Disajikan dalam
ToT Penyuluh Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
2013
Pokok Bahasan
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah,
mulai dari Pengertian dan Konsep Dasar
Akuntansi, Prinsip Akuntansi, Bagan Akun
Standar, Penyusunan Laporan Keuangan
dan Analisis Laporan Keuangan
Tidak mencakup
1. Kebijakan akuntansi pada
masing masing pemda
2. Pengaturan rinci dalam SAP dan
peraturan perundang-undangan
turunannya
Accounting
Auditing
Profit
Posisi keuangan
Business Acc.
Perkembangan Usaha
Informasi
untuk
Executives
Cost/mgt acc.
Governmental
Acc.
Financial Acc.
GAAP/PABU
Social/national/
macro Acc.
1. Pendapatan &
Produksi
Nasional
2. Antar Industri
3. Arus Dana
4. Neraca
Pembayaran
5. Neraca
Nasional
Informasi untuk
Share & Stakeholder
1 Neraca
2. Laba Rugi
3. Perubahan Modal
Akuntansi Pemerintahan
Adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembagalembaga lainnya yang tidak bertujuan untuk mencari laba
Sistem Akuntansi Pemerintahan adalah rangkaian sistematik dari prosedur, penyelenggara,
peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak analisis transaksi
sampai dengan pelaporan keuangan di lingkungan organisasi pemerintah. (PP 08/2006)
Proses
Politik
Struktur
pemerin
tahan
Struktur Pemerintahan:
1. Untuk melayani kebutuhan warga
2. Trias politika sbg check and balance mechanism
3. Penekanan pada mutu pelayanan & spending eficiency
Sifat Sumber Daya:
1. Tdk ada hubungan langsung harga dgn Barang & Jasa
2. Sulit menghubungkan Jasa dengan Pajak yg dibayarkan
3. Investasi pada aktiva yang tidak menghasilkan
pendapatan
Proses Politik:
Rakyat dpt mempengaruhi pemerintah untuk memberikan
kpd rakyat pelayanan maksimum dgn pembayaran pajak
minimum melalui proses demokrasi (mekanisme
pembahasan APBN/APBD)
5
bentuk umum
pemerintahan dan
pemisahan
kekuasaan;
Ciri Utama
Struktur
pemerintahan
& pelayanan
Pengaruh proses
politik;
Sistem
pemerintahan
otonomi & transfer
pendapatan antar
pemerintah;
akuntansi dana
dana = satuan
akuntansi dan fiskal
untuk melaksanakan
kegiatan tertentu
Muhammad
Gade, 1993
Keseimbangan
Antargenerasi
Peranan
LKPD
Transparansi
Manajemen
Akuntabilitas
Nilai
Historis
Realisasi
Aset dicatat sebesar kas untuk memperolehnya, atau nilai wajarnya saat perolehan.
Kewajiban dicatat sebesar kas yang akan dikeluarkan terkait pelaksanaan kegiatan
pemerintah.
Karena LRA wajib disusun, pendapatan/beban basis kas (belanja) diakui stl
diotorisasi, yang akan menambah/mengurangi kas.
Prinsip matching-cost against revenue principle tidak ditekankan dalam Akpem.
Peristiwa/transaksi dicatat & disajikan sesuai substansi & realitas ekonomi, selain
aspek formalnya.
Substansi Jika substansi aspek formal maka diunggulkan substansi dan diungkapkan
mengungg dalam CALK.
uli bentuk
Untuk mengukur kinerja entitas dan posisi sumber daya, kegiatan akt &
pelaporan Keuangan dibagi kedalam periode-periode.
Full
Disclosure
Penyajian
wajar
10
LO
1.
2.
3.
4.
A
c
c
r
u
a
l
CALK
1. Informasi tentang ekonomi makro, kebijakan fiskal/keuangan & pencapaian target Perda APBD
termasuk kendala /hambatan yg dihadapi
2. Ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan;
3. Informasi ttg dasar penyusunan laporan keuangan & kebijakan akuntansi yg dipilih;
4. Penjelasan, rincian & analisis setiap pos pada laporan keuangan.
5. Informasi tambahan yg diperlukan tapi tidak disajikan dlm lembar muka laporan keuangan.
11
b
a
s
i
s
C B
a a
s s
h i
s
LAK
Menacatat penerimaan/ pengeluaran kas dari aktivitas:
1. Aktivitas operasional pelaksanaan APBD
2. Aktivitas investasi penjualan/pembelian BMD
3. Aktifitas Pendanaan pembiayaan APBD
4. Aktivitas Transitoris PFK, dan aktifitas non anggaran lainnya.
12
20X1
20X0
Xxx
Xxx
DANA CADANGAN
ASET LAINNYA
Jumlah Aset Lainnya
JUMLAH ASET
(xxx)
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
xxxx
(xxx)
Xxx
Xxx
Xxx
Xxx
Xxxx
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
JUMLAH KEWAJIBAN
Xxx
Xxx
Xxx
xxxx
Xxx
Xxxx
EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
13
20x1
(Rp)
20x0
(Rp)
15
20X1
20X1
Kenaikan/
Penurunan
(%)
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
16
URAIAN
20X1
20X0
1 EKUITAS AWAL
XXX
XXX
2 SURPLUS/DEFISIT-LO
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
LAIN-LAIN
XXX
XXX
XXX
XXX
7 EKUITAS AKHIR
17
Perubahan SILPA
Menyajikan penambahan / pengurangan SILPA
Cash Basis
19
Realisasi
20X1
(%)
Realisasi
20X0
JUMLAH PENDAPATAN
BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Modal
Belanja Tidak Terduga
XXXX
XXXX
XX
XXXX
JUMLAH BELANJA
TRANSFER
XXXX
XXXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXXX
XXXX
XXXX
XX
XXXX
URAIAN
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Transfer
Lain-Lain Pendapatan yang Sah
20
URAIAN
20X1
20X0
XXX
XXX
(XXX)
(XXX)
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
7 Lain-lain
XXX
XXX
XXX
XXX
Subtotal (3 + 4)
21
Siklus Akuntansi
22
Proses Akuntansi
Per in gkasan
Dok um e n
Tr an saksi
Buk u
Jur n al
Buk u
Be sar
Buk u
Pe m b an t u
Bu kt i
Pen er im aan Kas
Bu kt i
Pen g elu ar an Kas
Bu kt i Mem o r ial
Ju r n al
Pen er im aan Kas
Ju r n al
Ku m p u lan
Reken in g
(Rin g kasan d an
Rin cian )
Lap or an
Ke uan g an
Ke r t as
Ke r ja
Lap o r an Realisasi
An g g ar an
Ju r n al Um u m
Lap o r an Keu an g an
23
Ref
Debit
`Kas di Kasda
1.1.1.01.01(4)
7.500.000
Kredit
2004 Jan
2
(2)
7.500.000(2)
(01)
Ket
Debit
Kredit
Saldo
Debit
2004 Jan
Kredit
(2)
2
Penerimaan pajak
hotel
(5)
j.1
7.500.000
7.500.000
(3)
Ket
Ref
Kredit
Saldo
Debit
Kredit
2004
Jan
Penerimaan pajak
hotel bintang V
(5)
j.1
7.500.000
7.500.000
(3)
24
Nama Akun
Kas
Debit
Kredit
16.600.000
Piutang Retribusi
1.000.000
Inv. Kantor
2.400.000
Alat Angkut
3.600.000
Pendapatan DAU
20.000.000
7.000.000
Beban Sewa
1.800.000
Beban Telepon
1.000.000
600.000
27.000.000
27.000.000
25
Pemda ABC
Jurnal Umum
Tahun Buku 20xx
No.
Bukti
Tanggal
31/12/2011
31/12/2011
31/12/2011
Jumlah
Uraian
Piutang Retribusi
Pendapatan Retribusi
D
5.000.000
K
5.000.000
Beban Penyusutan
Akm. Penyusutan
1.200.000
Beban telpon
Beban Sewa
Hutang Jasa Kantor
5.000.000
3.000.000
1.200.000
8.000.000
26
Nama Akun
Kas
Piutang Retribusi
Inv. Kantor
Alat Angkut
Akumulasi penyusutan
Hutang Jasa Kantor
Pendapatan DAU
Pendapatan Jasa Operasi
Beban Sewa
Beban Telepon
Beban Pemeliharaan Gedung
Neraca Saldo
Ayat Penyesuaian
16.600.000
1.000.000
2.400.000
3.600.000
1) 5.000.000
Jumlah
D
16.600.000
6.000.000
2.400.000
3.600.000
2) 1.200.000
3) 8.000.000
20.000.000
7.000.000
1.800.000
1.000.000
600.000
Beban penyusutan
Jumlah
NS setelah Penyesuaian
27.000.000
27.000.000
Surplus
27.000.000 27.000.000
Laporan Operasional
1.200.000
8.000.000
20.000.000
12.000.000
1) 5.000.000
3a) 5.000.000
3b) 3.000.000
6.800.000
4.000.000
2) 1.200.000
600.000
1.200.000
14.200.000
14.200.000 41.200.000
14.200.000
14.200.000 41.200.000
Neraca
D
16.600.000
6.000.000
2.400.000
3.600.000
1.200.000
8.000.000
20.000.000
12.000.000
6.800.000
4.000.000
600.000
1.200.000
28
29
UU 17 /2003: Laporan Keuangan setidaknya memuat (1) LRA , (2) Neraca, (3)
LAK, (4)CALK berdasarkan SAP
PP 8/2006:
Entitas pelaporan (1) pemerintah pusat, (2) pemda, (3) KL, dan (4) BUN
Entitas Akuntansi -- > pemerintah pusat : KPA dan pelaksana dekon/TP
-- > Pemda: SKPD, BUD, dan KPA tertentu
31
PP 24/2005
PP 71/2010
LRA
CALK
LAK
LPSAL
CALK
Neraca
LPE
LO
LAK
Keuangan
Keuangan
NERACA
Anggaran
Anggaran
LRA
Karakteristik Kualitatif
Relevan
Andal
Dpt
Dibandingkan
Dpt Dipahami
Feedback
Predictive
Tepat Waktu
Lengkap
Penyajian Jujur
Dpt DiVerifikasi
Netralitas
Antar Periode
Antar Entitas
Bahasa yg sesuai
Pengguna punya pemahaman
lingkungan operasional entitas
33
Sistem
(Proses)
Auntansi
LRA
CALK
Info NonAKT
LO
Indirect
LAK
LPSAL
LPE
Proses
Analisis
34
Kebijakan
Akuntansi
Minimal mengatur:
1. Format LK,
2. Kebijakan akuntansi,
3. Prosedur akuntansi,
4. Bagan akun standar,
5. Jurnal standar,
6. Entitas pelaporan dan
entitas akuntansi,
7. Dokumen sumber
Perundangan
Terkait KEUDA
1.
2.
3.
4.
Pengakuan
pengukuran
Pelaporan
pengungkapan
SAP
Struktur SA Pemda
SA-SKPD
LRA, LO, Neraca, LPE &
CaLK
SA-PPKD
LRA PPKD, LP-SAL, LOPPKD, Neraca PPKD, &
CaLK PPKD
SA-Konsolidasian
LRA, LP-SAL, LO, Neraca
Pemda, LPE, LAK, & CaLK
Pemda
35
Sistem Pembukuan
Keseimbangan
Dr vs Cr
Spt BKU
bendahara
Triple Entry
Double entry
Single entry
Aset,
Pendapatan-LRA.
