Anda di halaman 1dari 21

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

ANALISA EKSPLORASI PERTAMBANGAN EMAS


Muhammad Irsyadi F*, Fristama Abrianto*, Rendi Dewantara*,
I Dewa Made Amertha S* , Nafizah*, Achmad Roni Malik H*
*

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),

Teknik Geomatika, Surabaya 60111 Indonesia


Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian,
pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum,
eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.Salah satu jenis pertambangan
adalah pertambangan mineral. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam,
yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya
yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Sedangkan Pertambangan
Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas
bumi, minyak dan gas bumi, serta air Tanah (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara).
Menurut Undang-undang nomor 27 tahun 1980, Bahan tambang dibagi menjadi 3 yaitu
Golongan A, Golongan B, dan Golongan C. Golongan A adalah golongan bahan tambang
yang penting bagi pertahanan, keamanan dan strategis untuk menjamin perekonomian negara
seperti tambang minyak, Plutonium dan uranium. Golongan B adalah golongan bahan
tambang yang dapat menjamin hidup orang banyak seperti tambang emas, tambang perak dan
tambang besi. Sedangkan Golongan C adalah golongan bahan tambang yang tidak dianggap

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


langsung mempengaruhi hajat hidu orang banyak seperti tambang garam, tambang batu
kapur, tambang asbes dan tambang marmer.
Tulisan ini akan membahas tentang Eksplorasi Pertambangan Emas. Pembahasannya
terkait Emas, Eksplorasi Emas, Metode, Tahapan, Alat dan Bahan serta Sarana Penunjang
pertambangan emas.
A. Pengertian Emas
Emas adalah logam mulia. Dalam tabel periodik berada di golongan 11, periode 6 dan
masuk blok 6 (blok logam). Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa,
kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala Mohs). Mineral bawaan tersebut umumnya
kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam.

Gambar 1. Serpihan Emas

Sifat Fisika Emas


Fase

: Padat

Massa jenis

: (sekitar suhu kamar)19.3 g/cm

Massa jenis

: cair pada itik lebur 17.31 g/cm

Titik lebur

: 1337.33 K (1064.18 C, 1947.52 F)

Titik didih

: 3129 K (2856 C, 5173 F)

Kalor peleburan : 12.55 kJ/mol


Kalor penguapan : 324 kJ/mol
Kapasitas kalor

: (25 C) 25.418 J/(molK)

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Sifat Kimia Emas


Emas murni sangat mudah larut dalam KCN, NaCN, dan Hg (air raksa). Emas
merupakan unsur siderophile (suka akan besi), dan sedikit chalcophile (suka akan
belerang) Karena sifatnya ini maka emas banyak berikatan dengan mineral-mineral
besi atau stabil pada penyangga besi (magnetit/hematit)

Kadar Emas
Kadar emas dinyatakan dalam karat. Istilah karat berasal dari bahasa Yunani
keration, suatu buah yang bernama Carob. Benih Carob ini digunakan untuk
ketepatan penimbangan batu permata, dengan anggapan bahwa biji Carob memiliki
berat yang seragam. Sistem karat modern untuk kemurnian emas, emas murni adalah
24 karat atau 24k, 18k adalah 75% murnidan 12k Emasadalah 50% murni. Sistem ini
secara bertahap memberi jalan ke sistem kemurnian seperseribu (millesimal), yaitu
kemurnian emas dalam seribu bagian paduan (alloy). Jadi dengan sistem ini emas
22k ditandai sebagai 91,6% emas, atau 916 bagian emas per seribu paduan (alloy).
Lebih sederhana dan bukan metode yang membingungkan.

B. Eksplorasi
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai suatu
endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat,
bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari bahan galian. Koesoemadinata (1995)
berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu keadaan suatu
daerah, ruang yang sebelumnya tidak diketahui keadaan suatu objek geologi yang umumnya
berupa cebakan mineral.
Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah
maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimal mungkin
(to find and acquire a maximum number of new economic mineral deposits within a minimum
cost and in a minimum time (Baily, 1968 dalam Koesoemadinata1995).

