Anda di halaman 1dari 36

Kode/Nama Rumpun Ilmu: 461/Sistem Informasi

USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA

SISTEM DETEKSI PERGESERAN TANAH MENGGUNAKAN SENSOR


DRAW WIRE BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN INFORMASI
SMS GATEWAY

Tim Pengusul :
Suraya, S.Si., M.Kom.
M. Andang Novianta, S.T., M.T

(NIDN: 0525026203) Ketua Tim Pengusul


(NIDN: 0520116901) Anggota Tim Pengusul

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA


APRIL 2014

ii

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ------------------------------------------------------------------------------Halaman Pengesahan ----------------------------------------------------------------------Daftar Isi -------------------------------------------------------------------------------------Daftar Gambar ------------------------------------------------------------------------------Ringkasan -------------------------------------------------------------------------------------

i
ii
1
2
3

BAB I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------1.1 Latar Belakang -----------------------------------------------------------------------1.2 Perumusan Masalah -----------------------------------------------------------------1.3 Tujuan Penelitian --------------------------------------------------------------------1.4 Kegunaan Program ------------------------------------------------------------------1.5 Luaran Yang Diharapkan -----------------------------------------------------------

4
4
5
5
5
6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA -----------------------------------------------------2.1 Kajian Definisi Pergeseran Tanah -------------------------------------------------2.2 Kajian Sistem Pengukuran Geseran Tanah -------------------------------------2.3 Kajian Teknik Penyimpanan Data (Data Logger) -----------------------------2.4 Kajian Sistem Peringatan Dini ----------------------------------------------------2.5 Kajian Sistem Informasi Berbasis SMS ------------------------------------------

8
9
10
13
14
16

BAB III. METODE PENELITIAN --------------------------------------------------3.1 Materi Penelitian --------------------------------------------------------------------3.2 Alat Penelitian -----------------------------------------------------------------------3.3 Jalannya Penelitian ------------------------------------------------------------------

17
17
17
18

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN -------------------------------- 21


4.1 Anggaran Biaya ---------------------------------------------------------------------- 21
4.2 Jadwal Penelitian --------------------------------------------------------------------- 21
DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------- 22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian ----------------------------------------Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ----------Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti -----------------------------------Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana ---------------------------

23
25
26
34

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Instalasi Sensor Draw-Wire --------------------------------------

11

Gambar 2.2

Bentuk Fisik Potensiometer Jenis Wire Wound --------------

12

Gambar 2.3

Format Data Tersimpan --------------------------------------------

14

Gambar 2.4

Pola Penyimpanan Data --------------------------------------------

14

Gambar 2.5

Diagram Alir Peringatan Dini

------------------------------------

15

Gambar 3.1

Blok Diagram Pemantau Pergeseran Tanah --------------------

17

Gambar 3.2

Diagram Alir Penelitian ---------------------------------------------

20

RINGKASAN
Indonesia termasuk daerah rawan bencana tanah longsor dikarenakan
banyaknya kawasan perbukitan di wilayah seluruh Indonesia. Pergeseran tanah
merupakan salah satu faktor terjadinya tanah longsor. Terjadinya tanah longsor
banyak menelan korban baik secara material maupun jiwa, hal ini terjadi karena
belum ada alat yang bisa mendeteksi akan dan kapan terjadinya longsor atau sering
disebut sistem peringatan dini (early warning system). Data pengukuran yang
tersimpan akan digunakan sebagai pengambil keputusan terhadap akumulasi jarak
geseran tanah yang terjadi sehingga ancaman bencana alam berupa longsor dapat
diketahui secara dini.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat alat yang bisa mendeteksi akan
terjadinya tanah longsor sebagai sistem peringatan dini, perekam menggunakan
keping semikonduktor dalam bentuk data tersimpan, dengan mendeteksi adanya
pergeseran tanah dengan teknologi draw-wire sensor secara digital yang berbasis
mikrokontroler, sehingga data pengukuran tersimpan secara digital.
Hasil jangka panjang yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya korelasi
antara data pergeseran tanah dengan waktu dan besar simpangan yang terjadi.
Dengan demikian bisa dibuat sistem peringatan dini tanah longsor dengan
memanfaatkan perubahan mekanik dengan sistem digital dan informasi dapat
disebarluaskan memanfaatkan pelayanan SMS Gateway sebagai salah satu media
transmisi peringatan dininya, sedangkan target khususnya adalah sistem pemantauan
tanah longsor yang sederhana dan handal untuk mengetahui secara realtime adanya
pergeseran tanah ketika akan terjadi tanah longsor.
Kata-kata kunci: pergeseran tanah, mikrokontroler, SMS gateway, peringatan dini,
draw-wire

BAB I. PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia termasuk daerah rawan bencana tanah longsor dikarenakan

banyaknya kawasan perbukitan di wilayah seluruh Indonesia. Pergeseran tanah


merupakan salah satu faktor terjadinya tanah longsor. Terjadinya tanah longsor
banyak menelan korban baik secara material maupun jiwa, hal ini terjadi karena
belum ada alat yang bisa mendeteksi akan dan kapan terjadinya longsor atau sering
disebut sistem peringatan dini (early warning system).
Pada kawasan rawan bencana tanah longsor dengan jumlah penduduk yang
padat harus menjadi perhatian masyarakat sosial, budaya dan teknologi dalam upaya
baik menyampaikan, menyarankan bahkan melakukan pemaksaan dalam rangka
penyelamatan atau tindakan evakuasi jika terdeteksi adanya potensial bencana sejak
dini. Hal ini tidak mudah dilakukan, sehingga betapa tinggi teknologi peringatan
yang diciptakan tetap membutuhkan koordinasi masyarakat yang tanggap darurat
terhadap bencana alam khususnya bencana tanah longsor.
Pada hari Jumat 4 April 2014 pukul 19.26 Wib Kereta Api Malabar jurusan
Bandung-Malang anjlok. Kecelakaan terjadi usai kereta menabrak tanah longsor
yang terjadi di Kilometer 224+0/1 di Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Kota
Tasikmalaya, Jawa Barat. Kecelakaan tersebut menyebabkan tiga penumpang tewas
di lokasi. Tak hanya itu, puluhan penumpang lainnya dilaporkan mengalami lukaluka (Merdeka.com). Selain itu masih banyak lagi peristiwa tanah longsor yang
menelan banyak korban pada tahun 2014 ini yang tidak dapat dituliskan satu-persatu.
Secara umum penelitian terhadap gejala tanah longsor dapat dilakukan dengan
memantau salah satu parameter uji yaitu pergeseran tanah. Dengan menggunakan
perangkat sensor yang mampu mendeteksi pergeseran (displacement) dari sebuah
posisi yang bersifat variabel terhadap satu posisi yang bersifat tetap (fixed) maka
akan dapat diketahui nilai geseran yang terjadi. Pada peristiwa tanah longsor (land
slide) terdapat faktor geseran masa tanah dalam skala besar baik diameter maupun
ketebalan yang relatif terhadap satu titik tetap (reference point). Nilai geseran yang
terjadi bisa dalam orde millimeter hingga puluhan meter. Hasil dari pemantauan
sangat tergantung pada perangkat pengindera (sensor). Semakin tinggi tingkat

ketelitian ukur dari perangkat sensor maka semakin akurat pula data pemantauan
terhadap nilai pergeseran tanah yang telah terjadi.
Dalam

penelitian

ini

akan

dilakukan

pemantauan

pergeseran

tanah

menggunakan sensor draw-wire serta penyampaian informasinya menggunakan


sistem SMS Gateway, hal ini merupakan penelitian yang sangat penting mengingat
kebanyakan penelitian yang ada saat ini adalah sistem pemantauan secara umum
seperti posisi dan cuaca.
1.2

