk mengeringkan vitamin dan berbagai hasil yang peka
panas.
b. Pengering Konveyor- Tabir
Lapisan bahan yang akan dikeringkan setebal 1 sampai 6 in diangkut
secara perlahan- lahan di atas tabir logam melalui kamar atau terowongan
pengering. Kamar itu terdiri dari sederetan bagian terpisah yang masing-
masing mempunyai kipas dan pemanas udaranya sendiri. Pada ujung masuk
pengering itu, udara biasanya mengalir ke atas melalui tabir dan zat padat,
didekat ujung keluar, dimana bahan itu sudah kering dan mendebu, udara
dikeluarkan ke bawah melalui tabir. Suhu dan kelembapan mungkin tidak
sama pada masing- masing bagian itu, sehingga terdapat kondisi pengeringan
yang optimum pada setiap titik.
Pengering konveyor- tabir biasanya mempunyai lebar 6 ft (2 m) dan
panjang 12 sampai 150 ft ( 4 sampai 50 m ), dengan waktu pengeringan 5
sampai 120 menit. Ukuran anyaman tabir itu kira- kira 30 mesh. Bahan- bahan
bijian kasar, beserpih atau bahan berserat dapat dikeringkan dengan sirkulasi
tembus tanpa sesuatu perlaukan pendahuluan dan tanpa ada bahan yang lolos
melalui tabir. Akan tetapi, tapal dan ampas saring yang halus- halus harus
dipracetak terlebih dahulu untuk dapat ditangani dengan pengering konveyor
tabir. Agregat itu biasanya tidak kehilangan bentuknya pada waktu dikeringkan
dan tidak tiris sebagai debu melalui tabir itu, kecuali dalam jumlah yang sangat
kecil. Kadang- kadang diadakan pula fasilitas untuk memulihkan halusan-
halusan yang menipis melalui tabir itu.
Pengering konveyor tabir dapat menangani berbagai zat padat secara
kontinue dan tanpa penananganan kasar, biasanya sedang, dan konsumsi uap
sangat rendah, biasanya 2lb uap per pon air yang menguap. Udara dapat
disrikulasikan ulang dan diventilasikan keluar dari masing- masing bagian
secara terpisah atau dilewatkan dari satu bagian ke bagian lain secara lawan
arah terhadap zat padat. Pengering ini sangat cocok untuk situasi dimana
kondisi pengeringan berubah banyak dengan berkurangnya kandungan
kebasahan zat padat.
c. Pengeringan menara
Pengeringan menara terdiri dari sederetan talam bundar yang dipasang
hbersusun ke awat pada suatu poros tengan yang berputar. Umpan padat
dijatuhkan pada talam teratas dab dikenakan pada arus udara panas atau gas
yang mengalir melintas talam. Zat padat itu lalu dikikis keluar dan dijatuhkan
ke talam berikut dibawahnya. Zat padat itu menempuh jalan seperti itu melalui
pengering, sampai kelaur sebagai hasil yang kering dari dassa menara. Aliran
zat padat dan gas itu bisa searah dan bisa pula berlawanan arah.
d. Pengering putar
Pengering putar seperti terdapat dalam gambar terdiri dari sebuah
selongsong berbentuk silinder yang perputar horizontal atau agak miring ke
bawah ke arah luar. Umpan basah masuk dari sautu ujung silinder, bahan itu
keluar dari ujung yang satu lagi. Pada waktu selongsong berputaar, sayap-
sayap yang terdapat didalam mengangkat zat padat itu dan menyiramkannya
ke bawah melalui bagian dari selongsong. Pengering putar dapat dipanaskan
dengan kontak langsung gas dengan zat padat , dengan gas panas yang
mengalir melalui mantel luar atau dengan uap kondensasi diseperangkat
tabung longitudinal yang dipasangkan pada permukaan dalam selongsong.
Jenis yang dirancang sedemikian rupa dinamakan pengering putar tabung uap.
Dalam penegring putar langsung tak langsung ( direct- indirect rotary dryer )
gas panas terlebih dahulu dilewatkan melalui mantel dan masuk kedalam
selongsong dimana gas itu berada pada kontak dengan zat padat yang
dikeringkan.
e. Pengering Turbo
Pengering turbo ialah sautu penegring menara dengan resirkulasi dalam
gas pemanas. Kipas- kipas turbin digunakan untuk mensirkulasikan udara atau
gas ke arah luar dianatra bebrapa talam, diatas elemen pemanas dan kearah
dalam diantara talam- talam lain. Kecepatan gas biasanya dalah 2 sampai 8
ft/det( n0,6 sampai 2,4 m/det ). Dua talam terbawah merupakan bagaian
pendingin untuk zat padat kering. Udara yang dipanaskan terlebih dahulu
biasanya masuk melalui bawah menara dan keluar gas dari atas sehingga
terdapat aliran bawah arah.
