RUANG WILAYAH
KABUPATEN MINAHASA
TENGGARA
untuk
menempatkan
kegiatan-kegiatan
sesuai
dengan
POLA RUANG
Tabel 5.1
Ketersediaan Lahan Budidaya dan Non Budidaya
Kawasan
Luas (Ha)
A. Budidaya
49.314,12
69,38%
21.765,28
30,62%
Total
71,079.40
100%
Non Budidaya
Budidaya
Kawasan
A. BUDIDAYA
Luas (Ha)
49.314,12
69,38%
a.1. Permukiman
954,72
1,34%
236,63
0,33%
16,88
0,02%
a.3. Pariwisata
Kawasan
Luas (Ha)
a.4. Perkebunan
24.165,58
34%
a.5. Pertanian
17.486,68
24,60%
4,04
0,01%
a.7. Pertambangan
451,61
0,64%
827,67
1,16%
5,170.31
7,27%
21.765,28
30,62%
7.896,52
11%
13,868.76
24%
71,079.40
100%
Dari hasil analisa ketersediaan lahan budidaya dan non budidaya (lindung),
serta penetapan neraca lahan maka tersusunlah pola ruang wilayah
kabupaten Minahasa Tenggara sebagaimana yang dituangkan pada Gambar
5.3 berikut ini.
Gambar 5.2
Neraca Lahan
Permukiman
Industri dan Pergudangan
Pariwisata
Perkebunan
Pertanian
Pemakaman Umum
Pertambangan
Hutan produksi
Hutan penyangga
Hutan Lindung
Lindung lain-lain
2.
perkebunan,
permukiman,
pariwisata,
pertambangan,
5.2.
Gambar 5.3
Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Minahasa Tenggara
Tabel 5.3
Rincian Luas Pemanfaatan Lahan Pada Tiap Kecamatan
TOTAL LUAS
KAWASAN
KEC.
KEC.
KEC.
KEC.
KEC.
BELANG
PUSOMAEN
RATAHAN
RATATOTOK
TOULuAAN
87,38
211,62
70,73
261,48
(Ha)
49.314,12
69,38%
958,76
1,34%
127,64
236,63
0,33%
236,63
16,88
0,10%
Perkebunan
24.165,58
34%
4.100,29
508,02
9.597,72
117,38
6.253,47
Pertanian
17.486,68
24,60%
3.267,99
4.884,11
1.685,68
4.139,65
1.433,43
Pertambangan
451,61
0,64%
Hutan produksi
827,67
1,16%
5.170,31
7,27%
21.079,40
30,62%
7.896,52
11,11%
72,02
212,62
2.642,46
10.039,00
24%
580,52
27,97
3,729.96
71,079.40
100%
Budidaya
Permukiman (termasuk
TO
perdagangan/niaga dan
asa
Pariwisata
16,88
termasuk perikanan
darat)
Hutan penyangga
NON BUDIDAYA
451,61
827,67
322,66
3,626,04
KAWASAN LINDUNG)
Hutan Lindung
Lindung lain-lain
3.374,11
830,25
3,830.18
Gambar 5.4
Rincian Luas Pemanfaatan Lahan Pada Tiap Kecamatan
20,000
18,000
Lindung lain-lain
16,000
Hutan Lindung
Hutan penyangga
Hutan produksi
Pertanian
Perkebunan
Pariwisata
14,000
12,000
10,000
Pertambangan
8,000
6,000
4,000
Industri dan Pergudangan
Permukiman
2,000
0
Belang
5.3.
Pusomaen Ratahan
Ratatotok Touluaan
Tombatu
KAWASAN LINDUNG
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
pengamanan
yang
perlu
ditempuh
untuk
2)
3)
4)
5)
6)
Pelibatan masyarakat
secara
aktif
untuk
menjaga
dan
Menutup areal yang gundul dengan pepohonan atau rumputrumputan / semak belukar dan secepat mungkin menyalurkan
air hujan ke saluran alam tanpa menimbulkan erosi dan
menampungnya ke kolam-kolam (pond) pada tempat-tempat
tertentu untuk daerah pengendapan sedimen agar lumpur
tidak ikut masuk ke dalam waduk sebagai tempat pembuangan
akhirnya
2)
instansi
atau
pejabat
yang
berwenang,
serta
4)
harus
(sebagai
check
dimanfaatkan
dam)
serta
untuk
menangkap
secara
berkala
sedimen
melakukan
pembatasan
yang
cukup
ketat
terhadap
Agar
sisa
hutan
yang
ada
tersebut
dapat
pada saat air pasang. Di daerah ini tidak diperbolehkan ada tanah
terbuka tanpa tumbuhan penutup. Daerah sempadan waduk diberi
batas yang jelas, misalnya dengan jenis tanaman pembatas
tertentu. Jenis tanaman yang dipilih berupa tanaman tahunan
yang cepat tumbuh serta memiliki karakteristik akar yang kuat
sehingga
sulit
tergerus,
dapat
tumbuh
saling
berdekatan,
b.
c.
