Anda di halaman 1dari 3

Sifat-Sifat Gas Alam dan Pengujian Komposisinya

Dalam industri perminyakan, gas alam yang diperoleh dari ladang gas akan dibersihkan dari zat-
zat pengotornya, zat pengotor tersebut dalam dunia teknik perminyakan disebut impurities.
Kadar impuritis dapat diketahui dengan melakukan pengujian komposisi pada gas, selain itu,
dengan diketahuinya komposisi maka sifat-sifat dari gas alam juga akan diketahui. Setelah
dilakukan tahap pengurangan/penghilangan impuritis, maka gas tersebut sudah dapat diolah
untuk menghasilkan produk-produk LNG (Liquefied Natural Gas), BBG (Bahan Bakar Gas)
maupun LPG (Liquefied Petroleum Gas).

Karakterisasi Gas Alam

Penggunaan gas alam sebagai umpan atau bahan baku harus sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan, untuk mengetahui kulitas dari bahan baku apakah sudah sesuai dengan standar maka
dilakukan pengujian di laboratorium. Tujuan dari standar tadi yakni agar tahap pengolahan dapat
berlangsung dengan aman (tidak merusak peralatan yang digunakan) dan memenuhi spesifikasi
produk yang diinginkan.

Sifat-Sifat Gas Alam

Setelah melalui tahap pemurnian (treating), maka gas alam harus memenuhi sifat-sifat sesuai
dengan kegunaannya. Adapun sifat-sifat yang dimaksud antara lain:

1. Memiliki hidrokarbon dengan kemurnian tinggi, tujuannya untuk menjamin kualitas


maupun kuantitas gas alam.
2. Tidak menimbulkan korosi/karat terhadap peralatan pengolahan.

3. Mempunyai nilai kalori tinggi bila gas tersebut akan digunakan sebagai bahan bakar.

4. Produk yang dihasilkan, terutama dalam bentuk gas cair tidak menimbulkan endapan
(berupa hidrokarbon berat) pada sistem penampungan/penyimpanan.

5. Tidak menimbulkan jelaga (asap) ketika terjadi pembakaran, tujuannya agar tidak
mencemari udara.

6. Untuk point yang terakhir merupakan salah satu yang paling penting, yakni harus
memiliki tekanan uap yang cukup agar tidak membahayakan keselamatan ketika
pengangkutan, penyimpanan dan penyaluran.

Di bawah ini adalah tabel parameter uji gas alam:

Signifikansi Pengujian Komposisi dan Komponen Gas Alam

Yang dimaksud dari signifikansi pengujian gas alam adalah arti dan kegunaan dari suatu
pengujian gas alam. Jenis gas alam disesuaikan dengan jumlah senyawa dan gabungan senyawa
yang terlarut di dalam gas tersebut. Jenis dan kadar senyawa yang terlarut erat hubungannya
dengan kualitas dan kuantitas gas sebagai umpan untuk pembuatan LNG, BBG dan LPG.

Umumnya, pengujian komposisi gas alam dilakukan sedusi dengan metode American Standard
Testing and Material 1945 (ASTM 1945) atau Gas Processor Association (GPA 2261). Metode
pengujian ini menggunakan peralatan kromatografi gas, alat ini mampu mendeteksi komposisi
gas alam dan komponen di dalamnya. Adapun komponen gas yang dimaksud seperti pada tabel
di bawah, disusun berdasarkan naiknya titik didih:
Dengan peralatan kromatografi gas, komponen-komponen gas alam dapat dipisahkan
berdasarkan perbedaan titik didih masing-masing komponen dan aksinya terhadap fase diam
sebagai isi kolom kromatografi gas.

Konsentrasi Komponen Dalam Gas Alam

Umumnya range (kisaran) konsentrasi masing-masing komponen yang terdapat dalam gas alam
menurut ASTM 1945 dan GPA 2261 adalah sebagai berikut:

Setelah dilakukan pengujian komposisi gas alam, dan dengan diketahuinya komposisi
didalamnya maka sudah dapat digunakan sebagai dasar untuk menghitung sifat-sifat gas tersebut,
seperti nilai kalori, tekanan uap, SG (Specific Gravity). Besarnya kandungan komponen
komponen hidrokarbon dalam gas alam akan menentukan mutu gas tersebut, entah itu dari segi
kualitasnya maupun kuantitasnya. Semakin tinggi konsentasi hidrokarbon maka mutu dari gas
alam tersebut akan semakin tinggi. Sementara untuk komponen non hidrokarbon bila kadarnya
cukup tinggi maka mutu gas alam akan semakin rendah. Disamping itu, kandungan komponen
non-hidrokarbon digunakan untuk menentukan jenis dan dosis bahan kimia pada proses
purifikasi atau treating, sehingga produk yang dihasilkan (LNG, LPG maupun BBG) dapat
memenuhi spesifikasi.

Anda mungkin juga menyukai