Pembimbing I,
Pembimbing II,
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya,
kami dapat mennyelesaikan penyusunan laporan dengan judul Kegiatan Survei dan Intervensi
Masalah Kesehatan Masyarakat di Dusun Kateki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang. Laporan ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat tugas
kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Kami
berharap laporan ini tidak hanya dapat memenuhi hal tersebut di atas tetapi juga agar laporan
ini dapat berguna bagi warga dusun Kateki untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Dalam proses penyelesaian ini, kami banyak memperoleh bimbingan serta bantuan
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada ;
1.
dr. Hartoyo, M.Kes selaku dokter pembimbing dalam penulisan laporan selama
berada berada di Puskesmas Salaman I.
2.
dr. Hery Sumantyo selaku kepala Puskesmas dan pembimbing dalam penulisan
laporan selama berada di Puskesmas Salaman I.
3.
4.
dr. Peni, M.Kes selaku supervisi Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Universitas
Diponegoro.
5.
Orang tua kami yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
6.
Koordinator pelaksana program, bidan, perawat, serta seluruh staff dan karyawan
pendukung Puskesmas Salaman I dan Puskesmas Tempuran yang selalu
Perangkat desa, kader, serta warga Dusun Kateki, Desa Kebonrejo yang telah
membantu kami selama kegiatan.
8.
dengan segala kerendahan hati kami menerima semua saran dan kritik membangun guna
penyempurnaan laporan ini.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................1
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................7
DAFTAR TABEL.................................................................................................................... 8
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................9
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................14
1.3 Tujuan Kegiatan.....................................................................................................15
1.4 Manfaat Kegiatan...................................................................................................15
1.5 Metodologi.............................................................................................................16
BAB II DATA UMUM DESA KEBONREJO
II.1 Keadaan Geografis ................................................................................................18
II.1.1 Letak Wilayah.........................................................................................18
II.1.2 Batas Wilayah.........................................................................................18
II.1.3 Luas Wilayah..........................................................................................18
II.2 Keadaan Demografi...............................................................................................18
II.2.1 Jumlah Penduduk....................................................................................18
II.2.2 Data Penduduk........................................................................................18
II.2.3 Fasilitas Umum.......................................................................................20
DAFTAR GAMBAR
10
11
12
40
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Penduduk Desa Kebonrejo menurut dusun pada tahun 2011
19
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Kebonrejo menurut jenis kelamin tahun 2011
19
20
20
21
38
42
44
48
dan kemudahannya
Tabel 9. Plan of Action Masalah Fisik dan Non Fisik
50
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Kesehatan adalah hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (fisik dan
psikis) maupun faktor eksternal (sosial, budaya, lingkungan fisik,politik, ekonomi,
pendidikan, dan sebagainya).1
Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan,
bab I Pasal 1 disebutkan bahwa, kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.2
Menurut Hendrick L. Bloem (1974) seperti dikutip Azwar (1983),terdapat
empat faktoryang besar pengaruhnya terhadap kesehatan, yaitu faktor lingkungan,
faktor perilaku,faktor pelayanan kesehatan, dan faktor keturunan yang saling
mempengaruhi. Lingkungan sebagai faktor terbesar, selain langsung mempengaruhi
kesehatan juga mempengaruhi perilaku, dan perilaku juga sebaliknya mempengaruhi
lingkungan dan faktor lainnya (pelayanan kesehatan dan keturunan). Status kesehatan
akan tercapai secaraoptimal, apabila keempat faktor tersebut secara bersama - sama
mempunyai kondisi yang optimal.1
Keturunan
Lingkungan:
Status Kesehatan
Fisik, Sosial ekonomi, budaya, dll
Pelayanan Kesehatan
Perilaku
10
Keturunan
Status
Pelayanan
lingkungan
perilak
Predisposing factors
(pengetahuan,
sikap, kepercayaan,
tradisi, nilai, dsb.)
Komunikasi
(penyuluhan)
Enabling factors
(ketersediaan
sumber-
Pemberdayaan
masyarakat
(pemberdayaan
Renforcing factors
(sikap dan
perilaku petugas,
peraturan, UU dll)
Trainin
Promosi
Gambar 2. Hubungan status kesehatan, perilaku, dan promosi kesehatan
Dari diagram tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa peranan pendidikan
kesehatan adalah melakukan
11
paradigma sehat dapat menghasilkan dua poin penting, yaitu mencegah lebih
baik daripada mengobati dan pentingnya pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat dan hidup dalam lingkungan yang sehat.
Berdasarkan konsep paradigma sehat dirumuskan visi Indonesia sehat. Visi
Indonesia sehat dapat terwujud jika semua komponen masyarakat dapat berada dalam
kondisi sehat. Hal tersebut harus dimulai dari komponen pemerintahan terkecil yaitu
dusun sehat. Dusun sehat adalah gambaran warga dusun masa depan yang ingin
dicapai melalui pembangunan kesehatan, yaitu masyarakat yang hidup dalam
lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki , serta memiliki derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.4
PARADIGMA SEHAT
PROPINSI
PROPINSI SEHAT
KABUPATEN
KABUPATEN SEHAT
KECAMATAN SEHAT
DESA SEHAT
DESA SIAGA
DUSUN SEHAT
DUSUN SIAGA
12
12
kehendak
13
5. Pelaksanaan kegiatan
Upaya pemberdayaan masyarakat jika dilaksanakan secara optimal dapat
mendukung tercapainya visi Indonesia Sehat. Indonesia sehat dapat tercapai dari
tahapan yang paling bawah yaitu terciptanya RT, RW atau Dusun sehat.
Cara agar tercapainya Dusun Sehat adalah:4
1. Mewujudkan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
2. Menciptakan kewaspadaan dan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengenal dan mengatasi
permasalahan kesehatan
4. Menciptakan dukungan tokoh masyarakat dan perangkat desa/dusun dalam
pembangunan kesehatan masyarakat di desa
5. Mewujudkan pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat
dan tenaga profesional kesehatan.
