Anda di halaman 1dari 4

My Lope-Lope

Kalisa salah satu siswi XII di salah satu SMU terfavorit di jakarta.Sifatnya yang
ramah dan mudah bergaul membuat gadis ini digandrungi kaum laki-laki, akan tetapi
ketololannya menutup kesempurnaan yang melekat di dirinya hingga banyak pula yang sakit
di buat perkataannya.
Mikha dan Selli adalah teman yang setia mendengar semua ocehan yang terkadang
tidak begitu penting keluar dari bibir kalisa, kuping mereka sudah terbiasa panas dan
memerah, mungkin sudah mengeluarkan asap seperti di film-film kartun kebanyakan.
Wajah cantik menjadi modal untuk mendapat pacar,tapi untuk Kalisa bahkan tak
pernah merasakan apa itu yang namanya pacaran. Bell keluarpun berbunyi, semua siswa
berhamburan, ada yang ke kantin, sibuk pacaran, dan kejar-kejaran (Dia pikir ini di PAUD
kali ye).
kantin yuk! Ajak Kalisa kepada kedua sahabatnya.
yuk Jawab Mikha dan Selli bersamaan.
Merekapun pergi ke kantin dan memesan menu masing-masing, semua tampak lahap
menyatap menu yang dipesan. Tiba-tiba Kalisa melongo, mulutnya menganga seperti orang
kesambat setan penunggu kantin.
siapa dia, siapa? Tanya Kalisa sembarimenendang kaki teman-temannya dan sorot
matanya mengikuti langkah kaki lelaki itu.
hellow!! Kalisa sayang kemana aja kamu selama ini? Dia itu Eddo Wardana kapten
basket dari SMU kita! Satu lagi Eddo itu kelas XI dan semua orang kenal sama dia, nggak
kayak kamu yang nggak pernah mau tau orang! Jelas Selli dengan gaya alay nya
ingat !! dia udah punya cewek ! Potong Mikha
iihh siapa juga yang suka sama dia !! Kata Kalisa sok nggak perduli
tapi, selama janur kuning belum melengkung dia masih milik Negara!!!Lanjutnya
yang tiba-tiba berubah fikiran.
jangan !!! Kata Mikha yang syok mendengar pernyataan temannya itu.
kenapa? Siapa berani melarang aku ! Balas Kalisa
kamu maucari perkara sama pacarny? Asal kamu tau ya pacar Eddo itu musuh
bubuyutan kamu, si nenek Lampir Kennia Terang Mikha lagi, namun Kalisa tak
menghiraukan kedua temannya itu, yang ia lakukan sedari tadi ialahmemandang wajah Eddo
yang duduk di pojok belakang. Semua gerak-gerik Eddo di pandang penuh makna olehnya

dari cara Eddo melahap mie yang dimakannya, menyeduh air dan cara bicara Eddo yang cool
semakin membuat Kalisa jatu cinta.
Tak ia perdulikan lagi bahwa Eddo dimiliki oleh Kennia, musuh bubuyutannya.
Sebenarnya Kennia adalah gadis yang baik hanya saja ia tak suka atas kenakalan-kenakalan
yang dibuat oleh Kalisa. Bagi Kalisa siapa yang menentang adalah musuhnya, sebenarnya
yang salahKalisa? Atau Kennia?(pikir aja sendiri).
Bell masuk pun berbunyi, semua siswa-siswi masuk ke kelas masing-masing
termasuk Kalisa, Mikha, Selli dan juga Eddo.
Selang beberapa menit rupanya ada yang bertamu ke kelas Kalisa, tak lain lagi
mereka adalah segerombolan anak OSIS yang meminta sumbangan sukarela. Betapa
terkejutnya Kalisa, selai menjadi kapten basket Eddo juga ketua OSIS di SMU nya.
Assalamualaikum wr. wb, kami anggota OSIS berdiri disini untuk meminta
sumbangan sukarela nya dari kawan-kawan Kata Eddo yang sedikit berpidato.
Kardus berukuran sedang digilirkan oleh Eddo sebagai wadah untuk menampung
uang sukarela, ada yang menyumbang Rp1000,Rp2000, ada yang menyumbang Rp10000 dan
sekali Eddo mengucapkan terimakasih.Tiba giliran Kalisa, betapa terkejutnya Mikha dan
Selli melihat Kalisa mengeluarkan uang Rp100000, bau uang baru diambil dari mesin ATM
tercium tajam oleh Selli yang pandai mengedus bila mencium uang yang bernominal tinggi.
ni! Kata Kalisa sembari memasukan uangnya kedalam kardus.
pake kembalian?(tanya Eddo).
nggak usah, aku ikhlas kok!(balas Kalisa)
terimakasih, ya Lis Kata Eddo yang sok kenal
Betapa senangnya Kalisa mendengar bahwa Eddo mengenal namanya,hatinya terbang
di udara mengelilingi langit ke-7.
eh,Lis kamu serius menyumbang Rp100000? tanya Selli.
iya! Apa sih yang enggak buat my idola! katanya sambil berkhayal.
bekhayal jangan terlalu tinggi deh,ntar jatuhnya sakit (kata Mikha)
pokoknya my lope-lope di udara harus milik aku! Siapa yang berani ngelawan aku
bakal aku gibas lehernya sampai putus balas Kalisa.
Selang beberapa menit bell pulangpun berbunyi, semua murid berebutan keluar dari
kelas melewati pintu yang besarnya sebesar lubang upil, mungkin takut ketinggalan angkot
kali ya!
(kring..kring..kring) bunyi bell yang selalu mengusik ketenangan para siswa yang
enggan masuk ke kelas karena harus ketemu guru-guru yang tak di sukai. Semua wajah

