Anda di halaman 1dari 19

Andhika Sahadewa: Langkah-Langkah

Dapetin Beasiswa ke Amerika


Amerika, BEASISWA, NEGARA, universitas di Amerika

Banyak mahasiswa Indonesia yang berkeinginan untuk melanjutkan belajar di perguruan


tinggi Amerika. Sayangnya, tidak mudah bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia untuk
mendapat kesempatan belajar di Amerika. Hal ini bisa saja terjadi hanya karena
ketidaktahuan mereka untuk meraih kesempatan tersebut.
Alhamdulillah, aku beruntung mempunyai teman yang mau berbagi informasi mengenai cara
untuk sekolah pasca sarjana di Amerika. Bahkan, dia memberi tahu cara dan saran supaya
bisa sekolah gratis di sana. Sekarang, giliranku untuk menceritakan langkah perjuangan yang
mesti kita tempuh untuk bisa kuliah gratis di Amerika kepada teman teman semua. Tulisan
ini juga dapat digunakan oleh teman teman yang sudah memiliki dana pribadi, beasiswa,
atau sponsor agar bisa diterima di perguruan tinggi Amerika. Teman teman yang sedang
menyelesaikan S1 juga bisa menggunakan tulisan ini sebagai persiapan untuk melanjutkan
belajar di Amerika. Selain itu, cara dan saran yang aku tuliskan di sini juga dapat diterapkan
oleh teman teman yang ingin melanjutkan sekolah ke negara selain Amerika. Semoga
tulisan tulisan ini bisa menjadi perjalanan awal teman teman untuk pada akhirnya dapat
melanjutkan sekolah di luar negeri, khususnya Amerikaaamiin!

Financial Support
Salah satu cara agar kita bisa kuliah pasca sarjana gratis di Amerika adalah melalui bantuan
keuangan (financial support) dari pihak pemberi beasiswa, seperti Fullbright, Bank ADB,
tempat kerja kita, atau program beasiswa lainnya.
Di Indonesia, pemberi beasiswa tampaknya menganakemaskan beberapa disiplin ilmu
tertentu sehingga mahasiswa dari bidang lainnya cenderung lebih susah untuk memperoleh
beasiswa tersebut. Namun, teman teman tetap aku sarankan untuk mencoba mengikuti
seleksi program beasiswa. Silahkan teman teman kunjungi AMINEF di
http://www.aminef.or.id/aminef.php. AMINEF merupakan badan yang mengurusi beasiswa
Fullbright. Biasanya, deadline pendaftaran beasiswa Fullbright adalah pada bulan April atau
Mei.

Bagi teman teman yang sudah menjadi dosen PTN maupun PTS juga dapat mencoba
melamar program Beasiswa Studi ke Luar Negeri yang diselenggarakan oleh DIKTI. Sejak
tahun 2008, DIKTI menawarkan beasiswa ini kepada dosen dosen yang sudah diterima di
perguruan tinggi maupun sedang belajar di luar negeri. Informasi lebih lanjut tentang
beasiswa ini dapat dilihat di http://ditnaga-dikti.org/ditnaga/.
Cara sekolah gratis di Amerika yang akan dibahas secara detil di sini berkaitan dengan
financial support dari pihak perguruan tinggi. Secara umum, financial support dari pihak
perguruan tinggi dapat diperoleh melalui tiga kategori, yaitu fellowship, graduate research
assistant, dan graduate teaching assistant. Fellowship merupakan beasiswa murni yang
sangat kompetitif perebutannya. Sementara itu, graduate research assistant ataupun graduate
teaching assistant merupakan jabatan dimana kita diwajibkan untuk bekerja sebagai asisten
peneliti ataupun pengajar untuk mendapatkan uang saku (stipend) dari perguruan tinggi.
Salah satu keuntungan jika kita mendapat salah satu dari financial support tersebut, kita dapat
terbebas dari kewajiban membayar SPP, biaya sekolah lainnya, dan bahkan biaya asuransi
kesehatan. Dengan demikian, boleh dibilang bahwa kita bisa sekolah gratis di Amerika bila
mendapat financial support tersebut.
Ada beberapa status hasil lamaran jika mendaftar ke perguruan tinggi Amerika. Pertama,
status hasil lamaran terbaik adalah kita diterima dan mendapat financial support. Status
berikutnya adalah kita diterima tanpa financial support. Terakhir, status terburuk adalah kita
tidak diterima di perguruan tinggi tersebut. Dalam tulisan ini, aku fokus untuk menyampaikan
langkah langkah yang mesti teman teman lakukan untuk dapat memperoleh status diterima
dan mendapat financial support. Status lamaran diterima tanpa financial support pun tetaplah
menjadi peluang yang bagus jika teman teman memiliki uang untuk biaya kuliah dan hidup
setidaknya untuk tahun pertama. Selanjutnya, teman teman usahakan untuk berprestasi pada
semester pertama agar bisa memperoleh fellowship, posisi research assistant, ataupun jabatan
teaching assistant di semester semester selanjutnya.

Pilih-Pilih Sekolah
Pertamatama, kita mesti cari dulu perguruan tinggi Amerika yang menjadi target kita.
Temanteman bisa mendapat berbagai informasi tentang perguruan tinggi Amerika di
http://grad-schools.usnews.rankingsandreviews.com/grad. Website ini tidak hanya memberi
informasi tentang peringkat perguruan tinggi Amerika, tapi juga memberi informasi tentang
biaya kuliah, presentase kemungkinan kita diterima, link untuk mendaftar ke berbagai
perguruan tinggi, dan berbagai infomasi lainnya.
Website di atas juga memberi informasi mengenai peringkat perguruan tinggi berdasarkan
jurusan. Dengan demikian, kita bisa tahu perguruan tinggi Amerika yang
terbaik di bidang Teknik Kimia, misalnya. Jangan cuma naksir satu perguruan tinggi,
naksirlah sebanyakbanyaknya agar peluang kita semakin besar. Dalam hal ini, kita bisa
mendaftar ke berbagai perguruan tinggi yang berbeda untuk memperbesar peluang kita.
Jangan lupa untuk mendaftar juga ke perguruan tinggi yang kita yakini kita dapat diterima.
Selanjutnya, kita bisa mengunjungi website perguruan tinggi yang diincar. Sebaiknya kita
langsung ke website department atau jurusan dari perguruan tinggi tersebut. Alamat website

jurusan bisa dicari menggunakan Google. Misalnya, kita bisa masukkan keyword
Mechanical Engineering Stanford jika kita mengincar Teknik Mesin di Stanford University.
Dari website jurusan tersebut, kita bisa mendapatkan berbagai informasi. Untuk mencari
informasi pendaftaran, kita bisa masuk ke bagian Prospective Student maupun
Admission. Dengan demikian, kita bisa mengetahui cara untuk mendaftar, persyaratan
persyaratan yang dibutuhkan, dan deadline pengumpulan materi syaratsyarat pendaftaran.
Di website jurusan, kita juga bisa memperoleh informasi contact person profesorprofesor
dan minat penelitian mereka. Biasanya, kita dapat memperoleh informasi tersebut dengan
cara mengklik bagian Faculty ataupun People.
Setelah mencari informasi syarat pendaftaran dari setiap perguruan tinggi, pasti kita sadar
bahwa secara umum persyaratan untuk mahasiswa Indonesia/International adalah sebagai
berikut:
1. GPA transcript;
2. Nilai TOEFL (Paper-based Test [PBT] atau Internet-based Test [IBT]) atau IELTS;
3. Nilai Graduate Record Examination (GRE) general test untuk jurusan teknik, jurusan
sains, dan jurusan sosial. Nilai Graduate Management Admission Test (GMAT) atau
GRE general test untuk sekolah bisnis/ekonomi. Nilai Medical College Admission
Test (MCAT) untuk sekolah kedokteran umum. Nilai Dental Admission Test (DAT)
untuk sekolah kedoketeran gigi. Nilai Law School Admission Test (LSAT) untuk
sekolah hukum. Nilai Pharmacy College Admission Test (PCAT) untuk sekolah
farmasi;
4. Statement of purpose;
5. Personal history statement;
6. Recommendation letter (surat rekomendasi) online-based atau paper-based;
7. Interview sebagai persyaratan dari beberapa sekolah bisnis di Amerika.
Syarat syarat di atas bakal dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi komite penerimaan
(admission committee). Dalam bagian Dokumen Aplikasi Pendaftaran aku bakal bahas satu
persatu mengenai syarat syarat di atas.

Pendaftaran
Departement atau jurusan biasanya membuka pendaftaran dua kali dalam setahun. Pertama,
pendaftaran untuk semester ganjil atau fall (kuliah dimulai bulan Agustus atau September).
Kedua, pendaftaran untuk semester genap atau spring (kuliah dimulai sekitar bulan Januari
atau Februari). Deadline pendaftaran fall biasanya pada bulan Desember atau Januari
sedangkan untuk spring adalah sekitar bulan September. Deadline setiap jurusan dalam satu
perguruan tinggi bisa berbeda beda. Sebaiknya, teman teman cari tahu informasi mengenai
deadline pendaftaran terlebih dahulu supaya pendaftaran dapat dipersiapkan dengan baik.
Sebagai gambaran, jika kita ingin mulai kuliah di fall 2009 maka paling lambat kita mesti
sudah memiliki semua persyaratan yang dibutuhkan di bulan Desember 2008.

Selain fall dan spring, perguruan tinggi Amerika juga membuka program atau kelas di
summer yang bertepatan dengan pelaksanaan semester pendek di Indonesia. Kegiatan di
summer biasanya adalah program pertukaran pelajar maupun kelaskelas mata kuliah
tertentu. Kegiatan tersebut biasanya membutuhkan biaya yang relatif mahal daripada fall dan
spring.
Pendaftaran ke perguruan tinggi Amerika dapat dilakukan secara paper-based dan online.
Aku sarankan teman teman untuk mendaftar secara online karena lebih praktis dan hemat.
Link ke online application bisa diperoleh dari website jurusan tersebut di bagian
Prospective Student maupun Admission. Selain itu, kita juga bisa mendapatkan link
online application melalui http://gradschools.usnews.rankingsandreviews.com/grad dengan
terlebih dahulu mengklik nama perguruan tinggi yang kita inginkan.
Online application mengharuskan kita untuk membuat sebuah akun. Jika sudah memiliki
akun maka kita dapat log in ke halaman pendaftaran. Umumnya, dalam halaman tersebut
terdapat berbagai pertanyaan yang mesti kita isi, seperti datadata pribadi kita, nama
perguruan tinggi dan GPA kita sebelumnya, maupun nilainilai standardized test (TOEFL,
IELTS, GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT, dan PCAT).
Melalui halaman pendaftaran, kita juga dapat meng-upload essay statement of purpose,
curriculum vitae, dan informasi lainnya. Selain itu, melalui online application, kita bisa
mengirimkan permintaan online recommendation kepada orang orang yang kita pilih. Jika
kita tidak bisa mengisi semua pertanyaan dalam satu waktu maka kita dapat sign out dan
melanjutkannya di lain waktu. Apabila semua pertanyaan dalam halaman online application
sudah terjawab dan informasi yang diminta sudah ter-upload maka kita bisa submit aplikasi
lamaran kita.
Dalam proses submit, kita akan diberi tahu cara pembayaran biaya pendaftaran. Salah satu
cara yang paling sering ditawarkan adalah pembayaran menggunakan credit card dan debit
card. Umumnya, biaya pendaftaran biasanya berkisar antara $ 40 sampai dengan $ 90.

Dokumen Aplikasi Pendaftaran


1. GPA Transcript
GPA atau IPK merupakan parameter yang digunakan oleh admission committee untuk
mengetahui catatan akademik pelamar dari perguruan tingginya yang lalu. Jika
memungkinkan, data dalam transkrip ini juga digunakan untuk mengetahui rangking kelas
(class rank) dari pelamar. Secara umum, sebagian besar perguruan tinggi di Amerika
menyaratkan pelamar untuk memiliki GPA minimal 3,00 dalam skala maksimum 4,00. Jika
GPA S1 teman teman di bawah 3,00 dan ingin sekolah di perguruan tinggi top Amerika, aku
sarankan untuk mengambil S2 di Indonesia dan usahakan untuk memperoleh GPA yang
tinggi dan selanjutnya mengambil S2 lagi atau S3 di Amerika. Beberapa perguruan tinggi
masih memperbolehkan pelamar yang memiliki GPA di bawah 3,00 untuk mendaftar. Dalam
hal ini, pelamar akan memperoleh provisional status jika pelamar tersebut diterima. Silahkan
temanteman mencari informasi tentang GPA ini lebih lengkap di website department dari
perguruan tinggi yang diminati.
Sebenarnya, perguruan tinggi Amerika meminta agar pihak perguruan tinggi Indonesia
mengirimkan transkrip kita secara langsung. Jika hal ini tidak memungkinkan, kita bisa
meminta TU untuk memberikan transkrip terlegalisir dan stempel cap segel perguruan tinggi
dan paraf pegawai TU pemberi stempel cap pada setiap lipatan penutup amplop. Selanjutnya,
kita dapat mengirim transkrip tersebut ke perguruan tinggi Amerika yang diminati melalui

jasa pos. Peluang untuk memperoleh financial support sejak semester pertama akan menjadi
lebih besar jika class rank kita termasuk dalam top 5 % di angkatan kita.
Perlu kita ketahui bahwa GPA 3,78 yang sudah sangat tinggi di Indonesia bisa menjadi GPA
yang biasabiasa saja di Amerika. Dengan demikian, kita perlu menunjukan kepada
admission committee bahwa GPA tersebut tinggi. Jika class rank kita tinggi dan perguruan
tinggi kita di Indonesia mau memberikan informasi tertulis mengenai class rank kita, aku
sarankan untuk menyertakan informasi ini dalam lamaran. Sepengetahuanku, informasi
tertulis mengenai class rank ini bisa kita minta dari kantor Tata Usaha (TU) jurusan. Namun,
jika pihak perguruan tinggi tidak bisa memberikannya, kita bisa menyertakan informasi ini
pada bagian recommendation letter dari dosen kita (silahkan baca bagian Persiapkan Essay
Letter of Recommendation Terbaik).
Jangan khawatir jika GPA dan class rank temanteman apa adanya. InsyaAllah, masih ada
kesempatan besar bagi temanteman untuk bisa kuliah gratis di Amerika. GPA bukanlah satu
satunya faktor penentu acceptance dan pemberian financial support. Masih banyak hal lain
yang dipertimbangkan oleh admission commite untuk menerima ataupun menolak lamaran
teman teman. Pertimbangan lain tersebut adalah, nilai standardized test, surat rekomendasi,
dan PDKT kita kepada profesor di Amerika. Untuk mendapatkan informasi tersebut, silahkan
temanteman baca bagianbagian selanjutnya.
2. TOEFL dan IELTS
TOEFL dan IELTS merupakan syarat tambahan untuk mengevaluasi kemampuan berbahasa
Inggris bagi pelamar yang bukan native English. Namun demikian, umumnya seorang
pelamar tidak perlu mengikuti TOEFL atau IELTS jika dia sebelumnya lulus dari perguruan
tinggi yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. TOEFL biasanya diminta
oleh perguruan tinggi yang berbasis Amerika Serikat sedangkan IELTS umumnya diminta
oleh perguruan tinggi yang berbasis Inggris dan commonwealth-nya (Australia, New Zealand,
dan sebagainya). Namun, ada juga perguruan tinggi yang mau menerima TOEFL maupun
IELTS. Pada kesempatan ini, aku hanya akan berbicara mengenai TOEFL saja.
Saat ini ETS (www.ets.org), badan penyelenggara TOEFL International, menawarkan dua
pilihan TOEFL yaitu Paper-based Test (PBT) dan Internet-based Test (IBT). Umumnya,
beberbagai perguruan tinggi di Amerika masih mau menerima kedua jenis TOEFL tersebut.
PBT terdiri dari 3 bagian utama, yaitu listening, structure, dan reading ditambah bagian
tambahan berupa Test of Written English (TWE). Nilai ratarata dari 3 bagian utama tersebut
merupakan nilai TOEFL asli dengan skala 310 677 sedangkan nilai TWE yang memiliki
skala 0 6 akan disampaikan secara terpisah.
Selanjutnya, IBT atau next generation TOEFL memiliki 4 bagian utama yaitu reading,
listening, writing, dan speaking. Masing masing bagian memiliki skala nilai 0 30 sehingga
skala total nilai TOEFL IBT adalah 0120. Setiap jurusan dan perguruan tinggi memberikan
syarat nilai minimum TOEFL yang berbedabeda.
Bagi orang Indonesia yang jarang berbicara bahasa Inggris, PBT dapat menjadi pilihan yang
lebih baik karena TOEFL jenis ini tidak meliputi tes speaking. Setahuku, PBT diadakan
sebanyak 6 kali dalam setahun. Namun, sepertinya sekarang ini ETS hanya menawarkan
TOEFL IBT di Indonesia. Dengan demikian, kemungkinan untuk saat ini TOEFL IBT

menjadi satu satunya pilihan. Keuntungan memilih TOEFL IBT ini adalah bahwa kita tidak
diharuskan untuk mempelajari structure bahasa Inggris secara mendalam karena tidak ada
bagian structure dalam TOEFL jenis ini. Namun jika teman teman lebih memilih TOEFL
PBT, silahkan teman teman kunjungi website ETS sekitar bulan Juni untuk mendapatkan
jadwal TOEFL PBT.
Jika kita mengikuti TOEFL International maka ETS akan memberikan tawaran kepada kita
untuk menentukan 4 perguruan tinggi yang akan menerima hasil TOEFL kita. Sebagian besar
perguruan tinggi Amerika hanya mau mengakui nilai TOEFL kita melalui surat resmi yang
dikirim langsung oleh ETS ke perguruan tinggi tersebut. Jika kita mendaftar ke 6 perguruan
tinggi, kita bisa meminta ETS untuk mengirimkan hasil TOEFL ke 2 perguruan tinggi lainnya
dengan biaya tambahan. Informasi pendaftaran tes ini dapat diperoleh melalui website ETS.
Saat tulisan ini aku buat (Maret 2009), biaya TOEFL sebesar $ 150 (PBT) dan $ 170 (IBT).
Karena tes ini relatif mahal maka persiapkan diri sebaikbaiknya. Untuk persiapan TOEFL
PBT, aku sarankan temanteman untuk menggunakan buku Cliffs TOEFL Preparation Guide
karangan Pyle dan Page.
3. GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT, DAN PCAT
Tes GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT, dan PCAT merupakan tes standard yang digunakan
oleh admission committee untuk membandingkan kemapuan potensi akademik dari setiap
pelamar. Tes ini penting karena GPA kurang sesuai untuk digunakan sebagai pembanding
antar pelamar yang berasal dari perguruan tinggi yang berbedabeda. Aku hanya akan
membahas GRE saja dalam kesempatan ini.
Secara umum, tes GRE saat ini (Maret 2009) dapat dibedakan menjadi general test dan
subject test. General test meliputi ujian analytical writing (skala 0 6), quantitative (skala 0
800), dan verbal (skala 0 800). Sementara itu, subject test ini berisi ujian khusus untuk
jurusan tertentu, seperti subject test kimia, subject test musik, dan sebagainya. Umumnya,
pelamar jurusan teknik hanya memerlukan general test saja. Sebagian besar perguruan tinggi
Amerika tidak menetapkan nilai minimum GRE dalam persyaratan pendaftaran. Namun
demikian, nilai GRE yang tinggi khususnya akan sangat membantu teman teman yang
memiliki GPA kurang tinggi.
Bagian yang paling sulit dari general test adalah ujian verbal. Kita bakal berhadapan dengan
kata kata aneh yang bahkan kurang popular dalam masyarakat native English sekalipun.
Ujian verbal ini merupakan ujian pilihan ganda yang meliputi bagian reading, sentence
completion, antonym dan analogy. Bagian reading ini susah sekali karena kalimatnya
panjangpanjang dan terdapat banyak katakata yang asing. Sentence completion ini serupa
dengan pelajaran mengisi titik-titik dalam pelajaran bahasa Indonesia di SD. Namun, tetap
saja bagian ini juga susah sekali karena kita sulit untuk memahami tulisan yang diberikan.
Selanjutnya, bagian antonym menyajikan kata yang mesti kita cari lawannya dalam pilihan
ganda. Terakhir, bagian analogy memberikan 2 kata yang mesti kita cari hubungannya. Jika
kita telah menemukan hubungannya, maka kita dapat memilih 2 pasang kata dalam pilihan
berganda yang memiliki hubungan yang sama seperti hubungan 2 kata yang ditanyakan.
Bagian quantitative dari general test ini insyaAllah akan sangat lebih mudah dikerjakan
daripada bagain verbal. Dengan kemampuan matematika dasar, aku pikir insyaAllah akan
mudah bagi kita untuk memperoleh skor sempurna.

ETS sebagai penyelenggara GRE akan memberikan tawaran kepada kita untuk menentukan 4
perguruan tinggi yang akan menerima hasil GRE kita. Sebagian besar perguruan tinggi
Amerika hanya mau menerima nilai GRE resmi yang dikirim dari ETS langsung ke
perguruan tinggi tersebut. Informasi pendaftaran GRE dapat diperoleh melalui website ETS.
Untuk saat ini (Maret 2009) biaya GRE relatif mahal, yaitu sebesar $ 170. Jika hasil GRE kita
kurang memuaskan maka kita dapat mengambil tes ini lagi. Dalam sebulan kita
diperbolehkan mengikuti tes ini satu kali. Sebagai catatan tambahan, sekarang (Maret 2009)
ETS sedang mengkaji untuk menambah beberapa tipe soal baru dalam general test.
4. Statement of Purpose
Statement of purpose merupakan esei yang menceritakan tujuan yang ingin kita raih dengan
sekolah di perguruan tinggi yang kita inginkan. Secara umum, isi dari esei dapat berupa
perjalanan hidup kita dalam bidang akademik di perguruan tinggi, alasan kita tertarik pada
perguruan tinggi yang kita dambakan, minat riset kita, paper dan karya tulisan kita, dan
tujuan yang ingin kita capai sekaligus persiapan kita untuk mencapai tujuan tersebut. Jika
temanteman sudah bekerja, maka pengalaman bekerja juga dapat menjadi nilai lebih untuk
dituliskan di esei ini.
5. Personal History Statement
Selain meminta esei statement of purpose, beberapa perguruan tinggi juga meminta esei
personal history statement sebagai salah satu syarat pendaftaran. Dalam personal history
statement, kita dapat bercerita mengenai latar belakang dan pengalaman hidup kita, meliputi
budaya, pendidikan, keuangan, serta hal hal lainnya, yang memotivasi kita untuk
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang kita dambakan.
6. Recommendation Letter
Admission committee menggunakan recommendation letter sebagai salah satu kriteria
penentuan dalam seleksi mahasiswa. Recommendation letter dapat dibuat oleh 2 3 orang,
yaitu dosen ataupun atasan kerja kita. Umumnya, pihak perguruan tinggi sudah menyediakan
form tertentu yang berisi pertanyaan mengenai class rank kita, seberapa lama pengisi
mengenal kita, penilaian kemampuan kita dalam menulis, melakukan riset, berbicara, dan lain
sebagainya. Selain itu, form recommendation letter juga memberikan kesempatan pada
pengisi untuk menuliskan esei tentang diri kita. Recommendation letter dapat dikumpulkan
secara online maupun melalui pos. Online recommendation ini dapat memangkas biaya
pengiriman pos. Namun, hal ini tampaknya agak mempersulit dosen atau atasan kerja kita
dalam pengisiannya. Mereka akan lebih merasa nyaman untuk mengisi paper-based
recommendation. Form paper-based recommendation dapat kita peroleh di website perguruan
tinggi yang kita dambakan.

Gimana Dapetin Financial Support?


Pada bagian ini aku akan memberikan cara dan saran yang dapat diterapkan untuk
memperoleh financial support dari perguruan tinggi idaman. Untuk bisa memperoleh
financial support tersebut kita harus mau memberikan waktu, tenaga, pikiran, dan uang
dalam perjuangan ini. Memang butuh banyak perjuangan tapi percayalah bahwa jika sukses
maka hasilnya insyaAllah akan benar benar membuat kita bisa bersyukur kegirangan.

1. Maksimalkan Nilai-Nilai Standardized Test!


Usahakan memperoleh nilai standardized test (TOEFL, GRE, GMAT, MCAT, DAT, LSAT,
atau PCAT) yang bagus. Aku hanya akan membahas mengenai TOEFL dan GRE saja karena
aku belum punya pengalaman dalam tes GMAT, MCAT, DAT, LSAT, dan PCAT.
Jika kita melamar ke jurusan teknik, untuk memperbesar kesempatan memperoleh financial
support sejak semester pertama, kita usahakan untuk memperoleh nilai TOEFL PBT
setidaknya 600 yang ekivalen dengan nilai TOEFL IBT 100. Jika kita melamar ke sekolah
bisnis/ekonomi, aku sarankan teman teman untuk memperoleh nilai TOEFL PBT
setidaknya 640 ataupun TOEFL IBT minimal 110. Sebagai informasi tambahan, teman
teman dapat memiliki peluang yang lebih besar untuk memperoleh financial support melalui
jabatan teaching assistant jika memiliki nilai speaking TOEFL IBT setidaknya 25.
Setiap jurusan dan perguruan tinggi Amerika memiliki standard prioritas berbedabeda dalam
mengevaluasi nilai GRE. Umumnya, jurusan teknik lebih memprioritaskan nilai GRE
quantitative sedangkan jurusan sastra mungkin lebih memprioritaskan nilai GRE verbal dan
analytical writing. Jika kita melamar ke jurusan teknik, usahakan untuk memperoleh nilai
GRE quantitative setidaknya 780 dan GRE verbal setidaknya 600.
Acuan nilai TOEFL dan GRE yang aku sebutkan sebelumnya sudah termasuk sangat tinggi
sehingga kita dengan percaya diri dapat mendaftar di perguruan tinggi top Amerika jika kita
memiliki nilai tersebut.
2. Jalin Hubungan dengan Profesor!
Profesorprofesor di perguruan tinggi Amerika memainkan salah satu peran penting dalam
aktivitas penelitian dan perkuliahan. Setiap profesor memegang dana proyek penelitian
mereka masingmasing. Umumnya, mereka bekerjasama dengan graduate student untuk
mengerjakan penelitian yang ada. Profesor akan bertindak sebagai pembimbing sedangkan
graduate student akan melakukan kegiatan lab dan berbagai aktivitas penelitian lainnya.
Sebagai imbalan atas hasil kerjanya, graduate student yang berperan sebagai research
assistant tersebut akan mendapat financial support. Selanjutnya, profesorprofesor tersebut
biasanya juga membutuhkan teaching assistant untuk membantu mereka dalam kegiatan
perkuliahan. Financial support juga akan diberkan pada graduate student yang menjadi
teaching assistant. Dengan demikian, kita mesti menjalin hubungan dengan profesor pada
masa masa pendaftaran sekolah supaya kita dapat memperoleh financial support sejak awal
kuliah. Ingat, jika kita cuek dan tidak meminta financial support pada profesor maka kecil
kemungkinan kita untuk mendapatkan financial support.
Salah satu cara yang praktis dalam menjalin hubungan dengan profesor adalah dengan
melalui email. Alamat email mereka bisa kita dapatkan di personal page mereka yang
terdapat di website jurusan atau departement. Dalam personal page tersebut, mungkin teman
teman akan menemukan istilah Asst. Prof, Assoc. Prof, dan sebagainya. Di bawah ini
adalah penjelasan tentang isitlah istilah tersebut buat teman teman yang masih merasa
asing dengan istilahistilah tersebut :

Assistant Professor (Asst. Prof) adalah posisi jabatan dari perguruan tinggi untuk
orang yang masih baru atau belum lama menjadi profesor (profesor muda).

Associate Professor (Assoc. Prof) adalah posisi jabatan profesor kelas menengah,
yaitu di atas Asst. Prof.

Professor (Full Professor) merupakan posisi jabatan yang lebih dikenal dengan istilah
guru besar di Indonesia.

Emeritus Professor (Eme. Prof) adalah gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi
kepada seseorang full professor yang sudah pensiun atas jasajasanya bagi perguruan
tinggi tersebut. Seorang pensiunan full professor yang tidak mendapatkan emeritus
tidak dapat menggunakan gelar profesornya lagi.

Jangan kecil hati dulu dan takut buat kirim email ke profesor. Mereka baikbaik dan enggak
sombong kok. Berikut ini adalah saransaran dariku untuk menjalin korespondensi dengan
profesor:
Pilih profesor yang masih aktif dalam penelitian. Keaktifan mereka bisa kita lihat dari
publikasi paper yang terpampang di personal page-nya.
Jika memungkinkan, pilih profesor yang menjadi pembimbingnya dosen kita dulu waktu di
Amerika. Dengan demikian, kita bisa informasikan ke profesor tersebut bahwa kita adalah
murid dari mahasiswa bimbingannya dulu.
Jika kita kirim email kepada profesorprofesor dari departement dan perguruan tinggi yang
sama, kita kirim email kepada beberapa profesor dulu. Kalau tidak dapat tanggapan maka kita
bisa kirim email lagi ke beberapa profesor lainnya dari department dan perguruan tinggi
tersebut. Email pertama kita untuk mereka berisi perkenalan diri singkat dan padat. Kita
dapat memberi judul atau subject Prospective Student untuk email tersebut.
Di bawah ini aku kasih contoh Email Pertama 1 dan Email Pertama 2 untuk memulai
pendekatan dengan profesor. Dalam Email Pertama 1, Si prospective student memiliki link
dari dosennya sehingga dia dapat mencantumkan nama nama dosennya yang dulunya
merupakan mahasiswa bimbingannya profesor Amerika. Selanjutnya, Si prospective student
mengirimkan Email Pertama 2 kepada profesor yang sama sekali belum ada hubungan
dengannya. Jika email pertama kita mendapat balasan dari profesor, kita dapat memulai untuk
berdiskusi dengannya dalam email selanjutnya. Topik diskusi dapat kita ambil dari publikasi
paper-nya. Contoh balasan email tersebut dapat dilihat dalam Email Kedua. Dalam email
tersebut, kita dapat memulai menggunakan nama belakangnya saja dalam salam pembuka.
Hal ini ditujukan untuk menghindari kekakuan dan menambah kedekatan kita dengan
profesor.
Selanjutnya, jalin korespondensi terus dan jangan sampai balasbalasan email tersebut
diputuskan atau disudahi oleh profesor. Kita dapat membuat balasbalasan terus terjadi
dengan membuat diskusi yang menarik. Jika topik diskusi dari satu paper sudah habis maka
kita bisa mencari topik diskusi dari paper-nya yang lain. Kalau profesor bertanya kepada kita
dalam email balasannya maka segera mungkin kita balas. Namun, jika tidak ada pertanyaan
dalam email balasannya maka kita bisa memberi jeda beberapa hari untuk menulis email
selanjutnya.
Setelah beberapa kali balasbalasan email dan kita merasa cocok serta ada peluang untuk
menyatakan cinta eh salahmaksudku jika kita sudah merasa ada peluang untuk bisa bekerja

di bawah bimbingannya maka segera kita nyatakan saja perasaan kita pada profesor tersebut.
Kita dapat mengacu pada Email Penembakan untuk menyatakan perasaan kita. Email ini
dapat diberi judul Research Assistant Possibility. Jangan lupa sertakan CV dan statemen of
purpose kita dalam email ini.
Umumnya, profesorprofesor juga akan mengajak kita interview melalui telpon ataupun
video call. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan besar financial support insyaAllah
akan kita dapatkan. Misi utama kita dalam interview tersebut adalah supaya semuanya
berjalan lancar dan mulus, dan temanteman dapat financial support.
Berikut ini aku tuliskan beberapa saran untuk menghadapi interview tersebut:
1. Buat catatan ringkas tentang riset profesor, minat riset kita, alasan kita menyukai riset
profesor tersebut, alasan kita memilih perguruan tinggi tersebut, dan kuliah yang
sudah kita ambil.
2. Kita mesti percaya diri tapi jangan sombong. Jangan malu dan tegang.
3. You and me kita selevel dengan profesor. Namun, tetap ingat untuk sopan. Panggil
beliau dengan Doktor + nama belakangnya supaya tidak kaku.
4. Pada saat bicara dengan profesor, yakinkan teman teman sudah pasti akan ke
perguruan tingginya kalau diterima. Katakan I really want to work with you I find
your work very interesting and I look forward to doing research in (topik risetnya).
5. Jika kita ditanya apakah masih mempertimbangkan/menginginkan profesor, riset, dan
perguruan tinggi lain, jawabannya adalah NO.
6. Hindari kondisi hening atau tanpa kata dalam interview. Jika kita kehabisan
pertanyaan dan bingung kita dapat menanyakan kepada profesor halhal umum
tentang riset atau research assistantship,
7. misalnya kita tanya tanggal mulai riset, sponsor riset, partner kolaborasi dalam riset,
dan jangan tanya durasi riset.
8. Jangan pernah berbicara apapun yang berbau negatif, misalnya tentang Indonesia
ataupun sistem kuliah kita.
9. Jangan mengatakan bahwa kita mau bekerja di Amerika setelah selesai kuliah.
Namun, katakan bahwa kita ingin kembali ke Indonesia untuk berkarir di bidang
akademik.
10. Jangan minta keputusan dari profesor apakah kita diterima atau tidak.
11. Kalau sudah akhirakhir interview katakan Please let me know if there is anything
else you need from me
12. Kalau sudah selesai interview katakan Thank you very much for this opportunity.

Contoh Email Pertama


Dear Prof. Roman Hryciw,
Hi, my name is Suharno and I am planning to apply to the University of Michigans graduate
program for fall 2009 entrance. I am currently working on unsaturated soil research at
Chinas Tsinghua University. Previously, I worked with Dr. Masyhur Irsyam and Dr. Endra
Susila at Indonesias Bandung Institute of Technology (ITB) for several years. Dr. Irsyam was
my adviser during my study at ITB, where I graduated cum laude in 2006.
I received my undergraduate degree from ITBs geotechnical program, writing my thesis on
the Development of Machine Foundation Analysis Software. I was the teaching assistant
for Soil Mechanics, Marine Geotechnical Engineering, and Soil Dynamics & Geotechnical
Earthquake Engineering. I worked with Dr. Masyhur Irsyam and Dr. Endra Susila at ITBs
geotechnical consulting firm, and I also worked with Dr. Irsyam on his academic research
projects. In collaboration with Dr. Irsyam, I published several papers and a book titled Soil
Dynamics and Machine Foundation during this time.
I have heard great things from Dr. Irsyam and Dr. Susila about the graduate research
opportunities at UM, and I am very interested in learning more about your department. What
geotechnical research topics are of great interests there? Which aspects of the field does the
department focus most on? Are research opportunities available to MS students? Also, does
the department offer an MS to PhD program? What are the requirements and possibilities for
me to continue my studies to the PhD?
Thank you very much for your time and concern, and I hope this email finds you well.
Best Regards,
Suharno

Contoh Email Kedua


Hi Prof. Hryciw,
Thank you very much for your heartfelt kindness and concern. Your email is very informative
and it strengthened my desire to continue my graduate education at Michigan. I find the
research opportunities you discussed very interesting and significant, and I hope to be a part
of it when I pursue my PhD at Michigan. I plan to apply directly to the PhD because of my
desires in research and academics, and continue my research aspirations during my
doctorate studies. I plan to be in academics when I finish my PhD, and continue my research
and teach at ITB.
Since March 2008, I have been working as a research staff at Tsinghua University. Iam not
pursuing an MS degree at Tsinghua University because I am much more interested in their
research opportunities, and elected to involve myself in full-time research.
I have just heard about the Vision Cone (VisCPT) you mentioned in your last email. Then, I
read the concept and methodology implemented behind the VisCPT on your personal web. I

really like the idea of using cameras to obtain soil samples. It is a great addition to the
regular CPT. Is the VisCPT fully developed now? Or do you still have any plan to improve its
capability?
Robertson and Campanella (1983) have proposed a chart to determine the soil type based on
the correlation between friction ratio (Fr) and cone point resistance (qc). Have you ever tried
to compare VisCPTs results with Robertson and Campanellas chart?
Once again, thank you for your time and concern.
Best regards,
Suharno

Contoh Email Penembakan


Hi Prof. Zekkos,
Yes, I was referring to the Leuwigajah landfill failure. In my opinion, the failure was caused
primarily by human carelessness in maintaining the landfill. The MSW materials were never
been compacted and the landfill slopes was never kept at a decent angle. Furthermore, based
on the hydrogeology map, there is a water spring beneath north of the Leuwigajah landfill.
The high moisture caused by the water spring flow causes low landfill stability. The high
intensity and long duration rainfall before the failure, which increased the pore water
pressure, caused the landfill to collapse. Additionally, the Cimandiri-Lembang active fault,
located close to the Leuwigajah landfill, is also a serious threat of stability failure.
Unfortunately, so many MSW landfills in Indonesia are subjected to improper maintenance,
high intensity rainfalls, and earthquake hazards. More importantly, a great number of slum
dwellers live nearby the MSW landfills. They are scavengers who earn their living by
collecting plastic bottles, cardboards, and other materials from the MSW landfills.
Consequently, their safety is at great risk due to landfill failures, and the potentials of great
casualties due to MSW landfills are much higher for our country. To Indonesians, your study
on MSW materials not only helps environmental matters but also saves many lives.
Thank you very much for your explanations and answers regarding my question about your
papers. Reading your papers gives me more insight into MSW landfills and the research
potentials in this area. I am very interested in focusing on this area for my graduate study,
and I would be delighted to do research on MSW materials during my time at Michigan.
I will be submitting my application to Michigan within the next two weeks, and I am very
excited to continue my study at Michigan. I am deeply interested in your research area, and I
would be very honored if I may have the opportunity to work with you. My CV and personal
statement are attached for your consideration.
Thank you once again Dr. Zekkos, I really appreciate all your kindness.

Sincerely,
Suharno

1. Persiapkan Letter of Recommendation Terbaik!


Dalam membuat recommendation letter, kita dapat membuat draftnya. Selanjutnya, kita dapat
meminta persetujan dosen yang akan kita mintai rekomendasi. Esei tersebut sebaiknya berisi
tentang hal berikut ini:
1. Sejak kapan dan dalam kesempatan apa kita berkenalan dengan pengisi
recommendation letter.
2. Kegiatan apa saja yang sudah kita lakukan bersama pengisi recommendation letter.
3. Personality kita di mata pengisi recommendation letter.
4. Class rank kita di angkatan kita jika bagus dan memperkuat lamaran kita.
5. Bagian kesimpulan dari esei dapat berisi mengenai seberapa jauh pengisi
merekomendasikan kita.
6. Secara umum, perguruan tinggi menyarankan recommendation letter ini diisi oleh
pihak akademisi, misalnya dosen pembimbing tugas akhir kita. Namun, atasan kerja
kita juga diperbolehkan menjadi pengisi recommendation letter untuk kita. Perguruan
tinggi Amerika meminta agar pengisi recommendation letter mengirimkan transkrip
kita secara langsung. Jika tidak memungkinkan, kita bisa mengirimkannya sendiri.
Namun, jangan lupa meminta pengisi untuk memberikan tanda tangan pada setiap
lipatan penutup amplop.
Di bawah terdapat beberapa contoh recommendation letter. Oh iya, jangan lupa buat meminta
pengisi untuk mengisi bagian kuesioner recommendation letter. Selain itu, temanteman juga
mesti memberitahu deadline pengumpulan aplikasi pendaftaran kepada pengisi.

Contoh Recommendation Letter 1:


To Whom It May Concern:
This is to certify that I have known Suharno since 2005 when he attended my lecture on
Introduction to Soil Dynamics and Geotechnical Earthquake Engineering. In 2006, I became
his advisor for his bachelor degree final project. He was top 5 among 150 students and
graduated with cum laude predicate. As a head of Geotechnical Engineering Research
Division at ITB, his lecturer, and his advisor, I know him very well. In my point of view,
Suharno has shown to have good initiative and aptitude for academic work.

Knowing his hope to be a professor/researcher at ITB, I have involved Suharno in several


researches and publications, such as a research and a publication on bearing capacity of
bored piles in the longest bridge in Indonesia based on O-Cell test result. Furthermore, I also
encouraged him to strengthen his practical engineering skill by involving him in various
projects comprised of soil investigation works, pile foundation capacity analysis and design
works, and pile loading test supervision works. Suharno also served as an assistant in my
lecture on Introduction to Soil Dynamics and Geotechnical Earthquake Engineering.
Recently, I and Suharno have written our book which is entitled Soil Dynamics and
Machine Foundation published by ITB. After introducing him to soil dynamics, foundation
engineering, and geotechnical earthquake engineering, I then introduced him to Professor
Wu Wei Wei at Tsinghua University China to conduct a research on unsaturated soil
mechanics under Professor Wu Wei Weis guidance since 2008. During my time with
Suharno, he has shown his independence and his ability to provide original ideas. He is a
hard worker and I am also pleased with his personality.
As a graduate of the University of Michigan at Ann Arbor, I have confidence that Suharno
will be able to complete the Master and Ph.D. programs. Therefore, I strongly recommend,
that Suharno be admitted to a graduate degree program at the University of Michigan at Ann
Arbor which I would be grateful for consideration and opportunity given to the applicant.
Thank you.
Yours sincerely,
Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE., Ph.D.
Head of Geotechnical Engineering Research Division
Faculty of Civil and Environmental Engineering
Institut Teknologi Bandung (ITB)

Contoh Recommendation Letter 2:


LETTER OF RECOMMENDATION
Bandung, November 17, 2008
To whom it may concern,
I have known Suharno since the beginning of 2006 when he asked me as one of his final
project examiners. Since that period I have observed that he has shown a high quality of
work and creativity. He has also demonstrated independency in performing study and
research, intelligence, excellent cooperation with others, and diligence. Academically, he is a
very high quality student which is shown by his class rank, top 4 % of civil engineering
students of ITB, the most prestigious engineering school in Indonesia.

After his graduation, he became my assistant in Soil Mechanics class. Once, I have asked
him to present a presentation about O-Cell test in the construction of the longest bridge in
Indonesia. He gave clear explanation and succeeded in getting my students enthusiasm. In
engineering practice, I also became his supervisor for several soil investigation projects. In
such long and time consuming project, he has shown his quality as a hard worker and
persistent engineer. Moreover, he is a pleasant person so that I do not have any problem with
him.
As a graduate of a USA university (Ph.D. degree from The University of Michigan, Ann
Arbor in 2005) I have the confidence that Suharno will be able to complete the Master and
Ph.D. programs satisfactorily. Therefore, I fully recommend that Suharno to be accepted to
the program.
Should you need further information, please feel free to contact me.
Sincerely yours,
Endra Susila, Ph.D.
Assistant Professor and Head of Soil Mechanics Laboratory
Department of Civil Engineeirng
Bandung Institute of Technology
Ganesha 10, Bandung, 40132, Indonesia
Telp/Fax : +62-22-2511187

Contoh Recommendation Letter 3:


Dear admission committee,
This is my personal recommendation for Suharno. I have known Suharno since his
graduation in 2006. Most everyone knows his intellectual ability by looking at his class rank
which is 5 out of 150 sstudents. He has lofty ambition to pursue higher degree of study in
order to be a professor and a researcher at Institut Teknologi Bandung (ITB).
Suharno had become my assistant for lectures on Marine Geotechnical Engineering I and II.
He always gave comments on my student assignments as feedbacks and I was satisfied with
it. Working with Suharno, I have observed that he had a great interest in geotechnical
engineering both in academic works and practical applications. He also possesses the ability
and capability to do study and research independently. I found him to be consistently
pleasant, facing all assignments with a smile. In order to achieve the best work result, he has
demonstrated outstanding persistence in work.
I believe that Suharno will be capable of completing Master and Ph.D. programs.
Furthermore, I have confidence that Suharno will be a productive and successful scholar.

Without any doubt, I strongly recommend Suharno as the ideal candidate for matriculation at
a graduate program in your school. If you have any questions regarding this
recommendation, please do not hesitate to contact me.
Sincerely,
Asst. Prof. Hasbullah Nawir ST., MT., Ph.D.
Lecturer of Civil Engineering Departement
Institut Teknologi Bandung

Statement of Purpose & personal history statement: Kita Pengin Jadi Profesor!
Esei statement of purpose dapat menjadi sarana buat kita untuk menarik hati profesor
profesor Amerika. Jika mereka terpikat oleh rayuan kita dalam statement of purpose maka
insyaAllah bisa dipastikan kita dapat financial support. Secara umum, boleh dikatakan bahwa
profesorprofesor Amerika mudah tertarik pada calon mahasiswa yang ingin mengejar karir
dalam bidang akademik dan memiliki minat yang tinggi dalam penelitian. Dengan demikian
agar peluang memperoleh financial support menjadi lebih besar, kita perlu mencantumkan
beberapa hal berikut ini dalam statement of purpose:

Tujuan kita adalah mengejar karir di bidang akademik untuk menjadi profesor di
Indonesia. Kata Professor sengaja digunakan di sini untuk memberi penekanan
yang lebih dari pada kata Dosen atau Lecturer. Terlepas dari citacita teman
teman sebenarnya, sebaiknya teman teman tuliskan saja bahwa citacita teman
teman adalah menjadi profesor.

Ketertarikan dan pengalaman kita dalam mengajar dan berbagi ilmu.

Minat kita yang tinggi terhadap penelitian dan juga pekerjaan lab.

Pengalaman kita dalam penelitian dan pekerjaan.

Nama nama profesor yang memiliki penelitan yang menarik minat kita.

Paper paper dan karya tulis yang sudah kita terbitkan.

Selain itu, kita juga dapat mencuri hati profesor melalui esei dalam personal history
statement. Dalam hal ini, kita bisa menceritakan latar belakang yang menjadi landasan kita
untuk mengejar cita cita menjadi profesor. Berikut ini aku sertakan statement of purpose
dan personal history statement yang dapat digunakan sebagai acuan. Usahakan untuk
membuat beda esei antara statement of purpose dan personal history statement.
Contoh Statement of Purpose:
My desire to continue my study in graduate school has grown deeply throughout my civil
engineering studies at Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia. It has become
stronger as I studied several courses, especially Soil Mechanics, Soil Dynamics and

Earthquake Engineering, Foundation Engineering, and Stability Problems in Geotechnical


Engineering. These experiences have given me deeper understanding of Indonesias
geotechnical problems and challenges, such as landslides and earthquake hazards, which
accounts for Indonesias many disasters. I hope to help my country deal and prepare for our
geotechnical challenges, and contribute to the development of Indonesias geotechnical
engineering research and education. I plan to do so by pursuing a career as a professor and
a researcher at ITB, and preparing for it by continuing my study and research at the
University of Michigan at Ann Arbor.
I received my undergraduate degree with cum laude predicate from ITBs geotechnical
engineering program, writing my thesis on the The Development of Machine Foundation
Analysis Software. I designed our software for analyzing the foundation response due to
various dynamic loads, including vertical vibrations, rocking vibrations, and translation
vibrations. Furthermore, the software is capable of analyzing various types of machine
foundations including block foundations and pile foundations.
After graduating in 2006, I joined ITBs geotechnical engineering consulting firm to expand
my knowledge as well as gain some hands-on experience. There, I worked on many focus
areas including slope stability analysis and pile foundation analysis and design. Working
with my supervisors has given me deeper understanding and experience of soil properties
determination and other geotechnical engineering aspects. By learning from their
experiences, I have gained the engineering sense that would take many years to have.
Additionally, I was involved in many geotechnical investigations and pile loading test
supervisions. By working on these real-life engineering problems, I further comprehend the
physical meanings of the theories and formulations and how they relate to real-life practices.
Applying the concepts of geotechnical engineering in the projects I worked on has increased
my understanding of the concepts and their implementations.
At the same time, I was selected to be the teaching assistant for several courses at ITB,
namely Soil Dynamics and Geotechnical Earthquake Engineering, Soil Mechanics, and
Marine Geotechnical Engineering. I truly enjoy the satisfaction of helping my students
understand the concepts and theories behind these demanding courses. In order to make
geotechnical subjects easier to understand, I demonstrated the physical meanings of the
theories and formulations to my students. When my students needed additional class sessions,
I enthusiastically offered my time to them. Moreover, my students were always comfortable to
ask me for help when they encounter difficulties in their lab works. As a practicing engineer,
I was often asked by my professors to give presentations about my real-life engineering
projects to my students. I was very delighted to share my field experiences with them, and
hopefully inspire them to pursue the same.
I have written several papers in collaboration with my professor. One of them was about our
work on the bored pile capacity in clay-shale, funded by Indonesias Department of Public
Works. The strength reduction of clay-shale at the location of the longest bridge project in
Indonesia caused a difficulty in the determination of pile bearing capacity. The estimated pile
bearing capacity based on the standard penetration test differed significantly from the
measured pile bearing capacity based on the Osterberg Cell test results. We proposed the use
of new correlations between the standard penetration test value and the shaft friction of
bored pile to estimate the pile bearing capacity in clay-shale. Additionally, we have
published a book titled Soil Dynamics and Machine Foundations. Our book comprises of
several topics including vibration mechanics, soil dynamic parameters, and the analysis and

design of various types of machine foundations. The software I developed for my thesis is
also published in the books selling package.
Currently, I am working as a research staff in School of Civil and Environmental Engineering
at Chinas Tsinghua University. At the present time, I am conducting my research on the
development of tree containers. By planting trees in the container, we can build a movable
tree system to avoid the felling down of mature trees during road widening. The container
also provides a way to increase the tree stability against uprooting. To do so, the soil inside
the container is improved by finding the optimum mixture between the top soil and granite
chips. My research also studies the flow mechanisms of water and air, and the distribution of
temperature in the unsaturated soil in the container, to find the best tree container design. At
first, lab works are done to obtain various soil properties. Numerical analyses are also done
to simulate field conditions. Then, the performance of plants, the container, and soil in actual
conditions are evaluated by carrying out field test measurements. I learned many new skills
and gained valuable experiences as I work through this research. I especially became more
knowledgeable in the field of unsaturated soil mechanics. During my research, I encountered
things that are not theoretically correct that challenge me to find and explain
the answers. Working on this research project inspires me to conduct more independent
research in the future, and gives me the confidence and skills to do so.
With the practical and research experiences I have gathered, and a deeper understanding of
geotechnical engineering, I believe it is the right time for me to continue
my study at the graduate level. I plan to do so by studying and conducting my research at
Michigan. Michigans geotechnical group is very comprehensive and dedicated. Also,
Michigan offers many courses that really intrigue me. Some of them are Dynamics of Soils
and Foundations, Geotechnical Earthquake Engineering, Excavation and Tunneling,
Geoenvironmental Engineering, Soil and Site Improvement, Stability of Earth Masses, and
Slopes, Dams, and Retaining Structures. Studying at Michigan gives me many great
opportunities to learn more about geotechnical engineering. Increasing my understanding in
this area will help me contribute to the development of geotechnical engineering research
and education in Indonesia once I return.
I have been in correspondence with Prof. Roman D. Hryciw and Prof. Dimitrios Zekkos, and
they mentioned great things about the graduate research opportunities at Michigan. I am
further convinced from my discussions with them that Michigan is the right place for me and
my research aspirations. The University of Michigans geotechnical research opportunities
greatly appeals to me. Prof. Roman D. Hryciw research on field testing research is very
valuable to learn from. I find Prof. Dimitrios Zekkos researches on static and dynamic
properties of municipal solid waste, geotechnical earthquake engineering, soil behavior,
landfill engineering, and ground motions to be very appealing. I am also really interested in
Prof. Adda Athanasopoulos-Zekkos researches on response and performance of levee systems
and dams, soil liquefaction engineering, static and seismic response of soft soils, and soilstructure interaction.
Their researches are significant to solving the geotechnical problems and challenges faced by
my country. Indonesia is very prone to landslides, soil liquefaction, and earthquake hazards
which results in great losses of lives. I want to contribute to the mitigation of these hazards

and their damages. Furthermore, the development of Indonesias infrastructures requires


expertise in geotechnical engineering. I want to improve my knowledge in these areas of
geotechnical engineering so that I can help my country improve its infrastructures and deal
with its challenges. I can realize my dream by gaining deeper knowledge through the
researches at Michigan.
After finishing my doctoral studies at Michigan, I intend to return to Indonesia to become a
professor and to do more research that I can use to advance geotechnical engineering
research and development. ITB, the place where I myself started learning geotechnical
engineering, will be the best place for me to do so. I would like to promote ITB to a far better
teaching and research institution. I also want to help my students in pursuing their academic
passions and research interests. Most importantly, I want to teach at ITB because here will I
be able to interact with the brightest and best students in my country. Educating them the
great values of knowledge and research will help them lead Indonesia into a brighter future.
I am really looking forward to continuing my education at Michigan, and hope for the
opportunity to do so. Lastly, I will be truly honored if I may have financial assistance to help
me perform my fullest potential during my time at Michigan.

Contoh Personal History Statement:


Living in the rural parts of Indonesia, my parents had small incomes and few opportunities.
Yet despite their limited resources, my parents have always encouraged and support their
children to achieve the best schooling possible even if it means high tuitions.
My parents believe that providing the best education for their children will ensure brighter
futures for their children. Their efforts have yielded great results; I have been able to realize
my best potentials and achieve the high level of education they wanted to give me. Their
tireless efforts have opened up countless opportunities for me to expand my knowledge and
attain the best in the academic world. I hope to achieve the best education I can with the
opportunities they gave me, and I plan to extend my knowledge and understanding of my field
at the Ph.D. level.
My inquisitiveness has become a strong booster for me to study and motivates me to pursue
the farthest extent of knowledge my study area has to offer. My favorite way of studying and
practicing my knowledge is through teaching it. During my undergraduate study, I was a
teaching assistant and a head of the tutorial bureau of Civil Engineering Club. My students
and my peers frequently asked me to give explanations about their c

Anda mungkin juga menyukai