C. Eksplorasi Emas

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


Eksplorasi adalah penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal,
termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam,
batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Au (bahasa
Latin: 'aurum') dan memiliki nomor atom 79, Au merupakan unsur transisi dalam sistem
periodik unsur, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi
dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak
terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam
coinage melebur dalambentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Emas merupakan
logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala
Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu
dengannya.
Pada industri, emas diperoleh dengan cara mengisolasinya dari batuan bijih emas
(ekstraksi). Bijih emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori :

Bijih tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 ppm

Bijih rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam
galian terowongan terbuka yakni kandungan 1 -5 ppm

Bijih bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 ppm

Bijih nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 ppm

Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi
sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm).
Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue
minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan
sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan
sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas
telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan
selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, dimana hanya kandungan perak di
dalamnya >20%.

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


D. Metode dan Proses Penambangan Emas
Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci. Eksplorasi
umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi, setelah itu
dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara
rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan
singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang
dilakukan pada tahapan eksplorasi ini adalah :
Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000
Pengambilan conto dan analisis conto
Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat
mengetahui struktur bawah permukaan serta geometri cebakan mineral. Pada survey ini
dilakukan pengukuran Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.
Pemboran inti
Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur
1. Metode Geofisika
Instrumen- instrumen geofisika memainkan peran besar dalam mengumpulkan
data geologi yang digunakan dalam eksplorasi mineral. Instrumen-instrumen yang
digunakan dalam survei geofisika untuk memeriksa variasi gravitasi, magnetisme,
elektromagnetisme (resistivitas dari batuan-batuan) dan sejumlah variabel lain yang
berbeda di daerah tertentu. Metode yang paling efektif dan luas mengumpulkan data
geofisika adalah melalui geofisika udara terbang.
Geiger counters dan scintillometers digunakan untuk menentukan jumlah
radioaktivitas. Hal ini terutama berlaku untuk mencari cadangan ore uranium tetapi
juga dapat berguna dalam mendeteksi anomali radiometrik terkait dengan
metasomatisme.
Magnetometer udara digunakan untuk mencari anomali magnetik di medan
magnet Bumi. Anomali-anomali ini merupakan indikasi konsentrasi mineral magnetik
seperti magnetit, pirhotit dan ilmenit di kerak bumi.Hal ini sering terjadi bahwa
anomali magnetik tersebut disebabkan oleh peristiwa-peristiwa mineralisasi dan
logam-logam terkait.
Penjelajahan geofisika berbasis permukaan bumi dalam tahap pemilihan sasaran
adalah lebih terbatas, karena waktu dan biaya. Penggunaan yang paling luas dari
geofisika berbasis permukaan bumi adalah geofisika elektromagnetik yang
mendeteksi mineral konduktif seperti mineral-mineral sulfida dalam batuanbatuantuan rumah yang lebih resistif.Lampu-lampu ultraviolet dapat menyebabkan

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


mineral-mineral tertentu untuk fluoresensi, dan merupakan alat kunci dalam prospek
untuk mineralisasi tungsten.
2. Penginderaan Jauh
Foto udara adalah sebuah alat penting dalam penilaian petak-petak (tenements)
eksplorasi mineral, karena memberikan informasi orientasi kepada si pengeksplorer
lokasi-lokasi trek, jalan, pagar, tempat tinggal, serta kemampuan untuk setidaknya
memetakan secara kualitatif terhadap singkapan-singkapan dan sistematikasistematika regolith dan tutupan vegetasi di suatu daerah. Fotografi udara pertama kali
digunakan pasca Perang Dunia II dan diadopsi pada tahun 1960 dan seterusnya.
Sejak munculnya citra-citra Landsat yang murah dan yang telah diklasifikasikan
pada 1970-an dan awal 1980-an, eksplorasi mineral telah mulai menggunakan citra
satelit untuk memetakan tidak hanya spektrum visual cahaya di atas petak-petak
(tenements) eksplorasi mineral, tetapi spektrum yang berada di luar yang dapat
dilihat.
Spektroskopi yang berbasis satelit memungkinkan eksplorasi mineral modern, di
daerah-daerah tanpa penutup dan vegetasi, untuk memetakan mineral-mineral dan
alterasi secara langsung.Perbaikan dalam resolusi satelit berbasis komersial modern
ini juga telah meningkatkan utilitas citra satelit, misalnya citra satelit GeoEye dapat
dihasilkan dengan ukuran 40 cm pixel.
3. Metode Geokimia
Pengertian eksplorasi geokimia dapat diartikan sebagai penerapan praktis prinsipprinsip geokimia teoritis pada eksplorasi mineral dengan tujuan agar mendapatkan
endapan mineral baru dari logam-logam yang dicari dengan metoda kimia. Metoda
tersebut meliputi pengukuran sistematik satu atau lebih unsur kimia pada batuan,
stream sediment, tanah, air, vegetasi dan udara. Metoda ini dilakukan agar
mendapatkan beberapa dispersi unsur di atas (di bawah) normal yang disebut anomali,
dengan harapan menunjukkan mineralisasi yang ekonomis.
Tujuan dilakukan metoda geokimia adalah:

Menemukan dan melokalisir tubuh mineralisasi

Menentukan ukuran (size) dan nilai (value) dari tubuh mineralisasi

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Mengetahui adanya anomali unsur target, penyebaran kadar, indikasi mineralisasi, dan
melacak batuan sumber.
Pemilihan metoda geokimia yang ada didasarkan pada pertimbanganpertimbangan sebagai berikut:

Biaya

Tahap eksplorasi

Karakter Terrain ( Permukaan )

Target jenis mineral, ukuran

Sejarah eksplorasi

Geomorfologi
Peran utama geokimia, di sini digunakan untuk menggambarkan pengujian atau
media geologi, yang di eksplorasi mineral adalah untuk menemukan daerah anomali
terhadap komoditas yang dicari, atau unsur-unsur yang diketahui terkait dengan jenis
mineralisasi yang dicari.
Eksplorasi geokimia regional secara tradisional melibatkan penggunaan sedimensedimen sungai untuk menargetkan tangkapan-tangkapan termineralisasi yang
berpotensi.Survei regional dapat menggunakan sampel berdensitas rendah seperti satu
sampel per 100 kilometer persegi.Tindak lanjut survei geokimia biasanya
menggunakan tanah-tanah sebagai media sampling, mungkin melalui pengumpulan
sampel-sampel dari sebuah kotak (grid) di atas petak (tenement) atau daerah yang
dapat setuju dengan geokimia tanah.Area-area yang ditutupi oleh tanah yang
terangkut, alluvium, colluvium atau yang telah terlalu banyak terganggu oleh aktivitas
manusia (jalan, rel, lahan pertanian), mungkin perlu dibor hingga kedalaman dangkal
untuk pengambilan sampel batuan dasar yang belum terganggu atau tercemar.
Setelah analisis geokimia dikembalikan, data diselidiki untuk anomaly-anomaly
(elemen tunggal atau berbagai elemen) yang mungkin berhubungan dengan
keberadaan mineralisasi. Anomali geokimia sering diperiksa di lapangan terhadap
geologi yang tersingkap dan, dalam geokimiamodern, dinormalisasi terhadap jenis