Perumusan Masalah
Permasalahan utama pada penelitian ini adalah bagaimana mengubah suatu

gerak mekanik ke dalam sistem digital dan mentransfernya menjadi suatu database
pada komputer yang digunakan untuk mengetahui jarak geseran tanah pada suatu
daerah yang rawan longsor serta bagaimana rancangan sistem pemantauan
pengukuran jarak jauh (telemetri) yang terbaik terhadap parameter gejala longsor
yaitu geseran tanah yang mampu menjamin kompatibilitas dan interoperabilitas.
1.3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model sistem pemantauan parameter

gejala tanah longsor dengan mengukur seberapa besar terjadinya pergeseran tanah
secara realtime. Untuk lebih jelasnya hal-hal yang ingin dicapai dalam penelitian ini
antara lain:
1) Merancang stasiun pemantau parameter gejala tanah longsor yang mampu
menjamin kompatibilitas dan interoperabilitas.
2) Mengkaji teknik pemantauan dan pengukuran yang terbaik terhadap parameterparameter gejala tanah longsor.
3) Mengkaji lokasi pemantauan terhadap keberadaan cell-cell dari Base Transmitter
Station (BTS) yang akan digunakan guna menjamin penyebaran paket-paket data
hasil pemantauan.
1.4

Kegunaan Program
Manfaat dari penelitian ini, dalam melakukan sebuah penelitian dan

perancangan sistem, hasil akhirnya diharapkan mampu memberikan kontribusi


positif berupa manfaat baik kepada kelompok yang dapat menerapkannya secara
langsung maupun kepada kelompok yang berkeinginan meneruskan hasil penelitian

yang ada agar diperoleh kesempurnaan. Adapun manfaat dari hasil penelitian ini
diharapkan penerapannya oleh:
1) Masyarakat umum, keberadaan perangkat pemantau pergeseran tanah akan
sangat membantu masyarakat untuk bisa memastikan akan terjadinya tanah
longsor sehingga masyarakat bisa memutuskan kapan harus dilakukan evakuasi
jika kondisinya membahayakan.
2) Pelajar dan peneliti, berbeda dengan kelompok awam, kelompok pelajar dan
peneliti mempunyai tugas untuk senantiasa mengembangkan dan menemukan hal
baru (inovasi) dari hasil penelitian sebelumnya, sehingga hasil penelitian
sebelumnya bermanfaat bagi kelompok cendekia dalam rangka memperbaiki
kinerja dan mengurangi kelemahan dari sistem yang sudah ada dan menjadi titik
awal terbukanya gerbang pemikiran yang luas dengan dilakukan inovasi terus
menerus dan up to date terhadap situasi dan kondisi zaman yang ada. Hal baru
yang diharapkan bisa ditemukan berupa bentuk teknologi sebelumnya atau
bahkan memicu munculnya teknologi pada bidang yang benar-benar baru
sehingga terbukalah pintu baru untuk teknologi baru pula.
3) Pemerintah Pemerhati Teknologi, antara ide rancangan awal (konsep) sebuah
teknologi dengan usaha untuk mewujudkannya menjadi realita melibatkan
kelompok-kelompok yang harus sinergis. Peran pemerintah sangatlah diperlukan
dalam rangka menjembatani antara kebutuhan teknologi tepat guna oleh
masyarakat awam dan kemampuan serta keahlian dari kelompok cendekia dalam
menciptakan teknologi. Dengan adanya konsep penelitian teknologi ini,
diharapkan pemerintah mampu mewujudkan ide rancangan teknologi dari
kelompok cendekia menjadi teknologi tepat guna yang secara realita bermanfaat
bagi masyarakat secara umum.
1.5

Luaran Yang Diharapkan

1) Sistem atau desain: Luaran yang diharapkan setelah penelitian ini adalah adanya
suatu sistem atau desain yang dapat memantauan pergeseran tanah yang
sederhana dan handal sehingga bisa mengetahui secara realtime akan terjadinya
tanah longsor.
2) Artikel: Luaran hasil penelitian ini dapat dipublikasikan baik melalui media
cetak, media elektronik, maupun jurnal ilmiah, dan seminar nasional, sehingga

masyarakat akan mengetahui adanya suatu sistem informasi pergeseran tanah


sebagai salah satu gejala tanah longsor menggunakan media informasi melalui
layanan SMS Gateway.
3) Paten: Jika implementasi dan hasil uji coba dari alat penelitian ini dapat
berfungsi dan menghasilkan unjuk kerja sistem yang baik, maka metode ini
merupakan ide orisinil (murni) yang belum pernah dibuat sebelumnya atau
dipatenkan sebelumnya.
4) Pengayaan Bahan Ajar: Hasil penelitian ini diharapkan adanya suatu bahan ajar
yang memberikan pengertian tentang sistem informasi pemantauan pergeseran
tanah sebagai salah satu gejala terjadinya tanah longsor pada suatu area berbasis
GSM, sehingga mahasiswa dapat memahami dan menerapkan konsep tersebut
untuk kelanjutan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Terdapat beberapa kajian-kajian terkait yang sudah dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya dengan hipotesis yang berbeda-beda pada setiap penelitian yang telah
dilakukan. Pada dasarnya adanya diversifikasi penelitian yang masih dalam satu
kaitan masalah merupakan sebuah mata rantai yang bisa menentukan kesempurnaan
hasil sehingga terdapat wujud berupa sistem yang nyata dan bisa langsung diterapkan
pada masyarakat.
Menurut Suryolelono (2002), meneliti pendeteksian gejala-gejala alamiah
tanah longsor dari sudut pandang geoteknik. Penelitian yang dilakukan fokus
utamanya adalah mempelajari sebab-sebab tentang berkurangnya kuat geser tanah
dan bertambahnya tegangan geser tanah sebagai akar masalah terjadinya longsor dari
sisi geoteknik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan parameter-parameter
yang bersifat hidro-geologi yang dapat dijadikan indikator gejala tanah longsor
seperti kenaikan kapasitas air dalam tanah, guguran material bawah tanah pada relief
sumur dan debit curah hujan yang terserap oleh tanah.
KK Geodesi FTSL ITB (2002), bekerjasama dengan DVMBG (Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menerapkan teknik pemantauan
pergeseran tanah di daerah Ciloto menggunakan suatu jaringan frekuensi ganda
dengan multikoordinat. Survei pertama dilaksanakan pada saat musim hujan
berkepanjangan masih berlangsung, sedangkan survei kedua dan ketiga dilaksanakan
pada musim kemarau. Selang waktu antara survei pertama dan kedua adalah sekitar
2.5 bulan, sedangkan antara survei kedua dan ketiga sekitar 13 bulan. Sementara itu
survei terakhir dilakukan tahun 2004. Dari hasil pengolahan data survei diperoleh
informasi mengenai adanya pergerakan tanah di wilayah Ciloto.