Kewajiban,
Belanja.
Ekuitas,
Penerimaan pembiayaan.
Pendapatan-LO,
Pengeluaran pembiayaan.
Beban.
SISI KANAN
(DEBIT)
(KREDIT)
Aset
Ekuitas
Keterangan
Aset
Kewajiban + Ekuitas
Aset
Aset +
Beban
Kewajiban + Ekuitas +
Pendapatan LO Beban
ATAU
Kewajiban + Ekuitas +
Pendapatan LO
37
AKUN
DEBIT
KREDIT
SALDO NORMAL
ASET
(+)
(-)
DEBIT
KEWAJIBAN
(-)
(+)
KREDIT
EKUITAS
(-)
(+)
KREDIT
PENDAPATAN-LO
(-)
(+)
KREDIT
BEBAN
(+)
(-)
DEBIT
38
Perda Keuda
Peraturan
Kepala Daerah
SAP
PUSAP
Kebijakan Akuntansi
Prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturanaturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih
Pedoman teknis akuntansi tambahan yang mengacu
kepada SAP dan ketentuan perundang-undangan
mengenai keuangan daerah
mengatur pengakuan, pengukuran, pelaporan dan
pengungkapan transaksi secara spesifik
39
238/PMK.05/2011
Tentang PUSAP
Bagan Akun
Standar
40
Belanja
Pembiayaan
1.penerimaan/pengeluaran kas yg
akan dibayar/diterima kembali;
2.untuk menutup defisit atau
memanfaatkan surplus.
3.Klasifikasi: penerimaan &
pengeluaran.
4.Penerimaan: penerimaan pinjaman,
penjualan obligasi, privatisasi
perusda, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada
pihak ketiga, penjualan investasi
permanen lainnya, dan pencairan
dana cadangan diakui saat
diterima Kasda
5.Pengeluaran: pemberian pinjaman,
PMPD, pembayaran kembali pokok
pinjaman , & pembentukan dana
cadangan diakui saat dikeluarkan
dari Kasda
6.Berdasarkan asas bruto.
7.Pembentukan dana cadangan
menambah dana cadangan ybs.
8.Pencairan Dana Cadangan
mengurangi Dana Cadanagn ybs
9.Hasil dana cadangan menambah
dana cadangan; sbg PAD Lain2.
41
Beban
42
Kewajiban
1.Utang yg penyelesaiannya
berakibat aliran keluar Sumber
daya ekonomi.
2.Klasifikasi: Jgk.pendek&
Jgk.Panjang
3.Diakui jika besar kemungkinan
pengeluaran sumber daya ekonomi
akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban.
4.Dicatat sebesar nilai nominal.
5.Kewajiban valas dikonversi dlm Rp
dg kurs tengah BI tanggal neraca.
6.Kewajiban Jgk pendek
diklasifikasikan dlm jgk panjang
jika:
- jangka waktu aslinya > 12 bln
- Dimaksudkan untuk di-refinance
dg kewajiban jgk panjang yg
didukung dg surat perjanjian,
penjadwalan kembali sblm LK
disetujui.
Ekuitas
1. Kekayaan bersih Aset kewajiban
2. Saldo ekuitas di Neraca berasal
dari saldo akhir ekuitas pada
Laporan Perubahan Ekuitas.
43
44
Belanja
Pendapatan Pajak
Belanja Langsung
Pendapatan Retribusi
Catatan: tidak semua SKPD mempunyai kewenangan untuk memungut pajak & retribusi
45
Rp (000)
Aset Lancar
Kas di Bendahara
Pengeluaran*)
Persediaan
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
1.500
Rp (000)
1.500
500
639.500
2.000 EKUITAS
Ekuitas
Aset Tetap
250.000
Tanah
240.000
Gedung/Bangunan
149.000
639.000
641.000
46
Ringkasan DPA
SKPD ABC
T.A. 20x1
Uraian
Retribusi
Belanja
Belanja Tidak Langsung:
Belanja Pegawai
Belanja Langsung:
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Total Belanja Langsung
Total Belanja
Jumlah
Rp 24.000.000
Rp 1.500.000.000
Rp 65.000.000
150.000.000
120.000.000
Rp 335.000.000
Rp 1.835.000.000
47
Jumlah
Rp 53.750.000
Rp 62.500.000
Total
Rp116.250.000
8. Belanja UP yang terakhir telah disahkan dengan diterimanya SP2D GU Nihil
(bukti transaksi pengesahan belanja UP tanpa pengisian UP yang terpakai)
untuk belanja sbb:
Belanja Langsung
Jumlah
Rp 11.000.000
Rp 27.500.000
Total
Rp 38.500.000
9. Sisa UP telah disetor seluruhnya pada akhir tahun ke rekening Kas Daerah
sebesar Rp 11.500.000. Berdasarkan bukti transaksi berupa STS.
10. PPh/PPN yang dipotong/dipungut oleh bendahara pengeluaran selama tahun
berjalan telah disetor seluruhnya ke rekening Kas Negara sebesar Rp 19.750.000.
Berdasarkan bukti transaksi berupa SSP.
