Anda di halaman 1dari 6

30

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2015 sampai
bulan Maret 2016 di Laboratorium Kimia Farmasi Fakultas Farmasi,
Universitas Muslim Indonesia
B. Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tembelekan
(Lantana camara L.) yang diperoleh dari kabupaten Buton, Sulawesi
Tenggara. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ekstrak
etanol daun tembelekan.
C. Metode Kerja
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan metode FolinCiocalteu yang mengacu pada prosedur Bhasker, et al., (2011) untuk
menentukan kadar fenolik total dan Chang, et al., (2002) untuk
menentukan

kadar

flavonoid

total

dengan

beberapa

modifikasi

menggunakan spektrofotometer UV-Vis.


D. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan adalah batang pengaduk, cawan
porselin, gelas kimia (Pyrex), labu tentukur, mikropipet (Memmert),
pipet volume, pipet tetes, rak tabung, sendok tanduk, spektrofotometer
UV-Vis (Thermo Scientific), tabung reaksi, timbangan analitik (Kern),
dan vortex (Ika Genius 3).
2. Bahan yang digunakan

31

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah


Aluminium foil, AlCl3 10%, aquades, asam tanat, ekstrak etanol daun
tembelekan (Lantana camara L.) asal kab. Buton, Sulawesi Tenggara,
etanol 70%, etanol pro analysi, Kalium asetat 1 M, kertas saring,
kuersetin, Na2CO3 15% dan reagen Follin-Ciocalteu.
E. Prosedur Penelitian
1. Penyiapan Sampel Penelitian
a) Pengambilan dan pengolahan sampel
Pengambilan sampel daun tembelekan (Lantana camara L.)
dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA di kabupaten
Buton, dengan cara mengambil daun yang masih segar secara
manual. Daun dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel
dengan menggunakan air yang mengalir dan dikeringkan sampai
kering atau menjadi simplisia.
b) Ekstraksi daun tembelekan
Simplisia daun tembelekan (Lantana camara L.) ditimbang
86,915 gram, dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70% pada
suhu ruang selama 3x24 jam dan dimasukkan dalam wadah yang
tertutup rapat dan terlindung dari sinar matahari. Sesekali dilakukan
pengadukan, dilakukan remaserasi hingga bening. Hasil maserasi
disaring dengan menggunakan kertas saring dan diuapkan (gambar
9).
2. Analisis Kuantitatif
a. Pembuatan larutan pereaksi
Pembuatan pereaksi Na2CO3 15%
Ditimbang sebanyak 7,5 gram Na2CO3 kemudian dilarutkan
dengan aquades steril hingga 50 ml.
Pembuatan larutan AlCl 3 10%

32

Ditimbang sebanyak 1 gram AlCl3 kemudian dilarutkan


dengan aquades hingga 10 mL.
b. Penetapan Kadar Fenolik dan Flavonoid Total
Penetapan kadar fenolik total dan flavonoid total pada
ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana camara L.) ditentukan
dengan menggunakan metode Folin-Ciocalteu yang mengacu pada
prosedur Bhasker, et al., (2011) untuk penentuan kadar fenolik total
dan Chang, et al., (2002) untuk penentuan kadar flavonoid total
dengan beberapa modifikasi.
1. Penentuan Kadar Fenolik Total
a) Pembuatan Larutan Standar Asam Tanat
Larutan standar asam tanat 100 ppm dibuat dengan
menimbang 10 mg asam tanat dilarutkan dengan aquades
hingga volume 100 mL, kemudian dibuat beberapa seri
konsentrasi yaitu 20, 30, 40, 50, dan 60 ppm.
b) Penentuan Panjang Gelombang Maksimal ( maks)
Panjang gelombang maksimum asam tanat dilakukan
dengan mengukur larutan asam tanat 30 ppm pada range
panjang gelombang 700-800 nm. Panjang gelombang 755
nm

menunjukkan

absorbansi

maksimum

sehingga

merupakan panjang gelombang maksimum asam tanat.


c) Pengukuran Larutan Standar Asam Tanat
Untuk masing-masing konsentrasi 20, 30, 40, 50, dan 60
ppm dipipet 1 mL kemudian ditambahkan 0,5 mL reagen
Folin-ciocalteu dan divorteks 2 menit, diamkan selama 5
menit. Setelah itu, ditambahkan

2 mL Na2CO3 15% dan

dicukupkan volumenya dengan aquades sampai 10 mL.