Untuk mencapai desa sehat, diharapkan suatu desa menjadi desa siaga terlebih
dahulu,.Desa siaga adalah suatu kondisi masyarakat tingkat desa yang memiliki
kesiapan sumber daya potensial dan
14
3. Apa saja alternatif pemecahan masalah kesehatan yang terdapat di Dusun Kateki Desa
Kebonrejo?
I.3. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
Tujuan Umum:
Mengetahui masalah kesehatan masyarakat di Dusun Kateki Desa Kebonrejo, serta
melakukan kegiatan intervensi terhadap berbagai masalah yang ditemukan.
Tujuan Khusus:
1. Mengetahui data umum (keadaan geografis, demografi, dan sosial ekonomi) di
Dusun Kateki Desa Kebonrejo Kecamatan Salaman.
2. Mengetahui masalah kondisi lingkungan (perumahan, sumber air, jamban, saluran
pembuangan air limbah / SPAL, dan pembuangan sampah) di Dusun Kateki Desa
Kebonrejo, Kecamatan Salaman.
3. Mengetahui pola perilaku yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat di
Dusun Kateki Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman.
4. Mencari masalah kesehatan bersama warga Dusun Kateki Desa Kebonrejo,
Kecamatan Salaman.
5. Bersama dengan
I.5. Metodologi
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di Dusun Kateki Desa Kebonrejo,
Kecamatan Salaman meliputi empat langkah pokok sebagai berikut:
a) Pendekatan tingkat desa (Pertemuan Pra SMD),
b) Survei Mawas Diri (SMD),
c) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dan
d) Kegiatan intervensi.
Pra-SMD merupakan sebuah pertemuan dengan perangkat dusun, Ketua
RT/RW, Kader/tokoh masyarakat. Pertemuan ini menjelaskan tentang perlunya peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan, SMD dan cara pengisian kuesioner, serta
MMD. SMD mempunyai tujuan agar warga Dusun Kateki Desa Kebonrejo dapat
mengetahui masalah kesehatan di wilayah dusun ini dengan cara pengisian kuesioner
oleh warga sendiri. Tahap selanjutnya adalah MMD, pada tahap ini dilakukan
16
pertemuan dengan perangkat desa, dusun, kader, tokoh masyarakat, dan masyarakat
untuk membahas hasil SMD. Adapun tahapan berikutnya adalah intervensi terhadap
masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada. Intervensi oleh dokter
muda ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan.
Dalam survei kesehatan di Dusun Kateki Desa Kebonrejo, Kecamatan
Salaman, yang dilakukan pada tanggal 26 27 Maret 2012, sampel yang digunakan
sebanyak 117 kepala keluarga yang telah ditentukan sebelumnya. Rancangan survei
ini adalah dengan pengumpulan data. Jenis data yang diambil adalah data primer yang
didapatkan dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh
dari laporan yang ada di Balai Desa Dusun Kateki Desa Kebonrejo.
Data yang terkumpul diolah untuk mengidentifikasi permasalahan. Setelah itu
seluruh permasalahan yang ada dibawa ke Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
untuk ditentukan prioritasnya dengan menggunakan metode tabel modifikasi Hanlon
(USGP). Selanjutnya dicari alternatif-alternatif pemecahan dari seluruh masalah yang
ada. Tahapan intervensi masalah yang dirumuskan bersama dengan menggunakan
tabel 2 x 2, yang berisi 2 kolom kategori mudah dan sulit serta 2 baris kategori
penting dan kurang penting. Tabel ini bertujuan untuk menentukan rencana kegiatan
yang dapat dilakukan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setelah itu disusun
program dan dilanjutkan dengan intervensi sesuai dengan situasi, kondisi, waktu, serta
sumber daya yang ada pada warga Dusun Kateki. Evaluasi kegiatan dalam bentuk
masalah non-fisik dapat dilakukan pada saat dilakukannya intervensi.
BAB II
DATA UMUM DESA KEBONREJO
17
Tabel 1. Jumlah penduduk Desa Kebonrejo menurut pada dusun tahun 2011
Jumlah
NO
1
2
Dusun
Kateki
Tanggulangin
Jiwa
863
726
KK
230
218
18
3
4
5
6
7
8
9
Dilem
Bongasan
Mandiran
Kebonkliwon
Kemasan
Krandan
Demangan
Jumlah
1.072
285
398
1.147
357
397
393
5.638
287
83
115
288
91
113
116
1.541
Dusun
Kateki
Tanggulangin
Dilem
Bongasan
Mandiran
Kebonkliwon
Kemasan
Krandan
Demangan
Jumlah
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
436
427
349
377
539
533
144
141
196
202
576
571
168
189
194
203
197
196
2.794
2.844
Dusun
Kateki
Tanggulangin
Dilem
Bongasan
19
5
6
7
8
9
Mandiran
Kebonkliwon
Kemasan
Krandan
Demangan
Jumlah
181
563
115
93
175
2235
DUSUN
MASJI
D
MUSHOLL
A
WC
UMU
M
BALAI
DESA
SEKOLAH
Kateki
Tanggulangin
Dilem
Bongasan
Mandiran
Kebonkliwon
Kemasan
Krandan
Demangan
JUMLAH
11
23
Dusun
Kateki
Tanggulangin
Jumlah Posyandu
1
1
20
3.
Dilem
4.
Bongasan
Mandiran
Kebonkliwon
Kemasan
Krandan
Demangan
JUMLAH
1
1
1
1
1
9
5.
6.
7.
8.
9.
II.4.
