Diusulkan oleh:
Fachmi Fathurahman
Achmad Zacky Abdurahman
Sari Nurmayani
Sri Sulistiani
Nur Walimah Utami
1301704/2013
1306365/2013
1305544/2013
1407301/2014
1403422/2014
HALAMAN PENGESAHAN
PENGESAHAN LAPORAN KEMAJUAN PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No.
Tel./HP
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana
Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat
Rumah
dan
No.Telp/HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
: PKM-P
b. Sumber Lain
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: : 5 bulan
:
:
:
:
:
Fachmi Fathurahman
1301704
Pendidikan Teknologi Agroindustri
Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr.Muwardi By.pass Gg. wakaf 2, RT 02/RW
11, Kec. Cianjur, Kab. Cianjur
: fachmifathurahman@ymail.com
: 5 orang
: Puji Rahmawati N., S.TP., M.Si.
: 00250118402
: Perumahan Cibiru Asri Blof F / 08561404275
: Rp. 7.500.000
(
Dr. Yatti Sugiarti, MP
NIP. 196311207 199303 2 001
Ketua
Fachmi Fathurahman
NIM.1301704
Dosen Pendamping
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
Kendala utama ekspor hortikultura adalah sifat produk yang mudah rusak
dan pertumbuhan mikroorganisme yang merupakan penyebab utama kebusukan
pangan segar. Beberapa kasus kontaminasi mikroba pada bahan makanan segar
seringkali menyebabkan efek yang serius terhadap kesehatan manusia. Kendala
utama ekspor hortikultura adalah sifat produk yang mudah rusak dan
pertumbuhan mikroorganisme yang merupakan penyebab utama kebusukan
pangan segar. Beberapa kasus kontaminasi mikroba pada bahan makanan segar
seringkali menyebabkan efek yang serius terhadap kesehatan manusia.
Pada penelitian ini buah yang diuji cobakan menggunakan edible coating
adalah pisang dan duku, buah ini digunakan karena memiliki lapisan kulit luar
yang tidak dikonsumsi secara langsung. Buah dicelupkan pada larutan coating
dengan konsentrasi pati porang sebesar 1 % dan konsentrasi ekstrak lengkuas
merah sebesar 1%. Pengujian anti miroba yang dilakukan menunjukan bahwa
penambahan oleoresin dapat menghambat atau mematikan mikroba yang
terkandung dalam kulit pisang dan duku, hal ini dapat membuat tekstur dalam
buah menjadi lebih utuh ika dibandingkan dengan buah yang tidak dilapisi oleh
larutan edible.
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komoditas buah seperti alpukat, mangga, manggis, melon dan salak
mulai dari tahun 2012 senantiasa mengalami penigkatan dengan peningkatan
tersebesar dicapai oleh komoditas manggis, mangga dan salak. Menurut data
badan pusat statistik (BPS) untuk komoditas buah manggis nilai ekspor 2012
yakni USD17,4 juta, nilai ekspor 2013 sebesar USD5,73 juta nilai
ekspor 2014 sebesar USD1,66 juta, data tersebut menunjukan
peningatan nilai eskspor dari tahun 2012 sampai 2014 dan hal serupa juga
dialami oleh komoditas buah ekspor lain.
