Miptahudin
Oleh
Miptahudin
104094003030
PENGESAHAN UJIAN
Menyetujui :
Penguji 1,
Penguji 2,
Pembimbing 1,
Pembimbing 2,
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Miptahudin
104094003030
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada orang yang lebih saya utamakan
yaitu kedua orang tua, yang telah mengorbankan segalanya dari materi, tenaga,
waktu dan sebagainya agar saya kelak menjadi orang yang berguna demi agama,
keluarga dan bangsa. Dan kedua saya persembahkan kepada keluarga saya ( istri
dan putra I ) yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih kepada orang telah saya sebutkan semoga apa yang telah mereka
lakukan mendapatkan hidayah dari Allah S.W.T. amin..
MOTO
Apabila melakukan segala sesuatu tanpa didasari oleh niat dan masih dalam
keraguan, maka hentikanlah karena hal tersebut tidaklah berguna dan sia sia.
Apabila melakukan sesuatu tanpa didasari oleh rasa optimis dan masih ada rasa
pesimis, maka tinggalkanlah karena hal tersebut adalah hal yang bodoh. Tetapi
apabila melakukan segala sesuatu dengan ikhlas dan mengharapkan ridho Allah
S.W.T maka lakukanlah dengan senang hati, insyallah kebahagian ada didepan
mata.
ABSTRAK
Salah satu jenis dari riset operasi adalah masalah transportasi. Setiap usaha
yang dilakukan oleh badan usaha atau perusahaan memiliki tujuan tertentu. Dari
awal produksi hingga tujuan pemasaran agar setiap perusahaan tidak mengalami
kerugian yang cukup besar. Persoalan transportasi diformulasikan sebagai
prosedur khusus untuk mendapatkan program beban minimum dalam
mendistribusikan unit yang homogen dari suatu produk atas sejumlah titik sumber
ke sejumlah titik tujuan. Penulisan skripsi ini bertujuan membandingkan
permasalahan transportasi menggunakan metode North West Corner (NWC) dan
Least Cost (LC) sebagai layak dasar kemudian dilanjutkan dengan metode
Stepping Stone untuk mencari nilai optimum. Untuk mencari hasil layak dasar dari
data yang telah disediakan, maka NWC dan LC menggunakan sofware Tora
Optimization System sedangkan metode Steeping Stone untuk mencari hasil yang
optimum melakukan perhitungan secara manual. Hasil dari program software
tersebut lebih baik dan dapat pula menyelesaikan metode MODI, Vogel
Approximation Method (VAM) dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini metode LC lebih baik daripada metode NWC untuk
menghasilkan beban yang lebih minimum.
Kata Kunci : Metode North West Corner, Least Cost dan Stepping Stone.
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
Penulis
10
DAFTAR ISI
ii
PERNYATAAN ........................................................................................
iii
iv
ABSTRAK ............................................................................................
ABSTRACT ..........................................................................................
vi
vii
ix
xi
I. PENDAHULUAN
.........................................................................
..........................................................
...............................................................
.....................................................................
...................................................................
....................................................................
...........................................................................
12
16
18
11
.....................................................
23
25
3.1
...............................................
25
3.2
25
3.3
......................................................
28
......................................................
29
4.1
Simulasi Model
....................................................................
29
4.2
35
36
41
44
......................................................
53
5.1
Kesimpulan
..........................................................................
53
5.2
Saran ......................................................................................
54
REFERENSI...........................................................................................
56
LAMPIRAN ..........................................................................................
57
12
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Metode Transportasi............................................................
15
18
20
33
34
35
36
37
39
42
45
46
46
47
47
48
48
50
50
51
Tabel 5.1
55
13
BAB I
PENDAHULUAN
dari
sumber-sumber
ke
tujuan
sedemikian
rupa
untuk
14
karena
itu
diperlukan
beberapa
teknik
perhitungan
15
16
setiap
pengiriman barang.
3. Membandingkan kedua metode transportasi yang lebih baik untuk
masalah transportasi.
17
18
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Riset Operasi.
Arti riset operasi telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli.
Morse dan Kimball [7] mendefinisikan riset operasi sebagai metode ilmiah
yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai
kegiatan yang mereka tangani dengan dasar kuantitatif.
Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap
masalah-masalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan
dari suatu sistem besar manusia, mesin, bahan dan uang dalam industri,
bisnis, pemerintahan dan pertahanan [7].
Churchman, Arkoff dan Arnoff [7] pada tahun 1950-an
mengemukakan pengertian riset operasi sebagai aplikasi metode-metode,
teknik-teknik dan peralatan-peralatan ilmiah dalam menghadapi masalahmasalah yang timbul di dalam operasi perusahaan dengan tujuan
ditemukannya pemecahan yang optimum masalah-masalah tersebut.
Miller dan M.K. Starr [7] mengartikan riset operasi sebagai
peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan, matematika,
dan logika dalam kerangka pemecahan masalah-masalah yang dihadapi
sehari-hari, sehingga akhirnya permasalahan tersebut dapat dipecahkan
secara optimal.
Riset operasi adalah metode untuk memformulasikan dan
merumuskan permasalahan sehari-hari baik mengenai bisnis, ekonomi,
19
Metode Simpleks
Masalah transportasi merupakan modifikasi dari metode simpleks.
Karena masalah transportasi hanya merupakan jenis masalah pemograman
20
Maksimalkan
xj
j =1
Fungsi kendala
ij
x j bi ( i =1, 2,..., m )
(2.1)
j =1
x j 0 ( j =1, 2, ...., n )
x n+1 = bi a ij x j ( i = 1, 2, ...., m )
(2.2)
j =1
z = cjxj
j =1
x2,...xn. pada persamaan (2.1) disajikan dengan n+m adalah bilangan tak
negatif dari persamaan variabel x1, x2,...xn+m dengan xn+1, xn+2,....xn+m
didefinisikan oleh persamaan (2.2)
Pada masing-masing iterasi, metode simpleks berubah dari
beberapa solusi layak dasar x1, x2,...xn+m ke solusi layak dasar yang lain
_
x1, x2 ,....,xn+m , yang lebih baik dari solusi layak dasar yang awal.
Sehingga terlihat pada persamaan sebagai berikut :
21
xj > cjxj
j =1
(2.3)
j =1
(2.4)
2 x1 + 3 x2 + x3 5
Untuk fungsi kendala
4 x1 + x 2 + 2 x3 11
3 x1 + 4 x2 + 2 x3 8
x1 , x 2 , x3 0
Dengan soal diatas, untuk menaikkan nilai z, maka harus mengubah
variabel x1 karena koefisien tersebut memiliki nilai yang paling tinggi.
x1 , x 2 , x3 , x 4 , x5 , x6 0
22
dan variable tersebut dapat disebut juga dengan variabel slack. Sedangkan
x1 , x2 , x3 disebut juga variabel turunan. Oleh karena itu, maka nilai yang
dipakai untuk menaikkan nilai z adalah 5/2, karena nilai tersebut tidak
membuat variabel slack negatif.
5
2
11
x5 = 11 4 x1 x 2 2 x3 x1
4
8
x6 = 8 3 x1 4 x 2 2 x3 x1
3
x 4 = 5 2 x1 3 x2 x3 x1
z =
x1 =
5 3
1
1
x 2 x3 x 4
2 2
2
2
kemudian
1
1
5 3
x5 = 11 4 x 2 x3 x4 x 2 2 x3
2
2
2 2
1
1
5 3
x6 = 8 3 x 2 x3 x4 4 x 2 2 x3
2
2
2 2
1
1
5 3
z = 5 x2 x3 x 4 + 4 x 2 + 3x3
2
2
2 2
5 3
1
1
x 2 x3 x 4
2 2
2
2
x5 = 1 + 5 x 2 + 2 x 4
x1 =
Menjadi
1 1
1
3
+ x 2 x3 + x4
2 2
2
2
25 7
1
5
z=
x 2 + x3 x4
2 2
2
2
x6 =
23
kemudian ;
5 3
1
1
x 2 (1 + x2 + 3 x 4 2 x6 ) x 4
2 2
2
2
x5 = 1 + 5 x2 + 2 x 4
x1 =
z=
25 7
1
5
x 2 + (1 + x2 + 3 x 4 2 x6 ) x 4
2 2
2
2
menjadi ;
x3 = 1 + x2 + 3 x 4 2 x6
x1 = 2 2 x 2 2 x 4 + x 6
x5 = 1 + 5 x 2 + 2 x4
z = 13 3 x 2 x 4 x6
Dari hasil diatas, maka nilai z tidak dapat lagi dinaikkan karena nilai
variabel yang dimiliki adalah negatif. Maka nilai maksimal x1 = 2, x2 = 0,
x3 = 1, x4 = 0, x5 = 1, x6 = 0 dan z = 13.