Pengering turbo seperti gambar berfungsi sebagian dengan
pengeringan sirkulasi silang, seperti pada pengering talam dan sebagain
dengan menyiramkan partikel- partikel melalui gas panas pada waktu partikel
partikel itu jatuh dari satu talam ke talam berikutnya.
h. Pengering kilat
Dalam pengeirng kilat dalam gambar zat padat gilingan basah diangkut
selama bebrapa detik di dalam arus gas panas. Umpan basah dimasukkan ke
dalam pencampur A, dimana ia dicampur dengan sebuah bahan keirng
secukupnya untuk membuatnya bebas mengalir.
Bahan campuran itu lalu masuk ke dalam penumbuk palu n( hammer
mill) yang disapu dari gas bakaran panas dari tungku B. zat padat serbuk itu
lalu dibawa keluar dari penumbuk degan arus gas melalui talang yang cukup
panjang, dimana pengeringan itu berlangsung. Gas dan zat padat kering itun
dipisahkan dalam dilikon D, dan gas bersih dikeluarkan melalui pengumpan
bintang ( star feeder) F, yang menjatuhkannya ke dalam pembagi zat padat G.
Pembagi hampir selalu diperlukan untuk mendaur ulangkan sebagian zat padat
kering untuk dicampurkan dengan umpan basah. Pembagi itu dioperasikan
dengan pengatur basah. Pembagi itu dioperasikan dengan pengatur waktu yang
menggerakkan katup penahan( flapper valve ) sehingga zat padat kering
kembali ke pencampur selama periode tertentu, dan selama periode tertentu
lainnya dikeluarkan sebagai hasil. Biasanya zat padat yang dikembalikan lebih
banyak dari yang dikeluarkan.
Kegunaan alat
Proses pengeringan beku dengan alat freeze dryer ini berlangsung selama
18-24 jam, karena proses yang panjang inilah membuat produk-produk bahan alam
ini menjadi lebih stabil dibandingkan dengan metode pengeringan yang lain seperti
pengeringan semprot atau yang dikenal dengan spray drying. Pengeringan beku ini
dapat meninggalkan kadar air sampai 1%, sehingga produk bahan alam yang
dikeringkan menjadi stabil dan sangat memenuhi syarat untuk pembuatan sediaan
farmasi dari bahan alam yang kadar airnya harus kurang dari 10%.
pada prosesnya yang panjang ini sampel akan dibekukan terlebih dahulu, lalu
setelah itu dimasukkan kedalam alat freeze dryer yang akan diset suhu dan
tekanannya dibawah titik triple. dan akan terjadi proses sublimasi yaitu dari padat
menjadi gas. Penggunaan freeze drying ini sendiri juga telah banyak diaplikasikan
dalam pengeringan produk makanan, hasil dari pengeringan ini tidak merubah
tekstur dari produk itu sendiri dan cepat kembali kebentuk awalnya dengan
penambahan air.
c. Pengering Tromol
Pengering tromol terdiri dari satu rol logam atau lebih yang dipanaskan di
luar tromol itu sampai kering. Zat padat kering dikikis dari rol pada waktu rol
berputar dengan perlahan- lahan.
Contoh penegring tromol, dalam hal ini pengering tromol ganda dengan
umpan dari tengah. Zat cair diumpankan dari aplung atau dari pipa berpeforasi ke
dalam kolam di dalam ruang di atas dan diantara kedua rol. Kolam itu dibatasi
oleh plat- plat ujung yang stasioner. Kalor berpindah melalui konduksi ke zat cair,
yang dikonsentrasikan sebagain di dalam ruang diantara kedua rol. Zat cair pekat
keluar dari dasar kolam itu sebagian suatu lapisan viskos yang menutupi sisa
permukaan tromol. Hampir seluruh zat cair menguaap dari zat padat bersamaan
dengan berputarnya tromol dan meninggalkan lepisan tipis yang terdiri dari bahan
kering yang kenudian dikikis dengan daun pisang ke dalam konveyor yang
terlatak di bawahnya. Kebsahan yang menguap itu lalu dikumpuklan dan
dikeluatkan memalui pengeluaran uap diatas tromol.
Pengering tromol ganda efektif untuk larutanb encer, juga untuk larutan
pekat dari bahan yang sangat mudah larut, serta untuk bubur yang tidak terlalu
pekat. Alat ini tidak cocok untuk larutan garam yang kelarutannya terbatas atau
untuk bubur zat padat abrasive yang cenderung mengendap dan membangkitkan
tekanan yang berlebihan antara kedua tromol.
PEMILIHAN PERALATAN PENGERINGAN
APLIKASI PENGERINGAN
1. Pembuatan superfosfat
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Jaksen M, dkk. Modul Peralatan Industri Proses II. 2012. Politeknik Negeri
Sriwijaya : Palembang.
Mc Cabe, dkk. Unit Operation of Chemical Engineering fifth edition.1993.printed by
Singapore : Singapura.