Besarnya

penurunan tanah di wilayah Ciloto selama empat periode ini rata-rata berkisar antara
beberapa centimeter sampai beberapa belas centimeter. Meskipun pergerakannya
tidak terlihat besar, namun informasi ini dapat berguna untuk analisis lebih lanjut
mengenai karakteristik pergerakan tanah di daerah ini.
Pinggen Zhou, Baishen Zhou (Cina Institute of Geo-Environmental
Monitoring, Beijing) - Jingjun Guo, Donghang Li, Zhigang Ding (Tsinghua
University, Beijing) - Yanming Feng (Cooperative Research Center for Satellite
System, Queensland Uneversity) (2001), melakukan penelitian pada lokasi longsor

di Yaan Xiakou Provinsi Sichuan dengan menggunakan jaringan multi koordinat


GPS geodetic untuk terus memantau tingkat pergeseran tanah pada lokasi yang
pernah terjadi longsor tersebut. Pada penelitian tersebut juga digunakan tambahan
instrumen ukur yaitu sistem pantau hidro-geologi yang meliputi tinggi muka air
bawah tanah (pluviometer), suhu air, debit curah hujan (ombrometer), pergeseran
permukaan tanah (displacement) dan deteksi runtuhan material pada sumur buatan
(deformation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan GPS jenis geodetic
dengan konfigurasi multi koordinat mampu meningkatkan akurasi pengukuran
tingkat pergeseran tanah dengan maksimal kesalahan 4 mm RMS dan mampu
menggantikan metode pengukuran geodetic konvensional sehingga dapat dicapai
baik efisiensi tenaga kerja maupun tingkat keselamatan para pemantau.
2.1

Kajian Definisi Pergeseran Tanah


Pada kawasan lereng atau tebing curam dengan tingkat curah hujan tinggi akan

sangat berpotensial terjadi peristiwa longsor. Dalam pidato pengukuhan jabatan guru
besar pada Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Ir. Kabul Basah
Suryolelono, Dip.H.E., D.E.A. memaparkan fenomena tanah longsor dari sudut
pandang geo-teknik yang menyatakan bahwa peristiwa tanah longsor atau dikenal
sebagai gerakan massa tanah, batuan atau kombinasinya, sering terjadi pada lerenglereng alam atau buatan, dan sebenarnya merupakan fenomena alam, yaitu alam
mencari

keseimbangan

baru

akibat

adanya

gangguan

atau

faktor

yang

mempengaruhinya dan menyebabkan terjadinya pengurangan kuat geser serta


peningkatan tegangan geser tanah (Anonim, 2000).
Kontribusi pengurangan kuat geser tanah pada lereng alam yang mengalami
longsor disebabkan oleh faktor yang dapat berasal dari alam itu sendiri, erat
kaitannya dengan kondisi geologi antara lain jenis tanah, tekstur (komposisi)
daripada tanah pembentuk lereng sangat berpengaruh terjadinya longsoran, misalnya
sensivitas sifat-sifat tanah lempung, adanya lapisan tanah shale, loess, pasir lepas,
dan bahan organik. Bentuk butiran tanah (bulat, ataupun tajam) berpengaruh
terhadap friksi yang terjadi dalam tanah, pelapisan tanah, pengaruh gempa,
geomorfologi (kemiringan daerah), iklim, terutama hujan dengan intensitas tinggi
atau sedang, dengan durasi yang lama di awal musim hujan, atau menjelang akhir
musim hujan, menimbulkan perubahan parameter tanah yang berkaitan dengan

pengurangan kuat gesernya. Pada batuan pengurangan kuat geser dapat diakibatkan
oleh adanya diskontinuitas, sifat kekakuan, arah bedding, joint, orientasi lereng,
derajat sementasi batuan misalnya konglomerat, batuan pasir, breksi, dan lain-lain.
Kontribusi peningkatan tegangan geser disebabkan oleh banyak faktor antara
lain fenomena variasi gaya intergranuler yang diakibatkan oleh kadar air dalam
tanah/batuan yang menimbulkan terjadinya tegangan air pori, serta tekanan
hidrostatis dalam tanah meningkat. Faktor lain yang berpengaruh adalah bertambah
berat beban pada lereng dapat berasal dari alam itu sendiri, antara lain air hujan yang
berinfiltrasi ke dalam tanah di bagian lereng yang terbuka (tanpa penutup vegetasi)
menyebabkan kandungan air dalam tanah meningkat, tanah menjadi jenuh, sehingga
berat volume tanah bertambah dan beban pada lereng semakin berat. Pekerjaan
timbunan di bagian lereng tanpa memperhitungkan beban lereng dapat menyebabkan
lereng menjadi rawan longsor. Pengaruh hujan dapat terjadi dibagian lereng-lereng
yang terbuka akibat aktivitas mahluk hidup terutama berkaitan dengan budaya
masyarakat saat ini dalam memanfaatkan alam berkaitan dengan pemanfaatan lahan
(tata guna lahan), kurang memperhatikan pola-pola yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah.
Gerakan lereng tidak stabil merupakan gerakan yang dibedakan sebagai
gerakan guguran (falls), runtuhan (topless), longsoran (slides), penyebaran (lateral
spreads), aliran (flow), dan gerakan kompleks yang merupakan kombinasi dari
berbagai gerakan tersebut. Semua bentuk gerakan ini sangat ditentukan oleh formasi
geologi yaitu lapisan batuan, lapukan batuan dan tanah. Longsoran yang terjadi akan
membentuk suatu pola baik di permukaan lereng maupun bentuk bidang gelincirnya.
Pola longsoran di bagian permukaan lereng akan membentuk pola tapal kuda, bidang
longsor sejajar arah kaki lereng, hummocky (bentuk busur-busur kecil), sedang
bentuk bidang longsor dapat merupakan satu atau lebih permukaan bidang longsor
dengan bentuk silindris (tampang lingkaran) atau datar (tampang garis). Longsoran
dengan bentuk bidang gelincir datar (translation slides), apabila bentuk bidang
gelincir adalah bidang datar ke arah kaki lereng.
2.2

Kajian Sistem Pengukuran Geseran Tanah


Dalam mengukur tingkat pergeseran tanah diperlukan sebuah sensor. Sensor

draw-wire merupakan sensor yang mengukur pergeseran posisi secara linier

10

menggunakan pendekatan nilai pergeseran yang terjadi dengan nilai resistansi secara
linier. Konsep dasar instalasi sensor draw-wire adalah menentukan dahulu dua titik
yang terdiri dari titik referensi dan titik geser relatif. Titik referensi terletak pada
lokasi yang diasumsikan stabil (steady), dari titik ini akan ditentukan nilai geseran
relatif dari titik pengujian. Dalam menentukan dua titik pemasangan sensor
berdasarkan informasi geo-teknik setempat sehingga bisa dipastikan lokasi yang
secara faktual telah mendukung terhadap proses pemantauan.
Antara sensor dengan titik pantau yang dihubungkan menggunakan kawat baja
elastis menempati dua area yang berbeda, yaitu area dengan jenis tanah yang konstan
dan area dengan jenis yang labil (berpotensi terjadi geseran) berdasarkan
karakteristik geologi tanah setempat. Sehingga panjang kawat baja yang digunakan
tidak ada ketetapan panjangnya (mengikuti kondisi lokasi pemasangan), yang
diperhatikan adalah selisih pengukuran jarak antara titik referensi dengan titik
pemantauan tidak melebihi batas maksimal pengukuran sensor. Untuk selanjutnya
besaran keluaran akan diakuisisi oleh pengendali utama untuk diolah lebih lanjut.
Pada Gambar 2.1, merupakan gambaran instalasi sensor draw-wire pada suatu lokasi.
AREA REFERENSI
(STEADY POINT)

