Tigmonasti /seismonasti adalah gerakan nasti yang disebabkan oleh rangsang sentuhan atau getaran. Istilah tigmonasti berasal dari bahasa Yunani, yaitu thigma yang berarti sentuhan.
Gerak ini terutama terlihat jelas pada
beberapa anggota tertentu anak suku Mimosoideae dari suku Fabaceae.
Dengan disentuh, digoyang, dipanasi, didinginkan dengan cepat atau diberi rangsangan listrik, anak-daun dan daun akan mengatup serempak dengan cepat. Jika hanya satu anak-daun dirangsang, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan, sehingga anak-daun lain ikut mengatup. Ada dua macam mekanisme, yaitu elektris dan kimiawi. a) Mekanisme elektris Potensial kerja adalah perubahan voltase (tegangan listrik) yang membentuk sebuah puncak yang khas jikia dirajahkan dalam fungsi waktu. Potensial kerja pada sel tumbuhan serupa dengan sel hewan, namun jauh lebih lambat. Pada sel tumbuhan dan sel hewan, potensial kerja disebabkan oleh aliran sejumlah ion tertentu melintasi membrane sel. Pada Mimosa, aliran ion itu melintasi sel parenkim (yang dihubungkan oleh plasmodesmata) xilem dan floem, dengan kecepatan sampai sekitar 2 cm/s, sementara potensial kerja yang melintasi sel saraf hewan berkecepatan puluhan meter per detik. b) Mekanisme kimiawi Potensial kerja tidak akan melewati pulvinus dari satu anakdaun ke anak daun lainnya, kecuali bila respon kimiawi juga terlibat sehingga hanya beberapa anak daun saja yang akan terlipat. Respon kimiawi terjadi jika sehelai daun di salah satu sisi tabung dilukai, daun di sisi lainnya akan terlipat. Bahan aktifnya disebut turgorin. Turgorin merupakan salah satu hormon tumbuhan yang bekerja turgor sel pulvinus. Pelipatan anak-daun tersebut menunjukkan bahwa respons elektris berjalan mendahului turgorin
dalam sel parenkim, dari satu anak-daun ke anak-daun lainnnya.
Contoh gerak tigmonasti: Gerak menutupnya daun sikejut atau putri malu (Mimosa pudica), jika disentuh. Jika hanya satu anak daun dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup. Tumbuhan ini memberikan respon sangat cepat yaitu sekitar 0,1 detik setelah rangsangan diberikan, dan penyebaran reaksi terhadap rangsangan ini ke bagain atas dan bawah tumbuhan berjalan anatara 40 50 cm/detik. Apabila tumbuhan sensitif ini diberi sentuhan atau kejutan, terjadi dua macam reaksi pada pulvini, yaitu pada anak daun, bagian atasnya mengkerut sehingga anak daun melipat ke atas; sedangkan pada petiol, bagian atasnya mengkerut sehingga seluruh daun melipat ke bawah. Untuk kembali ke posisi semula, tumbuhan putri malu membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit. Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun.