Anda di halaman 1dari 39

PROGRAM KERJA

GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN 0437-0438

AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG


KABUPATEN BEKASI
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

GERAKAN PRAMUKA
GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG
KABUPATEN BEKASI
DISUSUN OLEH : FARHAN

SMK NEGERI 1 TAMBELANG


Jl. Raya Tambelang No. 2 Tlp(021) 0000000

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan kekuatan, kemampuan kepada kita semua, sehingga kami dapat
menyusun Program Kerja Gerakan Pramuka di Ambalan SMK NEGERI 1 TAMBELANG
periode 2013-2014
Program kerja ini merupakan pedoman pelaksanaan pembinaan peserta
didik di Gugus Depan Gerakan Pramuka SMK NEGERI 1 TAMBELANG periode 20132014
Isi dari program kerja gerakan Pramuka ini dapat dikatakan masih belum
sempurna, sehingga kekurangan ini menjadi dasar bahan untuk dikembangkan lagi
di masa yang akan datang, sehingga dapat dihasilkan sesuatu pelaksanaan
program kerja yang lebih mantap untuk mengembangkan kepramukaan di
Ambalan SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Adapun tolak ukur dari program kerja ini disusun berdasarkan sistematika
yang sangat sederhana.
Mudah-mudahan program kerja ini dapat direalisasikan dengan tepat pada
sasarannya yaitu peserta didik. Kita menyadari bahwa semua program kerja yang
telah disusun dan akan dilaksanakan dengan kemungkinan-kemungkinan yang ada
pada waktu pelaksanaannya selalu ada hambatan walaupun tidak seluruhnya,
sehingga seorang Pembina Pramuka mengambil jalan pintas agar semua program
dapat diaksanakan dengan baik.
Akhirnya, semoga Allah SWT selalu memberikan dan meridhoi segala
perjuangan dan pengorbanan kita dalam membina peserta didik sebagai generasi
penerus yang terampil, cerdas, disiplin, dan berakhlakul karimah.
Tambelang 27 April 2013
Pembina,

FARHAN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................

DAFTAR ISI ..............................................................................

ii

BAB I

PENDAHULUAN ...........................................................

A. Latar Belakang ......................................................

B. Landasan Hukum ...................................................

C. Pengertian .............................................................

D. Tujuan ....................................................................

E. Sasaran .................................................................

F. Ruang Lingkup .......................................................

G. Struktur Organisasi ................................................

H. Pelaksanaan Kegiatan ...........................................

I. Kepengurusan .......................................................

MEKANISME KERJA DAN ADMINISTRASI ......................

A. Mekanisme Kerja ...................................................

B. Pelaksanaan Latihan/Kegiatan ...............................

C. Administrasi Gudep ...............................................

BAB III PROGRAM KERJA .........................................................

A. Bidang Kegiatan dan Latihan Peserta Didik ...........

B. Kegiatan Pendidikan Orang Dewasa ......................

BAB IV ANGGARAN GUDEP .....................................................

BAB V PENUTUP ....................................................................

BAB II

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..............................................................

BAB I
PENDAHULUAN
a.

Latar Belakang
Pendidikan

Nasional

bertujuan

untuk

meningkatkan

kualitas

manusia

Indonesia seutuhya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas,
kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, bertanggungjawab, serta sehat jasmani
dan rohani.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan-kegiatan melalui jalur
sekolah dan jalur luar sekolah, yaitu dengan ekstrakurikuler. Jalur luar sekolah
tersebut diantaranya adalah pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya
dilakukan oleh Gerakan Pramuka.
Pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah merupakan salah
satu kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah yang bersangkutan.
Kegiatannya

dilaksanakan

melalui

Gugus

Depan

Gerakan

Pramuka

yang

berAmbalan di sekolah dan upaya pembinaan melalui proses kegiatan belajar


mengajar di sekolah.
Untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah telah diterbitkan surat Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Nomor : 533/C8/U/1995, tanggal 7 September 1995, perihal
Peningkatan Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler di Bidang Kepramukaan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka agar pendidikan kepramukaan
benar-benar dapat dilaksanakan sebaik-baiknya dan dapat menunjang pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
B. Landasan Hukum
1. Keputusan

Presiden

RI

Nomor

238

Tahun

1961

tentang

Gerakan

Pramuka : Juncto, Keputusan Presiden RI Nomor 57 Tahun 1988 tentang


Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 137 Tahun 1984
tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan Gerakan Pramuka.
a.

Pengertian

3. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam


pelajaran biasa dalam suatu susunan program pengajaran, di samping untuk
lebih mengaitkan antara pengetahuan yang diperoleh dalam program

kurikulum

dengan

keadaan

kebutuhan

lingkungan,

dan

juga

untuk

pengayaan wawasan dan sebagai upaya pemantapan kepribadian.


4. Ambalan adalah tempat kedudukan Gugus Depan.
5. Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan kepanduan nasional Indonesia
yang merupakan satu-satunya wadah dan pembinaan generasi muda di
bidang pendidikan kepramukaan.
6. Gugus Depan (GUDEP) satuan terkecil dari Gerakan Pramuka.
7. Pembina adalah guru di sekolah dan atau diluar sekolah yang aktif dalam
Gerakan Pramuka adalah pembina yang sama mempunyai hak untuk
memberikan pembinaan.
8. Pembina GUDEP adalah orang yang diberi wewenang untuk memegang
jalannya kegiatan Pramuka yang membawahi sekurang-kurangnya 30 orang
atau 3 regu.
9. Penegak adalah anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari siswa usia 16
tahun sampai dengan usia 21 tahun.
a.

Tujuan

10.

Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler di bidang kepramukaan

adalah wadah pembinaan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia dengan


prinsip-prinsip metodik kepramukaan yang pelaksanaannya disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan bangsa dan negara
Indonesia, agar :
a. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta :
-

tinggi mental, moral, budi pekerti, dan kuat keyakinan beragamanya;

tinggi kecerdasan dan keterampilannya;

kuat dan sehat fisiknya;

menjadi warga negara Indonesia yang ber-Pancasila, serta dan patuh


kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia

11.

Tujuan pembinaan ekstrakurikuler di bidang kepramukaan di sekolah

adalah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya di bidang


pembinaan kesiswaan dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa
melalui kegiatan kepramukaan.
a.

Sasaran
Sasaran

yang

ingin

dicapai

dengan

diselenggarakannya

kepramukaan adalah sebagai berikut :


12.