AREA PANTAU
GESERAN TANAH

Displacement
sensor
X2

X1
kawat baja elastis

(S1)

(S2-S1)

(S2)

Gambar 2.1. Instalasi Sensor Draw-wire


Keterangan:
F

= Gaya tarikan geser tanah cenderung menjauhi titik referensi

X1

= Posisi mula-mula titik pantau geseran tanah

X2

= Posisi terakhir titik pantau geseran tanah

S1

= Jarak mula-mula antara titik referensi dengan titik pantau geseran

S2

= Jarak terakhir antara titik referensi dengan titik pantau geseran

S2-S1 = Nilai pergeseran tanah yang terjadi untuk setiap kali pemantauan

11

Komponen internal dari sensor draw-wire bisa digunakan jenis resistansi berupa
resistor variabel dalam bentuk potensiometer dengan jenis wire wound resistor
seperti pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2. Bentuk Fisik Potensiometer Jenis Wire Wound


Bahan dari potensio jenis wire wound adalah belitan kawat dengan resistansi yang
linier terhadap panjang bentangan kawat. Potensiometer jenis ini memiliki beberapa
kelebihan, yaitu:
a) Tidak menimbulkan debu karbon akibat gesekan seperti yang terjadi pada
potensiometer jenis karbon.
b) Memiliki variabel nilai resistansi ukur yang presisi dikarenakan pengukuran
resistansi didasarkan pada geseran batang ukur untuk tiap-tiap belitan kawat
dengan harga resistansi yang relatif kecil.
Saat difungsikan sebagai sensor pengukur geseran tanah, potensiometer wire wound
dikonfigurasikan sebagai pembagi terhadap tegangan yang tetap, akan tetapi
memiliki bentuk keluaran berupa tegangan yang variabel sebanding dengan
perubahan resistansi yang terjadi. Besar tegangan keluaran memiliki korelasi linier
terhadap nilai geseran tanah yang terjadi. Ketelitian pengukuran dari sensor
tergantung pada konfigurasi mekanis dan elektris, misal jika menginginkan
pengukuran variasi pergeseran tanah tiap 1 mm maka konfigurasi mekanis sensor
harus bisa menghasilkan tegangan keluaran sensor pada tiap variasi 1 mm yang bisa
dideteksi oleh sistem elektronis sebagai data satu satuan ukur yaitu 1 mm pula.
2.3

Kajian Teknik Penyimpanan Data (Data Logger)


Data-data hasil pengukuran selama durasi tertentu (tergantung pada pengaturan

yang telah dilakukan) akan disimpan pada sebuah penyimpan elektronis yang lazim

12

disebut sebagai memori. Data yang tersimpan pada memori merupakan data digital
yang mengandung konsep pembacaan logika 0 dan 1 dan dimanifestasikan dalam
banyak cara operasional (misalkan pengisian atau pengosongan muatan, pemisahan
atau peleburan sel avalanche, dan lain-lain). Pada umumnya memori terdiri dari
memori yang menguap (volatile) dan memori tak menguap (non-volatile). Memori
yang menguap akan kehilangan data saat catu daya listrik dihilangkan, hal ini karena
pola penyimpanan data pada memori jenis ini tidak bersifat permanen yang
tergantung pada keberadaan muatan listrik.
Memori yang tak menguap tidak akan kehilangan data yang telah disimpan
walaupun kehilangan catu listrik, hal ini karena pola penyimpanan data pada memori
ini bersifat permanen yang tidak tergantung pada keberadaan muatan listrik setelah
catu dihilangkan, akan tetapi jenis memori yang tak menguap yang sering digunakan
sebagai

penyimpanan

data-data

hasil

pengukuran,

hal

ini

karena

selain

operasionalnya yang mudah juga harga yang relatif murah serta mudah dijumpai
dipasaran.
Adapun teknik penyimpanan data pada memori terdapat beberapa kriteria dasar
yaitu:
a) Interval penyimpanan data mempunyai besaran yang variabel, artinya besaran
intervalnya bisa ditentukan pada nilai-nilai tertentu pada satuan tertentu (misal
hari, jam atau menit). Semakin kecil nilai intervalnya maka semakin cepat pula
memori akan terisi penuh dan semakin besar nilai intervalnya maka semakin
lama pula memori akan terisi penuh. Seberapa kecil/besarnya nilai interval,
ditentukan berdasarkan analisis kebutuhan data penyimpanan dari sebuah kasus
pengukuran tertentu. Jika tidak menghendaki pengamatan yang terlalu detail
maka bisa diberikan nilai interval yang cukup besar, tetapi jika data pengamatan
diinginkan secara detail maka bisa diberikan nilai interval yang kecil.
b) Lebar data yang akan disimpan, selain nilai interval penyimpanan, yang
mempengaruhi kapasitas terpakai dari memori adalah lebar data yang akan
disimpan. Semakin kecil jumlah data maka semakin hemat pula pemakaian ruang
memorinya, dan semakin besar jumlah datanya maka semakin boros pula
pemakaian ruang memorinya, yang perlu diperhatikan dalam menyimpan data
adalah menentukan nilai-nilai apa saja yang dirasa sangat penting yang perlu

13

untuk disimpan dan diusahakan semua data yang akan disimpan dirubah dalam
format string heksadesimal agar lebih irit dalam pemakaian memori.
2byte

2byte

2byte

2byte

2byte

4byte

Bulan
(Month)

Tanggal
(Date)

Tahun
(Year)

Jam
(Hour)

Menit
(Minute)

Hasil Ukur
(Value)

Gambar 2.3. Format Data Tersimpan


c) Pola penyimpanan data pada memori. Untuk lebih efektif dan irit dalam
melakukan penyimpanan memori, selain melakukan penyempitan panjang data
dan pembesaran nilai interval penyimpanan serta pola penyimpanan data pada
memori harus diperhatikan pula.
Pola penyimpanan data yang efektif adalah menghindari adanya data-data
penanda seperti kepala dan ekor atau awal dan akhir dari sebuah data. Sehingga
setiap data akan tersimpan saling berhimpit tanpa ada penanda apapun. Sekilas
memang rancu akan tetapi dengan lebar data yang tetap dan kita menyediakan
sebuah memori lain untuk menampung indeks data yang sudah tersimpan
sebelumnya, maka dapat dengan mudah mengetahui dan mengambil data yang
diinginkan tanpa ada kesalahan. Metode ini tidak membutuhkan ruang memori
tambahan, adapun nilai indeks akan tertampung pada area memori lain diluar
memori penyimpanan data.
Indeks=1

Indeks=2

Indeks=3

Data-1

Data-2

Data-3

Indeks=n

...

Data-n

Gambar 2.4. Pola Penyimpanan Data


2.4

Kajian Sistem Peringatan Dini


Sebelum menerapkan sistem peringatan dini dari suatu kawasan rawan bahaya,

salah satu tahapan adalah melakukan tindakan pemantauan kawasan terdampak


dalam rangka menentukan langkah-langkah pencegahan atau meminimalisisir
korban. Dengan penerapan sistem peringatan dini diharapkan agar sebelum bencana
terjadi, nyawa manusia dapat dievakuasi pada lokasi yang aman. Pada dasarnya
prinsip dari sistem peringatan dini dapat dipahami dari Gambar 2.5. (Hadisantono
RD, 1994).

