Anda di halaman 1dari 4

C.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Tulislah data hasil praktikum pada tabel berikut ini
No
.

Jenis
Buffer

Larutan

pH awal
pH
meter

Lakmus

Penambahan Asam
atau Basa
Larutan

Jumla
h (ml)
10

pH
meter
2,55

Lakmus

NaOH 0,01
M
Aquades
HCl 0,01 M

10

11,02

Biru

20
10

7,82
3,78

Merah*
Merah

NaOH 0,01
M
Aquades
HCl 0,01 M

10

4,33

Merah/biru

20
10

4,17
11

Merah
Biru

NaOH 0,01
M
Aquades

10

11,56

Biru

20

11,18

Biru

HCl 0,01 M
1.

2.

3.

Garam

Buffer
Asetat

Buffer
Salmiak

NaCl 0,1 M

CH3COOH
0,1 M +
CH3COONa
0,1 M
NH3 0,1 M +
NH4CL 0,1 M

7,94

4,08

11,64

Merah*

Merah

Biru

pH Akhir

Merah

Keterangan:
Yang bertanda bintang (*) = netral (lakmus tetap merah atau tidak terjadi perubahan warna
pada lakmus).
2. Apakah yang terjadi saat larutan penyangga ditambahkan sedikit asam atau basa?
Jelaskan!
Larutan penyangga mempunyai kemampuan untuk mempertahankan pH larutannya.
Artinya, pH larutan penyangga praktis tidak berubah meski ditambah sedikit asam atau
sedikit basa. Hal tersebut terjadi ketika ke dalam larutan penyangga ditambahkan sedikit
asam, asam tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat basa di dalam larutan
tersebut. Jadi penambahan ion hidrogen (H+) ditambahkan pada larutan penyangga, ion
tersebut akan ternetralisasi oleh basa dalam larutan penyangga. Begitu pula sebaliknya,
ketika ditambahkan ion hidroksida (OH-) pada larutan penyangga, ion tersebut juga akan
ternetralisasi oleh zat yang bersifat asam di dalam larutan penyangga.

3. Jelaskan bagaimana cara kerja pengukuran pH menggunakan pH meter!


Pertama, menekan tombol power dan menunggu selama 20 menit. Selanjutnya,
menyiapkan larutan penyangga yang akan diuji. Sebelum menguji larutan penyangga,
terlebih dahulu harus membersihkan elektrode atau probe dengan cara mengangkat probe
dari wadah gelas berisi larutan KCl, kemudian membilas probe menggunakan aquades
dan mengeringkannya dengan tisu. Setelah itu, menekan cal, memilih pH measurement,
dan kemudian menekan tombol pH.

4. Jelaskan bagaimana cara kerja pengukuran pH menggunakan kertas lakmus!

5. Jelaskan salah satu contoh penggunaan larutan penyangga di ilmu pangan!


Asam sitrat (C6H8O7) merupakan salah satu contoh larutan penyangga yang sangat
penting dalam industri makanan. Asam sitrat mampu mengendalikan pH larutan dengan
baik dalam larutan penyangga. Ion sitrat dapat bereaksi dengan banyak ion logam
membentuk garam sistrat. Selain itu, sitrat dapat mengikat ion-ion logam dengan
pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet dan penghilang kesadahan air.
Penggunaan utama asam sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan
pengawet makanan dan minuman ringan yang baik dan alami. Kode asam sitrat sebagai
zat aditif makanan (E number) adalah E330. Garam sitrat dengan berbagai jenis logam
digunakan untuk menyediakan logam tersebut (sebagai bentuk biologis) dalam banyak
suplemen makanan.
Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat
yang penting dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan pada hampir semua
makhluk hidup. Asam sitrat juga dapat digunakan sebagai pembersih dalam rumah tangga
yang ramah lingkungan, obat-obatan, dan sebagai antioksidan.
6. Sebanyak 50 mL larutan NH3 0,1 M (Kb = 105) dicampur dengan 100 mL larutan NH4Cl
0,5 M. Hitunglah pH larutan tersebut!
Mol NH3 = 50 mL 0,1 M
= 5 mmol
Mol NH4Cl = 100 mL 0,1 M
= 10 mmol

0,5

10-5

pOH

7. Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan


CH3COOH 0,1 M dengan 50 mL larutan NaCH3COO 0,1 M. (Ka CH3COOH = 1,8 105)
Jawab:

Mol CH3COOH = 50 mL 0,1 mmol/mL


= 5 mmol
Mol NaCH3COO = 50 mL 0,1 mmol/mL
= 5 mmol
Mol asam = mol garam (mol basa konjugasi)
pH pKa

Komponen
Pre-test
Aktivitas
Hasil dan Pembahasan

Nilai

Anda mungkin juga menyukai