2.3
Metode Transportasi
24
menentukan lokasi fasilitas pabrik baru. Dalam hal ini dapat digambarkan
pada gambar 2.1 sebagai berikut :
C11
C12
C13
C 21
C22
C23
C32
C 32
C31
25
Tujuan
Dari
1
1
C12
C11
C1n
X1n
X11
C21
C22
C21
C2n
X22
X21
. .
.
. .
.
. .
.
X2n
X21
S1
S2
2
C11
Supply
Ci2
Cij
Cin
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. . .
. .
.
. .
.
. .
.
Ci1
Cm1
Xm1
Cm2
Xm2
Cm1
Xm1
Cmn
Xmn
Sm
D1
D2
Dj
Dn
S1
Demand
Keterangan :
Pengiriman barang dari pabrik i (i = 1,2,3.m)
Pengiriman barang ke tempat tujuan j (j =1,2,3n)
26
Si =Dj
Xij
Cij
: kapasitas pabrik
: kapasitas gudang
27
28
G1
DARI
G2
C11
X11
C12
X12
C21
X21
X22
X31
Demand
D1
X13
X23
D2
D3
S1
X14
C24
S2
X24
C33
X33
Supply
C14
C23
C32
X32
G4
C13
C22
C31
G3
C34
S3
X34
D4
j =1
i =1
D j = Si
29
KE
G1
G2
G3
G4
Supply
DARI
C11
X11
X12
C21
X21
X31
D1
C13
X13
C22
X22
C31
Demand
C12
X23
D2
C24
D3
S2
X24
C33
X33
S1
X14
C23
C32
X32
C14
C34
S3
X34
D4
j =1
i =1
D j = Si
Keterangan :
(Cij)
(Xij)
30
(Dj)
i =1
j =1
Batasan-batasan :
m
I.
Xij = Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
II.
Xij = Dj ( j = 1, 2, 3, n)
j =1
III.
X ij 0
31
i =1
j =1
Batasan-batasan :
m
I.
Xij Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
II.
Xij = Dj ( j = 1, 2, 3, n)
j =1
III.
X ij 0
i =1
j =1
Batasan-batasan :
m
I.
Xij = Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
II.
Xij Dj ( j = 1, 2, 3, n)
j =1
III.
X ij 0
32
33
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Depo Palmerah,
5.
Depo Bogor/Sentul,
2.
Depo Cengkareng,
6.
Depo Bandung,
3.
Depo Cipondoh,
7.
4.
7. Naga swalayan,
2. Giant,
8. Hipermart,
3. Alfamart,
9. Matahari,
4. Ramayana,
5. Indomart,
6. Hero,
26
29
30
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh yang pertama ialah data beban barang yang
didistribusi ke tempat tujuan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
tergantung pada beban barang tersebut. Hal itu sudah diperhitungkan oleh
pihak perusahaan. Data yang kedua dari permasalahan ini adalah banyaknya
jumlah barang pengiriman, hal ini sangat terkait oleh data yang pertama,
dimana jumlah barang yang akan dikirim harus sesuai. Data yang ketiga
dan ke tempat ialah kapasitas tempat tujuan dan pabrik/depo. Tidak semua
tempat tujuan akan dijadikan sebuah permasalahan oleh si penulis. Dari
beberapa tempat tujuan, si penulis hanya mengambil empat tujuan
diantaranya ialah : Carefour (C), Alfamart (A), Ramayana (R) dan Giant (G)
yang akan dijadikan sampel untuk bahan penganalisaan dari permasalahan
tersebut. Dari banyaknya swalayan atau tempat tujuan untuk pengiriman
produk, penelitian hanya mengambil bebrapa sampel untuk dijadikan
analisa, berikut ini letak tempat-tempat atau swalayan yang diliput,
diantaranya :