14

Tahap
Pembelajaran
System

Pengambilan Data
Hasil Pemantauan
Terkini

Komparasi Data
Hasil Pemantauan
dengan
Model Pembelajaran Sistem

Tidak
Menyimpulkan Hasil
Komparasi Berupa Status
Tingkat Kerawanan
Bencana

Apakah Kesimpulan
Menunjukkan Tingkat
Kerawanan Bencana yang
Tinggi ?

Ya

Aktifkan Sistem
Peringatan Dini

Gambar 2.5. Diagram Alir Peringatan Dini


Dalam melakukan tindakan peringatan, sistem pemantau harus memiliki
jangkauan komunikasi yang jauh dengan mempertimbangkan jangkauan aman antara
lokasi

pemantauan

dengan

titik-titik

hubungan

operasionalnya.

Dengan

menggunakan modem GSM akan memungkinkan menjalin komunikasi data dengan


jangkauan yang sangat jauh dan dengan mudah koneksi pada jaringan komunikasi
global.
Di negara Indonesia komunikasi selular GSM menggunakan dual band
frekuensi yaitu 900MHz dan 1800MHz dengan pembatasan daya maksimal handset
sebesar 1 watt. Dalam melakukan komunikasi data yang kiranya tepat untuk
keperluan data logging adalah menggunakan fasilitas SMS (Short Message Service)
dan

GPRS

kesederhanaan

(General

Packet

dan

kesesuaian

Radio

Service)

(compatibility)

dengan
dengan

mempertimbangkan
perangkat

keras

pendukungnya. Dalam perancangan yang akan dikembangkan, komunikasi data jarak


jauh dalam rangka peringatan bencana dilakukan menggunakan layanan SMS dengan

15

mengirimkan data teks yang mengandung beberapa kelompok data dengan fungsi
yang berbeda-beda (protokol penerjemahan informasi).
2.5

Kajian Sistem Informasi Berbasis SMS


SMS (Short Message Service) bukan hal baru pada teknologi mobile, tetapi

penggunaannya seolah sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan


masyarakat, dan mungkin SMS termasuk kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari.
Perkembangan teknologi mobile seperti EMS, MMS, ringtone, gambar, ataupun
video conference, cara bertukar informasi dengan SMS yang menggunakan teks
sederhana masih tetap menjadi pilihan utama. Short Message Service (SMS) adalah
layanan komunikasi standar dalam sistem komunikasi selular, dengan menggunakan
protokol komunikasi standar yang memungkinkan pertukaran pesan teks singkat
antara perangkat telepon selular. Pada awalnya, SMS dirancang pada standar GSM,
tapi sekarang sudah diterapkan pada jaringan UMTS. Sebuah pesan SMS maksimal
terdiri dari 140 bytes, dengan kata lain sebuah pesan bisa memuat 140 karakter 8-bit,
160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan
bahasa Korea yang memakai Hanzi (Aksara Kanji/Hanja).
SMS dapat menjadi populer tentunya karena memiliki kelebihan, dan kelebihan
SMS justru terletak pada kesederhanaannya, sehingga mudah diaplikasikan. Semua
ponsel memiliki fitur SMS, tidak perduli apakah ponsel tersebut mendukung 3G
dengan fasilitas touch screen ataupun ponsel tempo dulu yang hanya memiliki 1
baris layar sederhana seperti kalkulator. SMS juga tetap dapat dikirim walaupun
ponsel penerima tidak dalam keadaan aktif dalam limit waktu tertentu, karena SMS
memiliki validity period. Penyampaian SMS umumnya juga cepat dan tidak
mengganggu. Biaya yang relatif murah juga menjadi salah satu alasan mengapa SMS
digunakan secara luas. (Nachwan MA, 2003).

16

BAB III. METODE PENELITIAN


Dalam rancangan sistem yang akan dilakukan merupakan disain low cost yang
berorientasi pada disain sederhana tapi memiliki tingkat keakurasian tinggi (orde
milimeter) yang hanya mengukur satu parameter saja yaitu nilai geseran relatif tanah
(displacement). Adapun kesatuan sistem pantau pergeseran tanah (deteksi dini tanah
longsor) nampak pada Gambar 3.1.
Penampil Lokal Data
Hasil Pemantauan

Draw-wire sensor

Real Time Clock

Pengendali Utama
Berbasis
Perangkat
Mikrokontroler

Modem RF VHF
(APRS)

Unit Pencatu Daya


Utama Sistem

garis aliran catu daya

Gambar 3.1. Blok Diagram Pemantau Pergeseran Tanah


3.1

Materi Penelitian
Materi penelitian yang akan dikaji menyangkut pada teknis penerapan dan

pengujian sistem yang terdiri dari beberapa hal:


a) Protokol komunikasi APRS.
b) Protokol komunikasi TCP/IP.
c) Data logging untuk parameter pantau geseran tanah.
d) Pengolahan dan penyajian data SMS.
3.2

Alat-alat Penelitian
Alat penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu:

a) Hardware:
Catu daya IC LM7805
Unit Modem RF VHF (APRS).
Unit Data Logging.
PC (Personal Computer).
Unit sensor pergeseran tanah (Draw-Wire).
Real Time Clock (RTC).

17

Pengendali utama mikrokontroler ATMega8535.


Penampil LCD (ukuran 7x5 titik perkarakter dengan jumlah baris sebanyak 2
dan jumlah kolom sebanyak 16).
Penyimpan data (AT24C128 produksi ATMEL dengan kapasitas 16 Kbyte
untuk tiap keping IC).
b) Software:
Macromedia Dreamweaver 8.
Phptriad 2.2.1.
Visual Basic Net.
BASCOM-AVR 1.11.9.1.
3.3

Jalannya Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a) Survei Lokasi. Survei lokasi dilakukan untuk mencari lahan obyek penelitian
yang bisa dijadikan literatur studi kasus sehingga diperoleh kepastian informasi
mengenai lokasi yang memungkinkan diterapkannya peralatan yang diteliti.
Survei yang dilakukan untuk mendapatkan data yang mencakup frekwensi
kejadian tanah longsor di kawasan tersebut serta seberapa luas pengaruhnya bagi
masyarakat sekitarnya serta hasil jejak pendapat mengenai dukungan penerapan
hasil penelitian.
b) Riset Perangkat. Setelah ide dasar penelitian diperoleh, selanjutnya dengan
menganalisa karakteristik kerja dan kesesuaian dari tiap-tiap komponen
pendukung ide perancangan sehingga diperoleh rancangan awal yang mantap dan
optimal baik dari segi mekanis, elektronis maupun ergonomisnya.
c) Desain Sistem. Dengan hasil dari riset perangkat yang telah dievaluasi dari
berbagai sudut pandang pemikiran, kemudian dilanjutkan dengan desain sistem
yang mencakup desain mekanis, elektronis dan perangkat lunaknya. Desain
mekanis dilakukan dengan target optimalisasi dimensi fisik (panjang, lebar,
tinggi dan volume) dari alat yang dirancang menggunakan piranti perangkat
lunak AUTOCAD, disain elektronis dilakukan dengan target pemilihan
komponen yang tepat ditinjau dari penggunaan daya yang rendah dan reliabilitas
terhadap kondisi lingkungan yang baik serta penerapan komponen pada papan
tercetak (PCB) menggunakan piranti perangkat lunak DIPTRACE , dan disain

