GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran
pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap
rangsangan yang diberikan.
Respon pasien yang perlu diperhatikan mencakup 3 hal yaitu reaksi membuka mata (Eye),
bicara (Verbal) dan gerakan (Motorik). Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan
rentang angka 1 6 tergantung responnya.
Namun, hasil pemeriksaan GCS pada orang dewasa dan bayi jelas berbeda, karena
perbedaan respon antara orang dewasa dan bayi saat diberi rangsangan..
1. Pada orang Dewasa
(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)
(1) : tidak ada respon
Verbal (respon verbal) :
(4) : spontan
(3) : Patuh pada perintah/suara
(2) : dengan rangsangan nyeri
(1) : tidak ada respon
Verbal (bicara)
(5) : mengoceh
(4) : menangis lemah
(3) : menangis (karena diberi rangsangan nyeri)
(2) : merintih (karena diberi rangsangan nyeri)
(1) : tidak ada respon
Motorik (gerakan)
(6) : spontan
Papiledema
Papiledema (atau papiloedema) adalah pembengkakan diskus optikus, titik di mana
saraf optik memasuki retina, yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam
tengkorak (tekanan intrakranial). Cairan yang mengelilingi otak terus-menerus
diproduksi dan diserap untuk menjaga tekanan intrakranial secara memadai yang
membantu melindungi otak jika ada trauma tumpul terhadap kepala.
Papiledema biasanya merupakan pertanda kerusakan neurologis yang serius seperti
stroke atau trauma otak yang menyebabkan perdarahan, tumor otak, hipertensi
maligna, atau infeksi inflamasi seperti ensefalitis dan meningitis. Meskipun
papiledema bukanlah gangguan mata, bila tidak diobati akan mengakibatkan
kebutaan karena pembengkakan menutupi aliran darah ke saraf optik. Saraf ini
adalah kabel tebal yang menghubungkan bagian belakang bola mata dan retina ke
otak.
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah