PENDAHULUAN
2.
3.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses transport lipid dalam plasma
2. Mengetahui proses metabolisme lipid
3. Untuk mengetahui transport lipid dalam plasma
BAB II
ISI
2.1 Lipid
2.1.1 Definisi Lipid
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak, steroid,
malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait. Sifat umum lipid antara lain
tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut non polar seperti misalnya eter dan
kloroform. Lipid merupakan salah satu zat yang kaya akan energi
dipergunakan dalam metabolisme tubuh.
dan
penghasil panas tubuh, pembentukan dari dinding sel, pelindung organ tubuh,
sumber asam lemak esensial, transporter vitamin larut lemak, dan sebagai pelumas.
Lemak yang beredar dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan
dan hasil produksi organ hati. Lemak disimpan di dalam jaringan adiposa, yang
berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan. Lipid diklasifikasikan
menjadi dua yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid sederhana meliputi
ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Contoh lipid sederhana antara lain :
1. Lemak (fat) merupakan ester asam lemak dengan gliserol.
2. Minyak (oil) adalah lemak dalam keadaan cair.
3. Wax (malam) merupakan ester asam lemak dengan alkohol
monohidrat yang berat molekulnya tinggi.
Berbeda dengan lipid sederhana, lipid kompleks merupakan ester asam lemak
yang mengandung gugus-gugus selain alkohol dan asam lemak, seperti fosfolipid
dan glikolipid. Fosfolipid adalah lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor,
selain asam lemak dan alkohol, sedangkan glikolipid adalah lipid yang
mengandung asam lemak, sfingosin, dan karbohidrat. Lipid kompleks lain juga
meliputi sulfolipid, aminolipid, dan lipoprotein.
1. Kilomikron
Berasal dari penyerapan triasilgliserol dan lipid lain di usus. Kilomikron dikeluarkan
ke dalam limfe usus untuk dibawa ke kapiler jaringan lemak dan otot rangka.
ini dari sirkulasi dengan mekanisme endositosis oleh lisosom dan hasil
metabolismenya berupa kolesterol bebas yang digunakan kembali untuk sistesis
berbagai struktur lain. Kolesterol bebas ini dapat disimpan di dalam hati
sebagai kolesterol ester atau diekskresi ke dalam empedu menjadi asam
empedu6, Kolesterol dapat disintesis dari asetat di bawah pengaruh enzim
HMG-CoA reduktase yang menjadi aktif jika terdapat kekurangan kolesterol
endogen. Asupan kolesterol dari darah diatur oleh jumlah reseptor LDL yang
terdapat pada permukaan hati.
b. Jalur Endogen
Trigliserida dan kolesterol yang disintesis oleh hati diangkut secara endogen
dalam bentuk VLDL kaya trigliserida dan mengalami hidrolisis dalam sirkulasi
oleh lipoprotein lipase. Enzim ini menghidrolisis kilomikron mejadi lipoprotein
yang lebih kecil yaitu IDL dan LDL. LDL merupakan lipoprotein yang
mengandung kolesterol paling banyak, yakni sekitar 60-70% Sebagian LDL
akan dibawa ke hati, kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang mempunyai
reseptor untuk kolesterol LDL.
c. Jalur Reverse Cholester Transport
Suatu proses yang membawa kolesterol dari jaringan kembali ke hati. HDL
merupakan lipoprotein yang berperan dalam jalur ini .
c. Apo C
Apo C yang terdiri atas Apo C-I, Apo C-II, dan Apo C-III adalah polipeptida
yang lebih kecil dan bebas dipindahkan dari satu lipoprotein ke lipoprotein lain.
d. Apo D
Apolipoprotein ini masih diperkirakan merupakan faktor penting dalam penyakit
neurodegeneratif manusia .
e. Apo E
Apo E ditemukan di VLDL, HDL, kilomikron, dan sisa kilomikron. Pada orang
normal Apo E membentuk 5-10% apolipoprotein VLDL total ..
f. Protein Lp (a)
lipoprotein Lp (a) dibentuk dari LDL dan protein (a) yang dihubungkan oleh
jembatan disulfide.
Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida1.
Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
1. Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau
CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam
asam lemak yaitu:
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki
ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
3. Fosfogliserida (fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti
salah satu rantai asam lemak. Penggunaan fosfogliserida adalah:
1
2
4. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting
dari lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
Lipoprotein
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.
Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan
primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut
saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid.
Kolesterol
Selain
fosfolipid,
kolesterol
merupakan
jenis
lipid
yang
beberapa
hormon.
Kolesterol
berhubungan
dengan
Pembentukan
gumpalan
dapat
menyebabkan
Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan
progesteron. Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan
proses metabolisme karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid,
asthma, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan
sebagai lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam
merupakan ester antara asam lemak dengan alkohol rantai panjang.
dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak
dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul
berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava,
sehingga
bersatu
dengan
sirkulasi
darah.
Kilomikron
ini
kemudian
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asamasam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,
dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini
dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid,
trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju
sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini
dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan
yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA). Secara
ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber
energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet
menjadi
kolesterol.
Selanjutnya
kolesterol
mengalami
steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak
juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan
aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan
gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini
dapat menyebabkan kematian.
dalam plasma darah tinggi, misal dalam kondisi kelaparan atau diabetes
mellitus.
2.3.3 Biosintesis lipid dalam hati.
Biosintesis asam lemak terjadi di sitoplasma, khususnya di hati, jaringan
adiposa,
ginjal, paru-paru, dan kelenjar mammae. Pensuplai karbon yang paling penting
adalah glukosa. Akan tetapi prekursor asetyl-CoA yang lain seperti asam amino
ketogenik dapat digunakan. Mula-mula acetyl-CoA dikarboksilasi menjadi
malonil CoA, kemudian dipolimerisasi menjadi asam lemak. Asam lemak
selanjutnya diaktivasi dan disintesis menjadi lipid (triasilgliserol) dengan
gleserol 3-fosfat. Untuk mensuplai jaringan lain, lipid tersebut dipak ke dalam
kompleks lipoprotein (VLDL) oleh hepatocyte dan dilepaskan ke dalam darah.
2.4 Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)
Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang
dinamakan oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak
harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan
Koenzim A, asam lemak diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA
sintetase (Tiokinase).
Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam
lemak rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan
senyawa karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-. Langkahlangkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:
Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh
enzim tiokinase.
Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA
dengan dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di
membran interna mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.
Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam
proses oksidasi beta.
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan
proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses
oksidasi ini, karbon asam lemak dioksidasi menjadi keton.