GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG
KABUPATEN BEKASI
DISUSUN OLEH : FARHAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kekuatan, kemampuan kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyusun Program Kerja Gerakan Pramuka di Ambalan SMK NEGERI 1 TAMBELANG
periode 2013-2014
Program kerja ini merupakan pedoman pelaksanaan pembinaan peserta
didik di Gugus Depan Gerakan Pramuka SMK NEGERI 1 TAMBELANG periode 20132014
Isi dari program kerja gerakan Pramuka ini dapat dikatakan masih belum
sempurna, sehingga kekurangan ini menjadi dasar bahan untuk dikembangkan lagi
di masa yang akan datang, sehingga dapat dihasilkan sesuatu pelaksanaan
program kerja yang lebih mantap untuk mengembangkan kepramukaan di
Ambalan SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Adapun tolak ukur dari program kerja ini disusun berdasarkan sistematika
yang sangat sederhana.
Mudah-mudahan program kerja ini dapat direalisasikan dengan tepat pada
sasarannya yaitu peserta didik. Kita menyadari bahwa semua program kerja yang
telah disusun dan akan dilaksanakan dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada
pada waktu pelaksanaannya selalu ada hambatan walaupun tidak seluruhnya,
sehingga seorang Pembina Pramuka mengambil jalan pintas agar semua program
dapat diaksanakan dengan baik.
Akhirnya, semoga Allah SWT selalu memberikan dan meridhoi segala
perjuangan dan pengorbanan kita dalam membina peserta didik sebagai generasi
penerus yang terampil, cerdas, disiplin, dan berakhlakul karimah.
Tambelang 27 April 2013
Pembina,
FARHAN
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................
C. Pengertian .............................................................
D. Tujuan ....................................................................
E. Sasaran .................................................................
I. Kepengurusan .......................................................
BAB II
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Pendidikan
Nasional
bertujuan
untuk
meningkatkan
kualitas
manusia
Indonesia seutuhya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas,
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, bertanggungjawab, serta sehat jasmani
dan rohani.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan-kegiatan melalui jalur
sekolah dan jalur luar sekolah, yaitu dengan ekstrakurikuler. Jalur luar sekolah
tersebut diantaranya adalah pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya
dilakukan oleh Gerakan Pramuka.
Pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah merupakan salah
satu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah yang bersangkutan.
Kegiatannya
dilaksanakan
melalui
Gugus
Depan
Gerakan
Pramuka
yang
Presiden
RI
Nomor
238
Tahun
1961
tentang
Gerakan
Pengertian
kurikulum
dengan
keadaan
kebutuhan
lingkungan,
dan
juga
untuk
Tujuan
10.
11.
Sasaran
Sasaran
yang
ingin
dicapai
dengan
diselenggarakannya
13.
pembinaan
14.
15.
16.
17.
18.
Berkesadaran
Nasional
Dan
Peka
Terhadap
Perubahan
Lingkungan;
19.
Berpengalaman Banyak.
a.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembinaan Gerakan Pramuka di SMK NEGERI 1 TAMBELANG,
mengacu kepada pola umum Gerakan Pramuka yang meliputi segala bidang dalam
Gerakan Pramuka.
b.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Gugus Depan Gerakan Pramuka diatur dengan Keputusan
yang
berpusat
pada
Tuhan,
yaitu
bahwa
kegiatannya
yang
bersifat
pada
anak
dan
pemuda,
yaitu
bahwa
kegiatannya dilakukan atas prakarsa mereka dari, oleh dan untuk mereka
sendiri, serta oleh mereka pula meskipun tetap di bawah tanggungjawab
orang dewasa.
c. Pendidikan yang berpusat pada masyarakat yaitu bahwa kegiatannya
disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, harapan dan kebutuhan
masyarakat.
a.
Kepengurusan
d. Ka. Mabigus
e. Pembina GUDEP
f. Pembantu Pembina
g. Anggota (Siswa)
BAB II
MEKANISME KERJA DAN ADMINISTRASI
A. Mekanisme Kerja
Kedudukan GUDEP Gerakan Pramuka yang berAmbalan di sekolah adalah
sebagai mitra dari OSIS yang merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di
sekolah. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Pramuka pada GUDEP yang
berAmbalan di sekolah dikoordinasikan dengan OSIS dan mendapat persetujuan
kepala sekolah selaku Ketua Mabigus dan merupakan tanggungjawab bersama
antara OSIS dan GUDEP yang berAmbalan di sekolah sebagaimana diterangkan
dalam bagan koordinasi (terlampir).