49
50
51
1
2
3
4
5
Utang PPh/PPN
Kas di Bendahara Pengeluaran
1.500.000
1.500.000
5.000.000
5.000.000
1.487.500.000
1.487.500.000
Peralatan Mesin
RK-PPKD
110.000.000
110.000.000
55.000.000
55.000.000
52
Piutang Retribusi
Pendapatan Retribusi
75.000.000
75.000.000
6b Jurnal
25.500.000
25.500.000
RK-PPKD
Kas di Bendahara Penerimaan
6c Jurnal
25.500.000
25.500.000
untuk mencatat
penyetoran pendapatan
retribusi ke Kasda sebesar Rp 25.500.000
7
8
53.750.000
62.500.000
RK-PPKD
Jurnal untuk mencatat belanja pegawai dan belanja
barang dan jasa melalui mekanisme GU Rp38.500.000
116.250.000
11.000.000
27.500.000
38.500.000
53
RK-PPKD
Kas di Bendahara Pengeluaran
11.500.000
11.500.000
10
untuk mencatat pemotongan PPh/PPN sebesar
a Jurnal
Rp25.500.000
Utang PPh/PPN
10 Kas di Bendahara Penerimaan
untuk mencatat penyetoran PPh/PPN sebesar
b Jurnal
19.750.000
19.750.000
19.750.000
19.750.000
19.750.000
54
Jurnal Penyesuaian
1
2
3
Persediaan
Beban Barang dan Jasa
500.000
500.000
31.000.000
31.000.000
15.325.000
15.325.000
55
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Laporan Operasional
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20X1
(dalam ribuan rupiah)
Uraian
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Retribusi
Jumlah
27.000
BEBAN
Beban Pegawai (Gaji dan Tunjangan + Honor2)
Beban Barang dan Jasa
Beban Penyusutan
Jumlah Beban
SURPLUS (DEFISIT) KEGIATAN OPERASIONAL
1.552.250
159.825
31.900
1.743.975
(1.716.975)
56
PEMDAS XYZ
SKPD ABC
Neraca
Per 31 Desember 20x1
(dalam ribuah rupiah)
ASET
Rp
KEWAJIBAN
Aset Lancar
Kewajiban Jangka Pendek
Kas di Bendahara Penerimaan
- Utang Beban Barang dan Jasa
Kas di Bendahara Pengeluaran
Piutang Retribusi
1.500 EKUITAS
Persediaan
1.000 Ekuitas Awal Tahun
Total Aset Lancar
2.500 Ekuitas untuk Konsolidasi:
Aset Tetap
Surplus (Defisit)-LO
Tanah
250.000
RK-PPKD
Gedung/Bangunan
240.000 Selisih Surplus (Defisit)-LO dan
Peralatan dan Mesin
259.000
RK-PPKD
Akum. Penyusutan
(31.900) Ekuitas Akhir Tahun*)
Total Aset Tetap
717.100
Rp
15.325
639.500
(1.716.975)
1.781.750
64.775
704.275
719.600
719.600
57
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Buku Pendapatan-LRA (Basis Kas)
T.A. 20x1
Tgl
Uraian/Akun
Bukti
No Akun
Pendapatan Retribusi,
Debit
Kredit
25.500.000
58
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Buku Belanja-LRA (Basis Kas)
T.A. 20x1
Tgl
Uraian/Akun
Bukti
No
Dr
Cr
Akun
3
SP2D-LS No...
5.xxx
1.487.500.000
SP2D-LS No...
5.xxx
110.000.000
5.xxx
55.000.000
Belanja Pegawai-Honor2
SP2D GU No...
5.xxx
53.750.000
SP2D GU No...
5.xxx
62.500.000
Belanja Pegawai-Honor2
11.000.000
27.500.000
Tunjangan
4
59
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
Uraian
(1)
Anggaran
(Rp)
(2)
Realisasi
(Rp)
(3)
Selisih
Capaian
(Rp)
(4)=(3) (5)=(3)/(2)
(2)
PENDAPATAN
Pendapatan Retribusi
BELANJA
Belanja Tidak Langsung:
Belanja Pegawai-Gaji dan Tunjangan
Belanja Langsung:
Belanja Pegawai-Honor2
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Total Belanja Langsung
Total Belanja
Surplus (Defisit)
Format Permendagri 13/2006)
24.000
25.500
1.500
106%
1.500.000
1.487.500 (12.500)
99,16%
65.000
150.000
120.000
335.000
1.835.000
(1.811.000)
64.750
(250)
145.000 (5.000)
110.000 (10.000)
319.750 (15.250)
1.807.250 (27.750)
(1.781.750) (29.250)
99,61%
96,67%
91,67%
95,44%
98,49%
60
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
Uraian
Anggaran
Realisasi
Selisih
Capaian
PENDAPATAN
Pendapatan Retribusi
24.000
25.500
1.500
106%
1.565.000
1.552.250
(12.750)
99,19%
150.000
145.000
(5.000)
96,67%
120.000
110.000 (10.000)
91,67%
BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Total Belanja
Surplus (Defisit)
1.835.000
1.807.250
(27.750)
(1.811.000)
(1.781.750)
(29.250)
98,49%
Format SAP
61
62
Akuntansi SKPD
RKA
SKPD
Program &
kegiatan
PPKD selaku
SKPD
-LRA
- LO
-Neraca
- CaLK
SKPD
SKPKD
RKA
PPKD
-Dana
Perimbangan
-Pend. Hibah
-Bel. Bunga
- bel. Bansos
-Dll.
-LRA
-LAK
- LO
-Neraca
- CaLK
PPKD
Akuntansi
Konsolidator
- LRA
- NERACA
- LAK
- CALK
- LPSAL
- LO
- LPE
63
Nama Rek
Debit
1.1.1.x
35.750.654.000
1.2.1.x
10.000.000.000
Jumlah
45.750.654.000
3.1.1.x
Kredit
45.750.654.000
45.750.654.000
Keterangan :
A. PPKD selaku BUD tidak memilik utang jangka pendek, seperti utang PFK, karena potongan
pajak pusat maupun iuran taspen, askes, dsb, telah disetor seluruhnya ke para fihak yang
terkait.