1. Carefour (C) terletak di Permata Hijau, Jakarta Barat.
2. Alfamart (A) terletak di Joglo, Jakarta Barat.
3. Ramayana (R) terletak di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
4. Giant (G) terletak di Kreo, perbatasan Tangerang.
32
X 11 + X 21 + X 31 = D1
X 12 + X 22 + X 32 = D 2
X 13 + X 23 + X 33 = D 3
X 14 + X 24 + X 34 = D 4
33
Depo
Palmerah
Carrefour
Permata
Hijau
Alfa Mart
Joglo
Depo
Cengkareng
Ramayana
Kebayoran
Depo
Cipondoh
Giant
Kreo
menjalankan
proses
pengiriman,
perusahaan
perlu
Kapasitas/daya tampung
Carrefour
2.500
Alfa mart
850
Ramayana
1.800
Giant
2.000
Jumlah
7.150
Kapasitas/daya tampung
Palmerah
3.600
Cengkareng
2.100
Cipondoh
1.500
Jumlah
7.200
diperhitungkan
seminimal
mungkin
agar
perusahaan
Depo
Carrefour
Tempat tujuan
Alfa mart
Ramayana
Giant
Jarak
Beban
Jarak
Beban
Jarak
Beban
Jarak
Beban
Palmerah
12
21
Cengkareng
12
18
15
12
36
Cipondoh
21
24
10
30
12
Alfamart
Ramayana
Giant
C1
C2
C3
C4
Penawaran
(Si)
Palmerah
12
21
3.600
Cengkareng
12
18
15
36
2.100
Cipondoh
21
24
30
12
1.500
Depo
Permintaan
(Dj)
4.2.1
2.500
850
1.800
2.000
Dj < Si
Langkah-langkah
tersebut
dapat
diterapkan
pada
masalah
transportasi berikut, hal ini terlihat pada tabel 4.7 sebagai berikut :
Tabel 4.5 Masalah transportasi
KE
C
Penawaran
(Si)
DARI
Palmerah
12
21
3.600
Cengkareng
12
18
15
36
2.100
Cipondoh
21
24
30
12
1.500
Permintaan
(Dj)
2.500
850
1.800
2.000
Dj < Si
penawaran
Kebutuhan/permintaan
(Si).
setiap
i =1
j =1
Cij Xij
Dengan batasan-batasan :
m
IV.
Xij Si (i = 1, 2, 3 ..m)
i =1
V.
Xij = Dj ( j = 1, 2, 3, n)
j =1
VI.
X ij 0
konsumen.
Data
pengiriman
barang
akan
Palmerah
6
2500
Cengkareng
12
12
850
18
Permintaan
(Dj)
21
2.500
24
850
Penawaran
(Si)
21
3.600
15
36
2.100
1.500
250
1550
Cipondoh
Dummy
D
30
1.800
550
12
1450
50
2.000
50
7.200
4.2.2
Palmerah
12
2500
Cengkareng
Dummy
D
21
1050
12
18
850
Cipondoh
21
24
Penawaran
(Si)
3.600
2.100
1.500
50
15
36
750
500
30
12
1500
Permintaan
(Dj)
2.500
850
1.800
2.000
50
7.200
yang
belum
terpenuhi
nilai
penawaran
dan
dan
telah
selesai
pula
langkah-langkah
untuk
= 87.000
Membandingkan solusi awal yang diperoleh dari metode
North West Corner dan Least Cost membuktikan bahwa dengan
menggunakan metode Least Cost terjadi penurunan sebesar 900 (=
87.900 - 87.000). Pada umumnya, metode Least Cost akan
memberikan solusi awal yang lebih baik (beban biaya lebih sedikit)
dibanding metode North West Corner karena metode Least Cost
menggunakan biaya per unit sebagai kriteria alokasi sementara
metode North West Corner tidak. Metode North West Corner tidak
effesien karena metode tersebut tidak mempertimbangkan biaya
transpor per unit dalam membuat alokasi. Akibatnya mungkin
diperlukan beberapa iterasi solusi tambahan sebelum solusi
optimum.
4.2.3
dilakukan
dengan
cara
manual.