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


regolith dan bentuk lahan, untuk mengurangi efek-efek pelapukan oleh cuaca, bahanbahan yang terangkut dan bentang alam.
Anomali-anomali geokimia mungkin lancung atau terkait dengan mineralisasi
kadar-rendah atau sub-kadar.Dalam rangka untuk menentukan apakah hal ini
kasusnya, anomaly-anomali geokimia harus dibor untuk diuji apakah adanya
konsentrasi ekonomi mineralisasi, atau bahkan untuk menentukan mengapa mereka
ada di tempat yang mereka ada.
Kehadiran beberapa elemen kimia dapat menunjukkan adanya mineral tertentu.
Analisis kimia batuan-batuan

dan tanaman-tanaman bisa menunjukkan adanya

deposit bawah tanah. Sebagai contoh, elemen seperti arsen dan antimon yang
berhubungan dengan deposit emas dan karenanya, merupakan contoh unsur-unsur
penemu arah (pathfinder).Tunas-tunas pohon bisa dijadikan sampel untuk elemenelemen penemu arah untuk membantu menemukan cadangan-cadangan.
Beberapa macam metoda geokimia yang dapat dilakukan adalah :
1. Lithogeochemistry, terbagi atas : Sedimen sungai dan Batuan
2. Hydrogeochemistry
3. Biochemistry/Geobotany
4. Atmogeochemistry/Gas Surveys
5. Metode Sedimen Sungai
Beberapa pertimbangan dan alasan pemilihan metoda sedimen sungai adalah:

Dipakai dalam eksplorasi tahap awal (regional geochemical reconnaissance) diareal


yang luas

Menangkap dispersi geokimia sekunder di sepanjang aliran sungai

Keuntungan: mampu menjangkau daerah yang luas dalam waktu yang singkat, jumlah
conto yang relatif sedikit, dan biaya yang relatif murah.
Beberapa metoda yang dilakukan dalam metoda sedimen sungai adalah:

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Sedimen sungai aktif (stream sediment, SS), yaitu mengambil fraksi berukuran siltclay dengan cara menyaring sedimen dengan saringan berukuran -80#. Tujuan dari
metoda ini adalah menangkap butiran emas dan base metal berukuran halus.

Pengambilan conto sedimen sungai aktif ( Freeport, Irian Jaya)

Konsentrat dulang (pan concentrate, PC) yaitu mengambil fraksi mineral berat dalam
sedimen sungai dengan cara mendulang dengan tujuan menangkap emas berbutir
kasar dan mineral berat lainnya. Dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :

Geologist mengambil sampel dulang (pan concentrate)

Bulk Leach Extractable Gold (BLEG), semua fraksi sedimen diambil tanpa terkecuali.
Tujuannya untuk menangkap semua butiran emas dan mampu mendeteksi kadar emas
yang sangat rendah (ambang deteksi 0,1 ppb). Dalam prakteknya BLEG dilakukan
pada tahap awal dengan densitas 1 conto per 5-10 km, sedangkan SS dan PC
dilakukan pada tahap berikutnya dengan densitas1 conto per 1-3 km. Contoh peta
yang dihasilkan dengan menggunakan metoda geokimia dapat dilihat pada gambar di
bawah ini :

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

6. Metode Percontoan Tanah ( Soil Sampling )


Situasi dimana survei soil dilakukan antara lain :

Survei pendahuluan dilakukan di daerah yang pola pengalirannya tidak berkembang

Survei lanjutan dilakukan di daerah anomali yang dilokalisir oleh survei sedimen
sungai

Survei lanjutan di daerah anomali yang dilokallisir oleh survei geofisika

Survei lanjutan di sekitar lokasi Gossan

Mendeliniasi target bor uji di sekitar mineralisasi yang diketahui

Pola pengambilan sampel Ridge and Spur ( Rose et al. 1979 )

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


Kondisi yang harus diperhatikan pada waktu melakukan sampling dengan metoda percontoan
tanah adalah :
1. Cukup material yang diambil untuk analisis
2. Conto diambil dari horison yang sama
3. Jika horison soil tidak berkembang, conto diambil pada kedalaman yang sama
4. Conto harus diambil dari jenis soil yang sama (residual/ transported)
5. Faktor yang menyebabkan adanya kontaminasi pada sampel harus diketahui.
6. Metode Percontoan Batuan ( Rock Sampling )

Dilakukan dalam tahap akhir eksplorasi permukaan

Lokasi pengambilan conto: singkapan, float, pits, trenches, drill holes

Menangkap dispersi geokimia primer

Dimaksudkan untuk keperluan analisis kimia mineral (unsur utama, unsur target,unsur
pathfinder) dan fisika mineral (petrografi, X-Ray, dan inklusi fluida).

