Anda di halaman 1dari 22

STUDI KASUS PASIEN

OBESITAS PADA ANAK DENGAN KEDUA ORANG TUA YANG SIBUK


BEKERJA PADA KELUARGA INTI (NUCLEAR FAMILY)
MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA

DI PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR

Kelompok 5
Oleh :
SYADZA ASHILAH PUTRI
1102011270
Pembimbing :
dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK

MODUL KEPANITERAAN KEDOKTERAAN KELUARGA


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA 2016

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul STUDI KASUS PASIEN OBESITAS PADA
ANAK DENGAN KEDUA ORANG TUA YANG SIBUK BEKERJA PADA KELUARGA
INTI (NUCLEAR FAMILY) MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR ini telah disetujui oleh pembimbing untuk
dipresentasikan dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran
Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, Juni 2016
Pembimbing,

dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK

KATA PENGANTAR

Assalammua`alaikum wr. wb.


Alhamdulillahirabbilaalamiin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan
hasil studi kasus pasien dengan judul judul STUDI KASUS PASIEN OBESITAS PADA
ANAK DENGAN KEDUA ORANG TUA YANG SIBUK BEKERJA PADA KELUARGA
INTI (NUCLEAR FAMILY) MELALUI PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA
PUSKESMAS KECAMATAN GAMBIR ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan laporan hasil studi kasus pasien ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI, periode 06 Juni8 Juli 2016. Penulis juga berharap agar laporan
ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan
tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat mengenai penanganan penyakit dengan pendekatan secara
holistik.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
serta orang-orang sekitar penulis yang terkait. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Yusnita M.Kes Dipl. DK selaku dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran
Komunitas yang telah membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat dan juga
2. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, Dipl. DK selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
3. Dr. Dian Mardhiyah, M.KK, Dipl. DK selaku Koordinator Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat dan staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.
4. Dr. Erlina Wijayanti, MPH selaku koordinator Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.

5. Dr. Dini Widianti, M.KK selaku sekretaris Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Komunitas
Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
6. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
7. Dr. Citra Dewi, M.Kes. Dipl. DK sebagai staf pengajar Kepaniteraan Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
8. Dr. H. Sumedi Sudarsono, M.PH, Dr. Yusnita, M.Kes, selaku staf pengajar Kepaniteraan
Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
9. Seluruh Rekan Sejawat Fakultas Kedokteran YARSI yang telah bekerja sama dalam
menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan hasil studi kasus
pasien ini dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat
memberi manfaat bagi semua pihak.
Wassalammu'alaikum wr. wb
Jakarta, Juni 2016

Penulis

BAB I
LAPORAN KASUS

I.

IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. K
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 27 bulan
Anak ke
: 2 dari 2 bersaudara
Status
:Alamat
: Jl. Petojo sabangan 9 RT 07 / RW 04, Kelurahan Petojo Selatan,
Pekerjaan
Pendidikan
Agama
Puskesmas
Tanggal berobat

Kecamatan Gambir
:: Belum bersekolah
: Islam
: Puskesmas Kecamatan Gambir
: 08 Juni 2016

II. BERKAS PASIEN


A. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesa terhadap ibu pasien pada tanggal 8 Juni 2016.
1. Keluhan Utama :
Pasien anak datang untuk kontrol gizi
2. Keluhan Tambahan :
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Kedatangan orang tua pasien ke Puskesmas Gambir dengan keluhan demam sudah 3
hari, dan dilakukan pengukuran untuk berat badan dan tinggi badan. Saat ditimbang di
Puskesmas, bidan menyatakan bahwa berat badan pasien sangat berlebih untuk balita
seusianya. Akhirnya pasien dirujuk ke bagian gizi.
Ibu pasien mengatakan, pasien merupakan anak kedua, lahir normal di bidan
dengan berat badan 3300 gram. Selama kehamilan ibu mengaku tidak mengalami keluhan
apapun, ibu mengatakan selalu kontrol rutin ke bidan dan selalu mengonsumsi makanan
bergizi agar pertumbuhan anaknya baik. Ibu pasien mengatakan pasien diimunisasi sejak
lahir dan sudah lengkap. Pasien mendapatkan ASI sampai dengan usia 24 bulan, selama