18

perangkat lunak dengan target pemilihan algoritma pengendalian yang tepat


menggunakan piranti perangkat lunak BASCOM.
d) Simulasi Sistem. untuk tahapan simulasi hanya bisa dilakukan pada hasil disain
elektronis dan pada hasil disain perangkat lunak. Untuk simulasi elektronis
menggunakan piranti perangkat lunak MULTISIM yang menganalisa konsumsi
daya dan karakteristik elektronisnya. Untuk menguji algoritma pengendalian oleh
mikrokontroller digunakan piranti perangkat lunak BASCOM SIMULATOR.
e) Realisasi Karya. Setelah melalui tahap simulasi dan hasil yang ditunjukkan
sesuai dengan yang diharapkan, maka proses realisasi karya bisa dilakukan yang
mencakup aspek mekanis, elektronis dan perangkat lunaknya.
f) Uji Parsial Sistem. Pengujian secara parsial pada sistem yang telah
direalisasikan secara utuh akan membantu untuk melokalisasi kesalahan saat
terjadi kesalahan pada waktu realisasi karya, sehingga dari pengujian-pengujian
parsial pada bagian-bagian sistemnya akan bisa diketahui secara detail letak
kesalahan yang terjadi.
g) Pengujian Terakhir. Setelah dipastikan secara uji parsial tidak terdapat
kesalahan maka selanjutnya dilakukan pengujian menyeluruh terhadap sistem
sebagai tahap terakhir untuk mengetahui kerja dari alat penelitian apakah sudah
sesuai dengan yang diharapkan. Kombinasi pola kerja dari alat bisa dicari dengan
mengubah perangkat lunak mikrokontroler hingga diperoleh hasil yang terbaik.

19

Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian

20

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1

Anggaran Biaya
Uraian biaya yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebagai berikut:

No.

Jenis Pengeluaran

Biaya yang Diusulkan

Gaji dan upah peneliti

Rp. 2.592.000,-

Bahan habis pakai dan peralatan

Rp. 6.950.000,-

Perjalanan

Rp. 2.750.000,-

Lain-lain

Rp. 1.958.000,-

JUMLAH TOTAL ANGGARAN

Rp. 14.250.000,(empat belas juta dua ratus lima


puluh ribu rupiah)

4.2

Jadwal Penelitian
Prakiraan waktu penelitian sejak diterimanya usulan penelitian ini adalah

sebagai berikut.

No.

Tahun I
Bulan ke

Jenis Kegiatan
1

1.

Survei Lokasi

2.

Riset Perangkat

3.

Desain Sistem

4.

Simulasi Sistem

5.

Realisasi Karya

6.

Uji Parsial Sistem

7.

Pengujian Terakhir

8.

Penyusunan Laporan

10

11

12

21

DAFTAR PUSTAKA
Hadisantono RD dan Bronto S. (1994), Sistem peringatan dini bahaya letusan
gunungapi, Seminar Nasional Mitigasi Bencana alam, UGM Yogyakarta
KK Geodesi FTSL ITB (2002), Pemantauan Pergerakan Tanah (landslide)
menggunakan teknologi GPS, http://geodesy.gd.itb.ac.id
Nachwan Mufti A., (2003) Modul EE 4712 Sistem Komunikasi Bergerak Seluler,
Mobilecomm.Labs
Suryolelono, KB. 2002, Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geoteknik,
Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Pada Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta.
Zhao Y. 2001, Mechanical analysis of sliding process of Yaan Xiakou landslide
and prediction of its hazard model, Journal of Engineering Geology (in
Chinese). 9(2):188-193
http://www.merdeka.com/peristiwa/ini-identitas-3-korban-tewas-anjloknya-kamalabar-di-tasikmalaya.html diakses pada tanggal 15 April 2014

22

LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor/Jam
(Rp)

Waktu
(jam/minggu)

Minggu

Ketua

5.000

1.440.000

Anggota

4.000

1.152.000

Honor

SUB TOTAL (Rp)

Honor per Tahun


(Rp)

2.592.000

2. Peralatan penunjang
Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

Solder listrik

Menghubungkan antar
komponen elektronika

1 buah

150.000

150.000

Alat ukur
multimeter

Alat ukur komponen,


rangkaian dan sistem
elektronika

1 buah

150.000

150.000

Tool kit

Peralatan bantu dalam


merangkai sistem
elektronika

1 unit

350.000

350.000

SUB TOTAL (Rp)

650.000

Material

Harga
Satuan (Rp)

Harga Peralatan
Penunjang (Rp)

3. Bahan Habis Pakai


Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

Modem RF
VHF (APRS)

Untuk membangun
jaringan komunikasi
data GPRS dan layanan
SMS

1 buah

550.000

550.000

Sensor
pergeseran
tanah (Drawwire)

Mendeteksi perubahan
pergeseran tanah yang
terjadi

2 buah

750.000

1.500.000

Mikrokontroler

Sebagai pengendali
utama sistem
elektronika

3 buah

300.000

900.000

Catu daya

Sebagai pemberi daya


pada sistem elektronika

2 buah

250.000

500.000

Komponen
elektronika

Sebagai pendukung
terciptanya suatu
sistem elektronika

1 paket

350.000

350.000

Penampil

Sebagai penampil nilai


hasil ukur sensor

2 buah

150.000

300.000

Material

Harga
Satuan (Rp)

Biaya per Tahun


(Rp)

23

Untuk penyimpanan
data dari sensor drawwire

2 buah

600.000

1.200.000

Kabel

Sebagai penghubung
antar rangkaian
elektronika untuk
menjadi suatu sistem
elektronika

2 paket

150.000

300.000

Downloader

Sebagai interface data


dari komputer ke
mikrokontroler

1 buah

300.000

300.000

Real Time
Clock (RTC)

Unit pembantu
penyimpanan data pada
memori

2 buah

200.000

400.000

SUB TOTAL (Rp)

6.300.000

Data logger

AT24C128

4. Perjalanan
Justifikasi
Perjalanan

Kuantitas

Perjalanan ke
lokasi obyek
penelitian

Survei dilakukan untuk


mendapatkan data yang
mencakup frekwensi
kejadian pergeseran
tanah di kawasan
tertentu

4 kali

250.000

1.000.000

Perjalanan
Monev

Biaya akomodasi dan


transportasi saat
mengikuti monev

1 kali

250.000

250.000

Perjalanan
seminar

Biaya akomodasi dan


transportasi saat
pelaksanaan seminar

1 kali x 2 orang

750.000

1.500.000

SUB TOTAL (Rp)

2.750.000

Material

Harga
Satuan (Rp)

Biaya per Tahun


(Rp)

5. Lain-lain
Kegiatan

Justifikasi

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Biaya per Tahun


(Rp)

Seminar

Pendaftaran seminar

1 paket

650.000

650.000

Penyusunan
laporan akhir

Laporan akhir

6 paket

150.000

900.000

Administrasi

Pembelian alat tulis


kantor

1 paket

158.000

158.000

Publikasi

Publikasi pada jurnal

1 paket

250.000

250.000

SUB TOTAL (Rp)

1.958.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN

14.250.000

24

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No

Nama / NIDN

Suraya, S.Si.,
M.Kom /
0525026203

M. Andang
Novianta, S.T., M.T
/
0510126902

Instansi
Asal

Institut
Sains &
Teknologi
AKPRIND
Yogyakarta

Institut
Sains &
Teknologi
AKPRIND
Yogyakarta

Bidang Ilmu

Teknik
Informatika

Teknik Elektro

Alokasi Waktu
(jam/minggu)

Uraian Tugas

Bertanggungjawab
terhadap penelitian
serta berkoordinasi
dengan tim sebagai
ketua peneliti dan
melaksanakan
jalannya penelitian
antara lain: membuat
program pendukung
dan jaringan
komputer yang akan
digunakan pada
penelitian, menguji
data pada sistem,
mendapatkan
informasi lokasi
penelitian dan data
pendukung untuk
gejala tanah longsor.

Membuat sistem
elektronis,
membangun sistem
basis data,
mensimulasi sistem,
membangun jaringan
komunikasi
GSM/GPRS,
menentukan
parameter sistem,
mengkompilasi
seluruh sistem secara
terpadu.

25

Lampiran 3. Biodata Ketua dan Anggota Peneliti


3.1. Biodata Ketua Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap (dengan gelar)

Suraya, S.Si, M.Kom

2.

Jenis Kelamin

L/P

3.

Jabatan Fungsional

Assisten Ahli

4.

NIP/NIK/Identitas lainnya

91.0262.415.E

5.

NIDN

0525026203

6.

Tempat dan Tanggal Lahir

Bantul, 25 Februari 1962

7.

E-mail

suraya_pandes@yahoo.com

8.

Nomor Telepon/HP

087839335980

9.

Alamat Kantor

Jl. Kalisahak No. 28 Komplek Balapan Yogyakarta

10.

Nomor Telepon/Faks

(0274) 563029 / (0274) 563847

11.

Lulusan yang telah dihasilkan

S-1 =

12. Mata Kuliah yang diampu

30 orang

1. Sistem Operasi
2. Logika Informatika
3. Organisasi dan Arsitektur Komputer
4. Statistika
5. Dasar Teknik Komputer

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi

Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

Nama Pembimbing/Promotor

S1
Universitas Terbuka

Statistika
1991 1997
UKT Ujian
Komprehensif
Tertulis
-

S2
Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Ilmu Komputer
2003 2005
Implementasi
Komunikasi Antar
Komputer Menggunakan
Kode Morse

S3

Drs. Jazi Eko Istiyanto,


MSc., Ph.D.

26

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun

1.

2011

2.

2012

3.

2013

4.

2013

Judul Penelitian
Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis
Jamu Tradisional yang Sesuai Dengan
Gejala Sakit Pada Tubuh Manusia
Menggunakan Visual Basic
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit
THT Sesuai dengan Gejala-Gejalanya
Untuk Menentukan Alternatif Pengobatan
Dengan Menggunakan Jenis-Jenis Tanaman
Obat
Sistem Pakar Untuk Membantu
Memberikan Strategi Pengembangan Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) Menggunakan
Visual Basic 6.0
Sistem Deteksi Gempa Menggunakan
Metode Perambatan Gelombang pada
Sensor Getar Berbasis Mikrokontroler
Dengan Informasi SMS Geteway

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)
LPPM IST
AKPRIND

3.000.000

LPPM IST
AKPRIND

3.000.000

LPPM IST
AKPRIND

3.000.000

Dosen
Pemula
DIKTI

11.000.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun

1.

2009

2.

2009

3.

2010

4.

2011

5.

2012

Judul Pengabdian Kepada Masyarakat


Memberi Bimbingan & Penyuluhan
masyarakat di Singosaren,Wukirsari,
Imogiri, Bantul, DIY
Judul: Internet Sehat Dengan
Memanfaatkan Hotspot
Pelatihan Blogger untuk Siswa SMA Negeri
1 Minggir, Sleman, DIY
Pelatihan Microsoft Office Power Point
untuk
meningkatkan
proses
belajar
mengajar di SD Negeri Brajan, Pleret,
Bantul
Penyuluhan dan Pelatihan dengan topik
Pemanfaatan IT untuk Sistem Manajemen
Administrasi di SMK Negeri Pleret, Dusun
Jati, Wonokromo, Pleret, Bantul,
Yogyakarta, (PHKI)
Pelatihan ICT
Pelatihan ICT bagi Guru-Guru SMA Negeri
I Banguntapan, Bantul, Yogyakarta

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)
LPPM IST
AKPRIND

500.000

LPPM IST
AKPRIND

500.000

LPPM IST
AKPRIND

500.000

LPPM IST
AKPRIND

500.000

LPPM IST
AKPRIND

500.000

27

6.

2013

Pengembangan Keahlian Sistem Pakar


Untuk Membantu Meningkatkan Usaha
Seluruh Masyarakat Khususnya Masyarakat
Pengusaha di Desa Imogiri, Kecamatan
Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta

LPPM IST
AKPRIND

500.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Judul Artikel Ilmiah


Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa
Penyakit Dan Menentukan Jenis Obat
Tradisional Sebagai Alternatif
Penyembuhan

Volume/
Nomor/Tahun

Nama Jurnal
Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Prov. DIY
(ISSN 2085 9678)

Volume IV Nomor 6
Tahun 2012

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar

No.

1.

Seminar Nasional
Aplikasi Sains &
Teknologi (SNAST)
Periode III 2012

2.

Simposium Nasional ke12 Rekayasa Aplikasi


Perancangan dan Industri,
RAPI FT UMS

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa


Penyakit THT (Telinga Hidung
Tenggorokan) Sesuai Dengan GejalaGejalanya Untuk Menentukan
Alternatif Pengobatan Dengan
Menggunakan Jenis-Jenis Tanaman
Obat
Prototipe Deteksi Gempa Menggunakan
Metode Perambatan Gelombang Pada
Sensor Getar Berbasis Mikrokontroler
Dengan Informasi SMS Gateway

IST AKPRIND
Yogyakarta,
November 2012,

Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
05 Desember 2013

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Judul Buku

Tahun

Jumlah
Halaman

Penerbit

1.

H. Perolehan HKI dalam 5 10 Tahun terakhir


No.
1.

Judul/Tema HKI

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir
No.

Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya


yang Telah Diterapkan

Tahun

Tempat
Penerapan

Respons
Masyarakat

1.
2.

28

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)
No.

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1.
2.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Dosen Pemula.

Yogyakarta, 22 April 2014


Ketua Tim Pengusul,

(Suraya, S.Si., M.Kom)

29

3.2. Biodata Anggota Tim Pengusul


A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap (dengan gelar)

Muhammad Andang Novianta, S.T., M.T

2.

Jenis Kelamin

L/P

3.

Jabatan Fungsional

Lektor

4.

NIP/NIK/Identitas lainnya

03.1169.584 E

5.

NIDN

0520116901

6.

Tempat dan Tanggal Lahir

Bojonegoro, 20 November 1969

7.

E-mail

m_andang@akprind.ac.id

8.

Nomor Telepon/HP

0811258943

9.

Alamat Kantor

Jl. Kalisahak No. 28 Komplek Balapan Yogyakarta

10.