Kendala utama ekspor hortikultura adalah sifat produk yang mudah
rusak dan pertumbuhan mikroorganisme yang merupakan penyebab utama
kebusukan pangan segar. Beberapa kasus kontaminasi mikroba pada bahan
makanan segar seringkali menyebabkan efek yang serius terhadap kesehatan
manusia. Permasalahan yang umum terjadi pada pascapanen antara lain
(a) busuk dan perubahan tekstur (b) kisut akibat hilangnya air, (c)
meningkatnya jumlah bakteri penyebab tangkai lunak, dan (d) suhu rendah
selama penyimpanan yang menyebabkan terjadinya chilling injury dan
meningkatnya kapang Alternaria. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya
untuk mengatasi hal tersebut. (Kader, 1992)
Teknologi edible coating merupakan teknologi yang dipertimbangkan
sebagai salah satu pendekatan untuk meningkatkan masa simpan produk
pertanian segar, seperti buah-buahan. Edible coating dapat berasal dari
bahan baku yang mudah diperbaharui seperti campuran lipid, polisakarida,
dan protein, yang berfungsi sebagai barrier uap air, gas, dan zat-zat terlarut
lain serta berfungsi sebagai carrier (pembawa) berbagai macam ingridien
seperti emulsifier, antimikroba dan antioksidan, sehingga berpotensi untuk
meningkatkan mutu dan memperpanjang masa simpan buah-buahan dan
sayuran segar terolah minimal. (Miskiyah, 2010)
Umbi porang mengandung glukomanan tinggi yaitu 3,58% yang
berfungsi sebagai bahan pengental (thickening agent). Selain itu, salah satu
sifat glukomanan sebagai pembentuk gel yang dapat larut dalam air dengan
daya kembangnya yang lebih tinggi daripada pati, yaitu 138-200% sehingga
dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan coating untuk pelapis buah
(Indriati, 2013). Lengkuas merah merupakan jenis rempah yang mengandung
komponen flavonol, yang terdiri dari galangin, kaemferol, kuersetin, dan
miliselin dan komponen lainnya seperti -pinen, 1,8- sineol, limonen,
terpineol, kaemferin, kuarsetin, dan miristin (Suranto, 2004). Komponenkomponen tersebut berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba namun
TPC 10-5
30
18.5
13
6
3. Susut Bobot
4. Total mikroba
Berdasarkan data laju respirasi, susut bobot dan total mikroba tersebut
dapat dilihat bahwa buah yang dilapisi dengan APC memiliki memiliki laju
yang lebih rendah sehingga laju pembusukan pun akan semakin lambat dan
masa simpan semakin panjang.
b. Buah Duku
1. Laju Respirasi
3. Susut Bobot
Berdasarkan data laju respirasi, susut bobot dan total mikroba tersebut
dapat dilihat bahwa buah yang dilapisi dengan APC memiliki memiliki laju
yang lebih rendah sehingga laju pembusukan pun akan semakin lambat dan
masa simpan semakin panjang.
Rencana Kegiatan
1.
Melakukan dan
Pengujian karakteristik
fisik
2.
Menyelesaikan Laporan
Akhir
3.
Tujuan
Luaran Yang
Biaya
Kegiatan
Diharapkan
Melengkapi
Laporan akhir Rp.1500000
data pengujian
karakteristik
Fisik
Tersaji secara Laporan akhir Rp. 50000
lengkap data
dan informasi
Terpublikasinya Artikel ilmiah Rp. 1500000
artikel ilmiah
hasil PKM-P
10
LAMPIRAN 1
Jenis Pengeluaran
Master Sarung Tangan
Alkohol 95%
Dry Foam
Klip Wrap
NaOH 50 gr
KOH 130 gr
CaCl2 120 gr
CMC kg
Jar 330 ml (45 buah)
Buku Kwarto
Lengkuas Merah
Umbi Porang
Transport
Buah Pisang
Lilin Malam
Tempat Sambal
Pengujian Tekstur
Spirtus
Segitiga Kaca
Pengujian Karakteritik Fisik Edible Film
Toples 10 lt (7)
Kertah wheatmen
Garam
Jumlah
Biaya (Rp)
45.000
385.000
15.000
12.000
50.500
119.000
141.500
65.000
255.000
26.800
96.000
475.000
60.000
87.000
3.400
57.600
300.000
40.000
20.000
2.100.000
175.000
490.000
18000
5.153.500
11
LAMPIRAN 2
Nota
3
3
4
4
12
9
10
11
12
11
13
13
15
14
16
17
18
14
20
15
LAMPIRAN 3
Proses Pembuatan Edible Coating dan Pelapisan pada Buah Pisang
16
17