pemberian ASI anak diberi minum tambahan berupa air putih. Pasien mulai mendapatkan
makanan pendamping seperti bubur sejak usia 7 bulan.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Menurut ibu pasien, selama ini pasien jarang sakit. Pasien pernah sakit panas,
batuk, dan sembuh setelah minum obat penurun panas.
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan keadaan pasien.
6. Riwayat Sosial Ekonomi:
Pasien berasal dari sosial ekonomi yang lumayan berkecukupan. Pasien
merupakan anak dari Tn. H dam Ny. S dan memiliki kakak An. K yang berusia 22 tahun.
Pasien tinggal bersama kakak dan kedua orangtuanya. Pasien belum bersekolah, kegiatan
sehari-harinya bermain dan tidur di rumah. Ayah pasien bekerja sebagai pegawai swasta
dengan pendapatan sebesar Rp. 6.000.000,00 perbulan. Ibu pasien bekerja sebagai
pegawai salon kecantikan dengan pendapatan Rp. 2.500.000,-. Ibu pasien mengatakan
bahwa uang yang diterima cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan untuk berobat jika
sakit. Menurut ibu pasien, pasien merupakan anak yang aktif dan sering bermain di
rumah dan di luar rumah.
7. Riwayat Kebiasaan :
Untuk kebiasaan tidur, An. K selalu tidur dari jam 10 malam dan bangun jam 11
siang. Setelah bangun, An. K langsung minum susu satu botol sebanyak tiga kali dalam
sehari, dan untuk makan tiga kali dalam sehari, dengan lauk yang banyak beli di luar
rumah. Diantara makan siang dan malam, pasien makan cemilan seperti biskuit, dan
jarang makan buah. Selain itu pasien melakukan pengukuran penimbangan berat badan
setiap bulan di Puskesmas, serta pasien kontrol masalah gizi setiap bulan di Puskesmas.

B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Tampak baik
Kesadaran : Compos mentis
2. Vital Sign :

Tekanan Darah
Frek. Nadi
Respirasi
Suhu

: 100/60 mmHg
: 94x/menit
: 21x/menit
: 36,60 C

3. Status Generalis :
Kepala

: Bentuk oval, simetris, Rambut coklat tebal

Mata

: Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), Pupil bulat isokor

Hidung

: Septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret

Telinga

: Hiperemis (-), secret (-)

Mulut
Leher
Paru paru
Inspeksi
Palpasi

: Bibir tidak sianosis, lidah bersih


: KGB tidak teraba membesar

Perkusi

: Sonor seluruh lapang paru

Auskultasi

: Vesikuler kanan dan kiri, rhonki (-), wheezing (-)

: Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri


: Fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiri

Jantung
Inspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi
Perkusi

: Iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra


: Batas jantung normal, tidak terdapat pembesaran jantung

Auskultasi

: Bunyi jantung I dan II normal, tidak terdapat murmur

Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
Genitalia

: Cembung gravida, kelainan kulit (-), Pelebaran vena (-)


: Bising usus normal
: Hepar dan Lien sulit dinilai
: Tidak diperiksa

Ekstrimitas

: Akral hangat, edema (- ), sianosis (-)

4. Status Gizi :
Berat Badan
Panjang Badan

: 21,5 kg
: 99 cm

Gambar 1. Grafik Berat Badan Menurut Umur


(Sumber : WHO, 2006)

Gambar 2. Grafik Tinggi Badan Menurut Umur


(Sumber : WHO, 2006)

Gambar 3. Grafik Berat Badan Menurut Tinggi Badan


(Sumber : WHO, 2006)
Hasil :

BB/U : >+3 SD
TB/U : >+3SD
BB/TB : >+3SD

Kesan:
Berat Badan / Umur
Panjang Badan / Umur
Berat Badan / Panjang Badan

: Gizi Sangat Lebih


: Sangat Tinggi
: Sangat Gemuk

Penentuan Kebutuhan Zat Gizi


Berat Badan Idaman (BBI) : (Usia x 2) + 8
: (2 x 2) + 8 = 12 kg
Jumlah kebutuhan kalori : 1000 + (100 x usia)
: 1000 + (100 x 2) = 1200 kal/hari

Jadi, total kebutuhan kalori perhari untuk pasien adalah :


1.200 kalori.
Untuk Kebutuhan Harian :
Karbohidrat (60-70%) = (60% x 1.200 kal): 4

= 180 kal

Protein (10-15%)

= (10% x 1.200 kal) : 4

= 30 kal

Lemak (20-25%)