B. PPKD tidak memilik utang jangka panjang.
C. Semua sisa UP di Bendahara Pengeluaran SKPD telah disetor sd. akhir tahun lalu (31 Des
20x0).
D. Semua pendapatan yang diterima bendahara penerimaan SKPD telah disetorkan ke rek
Kasda sd. akhir tahun lalu (31 Des 20x0).
E. Saldo SiLPA awal tahun 20x1 sebesar Rp35.750.654.000
64
2
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.2.5
2.2.6
2.2.7
Uraian
PENDAPATAN
Pendapatan Dana Perimbangan
Pendapatan Dana Bagi Hasil
Pendapatan Dana Alokasi Umum
Pendapatan Dana Alokasi Khusus
Jumlah Dana Perimbangan
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Pendapatan Hibah
Jumlah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang
Sah
JUMLAH PENDAPATAN
BELANJA
Belanja Tidak Langsung
Belanja Bunga
Belanja Subsidi
Belanja Hibah
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bagi Hasil
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tak Terduga
JUMLAH BELANJA
Surplus /Defisit: [1]-[2]
Anggaran
setelah Perubahan
54.350.000.000
255.000.000.000
45.500.000.000
354.850.000.000
354.850.000.000
3.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
8.000.000.000
346.850.000.00065
Uraian
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya
Pencairan Dana Cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Penerimaan Pinjaman Daerah
Penerimaan Piutang Daerah
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Pembentukan Dana Cadangan
Penyertaan Modal Daerah
Pembayaran Pokok Utang
Pemberian Pinjaman Daerah
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Neto [3.1] [3.2]
SiLPA Tahun Anggaran Berkenaan*) [Surplus/Defisit +
Pembiayaan Neto]
Anggaran
Setelah Perubahan
35.750.654.000
25.000.000.000
60.750.654.000
5.000.000.000
2.500.000.000
7.500.000.000
53.250.654.000
400.100.650.000
66
Jumlah total realisasi pendapatan dana perimbangan T.A. 20x1 berdasarkan Nota Kredit
Rekening Koran Bank adalah Rp dengan rincian sbb.:
No. Rek
Uraian
Jumlah (Rp)
Pendapatan DBH
55.850.000.000
Pendapatan DAU
250.000.000.000
Pendapatan DAK
45.500.000.000
Jumlah
351.350.000.000
2.
Jumlah total pendapatan SKPD yang telah disetorkan ke rekening Kasda berdasarkan STS
dan Nota Kredit Rekening Koran Bank adalah Rp 35.467.546.000
3. Jumlah total SP2D LS yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp. 390.756.540.000
4. Jumlah potongan dan penyetoran PFK yang dilakukan oleh BUD atas SP2D LS yang
diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah sbb:
No.
Uraian
Rek
(Rp)
Potongan PPh dan PPN
32.650.386.000
32.540.654.000
Potongan Taspen
18.120.000.000
18.120.000.000
Potongan Askes
1.560.430.000
1.560.430.000
52.330.816.000
52.221.084.00067
Jumlah
5.
Jumlah total SP2D UP/GU dan TU yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp
3.576.000.000
6. Jumlah total sisa UP dan TU yang disetorkan kembali oleh seluruh SKPD ke rekening
Kasda adalah Rp 124.760.000
7. Jumlah total SP2D LS realisasi belanja tidak langsung PPKD terdiri dari:
No.
Uraian
Rek
Jumlah
(Rp)
3.500.000.000
2.000.000.000
Jumlah
5.500.000.000
8.
68
351.350.000.000
55.850.000.000
250.000.000.000
45.500.000.000
2
3
35.467.546.000
35.467.546.000
RK-SPKD
Kas di Kas Daerah
390.756.540.000
390.756.540.000
4a
52.330.816.000
32.650.386.000
18.120.000.000
1.560.430.000
Jurnal untuk mencatat potongan PPh, PPN, Iuran Taspen, Iuran Askes sebesar
Rp52.330.816.000
69
4b
32.540.654.000
18.120.000.000
1.560.430.000
52.221.084.000
Jurnal untuk mencatat penyetoran PPh, PPN, Iuran Taspen, Iuran Askes ke pihak terkait
sebesar Rp52.221.084.000
5
6
7
RK-SPKD
Kas di Kas Daerah
3.576.000.000
3.576.000.000
Jurnal untuk mencatat transfer kpd bendahara pengeluaran SKPD melalui mekanisme UP, GU
& TU sebesar Rp3.576.000.000
124.760.000
124.760.000
Jurnal untuk mencatat pengembalian uang muka dari bendahara pengeluaran SKPD sebesar
Rp124.760.000
3.500.000.000
2.000.000.000
5.500.000.000
Jurnal untuk mencatat beban bantuan sosial dan bantuan keuangan sebesar Rp5.500.000.000
70
8
9
10
11
12
25.000.000.000
25.000.000.000
Jurnal untuk mencatat peerimaan pinjaman Jk Panjang dari Pemerintah Pusat sebesar
Rp25.000.000.000
Dana Cadangan
Kas di Kas Daerah
5.000.000.000
5.000.000.000
2.500.000.000
2.500.000.000
Piutang DAU
Pendapatan DAU - LO
5000.000.000
5.000.000.000
Jurnal untuk mencatat sisa DAU yang belum dicairkan pada akhir tahun sebesar
Rp5.000.000.000
Beban Bunga
Utang Bunga
250.000.000
250.000.000
Jurnal untuk mencatat beban bunga pinjaman kepada pemerintah yang belum dibayarkan
Rp250.000.000
71
PPKD
Laporan Operasional
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
Uraian
PENDAPATAN TRANSFER