Kuat Keyakinan Beragamanya;

13.

Tinggi Mental Dan Moralnya, Serta Berjiwa Pancasila;

pembinaan

14.

Sehat, Segar Dan Kuat Jasmaninya;

15.

Cerdas, Tangkas Dan Terampil;

16.

Berpengetahuan Luas Dan Dalam;

17.

Berjiwa Kepemimpinan Dan Patritot;

18.

Berkesadaran

Nasional

Dan

Peka

Terhadap

Perubahan

Lingkungan;
19.

Berpengalaman Banyak.

a.

Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembinaan Gerakan Pramuka di SMK NEGERI 1 TAMBELANG,

mengacu kepada pola umum Gerakan Pramuka yang meliputi segala bidang dalam
Gerakan Pramuka.
b.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi Gugus Depan Gerakan Pramuka diatur dengan Keputusan

Kwarnas 137 Tahun 1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan


Pramuka. (terlampir).
C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Pelaksanaan pembinaan Gerakan Pramuka di SMK NEGERI 1 TAMBELANG
mengacu kepada prinsip dasar metodik kepramukaan yang menggunakan
pandangan dan memerlukan tiap peserta didik sebagai mahluk Tuhan,
mahluk pribadi dan mahluk sosial.
2. Para pendidik merupakan subjek didik, yang ikut menentukan corak kegiatan
kepramukaan, yaitu dengan memperhatikan minat, bakat, kemampuan dan
kebutuhan mereka.
3. Kepramukaan juga dilandasi dengan :
a. Pendidikan

yang

berpusat

pada

Tuhan,

yaitu

bahwa

kegiatannya

merupakan pelaksanaan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai


dengan agamanya masing-masing.
b. Pendidikan

yang

bersifat

pada

anak

dan

pemuda,

yaitu

bahwa

kegiatannya dilakukan atas prakarsa mereka dari, oleh dan untuk mereka
sendiri, serta oleh mereka pula meskipun tetap di bawah tanggungjawab
orang dewasa.
c. Pendidikan yang berpusat pada masyarakat yaitu bahwa kegiatannya
disesuaikan dengan keadaan, kemampuan, harapan dan kebutuhan
masyarakat.
a.

Kepengurusan

Susunan Pengurus Gugus Depan

d. Ka. Mabigus
e. Pembina GUDEP
f. Pembantu Pembina
g. Anggota (Siswa)

BAB II
MEKANISME KERJA DAN ADMINISTRASI
A. Mekanisme Kerja
Kedudukan GUDEP Gerakan Pramuka yang berAmbalan di sekolah adalah
sebagai mitra dari OSIS yang merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di
sekolah. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Pramuka pada GUDEP yang
berAmbalan di sekolah dikoordinasikan dengan OSIS dan mendapat persetujuan
kepala sekolah selaku Ketua Mabigus dan merupakan tanggungjawab bersama
antara OSIS dan GUDEP yang berAmbalan di sekolah sebagaimana diterangkan
dalam bagan koordinasi (terlampir).
B. Pelaksanaan Latihan / Kegiatan
1. Pelaksanaan latihan/kegiatan golongan peserta didik dilakukan di Ambalan.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak mungkin dengan praktik dan tetap
memperhatikan ketertiban, keamanan, berupa kegiatan nyata yang memberi
kesempatan kepada peserta didik menerapkan pengetahuan dan kecakapan
yang sesuai dengan usia, kemampuan jasmani dan rohani.
3. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara praktis, yaitu ; sederhana, mudah,
memanfaatkan sumber daya yang ada, dan menghemat biaya, tetapi
berhasil guna dan tepat guna.
4. Pelaksanaan latihan/kegiatan berupaya mencapai AD Gerakan Pramuka.
5. Pelaksanaan kegiatan disusun secara berkala dalam program latihan
(terlampir)
C. Administrasi GUDEP
Administrasi Gugus Depan merupakan alat bantu bagi kelancaran jalannya
Gugus Depan. Maka dari itu, di bawah ini beberapa contoh administrasi yang ada
di Gugus Depan dengan format terlampir.
1. Buku Induk
a. Nomor urut

l.

b. Nomor induk
anggota

2. Buku Keuangan

e. Agama
lahir
g. Alamat

m. Keterangan lain

serta

golongan
f. Tempat

pelantikan

atau golongan usia

c. Nomor tanda anggota


d. Nama

Catatan

3. Buku Risalah Rapat


dan

tanggal

4. Buku Inventaris Barang


5. Buku Kegiatan
6. Buku Harian

dan

tingkat

h. Golongan darah

7. Buku Data Pribadi

i. Sekolah atau pekerjaan

8. Buku Program Kerja

j. Nama orang tua/wali


k. Pekerjaan orang tua
BAB III
PROGRAM KEGIATAN
A. Bidang Kegiatan dan Latihan Peserta Didik
1. Pencapaian SKU
2. Meningkatkan latihan Pramuka Penegak dari jenjang Penegak
-

Bantara

Laksana

Pandega

3. Pencapai SKK
Berusaha mencapai 10 macam SKK Wajib meliputi :
-

2 macam SKK keagamaan

2 macam SKK patriotisme dan seni budaya

2 macam SKK ketangkasan dan kesehatan

2 macam SKK keterampilan dan teknik pembangunan

2 macam SKK sosial, kemanusiaan, gotong-royong, ketertiban masyarakat


dan lingkungan hidup.

2 macam SKK olah raga

4. Danpinru 1 kali
5. Persami (daerah dekat) 2 kali
6. Perkemahan Jauh 2 kali
7. Lomba Tingkat 1 kali
8. Bakti Masyarakat
B. Kegiatan Pendidikan Orang Dewasa
1. Mengikutsertakan

Pembina

atau

Pembantu

Pembina

dalam

kegiatan

pendidikan seperti KMD, KML, KPD, KPL atau diklat lainnya.


2. Mengikutsertakan Pembina GUDEP/Pembantu Pembina dalam pertemuanpertemuan di Kwarran/Kwarcab.

BAB IV
ANGGARAN GUDEP
Anggaran GUDEP diperoleh dari :
1. Iuran anggota yang besarnya ditentukan oleh musyawarah GUDEP
2. Bantuan Dana BOS sekolah Periode 2013/2014
3. Anggaran Pramuka yang pungut dari siswa melalui daftar ulang yang besarnya
ditentukan dalam musyawarah GUDEP
4. Bantuan dari masyarakat yang tidak mengikat
5. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
BAB V
PENUTUP
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pohak yang telah
memberikan kepercayaan pada kami, sehingga kami dapat membantu dalam
sesuai dengan kemampuan yang kami miliki saat ini. Selanjutnya, kami mohon
maaf sebesar-besarnya jikalau dalam kegiatan di lapangan maupun pengadaan
administrasi yang kami buat jauh dari sempurna, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi terwujudnya kegiatan dan program yang lebih baik
di masa yang akan datang.

STRUKTUR ORGANISASI PASUKAN PENEGAK

MABIGUS

PEMBINA GUDEP

`
DEWAN KEHORMATAN
PENEGAK
DEWAN PENEGAK

PEMBINA
PEMBANTU

PRADANA

PEMIMPIN REGU
WK. PEMIMPIN
ANGGOTA
(5-8 ORG)

PEMIMPIN REGU
WK. PEMIMPIN
ANGGOTA
(5-8 ORG)

PEMIMPIN REGU
WK. PEMIMPIN
ANGGOTA
(5-8 ORG)

BAGAN KOORDINASI OSIS DENGAN GUDEP

PEMBINA OSIS

PEMBINA

Ketua Osis
WK.

PEMBINA PEM.

PRADANA
SEKRETARIS
WK.

BENDAHARA
WK.

REGU

SEKSI KETAQWAAN KEPADA


TUHAN YANG MAHA ESA
SEKSI KEHIDUPAN BERBANGSA
DAN BERNEGARA

SEKSI KEPEMIMPINAN DAN BUDI


PEKERTI LUHUR
SEKSI BERORGANISASI,
PENDIDIKAN POLITIK DAN
SEKSI KETERAMPILAN DAN
KEWIRASWASTAAN

SEKSI KESEGARAN JASMANI


DAN DAYA

SEKSI PERSEPSI, APRESIASI DAN


KREASI

Keterangan :
___________ Garis Komando
---------------- Garis Koordinasi

LAPORAN PER SEMESTER, DATA


DAN KEGIATAN GUGUS DEPAN
I.

UMUM
1. Gugus Depan : SMK Negeri 1 Tambelang
2. Alamat
: Jl. Raya Tambalenag No. 2 Tlp(021) 00000
3. Tempat Berlatih :
Ambalan SMK N 1 Tambelang

II. KEANGGOTAAN
1. Orang Dewasa
a. Pembina Gugus Depan
b. Pembina dan Pembantu Penegak
2. Peserta Didik
a. Penegak Pa
Calon orang, Bantara orang, Laksana orang, Pandega
orang.
b. Penegak Pi
Calon orang, Bantara orang, Laksana orang, Pandega
orang.
3. Laporan Tingkat TKK
III. KEGIATAN
1. Gugus Depan
2. Pasukan Penegak
IV. KEUANGAN
1. Pemasukan .. Rp. ..
2. Pengeluaran
.. Rp. ..
Saldo
.. Rp. ..
Dukungan Kegiatan (dilampirkan)
Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,

FARHAN

PROGRAM KERJA 4 BULAN PERINDUKAN PENEGAK


BULAN : Juli 2013 s.d Desember 2014
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

No

Kegiatan

Penerimaan kenaikan
golongan

Siaga ke golongan Penegak

Latihan SKU Penegak


Bantara

Ujian SKU Penegak Bantara

5
6
7

Bulan
4

Jumlah
Penegak

Latihan SKU Penegak


Laksana
Ujian SKU Penggalan
Laksana
Kenaikan tingkat menjadi
Penegak Laksana

Latihan SKU Pandega

Ujian SKU Pandega

10

Kenaikan tingkat menjadi


Pandega

11

Latihan SKK
Latihan SKK

12

Gladian pimpinan regu

13

Perkemahan dekat
(Persami)

14

Perkemahan jauh

15

Lomba tingkat 1

16

Bhakti masyarakat

17

Kegiatan lain

Di sesuaika dengan
jadwal lain

Mengetahui
Ka. Mabigus

Pembina GUDEP

Drs. Ade Safrudin, M.M.Pd

Farhan
NTA : ..

NIP. 196303121989011016

Ket

PROGRAM KERJA TAHUNAN PERINDUKAN PENGGALAN


GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMP NEGERI 2TAMBELANG
TAHUN PELAJARAN 2013/3014
Bulan
No

Kegiatan

Penerimaan kenaikan golongan

Siaga ke golongan Penegak

Latihan SKU Penegak Purwa

Ujian SKU Penegak Purwa

Latihan SKU Penegak Madya

6
7
8
9
10
11

0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0
7 8 9 0 1 2 1 2 3 4 5 6

Ujian SKU Penggalan Madya


Kenaikan tingkat menjadi Penegak
Madya
Latihan SKU Penegak Utama
Ujian SKU Penegak terap
Kenaikan tingkat menjadi Penegak
terap
Latihan SKK
Latihan SKK

12

Gladian pimpinan regu

13

Perkemahan dekat (Persami)

14

Perkemahan jauh

15

Lomba tingkat 1

16
17

Bhakti masyarakat
Kegiatan lain

Disesuaikan dengan jadwal lain

Mengetahui
Ka. Mabigus

Pembina GUDEP

Drs. Ade Safrudin, M.M.Pd

Farhan
NTA : ..

NIP. 196303121989011016

Ket

SURAT KEPUTUSAN
KETUA MAJELIS PEMBIMBING GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG
NOMOR : TAHUN 2010
TENTANG
SUSUNAN PEMBINA GERAKAN PRAMUKA GUDEP 0437-0438
AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Kepala SMP N 1 Tambelang
selaku Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan 0437-0438
Ambalan SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Menimbang :
1. Hasil Keputusan MUGUS ( Musyawarah Gugus Depan ) Gudep
14003/14004 Ambalan SMK N 1 TAMBELANG Tahun 2010.
2. Memberhentikan pengurus lama periode 2009/2010 sesuai dengan
hasil keputusan Musyawarah Gugus Depan.
3. Mengangkat dan mengesahkan pengurus baru periode 2013/3014.
4. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan Ekstra kurikuler
Gerakan
PPurwaka perlu di bentuk dan disusun Jajaran pengurus Gerakan
PPurwaka di Ambalan SMK N 1 TAMBELANG Periode 2010\2011.
5. Demi Lancarnya keorganisasian Gerakan pPurwaka di Ambalan SMK
NEGERI 1 TAMBELANG Perlu di bentuk Pola dan tugas para pembina
agar tertata dengan rapih dan tertib administrasi.
Mengingat

:
1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 238 tahun 1961
tentang GerakanPPurwaka, juncto Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 57 tahun 1988 tentang Anggaran Dasar
Gerakan PPurwaka.
2. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka Nomor 103 tahun
1989 tentangAnggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka;
3. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka Nomor 050 tahun
1987 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pokok-Pokok Organisasi
Gerakan PPurwaka.
4. Keputusan Kwartir Nasional Gerakan pPurwaka Nomor : 231
Tahun 2007 Tentang Petunjuk Penyelenggaraan Gugus Depan
Gerakan PPurwaka
5. Keputusan Bersama Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka dan
Dinas Pendidikan Nasional tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
PPurwaka.
6. Program Kerja Gugus Depan 0437-0438 Ambalan SMK NEGERI 1
TAMBELANG tahun 2010
MEMUTUSKAN

Menetapkan:
Pertama :
Kedua

Ketiga

Mengesahkan susunan Susunan Pengurus Gugus depan dan Pembina


PPurwaka Gudep 0437-0438 Ambalan SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Periode 2013/3014.
Nama-nama yang tercantum dalam lampiran ini dipandang cakap
dan mampu melaksanakan tugas tersebut.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan apabila terdapat
kesalahan dalam keputusan ini akan diperbaiki sebagaimana
perlunya
Ditetapkan : Tambelang
Pada Tanggal : ...... Juli 2010
Kepala SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Selaku Ka. Mabigus
Drs. Ade Safrudin, M.M.Pd
NTA/ NIP : 196303121989011016

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN


KETUA MAJELIS PEMBIMBING GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMK N 1 TAMBELANG
NOMOR : . TAHUN 2013
TENTANG
SUSUNAN PENGURUS DAN PEMBINA
GERAKAN PRAMUKA GUDEP 0437-0438
AMBALAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG PERIODE 2013/3014
Ketua Mabigus SMK N 1

: Drs. Ade Safrudin, M.M.Pd

Tambelang
Pembina
Pembantu Pembina Putra

: Farhan
...............................................

Pembantu Pembina Putri

.
...............................................
..
Ditetapkan
: Tambelang
Pada Tanggal : ....... April 2013
Kepala
SMK NEGERI 1 TAMBELANG
Selaku Ka. Mabigus
Drs. Ade Safrudin, M.M.Pd
NIP. 196303121989011016

STRUKTUR ORGANISASI
GUGUS DEPAN 0437-0438
AMBALAN SMK N 1 TAMBELANG TAHUN 2013/3014
Ketua Mabigus
REGU
Drs. Ade Safrudin,
M.M.Pd
PA

KESISWAAN

PEMBINA PRAM

OSIS

Pembina Putri

Pembina Putra

PB Pembina Putra

PB Pembina Putri

Pengurus Dewan TEGAK

REGU
PA

REGU
PA

REGU
PA

REGU
PA

REGU
PI

REGU
PI

REGU
PI

REGU
PI

FORMULIR PENDAFTARAN
ANGGOTA GERAKAN PPURWAKA

1.

Nama Lengkap

2.

Tempat/Tanggal Lahir : ..

3.

Agama

4.

Nama Orang Tua/Wali : ..

5.

Pekerjaan Orang Tua/Wali :

6.

Anak Ke

7.

Golongan Darah

: ..

8.

Alamat Rumah

: ..

: Pa/Pi

..

..

jumlah Sdr Pa .. orang, Pi .. orang

..
..
9.

Bakat dan Hobby

: ..

10. Hal yang Perlu Diperhatikan (Kebiasaan, Kesehatan, Bahasa yang Dikuasai)
11. Pengalaman dalam KepPurwakaan
Tahun sebagai
Tahun sebagai
Tahun sebagai
Lain-lain :

DAFTAR INDUK ANGGOTA GERAKAN PPURWAKA


GUGUS DEPAN SMK NEGERI 1 TAMBELANG
NOMOR GUDEP : 0437-0438
N
o
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

No.
Induk

NTA

Nama

Agama

Gol.
Darah

Sekola
h/
Pekerja
an

Nama
Orang Tua

Pekerjaan
Orang Tua

Tingka
t

Ket

N
o

No.
Induk

NTA

Nama

Agama

Gol.
Darah

Sekola
h/
Pekerja
an

Nama
Orang Tua

Pekerjaan
Orang Tua

Tingka
t

29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,

FARHAN

Ket

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN UANG


GUGUS DEPAN
Bulan : ..
Tgl

Uraian

No.
Bukti

Penerimaan
(Rp)

Pengeluar
an
(Rp)

Ket

Tambelang , 2013
Pembina GUDEP,

FARHAN

DAFTAR INVENTARIS
GUGUS DEPAN
No

Nama Barang

Merk/Type

Kode
Barang

Jumlah
Barang

Harga

Cara/Tgl.
Pengadaan

Kondisi/
Ket

Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,

FARHAN

BUKU TAMU GUGUS DEPAN

No

Nama

Alamat

Jabatan

Tujuan

Saran/Pesan

Paraf

Tambelang , .. 2013
Pembina GUDEP,
FARHAN

Halaman 24

JADWAL ACARA LATIHAN


Hari

Tanggal

Waktu

N
o

Waktu

Sasaran

Acara
Pengga
Pokok
nti

Alat

Petuga
s

Ket

Halaman 25

CATATAN PRIBADI ANGGOTA PPURWAKA


1.

Nama lengkap ............................. Nama Panggilan................

2.

Tempat tanggal lahir ................................................................

3.

A g a m a .................................................................................

4.

Masuk pPurwaka tgl .................................................................

5.

Sifat baik yang perlu dikembangkan .......................................

6.

Sifat-sifat yang kurang baik perlu dikurangi ............................

7.

Kepemimpinan yang pernah dialami/diikuti .............................

8.

Peristiwa-peristiwa penting selama menjadi anggota pPurwaka


.................................................................................................

9.

No
1
2
3
4
5

Observasi terhadap pribadi anggota :

Kecerdasan

: ......................................................

Gotong-royong

: ......................................................

Disiplin

: ......................................................

Kegembiraan

: ......................................................

Suka menolong/membantu................................................:

Loyalitas

: ......................................................

Kejujuran

: ......................................................

Inisiatif

: ......................................................

Kepribadian/mentalitas .....................................................:

Kreatifitas

: ......................................................

Pengabdian

: ......................................................

Peristiwa Penting

Tanggal

Tempat

Naik Golongan Penegak


Dilantik Penegak
Menjadi Penggalan Purwa
Menjadi Penggalan Madya
Menjadi Penggalan Utama

10. Kegiatan kepPurwakaan/kegiatan lain yang pernah diikuti ......


11. Penyakit/gangguan kesehatan yang pernah diderita ..............
12. Mutasi anggota tanggal ..........................................................

Halaman 26

JADWAL ACARA LATIHAN


Hari
:
Tanggal
:
Waktu
:
Pokok Permasalahan
:
Pencatat
:
No

Permasalahan

Pemecahan

Keterangan

DAFTAR HADIR KEGIATAN RUTIN


Halaman 27

Hari
: ..
Tanggal
: ..
Materi
: ..
Pemberi materi
: ..
Tempat Kegiatan
: ..
N
TINGKATAN
TANDA
NAMA LENGKAP
NTA
o
PENEGAK
TANGAN
1.
1
2.
2
3.
3
4.
4
5.
5
6.
6
7.
7
8.
8
9.
9
10.
10
11.
11
12.
12
13.
13
14.
14
15.
15
16.
16
17.
17
18.
18
19.
19
20.
20
21.
21
22.
22
23.
23
24.
24
25.
25
26.
26
27.
27
28.
28
29.
29
30.
30
31.
31
Tambelang,
Pembina

(..)

Halaman 28

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 24 TAHUN 2009
TENTANG
PENGESAHAN ANGGARAN DASAR
GERAKAN PPURWAKA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang

a. Bahwa dalam rangka meningkatkan peranan Gerakan PPurwaka


diperlukan Anggaran Dasar yang mencerminkan aspirasi, visi, dan
misi seluruh Gerakan PPurwaka Indonesia, sehingga secara efektif
dapat dijadikan landasan kerja Gerakan PPurwaka Indonesia;
B. Bahwa untuk mewujudkan upaya sebagaimana dimaksud pada
huruf a, telah dilaksanakan penyempurnaan atas Anggaran Dasar
Gerakan PPurwaka melalui pembahasan dalam Musyawarah
Nasional Gerakan PPurwaka yang berlangsung dari tanggal 15
sampai dengan 18 Desember 2008 di Cibubur, Jakarta;
C. Bahwa
sehubungan dengan hal-hal sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, dipandang perlu mengesahkan
Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka yang dihasilkan dan
ditetapkan dalam Musyawarah Nasional Gerakan PPurwaka pada
tanggal 15 sampai dengan 18 Desember 2008 di Cibubur, Jakarta,
dengan Keputusan Presiden;

Mengingat

Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan

KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR


GERAKAN PPURWAKA.
Pasal 1

Mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka sebagaimana


terlampir dalam Keputusan Presiden ini.
Pasal 2
(1) Pemerintah dan Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan
pendanaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Gerakan
PPurwaka.
(2) Bantuan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara cq.
Kementerian Negara yang bertanggung jawab di bidang
kepemudaan dan olah raga.

Halaman 29

(3) Bantuan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.
Pasal 3
Dengan berlakunya Keputusan Presiden ini, maka Keputusan Presiden
Nomor 104 Tahun 2004 tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan
PPurwaka, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4
Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 September 2009
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
Dr. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Halaman 30

LAMPIRAN
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 24 Tahun 2009
TANGGAL : 15 September 2009
ANGGARAN DASAR GERAKAN PPURWAKA
PEMBUKAAN
Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan
makmur, materiil dan spiritual serta beradab merupakan adicita bangsa Indonesia yang
mulai bangkit dan siaga sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para Pemuda Indonesia melakukan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Untuk lebih menggalang persatuan
merebut kemerdekaan, dan dengan jiwa dan semangat Sumpah Pemuda inilah Rakyat
Indonesia berjuang untuk kemerdekaan nusa dan bangsa Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kemerdekaan ini merupakan karunia dan berkah rahmat Tuhan Yang Maha Esa.
Bahwa gerakan kepanduan nasional yang lahir dan mengakar di bumi nusantara
merupakan bagian terpadu dari gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia yang
membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karenanya, gerakan kepanduan
nasional Indonesia mempunyai andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan
kemerdekaan itu. Jiwa kesatria yang patriotik telah mengantarkan para pandu ke
medan juang bahu-membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat
Indonesia dalam menegakkan dan mandegani Negara Kesatuan Republik Indonesia
selama-lamanya.
Bahwa kaum muda sebagai potensi bangsa dalam menjaga kelangsungan
bangsa dan negara mempunyai kewajiban melanjutkan perjuangan bersama-sama
orang dewasa berdasarkan kemitraan yang bertanggung jawab.
Bahwa Gerakan PPurwaka, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan
kepanduan nasional, dibentuk karena dorongan kesadaran bertanggung jawab atas
kelestarian Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Dengan asas Pancasila, Gerakan PPurwaka
menyelenggarakan upaya pendidikan bagi kaum muda melalui kepPurwakaan, dengan
sasaran meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani,
dan melestarikan keutuhan:
- negara kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika;
- ideologi Pancasila;
- kehidupan rakyat yang rukun dan damai;
- lingkungan hidup di bumi nusantara.
Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal tersebut, Gerakan
PPurwaka menyelenggarakan pendidikan nonformal, melalui kepPurwakaan, sebagai
bagian pendidikan nasional dilandasi Sistem Among dengan Prinsip Dasar dan Metode
KepPurwakaan.
Atas dasar pertimbangan dan makna yang terkandung dalam uraian di atas,
maka disusunlah anggaran dasar Gerakan PPurwaka.

Halaman 31

ANGGARAN DASAR
BAB I
NAMA, STATUS, TEMPAT, DAN WAKTU
Pasal 1
Nama, Status, dan Tempat
(1) Organisasi ini bernama Gerakan PPurwaka yaitu Gerakan Kepanduan Praja Muda
Karana.
(2) Gerakan PPurwaka adalah organisasi pendidikan yang berstatus badan hukum.
(3) Gerakan PPurwaka berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia.

(1)

(2)

Pasal 2
Waktu
Gerakan PPurwaka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan
dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 Tahun 1961 tanggal 20
Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaruan gerakan kepanduan nasional
Indonesia.
Hari PPurwaka adalah tanggal 14 Agustus.
BAB II
ASAS, TUJUAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI

Pasal 3
Gerakan PPurwaka berasaskan Pancasila.
Pasal 4
Tujuan
Gerakan PPurwaka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna
mengembangkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
menjadi :
a. Manusia berwatak, kepribadian, dan berbudi pekerti luhur yang :
1) Tinggi moral, spiritual, kuat mental, sosial, intelektual, emosional dan fisiknya;
2) Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilannya;
3) Kuat dan sehat jasmaninya.
b. Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada
Negara Keatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik
dan berguna, yang dapat membangun dirinya sediri secara mandiri serta bersamsama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki
kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional,
maupun internasional.
Pasal 5
Tugas Pokok
Gerakan PPurwaka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kepPurwakaan
bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih
baik, bertanggungjawab, mampu membina dan mengisi kemerdekaan nasional serta
membangun dunia yang lebih baik.
Pasal 6
Fungsi
Gerakan PPurwaka berfungsi sebagai organisasi pendidikan non formal, di luar
sekolah dan di luar keluarga, dan sebagai wadah pembinaan dan pengembangan
generasi muda berlandaskan Sistem Among dengan menerapkan Prinsip Dasar
KepPurwakaan, Metode KepPurwakaan, dan Motto Gerakan PPurwaka yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan
bangsa serta masyarakat Indonesia.

Halaman 32

BAB III
SIFAT, UPAYA, DAN USAHA

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

(1)
(2)

(3)

Pasal 7
Sifat
Gerakan PPurwaka adalah Organisasi kepanduan nasional Indonesia sebagai
lembaga
pendidikan
non
formal
yang
menyelenggarakan
pendidikan
kepPurwakaan.
Gerakan PPurwaka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat
sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan, dan agama.
Gerakan PPurwaka bukan organisasi kekuatan sosial-politik, bukan bagian dari
salah satu organisasi kekuatan sosial-politik dan tidak menjalankan kegiatan politik
praktis.
Gerakan PPurwaka ikut serta membantu masyarakat dengan melaksanakan
pendidikan bagi kaum muda, khususnya pendidikan non formal di luar sekolah dan
di luar keluarga.
Gerakan PPurwaka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya untuk memeluk
agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu.
Pasal 8
Upaya dan Usaha
Segala upaya dan usaha Gerakan PPurwaka diarahkan untuk mencapai tujuan
Gerakan PPurwaka.
Upaya dan usaha untuk mencapaai tujuan itu diarahkan pada pembinaan watak,
mental, emosional, jasmani, dan bakat serta peningkatan iman dan takwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, ilmu pengetahuan dan teknologi, keterampilan dan
kecakapan melalui berbagai kegiatan kepPurwakaan.
Untuk menunjang upaya dan usaha serta mencapai tujuan Gerakan PPurwaka,
diadakan prasarana dan sarana yang memadai berupa organisasi, personalia,
perlengkapan, dana, komunikasi, dan kerjasama.
BAB IV
SISTEM AMONG, PRINSIP DASAR KEPPURWAKAAN,
KODE KEHORMATAN, METODE KEPPURWAKAAN, MOTTO
DAN KIASAN DASAR GERAKAN PPURWAKA

(1)
(2)
(3)

(1)
(2)
(3)

Pasal 9
Sistem Among
Sistem pendidikan dalam Gerakan PPurwaka berlandaskan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan yang memberntuk anggota Gerakan
PPurwaka berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam kerangka saling
ketergantungan antar manusia.
Pelaksanaan sistem Among menerapkan prinsip kepemimpinan :
a. Ing ngarso sung tulodo;
b. Ing madyo mangun karso;
c. Tut wuri handayani.
Pasal 10
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan merupakan ciri khas yang
membedakan kepPurwakaan dari pendidikan lain.
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan merupakan dua unsur
proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
Prinsip Dasar KepPurwakaan dan Metode KepPurwakaan dilaksanakan sesuai
dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.
Pasal 11

Halaman 33

(1)
(2)

(3)

Prinsip Dasar KepPurwakaan


Prinsip Dasar KepPurwakaan meliputi nilai dan norma dalam kehidupan seluruh
anggota Gerakan PPurwaka.
Nilai dan norma dimaksud mencakup :
a. iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
c. peduli terhadap diri pribadinya;
d. taat kepada Kode Kehormatan PPurwaka.
Prinsip Dasar KepPurwakaan berfungsi sebagai :
a. norma hidup seorang anggota Gerakan PPurwaka;
b. landasan Kode Etik Gerakan PPurwaka;
c. landasan sistem nilai Gerakan PPurwaka;
d. pedoman dan arah pembinaan kaum muda anggota Gerakan PPurwaka;
e. landasan gerak dan kegiatan Gerakan PPurwaka mencapai sasaran dan
tujuannya.

Pasal 12
Metode KepPurwakaan
Metode KepPurwakaan merupakan cara belajar interaktif progresif melalui :
a. pengamalan Kode Kehormatan PPurwaka;
b. belajar sambil melakukan;
c. sistem beregu;
d. kegiatan di alam terbuka yang mengandung pendidikan dan sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani peserta didik;
e. kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan;
f. sistem tanda kecakapan;
g. sistem satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
h. kiasan dasar.

(1)
(2)
(3)

(1)
(2)

Pasal 13
Kode Kehormatan PPurwaka
Kode Kehormatan PPurwaka yang terdiri atas Janji yang disebut Satya dan
Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur dari Metode
KepPurwakaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar KepPurwakaan.
Kode Kehormatan PPurwaka merupakan Kode Etik anggota Gerakan PPurwaka baik
dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat sehari-hari yang diterimanya
dengan sukarela serta ditaati demi kehormatan dirinya.
Kode Kehormatan PPurwaka bagi anggota Gerakan PPurwaka disesuaikan dengan
golongan usia dan perkembangan rohani dan jasmaninya yaitu :
a. Kode Kehormatan PPurwaka Siaga terdiri atas Dwisatya dan Dwidarma;
b. Kode Kehormatan PPurwaka Penegak terdiri atas Trisatya PPurwaka Penegak
dan Dasadarma;
c. Kode Kehormatan PPurwaka Penegak dan PPurwaka Pandega terdiri atas
Trisatya PPurwaka Penegak dan PPurwaka Pandega dan Dasadarma;
d. Kode Kehormatan PPurwaka Dewasa terdiri atas Trisatya Anggota Dewasa dan
Dasadarma.
Pasal 14
Motto Gerakan PPurwaka
Motto Gerakan PPurwaka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk
mengingatkan setiap anggota Gerakan PPurwaka bahwa setiap mengikuti kegiatan
berarti mempersiapkan diri untuk mengamalkan Kode Kehormatan.
Motto Gerakan PPurwaka adalah : Satyaku kudarmakan, Darmaku kubaktikan.

Halaman 34

Pasal 15
Kiasan Dasar
Penyelenggaraan kepPurwakaan dikemas dengan menggunakan Kiasan Dasar yang
bersumber pada sejarah perjuangan dan budaya bangsa.
BAB V
ORGANISASI

(1)

(2)

(1)
(2)

Pasal 16
Anggota
Anggota Gerakan PPurwaka adalah warga negara Republik Indonesia yang terdiri
atas :
a. Anggota biasa :
1) Anggota muda : Siaga, Penegak, Penegak, dan Pandega.
2) Anggota dewasa : Pembina PPurwaka, Pembantu Pembina PPurwaka,
Pelatih Pembina PPurwaka, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instruktur
Saka, Pimpinan Saka, Andalan, Pembantu Andalan, Anggota Majelis
Pembimbing.
b. Anggota kehormatan : orang-orang yang bersimpati dan berjasa kepada
Gerakan PPurwaka.
Warga negara asing dapat bergabung dalam suatu gugusdepan sebagai anggota
tamu.
Pasal 17
Hak dan Kewajiban
Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban.
Hak dan kewajiban tersebut akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan
PPurwaka.

Pasal 18
PPurwaka Utama
Kepala Negara Republik Indonesia adalah PPurwaka Utama.
Pasal 19
Jenjang Organisasi
Organisasi Gerakan PPurwaka berjenjang sebagai berikut :
a. Anggota muda Gerakan PPurwaka dihimpun dalam gugusdepan dan anggota
dewasa dihimpun di Kwartir.
b. Gugusdepan-gugusdepan dikoordinasikan oleh Kwartir Ranting yang meliputi suatu
wilayah Kecamatan/Distrik.
c. Ranting-ranting dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir Cabang yang meliputi
wilayah Kabupaten/Kota.
d. Cabang-cabang dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir Daerah yang meliputi
wilayah Propinsi.
e. Daerah-daerah dihimpun dan dikoordinasikan oleh Kwartir Nasional yang meliputi
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
f. Di perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dapat dibentuk gugusdepan di
bawah pembinaan Kwartir Nasional.
Pasal 20
Kepengurusan
(1) Di tingkat Gugusdepan, Gerakan PPurwaka dipimpin oleh pembina gugusdepan.
(2) Di tingkat Ranting, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus Kwartir
Ranting.
(3) Di tingkat Cabang, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus Kwartir
Cabang.
(4) Di tingkat Daerah, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus Kwartir
Daerah.

Halaman 35

(5) Di tingkat Nasional, Gerakan PPurwaka dipimpin secara kolektif oleh Pengurus
Kwartir Nasional.
(6) Pergantian Pengurus Gerakan PPurwaka dilaksanakan pada waktu musyawarah.
(7) Kepengurusan baru dalam jajaran Ranting sampai dengan Nasional terdiri dari unsur
Pengurus lama dan Pengurus baru.
Pasal 21
Satuan Karya PPurwaka
(1) Satuan Karya PPurwaka disingkat Saka, adalah wadah pendidikan guna
menyalurkan minat, mengembangkan bakat, dan pengalaman para PPurwaka dalam
berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Saka juga memotivasi mereka
untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga memberi bekal bagi
kehidupannya, untuk melaksanakan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa
dan negara, sesuai dengan aspirasi pemuda Indonesia dan tuntutan perkembangan
pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.
(2) Saka di tingkat Kwartir dipimpin secara kolektif oleh Pimpinan Saka.
Pimpinan Saka adalah bagian integral dari Kwartir.
Pasal 22
Dewan Kerja
Dewan Kerja merupakan bagian integral dari Kwartir yang berfungsi sebagai wahana
kaderisasi kepemimpinan, dan bertugas mengelola kegiatan PPurwaka Penegak dan
PPurwaka Pandega.
Pasal 23
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan PPurwaka
(1) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan PPurwaka merupakan bagian integral dari
kwartir dan berfungsi sebagai wadah pendidikan dan pelatihan anggota Gerakan
PPurwaka.
(2) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan PPurwaka berada di tingkat cabang,
daerah, dan nasional.
Pasal 24
Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan PPurwaka
(1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan PPurwaka merupakan bagian integral
kwartir dan berfungsi sebagai wadah penelitian dan pengembangan Gerakan
PPurwaka.
(2) Pusat Penelitian dan Pengembangan Gerakan PPurwaka berada di tingkat daerah
dan nasional.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 25
Bimbingan
Kwartir Nasional diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Nasional yang diketuai oleh
Presiden Republik Indonesia dengan beranggotakan pejabat pemerintah dan tokoh
masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada Gerakan PPurwaka.
Kwartir Daerah diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Daerah yang diketuai oleh
Gubernur dengan beranggotakan pejabat pemerintah daerah dan tokoh
masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada Gerakan PPurwaka.
Kwartir Cabang diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Cabang yang diketuai oleh
Bupati/Walikota dengan beranggotakan pejabat pemerintah kabupaten/kota dan
tokoh masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian kepada Gerakan
PPurwaka.
Kwartir Ranting diberi bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris,
materiil, dan finansial oleh Majelis Pembimbing Ranting yang diketuai oleh
Camat/Kepala
Distrik
dengan
beranggotakan
pejabat
pemerintah

Halaman 36

(5)

(6)

(1)
(2)
(3)

(4)

kecamatan/distrik dan tokoh masyarakat yang memiliki perhatian dan kepedulian


kepada Gerakan PPurwaka.
Gugusdepan diberi bimbingan dalam bentuk nasehat tentang organisasi dan
program serta bantuan materi dan keuangan oleh Majelis Pembimbing
Gugusdepan yang diketuai oleh seorang Ketua yang dipilih dari dan oleh anggota
dengan beranggotakan orang tua anggota muda dan tokoh masyarakat di
lingkungan Gugusdepan.
Satuan Karya PPurwaka diberi bimbingan dalam bentuk nasehat tentang
organisasi dan program serta bantuan materi dan keuangan oleh Mejelis
Pembimbing Saka yang diketuai oleh seorang Ketua yang dipilih dari dan oleh
anggota dengan beranggotakan pejabat pemerintah dan/atau pemerintah daerah
dan tokoh masyarakat.
Pasal 26
Pemeriksaan Keuangan
Lembaga Pemeriksa Keuangan Gerakan PPurwaka adalah lembaga independen
yang dibentuk Musyawarah Gerakan PPurwaka dan bertanggungjawab kepada
Musyawarah Gerakan PPurwaka.
Lembaga Pemeriksa Keuangan berfungsi mengawasi dan memeriksa keuangan
Kwartir.
a. Personalia Lembaga Pemeriksa Keuangan terdiri atas 5 (lima) orang anggota
Gerakan PPurwaka ditambah seorang staf yang memiliki kompetensi dalam
bidang keuangan.
b. Lembaga Pemeriksa Keuangan dibantu oleh Akuntan Publik.
Lembaga
Pemeriksa
Keuangan
diatur
lebih
lanjut
dalam
Petunjuk
Penyelenggaraan.
BAB VI
MUSYAWARAH DAN REFERENDUM

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Pasal 27
Musyawarah
Musyawarah Gerakan PPurwaka adalah forum tertinggi dalam Gerakan PPurwaka,
di tingkat kwartir/satuan/gudep.
Musyawarah Gerakan PPurwaka di tingkat nasional, daerah, dan cabang
diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali.
Musyawarah
Gerakan PPurwaka di tingkat ranting dan gugusdepan
diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali.
Pimpinan Musyawarah Gerakan PPurwaka adalah suatu presidium yang dipilih oleh
musyawarah tersebut.
Acara pokok dan ketentuan lain dalam Musyawarah Gerakan PPurwaka diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka.

Pasal 28
Referendum
Dalam menghadapi hal-hal yang luar biasa, Kwartir Nasional Gerakan PPurwaka dapat
menyelenggarakan suatu referendum.
BAB VII
PENDAPATAN DAN KEKAYAAN
Pasal 29
Pendapatan
Pendapatan Gerakan PPurwaka diperoleh dari:
a. Iuran anggota;
b. Bantuan majelis pembimbing;
c. Sumbangan masyarakat yang tidak mengikat

Halaman 37

d. Bantuan Pemerintah/Pemerintah daerah melalui APBN/APBD yang tidak mengikat


dan disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara/keuangan daerah;
e. Sumber lain yang tidak bertentangan, baik dengan peraturan perundangundangan
maupun dengan Kode Kehormatan PPurwaka;
f. Usaha dana, badan usaha/koperasi yang dimiliki Gerakan PPurwaka.
Pasal 30
Kekayaan
(1) Kekayaan Gerakan PPurwaka terdiri dari barang bergerak dan tidak bergerak serta
hak milik intelektual.
(2) Pengalihan kekayaan Gerakan PPurwaka yang berupa aset tetap harus diputuskan
berdasarkan hasil Rapat Pleno Pengurus Kwartir dan persetujuan Mabi.
BAB VIII
ATRIBUT
Pasal 31
Lambang
Lambang Gerakan PPurwaka adalah tunas kelapa.
Pasal 32
Bendera
Bendera Gerakan PPurwaka berbentuk empat persegi panjang, berukuran tiga banding
dua, warna dasar putih dengan lambang Gerakan PPurwaka di tengah berwarna merah,
di atas dan di bawah lambang Gerakan PPurwaka terdapat garis merah sepanjang
panjang bendera dan di sisi tiang terdapat garis merah sepanjang lebar bendera.
Pasal 33
Panji
Panji Gerakan PPurwaka adalah Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan Nasional
Indonesia yang dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia dengan Keputusan
Presiden Nomor 448 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961.
Pasal 34
Himne
Himne Gerakan PPurwaka adalah lagu Satya Darma PPurwaka.
Pasal 35
Pakaian Seragam dan Tanda-tanda
Untuk mempererat rasa persatuan dan kesatuan serta meningkatkan disiplin, anggota
Gerakan PPurwaka menggunakan pakaian seragam beserta tanda-tandanya.
BAB IX
ANGGARAN RUMAH TANGGA

(1)
(2)

Pasal 36
Anggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka
Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka ini dijabarkan lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga Gerakan PPurwaka.
Anggaran Rumah Tangga Gerakan PPurwaka ditetapkan oleh Kwartir Nasional
Gerakan PPurwaka dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar Gerakan
PPurwaka.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 37

Halaman 38

Pembubaran
(1) a. Gerakan PPurwaka hanya dapat dibubarkan oleh Musyawarah Nasional Gerakan
PPurwaka yang khusus diadakan untuk itu.
b. Musyawarah Nasional tersebut harus diusulkan oleh sekurang-kurangnya dua
pertiga jumlah daerah.
c. Musyawarah Nasional untuk membicarakan usul pembubaran Gerakan PPurwaka
dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan dari sekurangkurangnya dua pertiga
jumlah daerah.
d. Usul pembubaran Gerakan PPurwaka diterima oleh Musyawarah Nasional jika
disetujui dengan suara bulat.
(2) Jika Gerakan PPurwaka dibubarkan, maka cara penyelesaian harta benda milik
Gerakan PPurwaka ditetapkan oleh Musyawarah Nasional yang mengusulkan
pembubaran itu.
BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

(1)
(2)

Pasal 38
Perubahan Anggaran Dasar
Perubahan Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Nasional yang dihadiri oleh utusan daerah sekurang-kurangnya dua
pertiga jumlah daerah.
Usul perubahan Anggaran Dasar Gerakan PPurwaka diterima oleh Musyawarah
Nasional jika disetujui oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah suara
yang hadir.
BAB XII
PENUTUP

Pasal 39
Penutup
Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Gerakan PPurwaka yang
diselenggarakan di Komplek Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur Jakarta pada tanggal
15 sampai dengan 18 Desember 2008.
Jakarta, 18 Desember 2008
Presidium Munas Gerakan PPurwaka Tahun 2008,
Ketua
ttd,
Dr. Amoroso Katamsi, Sp.KJ, MM
Sekretaris
ttd,
Ir. M. Arfandy Idris

Anggota
ttd,
Prof. DR. Ir. H. Isril Berd, SU

Anggota
ttd,
Yoseph Pangkur Soong, SH

Anggota
ttd,
Drs. H. Adang Rukhiyat, M.Pd

Halaman 39

Anda mungkin juga menyukai