= (20% x 1.200 kal) : 9

= 26,6 kal

III.
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama
Jenis kelamin
Umur
Status

: Tn. H
: Laki-laki
: 47 tahun
: Menikah

Alamat

: Jl. Petojo sabangan 9 RT 07 / RW 04, Kelurahan Petojo Selatan,

Agama
Pendidikan
Pekerjaan

Kecamatan Gambir
: Non islam
: SMA
: Karyawan Swasta

b. Identitas Pasangan
Nama

: Ny. S

Jenis kelamin

: Perempuan

Umur

: 43 tahun

Status

: Menikah

Alamat

: Jl. Petojo sabangan 9 RT 07 / RW 04, Kelurahan Petojo Selatan,

Kecamatan Gambir
Agama

: Non Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Karyawan

c. Identitas Anak
Nama
: An. K, berusia 22 tahun
Nama
: An. K, berusia 27 bulan

d. Struktur Komposisi Keluarga


:
The nuclear family, Keluarga terdiri atas Tn.H kepala keluarga dan Ny. S sebagai
istri, sudah menikah sejak 23 tahun yang lalu. Anak pertama bernama An. K usia 22
tahun adalah seorang mahasiswa. Anak kedua An. K usia 27 bulan belum bersekolah
dan diasuh oleh tetangganya.

Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah


No

Nama

Status

Gender

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

47 thn

SMA

Karyawan

keluarga
1

Tn. H

Kepala
Keluarga

swasta

Ny. S

Istri

43 thn

SMA

Karyawan

An. K

Anak

22 thn

Mahasiswa

2 thn

Belum

pertama
4

An. K

Anak
kedua

2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


a. Lingkungan tempat tinggal

bersekolah

Tabel 2. Lingkungan tempat tinggal


Status kepemilikan rumah : Kontrakan
Daerah perumahan : Padat
Karakteristik rumah dan lingkungan
Luas rumah: 4 x 20 m2
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : Bertingkat
Lantai rumah dari keramik
Dinding rumah dari tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 450 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah :Tidak ada

Kesimpulan
An.K tinggal di sebuah rumah bersama kedua
orang tua, dan seorang kakak. Dinding rumah
terbuat dari tembok. Lantai rumah terbuat dari
keramik. Rumah An. K terdiri dari dua lantai
dan memiliki enam ruangan, pada lantai 1
terdapat satu ruang tamu, satu dapur, dan satu
wc. lantai dua terdapat dua kamar tidur dan
satu wc. Pencahayaan dan sirkulasi udara
cukup baik. Ketersediaan air besih baik
sedangkan pembuangan sampah keluarga tidak
tersedia.

b. Kepemilikan barang-barang berharga :


Ny. S memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu, satu
buah televisi berwarna, tiga buah kipas angin, satu buah penghangat nasi, satu buah
kompor gas dan satu buah kulkas. Kemudian, keluarga Tn. H juga memiliki satu buah
sepeda motor yang biasa digunakan oleh Tn. H untuk bekerja. Barang-barang
elektronik yang dimiliki keluarga ini sesuai dengan penghasilan mereka setiap bulan
dan juga tergolong keluarga dengan ekonomi yang cukup.
c. Denah rumah :

Gambar 4. Denah rumah


3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga:
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika ada salah satu anggota keluarga An. K yang sakit, keluarga akan membeli obat
warung terlebih dulu kalau tidak membaik dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit
terdekat.
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga An. K memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS dan asuransi sinar mas.
c. Perilaku terhadap makanan
Keluarga An. K mempunyai kebiasaan makan sebanyak tiga kali sehari. Makanan
yang dimakan kebanyakan dibeli di luar rumah.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Apabila keluhan tidak membaik dan menganggu, maka keluarga An. K berobat ke
Puskesmas atau Rumah Sakit.
4. Sarana Pelayanan Kesehatan ( Puskesmas )
Tabel 3. Pelayanan kesehatan
Faktor
Keterangan
Cara mencapai pusat pelayan Kendaraan pribadi (motor)

Kesimpulan
Pasien
pergi

kesehatan
Tarif pelayanan kesehatan
Kualitas pelayanan kesehatan

puskesmas atau rumah sakit


Terjangkau
Memuaskan

berobat

ke

menggunakan kendaraan pribadi


(motor),
puskesmas

tarif

berobat

terjangkau

di
dan

kualitas puskesmas memuaskan.

5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan makan
Keluarga Tn. H makan sebanyak tiga kali sehari dengan menu makanan yang
bervariasi dan sering membeli makanan yang ada diluar rumah dikarenakan Ny. S
jarang memasak sendiri. Makanan sehari-hari dirumah dengan nasi, lauk seperti
ayam, ikan, tahu, tempe, dan sayur, tetapi lebih banyak makan beli diluar rumah, dan
jarang makan buah. Selama kedua orang tua kerja, pasien diasuh oleh tetangganya.
Untuk makan pasien, sering membeli jajanan di dekat rumahnya.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Menu makanan keluarga An. K yang selalu ada saat mereka makan setiap harinya
ialah nasi, ayam atau ikan, dan sayur-sayuran. Keluarga An. K tidak menerapkan pola
gizi seimbang.
Untuk penerapan pola gizi seimbang An. K sebaiknya mengikuti Pedoman Gizi
Seimbang yang dijabarkan menjadi 13 pesan dasar, sebagai berikut :
1

Membiasakan makan pagi (sarapan) untuk memelihara ketahanan fisik dan

meningkatkan produktivitas kerja


Makanlah makanan sumber karbohidrat, namun hanya setengah dari kebutuhan
energi. Membatasi energi atau sekitar 3-4 sendok per hari. Idealnya sekitar 5060% kebutuhan energi diperoleh dari karbohidrat kompleks atau setara dengan 3-

4 piring nasi
Makanlah beragam makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun

(protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral)


Membaca label pada makanan yang dikemas, untuk mengetahui komposisi bahan

penyusun, gizi, serta tanggal kadaluarsa


Membatasi konsumsi lemak dan minyak hingga seperempat dari kecukupan
energi. Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat menyebabkan

penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner


Menggunakan garam yang mengandung yodium untuk mencegah timbulnya
gangguan akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat perkembangan
tingkat kecerdasan, penyakit gondok, dan kretin (kerdil). Konsumsi garam
dianjurkan tidak lebih dari 6 gram (1 sendok teh) per hari

Mengkonsumsi makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia. Sumber zat
besi yang baik diantaranya adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati,

telur dan daging


Memberikan ASI ekslusif hingga bayi berumur 4 bulan, setelah itu perlu diberikan

makanan pendamping air susu ibu


Makan untuk memenuhi kebutuhan energi, yang dapat terpenuhi dari tiga sumber

utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak


10 Meminum air bersih, aman dan jumlah yang cukup, yaitu minimal 2 liter atau
setara dengan 8 gelas setiap harinya
11 Menghindari konsumsi minuman berakohol
12 Mengkonsumsi makanan yang aman bagi kesehatan, yaitu bebas dari bahan kimia
dan mikroba berbahaya yang dapat menyebabkan sakit
13 Melakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur untuk mendapatkan berat
badan normal dan mengimbangi konsumsi energi yang berlebihan
Jenis makanan yang di konsumsi keluarga tidak bergantung pada pola gizi. Pola
makan pasien selama tiga hari terakhir sebagai berikut :
Food recall
5 Juni 2016
Tabel 4. Food recall
Waktu

