Disusun Oleh :
ELFRITA AGUSTINA HARAHAP
P07120213047
BAB I
KONSEP DASAR ANSIETAS
A.
Pengertian
Ansietas sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan
emosi ini tidak memiliki obyek yang spesifik. Kondisi dialami secara subyektif dan
dikomunikasikan dalam hubungan interpersonal. Ansietas berbeda dengan rasa takut,
yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. Ansietas adalah
respon emosional terhadap penilaian tersebut. Kapasitas untuk menjadi cemas
diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat ansietas yang parah tidak sejalan
dengan kehidupan (Stuart dan Sundeen, 1990).
Kecemasan (ansietas)adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung
oleh situasi. Gangguan kecemasan (ansietas)adalah sekolompok kondisi yang memberi
gambaran penting tentang ansietas yang berlebihan yang disertai respon perilaku,
emosional dan fisiologis individu yang mengalami gangguan ansietas(Videbeck Sheila
L, 2008).
B.
Tingkat Kecemasan
Peplau (1963) mengidentifikasi ansietas (cemas) dalam 4 tingkatan, setiap
tingkatan memiliki karakteristik dalam persepsi yang berbeda, tergantung kemampuan
individu yang ada dan dari dalam dan luarnya maupun dari lingkungannya, tingkat
kecemasan ataupun ansietas yaitu :
1.
Ansietas
ringan,
berhubungan
dengan
3.
Ansietas
berat,
sangat
mengurangi
lahan
Tingkat
panik
dari
ansietas,
berhubungan
dengan terperangah, ketakutan dari orang yang mengalami panik tidak mampu
melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik melibatkan disorganisasi
kepribadian. Dengan panik, terjadi peningkatan aktifitas motorik,menurunnya
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan
kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan
kehidupan, dan juga berlangsung terus dalam waktu yang lama, dapat terjadi
kelelahan yang sangat, bahkan kematian.
C.
Respon Adaptif
Antisipasi
D.
Ringan
Respon Maladaptif
Sedang
Berat
Panik
Faktor Predisposisi
Berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas :
1.
2.
3.
5.
E.
Faktor Presipitasi
Stressor pencetus mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal. Stressor
pencetus dapat dikelompokkan menjadi 2 katagori :
1.
2.
F.
Sumber Koping
Individu dapat mengalami stress dan ansietas dengan menggerakkan sumber
koping tersebut di lingkungan. Sumber koping tersebut sebagai modal ekonomok,
kemampuan penyelesaian masalah, dukungan sosial dan keyakinan budaya dapat
membantu seseorang mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan
mengadopsi strategi koping yang berhasil.
G.
Mekanisme Koping
Ketika mengalami ansietas individu menggunakan berbagai mekanisme koping
untuk mencoba mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara
3
Reaksi yang berorientasi pada tugas, yaitu upaya yang disadari dan berorientasi
pada tindakan untuk memenuhi secara realitis tuntutan situasi stress.
2.
H.
Pohon Masalah
Resiko mencederai diri
sendiri, orang lain dan
lingkungan
Core Problem
2.
3.
BAB II
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
1.
Faktor predisposisi
Teori yang dikembangkan untuk menjelaskan penyebab ansietas adalah :
a.
Teori psikoanalitik
Menurut Sigmund Freud struktur kepribadian terdiri dari tiga elemen, yaitu id,
ego, dan superego. Id melambangkan dorongan insting dan impuls primitif.
Superego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikendalikan oleh normanorma budaya seseorang, sedangkan ego atau aku digambarkan sebagai mediator
antara tuntutan dari id dan superego. Menurut teori psikoanalitik, ansietas
merupakan konflik emosional yang terjadi antara id dan superego, yang berfungsi
memperingatkan ego tentang sesuatu bahaya yang perlu diatasi.
b.
Teori interpersonal
Ansietas terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersonal. Hal ini juga
dihubungkan dengan trauma masa pertumbuhan seperti kehilangan, perpisahan
yang menyebabkan seseorang menjadi tidak berdaya. Individu yang mempunyai
harga diri rendah biasanya sangat mudah untuk mengalami ansietas yang berat.
c.
Teori prilaku
Ansietas merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu
kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Para ahli prilaku
menganggap ansietas merupakan sesuatu dorongan yang dipelajari berdasarkan
keinginan untuk menghindarkan rasa sakit. Teori ini meyakini bahwa individu
yang pada awal kehidupannya dihadapkan pada rasa takut berlebihan akan
menunjukkan kemungkinan ansietas berat pada kehidupan masa dewasanya.
d.
Kajian keluarga
Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan ansietas merupakan hal yang
biasa ditemui dalam suatu keluarga.
e.
Kajian biologis
Kajian biologis menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk
benzodiazepin. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas. Selain itu
kesehatan umum seseorang mempunyai predisposisi terhadap ansietas. Ansietas
5
Faktor presipitasi
Faktor presipitasi ansietas dapat diklasifikasikan dalam dua jenis :
a.
b.
3.
B.
Diagnosa Keperawatan
1.
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan
gangguan perilaku; kecemasan
2.
C.
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
Keperawatan
Resiko
mencederai
Perencanaan
Tujuan
TUM: Klien tidak mencederai a. BHSP dengan klien
dan
lingkungan
berhubungan
TUK:
Klien
mampu
Intervensi
kecemasan
Gangguan
perilaku;
kecemasan
berhubungan
dengan
individu
koping cara
untuk
tak kecemasannya
mengurangi
efektif
ditandai
dengan
klien
tampak
gelisah,
tegang
D. Pelaksanaan
Pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan respon klien
E. Evaluasi
1. Sudahkah ancaman terhadap integritas kulit atau sistem dari pasien berkurang
dalam sifat, jumlah, asal dan waktunya ?
2. Apakah perilaku klien mencerminkan ansietas tingkat ringan atau lebih ringan ?
3. Sudahkah sumber koping klien dikaji dan dikerahkan dengan adekuat?
4. Apakah klien mengenali ansietasnya sendiri dan mempunyai pandangan terhadap
perasaan tersebut?
5. Apakah klien menggunakan respon koping adaptif?
6. Sudahkan klien belajar strategi adaptif baru untuk mengurangi ansietas?
7. Apakah klien menggunakan ansietas ringan untuk meningkatkan pertumbuhan
atau perubahan personal?
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Kusumawati dan Hartono . 2010 . Buku Ajar Keperawatan Jiwa . Jakarta : Salemba Medika
Ansietas. Universitas Sumatera Utara
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27216/4/Chapter%20II.pdf
(diakses pada hari Rabu, 20 April 2016 pukul 17.20 wita)