BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada setiap engine pasti akan menghasilkan panas yang diperioleh dari proses
pembakaran di dalam silinder maupun gesekan yang terjadi antara silinder dan piston.
Untuk menjaga engine berada pada temperature kerjanya diperlukan sistem pendingin
untuk menurunkan temperature engine. Adapun prinsip kerja dari sistem pendingin
adalah mensirkulasikan cairan pendingin atau coolant ke seluruh bagian engine untuk
menyerap panas yang dihasilkan oleh pembakaran dan gesekan dengan memanfaatkan
perpindahan panas, Jika engine mengalami overheating, maka kinerjanya pun akan
terganggu dan akibatnya yaitu engine tersebut akan low power, usia engine akan lebih
pendek, engine akan mudah rusak dan konsumsi bahan bakar akan lebih banyak atau
boros. Hasilnya akan membuat kerugian pada pihak pemilik kendaraan atau unit itu
sendiri.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa pengertian sistem pendingin?
1.2.2. Mengapa engine memerlukan sistem pendingin?
1.2.3. Komponen apa saja yang terdapat pada sistem pendingin?
1.2.4. Cara kerja sistem pendingin?
1.2.5. Bagaimana cara merawat dan mempebaiki sistem pendingin yang rusak?
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui pengertian sistem pendingin.
1.3.2. Mengetahui mengapa engine memerlukan sistem pendingin.
1.3.3. Mengetahui komponen apa saja yang terdapat pada sistem pendingin.
1.3.4. Mengetahui cara kerja sistem pendingin.
1.3.5. Mengetahui cara merawat dan memperbaiki sistem pendingin yang rusak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Pendingin
Pada setiap engine kendaraan bermotor pasti akan menghasilkan panas yang
diperoleh dari pembakaran di dalam silinder maupun gesekan antara piston dan
silinder. Jika panas yang terjadi dibiarkan terus-menerus, maka akan menyebabkan
pemuaian pada komponen engine. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem yang
memiliki fungsi untuk menurunkan temperatur engine agar engine berada pada
temperature kerjanya. Sistem tersebut dikenal sebagai sistem pendingin.
2. Fungsi Sistem Pendingin
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa engine memerlukan sistem pendingin
agar dapat menurunkan temperature engine sehingga engine berada pada temperature
kerjanya pada saat engine dioperasikan dan mencegah pemuaian pada komponen
engine tersebut. Itu merupakan sebagian kecil dari fungsi sistem pendingin, berikut
ini merupakan uraian mengenai fungsi dari sistem pendingin :
- Mendinginkan engine (mencegah panas yang berlebihan/over heating)
- Membuat engine berada pada temperature kerja.
- Mencegah terjadinya keausan engine akibat panas yang berlebihan.
- Mencegah terjadinya pemuaian pada komponen engine.
Ada
beberapa
komponen
utama
pada
sistem
pendingin
yaitu
1. Upper tank
Tangki atas(upper tank) berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari
engine. Tangki atas dilengkapi dengan lubang pengisian, pipa pembuangan dan
saluran masuk dari engine. Lubang pengisian harus ditutup dengan tutup radiator.
3. Pompa Air
Fungsi dari pompa air atau water pump pada sistem pendingin adalah untuk
mernsirkulasikan air pendingin ke seluruh sistem pendingin. Pompa air ini
biasanya juga digerakkan oleh v-belt bersama-sama dengan kipas pendingin.
suhu air belum mencapai 80 90 C maka air yang berada di termostat akan di isap oleh
pompa air melalui selang by pass dan kemudian air di tekan kembali ke Water Jacket blog
silinder lalu naik ke Water Jacket kepala silinder
mencapai 80 -90C. Ketika suhu suda mencapai 80 90 C maka pompa air akan
mengisap air yang berada dibawah tangki radiator kemudian di tekan ke Water Jacket
blog silinder lalu naik ke Water Jacket kepala silinder lalu masuk ke termostat kemudian
air akan masuk ke tangki atas radiator melalui selang atas radiator lalu masuk ke inti
radiator , panas cairan pendingin yang berada di inti radiator akan dipindahkan ke siripsirip pendingin,kemudian kipas pendingin mengisap udara dari luar dan udara yang
terisap masuk melalu sela kisi-kisi radiator sehingga panas yang ada di kisi-kisi radiator
akan diserap oleh udara tersebut dan udara tersebut akan dihempaskan ke engine.
kipas dapat melendut antara 5-10 mm,sesudah itu kencangi sekrup pengatur dan
baut-baut pengikatnya.
Akibat apabila Tali Kipas terlalu kendor :
Oleh karena (pada umumnya) pompa dan kipas udara digerakan oleh puli yang
sama, maka tali kipas udara yang kendor akan mengakibatkan kapasitas udara
pendingin yang mengalir melalui radiator menjadi berkurang. Dengan
demikian, pendinginan air di dalam radiator tidak dapat berlangsung dengan
baik.
Ambil kain atau lap dan basahkan dengan air, kemudian putar tutup radiator
perlahan-lahan hingga udara panas dalam radiator mengalir keluar.
10
Lepaskan baut-baut pengikat dari pipa air pendingin ke luar dari blok engine
Celupkan Thermostat kedalam bak berisi air dan panaskan air tersebut
Apabila temperature air mencapai 80C katup tersebut akan terbuka penuh
Apabila Termostat tidak pernah dapat terbuka, maka Termostat sudah rusak.
11
Periksa kekuatan tekanan dan kerja dari katup pembebas volum, Tekanan
standart 0.75 1.05 kg/cm.
Akibat apabila Tutup Radiator rusak: Apabila air pendingin terlalu panas
sehingga air tersebut akan menghasilkan tekanan uap dan uap tersebut tiddak
dapat diredam dikarenakan radiator cup rusak sehingga akan terjadi ledakan dan
dapat merusak sistem pendingin.
-
Periksa semua selang radiator dan ganti sekiranya kurang baik / rusak
Akibat apabila Selang Radiator bocor: Apabila selang terdapat kebocoran,maka
radiator akan selalu kekurangan air yang akan mengakibatkan over heating.
2. Perbaikan Sistem Pendingin
Jika ada komponon yang rusak, maka perlu diganti dengan komponen yang baru.
Komponen baru tersebut harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik mobil
pembuatnya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem pendingin merupakan sebuah sistem di dalam engine yang memiliki fungsi
untuk menurunkan temperature engine sehingga engine berada pada temperature
kerjanya. Fungsi dari sistem pendingin adalah: Mendinginkan engine (mencegah panas
yang berlebihan/over heating), Membuat engine berada pada temperature kerja,
Mencegah terjadinya keausan engine akibat panas yang berlebihan, Mencegah terjadinya
pemuaian pada komponen perenginean. Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada
komponen sistem pendingin diperlukan perawatan yang rutin dan jika terjadi kerusakan
pada sistem pendingin, maka komponen tersebut harus diganti sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik pembuat kendaraan tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://shofibanyuwangi.blogspot.co.id/2012/12/perawatan-dan-perbaiakan-sistem.html
http://www.bisaotomotif.com/2015/11/sistem-pendingin-cooling-system-padamobil.html
http://www.kiosban.com/tips-perawatan-dan-pencegahan-kebocoran-pada-radiator/