Nomor Telepon/Faks

(0274) 563029 / (0274) 563847

11.

Lulusan yang telah dihasilkan

S-1 =

12. Mata Kuliah yang diampu

40 orang

1. Sistem Kendali
2. Sistem Linier
3. Teknik Kendali Dasar
4. Teknik Komputasi Elektro
5. Embedded System

B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi

S1
Institut Sains &
Teknologi AKPRIND
Yogyakarta

Bidang Ilmu

Teknik Elektro

Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi

1988 1995
Perencanaan Sistem
Telefon Radio
Dengan Antena Yagi

Nama Pembimbing/Promotor

1. Ir. Ismadi Isran


2. Ir. Prastyono Eko
Pambudi

S2
Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta
Teknik Elektro,
peminatan Sistem Isyarat
Elektronis
2002 2005
Citra Distribusi Intensitas
Untuk Mendapatkan
Profil Indeks Bias Serat
Optis

S3

1. Prof. Adhi Susanto,


M.Sc., Ph.D
2. Drs. HC Yohannes

30

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun

1.

2011

2.

2012

3.

2013

4.

2014

5.

2014

Judul Penelitian
Alat Deteksi Dini Bahaya Banjir Dengan
Penyampaian Informasi Tinggi Muka Air
Menggunakan Data Logger Berbasis GSM
Gateway (KETUA)
Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat
Memanfaatkan Layanan Pesan Singkat
(KETUA)
Studi Eksperimental Pendeteksian Dini
Gempabumi Dari Fluktuasi Medan Magnet
(KETUA)
Studi Eksperimental Pendeteksian Dini
Gempabumi Dari Fluktuasi Medan Magnet
(KETUA)
Aplikasi Black Box Pada Kereta Api
Menggunakan Teknologi GPS Berbasis
Multiplexing Server (ANGGOTA)

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)
Bappeda Kota
Yogyakarta

9.750.000,-

Bappeda Kota
Yogyakarta

10.000.000,-

DIKTI Hibah
Bersaing Tahun I

47.500.000,-

DIKTI Hibah
Bersaing Tahun II

56.500.000,-

DIKTI Hibah
Bersaing Tahun I

51.000.000,-

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun

Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan
Sumber
Jumlah (Rp)

1.

2011

Pelatihan tentang Teknologi Informasi dan


Komunikasi kepada guru-guru MTs. YAPI
PAKEM kabupaten Sleman, Yogyakarta

IST AKPRIND
Yogyakarta

2.400.000,-

2.

2012

Pelatihan Komputer Dasar Guru dan


Karyawan SD Negeri Gedongtengen,
Yogyakarta

IST AKPRIND
Yogyakarta

7.780.000

3.

2012

Penyuluhan Pada Seminar Motivasi


Menghadapi UNAS (Ujian Nasional) Bagi
Siswa SMA Warga Surakarta

IST AKPRIND
Yogyakarta

6.050.000,-

DIKTI
Program IbM

40.000.000,-

IST AKPRIND
Yogyakarta

2.500.000,-

4.

2012

5.

2013

IbM Kelurahan Cokrodiningratan (Kawasan


Bantaran Kali Code) Untuk Mengatasi
Masalah Kesulitan Air Bersih Akibat Banjir
Lahar Dingin Pasca Erupsi Gunung Merapi
Memberikan Penyuluhan dan Pelatihan
Budidaya Jamur Merang Dengan Kumbung
Adaptif Untuk Industri Keluarga Skala
Kecil dan Komputerisasi Administrasi
Desa, di di RT.03 Dusun Kraton, DK V
Mulyodadi, Bambanglipuro Bantul, DIY

31

6.

2013

Memberikan Penyuluhan dan Pelatihan


Pemakaian Listrik Yang Aman Bagi
Industri Rumah Tangga dan Higienitas
Produksi dan Pengolahan Limbah Cair, di
Usaha Roti Ibu Sri KDR, Wonosari,
Gunungkidul, DIY

IST AKPRIND
Yogyakarta

2.500.000,-

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
Nomor/Tahun

No.

Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal

1.

Alat Ukur Kecepatan Fluida dengan Efek


Doppler Menggunakan Mikrokontroler
AT89S51

Jurnal Teknologi FTI, IST


AKPRIND Yogyakarta

2.

Sistem Data Logger Tinggi Muka Air


pada Daerah Aliran Sungai (DAS)
Berbasis Mikrokontroler

Jurnal Teknologi
TECHNOSCIENTIA

Termometer 8 Kanal

Sistem Data Logger Curah Hujan


Dengan Model Tipping Bucket Berbasis
Mikrokontroler

Vol. 3 No. 1
Juni 2010
Vol. 2 No. 2
Februari 2010

Jurnal Informatika, Program


Studi Teknik Informatika,
Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
Jurnal Teknologi, Fakultas
Teknologi Industri, Institut
Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta

Vol. 5 No. 2;
Juli 2011
Vol. 4 No. 2;
Desember
2011

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Nama Pertemuan
Ilmiah/Seminar

1.

Seminar Nasional
Aplikasi Sains Dan
Teknologi SNAST 2012

2.

Seminar Nasional Sains


dan Teknologi Terapan

3.

2nd Engineering
International
Conference 2013 (EIC)

4.

Simposium Nasional
ke-12 Rekayasa
Aplikasi Perancangan
dan Industri

Judul Artikel Ilmiah


Sistem Radar Jarak Parkir Kendaraan
Bermotor Berbasis Gelombang
Ultrasonik
Alat Deteksi Dini Bahaya Banjir
Dengan Penyampaian Informasi Tinggi
Muka Air Menggunakan Data Logger
Berbasis GSM Gateway
Earthquake Datalogger Using
Vibration and Local ULF Geomagnetic
Field Measurement
Prototipe Deteksi Gempa
Menggunakan Metode Perambatan
Gelombang Pada Sensor Getar
Berbasis Mikrokontroler Dengan
Informasi SMS Gateway

Waktu dan Tempat


Institut Sains &
Teknologi AKPRIND
Yogyakarta,
3 November 2012
Institut Teknologi
Adhi Tama Surabaya,
13 Februari 2013
Universitas Negeri
Semarang,
21 November 2013
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta,
05 Desember 2013

32

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Judul Buku

Tahun

Jumlah
Halaman

Penerbit

1.

H. Perolehan HKI dalam 5 10 Tahun terakhir


No.
1.

Judul/Tema HKI

Tahun

Jenis

Nomor P/ID

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir
Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya
yang Telah Diterapkan

No.

Tahun

Tempat
Penerapan

Respons
Masyarakat

1.

J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi, atau


institusi lainnya)
No.

1.

2.

Jenis Penghargaan
Piagam Penghargaan Sebagai Dosen
Pembimbing Mahasiswa dalam kegiatan
Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional
(PIMNAS) XXII
Piagam Penghargaan Sebagai Dosen
Pembimbing Mahasiswa Pada Program
Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis
(PKM-GT) dan Program Kreativitas
Mahasiswa Artikel ilmiah (PKM-AI)

Institusi Pemberi
Penghargaan
Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan
Nasional
Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta

Tahun

2009

2009

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Bersaing.
Yogyakarta, 22 April 2014
Anggota Tim Pengusul,

(Muhammad Andang Novianta, S.T., M.T)

33

34

Anda mungkin juga menyukai