Anda di halaman 1dari 93

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak

1
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima

2
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan


yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;

3
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

2) letak pemukiman yang tidak teratur;


3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

4
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya

5
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

6
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

7
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

8
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

9
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

10
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

11
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

12
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

13
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

14
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

15
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada

16
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

17
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

18
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

19
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

20
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

21
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

22
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

23
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

24
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

25
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

26
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada

27
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

28
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

29
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

30
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

31
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

32
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

33
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

34
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

35
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

36
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

37
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada

38
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

39
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

40
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

41
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

42
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

43
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

44
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

45
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

46
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

47
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

48
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada

49
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

50
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

51
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

52
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

53
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

54
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

55
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

56
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

57
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

58
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

59
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada

60
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

61
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

62
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

63
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

64
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

65
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

66
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

67
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

68
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

69
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

70
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada

71
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

72
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

73
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

74
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

75
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

76
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

77
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

78
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

79
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

80
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

81
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada

82
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.

83
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik


pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

84
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga

85
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.

86
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.

87
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

88
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan

89
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;
4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa

90
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana


membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.
Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.
endahnya tingkat pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah

pada sektor formal dan kelompok penduduk yang hidup di sektor informal
seringkali menyebabkan mereka tinggal pada permukiman miskin atau pun
pedesaan dengan kondisi ketiadaan modal, rendahnya tingkat pendidikan,
terbatasnya keterampilan, dan rendahnya pendapatan, maka lingkungan

pemukiman dimana mereka tinggal pun berkualitas rendah. Rendahnya kualitas


permukiman tersebut ditandai dengan beberapa ciri antara lain:
1) kompleks pemukiman yang padat;
2) letak pemukiman yang tidak teratur;
3) lingkungan yang kotor;

91
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

4) fasilitas dasar seperti air minum, tempat mandi-cuci-kakus (MCK) yang bersih,
listrik, pembuangan air tinja, sampah pada umumnya tidak tersedia dengan baik;
5) bangunan tempat bermukim sangat sederhana pada umumnya terbuat dari bahan
gedeg atau semacamnya yang pada umumnya tidak memenuhi syarat kesehatan.
Sementara belum banyak kebutuhan dasar seperti air bersih, listrik, dan sanitasi,
sebagai sistem pelayanan sektor pemerintah yang dapat menjangkau pedesaaan,
karena berbagaihal.
Sebelum proses pembangungan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik
pembuatan Detail Enginerering Desain (DED) dari IPAL domestik Komunal yang akan
dibuat agar nantinya fasilitas yang dibangun dapat bermanfaat bagi masyarakat penerima
untuk mencegah terjadinya kegagalan-kegagalan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
yang dibuat untuk kepentingan masyarakat, membantu masyarakat merencanakan apa
yang akan mereka perbuat, bagaimana mereka melaksanakannya, dan bagaimana
membiayai

kegiatan

yang

direncanakan

serta

bagaimana

masyarakat

dapat

mempertahankan kesinambungannya di masa depan.


Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini BPLHD Provinsi Jawa Barat berencana akan
membuat IPAL Komunal sebagai pilot project yang akan melayani sekitar 200 Kepala
Keluarga (KK) di RW 14 Desa Pada Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung yang
merupakan lokasi prioritas dengan didahului dengan persiapan terlebih dahulu diantaranya
adalah pembuatan Detail Engineering Design (DED). Adapun gambaran RW 14 Desa Pada
Mulya Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Kabupaten

Bandung adalah kurang

baiknya kondisi sanitasi, kepadatan penduduk relatif tinggi, permukiman penduduk yang
dibangun secara swadaya masyarakat tidak dibangun oleh pengembang, sehingga letak
bangunan rumah tidak teratur, padat, dan saling berhimpitan, belum mendapatkan
pelayanan jaringan saluran air limbah, adanya ketersediaan lahan untuk pembangunan
fasilitas IPAL komunal yang berstatus milik pemerintah daerah sehingga pada saat
pelaksanaan fisik maupun pasca konstruksi tidak bermasalah nantinya, kondisi topografi
wilayah pelayanan memungkinkan untuk pengaliran secara gravitasi, adanya kelompok
masyarakat BKM Mulya Sari yang merupakan kemudahan terbentuknya lembaga
pengelola yang nantinya akan mengelola fasilitas sanitasi tersebut, dan adanya
kemungkinan

pengembangan

jaringan

persaluranan

air

limbah

di

dekat/sekitar

daerahpelayanan.

92
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

EXECUTIVE SUMMARY

Oleh karena itu, dilakukan pekerjaan konsultansi teknis untuk Detail Engineering Desain
(DED) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik Majalaya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh
PT Hegar Daya.Tahap awal kegiatan ini adalah penentuan metodologi pengerjaan serta
perencanaan kerja.

A.

93
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) IPAL DOMESTIK MAJALAYA

Anda mungkin juga menyukai