B. Pelaksanaan Latihan / Kegiatan
1. Pelaksanaan latihan/kegiatan golongan peserta didik dilakukan di Ambalan.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak mungkin dengan praktik dan tetap
memperhatikan ketertiban, keamanan, berupa kegiatan nyata yang memberi
kesempatan kepada peserta didik menerapkan pengetahuan dan kecakapan
yang sesuai dengan usia, kemampuan jasmani dan rohani.
3. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara praktis, yaitu ; sederhana, mudah,
memanfaatkan sumber daya yang ada, dan menghemat biaya, tetapi
berhasil guna dan tepat guna.
4. Pelaksanaan latihan/kegiatan berupaya mencapai AD Gerakan Pramuka.
5. Pelaksanaan kegiatan disusun secara berkala dalam program latihan
(terlampir)
C. Administrasi GUDEP
Administrasi Gugus Depan merupakan alat bantu bagi kelancaran jalannya
Gugus Depan. Maka dari itu, di bawah ini beberapa contoh administrasi yang ada
di Gugus Depan dengan format terlampir.
1. Buku Induk
a. Nomor urut
l.
b. Nomor induk
anggota
2. Buku Keuangan
e. Agama
lahir
g. Alamat
m. Keterangan lain
serta
golongan
f. Tempat
pelantikan
Catatan
tanggal
dan
tingkat
h. Golongan darah
Bantara
Laksana
Pandega
3. Pencapai SKK
Berusaha mencapai 10 macam SKK Wajib meliputi :
-
4. Danpinru 1 kali
5. Persami (daerah dekat) 2 kali
6. Perkemahan Jauh 2 kali
7. Lomba Tingkat 1 kali
8. Bakti Masyarakat
B. Kegiatan Pendidikan Orang Dewasa
1. Mengikutsertakan
Pembina
atau
Pembantu
Pembina
dalam
kegiatan
BAB IV
ANGGARAN GUDEP
Anggaran GUDEP diperoleh dari :
1. Iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh musyawarah GUDEP
2. Bantuan Dana BOS sekolah Periode 2013/2014
3. Anggaran Pramuka yang pungut dari siswa melalui daftar ulang yang besarnya
ditentukan dalam musyawarah GUDEP
4. Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat
5. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
BAB V
PENUTUP
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pohak yang telah
memberikan kepercayaan pada kami, sehingga kami dapat membantu dalam
sesuai dengan kemampuan yang kami miliki saat ini. Selanjutnya, kami mohon
maaf sebesar-besarnya jikalau dalam kegiatan di lapangan maupun pengadaan
administrasi yang kami buat jauh dari sempurna, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi terwujudnya kegiatan dan program yang lebih baik
di masa yang akan datang.
MABIGUS
PEMBINA GUDEP
`
DEWAN KEHORMATAN
PENEGAK
DEWAN PENEGAK
PEMBINA
PEMBANTU
PRADANA
PEMIMPIN REGU
WK. PEMIMPIN
ANGGOTA
(5-8 ORG)
PEMIMPIN REGU
WK. PEMIMPIN
ANGGOTA
(5-8 ORG)
PEMIMPIN REGU
WK. PEMIMPIN
ANGGOTA
(5-8 ORG)
PEMBINA OSIS
PEMBINA
Ketua Osis
WK.
PEMBINA PEM.
PRADANA
SEKRETARIS
WK.
BENDAHARA
WK.
REGU
Keterangan :
___________ Garis Komando
---------------- Garis Koordinasi
UMUM
1. Gugus Depan : SMK Negeri 1 Tambelang
2. Alamat
: Jl. Raya Tambalenag No. 2 Tlp(021) 00000
3. Tempat Berlatih :
Ambalan SMK N 1 Tambelang
II. KEANGGOTAAN
1. Orang Dewasa
a. Pembina Gugus Depan
b. Pembina dan Pembantu Penegak
2. Peserta Didik
a. Penegak Pa
Calon orang, Bantara orang, Laksana orang, Pandega
orang.
b. Penegak Pi
Calon orang, Bantara orang, Laksana orang, Pandega
orang.
3. Laporan Tingkat TKK
III. KEGIATAN
1. Gugus Depan
2. Pasukan Penegak
IV. KEUANGAN
1. Pemasukan .. Rp. ..
2. Pengeluaran
.. Rp. ..