Analisis
ini
Palmerah
6
2500
Cengkareng
12
12
850
18
21
Permintaan
(Dj)
2.500
24
850
Penawaran
(Si)
21
3.600
15
36
2.100
1.500
250
1550
Cipondoh
Dummy
(D)
30
1.800
550
12
1450
50
2.000
50
7.200
Jalur tertutup
X14
X14X24X23X13
X21
X21X11X13X23
X22
X22X12X13X23
X31
X31X11X13X23X24X34
X32
X32X12X13X23X24X34
X33
X33X23X24X34
C21
12-6+9-15
C22
18-12+9-15
C31
21-6+9-15+36-12
33
C32
24-12+9-15+36-12
30
C33
30-15+36-12
39
Perubahan biaya
-9
Palmerah
6
2500
Cengkareng
12
12
850
18
Permintaan
(Dj)
21
2.500
24
850
Penawaran
(Si)
21
3.600
15
36
2.100
1.500
250
1550
Cipondoh
Dummy
D
30
1.800
550
12
1450
50
2.000
50
7.200
Palmerah
6
2500
Cengkareng
12
12
850
18
21
Permintaan
(Dj)
2.500
24
850
21
Penawaran
(Si)
3.600
2.100
1.500
250
15
1800
Cipondoh
Dummy
D
30
1.800
36
300
12
1450
50
2.000
50
7.200
Jalur tertutup
X13
X13X14X24X23
X21
X21X11X14X24
X22
X22X12X14X24
X31
X31X11X14X34
X32
X32X12X14X34
X33
X33X23X24X34
Perubahan biaya
9
C21
12-6+21-36
-9
C22
18-12+21-36
-9
C31
21-6+21-12
24
C32
24-12+21-12
21
C33
30-15+36-12
39
Palmerah
6
2500
Cengkareng
12
12
21
600
18
250
Cipondoh
24
Dummy
D
21
Penawaran
(Si)
3.600
2.100
1.500
500
15
36
1800
30
50
12
1500
Permintaan
(Dj)
2.500
850
1.800
2.000
50
7.200
Palmerah
12
2500
Cengkareng
12
21
18
24
15
750
30
Dummy
D
21
1050
850
Cipondoh
Penawaran
(Si)
3.600
2.100
1.500
50
36
500
12
1500
Permintaan
(Dj)
2.500
850
1.800
2.000
50
7.200
Jalur tertutup
X12
X12X13X23X22
X14
X14X24X23X13
X21
X21X11X13X23
X31
X31X11X13X23X24X34
X32
X32X22X24X34
X33
X33X23X24X34
C14
21-36+15-9
-9
C21
12-6+9-15
C31
21-6+9-15+36-12
33
C32
24-18+36-12
30
C33
30-15+36-12
39
Perubahan biaya
0
Palmerah
12
2500
Cengkareng
12
21
9
600
18
850
Cipondoh
24
15
21
Penawaran
(Si)
3.600
2.100
1.500
500
36
1200
30
Dummy
D
50
12
1500
Permintaan
(Dj)
2.500
850
1.800
2.000
50
7.200
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
5.2
Saran
Jalur tujuan
Jumlah barang
pengiriman (Kg)
Palmerah Carefour
2.500
Palmerah Ramayana
600
Palmerah Giant
500
Cengkareng Alfa
850
Cengkareng Ramayana
Penyimpanan barang di depo Cengkareng
Cipondoh - Giant
1.200
50
1.500
Dari hasil yang diperhitungkan, maka jalur tersebut layak untuk dijadikan
acuan untuk melakukan pengiriman barang agar mendapatkan hasil yang
lebih optimum.
REFERENSI
[1]
[2]
[3]
[4]
http://bluebox.byethost6.com/files/Riset_Operasi.pdf
[5]
http://www.scribd.com/doc/11332374/Metode-Transportasi-2003
[6]
[7]
[8]
LAMPIRAN I
Data Pengiriman barang dari Depo Palmerah
No.
