Anda di halaman 1dari 4

1.

Tubulus proksimalis

Catatan :
ion Cl- dapat direabsorpsi para selluler. Na+ masuk ke lumen tubulus
paraseluler dalam keadaan tertentu

2.

Mempunyai : daya reabsorpsi ; brushborder; membran basolateral yg


luas; banyak mitokondria
Reabsorpsi aktif Na+ , 65% dari jumlah yg difiltrasi (juga K+)
Reabsorpsi aktif sekunder : glukosa, asam amino, HCO 3-, fosfat, sulfat
Reabsorpsi pasif/parasel : urea, klorida
Sekresi countertranspor : H+ - Na+
Sekresi aktif : asam organik (urat, PAH); basa organik (katekolamin)
Sekresi obat-obatan : pencillin, salicylate
Cairan tubulus yg masuk ansa Henle : isosmotic

Ansa Henle :
Ansa Henle desenden yg tipis : permeabel untuk air, sedikit untuk
solut (urea, sodium [Na+]); hanya sampai medula luar, pada nefron
jukstamedula sampai medula dalam mendekati papilla. Cairan ujungnya :
hiperosmotik. Ujung ansa Henle tipis nefron jukstamedula 1200
mosm/L. Diserap 20% air
Ansa Henle asenden yg tipis : tidak permeabel untuk air, permeabel
untuk NaCl (keluar) dan urea (masuk)
Ansa Henle asenden yg tebal : tidak permeabel untuk air kotranspor
Na+, K+, 2CL- melalui transpor aktif sekunder. Mempunyai Na + - H+
countertransport di membran lumen mengsekresi H+. Reabsorpsi HCO3-.
Ansa Henle tipis dan tebal diserap 25% solut : Na +, CL-, K+, Ca++, Mg++, HCO3 diluting segment

solut :

Ansa Henle desenden yg tipis :


permeabel untuk air, sedikit untuk
solut (urea, sodium [Na+]); hanya
sampai medula luar, pada nefron
jukstamedula sampai medula dalam
mendekati papilla. Cairan ujungnya :
hiperosmotik. Ujung ansa Henle tipis
nefron jukstamedula 1200 mosm/L.
Diserap 20% air
Ansa Henle asenden yg tipis : tidak
permeabel untuk air, permeabel untuk
NaCl (keluar) dan urea (masuk)
Ansa Henle asenden yg tebal :
tidak
permeabel
untuk
air

+
+
kotranspor Na , K , 2CL melalui
transpor aktif sekunder. Mempunyai
Na+ - H+ countertransport di membran
lumen mengsekresi H+. Reabsorpsi
HCO3-.
Ansa Henle tipis dan tebal diserap 25%
Na+, CL-, K+, Ca++, Mg++, HCO3-
diluting segment

3. Tubulus distalis konvoluta


Makula densa, Diluting segment

4. Tubulus distalis akhir & duktus koligens kortikal

2 jenis sel :
Sel prinsipalis : reabsorpsi Na+ & sekresi K+ tergantung pompa
Na+-K+ATPase menyerap air jika ada ADH
Sel intercalated : sekresi H+ dan meng- absorpsi HCO3Reabsorpsi Na+ & sekresi K+ dikontrol aldosteron menggiatkan dan
menambah pompa Na+-K+ dan menggiatkan saluran Na+ luminal.
Sekresi aldosteron pd plasma Na+ rendah, plasma K+ tinggi, ACTH ,
Angiotensin II
Mereabsorpsi Na+ kira-kira 2%

ADH maksimal cairan tubulus maksimal menjadi isotonis diserap 10%


air

5.
6. 5. Duktus koligens medula

Permeabilitasnya untuk air diatur ADH maksimal menyerap 4,7% air


Osmolaritas urine mencapai 1400 mosm/L
Volume urin yang obligatory 500 ml
ADH tidak disekresi diabetes insipidus dengan gejala poliuri (15 ml/men
atau >), osmolaritas mencapai 30 mosm/L
Ada polidipsi
Pemekatan cairan tubulus kadar urea dan berdifusi masuk
interstitium di medula dalam dan osmolaritas interstitium medula
Reabsorpsi aktif NaCl

7.
8.
9. Pembentukan urin pekat :
Medula ginjal yg hiperosmotik
kadar ADH yang tinggi
10.1. Medula ginjal yg hiperosmotik
mekanisme countercurrent
Ansa Henle dan vasa rekta
duktus koligens
sistem countercurrent : aliran yg masuk sejajar, berlawanan,
berdekatan dengan aliran yg keluar untuk jarak yang cukup panjang
11.A. Sistem countercurrent multiplier
Mempunyai 3 kaki dengan aliran cairan yang berlawanan :
Seimbang dgn ADH osmolar cairan interstis dari korteks ke
papila 300 mosm/L 1400 mosm/L 4 x lipat countercurrent
multiplier
Osmolaritas sepanjang medula sama
12.
13.Slide 52

Anda mungkin juga menyukai