Beberapa cara pengambilan conto yang dapat dilakukan adalah dengan :


1. Grab / specimen
2. Chip
3. Channel / Panel
4. Drill cutting / Core

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


7. Hydrogeochemistry ( Water Sampling )
Metoda ini merupakan metoda untuk menganalisis/menghitung komposisi kimia
material yang terlarut dalam air. Jenis-jenis air (natural water ) yang dapat dipakai
sebagai media sampling yaitu air sungai, danau, air tanah, mata air, dan lain-lain.
Permasalahan yang dapat muncul dalam metoda ini :

Konsentrasi yang sangat rendah (ppb)

Analytical difficulties

Serious risk of contamination

Kimia air sangat sensitif terhadap kondisi cuaca dan lingkungannya

Merupakan indikator yang paling baik untuk serangkaian endapan U, V,


Rn(Radon), He, Mo, Zn, Bi, F dan SO4

Indikator Cu dan Pb umumnya sulit untuk diinterpretasi.

8. Biogeochemistry Surveys
Metoda ini memanfaatkan komposisi kimia tumbuhan yang dipakai sebagai
media conto. Akar tumbuhan potensial sebagai media sampling karena sifatnya yang
menyerap larutan dalam air tanah. Larutan ini mungkin membawa garam-garam
anorganik yang dapat diendapkan di berbagai tumbuhan, seperti daun, kulit kayu,
buah dan bunga. Pada bagian tertentu dari beberapa jenis tumbuhan telah terbukti
menunjukkan kadar konsentrasi unsur-unsur tertentu yang lebih tinggi jika tumbuh
pada soil yang berkembang di atas cebakan mineral daripada di soil biasa. Istilah
geobotany melibatkan identifikasi visual jenis spesies tumbuhan yang hidup di daerah
tertentu.

Pengamatan

terhadap

jenis

mengindikasikan mineralisasi di bawahnya.


Contoh :

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

tumbuhan

penutup

mungkin

dapat

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Becium homblei dipakai di Afrika bagian selatan untuk mengindikasikan anomali


Cu dalam soil.

Di daerah tropis bagian atas porfiri sistem yang kaya sulfida biasanya tidak
ditumbuhi tumbuhan atau hanya semak rumput, misalnya Grasbergdi Irian Jaya.
Fenomena ini dapat terlihat dalam foto udara dan Landsat.

9. Gas Surveys
Survei gas ini didasarkan dari banyakya cebakan mineral yang mengandung
volatile. Karena mobilitasnya tinggi, material volatile ini dapat mencapai
permukaandan dilepaskan ke atmosfer.
Contoh :

Mercury di atas cebakan logam dasar (base metals) dan emas epitermal

Radon sebagai hasil peluruhan U-238 dalam cebakan uranium

Helium dari cebakan U dan Th

SO2 terdeteksi sebagai hasil oksidasi sulfida

Berbagai hidrokarbon volatile dalam survei minyak dan gas bumi

Teknik penyontoan bervariasi dari mulai dengan pesawat terbang atau helikopter,
detektor yang dipasang dalam tanah atau dalam air, sampai anjing yang dilatih untuk
mendeteksi sulfida dari kehadiran H2S
No Metode

Contoh Sumber Penunjang

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


1

Geofisika

(Geiger counters dan scintillometers)

(Magnetometer Udara)

(Lampu ultraviolet)

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


2

Penginderaa
n Jauh

(Foto Udara)

(Citra Satelit)

(Spektroskopi Berbasis Satelit)

