Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN LUMPUR IPAL/SLUDGE

Pengolahan limbah yang beroperasi dengan baik pada umumnya memiliki kandungan lumpur cair
keluaran dari bangunan pengendapan, yaitu dalam per liter air limbah terdapat sekitar < 10%
(kurang dari 100ml/1000ml) lumpur biologis.

CARA PENANGANAN LUMPUR (SLUDGE) PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH

Prinsip dalam penanganan lumpur ini merupakan cara/system yang berfungsi untuk memisahkan
lumpur cair. System ini dibagi menjadi dua yaitu ;

Lumpur yang berkadar air rendah,

Filtrate/Air , yang harus dikembalikan ke proses (awal/tengah)

Ada dua cara yaitu;

1. Cara Mekanis

Seperti yang sudah kita ketahui, banyak Fabrikan peralatan pengolah air limbah didunia yang
membuat peralatan (mesin) dengan tujuan penanganan lumpur. Beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut ;

BELT FILTER PRESS

Dalam penggunaan mesin ini, lumpur dijepit/diperas ditengah 2 sabuk porous dengan
menggunakan jepitan roll bertekanan tinggi,

CHAMBER FILTER PRESS

Mesin ini digunakan dengan cara lumpur dimasukkan pada kantung-kantung persegi dengan
frame porous berjajar dengan tekanan tinggi hingga air terperas keluar dan lumpur padat
terperangkap dalam.

CENTRIFUGE

Cara ini pada prinsipnya adalah sama, dimana lumpur dimasukkan pada tabung bulat yang
didalamnya terdapat ulir/screw dimana ujung tabung semakin mengecil/mengerucut pada
bagian akhir. Begitu pula dengan ulir/screw jaraknya/pitch yang semakin rapat pada sisi ujungnya.
Dengan demikian, lumpur akan mengalami pemerasan dengan tekanan yang tinggi, yang
menghasilkan terjadinya pemisahan antara lumpur dan air.

2. Cara Manual

SLUDGE DRYING BED ( SDB )

Pada cara ini, prosesnya adalah dengan mengeringkan lumpur secara manual yang diperoleh
melelui sinar matahari (Evaporasi/Penguapan). Lumpur cair dari bangunan pengendapan (baik
pertama maupun kedua), dimasukkan kedalam bak yang memiliki susunan media pasir kerikil
(sand and gravel) dengan variasi ukuran dan ketebalan lapisan yang berbeda, dimana lapisan
bawah lebih kasar dan bagian atas merupakan yang paling halus (pasir halus).

Pada bagian dasar bak ditanam pipa filtrate berlubang akan mengalirkan filtrate/air yang sudah
relatif bebas dari lumpur keluar ke bak pengumpul. Lapisan lumpur akan tertinggal diatas pasir
dan kering (retak) dengan sendirinya oleh terik matahari, yang biasa disebut sebagai “sludge
cake”.

Dalam proses ini,tinggi penuangan lumpur cair sebaiknya diuji secara pengamatan, sehingga
dapat diperoleh ketebalan akhir lumpur kering (sludge cake) sekitar 5cm diatas lapisan pasir
halus. Sludge pada umumnya berwarna hitam atau coklat, dengan permukaan kasar dan retak-
retak.

Anda mungkin juga menyukai