Saldo
.. Rp. ..
Dukungan Kegiatan (dilampirkan)
Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,
FARHAN
No
Kegiatan
Penerimaan kenaikan
golongan
5
6
7
Bulan
4
Jumlah
Penegak
10
11
Latihan SKK
Latihan SKK
12
13
Perkemahan dekat
(Persami)
14
Perkemahan jauh
15
Lomba tingkat 1
16
Bhakti masyarakat
17
Kegiatan lain
Di sesuaika dengan
jadwal lain
Mengetahui
Ka. Mabigus
Pembina GUDEP
Farhan
NTA : ..
NIP. 196303121989011016
Ket
Kegiatan
6
7
8
9
10
11
0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
7 8 9 0 1 2 1 2 3 4 5 6
12
13
14
Perkemahan jauh
15
Lomba tingkat 1
16
17
Bhakti masyarakat
Kegiatan lain
Mengetahui
Ka. Mabigus
Pembina GUDEP
Farhan
NTA : ..
NIP. 196303121989011016
Ket
SURAT KEPUTUSAN
KETUA MAJELIS PEMBIMBING GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG
NOMOR : TAHUN 2010
TENTANG
SUSUNAN PEMBINA GERAKAN PRAMUKA GUDEP 0437-0438
AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Kepala SMP N 1 Tambelang
selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan 0437-0438
Ambalan SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Menimbang :
1. Hasil Keputusan MUGUS ( Musyawarah Gugus Depan ) Gudep
14003/14004 Ambalan SMK N 1 TAMBELANG Tahun 2010.
2. Memberhentikan pengurus lama periode 2009/2010 sesuai dengan
hasil keputusan Musyawarah Gugus Depan.
3. Mengangkat dan mengesahkan pengurus baru periode 2013/3014.
4. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan Ekstra kurikuler
Gerakan
PPurwaka perlu di bentuk dan disusun Jajaran pengurus Gerakan
PPurwaka di Ambalan SMK N 1 TAMBELANG Periode 2010\2011.
5. Demi Lancarnya keorganisasian Gerakan pPurwaka di Ambalan SMK
NEGERI 1 TAMBELANG Perlu di bentuk Pola dan tugas para pembina
agar tertata dengan rapih dan tertib administrasi.
Mengingat
:
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 238 tahun 1961
tentang GerakanPPurwaka, juncto Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 57 tahun 1988 tentang Anggaran Dasar
Gerakan PPurwaka.
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka Nomor 103 tahun
1989 tentangAnggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka;
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka Nomor 050 tahun
1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi
Gerakan PPurwaka.
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan pPurwaka Nomor : 231
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan PPurwaka
5. Keputusan Bersama Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka dan
Dinas Pendidikan Nasional tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
PPurwaka.
6. Program Kerja Gugus Depan 0437-0438 Ambalan SMK NEGERI 1
TAMBELANG tahun 2010
MEMUTUSKAN
Menetapkan:
Pertama :
Kedua
Ketiga
Tambelang
Pembina
Pembantu Pembina Putra
: Farhan
...............................................
.
...............................................
..
Ditetapkan
: Tambelang
Pada Tanggal : ....... April 2013
Kepala
SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Selaku Ka. Mabigus
Drs. Ade Safrudin, M.M.Pd
NIP. 196303121989011016
STRUKTUR ORGANISASI
GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMK N 1 TAMBELANG TAHUN 2013/3014
Ketua Mabigus
REGU
Drs. Ade Safrudin,
M.M.Pd
PA
KESISWAAN
PEMBINA PRAM
OSIS
Pembina Putri
Pembina Putra
PB Pembina Putra
PB Pembina Putri
REGU
PA
REGU
PA
REGU
PA
REGU
PA
REGU
PI
REGU
PI
REGU
PI
REGU
PI
FORMULIR PENDAFTARAN
ANGGOTA GERAKAN PPURWAKA
1.
Nama Lengkap
2.
Tempat/Tanggal Lahir : ..
3.
Agama
4.
5.
6.
Anak Ke
7.
Golongan Darah
: ..
8.
Alamat Rumah
: ..
: Pa/Pi
..
..
..
..
9.
: ..
10. Hal yang Perlu Diperhatikan (Kebiasaan, Kesehatan, Bahasa yang Dikuasai)
11. Pengalaman dalam KepPurwakaan
Tahun sebagai
Tahun sebagai
Tahun sebagai
Lain-lain :
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
No.
Induk
NTA
Nama
Agama
Gol.
Darah
Sekola
h/
Pekerja
an
Nama
Orang Tua
Pekerjaan
Orang Tua
Tingka
t
Ket
N
o
No.
Induk
NTA
Nama
Agama
Gol.
Darah
Sekola
h/
Pekerja
an
Nama
Orang Tua
Pekerjaan
Orang Tua
Tingka
t
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,
FARHAN
Ket
Uraian
No.
Bukti
Penerimaan
(Rp)
Pengeluar
an
(Rp)
Ket
Tambelang , 2013
Pembina GUDEP,
FARHAN
DAFTAR INVENTARIS
GUGUS DEPAN
No
Nama Barang
Merk/Type
Kode
Barang
Jumlah
Barang
Harga
Cara/Tgl.
Pengadaan
Kondisi/
Ket
Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,
FARHAN
No
Nama
Alamat
Jabatan
Tujuan
Saran/Pesan
Paraf
Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,
FARHAN
Halaman 24
Tanggal
Waktu
N
o
Waktu
Sasaran
Acara
Pengga
Pokok
nti
Alat
Petuga
s
Ket
Halaman 25
2.
3.
A g a m a .................................................................................
4.
5.
6.
7.
8.
9.
No
1
2
3
4
5
Kecerdasan
: ......................................................
Gotong-royong
: ......................................................
Disiplin
: ......................................................
Kegembiraan
: ......................................................
Suka menolong/membantu................................................:
Loyalitas
: ......................................................
Kejujuran
: ......................................................
Inisiatif
: ......................................................
Kepribadian/mentalitas .....................................................:
Kreatifitas
: ......................................................
Pengabdian
: ......................................................
Peristiwa Penting
Tanggal
Tempat
Halaman 26
Permasalahan
Pemecahan
Keterangan
Hari
: ..
Tanggal
: ..
Materi
: ..
Pemberi materi
: ..
Tempat Kegiatan
: ..
N
TINGKATAN
TANDA
NAMA LENGKAP
NTA
o
PENEGAK
TANGAN
1.
1
2.
2
3.
3
4.
4
5.
5
6.
6
7.
7
8.
8
9.
9
10.
10
11.
11
12.
12
13.
13
14.
14
15.
15
16.
16
17.
17
18.
18
19.
19
20.
20
21.
21
22.
22
23.
23
24.
24
25.
25
26.
26
27.
27
28.
28
29.
29
30.
30
31.
31
Tambelang,
Pembina
(..)
Halaman 28
Mengingat
Menetapkan
Halaman 29
Halaman 30
LAMPIRAN
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 24 Tahun 2009
TANGGAL : 15 September 2009
ANGGARAN DASAR GERAKAN PPURWAKA
PEMBUKAAN
Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan
makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita bangsa Indonesia yang
mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para Pemuda Indonesia melakukan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Untuk lebih menggalang persatuan
merebut kemerdekaan, dan dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda inilah Rakyat
Indonesia berjuang untuk kemerdekaan nusa dan bangsa Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan ini merupakan karunia dan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwa gerakan kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara
merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan kepanduan
nasional Indonesia mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan itu. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke
medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat
Indonesia dalam menegakkan dan mandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia
selama-lamanya.
Bahwa kaum muda sebagai potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan
bangsa dan negara mempunyai kewajiban melanjutkan perjuangan bersama-sama
orang dewasa berdasarkan kemitraan yang bertanggung jawab.
Bahwa Gerakan PPurwaka, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan
kepanduan nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas
kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila, Gerakan PPurwaka
menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepPurwakaan, dengan
sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani,
dan melestarikan keutuhan:
- negara kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika;
- ideologi Pancasila;
- kehidupan rakyat yang rukun dan damai;
- lingkungan hidup di bumi nusantara.
Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal tersebut, Gerakan
PPurwaka menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui kepPurwakaan, sebagai
bagian pendidikan nasional dilandasi Sistem Among dengan Prinsip Dasar dan Metode
KepPurwakaan.
Atas dasar pertimbangan dan makna yang terkandung dalam uraian di atas,
maka disusunlah anggaran dasar Gerakan PPurwaka.