NO
1
SARANA
JUMLAH
1
PKD
Posyandu
Posyandu Lansia
Bidan
KET
Belum memiliki
gedung sendiri
Belum memiliki
gedung sendiri
1
(Sumber : Balai Desa Kebonrejo)
: Melalui posyandu
Buku KIA
: ada
2. Buku SIP
: belum ada
: ada
: ada
: belum berjalan
21
2. Pokmair
: ada
3. Dana Posyandu
: ada
4. Dana Sehat
: belum ada
5. Dana kematian
: ada
BAB III
DATA UMUM DUSUN KATEKI
III. 1. Keadaan Geografis
III. 1. 1. Letak wilayah
Dusun Kateki terletak di wilayah Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman,
Kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah.
III. 1. 2. Batas wilayah
Wilayah Dusun Kateki dibatasi oleh:
a.
b.
c.
d.
BAB IV
HASIL SURVEI MAWAS DIRI
Sebelum dilaksanakannya Survei Mawas Diri (SMD), terlebih dahulu dilakukan
upaya pendekatan terhadap perangkat desa. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
mendapatkan data saat dilakukannya SMD.
Pada hari Senin, tanggal 26 Maret 2012 dilaksanakan pra SMD dan langsung
dilakukan Survey Mawas Diri selama dua hari pada hari Senin dan Selasa, tanggal 26 27
Maret 2012 di dusun Kateki, Desa Kebonrejo. Sasaran survei ini adalah 117 kepala keluarga
di dusun tersebut dan dipilih secara acak.
Kuesioner dibuat dengan suatu pertanyaaan yang terstruktur meliputi komponen dasar
yang mempengaruhi kesehatan, yaitu lingkungan, perilaku, akses terhadap pelayanan
kesehatan, dan kependudukan.
Hasil survei mawas diri dusun Kateki, Desa Kebonrejo bulan Maret 2012
23
4.1 Kuisioner
4.1.1. Akses Pelayanan dan Pembiayaan Kesehatan
1. Tempat berobat responden dan anggota keluarganya ( total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tenaga kesehatan (dokter,
(dukun/alternatif) (1)
Diobati sendiri (6)
Lain-lain (0)
6%
Tidak (104)
89%
100,00%
00,00%
3. Responden yang pernah memiliki bayi BBLR cukup umur ( hamil 9 bulan). (total
responden = 117, total responden yang mempunyai bayi (0-12bulan) = 13)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (11)
Ya (2)
24
84,61%
15,39%
4. Responden yang hanya memberikan ASI saja pada bayinya (0-6 bulan). (total
responden = 117, total responden yang mempunyai bayi (0-6bulan)= 9)
YANG DIHARAPKAN
Ya (7)
77,78%
Tidak (2)
22,22%
5. Responden yang hanya memberikan ASI ekslusif pada bayinya (6-12 bulan).(total
responden = 117, total responden yang mempunyai bayi (6-12bulan)= 4)
YANG DIHARAPKAN
Ya (1)
Tidak (3)
25,00%
75,00%
Ya (12)
Tidak (1)
92,30%
7,7%
7. Responden yang pada keluarganya pernah terjadi kematian bayi (0-12 bulan). (total
responden = 117, untuk semua KK) dibawah 1 Tahun.
YANG DIHARAPKAN
Tidak (115)
98,30%
Ya (2)
1,70%
Ada (36)
Tidak (81)
30,76%
69,24%
Ya (34)
Tidak (2)
94,44%
5,56%
10. Responden yang memiliki balita dengan status gizi kurang/BGM/buruk. (total
responden = 117, total responden yang mempunyai bailta = 36)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (31)
86,1%
Ya (5)
13,9%
11. Responden yang pada keluarganya pernah terjadi kematian balita (1-5 tahun). (total
responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (116)
99,14%
Ya (1)
0,86%
Ibu Hamil
1. Responden yang pada keluarganya terdapat ibu hamil. (total responden = 117, total
ibu hamil = 5)
26
Ada (5)
Tidak (112)
4,27%
95,73%
2. Responden yang melakukan pemeriksaan sesuai usia kehamilan. (Total ibu hamil = 5)
YANG DIHARAPKAN
Ya (3)
Tidak (2)
60%
40%
5. Responden yang di rumahnya telah terpasang stiker P4K (Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi). (Total ibu hamil = 5)
YANG DIHARAPKAN
Ya (1)
20,00%
Tidak (4)
80,00%
27
YANG DIHARAPKAN
Tidak (4)
Ya (1)
80%
20,00%
7. Responden yang pada keluarganya pernah terjadi kematian ibu hamil pada tahun
2011. (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (117)
Ya (0)
100,00%
0,00%
8. Responden yang pada keluarganya terdapat pasangan usia subur (15-45 tahun dan
menikah) (total responden = 117, total pasangan usia subur = 72)
Ada (72)
61,53%
Tidak (45)
38,47%
9. Responden yang menggunakan alat kontrasepsi (total responden = 117, total pasangan
usia subur = 72)
YANG DIHARAPKAN
Ya (41)
Tidak (31)
54,94%
45,06%
10. Responden yang terbiasa untuk sarapan pagi. (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Ya (100)
85,47%
Tidak (17)
14,53%
11. Responden yang selalu mengkonsumsi aneka ragam makanan / menu seimbang. (total
responden = 117)
28
YANG DIHARAPKAN
Ya (95)
81,19%
Tidak (22)
18,81%
12. Responden yang selalu menggunakan garam beryodium. (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Ya (115)
98,28%
4.1.3 Surveilans
Tidak (63)
53,84%
Ya (54)
46,16%
Tidak (102)
87,18%
Ya (15)
12,82%
Tidak (117)
100,00%
Ya (0)
0,00%
29
YANG DIHARAPKAN
Tidak (117)
Ya (0)
100,00%
0,00%
Tidak (117)
Ya (0)
100,00%
0,00%
Tidak (117)
100%
Ya (0)
0,00%
Tidak (114)
Ya (3)
97,43%
2,57%
Tidak (110)
94,02%
Ya (7)
5,98%
YANG DIHARAPKAN
Tidak (115)
Ya (2)
98,30%
1,70%
10. Responden yang dalam 3 bulan terakhir memiliki anggota keluarga yang
menderita penyakit hepatitis (sakit kuning). (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (117)
Ya (0)
100,00%
0,00%
11. Responden yang dalam 3 bulan terakhir memiliki anggota keluarga yang
menderita penyakit varicella (cacar air). (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (117)
Ya (0)
100,00%
0,00%
12. Responden yang dalam 3 bulan terakhir memiliki anggota keluarga yang
menderita penyakit flu burung. (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (117)
Ya (0)
13. Responden yang dalam 3 bulan terakhir memiliki anggota keluarga yang
menderita penyakit pneumoni (balita). (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (116)
99,15%
Ya (1)
0,85%
31
14. Responden yang dalam 3 bulan terakhir memiliki anggota keluarga yang
menderita penyakit asma. (total responden = 117)
YANG DIHARAPKAN
Tidak (116)
Ya (1)
99,15%
0,85%
15. Responden yang mempunyai tanaman obat keluarga (TOGA) minimal 3 jenis.
(total responden = 117)
4.1.4
YANG DIHARAPKAN
Ya (25)
21,36%
Tidak (92)
78,64%
84,61%
kecelakaan (4)
3,41%
Permanen (53)
45,29%
33,33%
kasar (50)
42,73%
17,09%
32
Ada (88)
24,78%
75,21%
88,04%
11,96%
Ada, <10%
(5)
luas lantai
lantai, dipasang
4,27%
(50)
42,73%
45,29%
kasa (9)
7,69%
Ada (50)
baik (22)
18,80%
42,73%
38,46%
43,58%
48,71%
7,69%
9. Responden yang pada tempat penampungan airnya terdapat jentik nyamuk (total
responden = 117)
33
YANG DIHARAPKAN
Tidak (82)
Ya (35)
70,09%
29,91%
Sarana Sanitasi
1. Responden yang memiliki sarana air bersih (total responden = 117)
Ada, milik sendiri,
Bukan milik
Ada, milik
memenuhi syarat(77)
sendiri, memenuhi
sendiri, tidak
(6)
syarat (16)
memenuhi
syarat (18)
65,81%
13,67%
15,38%
5,12%
syarat (54)
syarat (26)
46,15%
22,22%
31,62%
3. Responden yang memiliki sarana pembuangan air limbah (total responden = 117)
Ada, jarak dengan sumber air > 10
Tidak ada
(44)
23,07%
39,31%
37,60%
tertutup (12)
10,25%
43,58%
46,15%
34
Perilaku Penghuni
1. Kebiasaan responden membuka jendela kamar tidur minimal 1 jam sehari (total
responden = 117)
Setiap hari (68)
58,11%
Kadang-kadang (30)
25,64%
2. Responden yang sering membersihkan rumah dan halaman (total responden 117)
Setiap hari (80)
68,37%
Seminggu (24)
20,51%
Ke wc/jamban (82)
70,08%
4. Responden yang selalu membuang sampah pada tempatnya (total responden = 117)
Dimanfaatkan/daur ulang
Sungai/kebun/kolam/sembarangan
20,51%
(91)
77,77%
(2)
1,70%
Pertanyaan
Ya
Tidak
.
1.
100
17
2.
terampil?
Apakah keluarga Anda hanya memberi ASI eksklusif saja
71
46
104
13
4..
92
25
5.
114
76
55
41
62
8.
tempatnya?
Apakah keluarga Anda menghuni rumah dengan kepadatan
84
33
71
46
92
25
10.
11.
12.
46
102
71
15
13.
110
14.
72
45
15.
miras/narkoba?
Apakah keluarga Anda menjadi anggota JPK/Dana
45
72
16.
Sehat/Asuransi Kesehatan/JAMKESMAS?
Apakah di lingkungan Anda melakukan Pemberantasan
35
82
Score
8
39
64
6
Persentase
6,83%
33,33%
54,70%
5,12%
Hasil survey tersebut di atas mengenai status kesehatan masyarakat, ditemukan beberapa
masalah kesehatan yang persentasenya kurang dari 80% di dusun Kateki, desa Kebonrejo,
Kecamatan Salaman, kabupaten Magelang, yaitu:
No.
1. Memiliki sarana air bersih
Uraian
Hasil
79,48%
2.
78,63%
3.
78,63%
4.
77,78%
5.
75,21%
6.
71,2%
7.
70,09%
8.
70,08%
9.
68,37%
10.
66,67%
11.
61,54%
12.
61,53%
13.
61,53%
14.
60,10%
15.
58,11%
16.
54,94%
17.
54,07%
18.
52,98%
37
19.
46,15%
20.
39,32%
21.
Kandang ternak terpisah dari rumah > 10 m atau tidak memiliki ternak
39,31%
22.
38,46%
23.
29,91%
24.
25,00%
25.
23,07%
26.
22,21%
27.
21,36%
28.
17,10%
29.
15,39%
30.
10,25%
31.
7,70%
BAB V
ANALISIS MASALAH
V. 1. Hasil Survei Mawas Diri Dusun Kateki
38
Penelitian pendahuluan (Survei Mawas Diri) telah dilakukan di Dusun Kateki, Desa
Kebonrejo pada tanggal 26 27 Maret 2012. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah pembagian kuesioner yang berisi daftar pertanyaan, meliputi data umum (identitas
subyek penelitian) serta faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan yaitu
kependudukan, lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan.
Hasil Survei
Direkapitulasi
Dianalisis
Prioritas Masalah
Gambar 4. Tahapan analisis masalah
Gambar di atas menunjukkan tahapan kegiatan yang dilakukan di Dusun Kateki. Hasil
Survei Mawas Diri (SMD) yang terkumpul, kemudian direkapitulasi untuk menentukan
masalah-masalah kesehatan yang ada di Dusun Kateki. Hasil rekapitulasi tersebut dianalisis
untuk menentukan prioritas masalah.
Hasil SMD memberikan gambaran permasalahan yang ada di Dusun Kateki. Suatu hal
dianggap sebagai masalah adalah apabila didapatkan hasil kegiatan yang positif dengan
pencapaian <80%. Ditemukan 31 masalah dari hasil survey, terdiri dari 17 masalah fisik dan
14 masalah non-fisik. Selanjutnya 31 masalah tersebut, didiskusikan bersama dalam MMD,
dilakukan oleh Kepala dusun kateki, masyarakat dusun, bidan desa dan kami, mahasiswa
sebagai fasilitatornya. Dalam diskusi tersebut, dilakukan persamaan persepsi antara
masyarakat desa, bidan desa dan kami mahasiswa, mengenai masalah yang ditemukan saat
survey. Dari hasil diskusi, kemudian, terdapat 10 hal yang disepakati menjadi masalah.
10 masalah tersebut adalah :
a. fisik :
1. Jamban yang tidak memenuhi syarat
2. Tidak memiliki sarana pembuangan air limbah >10 meter
3.Tidak memiliki sarana pembuangan sampah kedap air dan kebiasaan membuang
sampah
b. non fisik :
39
1. Kandang ternak terpisah dari rumah <10m atau menyatu dari rumah
2. Tidak memberikan ASI ekslusif
3. Tidak membuka jendela kamar tidur minimal 1 jam sehari
4. Tidak membersihkan rumah dan halaman setiap hari
5. Tidak membuang tinja ke wc/jamban
6. Tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) seminggu sekali
7. Rumah tidak terpasang stiker P4K
Berbagai masalah di atas kemudian dilakukan penentuan prioritas masalah
berdasarkan metode Hanlon modifikasi. Metode ini mengacu pada 4 indikator sebagai
berikut:
1.
2.
3.
4.
Urgency ( mendesaknya )
Seriousness (kegawatannya)
Growth (perkembangannya)
Potensi (sumber daya)
Masing-masing indikator diberi skor 1-5. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memudahkan warga masyarakat dalam memberikan penilaian pada setiap masalah yang ada.
1. Urgency (mendesaknya)
Nilai 1
: Tidak mendesak
2 : Kurang mendesak
3 : Cukup mendesak
4 : Mendesak
5 : Sangat mendesak
2. Seriousness (kegawatannya)
Nilai 1 : Tidak gawat
2 : Kurang gawat
3 : Cukup gawat
4 : Gawat
5 : Sangat gawat
3. Growth (perkembangannya)
Nilai 1 : Sangat Kurang
2 : Kurang
3 : Cukup besar
4 : Besar
5 : Sangat Besar
40
4. Potency (potensi)
Nilai 1: Sangat Kurang
2 : Kurang
3 : Cukup
4 : Besar
5 : Sangat besar
Penilaian prioritas masalah dilakukan oleh 11 orang, terdiri dari , kepala dusun, tokoh
masyarakat, bidan desa dan perwakilan masyarakat Dusun Kateki pada Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD) yang dilaksanakan tanggal 29 Maret 2012. Prioritas masalah
ditentukan berdasarkan hasil penjumlahan dari keempat indikator di atas. Masalah kesehatan
yang mempunyai total nilai tertinggi merupakan prioritas utama. Urutan prioritas masalah
tersebut terdapat dalam tabel dibawah ini :
N
O
1
MASALAH
3.9
3.7
2
4
3.7
2
3.4
5
3.5
4
3.3
6
2.9
4.7
2
4
3.9
2
3
4
8
9
10
3.8
1
3.8
1
2.8
1
4.2
7
4.3
6
3.6
3
3.6
3
3.1
8
4.0
9
4.0
9
3.1
8
4.2
7
3.7
2
3.9
2
3
4.2
7
3.7
2
4.2
7
2.8
8
JUMLA
H
15.24
URUTAN
3.0
9
3.4
5
2.6
3
14.26
VI
14.17
VII
13.89
VIII
3.0
9
3.3
6
3.8
1
2.8
1
3.4
5
3.3
6
14.89
IV
12.35
IX
16.62
14.61
15.25
II
11.17
III
Berdasarkan data di atas, urutan prioritas masalah yang didapat sebagai berikut :
1. Tidak membersihkan rumah dan halaman rumah setiap hari
2. Tidak melakukan pemberantasan sarang nyamuk seminggu sekali
3. Tidak memiliki jamban yang sehat
41
4.
5.
6.
7.
sampah
8. Kandang ternak terpisah dari rumah<10 meter atau menyatu dengan rumah
9. Tidak membuka jendela kamar tidur minimal 1jam sehari
10. Rumah tidak terpasang stiker P4K
BAB VI
ALTERNATIF PENYEBAB DAN PEMECAHAN MASALAH
Tahapan selanjutnya setelah dilakukan analisis penyebab masalah adalah memberikan
alternatif pemecahan masalah. Masalah yang terdapat di Dusun Bongasan dikategorikan
menjadi masalah fisik dan non fisik yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya dengan
alternatif pemecahan masalah yang tertulis pada tabel 7.
Tabel 8. Alternatif pemecahan masalah
No
Masalah
Penyebab
Alternatif
Pemecahan
42
Tidak
membersihkan
dan
rumah
Tidak
melakukan
Pemberantasan
Sarang
(PSN)
3
sekali
Tidak
Nyamuk
Tidak
mempunyai
waktu 1. Melakukan
penyuluhan
membersihkan rumah
kebersihan
dan halaman
rumah
dan
membuang
tinja ke wc/jamban
pentingnya
halaman
Pengetahuan kurang tentang 2. Melakukan
PSN
Kurang sosialisasi tentang
pentingnya PSN
seminggu
tentang
penyuluhan
tentang
PSN
3. Gerakan Jumat Bersih
penyuluhan
kepada
pembiayaan
pembuatan
Tidak memberikan
ASI eksklusif
Ibu bekerja
Kurangnya
tentang
Tidak
memiliki
sarana
pembuangan
air
Kurangnya
bersih
dan
sehat
melalui
PNPM
dan
ADD
6. Melakukan
pengetahuan
pentingnya
jamban
penyuluhan
tentang
ASI eksklusif
7. Menampung
ASI
benar
benar
sarana
standar
pembuangan
sarana
pengolahan sampah.
dan
kebiasaan
cara
tentang
pembuatan
pembuangan
pengolahan
43
buang sampah
7
sampah
Kandang
ternak
terpisah
dari
menyatu
Lahan
kurang
tentang
pentingnya pembuatan
rumah
Tidak
membuka
jendela
kamar
tidur
minimal
jam sehari
(permanen)
Masalah keamanan
Menghindari
kotornya
pentingnya
membuka
membuka
Rumah
tidak
terpasang
stiker
tentang P4K
P4K
44
BAB VII
STRATEGI PENENTUAN INTERVENSI MASALAH
VII.1 Pengelompokan Intervensi Masalah
Tahap selanjutnya setelah didapatkan alternatif pemecahan masalah melalui
musyawarah masyarakat desa yaitu menentukan intervensi masalah. Intervensi masalah ini
dilakukan dalam bentuk pendekatan kepada masyarakat melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1) Pembinaan umum, yaitu :
a) Dukungan politis
b) Persiapan petugas
2) Pembinaan lokal, yaitu:
a) Pendekatan tokoh masyarakat
b) Diagnosis masalah kesehatan oleh masyarakat
c) Perumusan upaya penanggulangan masalah oleh masyarakat
d) Pelaksanaan kegiatan penanggulangan masalah oleh masyarakat
e) Pembinaan dan pengembangan
45
Tidak penting
Sulit
Kelompok masalah yang dapat diintervensi terlebih dahulu adalah masalah yang
tercantum dalam tabel 2x2 kategori penting dan mudah. Kategori ini memberikan gambaran
bahwa masalah yang dihadapi adalah masalah yang penting (sangat berpengaruh pada
masyarakat dan lingkungan sekitar) serta mudah ditangani (masyarakat mempunyai potensi
untuk menyelesaikan masalah tersebut). Sesuai dengan musyawarah masyarakat dusun
Kateki Desa Kebonrejo, intervensi yang dapat dilakukan adalah berupa penyuluhan tentang
penggunaan jamban sehat dan rumah sehat, penyuluhan tentang penyuluhan tentang
46
pemberian ASI eksklusif, penyuluhan tentang P4K, dan penyuluhan tentang program
pemberantasan sarang nyamuk. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dalam waktu
singkat (jangka pendek) dan dana yang dibutuhkan sedikit, waktu yang diperlukan cukup
singkat, serta tenaga kerja dan pelaksanaannya tidak rumit.
Masalah selanjutnya yang dapat diintervensi adalah masalah mengenai pembuatan
jamban sehat dan sarana pembuangan sampah. Apabila masalah tersebut dibiarkan lama dapat
memberikan dampak negatif dan luas namun penyelesaian masalah tersebut tidak mudah.
Kesulitan yang terjadi mengenai dana yang dibutuhkan cukup banyak, tenaga yang handal
juga diperlukan, waktu yang diperlukan juga cukup lama.
VII.2 Rencana Pemecahan Masalah ( Plan of Action )
pemecahan masalah yang sesuai dengan pendapat masyarakat yang hadir dalam MMD saja
yang akan dilaksanakan.
48
Tujuan
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Waktu
Dana
Metode
Tolak ukur
Memiliki
Dokter muda
Puskesm
Dokter muda
Sebelum
Dana
Pembuatan Proses:
materi
materi
TRISAKTI
as
TRISAKTI
intervensi
swadaya
materi
penyuluhan
penyuluhan
desa (27
dokter
pembuatan materi
Maret 2012)
muda
penyuluhan
Terlaksananya
Hasil:
Terdapat materi
Terdapat
Kades,
Dusun
Dokter muda
Sebelum
tempat dan
jadwal dan
Kadus,
Kateki,
TRISAKTI
intervensi
Terlaksananya
waktu
tempat untuk
Dokter muda
Desa
desa (27
penyuluhan
TRISAKTI
Kebonrej
Maret 2012)
waktu
Penentuan
Pemilihan
Hasil:
Terjadwalnya tempat
dan waktu untuk
penyuluhan
2.
Pelaksanaan
49
Penyuluhan
Warga
Kades,
Mushola
tentang
semakin
Dokter muda
Waktu yang
Dana
Presentasi
Proses :
TRISAKTI
disepakati
swadaya
mengguna
perangkat
Kateki
warga (29
dokter
kan power
penjelasan mengenai
dan Perilaku
memahami
desa dan
Kidul,
Maret 2012,
muda
point, sesi
Hidup Bersih
pentingnya
dusun serta
Kediama
31 Maret
tanya
rumah sehat
dan Sehat
jamban sehat
Warga dusun
n Ibu
2012, 3
jawab
Hasil :
dan rumah
Kateki
Darsi
April 2012)
sehat
Pengetahuan dan
(bidan
kesadaran warga
50
desa),
makin meningkat
Kediama
mengenai pentingnya
n Bapak
Syafii
Penyuluhan
Warga
Kades,
Kediama
Dokter muda
Waktu yang
Dana
Presentasi
Proses :
tentang ASI
mengerti dan
TRISAKTI
disepakati
swadaya
mengguna
Warga mengerti
eksklusif
memahami
perangkat
Darsi
warga (31
dokter
kan power
tentang pentingnya
tentang
desa dan
(Bidan
Maret 2012)
muda
point, sesi
pemberian ASI
kelebihan
dusun, serta
Desa)
tanya jawa
eksklusif
pemberian
Warga dusun
Hasil :
ASI eksklusif
Kateki
Pengetahuan dan
kesadaran warga
50
makin meningkat
mengenai pentingnya
pemberian ASI
Dokter muda
Waktu yang
Dana
Presentasi
eksklusif
Proses:
TRISAKTI
disepakati
swadaya
mengguna
Kateki
warga (29
dokter
kan power
penjelasan mengenai
warga dan
Kidul,
Maret 2012,
muda
point, sesi
cara-cara
sarang
Warga dusun
Kediama
31 Maret
tanya jawa
pemberantasan sarang
nyamuk agar
Kateki
n Ibu
2012, 3
nyamuk
terhindar dari
Darsi
April 2012)
Hasil :
penyakit
(Bidan
Warga memahami
demam
Desa),
tentang bahaya
berdarah,
Kediama
penyakit demam
malaria, dan
n Bapak
chikungunya
Syafii
Penyuluhan
Warga
Kades,
Mushola
tentang PSN
memahami
cara-cara
perangkat
memberantas
Mewujudkan
Kades,
Kediama
tentang P4K
peran aktif
pemberantasan sarang
Dokter Muda
Waktu yang
Dana
Presentasi
nyamuk
Proses:
FK
disepakati
swadaya
mengguna
suami, warga,
perangkat
Darsi
dan
warga dan
masyarakat
untuk
TRISAKTI
(31 Maret
dokter
kan power
penjelasan mengenai
(Bidan
2012, 3
Muda
point, sesi
program P4K.
Warga dusun
Desa),
April 2012)
tanya jawa
Hasil :
Kateki
Kediama
Pengetahuan warga
menjalankan
n Bapak
bertambah mengenai
perencanaan
Syafii
program P4K
persalinan dan
pencegahan
komplikasi
Jangka Panjang
No
Kegiatan
1. Pembuatan
Tujuan
Mendapat
Sasaran
Dinas
Lokasi
Kantor
Pelaksana
Perangkat
Waktu
Sesuai
Dana
Swadaya
Metode
Musyawara
Tolak ukur
Proses: terlaksana
proposal
dukungan dari
Kesehatan
kepala desa
desa
dengan
sesuai hasil
h mufakat
pembuatan proposal
permohonan
instalasi terkait
Pemerintah
dan kepala
Kebunrejo
kesepakatan
MUSREN
permohonan dana
dana untuk
berupa
Daerah
dusun
dan warga
bersama
BANGDES
Hasil: persetujuan
pembuatan
pendanaan dan
Magelang
tempat sampah
arahan untuk
dusun
permohonan proposal
Kateki
52
yang memenuhi
pembuatan
standar
jamban sehat
dan sarana
pembuangan
sampah
53
Penyuluhan mengenai
program pemberantasan
sarang nyamuk
54
BAB VIII
INTERVENSI
Berdasarkan prioritas masalah didapatkan prioritas pertama adalah tidak membersihkan
rumah dan halaman setiap hari. Akan tetapi karena terbatasnya waktu dan dana, maka
diputuskan untuk melakukan intervensi di Dusun Kateki dengan menitik beratkan pada
masalah yang lebih mudah dan penting untuk diwujudkan, dalam hal ini masalah tentang
kesadaran masyarakat mengenai perilaku hidup bersih, pemberantasan sarang nyamuk,
Jamban sehat, ASI eksklusif dan P4K. Perwujudan intervensi ini disajikan dalam bentuk
penyuluhan yang lebih diprioritaskan dalam pemberian informasi yang sebelumnya sudah
dilakukan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) dengan dihadiri oleh kepala desa, kepala
dusun, para kader dan warga dusun Kateki.
VIII. 1. LAPORAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA
(MMD) DI DUSUN KATEKI
Musyawarah Masyarakat Desa telah dilaksanakan pada hari Kamis, 29 Maret 2012
pukul 09.00 13.00 WIB di kediaman bapak kepala dusun Kateki. Pertemuan ini
dilaksanakan dengan tujuan :
1. Menentukan kemungkinan penyebab dan cara mengatasi masalah kesehatan yang
timbul berdasarkan masalah yang ditemukan dalam SMD.
2. Memaparkan penentuan prioritas masalah yang ditemukan melalui SMD.
3. Menentukan pemecahan masalah berdasarkan prioritas masalah.
4. Pemecahan masalah baik jangka pendek, menengah, maupun panjang dengan
memperhatikan potensi yang ada di tempat tersebut, serta bentuk kontribusi
masyarakat setempat dan pengembangannya.
VIII.1.1. Prioritas Masalah
Setelah dilakukan analisis dan MMD (Musyawarah Masyarakat Desa), maka
didapatkan prioritas utama masalah kesehatan pada Dusun Kateki ialah masalah tidak
membersihkan rumah dan halaman setiap hari.
55
Tempat
Peserta
Acara
Bapak Rohmatun, Kateki Kulon, dan Selasa, 3 April 2012 dilaksanakan di kediaman Bapak
Syafii. Penyuluhan dihadiri oleh warga Dusun Kateki, kader kader, dan tokoh masyarakat.
Dalam penyuluhan ini disajikan materi mengenai mengenai Perilaku Hidup sehat, Jamban
Sehat, Pemberantasan Sarang Nyamuk, ASI Eksklusif, dan P4K.
VIII.2.1. Pelaksanaan Intervensi
Saat dilakukan penyuluhan, masyarakat yang hadir memberi respon cukup baik dari
permulaan penyuluhan sampai akhirnya masyarakat mengerti dan berusaha untuk melakukan
seperti apa yang dijelaskan selama proses penyuluhan. Respon masyarakat diwujudkan
dengan adanya pertanyaan seputar masalah kesehatan. Dengan penyuluhan ini diharapkan
masyarakat mengerti cara mengatasi permasalahan kesehatan yang ada sehingga dapat
membantu pencapaian MDGs dengan membentuk Dusun Kateki menjadi Desa Siaga menuju
Desa Sehat.
VIII.2.2. Laporan Kegiatan Intervensi
Sesi
: Penyuluhan 1
Peserta
Acara
1. Pembukaan
2. Presentasi oleh perwakilan mahasiswa Trisakti mengenai :
Jamban Sehat
Pemberantasan Sarang Nyamuk
3. Sesi tanya jawab
4. Penutup
Jawab :
Karena standar pembuatan jamban harus lebih dari 10 meter supaya air dalam
sumur tidak tercemar oleh kotoran yang ada dijamban,sehingga air sumur tidak
berbau dan berwarna.
Kenapa Bak mandi harus disikat saat dikuras?
Jawab :
Karena bila tidak disikat maka telur jentik nyamuk masih tersisa dipinggir-pinggir
3.
tempat mandi dan dapat bertahan lama berbulan-bulan,bila terisi air kembali maka
telur tersebut dapat menjadi jentik yang selanjutnya menjadi nyamuk
Sesi
: Penyuluhan 2
:
1. Pembukaan
2. Presentasi oleh perwakilan mahasiswa Trisakti mengenai :
ASI eksklusif
P4K
Jamban sehat
PSN
3. Sesi tanya jawab
4. Penutup
58
Penyakit yang dapat terjadi yaitu penyakit yang penularannya berasal dari fekal oral
atau tempat tersebut merupakan media yang baik untuk perkembang biakan kuman,
antara lain seperti penyakit Diare, Thyfoid dan Hepatitis.
Sesi
: Penyuluhan 3
:
5. Pembukaan
6. Presentasi oleh perwakilan mahasiswa Trisakti mengenai :
ASI eksklusif
P4K
Jamban sehat
PSN
7. Sesi tanya jawab
8. Penutup
BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN
IX.1. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil survei kesehatan di Dusun Kateki, Desa Kebonrejo, Kecamatan
Salaman, Kabupaten Magelang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 27 Maret 2012,
dilakukan musyawarah masyarakat desa (MMD) pada tanggal 29 Maret 2012 yang
59
menghasilkan kesepakatan bersama mengenai permasalahan kesehatan fisik dan non fisik di
Dusun Kateki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Didapatkan 9 masalah fisik dan non fisik, yaitu:
1. Kurangnya ketersediaan jamban, masih terdapatnya jamban yang tidak
memenuhi syarat jamban sehat, dan kebiasaan membuang tinja bukan pada
jamban.
2. Kurangnya sarana pembuangan air limbah rumah tangga yang berjarak >10
meter.
3. Kurangnya sarana pembuangan sampah kedap air dan kebiasaan warga
membuang sampah sembarangan.
4. Masih banyaknya kandang ternak yang berjarak dari rumah <10 meter atau
bahkan menyatu dengan rumah.
5. Masih banyaknya ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada anaknya.
6. Masih banyaknya warga yang tidak membuka jendela rumahnya minimal 1 jam
tiap harinya.
7. Masih banyaknya warga yang tidak membersihkan rumah maupun halaman tiap
harinya.
8. Kurangnya pemberantasan sarang nyamuk tiap minggu.
9. Masih banyaknya rumah dengan ibu hamil yang tidak menempel stiker P4K.
Dari permasalahan kesehatan yang ada tersebut kami merencanakan dan
melaksanakan pemecahan masalah berupa intervensi penyuluhan yang memberdayakan
masyarakat.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan: kurangnya
waktu sehingga menyulitkan dalam melaksanakan survey dan kesulitan bahasa dalam
penyampaian materi penyuluhan kepada warga dusun.
Dukungan yang kami dapat sehingga kami mampu melaksanakan semua kegiatan
yang direncanakan, yaitu peran serta kader dan warga Dusun Kateki` dalam setiap kegiatan
dan dukungan moril maupun materiil dari pihak Puskesmas Salaman 1.
IX.2 Saran
Beberapa hal yang disarankan demi kemajuan kesehatan masyarakat yang kami
usulkan yaitu :
60
Seyogyanya kepala desa, perangkat desa, kepala dusun, dan tokoh masyarakat terus
aktif membina dan menggerakkan warga Dusun Kateki secara berkesinambungan
dalam upaya meningkatkan kesadaran warga tentang masalah kesehatan lingkungan,
pentingnya memiliki rumah sehat dan menjalankan pola hidup bersih dan sehat, serta
pentingnya jamban sehat.
Kami menilai perlu dilakukan tindak lanjut atas pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang
telah dilaksanakan agar warga Dusun Kateki secara bertahap mulai menyadari dan
memahami perilaku hidup bersih dan sehat serta menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Petugas kesehatan juga perlu membantu perangkat desa untuk berkoordinasi dengan
pihak-pihak lain yang dapat membantu memecahkan masalah-masalah kesehatan yang
timbul.
BAB X
PENUTUP
Demikian laporan hasil survei kesehatan dan intervensi kesehatan warga Dusun Kateki,
Desa Kebunrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang terlaksana
dengan baik, berkat kerjasama antara warga desa, perangkat desa, dan instansi yang terkait.
Dengan kerjasama yang baik tersebut akan didapatkan alternatif pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang timbul pada warga desa, dan kemudian diambil alternatif pemecahan
masalah terbaik. Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan manfaat
bagi seluruh pihak yang terkait dalam mewujudkan Desa Kebonrejo menjadi desa sehat.
61
Untuk selanjutnya diharapkan warga desa dan perangkat desa aktif melanjutkan dan
membina kegiatan-kegiatan kesehatan yang telah ada secara berkesinambungan, guna
tercapai desa siaga.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti dalam upaya peningkatan
kesehatan warga Dusun Kateki, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang,
Jawa Tengah.
62
DAFTAR PUSTAKA
1. Muninjaya Gde. Manajemen Kesehatan. EGC: Jakarta; 2002.
2. Hartoyo. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Survei Mawas Diri dan Intervensi
Masyarakat dalam Bentuk Pendekatan Kemasyarakatan. Magelang; 2011.
3. Hartoyo. Konsep Pendekatan Masyarakat dalam Kaitannya dengan Desa Siaga.
Magelang; 2011.
4. Hartoyo. Kegiatan Kepaniteraan di Puskesmas Kabupaten Magelang. Magelang;
2011.
63