DAUN
Dosen Pembimbing :
Evika Sandi Savitri, MP
Disusun Oleh :
Indah Setyo Rini
08620047
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan bukanlah hal asing lagi bagi kita semua, kita hidup
membutuhkan tumbuh-tumbuhan, baik untuk dikonsumsi atau sebagai
penyeimbang bumi, karena tanpa tumbuh-tumbuhan bumi ini akan sangat
panas. Salah satu bagian dari tumbuhan adalah daun, dimana daun mampu
berfotosintesis dan akan menghasilkan makanan sendiri bagi tumbuhan
tersebut. Oleh karena itu sinar matahari sangat diperlukan dalam membantu
proses fotosintesis. Selain itu diperlukan juga adanya klorofil, karbondioksida
dan juga air (Iserep, 1993).
Daun merupakan alat yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan,
sebab disitu terjadi proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi
tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusikan ke seluruh organ untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan
karena umumnya bersifat sementara. Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan
klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun
mempengaruhi strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti
ketersediaan air, adanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan
juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun (Savitri, 2008).
Baik dari segi morfologi maupun anatomi, daun merupakan organ yang
amat beragam. Struktur jaringan pembuluh dalam tangkai dan tulang daun
utama biasanya mirip dengan dalam batang. Ciri paling penting dalam daun
adalah bahwa pertumbuhan apeksnya segera terhenti (Hidayat, 1995).
Dalam praktikum ini kita akan mengamati berbagai macam daun sehingga
kita mampu mengamati dan mengidentifikasi tentang macam jaringan
penyusun daun monokotil dan dikotil, membandingkan ciri-ciri khusus yang
terdapat pada jaringan penyusun baik pada daun monokotil maupun pada daun
dikotil, serta mengamati anatomi jaringan penyusun daun yang dihubungkan
dengan adaptasi lingkungan tumbuhan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum kali ini adalah :
penyusun
daun
yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Daun
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun, dikenal
juga istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon (keping biji), profil dan lainlain. Daun hijau berfungsi khusus untuk fotosintesis dan biasanya berbentuk
pipih mendatar sehingga mudah memperoleh sinar matahari dan gas CO 2.
katafil adalah sisik pada tunas atau pada batang dibawah tanah dan berfungsi
sebagai pelindung atau tempat penyimpan cadangan makanan. Daun pertama
pada cabang lateral disebut prophyll, pada monokotil hanya ada satu helai
prophyll, pada dikotil ada dua helai. Hipsofil berupa berbagai jenis brakte
yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai pelindung. Kadang-kadang
hipsofil berwarna cerah dan berfungsi serupa dengan mahkota bunga.
Kotiledon merupakan daun pertama pada tumbuhan (Hidayat, 1995).
Daun merupakan alat yang penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan,
sebab disitu terjadi proses fotosintesis yang akan menghasilkan makanan bagi
tumbuhan. Hasil fotosintesis akan didistribusikan ke seluruh organ untuk
pertumbuhan dan perkembangan. Daun tidak seperti organ lain dari tumbuhan
karena umumnya bersifat sementara. Untuk fotosintesis diperlukan sinar dan
klorofil serta CO2 dan H2O sebagai bahan baku, dengan demikian posisi daun
mempengaruhi strukturnya. Selain itu pengaruh lingkungan yang lain seperti
ketersediaan air, adanya kadar garam yang tinggi dalam air disekitar tumbuhan
juga berpengaruh terhadap struktur luar dan dalam dari daun (Savitri, 2008).
Daun terbagi menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Pada daun
majemuk terdapat sejumlah anak daun yang melekat pada tangkai dun atau
panjangannya. Sumbu bersama itu disebut rakis. Jika anak daun muncul disisi
lateral dari rakis, daun disebut majemuk bersirip, dan kalau semua anak daun
muncul di ujung rakis yang amat pendek sehingga dapat dikatakan melekat di
ujung tangkai daun bersama, maka daun seperti itu disebut daun majemuk
menjari (Tjitrosoepomo, 1993).
(Fahn, 1991)
Gambar : a)
b) sayatan
epidermis
bawah
dengan
stomatanya.
Epidermis
Sifat terpenting daun adalah susunan selnya yang kompak dan
adanya kutikula dan stomata. Stomata bisa ditemukan dikedua sisi daun
(daun amfistomatik) atau hanya di satu sisi yakni disebelah atas atau
adaksial (daun epistomatik) atau lebih sering disebelah bawah atau sisi
abaksial (daun hipostomatik). Pada daun lebar yang terdapat di
kelompok dikotil, letak stomata tersebar. Pada monokotil dan
Gymnospermae, stomata sering tersusun dalam deretan memanjang
yang sejajar dengan sumbu daun. Sel penutup pada stomata dapat berada
ditempat yang sama tingginya, lebih tinggi atau lebih rendah dari
epidermis (Hidayat, 1995).
(Fahn, 1991)
Gambar anatomi daun
Mesofil
Mesofil merupakan lapisan jaringan dasar yang terletak antara
epidermis atas dan epidermis bawah dan di antara berkas pengangkut.
Mesofil dapat tersusun atas parenkim yang relatif homogen atau
berdifferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang), jaringan
pagar dan parenkim sponsa (jaringan bunga karang). Sesuai dengan
fungsinya parenkim mesofil merupakan daerah fotosintesis terutama
karena mengandung kloroplas (Savitri, 2008).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Kamis Tanggal 24 Mei 2010 jam
15.00-17.00 WIB Di Laboratorium Pendidikan Biologi B Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
3.2
1 buah
5 buah
3. Kaca penutup
5 buah
4. Silet
1 buah
5. Pipet tetes
1 buah
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah :
1. Daun kacang (Arachis hypogea)
1 buah
1 buah
1 buah
Di
amati
dibawah
mikroskop,
diperhatikan
sel-sel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamata
Hasil pengamatan
Daun kacang (Arachis
hypogea)
a.
b.
c.
d.
e.