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


3

Geokimia

(Sampling tanah penunjang Eksplorasi)

(Sampling Vegetasi Penunjang Eksplorasi)


E. Tahapan Eksplorasi
Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk meminimalkan kerugian/resiko
kegagalan karena eksplorasi merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Pentahapan dalam
eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan karakteristik tiap endapan mineral untuk
mengurangi resiko kegagalan (kerugian) yang lebih besar dalam menemukan endapan
mineral tersebut. Setelah suatu tahapan eksplorasi selesai dilakukan, perlu adanya evaluasi
untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan selanjutnya.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kegiataneksplorasi adalah :
1. Efektifitas, yaitu mengenai sasaran dengan metoda dan strategi yang tepat
2. Efisiensi, dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal
3. Unsur ekonomi, biaya eksplorasi harus sesuai dengan hasil yang diharapkan dengan
memperhitungkan resiko. Hal ini disebabkan karena lebih tinggi resiko maka
keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


Tahap-tahap penting di dalam industri pertambangan suatu endapan bijih meliputi:

Eksplorasi mineral: untuk menemukan tubuh bijih

Studi kelayakan: untuk menentukan apakah secara komersial memenuhi

Pengembangan tambang: membangun seluruh infrastruktur pada lokasi tambang

Penambangan: ekstraksi bijih dari lapisan pembawa bijih

Pengolahan mineral: penghancuran dan penggilingan bijih, pemisahan mineral bijih


dari mineral penyerta/pengotor, pemisahan bijih menjadi konsentrat, seperti pada
konsentrat tembaga

Pemisahan logam: pengambilan logam dari konsentrat mineral

Pemurnian: memurnikan logam dari logam ikutannya

Pemasaran: pengiriman produk tambang (konsentrat logam, jika tidak dipisahkan atau
dimurnikan di lokasi tambang) ke pembeli
Tahapan eksplorasi yang lazim dan umum dilakukan adalah dengan berdasarkan pada

peta dasar skala 1 : 250.000 1 : 100.000 hingga tahap detil dengan skala peta 1 : 2000 1 :
5000. Secara umum tahapan eksplorasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Studi Pendahuluan
Tahap ini merupakan aktifitas persiapan sebelum melakukan kegiatan
dilapangggan yang meliputi studi literature dari hasil penelitian terlebih dahulu
terhadap daerah yang akan diteliti, mempelajari konsepkonsep geologi,
intrepretasu foto udara maupun citra Landsat dan studi model mineralisasi yang
diperkirakan berdasarkan data geologi yang ada, penyiapan peta kerja, peralatan,
membuat rencana percontohan dan melakukan proses perizinan dengan instansi
terkait. Studi pendahuluan ini akan sangat membantu kelancaran kerja selanjutnya
di lapangan.
2. Survey Tinjau (Reconnaissance)

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


Pada tahap ini dilakukan survey peninjauan secara sepintas pada daerahdaerah yang diperkirakan menarik berdasarkan dari data geologi guna mengetahui
indikasi mineralisasi di lapangan.Peninjauan langsung di lapangan dengan
menlakukan pengamatan terhadap endapan sungai aktif. Skala peta yang dipakai
adalah mulai dari 1 : 200.000 1 : 100.000.
Survey tinjau merupakan kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari
pemetaan geologi regional pemotretan udara, citra satelit dan mentode survey
tidak langsung lainnya untuk mengidentifikasikan daerah-daerah anomaly atau
mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Sasaran utama dari
peninjauan ini adalah mengidentifikasikan daerah potensial (prospek) yang
diperkirakan mengandung mineraliasi atau cebakan skala regional terutama
berdasarkan hasil studi geologi regional dan analisis penginderaan jarak jauh
untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.Pada tahapan ini juga dilakukan
pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini

adalah :
Pemetaan geologi dan topografi 1 : 25.000 1: 10.000. penyelidikan geologi
(eksplorasi) adalah eksplorasi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi yaitu
pemetaan geologi, parit uji dan sumur uji. Pada eksplorasi geologi dilakukan
pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan contoh
yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang
dilakukan meliputi jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada

singkapan, sedangkan pengambilan contoh berupa batuan terpilih.