Pendapatan Dana Bagi Hasil (Pusat)
Pendapatan DAU
Pendapatan DAK
Jumlah Pendapatan
BEBAN
Beban Bunga
Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Keuangan
Jumlah Beban
SURPLUS (DEFISIT) KEGIATAN OPERASIONAL
Jumlah
55.850.000.000
255.000.000.000
45.500.000.000
356.350.000.000
250.000.000
3.500.000.000
2.000.000.000
5.750.000.000
350.600.000.000
72
PEMDA XYZ
PPKD
Neraca
Per 31 Desember 2011
(Rp000)
ASET
Aset Lancar
Kas di Kas Daerah
Piutang DAU
Total Aset Lancar
Investasi Jk Panjang
Penyertaan Modal pad BUMD
Dana Cadangan
RK-SKPD
Rp
TOTAL ASET
40.470.152
5.000.000
45.470.152
12.500.000
5.000.000
358.740.234
KEWAJIBAN
Rp
Kewajiban Jangka Pendek
Utang PPh/PPN
109.732
Utang Bunga
250.000
Total Kewajiban Jk Pendek
359.732
Kewajiban Jangka Panjang
Utang Pada Pemerintah Pusat
25.000.000
Total Kewajiban
25.359.732
EKUITAS
Ekuitas Awal Tahun
45.750.654
Surplus (Defisit)-LO
350.600.000
Ekuitas Akhir Tahun
396.350.654
421.710.386
73
PPKD
Buku Pendapatan-LRA
T.A. 20x1
Tgl
Uraian/Akun
Pendapatan DBH
Bukti
No Akun
Debit
4.xxx
Kredit
55.850.000.000
Pendapatan DAU
250.000.000.000
Pendapatan DAK
45.500.000.000
PPKD
Buku Belanja-LRA
T.A. 20x1
Tgl
Uraian/Akun
Bukti
3.500.000.000
Belanja
2.000.000.000
Bantuan
No Akun
Debit
Kredit
Keuangan
74
PPKD
Buku Pemebiayaan-LRA
T.A. 20x1
Tgl
h
Uraian/Akun
Penerimaan PembiayaanPenarikan
Pinjaman
Kepada Pemerintah Pusat
Pengeluaran PembiayaanPembentukan
Dana
Cadangan
Pengeluaran PembiayaanPenyertaan Modal pada
BUMD
Bukti
No
Akun
Debit
Kredit
25.000.000.000
5.000.000.000
2.500.000.000
75
PEMDA XYZ
PPKD
Neraca Saldo-Entitas Akuntansi Anggaran
Per 31 Desember 2011
No. Rek
Nama Akun
Debit
Kredit
4.xxx
Pendapatan DBH
55.850.000.000
4.xxx
Pendapatan DAU
250.000.000.000
4.xxx
Pendapatan DAK
45.500.000.000
5.xxx
3.500.000.000
5.xxx
2.000.000.000
7.00
35.750.654.000
7.1xx
25.000.000.000
Pengeluaran Pembiayaan-Pembentukan
5.000.000.000
Dana Cadangan
7.2xx
2.500.000.000
13.000.000.000 412.100.654.0000
399.100.654.000
412.100.654.0000
412.100.654.0000
76
PEMDA XYZ
PPKD
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
Uraian
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Selisih
(Rp)
54.350.000
55.850.000
1.500.000
Pendapatan DAU
255.000.000
250.000.000
(5.000.000)
Pendapatan DAK
45.500.000
45.500.000
354.850.000
351.350.000
(3.500.000)
3.500.000
3.500.000
2.000.000
2.000.000
2.500.000
(2.500.000)
Total Belanja
8.000.000
5.500.000
(2.500.000)
346.850.000
345.850.000
(1.000.000)
Surplus (Defisit)
77
PEMDA XYZ
PPKD
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
(lanjutan)
Uraian
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA awal tahun
Penerimaan Pembiayaan-Penarikan
Pinjaman Kepada Pemerintah Pusat
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran PembiayaanPembentukan
Dana Cadangan
Pengeluaran Pembiayaan-Penyertaan
Modal pada BUMD
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Neto
SILPA Akhir Tahun*)
Format Permendagri 13/2006
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Selisih
(Rp)
35.750.654
25.000.000
35.750.654
25.000.000
60.750.654
60.750.654
5.000.000
5.000.000
2.500.000
2.500.000
7.500.000
53.250.654
400.100.654
7.500.000
53.250.654
399.100.654
(1.000.000)
78
PEMDA XYZ
PPKD
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
Uraian
PENDAPATAN TRANSFER DARI
PEMERINTAH PUSAT
Pendapatan DBH
Pendapatan DAU
Pendapatan DAK
Total Pendapatan Transfer
BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Tak Terduga
Transfer Bantuan Keuangan
Total Belanja
Surplus (Defisit)
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Selisih
(Rp)
54.350.000
255.000.000
45.500.000
354.850.000
55.850.000
250.000.000
45.500.000
351.350.000
1.500.000
(5.000.000)
(3.500.000)
3.500.000
2.500.000
2.000.000
8.000.000
346.850.000
3.500.000
2.000.000
5.500.000
345.850.000
(2.500.000)
(2.500.000)
(1.000.000)
79
PEMDA XYZ
PPKD
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
(lanjutan)
Uraian
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA awal tahun
Penerimaan Pembiayaan-Penarikan
Pinjaman Kepada Pemerintah Pusat
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan-Pembentukan
Dana Cadangan
Pengeluaran Pembiayaan-Penyertaan
Modal pada BUMD
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan
Pembiayaan Neto
SILPA Akhir Tahun*)
Format SAP
Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Selisih
(Rp)
35.750.654
25.000.000
35.750.654
25.000.000
60.750.654
60.750.654
5.000.000
5.000.000
2.500.000
2.500.000
7.500.000
53.250.654
400.100.654
7.500.000
53.250.654
399.100.654
(1.000.000)
80
81
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
No
Rek
4
4.1.