Nama

Bahan

URT

Makanan
Pagi
Selinga
n
Siang

Kar

Protein

bohi

Lema

Kalori

Susu

1 gls

drat
11 g

8g

5g

122 kal

Dancow
Biskuit

6 kpg

24 g

3g

6g

130 kal

1/2

22 g

2g

0,20 g

100 kal

33 g
7g
8g
1g

3g
0,7 g
2g
11 g

0,2 g
2,5 g
3g
5g

24 kal
8 kal
18 kal
100 kal

4g

44 kal

Nasi

Nasi putih

putih
Sayur sup
Ikan

centong
Kentang
Wortel
Buncis
Ikan

goring

1 ons
7 iris
1 ons
1 potong
kecil

Minyak

Selinga
n
Malam

Biskuit
Susu
Dancow
Nasi

5 kpg
1 gls

20 g
11 g

2,5
8g

5g
5g

120 kal
122 kal

Nasi putih

centong

22 g

2g

0,20 g

100 kal

Tempe
Minyak

1 bh

2g
-

2g
-

2g
2g

34 kal
22 kal

Ayam

1 bh

7g

16 g

13 g

211 kal

1 botol

11 g

8g

4g
5g

44 kal
122 kal

179

68,2 g

62,1 g

1.321

Putih
Tempe
goring
Ayam
goring
Susu

Minyak

dancow
TOTAL

kal

6 Juni 2016
Tabel 5. Food recall
Waktu

Pagi
Selinga
n
Siang

Nama

Bahan

URT

Kar

Protein

Lema

Kalori

Makanan

bohi

Susu

2 gls

drat
22 g

16 g

10 g

244 kal

Dancow
Biskuit

2 kpg

7g

1g

2g

55 kal

1/2

22 g

2g

0,20 g

100 kal

Nasi

Nasi putih

putih

centong

Sayur

Kacang

2g

1g

9 kal

bayam

panjang
Bayam

1g

1g

7 kal

0,4

6g

5g

74 kal

g
-

2g

22 kal

bening
Telur

Telur

goring
Minyak

1 bh

Selinga
n
Malam

Biskuit
Susu

2 kpg
1 gls

7g
11 g

1g
8g

2g
5g

55 kal
122 kal

Dancow
Nasi

Nasi putih

centong

22 g

2g

0,20 g

100 kal

Putih
Ikan

Ikan

1 potong

1g

11 g

5g

100 kal

kecil

44 kal

1 botol

11 g

8g

5g

122 kal

106,

57 g

36,4 g

1.054

goring
Minyak
Susu
dancow
TOTAL

4g

kal

7 Juni 2016
Tabel 6. Food Recall
Waktu

Pagi
Selinga
n
Siang

Nama

Bahan

Protein

Lema

Kalori

bohi

Susu

2 gls

drat
22 g

16 g

10 g

244 kal

Dancow
Biskuit

5 kpg

20 g

2,5

5g

120 kal

1/2

22 g

2g

0,20 g

100 kal

Nasi

Nasi putih

centong

Sayur

Kacang

2g

1g

9 kal

asem

panjang
Jagung

5g

1g

0,5 g

20 kal

1 potong

10 g
-

2g
2g

100 kal
22 kal

5 kpg
1 gls

20 g
11 g

2,5
8g

5g
5g

120 kal
122 kal

Hati

Kar

Makanan

putih

Selinga

URT

goring
Biskuit
Susu
Dancow

Hati
Minyak

Malam

Nasi

Nasi putih

centong

22 g

2g

0,20 g

100 kal

Telur

1 bh

0,4

6g

5g

74 kal

g
-

2g

22 kal

40 g

20 g

16 g

385 kal

mangkok
1 botol

11 g

8g

5g

122 kal

197,

79 g

57,9 g

1.460

Putih
Telor
Ceplok
Minyak
Mie
Bakso
Susu
dancow
TOTAL

4g

kal

Interpretasi :
Pasien selalu menghabiskan makanannya. Makaan yang dikonsumsi pasien
kurang bervariasi dan sering beli di luar rumah.
Tabel 7. Resume Food Recall
Tanggal
5 Juni 2016
6 Juni 2016
7 Juni 2016
Rata-rata

Karbohidrat
179 g
106,4 g
197,4 g
161 g

Protein
68,2 g
57 g
79 g
68 g

Lemak
62,1 g
36,4 g
57,9 g
52,1 g

Kalori
1321 kal
1054 kal
1460 kal
1279 kal

6. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga:
- Keluarga pasien tidak mengalami kesulitan dalam mencari pengobatan ke
puskesmas karena akses, tarif, dan kualitas dari puskesmas yang memadai
- Pasien dan keluarganya memiliki kesadaran untuk berobat.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga:

Kedua orang tua yang sibuk bekerja sehingga tidak bisa mengawasi jenis asupan

nutrisi yang dikonsumsi oleh anak.


Kurang tahunya kedua orang tua terhadap gizi anak.
Sering membeli makanan di luar rumah dibanding memasak sendiri.

B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah The nuclear family.
2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut Duvall (1977) dikutip dalam Nicholas (1984), keluarga Tn. H berada pada
tahapan siklus keluarga yang ke lima, yaitu keluarga dengan anak remaja (anak tertua
berumur 13 hingga 25 tahun).
3. Family map ( gambar )

Gambar 5. Genogram

Gambar 6. Genogram Keluarga Tn. H


C. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

Anak diurus oleh tetangga dikarenakan kedua orang tua sibuk bekerja sehingga tidak

bisa mengawasi jenis asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh anak.


Sering membeli makanan diluar dikarenakan ibunya jarang masak di rumah.
Kurang mengkonsumsi buah.

BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Diagnosis Multiaksial
1. Aspek personal
Alasan kedatangan :
Kedatangan orang tua pasien ke Puskesmas Gambir dengan keluhan demam
sudah 3 hari, setelah ditimbang berat badan dan tinggi badan pasien ditemukan berat
badan anak sangat berlebih. Selain diberi obat oleh dokter poli anak juga diberi surat
rujukan ke poli gizi untuk memeriksa gizi anak.
Harapan :
Ibu pasien berharap anaknya segera sembuh dan gizi anak baik.
Kekhawatiran :
Ibu pasien khawatir anak nya menjadi susah untuk beraktivitas dan mudah terkena
penyakit
2. Aspek klinik
Berdasarkan hasil anamnesis, dengan keluhan demam sudah tiga hari, serta
menanyakan kehidupan sehari-hari seperti pola makan, keadaan rumah dan
lingkungan rumah.
Serta pemeriksaan fisik seperti pengukuran berat badan : 21,5 kg, panjang badan

99 cm, berat badan / panjang badan : sangat gemuk, berat badan / umur : gizi sangat
lebih, panjang badan / umur : sangat tinggi, dan IMT : 21,9 kg/m 2 sangat gemuk,
dapat disimpulkan sebagai berikut :
Diagnosis klinis : Obesitas pada anak
3. Aspek risiko internal
Kebiasaan makan keluarga Tn. H cenderung lebih sering makan makanan diluar,
dikarenakan Ny. S tidak sempat untuk masak dirumah, dan keluarga Tn. H mengaku
jarang mengkonsumsi buah-buahan.
4. Aspek psikososial keluarga
Kedua orang tua sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa mengawasi jenis
asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh anak.
5. Aspek Fungsional
Menurut skala ICPC pasien termasuk derajat 1 yang termasuk dalam aspek
fungsional sakit sakit ringan dan pasien mampu melakukan kegiatan yang sesuai
dengan aktivitas sehari hari.
B. Rencana Pelaksanaan
Tabel 8. Rencana Penatalaksanaan
Aspek
Aspek
Personal

Kegiatan
Memberikan
penjelasan tentang gizi
seimbang pada anak

Aspek

Menjelaskan tentang

Klinik

obesitas pada anak


Gizi berlebihan :
a. Memberikan contoh
menu pola makan
yang benar dengan

Sasaran Waktu
Orang
tua
pasien

Orang
tua

Saat di
Puskesmas
dan

Hasil yang diharapkan


Orang tua pasien
memahami tentang
penyuluhan yang

kunjungan

diberikan sehingga dapat

rumah

hidup sehat dengan gizi

Saat di

seimbang.
Dapat hidup sehat

Puskesmas sehingga menghindari

pasien
Orang

Saat

komplikasi
Status gizi pasien

tua

kunjugan

mengalami perbaikan

pasien

rumah

menjadi gizi baik

Aspek

gizi seimbang, dan

Risiko

dianjurkan

Internal

mengomnsumsi
banyak buah dan
sayur

Pasien dapat memilih


makanan yang sesuai

b. Menjelaskan kepada

dengan kebutuhan gizi

pasien untuk lebih

pasien

memilah makanan
Aspek

yang akan dibeli.


Menganjurkan pada

Orang

Saat

Anggota keluarga

Psikososial

orang tua pasien untuk

tua anak

kunjungan

menjadi lebih perhatian

Keluarga

lebih memberikan

ke rumah

pada pasien sehingga

perhatian dan

asupan nutrisi baik

pengawasan terhadap
asupan nutrisi yang
Aspek

dikonsumsi pada anak


Menyarankan orangtua Orang

Pada saat

Kondisi tubuh lebih

Fungsional

pasien

di

sehat

untuk

dapat tua

mempertahankan
kesehatan

pasien

pasien,

puskesmas
dan

seperti mengikuti pola

kunjungan

makan seimbang

rumah

C. Prognosis
1. Ad Vitam
2. Ad Sanationam
3. Ad fungsionam

: ad bonam
: dubia ad bonam
: ad bonam

Anda mungkin juga menyukai