PERGAULAN BEBAS
TUTOR 12 A
Pergaulan Bebas
Pengertian Pergaulan Bebas Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain,
dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan
juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh
dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM.
Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama,
norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun
teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini. Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang
negatif seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah ini diadaptasi
dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-hal diatas tanpa takut menyalahi normanorma yang ada dalam masyarakat. Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah
hal tabu sehingga sering kali kita mendengar ungkapan jauhi pergaulan bebas.Pengertian Remaja
Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Batasan usia
remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO (badan PBB untuk
kesehatan dunia) batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan dari segi program
pelayanan, definisi remaja yang digunakan oleh Departemen Kesehatan adalah mereka yang berusia
10 sampai 19 tahun dan belum kawin.Sementara itu, menurut BKKBN (Direktorat Remaja dan
Perlindungan Hak Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 sampai 21 tahun. Dampak Pergaulan
Bebas Dampak dari pergaulan bebas akan menimbulkan perilaku-perilaku yang negatif, yang antara
lain; negatif minuman keras, mengkonsumsi obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat
menyebabkan terjangkitnya penyakit HIV/AIDS. Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan
akibat pertama dari pergaulan bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan
berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan. Yayah
Khisbiyah (1994), misalnya, mengutip pelbagai hasil penelitian yg menunjukkan intensitas angka
kehamilan remaja di luar nikah. Lembaga konseling remaja, Sahabat Remaja, menemukan dari
pelbagai kasus yg mereka tangani pada tahun 1990 dijumpai ada 80 remaja usia 14-24 tahun yg hamil
sebelum nikah. Penelitian di Manado yg dilaporkan oleh Warouw mengambil 663 sampel secara acak
dari 3.106 orang meminta induksi haid ditemukan sebanyak 472 responden yg belum menikah
(71,3%) mengalami kehamilan yg tidak dikehendaki (unwanted pregnancy). Dari jumlah tersebut, 291
responden (28,8%) berusia 14-19 tahun, 345 responden (52%) berusia 20-24 tahun. Pakar seks juga
specialis Obstetri dan Ginekologi Dr. Boyke Dian Nugraha di Jakarta mengungkapkan, dari tahun ke
tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas semakin meningkat. Dari sekitar lima persen
pada tahun 1980-an, menjadi dua puluh persen pada tahun 2000. Kisaran angka tersebut, kata Boyke,
dikumpulkan dari berbagai penelitian di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya,
Palu dan Banjarmasin. Bahkan di pulau Palu, Sulawesi Tenggara, pada tahun 2000 lalu tercatat remaja
yang pernah melakukan hubungan seks pranikah mencapai 29,9 persen. Berdasarkan penelitian di
berbagai kota besar di Indoneerdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20
hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks. Celakanya, perilaku seks bebas
tersebut berlanjut hingga menginjak ke jenjang perkawinan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja
secara umum baik di pondokan atau kos-kosan tampaknya berkembang semakin serius.
Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin dengan sengaja sebelum
waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus terbagi dua;
Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja. penyebabnya, kandungan
lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang berlebihan, pola makan yang salah dan
keracunan.
Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya adalah bahwa seorang
wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik dengan sendiri atau dengan
bantuanorang lain karena tidak menginginkan kehadiran janin tersebut.
Risiko Aborsi
Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun keselamatan
hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang melakukan aborsi ia tidak
merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang .
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka yang sedang
kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi. Resiko kesehatan terhadap
wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan
psikologis.
Dalam buku Facts of Life yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan dan keselamatan
fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi
adalah ;
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
hormon
estrogen
pada
wanita),
keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai Post-Abortion
Syndrome (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Gejala-gejala ini dicatat dalam Psychological
Reactions Reported After Abortion di dalam penerbitan The Post-Abortion Review.
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian khusus dari
orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang baik dan benar. Dan
memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup berarti dengan cara meyampaikan; jika
mau berhubungan seksual, mereka harus siap menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit
kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan pendidikan,
pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja mencari informasi dari luar yang
belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.
Apakah Pergaulan Bebas?
1
2
3
4
Narkoba
Diskotik & Minuman Keras
Seks bebas
Aborsi
Narkoba
Menurut laporan United Nations Office Drugs and Crime pada tahun 2009:
Seks Bebas
BKKBN, M Masri Muadz, hasil survei oleh di 33 provinsi di Indonesia pada
2008.
Aborsi
KKBN memperkirakan Jumlah kasus aborsi di Indonesia ternyata sangat
tinggi 2,5 juta pertahun.
adalah pandangan pendekatan yang kedua. Pendidikan seksual sebaiknya sudah dimulai sedini
mungkin, dalam masa kanak-kanak dengan peranan utama dipegang oleh para orangtua dan para
guru. Bagi para remaja penyuluhan seksual sudah dapat dimulai di sekolah lanjutan, baik oleh dokter
maupun oleh guru, yang kedua-duanya sudah memiliki pengetahuan tentang seksologi modern.
Penyuluhan yang salah dapat berakibat negatif. Para orangtua tentunya dapat pula memegang peranan
dalam hal ini.
Evidence-Based Program
Evidence Based Medicine adalah suatu pendekatan medik yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah
terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita.
Untuk membantu proses pengambilan keputusan klinik, baik untuk kepentingan pencegahan, diagnosi
s, terapetik maupun rehabilitatif yangdidasarkan pada bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan
dapat dipertanggungjawabkan.
1.Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana bebas
yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah
pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa
3. Pandangan Islam
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum
dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan
mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya
banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam
etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang
4. Pandangan Kristen
Alkitab mengajarkan bahwa sebagai remaja Kristen, tubuh kita adalah bait Allah yang
hidup. Paulus amat memperhatikan perbuatan dan tingkah laku orang Kristen. Ia
berkata kepada orang-orang Kristen di Korintus demikian: Tidak tahukah kamu
bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? (1Kor.
3:16). Kemudian ia berkata lebih lanjut: Tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah
bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu. . . ? (1Kor. 6:19).
5. Pandangan Budha
6. Pandangan hindu
Apabila dalam pengembaraanmu engkau tak dapat menemukan seorang sahabat
yang berkelakuan baik, pandai dan bijaksana, maka hendaknya ikutilah dia yang
akan membawa kebahagiaan dan kesadaran bagi dirimu yang akan menghindarkan
dirimu dari kesukaran dan mara bahaya (Dhammapada 328)