4.2
Uraian
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan pajak daerah
Pendapatan retribusi daerah
Pendapatan hasil pengelolaan Kekayaan
daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
Jumlah PAD
Pendapatan Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
JUMLAH PENDAPATAN
PPKD
(Realisasi)
SKPD
(Realisasi)
Saldo
Gabungan
(Realisasi)
23.659.500
7.674.400
3.500.000
23.659.500
7.674.400
3.500.000
633.646
35.467.546
633.646
35.467.546
55.850.000
250.000.000
45.500.000
351.350.000
351.350.000 35.467.546
55.850.000
250.000.000
45.500.000
351.350.000
386.817.546
82
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
(Lanjutan 1)
No
Rek
5
5.1.
5.2.
Uraian
BELANJA
Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Keuangan
Belanja Tak Terduga
Jumlah Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa
Belanja Modal
Jumlah Belanja Langsung
JUMLAH BELANJA
SURPLUS/(DEFISIT)
PPKD
(Realisasi)
3.500.000
2.000.000
5.500.000
SKPD
(Realisasi)
Saldo
Gabungan
(Realisasi)
215.567.500
-
215.567.500
3.500.000
2.000.000
215.567.500
221.067.500
1.576.000
12.064.280
- 165.000.000
- 178.640.280
5.500.000 394.207.780
345.850.000 (358.740.234)
1.576.000
12.064.280
165.000.000
178.640.280
399.707.780
(12.890.234)
83
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
(Lanjutan 2)
No
Rek
Uraian
PEMBIAYAAN DAERAH
7.1
SKPD
(Realisasi)
Saldo
Gabungan
(Realisasi)
35.750.654
- 35.750.654
25.000.000
- 25.000.000
60.750.654
- 60.750.654
PPKD
(Realisasi)
5.000.000
5.000.000
2.500.000
2.500.000
7.500.000
7.500.000
Pembiayaan Neto
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA)*
53.250.654
- 53.250.654
399.100.654
(358.740.234) 40.360.420
84
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Operasional Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
No
Rek
8.
8.1
8.2
8.3
Uraian
PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan pajak daerah1)
Pendapatan retribusi daerah2)
Pendapatan
hasil
pengelolaan
Kekayaan daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah
Jumlah PAD
Pendapatan Transfer
Dana Bagi Hasil
Dana Alokasi Umum3)
Dana Alokasi Khusus
Jumlah Pendapatan Transfer
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
JUMLAH PENDAPATAN
PPKD
(Realisasi)
55.850.000
255.000.000
45.500.000
356.350.000
356.350.000
SKPD
(Realisasi)
Saldo
Gabungan
(Realisasi)
23.700.000
7.686.900
3.500.000
23.700.000
7.686.900
3.500.000
633.646
633.646
35.520.546
35.520.546
35.520.546
55.850.000
255.000.000
45.500.000
356.350.000
391.870.546
85
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Operasional Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
(lanjutan)
No
Rek
9.
Uraian
BEBAN
Beban Pegawai-Gaji dan Tunjangan
Beban Pegawai-Honor
Beban Barang dan Jasa 4)
Beban Bunga5)
Beban Bantuan Sosial
Beban Bantuan Keuangan
Beban Tak Terduga
Belan Penyusutan6)
JUMLAH BEBAN
SURPLUS/(DEFISIT)
KEGIATAN
7)
OPERASIONAL
PPKD
(Realisasi)
SKPD
(Realisasi)
- 215.567.500
1.576.000
12.139.690
250.000
3.500.000
2.000.000
45.750.000
5.750.000 275.033.190
350.600.000 (239.512.644)
Saldo
Gabungan
(Realisasi)
215.567.500
1.576.000
12.139.690
250.000
3.500.000
2.000.000
45.750.000
280.783.190
111.087.356
86
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Neraca Daerah Konsolidasian
Per 31 Desember 20x1
(Rp000)
No.
Rek
Nama Rekening
ASET
Aset Lancar
Kas di Kas Daerah
Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Pengeluaran
Piutang Pajak Daerah
Piutang Retribusi
Piutang DAU
Persediaan
Total Aset Lancar
Aset Non Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap2)
Nilai Buku Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya
Total Aset Non Lancar
RK-SKPD1)
TOTAL ASET
PPKD
40.470.152
SKPD
Ayat Eliminasi
Debit
Kredit
Neraca
Konsolidasian
40.500
12.500
235.000
288.000
40.470.152
40.500
12.500
5.000.000
235.000
45.758.152
12.500.000
- 915.000.000
- (45.750.000)
- 869.250.000
5.000.000
350.000
17.500.000 869.600.000
358.740.234
421.710.386 869.888.000
12.500.000
915.000.000
(45.750.000)
869.250.000
5.000.000
350.000
887.100.000
932.858.152
5.000.000
45.470.152
358.740.234
87
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Neraca Daerah Konsolidasian
Per 31 Desember 20x1
(Rp000)
No.
