Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN
Infeksi kaki adalah komplikasi kronis yang paling penting, merupakan salah satu
penyebab terbanyak pasien DM membutuhkan perawatan di rumah sakit dan sering
berakhir dengan osteomielitis, amputasi, dan kematian. Luka kaki diabetik yang secara
klinis menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi harus diberikan terapi antibiotik. IDSA
menyarankan pemberian antibiotik empirik pada infeksi kaki diabetik berdasarkan
tingkat keparahan infeksi. Antibiotik sebaiknya tidak diberikan secara berlebihan.
Antibiotik diberikan sampai terjadi resolusi dari infeksi namun tidak diperpanjang
sampai luka benar-benar menutup
Pasien dengan infeksi ringan atau sedang yang belum pernah mendapat terapi
antibiotik sebelumnya, target dari terapi cukup dengan hanya menekankan pada bakteri
aerob kokus gram positif. Pasien dengan infeksi yang lebih berat terapi antibiotik
empirik dengan sperktrum luas harus segera dimulai sambil menunggu hasil kultur dan
sensitivitas antibiotik. Terapi antibiotik empirik yang memiliki aktivitas antiPseudomonas aeruginosa tidak perlu langsung diberikan kecuali terdapat faktor resiko
tertentu. Pemilihan antibiotik empirik diarahkan untuk bakteri methicillin-resistant S.
aureus (MRSA) pada daerah dengan prevalensi kolonisasi MRSA atau infeksi MRSA
tinggi atau jika secara klinis infeksi dinilai berat. Pemilihan antibiotik definitif harus
berdasarkan hasil kultur dan uji sensitifitas antibiotik dari spesimen luka yang tepat, dan
memperhatikan juga respon klinis terhadap pemberian antibiotik empirik.

14

Anda mungkin juga menyukai