Halaman 31
ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, STATUS, TEMPAT, DAN WAKTU
Pasal 1
Nama, Status, dan Tempat
(1) Organisasi ini bernama Gerakan PPurwaka yaitu Gerakan Kepanduan Praja Muda
Karana.
(2) Gerakan PPurwaka adalah organisasi pendidikan yang berstatus badan hukum.
(3) Gerakan PPurwaka berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.
(1)
(2)
Pasal 2
Waktu
Gerakan PPurwaka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20
Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional
Indonesia.
Hari PPurwaka adalah tanggal 14 Agustus.
BAB II
ASAS, TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI
Pasal 3
Gerakan PPurwaka berasaskan Pancasila.
Pasal 4
Tujuan
Gerakan PPurwaka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna
mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
menjadi :
a. Manusia berwatak, kepribadian, dan berbudi pekerti luhur yang :
1) Tinggi moral, spiritual, kuat mental, sosial, intelektual, emosional dan fisiknya;
2) Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;
3) Kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Keatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik
dan berguna, yang dapat membangun dirinya sediri secara mandiri serta bersamsama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional,
maupun internasional.
Pasal 5
Tugas Pokok
Gerakan PPurwaka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepPurwakaan
bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih
baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta
membangun dunia yang lebih baik.
Pasal 6
Fungsi
Gerakan PPurwaka berfungsi sebagai organisasi pendidikan non formal, di luar
sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan
generasi muda berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar
KepPurwakaan, Metode KepPurwakaan, dan Motto Gerakan PPurwaka yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan
bangsa serta masyarakat Indonesia.
Halaman 32
BAB III
SIFAT, UPAYA, DAN USAHA
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(1)
(2)
(3)
Pasal 7
Sifat
Gerakan PPurwaka adalah Organisasi kepanduan nasional Indonesia sebagai
lembaga
pendidikan
non
formal
yang
menyelenggarakan
pendidikan
kepPurwakaan.
Gerakan PPurwaka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat
sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
Gerakan PPurwaka bukan organisasi kekuatan sosial-politik, bukan bagian dari
salah satu organisasi kekuatan sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik
praktis.
Gerakan PPurwaka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan
pendidikan bagi kaum muda, khususnya pendidikan non formal di luar sekolah dan
di luar keluarga.
Gerakan PPurwaka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk
agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu.
Pasal 8
Upaya dan Usaha
Segala upaya dan usaha Gerakan PPurwaka diarahkan untuk mencapai tujuan
Gerakan PPurwaka.
Upaya dan usaha untuk mencapaai tujuan itu diarahkan pada pembinaan watak,
mental, emosional, jasmani, dan bakat serta peningkatan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan dan
kecakapan melalui berbagai kegiatan kepPurwakaan.
Untuk menunjang upaya dan usaha serta mencapai tujuan Gerakan PPurwaka,
diadakan prasarana dan sarana yang memadai berupa organisasi, personalia,
perlengkapan, dana, komunikasi, dan kerjasama.
BAB IV
SISTEM AMONG, PRINSIP DASAR KEPPURWAKAAN,
KODE KEHORMATAN, METODE KEPPURWAKAAN, MOTTO
DAN KIASAN DASAR GERAKAN PPURWAKA
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
(3)
Pasal 9
Sistem Among
Sistem pendidikan dalam Gerakan PPurwaka berlandaskan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan yang memberntuk anggota Gerakan
PPurwaka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling
ketergantungan antar manusia.
Pelaksanaan sistem Among menerapkan prinsip kepemimpinan :
a. Ing ngarso sung tulodo;
b. Ing madyo mangun karso;
c. Tut wuri handayani.
Pasal 10
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan merupakan ciri khas yang
membedakan kepPurwakaan dari pendidikan lain.
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan merupakan dua unsur
proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan dilaksanakan sesuai
dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.
Pasal 11
Halaman 33
(1)
(2)
(3)
Pasal 12
Metode KepPurwakaan
Metode KepPurwakaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :
a. pengamalan Kode Kehormatan PPurwaka;
b. belajar sambil melakukan;
c. sistem beregu;
d. kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
e. kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
f. sistem tanda kecakapan;
g. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
h. kiasan dasar.
(1)
(2)
(3)
(1)
(2)
Pasal 13
Kode Kehormatan PPurwaka
Kode Kehormatan PPurwaka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan
Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode
KepPurwakaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar KepPurwakaan.
Kode Kehormatan PPurwaka merupakan Kode Etik anggota Gerakan PPurwaka baik
dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat sehari-hari yang diterimanya
dengan sukarela serta ditaati demi kehormatan dirinya.
Kode Kehormatan PPurwaka bagi anggota Gerakan PPurwaka disesuaikan dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya yaitu :
a. Kode Kehormatan PPurwaka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma;
b. Kode Kehormatan PPurwaka Penegak terdiri atas Trisatya PPurwaka Penegak
dan Dasadarma;
c. Kode Kehormatan PPurwaka Penegak dan PPurwaka Pandega terdiri atas
Trisatya PPurwaka Penegak dan PPurwaka Pandega dan Dasadarma;
d. Kode Kehormatan PPurwaka Dewasa terdiri atas Trisatya Anggota Dewasa dan
Dasadarma.
Pasal 14
Motto Gerakan PPurwaka
Motto Gerakan PPurwaka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk
mengingatkan setiap anggota Gerakan PPurwaka bahwa setiap mengikuti kegiatan
berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan Kode Kehormatan.
Motto Gerakan PPurwaka adalah : Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan.
Halaman 34
Pasal 15
Kiasan Dasar
Penyelenggaraan kepPurwakaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar yang
bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa.
BAB V
ORGANISASI
(1)
(2)
(1)
(2)
Pasal 16
Anggota
Anggota Gerakan PPurwaka adalah warga negara Republik Indonesia yang terdiri
atas :
a. Anggota biasa :
1) Anggota muda : Siaga, Penegak, Penegak, dan Pandega.
2) Anggota dewasa : Pembina PPurwaka, Pembantu Pembina PPurwaka,
Pelatih Pembina PPurwaka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instruktur
Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota Majelis
Pembimbing.
b. Anggota kehormatan : orang-orang yang bersimpati dan berjasa kepada
Gerakan PPurwaka.
Warga negara asing dapat bergabung dalam suatu gugusdepan sebagai anggota
tamu.
Pasal 17
Hak dan Kewajiban
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban.
Hak dan kewajiban tersebut akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan
PPurwaka.
Pasal 18
PPurwaka Utama
Kepala Negara Republik Indonesia adalah PPurwaka Utama.
Pasal 19
Jenjang Organisasi
Organisasi Gerakan PPurwaka berjenjang sebagai berikut :
a. Anggota muda Gerakan PPurwaka dihimpun dalam gugusdepan dan anggota
dewasa dihimpun di Kwartir.
b. Gugusdepan-gugusdepan dikoordinasikan oleh Kwartir Ranting yang meliputi suatu
wilayah Kecamatan/Distrik.
c. Ranting-ranting dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir Cabang yang meliputi
wilayah Kabupaten/Kota.
d. Cabang-cabang dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir Daerah yang meliputi
wilayah Propinsi.
e. Daerah-daerah dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir Nasional yang meliputi
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
f. Di perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat dibentuk gugusdepan di
bawah pembinaan Kwartir Nasional.
Pasal 20
Kepengurusan
(1) Di tingkat Gugusdepan, Gerakan PPurwaka dipimpin oleh pembina gugusdepan.
(2) Di tingkat Ranting, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus Kwartir
Ranting.
(3) Di tingkat Cabang, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus Kwartir
Cabang.
(4) Di tingkat Daerah, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus Kwartir
Daerah.
Halaman 35
(5) Di tingkat Nasional, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus
Kwartir Nasional.
(6) Pergantian Pengurus Gerakan PPurwaka dilaksanakan pada waktu musyawarah.
(7) Kepengurusan baru dalam jajaran Ranting sampai dengan Nasional terdiri dari unsur
Pengurus lama dan Pengurus baru.
Pasal 21
Satuan Karya PPurwaka
(1) Satuan Karya PPurwaka disingkat Saka, adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan pengalaman para PPurwaka dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Saka juga memotivasi mereka
untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi
kehidupannya, untuk melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa
dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan
pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
(2) Saka di tingkat Kwartir dipimpin secara kolektif oleh Pimpinan Saka.
Pimpinan Saka adalah bagian integral dari Kwartir.
Pasal 22
Dewan Kerja
Dewan Kerja merupakan bagian integral dari Kwartir yang berfungsi sebagai wahana
kaderisasi kepemimpinan, dan bertugas mengelola kegiatan PPurwaka Penegak dan
PPurwaka Pandega.
Pasal 23
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan PPurwaka
(1) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan PPurwaka merupakan bagian integral dari
kwartir dan berfungsi sebagai wadah pendidikan dan pelatihan anggota Gerakan
PPurwaka.
(2) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan PPurwaka berada di tingkat cabang,
daerah, dan nasional.
Pasal 24
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan PPurwaka
(1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan PPurwaka merupakan bagian integral
kwartir dan berfungsi sebagai wadah penelitian dan pengembangan Gerakan
PPurwaka.
(2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan PPurwaka berada di tingkat daerah
dan nasional.
(1)
(2)
(3)
(4)
Pasal 25
Bimbingan
Kwartir Nasional diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Nasional yang diketuai oleh
Presiden Republik Indonesia dengan beranggotakan pejabat pemerintah dan tokoh
masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada Gerakan PPurwaka.
Kwartir Daerah diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Daerah yang diketuai oleh
Gubernur dengan beranggotakan pejabat pemerintah daerah dan tokoh
masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada Gerakan PPurwaka.
Kwartir Cabang diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Cabang yang diketuai oleh
Bupati/Walikota dengan beranggotakan pejabat pemerintah kabupaten/kota dan
tokoh masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada Gerakan
PPurwaka.
Kwartir Ranting diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Ranting yang diketuai oleh
Camat/Kepala
Distrik
dengan
beranggotakan
pejabat
pemerintah
Halaman 36
(5)
(6)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Pasal 27
Musyawarah
Musyawarah Gerakan PPurwaka adalah forum tertinggi dalam Gerakan PPurwaka,
di tingkat kwartir/satuan/gudep.
Musyawarah Gerakan PPurwaka di tingkat nasional, daerah, dan cabang
diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali.
Musyawarah
Gerakan PPurwaka di tingkat ranting dan gugusdepan
diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali.
Pimpinan Musyawarah Gerakan PPurwaka adalah suatu presidium yang dipilih oleh
musyawarah tersebut.
Acara pokok dan ketentuan lain dalam Musyawarah Gerakan PPurwaka diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka.
Pasal 28
Referendum
Dalam menghadapi hal-hal yang luar biasa, Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka dapat
menyelenggarakan suatu referendum.
BAB VII
PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
Pasal 29
Pendapatan
Pendapatan Gerakan PPurwaka diperoleh dari:
a. Iuran anggota;
b. Bantuan majelis pembimbing;
c. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat
Halaman 37
(1)
(2)
Pasal 36
Anggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka
Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka ini dijabarkan lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga Gerakan PPurwaka.
Anggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan PPurwaka dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar Gerakan
PPurwaka.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 37
Halaman 38
Pembubaran
(1) a. Gerakan PPurwaka hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional Gerakan
PPurwaka yang khusus diadakan untuk itu.
b. Musyawarah Nasional tersebut harus diusulkan oleh sekurang-kurangnya dua
pertiga jumlah daerah.
c. Musyawarah Nasional untuk membicarakan usul pembubaran Gerakan PPurwaka
dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan dari sekurangkurangnya dua pertiga
jumlah daerah.
d. Usul pembubaran Gerakan PPurwaka diterima oleh Musyawarah Nasional jika
disetujui dengan suara bulat.
(2) Jika Gerakan PPurwaka dibubarkan, maka cara penyelesaian harta benda milik
Gerakan PPurwaka ditetapkan oleh Musyawarah Nasional yang mengusulkan
pembubaran itu.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
(1)
(2)
Pasal 38
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Nasional yang dihadiri oleh utusan daerah sekurang-kurangnya dua
pertiga jumlah daerah.
Usul perubahan Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka diterima oleh Musyawarah
Nasional jika disetujui oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah suara
yang hadir.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 39
Penutup
Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Gerakan PPurwaka yang
diselenggarakan di Komplek Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta pada tanggal
15 sampai dengan 18 Desember 2008.
Jakarta, 18 Desember 2008
Presidium Munas Gerakan PPurwaka Tahun 2008,
Ketua
ttd,
Dr. Amoroso Katamsi, Sp.KJ, MM
Sekretaris
ttd,
Ir. M. Arfandy Idris
Anggota
ttd,
Prof. DR. Ir. H. Isril Berd, SU
Anggota
ttd,
Yoseph Pangkur Soong, SH
Anggota
ttd,
Drs. H. Adang Rukhiyat, M.Pd
Halaman 39