Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN UJIAN

A. Latar Belakang
Lansia adalah kelompok usia 60 tahun keatas yang rentan terhadap kesehatan fisik dan
mental. Penuaan atau dikenal dengan aging berarti merupakan tahap lanjut dari proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan
stress lingkungan. Penurunan kemampuan berbagai organ, fungsi dan system tubuh bersifat
alamiah/fisiologis. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun
dan memimbulkan masalah di usia sekitar 60 tahun.
Menurut Undang Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
tahun keatas.

Indonesia

sendiri

menduduki

rangking keempat di dunia dengan

jumlah lansia 24 juta jiwa yang belum terlalu mendapat perhatian. Tidak hanya
menghadapi angka kelahiran yang semakin meningkat, Indonesia juga menghadapi
beban ganda (double burden) dengan kenaikan jumlah penduduk lanjut usia (60 tahun
ke atas) karena usia harapan hidup yang makin panjang bisa mencapai 77 tahun.(Merry,
2008)
Nenek R yang berada di wisma dahlia mengatakan dirinya sering gatal pada bagian
tangan dan kepala, tangannya terlihat berdarah dan sering menggaruki bagian tangannnya,
Nenek R mengatakan gatalnya semakin sering terjadi pada malam hari yang mengakibatkan
ia kesulitan untuk tidur dan merasa tidak nyaman saat tidur. Nenek R sering menangis karna
bingung dengan keadaan gatalnya yang sangat menganggu tidurnya. setelah dilakukan
pengkajian didapatkan hasil : TTV: TD : 140/80mmHg, N : 88x/menit, Terlihat menggaruki
tangan dan di tangan banyak terdapat luka bekas garukan, diagnosa yang diderita Nenek R
adalah Skabies.
Menurut Handoko (2007), scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap tungau (mite) Sarcoptes scabei. Penyakit ini dikenal juga
dengan nama the itch, gudik, atau gatal agogo. Penyakit scabies ini merupakan penyakit
menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit
stratum korneum, membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6
sampai 1,2 centimeter.
Gatal-gatal infestasi sangat tidak nyaman, karena adanya intens gatal yang dihasilkan
dari aktifnya sistem kekebalan tubuh dalam menanggapi tungau, kutu telur dan kutu limbah.

Jika Minyak kelapa bekerja untuk meringankan gejala pada sklala yg lebih pribadi. Minyak
kelapa adalah buah kelapa dari kelapa sawit, yang tumbuh di lembab, iklim tropis. Daging
kaya akan dari kelapa kadar kalori dan lemaknya, dan kelapa mengandung sebuah
electrolyte-rich water-based solusi di dalamnya yang telah menjadi populer dalam beberapa
tahun terakhir sebagai suplemen makanan. Minyak kelapa berasal dari daging kacang itu
sendiri dan adalah tinggi lemak jenuh, antaranya adalah kurang heart-healthy dari lemak
makanan. Tungau gatal-gatal, scabiei sarcoptes, dan hidup di bawah kulit anda yang
ditransmisikan dari orang ke orang melalui kontak. Jika anda tinggal dengan seseorang
dengan gatal-gatal, kamu juga akan merasakan gatal-gatal. Menurut kesehatan pubmed,
terutama umum dalam keperawatan halaman dan hari pusat perawatan, di mana masih ada
yang tinggi kepadatan penduduk perorangan dengan sistem kekebalan fungsi kurang
optimal.Tungau mengaktifkan sel imun, yang melepaskan histamin dan bahan kimia lain
yang menyebabkan intens gatal. Maka penanganan pada kasus gatal-gatal ini diberikan
minyak kelapa untuk mempercepat keringnya skabies pada orang-orang yang merasakan
gatal, dan terbukti efektif dalam waktu 3 hari mampu mengeringkan dan membuat gatal
hilang.
B. Rencana Keperawatan
1. Diagnosa
a) Kerusakan Integritas Kulit
b) Gangguan rasa nyaman
c) Gangguan Pola Tidur
1. Tujuan Umum
Selama kunjungan 1 x 30 menit diharapkan masalah skabies pada Nenek R dapat
teratasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah 1 x 30 menit kunjungan Nenek R mampu :
a. Nenek R mampu tidak menggaruk bagian tangan yang gatal lagi.
b. Nenek R mampu Tidur dengan nyenyak di malam hari
c. Nenek R mampu mengoleskan baby oil ke bagian yang gatal sendiri
d. Nenek R mampu merasa nyaman
C. Rancangan Kegiatan
1. Topik
Memberikan perawatan pada daerah tubuh yang terkena Skabies.
2. Sasaran

Nenek R yang memiliki penyakit Skabies


3. Metode
Diskusi dan demonstrasi.
4. Media dan alat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Handscoon
NaCl
Kassa
Baby Oil
Pinset Sirugis
Bengkok
Kom kencil

5. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal

: Selasa, 08 Desember 2015

Waktu

: Pukul 13.00 WIB

Tempat: Wisma Dahlia, PSTW Budi Mulia 1


6. Strategi Pelaksanaan
N
o
1.

2.

3.

Kegiatan
Fase Orientasi :
1) Mengucapkan salam
2) Memvalidasi keadaan klien
3) Mengingatkan kontrak
FaseKerja
1) Menjelaskan tujuan yang akan dilakukan
2) Memberikan kesempatan klien untuk bertanya
3) Mendemonstrasikan cara perawatan Skabies

Waktu

3 menit

25 menit
dengan

VCO/Minyak kelapa/Baby oil


4) Menanyakan perasaan Nenek R setelah dilakukan perawatan.
FaseTerminasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah diberikan
2) Mengobservasi saat klien mengungkapkan perasaan setelah
diberikan
3) Memotivasi klien untuk melaksanakan
4) Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya
5) Mengucapkan salam.

D. Kriteria Evaluasi :
a. Struktur
1. LP disiapkan
2. LP sudah disetujui oleh pembimbing

2 menit

3. Alat bantu/media disiapkan


4. Kontrak dengan klien tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
1. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan dengan lingkungan yang
nyaman
2. Klien mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Klien aktif dalam kegiatan.
c. Hasil
1.Nenek R mampu tidak menggaruk bagian tangan yang gatal lagi.
2. Nenek R mampu Tidur dengan nyenyak di malam hari
3. Nenek R mampu mengoleskan baby oil ke bagian yang gatal sendiri
4. Nenek R mampu merasa nyaman

Anda mungkin juga menyukai