PENDAHULUAN
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan
kinerja yang baik.
Namun kurangnya pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada
merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi hal
tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada angotanya,
maupun yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena tidak dapat diharapkan bekerja
dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui,
tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Selain memberikan orientasi,
pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut
rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan yang
mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui
diskusi aktif.
Pergaulan di Lingkungan
b. Keluarga, dan
c.
Diri sendiri
Artinya:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu
berbuat jahat, maka kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat
hukuman (kejahatan) yang kedua, (kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan
wajahmu lalu mereka masuk kedalam masjid (masjidil aqsa), sebagaimana ketika mereka
memasukinya pertamakali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai
Cinta pada diri sendiri bermakna bahwa seseorang akan sekuat tenaga menjaga
kehormatan, harga diri dan martabat pribadi dengan berusaha selalu mentaati segala aturan
yang berlaku, baik aturan Tuhan maupun aturan antar-manusia yang sudah disepakati
bersama.
Kesadaran bahwa perilaku disiplin diri (self-discipline) atau ihsan sebagai bentuk dari
kecintaan manusia pada dirinya sendiri itu sangatlah penting. Sebab, dengan begitu,
pengawasan tak lagi diperlukan. Korupsi, pencurian, perzinahan dan tindakan kriminal serta
asusila lainnya tak akan ada. Karena semua tindakan kriminal, asusila dan pelanggaran yang
lain timbul dari lemahnya kesadaran bahwa segala perbuatan yang melanggar aturan Tuhan
dan manusia pada dasarnya akan merusak diri sendiri, keluarga dan semua orang yang
dicintainya.
Q.S Fushshilat 41:46:
Artinya:
Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya)untuk dirinya sendiri dan barang
siapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri. Dan Allah sama
sekali tidak menzalimi hamba-hambanya.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dengan demikian, telah kita simpulkan bahwa disiplin di sekolah, dikampus an
dimanapun itu sangat diperlukan. Karena dalam aplikasinya, kedisiplinan sangat berguna
sebagai tolak ukur mampu atau tidaknya seseorang dalam mentaati aturan yang sangat
penting bagi stabilitas kegiatan apapun. Selain itu sikap disiplin sangat diperlukan untuk di
masa depan bagi pengembangan watak dan pribadi seseorang, sehingga menjadi tangguh dan
dapat diandalkan bagi seluruh pihak.
Oleh karena itu, marilah kita hidup berdisiplin. Agar kelak, kita dapat menjadi
panutan setiap orang dan bisa diandalkan. Jika tidak dari sekarang kita membiasakan untuk
berdisiplin, kapan lagi kita bisa merubah dunia ini? Semoga makalah ini bermanfaat dan
dapat menjadi pedoman untuk menjadi lebih baik bagi para pembaca khususnya para
mahasiswa.
3.2.SARAN
Dengan senang hati kami ekspresikan kepada kita semua yang telah membaca
makalah ini, namun di balik ini semua kami sangat mengharapkan masukan tentang koreksi
makalah kami. Tentu di dalam kami menyusun makalah ini masih banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan. Maka dari itu kami berharap ada di antara kita semua sebuah masukan yang
bersifat membangun. Kami ucapkan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Srijanto Djarot, Drs., Waspodo Eling, BA, Mulyadi Drs. 1994 Tata Negara Sekolah
Menengah Umum. Surakarta: PT. Pabelan.
Drs. H.Undang Ahmad Kamaludin, M.Ag, Drs. Muhammad Alfan, 2010,Etika
Manajemen Islam, bandung: CV Pustaka Setia
Muhlasin. Manajemen Islam, 2013.