Menjaga
kawasan
sekitar
danau/waduk
untuk
melindungi
Menjaga kawasan sekitar mata air untuk melindungi mata air dari
dari berbagai usaha dan/atau kegiatan yang dapat merusak
kualitas air dan kondisi fisik kawasan sekitarnya.
e.
a.
Landai Berpasir
Karena pantai dengan tipe ini sangat baik untuk digunakan
sebagai
kawasan
diarahkan
untuk
rekreasi/wisata
kepentingan
maka
kawasan
kawasan ini
wisata
yang
Untuk
lapangan
golf,
hotel,
marina
serta
ini
dapat
diarahkan
untuk
kepentingan
harus
merupakan
kawasan
yang
mempunyai
ke
terkurangi.
darat/pantai
sehingga
abrasi
pantai
dapat
b.
saluran
utama
(primer)
pembuangan
air
hujan
2)
3)
4)
c.
Gambar 5.6
Sempadan Danau Terhadap Permukiman Sejauh 100 Meter
K aw asan
P enyangga
D anau
1 0 0 M e te r
S em padan W aduk
S e m p a d a n D a n a u t e r h a d a p p e r m u k im a n s e ja u h 1 0 0 m e te r d e n g a n h a r a p a n k o n d is i e k o lo g i
d a n a u d a p a t t e r p e lih a r a d e n g a n b a ik
agar
tidak
mengganggu
fungsi
danau /
waduk
Pembatasan
dan
pengendalian
pengembangan
kegiatan
4)
5)
6)
d.
mata
air,
diantaranya adalah :
1)
2)
3)
4)
b.
bentang
alam,
kondisi
penggunaan
lahan
serta
d.
e.
b.
c.
d.
pengelolaan
perlindungan
terhadap
Kawasan
kekayaan
Cagar
Budaya
budaya
bangsa
yaitu
yang
membuat
meliputi
b.
yang
telah
mengalami
degradasi
dari
gangguan
plasma
nutfah
untuk
melindungi
daerah
dan
Melestarikan
lingkungan
dan
tatanan
lingkungan
daerah
5.4.
KAWASAN BUDIDAYA.
2.
3.
Ekstensifikasi
Areal ekstensifikasi umumnya bukan termasuk dalam kriteria
fungsi mintakat/ zona kawasan hutan dan areal yang telah
diperuntukan
bagi
pembangunan
serta
lokasi
transmigrasi.
Intensifikasi
Pemanfaatan lahan di Kabupaten Minahasa Tenggara relatif masih
belum intensif. Masalah utama pengembangan sawah di daerah ini
adalah masalah irigasi dan drainase. Namun untuk pengembangan
lahan kering berupa umbi-umbian mempunyai potensi untuk
dikembangkan secara lebih intensif. Oleh karena itu untuk
peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat, upaya yang
harus ditempuh adalah intensifikasi, peremajaan karet-karet
rakyat yang sudah tua dan perbaikan drainase. Khusus untuk
kegiatan intensifikasi terutama dilakukan pada pertanian sawah,
karena sisipan tanah yang ada dominasinya merupakan jenis tanah
podzolik merah kuning dan sangat jelek dalam menahan air lebih
lama, tergenang, kurang subur dan bersifat masam.
c.
2)
kriteria
kesesuaian
pengembangan
tanaman
pangan.
3)
Menghindarkan
konflik
penggunaan
lahan
dengan
jenis
Meningkatkan
produktifitas
sawah
dengan
menerapkan
kawasan
pertanian
lahan
basah
(Dinas
1)
2)
3)
Pengendalian
perluasan
tanaman
untuk
memelihara
kelestarian lingkungan.
4)
5)
untuk
mendukung
sektor
pengolahan
yang
bersangkutan.
6)
2)
3)
4)
penggunaan
lain
seperti
kawasan
lindung,
b.
c.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pengembangan
peternakan
diarahkan
sesuai
dengan
lokasi
c.
d.
Mengembangkan
pola
kemitraan
dan
pendampingan
antara
f.
g.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b.
Memberi
kesempatan
yang
luas
kepada
setiap
Pemeritah
b.
c.
tambang
kesejahteraan
rakyat
rakyat
dalam
penambang
rangka
dengan
meningkatkan
tetap
menjaga
f.
Melakukan
penghijauan
pada
kawasan-kawasan
bekas
Menerapkan
cara
pengelolaan
hutan
yang
tepat
dalam
dan
masyarakat
dengan
tetap
menjaga
kelestarian
fungsi
lingkungan hidup.
b.
c.
d.
e.
pemanfaatan
yang
lain
seperti
fungsi
lindung,
pola
pemanfaatan
ruang
untuk
kawasan
permukiman
dilakukan
pada
wilayah-wilayah
dengan
konsentrasi
di
seluruh
kecamatan
dengan
lebih
memperhatikan
a.
Mengembangkan
fungsi
perkotaan
berdasarkan
arahan
yang
c.
d.
e.
f.
Memperhatikan
proyeksi
pertambahan
penduduk
dengan
h.
i.
j.
k.
b.
c.
b.
c.
b.
c.