Tanggal
1 01 Januari 2009
2 02 Januari 2009
3 03 Januari 2009
4 04 Januari 2009
5 05 Januari 2009
6 06 Januari 2009
7 07 Januari 2009
8 08 Januari 2009
9 09 Januari 2009
10 10 Januari 2009
11 11 Januari 2009
12 12 Januari 2009
13 13 Januari 2009
14 14 Januari 2009
15 15 Januari 2009
16 16 Januari 2009
17 17 Januari 2009
18 18 Januari 2009
19 19 Januari 2009
20 20 Januari 2009
21 21 Januari 2009
22 22 Januari 2009
23 23 Januari 2009
24 24 Januari 2009
25 25 Januari 2009
26 26 Januari 2009
27 27 Januari 2009
28 28 Januari 2009
29 29 Januari 2009
30 30 Januari 2009
31 31 Januari 2009
Kapasitas gudang
Sumber : Depo Palmerah
Tempat tujuan
carefour Alfamart Ramayana
750
250
540
820
350
650
720
255
500
750
300
450
680
410
485
800
305
500
750
200
610
875
415
525
710
400
500
600
350
480
650
410
600
705
350
610
510
410
500
750
420
540
655
300
450
700
325
560
710
420
550
720
380
460
810
450
580
850
470
400
800
350
520
750
380
480
710
400
650
650
410
540
720
380
680
2500
850
1800
Giant
640
750
840
460
480
650
850
480
680
660
480
520
540
630
620
510
580
720
710
430
550
820
460
570
460
2000
LAMPIRAN II
Data Pengiriman barang dari Depo Cengkareng
tempat tujuan
No.
Tanggal
carefour Alfamart Ramayana Giant
1 01 Januari 2009
2 02 Januari 2009
200
500
460
500
3 03 Januari 2009
600
150
450
750
4 04 Januari 2009
5 05 Januari 2009
230
460
800
700
6 06 Januari 2009
650
250
550
600
7 07 Januari 2009
660
450
600
580
8 08 Januari 2009
750
300
750
490
9 09 Januari 2009
500
270
480
530
10 10 Januari 2009
750
150
350
550
11 11 Januari 2009
12 12 Januari 2009
650
350
480
650
13 13 Januari 2009
540
300
350
630
14 14 Januari 2009
580
380
680
640
15 15 Januari 2009
530
450
750
870
16 16 Januari 2009
450
350
480
490
17 17 Januari 2009
350
690
580
650
18 18 Januari 2009
19 19 Januari 2009
600
400
460
500
20 20 Januari 2009
260
470
730
450
21 21 Januari 2009
640
190
500
430
22 22 Januari 2009
560
450
640
720
23 23 Januari 2009
200
550
440
750
24 24 Januari 2009
800
370
440
390
25 25 Januari 2009
26 26 Januari 2009
27 27 Januari 2009
750
360
500
860
28 28 Januari 2009
460
380
480
480
29 29 Januari 2009
580
460
600
660
30 30 Januari 2009
950
250
550
750
31 31 Januari 2009
600
210
640
850
Kapasitas gudang
2500
850
1800 2000
Sumber : Depo Cengkareng
LAMPIRAN III
Data Pengiriman barang dari Depo Cipondoh
No.
Tanggal
1 01 Januari 2009
2 02 Januari 2009
3 03 Januari 2009
4 04 Januari 2009
5 05 Januari 2009
6 06 Januari 2009
7 07 Januari 2009
8 08 Januari 2009
9 09 Januari 2009
10 10 Januari 2009
11 11 Januari 2009
12 12 Januari 2009
13 13 Januari 2009
14 14 Januari 2009
15 15 Januari 2009
16 16 Januari 2009
17 17 Januari 2009
18 18 Januari 2009
19 19 Januari 2009
20 20 Januari 2009
21 21 Januari 2009
22 22 Januari 2009
23 23 Januari 2009
24 24 Januari 2009
25 25 Januari 2009
26 26 Januari 2009
27 27 Januari 2009
28 28 Januari 2009
29 29 Januari 2009
30 30 Januari 2009
31 31 Januari 2009
Kapasitas gudang
Sumber : Depo Cipondoh
carefour
530
460
460
850
690
460
500
750
660
440
350
380
460
950
860
460
430
550
460
900
460
550
520
860
770
2500
Tempat tujuan
Alfamart Ramayana
160
510
360
480
330
440
160
680
400
490
260
510
160
530
350
260
300
750
290
710
460
660
370
580
440
510
460
400
200
500
260
350
200
260
210
640
230
650
360
460
160
520
270
240
220
610
320
590
190
840
850
1800
Giant
500
650
580
940
670
760
460
840
600
260
530
520
480
750
630
510
280
950
340
410
650
460
610
750
480
2000
LAMPIRAN IV
Input Data untuk NWC dan LC
LAMPIRAN V
Output Dari Metode North West Corner
LAMPIRAN VI
Output dari Metode Least Cost