Rek
Nama Rekening
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang PFK3)
Utang Belanja
Utang Bunga
Total Kewajiban jangka Pendek
Kewajiban Jangka Panjang
Pinjaman kepada Pemerintah Pusat
TOTAL KEWAJIBAN
PPKD
109.732
SKPD
Ayat Eliminasi
Debit
Kredit
Neraca
Konsolidasian
250.000
359.732
110.410
110.410
109.732
110.410
250.000
470.142
25.000.000
25.359.732
110.410
25.000.000
25.470.142
EKUITAS
Ekuitas Awal Tahun
Surplus (Defisit)-LO
RK-PPKD1)
TOTAL EKUITAS AKHIR TAHUN
45.750.654 750.550.000
350.600.000 (239.512.644)
358.740.234 358.740.234
396.350.654 869.777.590
796.300.654
111.087.356
907.388.010
421.710.386 869.888.000
932.858.152
88
Aktivitas Pembiayaan
Aktivitas Pendanaan
90
91
Analisis Horisontal
Karakteristik Analisis Horizontal (kecenderungan/trend):
1. Bertujuan untuk mengetahui arah atau kecenderungan suatu pos
laporan keuangan.
2. Membutuhkan time series data selama beberapa tahun.
3. Dilakukan dengan membandingkan (menghubungkan) angkaangka untuk pos yang sama dari laporan beberapa tahun yang
berurutan.
4. Analisis kecenderungan relatif sederhana, tanpa mengidentifikasi
variable yang mempengaruhi perubahan dari pos tersebut.
5. Analisis kecenderungan dengan diagram pencar dilakukan dengan
penarikan garis kecenderungan yang mendekati (mengikuti) pola
dari sebaran titik-titik yang ada dalam grafik
92
anggaran (LRA)
3. Analisis atas unsur laporan Operasional
(LO)
4. Analisis atas unsur laporan arus kas (LAK)
Analisis atas unsur antar unsur laporan
keuangan lainnya.
95
Analisis Rasio
1.
2.
3.
4.
Formula
Keterangan
PAD
=
Dana Perimbangan + Pinjaman
PADt PAD(t-1)
=
PADt-1
DSCR
Maksimal 75%
97
Formula
Rasio keselarasan
=
belanja
Ratio utang
perkapita
Total utang
Jumlah penduduk
Ratio utang
terhadap aset
tetap
Total Utang
Aset Tetap
PAD
Ratio utang
terhadap PAD
Keterangan
=
Total Utang
AUDIT LKPD
99
100
Reviu LKPD
Pemeriksaan/Audit
LKPD
1.Memberikan keyakinan
Memberikan keyakinan yang
terbatas bahwa LKPD
memadai Rreasonable)
telah disusun
Apakah LKPD telah
disajikan secara
berdasarkan SPI
Reviu VS Audit
wajar, dalam semua
memadai & disajikan
LKPD
hal yang material
sesuai dengan SAP
sesuai dengan PABU
2. Tidak mencakup
atau basis akuntansi
pengujian atas
komprehensif selain PABU
kebenaran substansi
dokumen sumber & Prosedur
APIP
BPK
102
Konsultasi dg
Pemerintah
1.BPK
2.Akuntan Publik
yg melakukan
pemeriksaan atas
pengelolaan &
pertanggung
jawaban KN/D
3.APIP
ukuran mutu
dalam
melaksanakan
pemeriksaan
Proses
Audit
meningkatkan kredibilitas
informasi dari auditee
melalui pengumpulan &
pengujian bukti secara
obyektif
104
105
hak &
kewajiba
n
kelengka
pan
Asersi
penilaian
&
pengalo
kasian
106
Bukti Pemeriksaan
Prosedur
Pemeriksaan
107
Temuan Pemeriksaan
Ikhtisar
koreksi
Temuan
kelemaha
n SPI
Temuan
ketidakpatuha
n thd UU
108
disclaim
er
opinion
unqualifi
ed
opinion
OPINI
AUDIT
qualified
opinion
adverse
opinion
111
112
Laporan Akhir
113
114
Penampilan
Perlakukan auditi sebagai subjek
Menciptakan iklim kerja yang positif
Menjaga independensi terhadap auditi
Sikap kooperatif auditi tidak disalah artikan dan
dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi
Sikap negatif auditi = ketidak nyamanan dalam proses audit
Mencari informasi dan data, bukan mencari kesalahan
115
Bentuk Komunikasi
Wawancara
Feed back dapat diperoleh langsung
Meminimalisir kesalahpahaman
Wawancara yang tidak tegang akan
menimbulkan kenyamanan dalam
melaksanakan tugas
116
Bentuk Komunikasi
Teknik Wawancara
Persiapan: materi, siapa yang
diwawancara, waktu
Pelaksanaan: pembukaan, sikap
pewawancara, pendengar yang baik,
menilai relevansi dan kejelasan jawaban,
membuat catatan dan mengakhiri
wawancara
Hasil wawancara didokumentasikan untuk melakuikan analisis masalah, dan
dasar pengambilan keputusan atas masalah yang ditemukan
117
Bentuk Komunikasi
Komunikasi Tertulis
Responden tidak perlu hadir
Bahasa dapat disesuaikan dengan calon responden
Komunikasi
Tertulis S. Pengantar Laporan,
Jenis
Surat:
ST, S. Konfirmasi,
Laporan dalam bentuk surat
Program Audit: untuk kejelasan tugas dan
monitoring pelaksanaan audit
Kuisioner: untuk memperoleh gambaran umum
Kertas Kerja Audit: dokumentasi tertulis semua
bukti dan analisis audit
Laporan hasil audit
118
Bentuk Komunikasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Laporan
Audit
LHP harus akurat memuat data yg akurat untuk
pengambilan keputusan
LHP harus tepat waktu data-data masih relevan dan dapat
dimanfaatkan
LHP harus memadai memadai dalam kuantitas dan
lengkap dalam cakupannya
LHP harus sederhana dpt menyederhanakan persolana,
mudah dipahami
LHP harus jelas disajikan dengan ringkas dan
119
Bentuk Komunikasi
Presentasi Formal
120
Bentuk Komunikasi
Tahapan Presentasi Formal
Persiapan
Pelaksanaan
TERIMA KASIH
122