Pembuatan sumur uji
Survey Geofisika : Aeromagnet
Hasi;nya sumber daya emas hipotetik samapai tereka.
3. Prosepksi Umum (General Prospection)
Tahapan prospeksi dilakukan untuk mempersempit daerah yg mengandung
cebakan mineral yang potensial. Kegiatan penyelidikan dilakukan dengan cara
pemetaan geologi dan pengambilan percontoh awal, misalnya paritan dan
pemboran yang terbatas, studi geokimia dan geofisika, yang tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi suatu Sumberdaya Mineral Tereka (Inferred Mineral
Resources) yang perkiraan kuantitas dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil
analisis kegiatan di atas.

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahapan survai tinjau. Cakupan daerah
yang diselidiki sudah lebih kecil dengan skala peta antara 1:50.000 sampai dengan
1:25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan kondisi geologi
(jenis batuan/stratigrafi, hubungan stratigrafi, dan struktur geologi yang
berkembang). Pengambilan conto pada daerah prospek secara alterasi dan
mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium,
sehingga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan
dieksplorasi.
4. Eksplorasi
Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan setelah survey tinjau dan prospeksi.
Tujuan tahap eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral
secara rinci, yaitu untuk mengetahui, menemukan, mengidentifikasi dan
menentukan gambaran geologi dan pemineralan berdasarkan ukuran, bentuk,
sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan mineral untuk kemudian dapat
dilakukan analisa/kajian kemungkinan dilakukannya pengembangan secara
ekonomis.
Tahapan eksplorasi dibagi dua, yaitu eksplorasi umum dan eksplorasi rinci.
Eksplorasi umum rnerupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang
teridentifikasi, setelah itu dilanjutkan dengan tahap eksplorasi rinci yaitu tahap
eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalarn 3-dimensi terhadap endapan
mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor,
shafts dan terowongan. Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan
eksplorasi ini adalah :
Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000
Pengambilan conto dan analisis conto
Penyelidikan Geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik
batuan, untuk dapat mengetahui struktur bawah permukaan serta
geometri cebakan mineral. Pada survey ini dilakukan pengukuran
Topografi, IP, Geomagnit, Geolistrik.
Pemboran inti
Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas

Daftar Pustaka
Anonim.

2014.

Metode

dan

Proses

Penambangan

Emas.

:http://www.alatberat.com/blog/metode-dan-proses-penambangan-emas/.

URL
Diakses

pada 5 Maret 2015


Ansyari,

Isya.
Modern.URL

2014.

Teknik

Pertambangan

Emas

di

masa

:http://learnmine.blogspot.com/2013/05/teknik-pertambangan-emas-

di-masa-modern.html#axzz3TUYqnzNj. Diakses pada 5 Maret 2015


hlander, Jenny. 2005. An investigation of an environmentally benign method for small-scale
gold mining in the Philippines. Swesden. Uppsala University
https://word.office.live.com
http://www.materisma.com/2015/01/sumber-daya-alam-kawasan-asia-tenggara.html
http://financerolll.blogspot.com/2014/12/harga.html
http://bis nis.news.viva.co.id/news/read/555027
http://indonesia-tambang.blogspot.com/2012/02/tahapan-kegiatan-eksplorasi-teknik.html
http://josephsirait.blogspot.com/2014/02/eksplorasi-tak-langsung-metode.html

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Analisa Eksplorasi Pertambangan Emas


Republic of The Philippines Departement of Environtment & Natural resources. 2015.
Mining Industry Statistic. Mines & Geosciences Bureau

Tugas Kelompok 2
Pemetaan PertambanganTeknik Geomatika B
2015

Anda mungkin juga menyukai