Keterangan
Epidermis atas
Epidermis bawah
Klorofil
Stomata
Trikoma
berbentuk bintang
Gambar literatur
f.
g.
Mesofil daun
Jaringan spons
(bunga karang)
h.
Jaringan palisade
(tiang)
(Fahn, 1991)
Daun jagung (Zea mays) a.
b.
c.
d.
Epidermis atas
Epidermis bawah
Mesofil daun
Jaringan palisade
h.
i.
a.
b.
c.
d.
tampak)
Klorofil
Sel kipas
Epidermis atas
Epidermis bawah
Mesofil daun
Jaringan palisade
e.
(tiang)
Jaringan spons
f.
(bunga karang)
Jaringan
pembuluh
g.
Stomata
h.
Klorofil
i.
Trikoma
4.2
Pembahasan
(Fahn, 1991)
(Fahn, 1991)
Praktikum kali ini adalah tentang daun dan jaringan penyusunnya baik
pada daun monokotil dan daun dikotil. Sebelum kita melakukan praktikum ini
kita harus mengetahui alat dan bahan yang akan di gunakan, bahan-bahan
yang digunakan adalah daun kacang (Arachis hypogea), daun jagung (Zea
mays), dan daun talas (Colocasia).
4.2.1 Daun kacang (Arachis hypogea)
Pada pengamatan daun kacang (Arachis hypogea) dapat terlihat
epidermis atas, epidermis bawah, klorofil, stomata, trikoma berbentuk
bintang, mesofil daun, jaringan spons (bunga karang) dan jaringan palisade
(tiang).
Di bawah epidermis terdapat jaringan palisade, pada jaringan
palisade tampak warna hijau karena pada jaringan ini terdapat banyak
klorofil. Di bawah jaringan palisade terdapat jaringan pengangkut yang akan
membawa hasil fotosintesis dari daun menuju keseluruh tubuh tumbuhan.
Jaringan spons terdapat di bawah jaringan pengangkut dan di bawahnya
terdapat epidermis bawah (Sutrian, 2004).
Jaringan epidermis pada daun mempunyai derivat berupa stomata.
Stomata adalah berupa suatu pintu yang mempunyai dua sel penutup di
kedua samping kanan dan kirinya. Stomata biasa berada pada bagian atas
atau bawah daun. Stomata dapat berfungsi sebagai pintu masuk udara yang
digunakan untuk fotosintesis dan udara yang dikeluarkan dari hasil
fotosintesis. Stomata juga berfungsi dalam evaporasi untuk menjaga
kestabilan air dalam tubuh tumbuhan (Hidayat, 1995).
Pada sekitar tulang daunnya, terdapat bagian yang menonjol, bagian
yang menonjol ini adalah tulang daun yang berfungsi sebagai penopang
helaian daun dan sebagai tempat jaringan angkut. Susunan anatomi jaringan
daun setelah epidermis terdapat jaringan mesofil daun yang tersusun atas
jaringan palisade, jaringan spons dan jaringan pembuluh. Jaringan pembuluh
tersusun atas floem dalam, xylem, kambium dan floem luar (Fahn, 1991).
4.2.2
karang). Jaringan tiang lebih kompak dari pada jaringan spons yang
memiliki ruang antarsel yang luas. Jaringan tiang terdiri dari sejumlah
sel yang memanjang tegak lurus terhadap permukaan helai daun
(Hidayat, 1995).
Jaringan epidermis adalah jaringan paling luar dari daun dan
berfungsi untuk pelindung jaringan dibawahnya juga sebagai tempat
keluar masuknya udara dan evaporasi, karena pada epidermis
mempunyai stomata yang merupakan derivat epidermis. Epidermis
terlapisi oleh lapisan yang tipis dan bening. Lapisan ini adalah lapisan
lilin yang menyebabkan epidermis tidak mudah kemasukan air. Dari
fenomena ini sering kita lihat bahwa jika air mengenai daun talas maka
air itu akan tetap
akhirnya akan jatuh. Lapisan lilin inilah yang menyebabkan daun talas
seolah-olah anti air (Loveless, 1987).
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari praktikum tentang daun kali ini adalah
sebagai berikut :
1. Pada daun kacang (Arachis hypogea) dapat terlihat epidermis atas, epidermis
bawah, klorofil, stomata, trikoma berbentuk bintang, mesofil daun, jaringan
spons (bunga karang) dan jaringan palisade (tiang).
2. Pada daun jagung (Zea mays) dapat terlihat epidermis atas, epidermis
bawah, klorofil, stomata, sel kipas, mesofil daun, jaringan spons (bunga
karang), jaringan pembuluh dan jaringan palisade (tiang). Disini stomata,
jaringan spons (bunga karang), jaringan palisade (tiang) dan jaringan
3.
DAFTAR PUSTAKA
Fahn A. 1991. Anatomi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta : UGM Press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : ITB
Iserep, Sumardi. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Bandung : ITB
Kimball, John W. 1994. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. jakarta : Erlangga
Loveless A. R. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik
Jilid I. Jakarta : PT Gramedia Utama
Savitri, sandi, Evika, MP. 2008. Petunjuk Praktikum Struktur Perkembangan
Tumbuhan (Anatomi Tumbuhan). Malang : UIN Press
Sutrian, Yayan Drs. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel
dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta : UGM Press