tampak lesuh seperti tak mandi pagi,langkah merekapun tak bersemangat seperti tak
biasanya,seperti itu juga dengan Kalisa,Mikha,Selli.
iih,kalo nggak mikir aku udah kelas XII,mending aku bolos deh dibandingkan harus
ketemu Pak Andi. seru Kalisa
tau tuh,sih Pak sundanis fisikanis yang sok manis, ngomongnya boleh lembut, halus
tapi nusuknya dalam banget, pedih hati aku diomelin melulu sama dia. Sambung Selli tanpa
ekpressi serius.
coba ya? Sekali aja dia ngotorin absen! sahut Mikha
Pucuk di cinta Ulan pun tiba,orang yang diomongin ternyata umur panjang, siapa lagi
kalau bukan Pak Andi sundanis fisikanis yang sok manis yang bikin geretan murid-muridnya.
pagi sapa Pak Andi ke semua siswa
pagi Pak! sahut siswa
samapi dimana pelajaran kemarin? tanya Pak Andi sok lembut
jangka sorong Pak sahut siswa lagi
Tak lama kemudian ponsel Pak Andi berdering,entah apa yang ia bicarakan sampaisampai pelajaran hari ini ditunda.
maaf ya, Bapak harus ke bendara pagi ini juga kata Pak Andi
alhamdullillah jawab siswa serentak
aduh, pada seneng ya kalo Bapak nggak ngajar? katanya lagi
sok atuh Pak,keluar! kata Kalisa sok sundanis
ih, neng ini! kata Pak Andi sambil keluar kelas
nuhun ya Pak! lanjut Kalisa yang membuat semuanya tertawa
Bell keluar mainpun berbunyi,Kalisa,Selli, dan Mikha pergi menuju kantin. Dari
koridor Kalisa melihat Eddo yang sibuk membolak-balikkan bukunya sembari duduk santai.
ya ampun, OMG, oh my good, waw..waw..waw..
my lope-lope diudara kata Kalisa lebay yang membuat kedua temanya ketawa syok
bukan kepalang. Bukannya ke kantin,Kalisa dan kedua temannya malah menghampiri Eddo
yang sibuk sendiri.
hy Eddo! sapa Mikha dan Selli
hy! jawab Eddo singkat
Eddo kata Kalisa sembari memegang tangan Eddo
kamu itu my lope-lope waw..waw aku, mau mau nggak jadi pacar aku lanjut Kalisa
yang mencoba menyatakan cintanya
apa! kamu gila ya! Kata Eddo

nggak usah GR kamu! Lanjutnya


(gedebuk kk) suara Kalisa yang didorong Eddo kedalam selokan penuh lumpur
lumpur di depan kelasnya. Perlakuan Eddo membuat Kalisa kesal, marah, kecewa dan malu,
semua kakinya penuh dengan kotoran lumpur sedangkan Eddo pergi meninggalkan tanpa
sepatah katapun.
dasar my lope buruk rupa,untung kamu bukan anak aku, kalo enggak udah aku kutuk
kamu jadi batu teriak Kalisa.

Anda mungkin juga menyukai