Campuran dihomogenkan dengan vorteks selama 2 menit

33

dan dipanaskan pada suhu 45C selama 15 menit.


Absorbansi diukur pada panjang gelombang 755 nm. Buat
kurva standar asam tanat dengan menggunakan persamaan
regresi linier, hubungan antara konsentrasi asam tanat
(mg/L) dengan absorbansinya (gambar 10).
d) Pembuatan Larutan sampel Ekstrak

Etanol

Daun

Tembelekan (Lantana camara L.)


Larutan ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana
camara L.) 1000 ppm dibuat dengan cara menimbang 10 mg
ekstrak kemudian dilarutkan dengan aquades hingga 10 mL.
e) Penetapan Fenolik Total Ekstrak Etanol Daun
Tembelekan (Lantana camara L.)
Dipipet sebanyak 1 mL larutan ekstrak etanol daun
tembelekan (Lantana camara L.) 1000 ppm ditambahkan
dengan 0,5 mL reagen Follin-Ciocalteau dan divorteks 2
menit, diamkan selama 5 menit lalu ditambahakan 2 mL
larutan Na2CO3 15% dan dicukupkan volumenya hingga 10
mL. Campuran dihomogenkan dengan vorteks selama 2
menit dan dipanaskan pada suhu 45C selama 15 menit.
Absorbansi diukur pada panjang gelombang 755 nm. Larutan
dibuat 3 kali replikasi sehingga kadar fenol yang diperoleh
hasilnya didapat sebagai mg ekuivalen asam tanat/g ekstrak
(gambar 11).
2. Penentuan Kadar Flavonoid Total
a) Pembuatan Larutan Standar kuersetin
Larutan standar kuersetin 1000 ppm dibuat dengan
cara menimbang 10 mg kuersetin, dilarutkan dengan etanol

34

pro analysi dan dicukupkan volumenya hingga 10 mL,


kemudian dibuat beberapa seri konsentrasi yaitu 40, 60, 80,
100, dan 120 ppm.
b) Penentuan Panjang Gelombang Maksimal (maks)
Panjang gelombang maksimum kuersetin dilakukan
dengan mengukur larutan kuersetin 5 ppm pada range
panjang gelombang 300-500 nm. Panjang gelombang
430,08 nm menunjukkan absorbansi maksimum sehingga
merupakan panjang gelombang maksimum kuersetin.
c) Pengukuran Larutan Standar Kuersetin
Larutan kuersetin dengan konsentrasi 40, 60, 80, 100,
dan 120 ppm masing-masing dipipet 1 mL dan ditambahkan
3 mL etanol p.a dan 0,2 mL AlCl3 10%, kemudian divortex
selama 20 detik dan ditambahkan dengan 0,2 mL Kalium
asetat dan dicukupkan volumenya dengan aquades hingga
10 mL. Absorban diukur pada panjang gelombang 430,08
nm. Buat kurva standar kuersetin dengan menggunakan
persamaan regresi linier, hubungan antara konsentrasi
kuersetin (mg/L) dengan absorbansinya (gambar 12).
d) Pembuatan Larutan Sampel Ektrak Daun Tembelekan
(Lantana camara L.)
Larutan ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana
camara L.) 3000 ppm dibuat dengan cara menimbang 30 mg
ekstrak etanol daun tembelekan (Lantana camara L.)
dilarutkan

dalam

etanol

volumenya hingga 10 mL.

pro

analysi

dan

dicukupkan

35

e) Penetapan

Flavonoid

Total

Ekstrak

Etanol

Daun

Tembelekan (Lantana camara L.)


Dipipet sebanyak 1 mL larutan ekstrak etanol daun
tembelekan (Lantana camara L.), ditambahkan 3 mL etanol
p.a dan 0,2 mL AlCl3 10%, kemudian divortex selama 20 detik
dan ditambahkan dengan 0,2 mL Kalium asetat dan
dicukupkan volumenya dengan aquades hingga 10 mL.
Larutan diukur absorbannya pada panjang gelombang
430,08 nm. Larutan dibuat 3 kali replikasi sehingga kadar
flavanoid yang diperoleh didapat sebagai mg ekuivalen
kuersetin/g ekstrak (gambar 13).
F. Analisis Data
Data yang diperoleh berupa absorbansi larutan baku dan sampel
yang mengandung fenolik dan flavonoid, di analisis dengan menggunakan
spektrofotometri UV-Vis kemudian ditarik kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai